Dokumen tersebut membahas tentang undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur K3 yang dapat diterapkan di galangan kapal dan cara menjaga kesehatan selama menggunakan perangkat TIK.
2. UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR K3
• 1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja
• Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban
pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan
keselamatan kerja.
• 2. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
• 3. Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus
perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan,
kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun
yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta
pemeriksaan kesehatan secara berkala. Undang-
• 4. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
• Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang
berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja,
jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
3. PERATURAN PEMERINTAH YANG BERKAITAN
DENGAN TIK
1. UndangUndang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun
2003, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik Indonesiasebagai
mana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Keputusan Presiden Nomor 94 Tahun 2006;
4. BEBERAPA PROSEDUR YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MEMBANTU MEMASTIKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA PADA GALANGAN KAPALANTARA LAIN :
Medical Qualifications
Menetapkan prosedur dan inspeksi keselamatan yang dirancang untuk
memastikan personel atau karyawan secara fisik sebagai persyaratan
terhadap karyawan dengan berbagai perlindungan dari berbagai
paparan bahaya di daerah galangan kapalpemeriksaan catatan tenaga
medis. Pemeriksa harus menentukan apakah evaluasi medis periodik
telah dilakukan dengan benar, Kemudian memberikan pengarahan
sepenuhnya terhadap bahaya kesehatan yang berhubungan dengan
tugas-tugas mereka.
5. Worksite Safety
Dalam galangan kapal, ada beberapa lingkungan kerja berbahaya
yang dapat karyawan hadapi. Inspeksi keselamatan harus
menentukan apakah karyawan dilatih mengenai bahaya spesifik yang
terkait dengan pekerjaan mereka. Bahaya tersebut antara lain adalah
bekerja di ketinggian, bahaya jatuh, bahaya lingkungan dan bahaya
menggunakan alat. Pemeriksa harus melalui prosedur catatan
pelatihan, memastikan jika pekerja memiliki masalah keamanan, dan
pemeriksaan onsite lengkap dari situs kerjaProsedur ini dipastikan
harus sesuai dengan peraturan k3 yang telah diberlakukan.
6. Hazard Elimination
-Inspeksi protokol harus memeriksa prosedur mitigasi tentang
bahaya galangan. Galangan kapal harus memiliki prosedur yang
jelas untuk mengidentifikasi pekerja terhadap berbagai bahaya
yang ada, dan bagaimana bahaya tersebut ditanggulangi dan
dikendalikan. Pengendalian bahaya tersebut melalui perencanaan
formal dan prosedur mitigasi atau penghapusan kondisi
berbahaya. Karyawan harus benar-benar dilatih tentang
prosedur pelaporan keselamatan bahaya resmi.
Subcontractors
-Prosedur ini diperlukan untuk memastikan subkontraktor yang
bekerja di galangan kapal dapat memenuhi persyaratan
keselamatan yang sama. Karyawan Subkontraktor harus dilatih
dan memiliki pemahaman tentang bahaya yang terkait dengan
tempat kerja. Meskipun tidak dipekerjakan oleh galangan kapal,
subkontraktor juga mempunyai hak yang sama terhadap
pemahaman bahaya keselamatan dan kesehatan pada lingkup
galangan kapal seperti karyawan resmi lainnya.
7. KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA K3
DALAM PENGGUNAAN TIK
Dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi harus diperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja,sehingga peran teknologi
dalam kehidupan manusia menjadi sumber
pemecahan masalah bukan sumber
masalah.Keberadaan komputer sangat
mendukung penyelesaian pekerjaan yang
membutuhkan waktu cepat dan hasil yang baik.
Aplikasi komputer yang multiguna,seperti
pengolahan kata,angka,gambar,media
presentasi, perhitungan statistik, multimedia,
dan sebagainya.Mengharuskan pemakai
komputer mengetahui syarat-syarat Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
menggunakan komputer.
8. Kesehatan berhubungan dengan pengguna komputer, sedangkan
keselamatan kerja berhubungan dengan pengguna dan perangkat
komputer yang digunakan. Jika syarat-syarat Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dipenuhi maka kesehatan akan lebih terjamin,
perangkat komputer akan lebih awet/tahan lama dan hasil yang
dicapai akan lebih baik. Beberapa hal yang berkaitan dengan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut :
1. Mengatur Posisi Duduk
Dalam terminologi komputer terdapat ilmu yang mempelajari
bagaimana mengatur posisi duduk yang benar di depan komputer.
Ilmu tersebut dinamakan Ergonik.
Cara dan posisi duduk yang benar adalah sebaga berikut :
9. a. Posisi kaki jangan bersila dan usahakan kaki
kiri agak maju, sedangkan kaki kanan agak di
belakang. Kedua kaki jangan sejajar atau
bengkok (lutut bersilangan) karena akan
berakibat cepat pegal.
b. Posisi tangan diletakkan pada posisi
pengetikan yang benar menurut sistem
pengetikan yang benar (sistem 10 jari).
c. Posisi badan jangan membungkuk dan
usahakan tegak dan relaks, jangan terlalu
tegang karena dengan posisi tegang pinggang
terasa tidak nyaman.
d. Usahakan pandangan mata tertuju pada
naskah yang akan diketik. Jangan terus-terusan
melihat ke monitor karena akan
mengakibatkan mata cepat lelah,bahkan dapat
mengganggu kesehatan mata.
• e. Usahakan Menggunakan kursi yang
nyaman dipakai (ada sandaran punggung
dan sandaran sikunya).
10. 2. Mengatur Jarak Pandang Mata
Jarak Pandang mata ke layar monitor usahakan
jangan terlalu jauh atau terlalu dekat karena
menyebabkan mata menjadi cepat lelah.
Pengaturan jarak pandang mata yang tepat akan
membuat kita nyaman bekerja dan menjaga
kesehatan mata. Berikut ini beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pengaturan jarak
pandangan mata ke layar monitor.
a. Usahakan letak monitor sejajar dengan
pandangan mata. b.Jangan terus-terusan melihat
monitor, alihkan pandangan ke arah teks/naskah
dan papan keyboard. Hal ini untuk mengurangi
kelelahan mata dan timbulnya iritasi mata.
c. Atur jarak pandang antara mata dan monitor 46-
47 cm.
d. Atur ketajaman (contrast) dan brightness
(terang) monitor.
e. Atur jarak badan dengan monitor sekitar satu
lengan.
f. Atur Posisi monitor dan keyboard lurus dengan
pandangan.
g. Hindari pencahayaan yang menyilaukan mata
atau pencahayaan yang kurang terang
11. • Menurut pengamatan para ahli (Haider), berbagai efek
negatif yang timbul dari para pengguna komputer,
yaitu berdasarkan pengamatan simulatif, menunjukkan
bahwa semakin lama orang bekerja di depan layar
komputer akan mendapatkam miopi(rabun jauh) yang
semakin besar. Umumnya sering terjadi keluhan pada
mata, yakni iritasi dan ketegangan. Ahli lain (sauter)
berdasarkan analisis fotografik berpendapat bahwa
yang mempengaruhi unjuk kerja seorang operator
komputer dapat ditimbulkan oleh dua faktor, yaitu dari
sudut penglihatan dan papan ketik. Sudut penglihatan
berhubungan erat dengan beban pada leher, punggung,
dan bahu. sedangkan papan ketik berhubungan erat
dengan tekanan pada lengan dan tangan.
• Posisi duduk berhubungan dengan meja dan kursi
komputer yang digunakan, maka yang perlu
diperhatikan adalah :
12. a. Mengatur dan memilih meja komputer
1. Meja dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest)
2. Bagian bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi
kaki.
3. Tinggi meja komputer sekitar 55-75 cm (disesuaikan dengan
ukuran kursinya dan juga dengan tinggi operatornya).
4. Tempat keyboard dan mouse pada meja mudah dijangkau.
5. Meja komputer stabil/tidak mudah bergoyang.
b. Mengatur dan memilih kursi
1. Kursi fleksibel yang dapat mengikuti lekuk punggung dan
sandarannya serta tingginya dapat diatur.
2. Tinggi kursi disesuaikan dengan kaki agar tidak
menggantung pada saat duduk.
3. Kursi sebaiknya diberi roda sehingga mudah digerakkan.
Selain posisi duduk dan pandangan, hal yang tidak kalah penting
dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja adalah memilih
jenis monitor yang baik. Monitor yang baik adalah monitor yang
memiliki radiasi kecil dan membutuhkan daya listrik yang kecil.
Jenis monitor LCD lebih baik dibandingkan jenis CRT
13. Karena monitor jenis LCD (Liquid Crystal Display) memiliki
efek radiasi pancaran yang rendah dan tidak menimbulkan
kelelahan pada mata. Selain itu menggunakan daya listrik yang
lebih kecil dibandingkan dengan layar monitor jenis CRT.
Namun harga monitor ini masih sangat mahal dibandingkan
dengan monitor biasa (CRT). Seandainya kita menggunakan
monitor jenis CRT sebaiknya menggunakan Screen Filter yang
akan mengurangi radiasi yang ditimbulkan oleh monitor
tersebut. Ada beberapa aturan yang sebaiknya diperhatikan
untuk menjaga keamanan dan keawetan perangkat TIK.
a. Memberi system grounding
Ada kalanya kita merasakan setrum listrik pada body chasing
atau monitor yang digunakan, hal ini dikarenakan masih ada
sisa tegangan yang ada pada chasing dan body monitor. Untuk
mengatasi hal ini sebaiknya digunakan system grounding, yaitu
menyalurkan sisa tegangan listrik ke tanah.
Caranya : Buat aliran kabel dari body chasing/monitor ke
tanah.
14. b. Memilih power supply yang baik
Penyebab utama keawetan perangkat TIK adalah supply listrik
yang stabil. Untuk itu dibutuhkan Power Supply yang
baik.Walaupun harganya lebih mahal, penggunaan Power Supply
atau Catu Daya yang stabil sangat dianjurkan karena akan
berdampak bagi keawetan perangkat dan sistem komputer.
c. Menggunakan stabilizer dan UPS
Fungsi stabilizer adalah menstabilkan tegangan listrik dari PLN.
Ada kalanya listrik yang ada di perumahan kita mengalami
kenaikan atau penurunan tegangan, hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada perangkat TIK. Untuk mengatasi hal ini
digunakan stabilizer.
Selain itu adanya pemutusan arus listrik yang mendadak dari PLN
atau tanpa kesengajaan Power Off tertekan, memungkinkan data
yang telah kita susun menjadi hilang karena belum sempat
menyimpannya. Untuk itu diperlukan UPS (Uninterruptable Power
Supply). Dengan UPS, arus listrik masih dapat mengalir ke
komputer kita untuk beberapa saat sehingga kesempatan untuk
menyelamatkan data masih ada. Selain itu kerusakan perangkat
TIK dapat diminamalisir.
15. • SUMBER :
• http://www.uu.com/main/pekerjaan-
yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja/pertanyaan-
mengenai-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia-
1
• http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komun
ikasi
• http://www.slideshare.net/NardiSunardi/k3-lh-tik