SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
Download to read offline
Mata Kuliah
Ilmu Lingkungan Kebumian
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
JL SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur 55283, Telp. (0274) 486733. Psw. 419. Fax. (0274) 486400
YOGYAKARTA
Tim Dosen Pengampu MKA Ilmu Lingkungan
ILMU LINGKUNGAN KEBUMIAN SEBAGAI SATU SISTEM
Bumi dan Atmosfer sebagai Sistem Lingkungan Kebumian
ATMOSFER
LITHOSFER
BIOSFER
HIDROSFER
ATMOSFER
Geosystem (hubungan interaksi interdependensi
manusia dan lingkungan)
ATMOSFER
Bumi
Atmosfer adalah
selubung
berbagai gas
yang
Menyelomuti
bumi bumi
Fungsi Atmosfer
1. Mengurangi radiasi matahari
2. Mendistribusikan air ke
berbagai wilayah bumi
3. Menyediakan oksigen dan
karbondioksida
4. Pelindung bumi dari luar
angkasa
Struktur Lapisan Atmosfer
Komposisi Atmosfer Bumi
NO MACAM GAS SIMBOL VOL (%) UDARA
KERING
BERAT
MOLEKUL
1. Nitrogen N2 78,08 28,02
2. Oksigen O2 20,94 32,00
3. Argon Ar 0,93 39,88
4. Karbon dioksida CO2 0,03 44,00
5. Neon Ne 0,0018 20,18
6. Helium He 0,0005 4,00
7. Ozon O3 0,00006 48,00
8. Hidrogen H 0,00005 2,02
9. Kripton Kr Sangat kecil
10. Xenon Xe Sangat kecil
11. Methan CH4 Sangat kecil
Lapisan Troposfer
 Karakter lapisan troposfer :
Memiliki ketinggian 0 – 10
km di atas permukaan bumi.
 Berhubungan langsung
dengan organisme.
 Kaya akan gas oksigen (O2)
 Tempat berlangsungnya iklim
(terbentuk awan, hujan, es
dsb).
• Suhu udara menurun sesuai
dengan perubahan
ketinggian, yaitu setiap naik
100 meter dari permukaan
bumi, suhu udara menurun
sebesar ± 0,5°C (Teori Braak).
• Dilapisi oleh lapisan
tropopause pd bagian atas
Lapisan Tropopause
 Karakter Lapisan Tropopause
:
 Merupakan batas atas
lapisan troposfer
 Antara lapisan troposfer dan
tropopause terdapat daerah
peralihan tebal 2 km.
 Pada sekitar ketinggian 12
km, suhu udara berhenti
turun konstan
Lapisan Stratosfer
 Karakter Lapisan Stratosfer :
 Memiliki ketinggian 10 – 50
km
 Terdapat lapisan ozon yang
menyerap sinar ultraviolet.
 Terdapat lapisan inverse
pada ketinggian 20 -49 km
dg suhu udara -5 °C
 Batas teratas lapisan ini
adalah stratopause
Ozone, 90%
Ozone, 10%
Bad
ozon
Good
ozone
Lapisan ozon
Ozon
Pembentukan dan Perusakan Ozon Secara
Alamiah
O
O
O
O
UV
O2 2O
O
O
O
+
O
O
O
O2
O O3
O
O
O
O
O
O
O3 O2 O
UV
Terjadi secara
setimbang
Lapisan Stratopause
 Karakter Lapisan
Stratopause:
 Merupakan pembatas
antara stratosfer dengan
mesosfer
 Suhunya hapir sama dengan
suhu dipermukaan bumi.
Lapisan Mesosfer
 Karakter Lapisan Mesosfer:
 Memiliki ketinggian 50 – 100
km
 Suhu menurun seiring
meningkatnya ketinggian.
 Daerah transisi antara
lapisan mesosfer dan
termosfer disebut
mesopouse dengan suhu
terendah – 110°C
 Terdapat lapisan ionosfer
pada ketinggian 100 – 400
km dengan ketebalan 300
km
 Lapisan ini melindungi bumi
dari benda-benda meteor
Lapisan Mesopause
 Karakter Lapisan Mesopause:
 Merupakan batas atas
lapisan mesosfer.
 Suhu udara dapat mencapai -
90 °C
Lapisan Termosfer
 Karakter Lapisan Termosfer :
 Memiliki ketinggian diatas 85
km
 Terjadi penguraian gas
menjadi atom-atom akibat
dari radiasi ultraviolet dan
sinar X serta berkurangnya
daya campur antar gas
 Lapisan yang sangat panas
bisa mencapai ±1010 °C.
 Lapisan ini disebut lapisan
panas (hot layer)
Lapisan Ionosfer
 Karakter Lapisan Ionosfer:
 Lapisan diatas Termosfer
 Terdapat banyak proses
ionisasi. Ionisasi adalah
proses dimana atom yang
netral kehilangan sebuah
elektron dan dari sebuah
elektron akan terjadi ion
negatif
 Lapisan ini bermuatan listrik
 Lapisan ini berfungsi sebagai
bidang pantul gelombang
radio
Lapisan Eksosfer
 Karakter Lapisan Eksosfer :
 Memiliki ketinggian diatas
400 km
 Merupakan lapisan atmosfer
terluar.
 Atom-atom bergerak secara
tidak beraturan.
 Molekul-molekul selalu
bergerak dengan kecepatan
tidak beraturan.
 Molekul udara sangat langka.
Memungkinkan terlepasnya
partikel2 netral thd
pengaruh gravitsi bumi.
 Pengaruh angkasa luar lebih
besar shg moleku-molekul
yg ada meninggalkan
atmosfer.
 Sering disebut ruang antar
planet/geostationer
SDGs dan Perubahan Iklim
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals/ SDGs) adalah
17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan
tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai
agenda dunia pembangunan untuk
kemaslahatan manusia dan planet bumi .
Upaya menjaga dan mencegah dampak
perubahan iklim (climate change) menjadi salah
satu fokus utama dalam the Sustainable
Development Goals (SDGs). Salah satu acuannya
adalah kesepakatan Paris Agreement yang
dihasilkan dalam konferensi mengenai
perubahan iklim di Paris beberapa waktu lalu
(the United Nations Framework on Climate
Change, 12 Desember 2015), yang
mengupayakan penanggulangan pemanasan
global (global warming).
Tujuan ke- 13 SDGs, mengambil aksi nyata untuk
menanggulangi perubahan iklim beserta dampaknya.
Berikut targetnya :
1. Memperkuat ketahanan dan kemampuan adaptasi atas efek
buruk iklim dan bencana alam.
2. Mengintegrasikan tindakan terkait perubahan iklim dalam
kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional.
3. Meningkatkan pendidikan, kesadaran, serta kemampuan
mitigasi perubahan iklim, mengurangi dampak perubahan
iklim, serta meningkatkan sistem peringatan dini.
4. Melaksanakan komitmen negara-negara maju untuk
membantu negara-negara berkembang dalam program
mitigasi, serta memastikan pelaksanaan The Green Climate
Fund sesegera mungkin.
LITOSFER
Bumi tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari
besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu
4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair
setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel
silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi
bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi
setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5
kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian
dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng
yang menghasilkan gempa bumi.
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi
menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak
benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar
5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai
ketebalan sekitar 20-70 km.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi
adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%),
Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium
(Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%),
Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk
lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80
km.
KERAK BUMI/ LITOSFERA
(BATUAN)
Kerak Benua
(25 – 40 KM)
Kerak Lautan
(5-10 KM)
SEBAGAI LEMPENG-LEMPENG YANG
BERGERAK DENGAN KECEPATAN 1 –
10 CM/TAHUN
Saling menjauh/
Memisahkan diri
(divergensi)
Saling Bertumbukan
(konvergensi)
Saling Berpapasan
(transform)
Tarikan – pembentukan sesar2
normal;
Pembentukan kerak;
Punggung/pematang2 tengah
samudra;
Kompresi–pembentukan sesar2 naik;
Pembentukan pegunungan
(orogenesa);
Gunungapi
Berlangsung peristiwa deformasi &
metamorfosa;
Terjadinya palung;
Pembentukan sesar2 mendatar.
KAUSALITAS KEANEKARAGAMAN
BENCANA DI INDONESIA
• Tumbukan 3 lempeng tektonik, sehingga:
• Pada jalur tumbukan lempeng timbul pusat-pusat
gempabumi.
• Terbentuk berbagai pulau, gunung, dan lembah.
• Tumbuh 128 gunungapi aktif dan dorman.
• Iklim tropika basah, sehingga:
• Udaranya lembap favourable bagi virus, bakteri, dan
berbagai penyakit.
• Banyak hujan, sehingga banyak longsor dan banjir.
• Wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai ras
dan suku bangsa dengan karakter yang ber-
beda-beda, sehingga mudah terjadi konflik
sosial.
PROSES PEMBENTUKAN MUKA BUMI
Lobeck, 1939 :
1. Constructional Form
a. Diastrofisme (segala gerak deformasi)
1) Epirogenesa (epiros berasal dari bahasa Yunani berarti benua),
- Kenaikan dan penurunan relatif lambat, kecepatan rata-rata 0,1 – 1 mm/thn.
- Gerakan meliputi daerah yang luas dari kerak bumi,  1000 km .
2) Orogenesa (oros berasal dari bahasa Yunani berarti gunung)
Gerakan vertikal umumnya cepat dari orogenesa, mendekati 0,1 – 1 cm / th.
b. Volkanisme
2. Destruksional Form : Sungai, Glasial, Gelombang, Angin.
Thornbury, 1969 :
1. Proses Epygen atau Proses Eksogen
a. Degradasi : Pelapukan, Mass Wasting (gerakan massa), Erosi dan transportasi
b. Agradasi : Air mengalir/aliran air permukaan, gelombang/arus laut/pasang/
tsunami, angin, gletser.
c. Aktivitas organisme / Antropogenic, meliputi : Tanaman, binatang , dan manusia.
2. Proses Hypogen atau Proses Endogen : Diastrofisma dan Volkanisme
3. Proses ekstra terrestrial : Meteorit-meteorit jatuh
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
ATMOSFER
LITOSFER
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
HIDROSFER
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
Sumber :
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Wilayah tahun 2003 dan SNI tahun 2002
BIOSFER
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
Secara bahasa, biosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata “bio” yang artinya hidup dan “sphere” yang artinya lapisan
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
MEDAN
(TERRAIN)
LAHAN
(LAND)
Soils
Lithology/
Rocks
Geomorphological
Processes
Hydrologic
Situation
Vegetation/
Land Cover
Flora/Fauna
Human Factor
Climate
Relief/
Morphologic
Sumber :
-FAO, 1976
-Van Zuidam, 1979
-Sungkowo A, 1999
Atmosfer ?
Litosfer ?
Hidrosfer ?
Biosfer ?
Ekosistem dalam Biosfir
1) Rantai Makanan
2) Akumulasi & Penggandaan Biologik
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
Diagram alir model daur materi
(tanda panah, menyatakan dimakan oleh).
•Rumput •Belalang •Burung •Srigala
•Mikrobia
•Mineral
•Pengurai
•Mati
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
Contoh rantai makanan kehidupan yang telah “DIKACAU”
oleh manusia. Tikus dan Ular yang semula bukan hama menjadi hama
karena penggunaan pestisida. Manusia juga membunuh berbagai
Mahluk hidup yang bukan sasaran
Hama Ular
x
Hama Tikus
Pestisida
Tujuan
Utama
x
Efek Samping
Efek Samping
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
PENCEMARAN
A
B C D E
F
Pencemaran terjadi pada berbagai bahan pangan >
perlu penganekaragaman pangan
BIODIVERSITAS PERLU DIEKSPLORASI TERUS DILESTARIKAN
dst….
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
2) Akumulasi dan Penggandaan Biologik
Akumulasi biologik :
suatu peristiwa pengumpulan materi di dalam
tubuh setiap konsumen dengan memakan
sesuatu organisme.
Penggandaan biologik :
peristiwa akumulasi biologik yang berkesinam-
bungan dari produsen, konsumen I sampai
konsumen terakhir.
terjadi konsentrasi yang berlipat ganda dari
konsentrasi semula.
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
Gambar: Akumulasi biologik dan penggandaan biologik
pada ekosistem perairan.
Akumulasi biologik
oleh fitoplankton :
Konsentrasi DDT di
dalam air yang
semula hanya
0,000003 ppm
menjadi 0,006 ppm di
dalam fitoplankton
penggandaan biologik :
Konsentrasi DDT yang
semula 0,006 ppm di
dalam fitoplankton dan
akhirnya menjadi 25
ppm di dalam tubuh
burung.
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
Keterkaitan antara semuanya
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
Litosfer
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
Atmosfer
Hidrosfer
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
4. Bumi  Atmosfer sbg Sistem Lingkungan kebumian_Atmosfer_Lithosfer.pdf

More Related Content

Similar to 4. Bumi Atmosfer sbg Sistem Lingkungan kebumian_Atmosfer_Lithosfer.pdf

Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIJean Tambunan
 
Media Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi Kita
Media Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi KitaMedia Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi Kita
Media Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi KitaHYwg
 
Alam Semesta
Alam SemestaAlam Semesta
Alam Semestamarshel b
 
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERASTRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERAAsmawi Abdullah
 
Modul georafi cuaca dan iklim
Modul georafi cuaca dan iklimModul georafi cuaca dan iklim
Modul georafi cuaca dan iklimsman 2 mataram
 
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdfDINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdfAntonySaputra
 
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geoGeo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geoAwanda Gita
 
IPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
IPA 7 LAPISAN BUMI.pptIPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
IPA 7 LAPISAN BUMI.pptluvioletlufina
 
Ekologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.ppt
Ekologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.pptEkologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.ppt
Ekologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.pptIrvanAdhinCholilie
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiasih rahayu
 
Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)
Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)
Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)Haura Alia Nabila
 
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBALLAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBALSiti Farida
 

Similar to 4. Bumi Atmosfer sbg Sistem Lingkungan kebumian_Atmosfer_Lithosfer.pdf (20)

Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
 
Lapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptxLapisan Bumi.pptx.pptx
Lapisan Bumi.pptx.pptx
 
Media Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi Kita
Media Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi KitaMedia Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi Kita
Media Infografis IPAS Mari Berkenalan Dengan Bumi Kita
 
Alam Semesta
Alam SemestaAlam Semesta
Alam Semesta
 
Geografi Penjelasan tentang atmosfer
Geografi Penjelasan tentang atmosferGeografi Penjelasan tentang atmosfer
Geografi Penjelasan tentang atmosfer
 
Lapisan Kulit Bumi
Lapisan Kulit BumiLapisan Kulit Bumi
Lapisan Kulit Bumi
 
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERASTRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
 
Modul georafi cuaca dan iklim
Modul georafi cuaca dan iklimModul georafi cuaca dan iklim
Modul georafi cuaca dan iklim
 
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdfDINAMIKA ATMOSFER.pdf
DINAMIKA ATMOSFER.pdf
 
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geoGeo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
Geo kelayakan planet bumi untuk kehidupan, proses pembentukan bumi geo
 
IPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
IPA 7 LAPISAN BUMI.pptIPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
IPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
 
IPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
IPA 7 LAPISAN BUMI.pptIPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
IPA 7 LAPISAN BUMI.ppt
 
Struktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chulStruktur lapisan bumi chul
Struktur lapisan bumi chul
 
Ekologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.ppt
Ekologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.pptEkologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.ppt
Ekologi-dan-Analisis-Sumber-Daya-Alam-Pertemuan-5.ppt
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 
Atmosphere
AtmosphereAtmosphere
Atmosphere
 
Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)
Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)
Pengantar ilmu kebumian (dr. bayong)
 
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBALLAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
LAPISAN OZON DAN PEMANASAN GLOBAL
 
assignment-alam-sekitar
assignment-alam-sekitarassignment-alam-sekitar
assignment-alam-sekitar
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

4. Bumi Atmosfer sbg Sistem Lingkungan kebumian_Atmosfer_Lithosfer.pdf

  • 1. Mata Kuliah Ilmu Lingkungan Kebumian KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA JL SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur 55283, Telp. (0274) 486733. Psw. 419. Fax. (0274) 486400 YOGYAKARTA Tim Dosen Pengampu MKA Ilmu Lingkungan ILMU LINGKUNGAN KEBUMIAN SEBAGAI SATU SISTEM Bumi dan Atmosfer sebagai Sistem Lingkungan Kebumian ATMOSFER LITHOSFER BIOSFER HIDROSFER
  • 3. Geosystem (hubungan interaksi interdependensi manusia dan lingkungan)
  • 5. Fungsi Atmosfer 1. Mengurangi radiasi matahari 2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah bumi 3. Menyediakan oksigen dan karbondioksida 4. Pelindung bumi dari luar angkasa
  • 7. Komposisi Atmosfer Bumi NO MACAM GAS SIMBOL VOL (%) UDARA KERING BERAT MOLEKUL 1. Nitrogen N2 78,08 28,02 2. Oksigen O2 20,94 32,00 3. Argon Ar 0,93 39,88 4. Karbon dioksida CO2 0,03 44,00 5. Neon Ne 0,0018 20,18 6. Helium He 0,0005 4,00 7. Ozon O3 0,00006 48,00 8. Hidrogen H 0,00005 2,02 9. Kripton Kr Sangat kecil 10. Xenon Xe Sangat kecil 11. Methan CH4 Sangat kecil
  • 8. Lapisan Troposfer  Karakter lapisan troposfer : Memiliki ketinggian 0 – 10 km di atas permukaan bumi.  Berhubungan langsung dengan organisme.  Kaya akan gas oksigen (O2)  Tempat berlangsungnya iklim (terbentuk awan, hujan, es dsb). • Suhu udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu udara menurun sebesar ± 0,5°C (Teori Braak). • Dilapisi oleh lapisan tropopause pd bagian atas
  • 9. Lapisan Tropopause  Karakter Lapisan Tropopause :  Merupakan batas atas lapisan troposfer  Antara lapisan troposfer dan tropopause terdapat daerah peralihan tebal 2 km.  Pada sekitar ketinggian 12 km, suhu udara berhenti turun konstan
  • 10. Lapisan Stratosfer  Karakter Lapisan Stratosfer :  Memiliki ketinggian 10 – 50 km  Terdapat lapisan ozon yang menyerap sinar ultraviolet.  Terdapat lapisan inverse pada ketinggian 20 -49 km dg suhu udara -5 °C  Batas teratas lapisan ini adalah stratopause
  • 12. Ozon
  • 13. Pembentukan dan Perusakan Ozon Secara Alamiah O O O O UV O2 2O O O O + O O O O2 O O3 O O O O O O O3 O2 O UV Terjadi secara setimbang
  • 14. Lapisan Stratopause  Karakter Lapisan Stratopause:  Merupakan pembatas antara stratosfer dengan mesosfer  Suhunya hapir sama dengan suhu dipermukaan bumi.
  • 15. Lapisan Mesosfer  Karakter Lapisan Mesosfer:  Memiliki ketinggian 50 – 100 km  Suhu menurun seiring meningkatnya ketinggian.  Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah – 110°C  Terdapat lapisan ionosfer pada ketinggian 100 – 400 km dengan ketebalan 300 km  Lapisan ini melindungi bumi dari benda-benda meteor
  • 16. Lapisan Mesopause  Karakter Lapisan Mesopause:  Merupakan batas atas lapisan mesosfer.  Suhu udara dapat mencapai - 90 °C
  • 17. Lapisan Termosfer  Karakter Lapisan Termosfer :  Memiliki ketinggian diatas 85 km  Terjadi penguraian gas menjadi atom-atom akibat dari radiasi ultraviolet dan sinar X serta berkurangnya daya campur antar gas  Lapisan yang sangat panas bisa mencapai ±1010 °C.  Lapisan ini disebut lapisan panas (hot layer)
  • 18. Lapisan Ionosfer  Karakter Lapisan Ionosfer:  Lapisan diatas Termosfer  Terdapat banyak proses ionisasi. Ionisasi adalah proses dimana atom yang netral kehilangan sebuah elektron dan dari sebuah elektron akan terjadi ion negatif  Lapisan ini bermuatan listrik  Lapisan ini berfungsi sebagai bidang pantul gelombang radio
  • 19. Lapisan Eksosfer  Karakter Lapisan Eksosfer :  Memiliki ketinggian diatas 400 km  Merupakan lapisan atmosfer terluar.  Atom-atom bergerak secara tidak beraturan.  Molekul-molekul selalu bergerak dengan kecepatan tidak beraturan.  Molekul udara sangat langka. Memungkinkan terlepasnya partikel2 netral thd pengaruh gravitsi bumi.  Pengaruh angkasa luar lebih besar shg moleku-molekul yg ada meninggalkan atmosfer.  Sering disebut ruang antar planet/geostationer
  • 20. SDGs dan Perubahan Iklim Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi .
  • 21. Upaya menjaga dan mencegah dampak perubahan iklim (climate change) menjadi salah satu fokus utama dalam the Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu acuannya adalah kesepakatan Paris Agreement yang dihasilkan dalam konferensi mengenai perubahan iklim di Paris beberapa waktu lalu (the United Nations Framework on Climate Change, 12 Desember 2015), yang mengupayakan penanggulangan pemanasan global (global warming).
  • 22. Tujuan ke- 13 SDGs, mengambil aksi nyata untuk menanggulangi perubahan iklim beserta dampaknya. Berikut targetnya : 1. Memperkuat ketahanan dan kemampuan adaptasi atas efek buruk iklim dan bencana alam. 2. Mengintegrasikan tindakan terkait perubahan iklim dalam kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional. 3. Meningkatkan pendidikan, kesadaran, serta kemampuan mitigasi perubahan iklim, mengurangi dampak perubahan iklim, serta meningkatkan sistem peringatan dini. 4. Melaksanakan komitmen negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang dalam program mitigasi, serta memastikan pelaksanaan The Green Climate Fund sesegera mungkin.
  • 24. Bumi tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng yang menghasilkan gempa bumi. Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%). Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
  • 25.
  • 26. KERAK BUMI/ LITOSFERA (BATUAN) Kerak Benua (25 – 40 KM) Kerak Lautan (5-10 KM) SEBAGAI LEMPENG-LEMPENG YANG BERGERAK DENGAN KECEPATAN 1 – 10 CM/TAHUN Saling menjauh/ Memisahkan diri (divergensi) Saling Bertumbukan (konvergensi) Saling Berpapasan (transform) Tarikan – pembentukan sesar2 normal; Pembentukan kerak; Punggung/pematang2 tengah samudra; Kompresi–pembentukan sesar2 naik; Pembentukan pegunungan (orogenesa); Gunungapi Berlangsung peristiwa deformasi & metamorfosa; Terjadinya palung; Pembentukan sesar2 mendatar.
  • 27.
  • 28.
  • 29. KAUSALITAS KEANEKARAGAMAN BENCANA DI INDONESIA • Tumbukan 3 lempeng tektonik, sehingga: • Pada jalur tumbukan lempeng timbul pusat-pusat gempabumi. • Terbentuk berbagai pulau, gunung, dan lembah. • Tumbuh 128 gunungapi aktif dan dorman. • Iklim tropika basah, sehingga: • Udaranya lembap favourable bagi virus, bakteri, dan berbagai penyakit. • Banyak hujan, sehingga banyak longsor dan banjir. • Wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai ras dan suku bangsa dengan karakter yang ber- beda-beda, sehingga mudah terjadi konflik sosial.
  • 30. PROSES PEMBENTUKAN MUKA BUMI Lobeck, 1939 : 1. Constructional Form a. Diastrofisme (segala gerak deformasi) 1) Epirogenesa (epiros berasal dari bahasa Yunani berarti benua), - Kenaikan dan penurunan relatif lambat, kecepatan rata-rata 0,1 – 1 mm/thn. - Gerakan meliputi daerah yang luas dari kerak bumi,  1000 km . 2) Orogenesa (oros berasal dari bahasa Yunani berarti gunung) Gerakan vertikal umumnya cepat dari orogenesa, mendekati 0,1 – 1 cm / th. b. Volkanisme 2. Destruksional Form : Sungai, Glasial, Gelombang, Angin. Thornbury, 1969 : 1. Proses Epygen atau Proses Eksogen a. Degradasi : Pelapukan, Mass Wasting (gerakan massa), Erosi dan transportasi b. Agradasi : Air mengalir/aliran air permukaan, gelombang/arus laut/pasang/ tsunami, angin, gletser. c. Aktivitas organisme / Antropogenic, meliputi : Tanaman, binatang , dan manusia. 2. Proses Hypogen atau Proses Endogen : Diastrofisma dan Volkanisme 3. Proses ekstra terrestrial : Meteorit-meteorit jatuh
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL ATMOSFER LITOSFER
  • 36. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
  • 40. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
  • 41. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL Sumber : Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah tahun 2003 dan SNI tahun 2002
  • 42.
  • 44. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL Secara bahasa, biosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “bio” yang artinya hidup dan “sphere” yang artinya lapisan
  • 45. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
  • 47.
  • 48. Ekosistem dalam Biosfir 1) Rantai Makanan 2) Akumulasi & Penggandaan Biologik UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
  • 50. Diagram alir model daur materi (tanda panah, menyatakan dimakan oleh). •Rumput •Belalang •Burung •Srigala •Mikrobia •Mineral •Pengurai •Mati UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
  • 51. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57. Contoh rantai makanan kehidupan yang telah “DIKACAU” oleh manusia. Tikus dan Ular yang semula bukan hama menjadi hama karena penggunaan pestisida. Manusia juga membunuh berbagai Mahluk hidup yang bukan sasaran Hama Ular x Hama Tikus Pestisida Tujuan Utama x Efek Samping Efek Samping BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
  • 59. PENCEMARAN A B C D E F Pencemaran terjadi pada berbagai bahan pangan > perlu penganekaragaman pangan BIODIVERSITAS PERLU DIEKSPLORASI TERUS DILESTARIKAN dst…. BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
  • 60. 2) Akumulasi dan Penggandaan Biologik Akumulasi biologik : suatu peristiwa pengumpulan materi di dalam tubuh setiap konsumen dengan memakan sesuatu organisme. Penggandaan biologik : peristiwa akumulasi biologik yang berkesinam- bungan dari produsen, konsumen I sampai konsumen terakhir. terjadi konsentrasi yang berlipat ganda dari konsentrasi semula. BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
  • 61. Gambar: Akumulasi biologik dan penggandaan biologik pada ekosistem perairan. Akumulasi biologik oleh fitoplankton : Konsentrasi DDT di dalam air yang semula hanya 0,000003 ppm menjadi 0,006 ppm di dalam fitoplankton penggandaan biologik : Konsentrasi DDT yang semula 0,006 ppm di dalam fitoplankton dan akhirnya menjadi 25 ppm di dalam tubuh burung. BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
  • 62. Keterkaitan antara semuanya UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
  • 63. Litosfer UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL Atmosfer Hidrosfer
  • 64. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL