Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
4. Bumi Atmosfer sbg Sistem Lingkungan kebumian_Atmosfer_Lithosfer.pdf
1. Mata Kuliah
Ilmu Lingkungan Kebumian
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
JL SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur 55283, Telp. (0274) 486733. Psw. 419. Fax. (0274) 486400
YOGYAKARTA
Tim Dosen Pengampu MKA Ilmu Lingkungan
ILMU LINGKUNGAN KEBUMIAN SEBAGAI SATU SISTEM
Bumi dan Atmosfer sebagai Sistem Lingkungan Kebumian
ATMOSFER
LITHOSFER
BIOSFER
HIDROSFER
5. Fungsi Atmosfer
1. Mengurangi radiasi matahari
2. Mendistribusikan air ke
berbagai wilayah bumi
3. Menyediakan oksigen dan
karbondioksida
4. Pelindung bumi dari luar
angkasa
7. Komposisi Atmosfer Bumi
NO MACAM GAS SIMBOL VOL (%) UDARA
KERING
BERAT
MOLEKUL
1. Nitrogen N2 78,08 28,02
2. Oksigen O2 20,94 32,00
3. Argon Ar 0,93 39,88
4. Karbon dioksida CO2 0,03 44,00
5. Neon Ne 0,0018 20,18
6. Helium He 0,0005 4,00
7. Ozon O3 0,00006 48,00
8. Hidrogen H 0,00005 2,02
9. Kripton Kr Sangat kecil
10. Xenon Xe Sangat kecil
11. Methan CH4 Sangat kecil
8. Lapisan Troposfer
Karakter lapisan troposfer :
Memiliki ketinggian 0 – 10
km di atas permukaan bumi.
Berhubungan langsung
dengan organisme.
Kaya akan gas oksigen (O2)
Tempat berlangsungnya iklim
(terbentuk awan, hujan, es
dsb).
• Suhu udara menurun sesuai
dengan perubahan
ketinggian, yaitu setiap naik
100 meter dari permukaan
bumi, suhu udara menurun
sebesar ± 0,5°C (Teori Braak).
• Dilapisi oleh lapisan
tropopause pd bagian atas
9. Lapisan Tropopause
Karakter Lapisan Tropopause
:
Merupakan batas atas
lapisan troposfer
Antara lapisan troposfer dan
tropopause terdapat daerah
peralihan tebal 2 km.
Pada sekitar ketinggian 12
km, suhu udara berhenti
turun konstan
10. Lapisan Stratosfer
Karakter Lapisan Stratosfer :
Memiliki ketinggian 10 – 50
km
Terdapat lapisan ozon yang
menyerap sinar ultraviolet.
Terdapat lapisan inverse
pada ketinggian 20 -49 km
dg suhu udara -5 °C
Batas teratas lapisan ini
adalah stratopause
13. Pembentukan dan Perusakan Ozon Secara
Alamiah
O
O
O
O
UV
O2 2O
O
O
O
+
O
O
O
O2
O O3
O
O
O
O
O
O
O3 O2 O
UV
Terjadi secara
setimbang
14. Lapisan Stratopause
Karakter Lapisan
Stratopause:
Merupakan pembatas
antara stratosfer dengan
mesosfer
Suhunya hapir sama dengan
suhu dipermukaan bumi.
15. Lapisan Mesosfer
Karakter Lapisan Mesosfer:
Memiliki ketinggian 50 – 100
km
Suhu menurun seiring
meningkatnya ketinggian.
Daerah transisi antara
lapisan mesosfer dan
termosfer disebut
mesopouse dengan suhu
terendah – 110°C
Terdapat lapisan ionosfer
pada ketinggian 100 – 400
km dengan ketebalan 300
km
Lapisan ini melindungi bumi
dari benda-benda meteor
16. Lapisan Mesopause
Karakter Lapisan Mesopause:
Merupakan batas atas
lapisan mesosfer.
Suhu udara dapat mencapai -
90 °C
17. Lapisan Termosfer
Karakter Lapisan Termosfer :
Memiliki ketinggian diatas 85
km
Terjadi penguraian gas
menjadi atom-atom akibat
dari radiasi ultraviolet dan
sinar X serta berkurangnya
daya campur antar gas
Lapisan yang sangat panas
bisa mencapai ±1010 °C.
Lapisan ini disebut lapisan
panas (hot layer)
18. Lapisan Ionosfer
Karakter Lapisan Ionosfer:
Lapisan diatas Termosfer
Terdapat banyak proses
ionisasi. Ionisasi adalah
proses dimana atom yang
netral kehilangan sebuah
elektron dan dari sebuah
elektron akan terjadi ion
negatif
Lapisan ini bermuatan listrik
Lapisan ini berfungsi sebagai
bidang pantul gelombang
radio
19. Lapisan Eksosfer
Karakter Lapisan Eksosfer :
Memiliki ketinggian diatas
400 km
Merupakan lapisan atmosfer
terluar.
Atom-atom bergerak secara
tidak beraturan.
Molekul-molekul selalu
bergerak dengan kecepatan
tidak beraturan.
Molekul udara sangat langka.
Memungkinkan terlepasnya
partikel2 netral thd
pengaruh gravitsi bumi.
Pengaruh angkasa luar lebih
besar shg moleku-molekul
yg ada meninggalkan
atmosfer.
Sering disebut ruang antar
planet/geostationer
20. SDGs dan Perubahan Iklim
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development Goals/ SDGs) adalah
17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan
tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai
agenda dunia pembangunan untuk
kemaslahatan manusia dan planet bumi .
21. Upaya menjaga dan mencegah dampak
perubahan iklim (climate change) menjadi salah
satu fokus utama dalam the Sustainable
Development Goals (SDGs). Salah satu acuannya
adalah kesepakatan Paris Agreement yang
dihasilkan dalam konferensi mengenai
perubahan iklim di Paris beberapa waktu lalu
(the United Nations Framework on Climate
Change, 12 Desember 2015), yang
mengupayakan penanggulangan pemanasan
global (global warming).
22. Tujuan ke- 13 SDGs, mengambil aksi nyata untuk
menanggulangi perubahan iklim beserta dampaknya.
Berikut targetnya :
1. Memperkuat ketahanan dan kemampuan adaptasi atas efek
buruk iklim dan bencana alam.
2. Mengintegrasikan tindakan terkait perubahan iklim dalam
kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional.
3. Meningkatkan pendidikan, kesadaran, serta kemampuan
mitigasi perubahan iklim, mengurangi dampak perubahan
iklim, serta meningkatkan sistem peringatan dini.
4. Melaksanakan komitmen negara-negara maju untuk
membantu negara-negara berkembang dalam program
mitigasi, serta memastikan pelaksanaan The Green Climate
Fund sesegera mungkin.
24. Bumi tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari
besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu
4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair
setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel
silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi
bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi
setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5
kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian
dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng
yang menghasilkan gempa bumi.
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi
menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak
benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar
5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai
ketebalan sekitar 20-70 km.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi
adalah: Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%),
Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium
(Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%),
Magnesium (Mg) (2,1%).
Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk
lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80
km.
25.
26. KERAK BUMI/ LITOSFERA
(BATUAN)
Kerak Benua
(25 – 40 KM)
Kerak Lautan
(5-10 KM)
SEBAGAI LEMPENG-LEMPENG YANG
BERGERAK DENGAN KECEPATAN 1 –
10 CM/TAHUN
Saling menjauh/
Memisahkan diri
(divergensi)
Saling Bertumbukan
(konvergensi)
Saling Berpapasan
(transform)
Tarikan – pembentukan sesar2
normal;
Pembentukan kerak;
Punggung/pematang2 tengah
samudra;
Kompresi–pembentukan sesar2 naik;
Pembentukan pegunungan
(orogenesa);
Gunungapi
Berlangsung peristiwa deformasi &
metamorfosa;
Terjadinya palung;
Pembentukan sesar2 mendatar.
27.
28.
29. KAUSALITAS KEANEKARAGAMAN
BENCANA DI INDONESIA
• Tumbukan 3 lempeng tektonik, sehingga:
• Pada jalur tumbukan lempeng timbul pusat-pusat
gempabumi.
• Terbentuk berbagai pulau, gunung, dan lembah.
• Tumbuh 128 gunungapi aktif dan dorman.
• Iklim tropika basah, sehingga:
• Udaranya lembap favourable bagi virus, bakteri, dan
berbagai penyakit.
• Banyak hujan, sehingga banyak longsor dan banjir.
• Wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai ras
dan suku bangsa dengan karakter yang ber-
beda-beda, sehingga mudah terjadi konflik
sosial.
30. PROSES PEMBENTUKAN MUKA BUMI
Lobeck, 1939 :
1. Constructional Form
a. Diastrofisme (segala gerak deformasi)
1) Epirogenesa (epiros berasal dari bahasa Yunani berarti benua),
- Kenaikan dan penurunan relatif lambat, kecepatan rata-rata 0,1 – 1 mm/thn.
- Gerakan meliputi daerah yang luas dari kerak bumi, 1000 km .
2) Orogenesa (oros berasal dari bahasa Yunani berarti gunung)
Gerakan vertikal umumnya cepat dari orogenesa, mendekati 0,1 – 1 cm / th.
b. Volkanisme
2. Destruksional Form : Sungai, Glasial, Gelombang, Angin.
Thornbury, 1969 :
1. Proses Epygen atau Proses Eksogen
a. Degradasi : Pelapukan, Mass Wasting (gerakan massa), Erosi dan transportasi
b. Agradasi : Air mengalir/aliran air permukaan, gelombang/arus laut/pasang/
tsunami, angin, gletser.
c. Aktivitas organisme / Antropogenic, meliputi : Tanaman, binatang , dan manusia.
2. Proses Hypogen atau Proses Endogen : Diastrofisma dan Volkanisme
3. Proses ekstra terrestrial : Meteorit-meteorit jatuh
41. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
Sumber :
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Wilayah tahun 2003 dan SNI tahun 2002
44. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
Secara bahasa, biosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata “bio” yang artinya hidup dan “sphere” yang artinya lapisan
48. Ekosistem dalam Biosfir
1) Rantai Makanan
2) Akumulasi & Penggandaan Biologik
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
50. Diagram alir model daur materi
(tanda panah, menyatakan dimakan oleh).
•Rumput •Belalang •Burung •Srigala
•Mikrobia
•Mineral
•Pengurai
•Mati
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
57. Contoh rantai makanan kehidupan yang telah “DIKACAU”
oleh manusia. Tikus dan Ular yang semula bukan hama menjadi hama
karena penggunaan pestisida. Manusia juga membunuh berbagai
Mahluk hidup yang bukan sasaran
Hama Ular
x
Hama Tikus
Pestisida
Tujuan
Utama
x
Efek Samping
Efek Samping
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
59. PENCEMARAN
A
B C D E
F
Pencemaran terjadi pada berbagai bahan pangan >
perlu penganekaragaman pangan
BIODIVERSITAS PERLU DIEKSPLORASI TERUS DILESTARIKAN
dst….
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
60. 2) Akumulasi dan Penggandaan Biologik
Akumulasi biologik :
suatu peristiwa pengumpulan materi di dalam
tubuh setiap konsumen dengan memakan
sesuatu organisme.
Penggandaan biologik :
peristiwa akumulasi biologik yang berkesinam-
bungan dari produsen, konsumen I sampai
konsumen terakhir.
terjadi konsentrasi yang berlipat ganda dari
konsentrasi semula.
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM
61. Gambar: Akumulasi biologik dan penggandaan biologik
pada ekosistem perairan.
Akumulasi biologik
oleh fitoplankton :
Konsentrasi DDT di
dalam air yang
semula hanya
0,000003 ppm
menjadi 0,006 ppm di
dalam fitoplankton
penggandaan biologik :
Konsentrasi DDT yang
semula 0,006 ppm di
dalam fitoplankton dan
akhirnya menjadi 25
ppm di dalam tubuh
burung.
BUMI SEBAGAI SUATU SISTEM