Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang spiritualitas Islam dan penyakit hati yang dapat merusak iman, seperti iri, sombong, dan riya. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa hati adalah tempat penentu sifat seseorang dan penyakit hati perlu dijauhi agar tidak menimbulkan kekafiran.
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Quiz group islamic ii
1. QUIZ GROUP ISLAMIC
BAGAIMANA MANUSIA BERTUHAN?
DISUSUN OLEH
Muhamad Erza Fathoni
Muhammad Imam Wira Azani
Muhammad Naufal Ikhsanuddin Noorsi
Muhammad Raafi
JURUSAN TEKNIK PENERBANGAN
PRODI TEKNIK LISTRIK BANDARA 21 BRAVO
POLITEKNIK PENERBANGAN INDONESIA CURUG
2020
2. 1. Ketundukan menjalankan ibadah salat secara berjamaah sudah pasti merupakan refleksi
dari spiritualitas Islam. Gali informasi lebih lengkap mengenai spiritualitas Islam!
Jawaban:
Ruh membuat manusia dapat mengalami pengalaman batin atau sering
disebut pengalaman rohani. Potensi Ruhiyah, adalah potensi yang dilekatkan
pada hati nurani untuk membedakan dan memilih jalan yang haq dan yang
bathil, jalan menuju ketaqwaan dan jalan menuju kedurhakaan.Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman : "dan jiwa serta penyempurnaannya
(ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan
dan ketakwaannya." (QS. Asy Syams : 7-8).
Di dalam hati setiap manusia telah tertanam potensi ini, yang dapat
membedakan jalan kebaikan (kebenaran) dan jalan keburukan (kesalahan)
dari kemampuan ini, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda :
"Wabishah bin Ma'hab Ra berkata : Saya datang kepada Nabi
Shallallahu’alaihi wasallam untuk bertanya tentang bakti (al-birri). Maka
sebelum saya bertanya, Nabi bertanya : "Kau datang untuk bertanya tentang
bakti ?" Jawabku : Ya. Bersabda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam : "Tanyakan
pada hatimu. Baktimu ialah semua perbuatan yang menimbulkan
ketenangan dalam hati dan jiwa. sedangkan dosa, itu semua perbuatan yang
menimbulkan keraguan dalam hati dan jiwa. Meskipun telah mendapat fatwa
dari orang-orang". (HR Ahmad dan Darimi). Hadits inilah yang menunjukkan
bahwa potensi inilah yang menentukan arah kehidupan manusia.
Faktor kesadaran manusia terletak dihati. Hati adalah hakikat terdalam
kemanusiaan. Hati adalah salah satu organ tubuh manusia, dalam islam
sendiri hati adalah penentu sifat seseorang. Baik buruknya seseorang
berasal dari dalam hatinya. Dalam bahasa Arab, hati disebut dengan Qalbu.
Kita sering mendengar betapa pentingnya organ hati tempat lahirnya
perasaan tersebut. Bahkan Rasulullah SAW saat masa kecil dibersihkan
hatinya dari berbagai kotoran oleh Malaikat Jibril. Hati juga tempat
bersemayamnya syaitan dan keburukan yang disebut juga dengan penyakit
hati. Apabila hati kita sudah berpenyakit maka itulah yang membuat
manusia melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Penyakit
hati adalah penyakit atau gangguan yang ada pada hati dan perasaan
manusia. Penyakit hati dalam islam bukanlah penyakit hati yang
menyangkut kesehatan seperti penyakit liver, chirhosis, dan lain sebagainya.
Penyakit yang ada dalam hati setiap orang bisa mempengaruhi perilaku dan
perbuatannya. Perihal mengenai penyakit hati ini disebutkan dalam firman
Allah SWT berikut ini:
ماأوأأم ا لملاِمايم أ ن لِذِي للملِملذِميمييِذ أم أر ض ض أف يلمل ت أزاأدم لذِي م ج س سا ا لإِيأل ى ى لذِي م ج ذِي لللِممس
امأوأ ا تِذ اي أو ل مله ا أك لِيذوِيا أ ن
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka
dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya
(yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (QS At Taubah : 125)
Dalam firman tersebut disebutkan bahwa penyakit dalam hati seseorang bisa
membwa pada kekafiran dan mati dalam keadaan kafir. Hal ini tentunya
tidak diinginkan oleh setiap muslim manapun. Oleh sebab itu selayaknya
sebagai muslim kita harus senantiasa menjaga hati dari berbagai kotoran
3. dan penyakit yang bisa merusak keimanan dan ketaqwaan pada Allah SWT.
Agar bisa menjaga hati kita dan senantiasa waspada pada penyakit-penyakit
hati kita harus mengetahui apa saja penyakit hati tersebut. Berikut ini adalah
beberapa penyakit hati yang biasa terjadi pada manusia dan berbahaya jika
dibiarkan begitu saja.
1. Hasad, Iri dan Dengki
Ketiga jenis penyakit ini hampir sama dimana perasaan hasad atau iri adalah
orang yang tidak suka jika seseorang mengalami kebahagiaan sementara
perilaku atau sifat dengki lebih parah lagi, ia bukan hanya tidak senang jika
seseorang mendapatkan kebahagiaan, ia juga akan mendoakan agar
kebahagiaan hilang dari orang tersebut dan berpindah pada dirinya. Perintah
untuk menjauhi penyakit hati ini terkandung dalam firman Allah ayat berikut
أوأل أمما أت أت ا مِذ امأ ا أف م ضأل ا م ل ي لذِملذِي أب م ع أ كمل ي ض أ إع ى ى أب م ع ض ض للِمي رر أ جا ا للِي أن
ذِي يب ص ض ب لممماِي ا ا م أت ك أ ا ذِذ ي س ليذنِمأوي أ سا ا ذِي ء أن ذِي يب ص ض ب لممماِي ا ا م أت ك أ سمب أ
ن أوا م ا يِذ سأأي ا م أل للِي م ن أف م لذِملِمضي لماِيأل ا م أل ا أك ا أ ن لذيذِي رل أ ش م ذ ض ء أ لييذِماِمع ا
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi
orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi
para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan
mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS An Nisa : 32)
Penyakit hati ini juga disebutkan dalam hadits berikut ini:“Waspadalah
terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahalapahala
sebagaimana api memakan kayu”. (HR. Abu Dawud)
2. Sombong atau takabur
Perilaku sombong atau takabur sangatlah tidak disukai Allah SWT. Seseorang
yang sombong biasanya akan merasa bangga pada dirinya dan apa yang
dimilikinya dan menganggap remeh orang lain. Tidak ada manusia di dunia
ini yang diperbolehkan memiliki sifat sombong karena hanya Allah sajalah
yang diperbolehkan untuk sombong karena Ia pemilik langit dan bumi. Allah
SWT memerintahkan umatnya untuk menghindari perilaku sombong dalam
ayat berikut berikut
أوأل أت م ذِي ش لِذِي أما ل م ر ذِي ض أم أر س حا ا لماِيأل أ ك أل م ن أت م لذِمر أ ق أما ل م ر أ ض ألأو م ن يل ذ م أت
أ غ امل ذِي ا جأذ ا أل ل ِل طِذ
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali
kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (QS Al Isra :37)
3. Riya atau suka pamer
Seorang muslim memang senantiasa dianjurkan untuk berbuat baik dan
menolong sesama akan tetapi seseorang yang berbuat baik hanya untuk
pamer atau menunjukkannya pada orang lain dan merasa bangga dengan
hal itu adalah termasuk orang yang riya. Riya sendiri sangat berbahaya dan
dilarang dalam islam. Perbuatan baik atau suatu ibadah sebaiknya hanya
diketahui oleh dirinya dan Allah SWT saja dan tidak menyebut-nyebut ibadah
atau pemberiannya tersebut. Sifat riya bisa menghilangkan pahala kebaikan
itu sendiri sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT berikut
4. نا أل ا اهنأ ي أأل ا لملاِمايم أ ن نِب ي اآأم أل تمب ي ذِي ا يِذ ي ط أ ا صأدأق لتيكملِيا لذاِي امإم رن أمأوا يأل ى ى ا أك
لمذِمايم للِميينمن ل ق امأ ذ األي لذأِاِي ا أ ء نا م اي ا ذِي س أوأل يا ي للِيمي ا ي لذاِي ا م ذِمي ب أوامإل م للِموذ امل ذِي
لذِمر يذ ي ي أمأث أف أمأث أك للِي أ ا ِأوذ صم ض ن
أ لذِمعإميذ ت ي أرا ض ب أأ أف أ صا يذ اأذ لذولِيأوا أت أف يذ أرأك أ ِدا ي صم أل لديذوِمألنمم أ ن أ إع ى ى أ ش م ذ
ض ء لممماِي ا أك أ ا ذِذ ي س أوا م ل ي أل ا أل م لدذِمه امإق م أم وذ ا امإك للِيا لذلاِي أ ن
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah,
kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir. (Qs Al Baqarah 264)
4. Bakhil atau kikir
Sifat bakhil atau kikir adalah salah satu penyakit hati dimana seseorang
yang tidak mau atau memberikan sedikit hartanya pada orang yang
membutuhkan sementara ia memiliki harta tersebut. Perilaku ini adalah
salah satu sifat buruk dan disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini:
أوأل ا أل م ح أ سأب ما لملاِمايم أ ن نمب أل أ يِب ي ر أ ن لذأماِي ا ا آأت ا ل يل ه ا م ل ي للِي م ن أف م لذِملِمضي ل أوبه أ
يب رم سذا لمل ألي أب م ل ل أوبه أ شذر لمل ألي أ يب ي س أ مِب ي طمِذ أ ن امأ ا أب ذِي ا يِذ ي ر لذِملذِي ا أل م
أم وذ لمألذاِمامي لاِماأم للِيأو ذِمي لميبِي أرا ل ث
ال م سأما اأوا ذِي ت أمأوا ل م ر ذِي ض أوا م ل ي لذأماِي ا أت م يِب ي عأم أ ن أ لذيذوذِمر
ekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah
berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di
bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs Al Imran : 180)
5. Ujub
Ujub adalah suatu sifat yang suka membangga-banggakan diri atas apa yang
ia miliki sementara apa yang ia miliki tersebut tidaklah ia sadari merupakan
karunia Allah SWT. Sifat ujub bisa merusak hati dan cenderung membuatnya
sombong.
أل أث ض ث ل ي م لأكاِمهي ا ض ت : ل شذ ح ل ي أ طا ا ض ع أو أ ى ِِذه عو تأذ مم ي ذِيألوأ م ع أ جا ا ل ب امإم م
ذِير ء لذأيملِي ذِي لذِمس
“Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2)
mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan ujub
(takjub pada diri sendiri).” (H.R. Abdur Razaq, hadist hasan)
1. Muhasabah Diri
Sebelum kita menyalahkan orang lain, seharusnyalah kita melihat diri kita
sendiri. Mungkin kita sakit hati oleh kata-kata saudara kita, padahal dia tak
bermaksud menyakiti. Coba bertanya pada diri sendiri, mengapa saudara
kita bersikap demikian. Jangan-jangan kita sendiri yang telah membuat
kesalahan kepadanya.
2. Menjauhkan Diri dari Sifat Iri Hati Dan Dengki
Iri hati dan dengki adalah beberapa ruang yang menjadi pintu bagi syaitan
untuk memasuki hati manusia. Angan – angan yang berlebihan, dapat
5. membuat seseorang buta dan tuli. Bila tidak dilandaskan iman, seorang yang
berangan-angan cenderung akan melakukan berbagai cara untuk
mendapatkan apa yang dicitanya. Demikian sifat iri hati dan dengki. Sifat ini
berasal dari kecintaan terhadap hal-hal yang bersifat material, kehormatan,
dan pujian. Manusia tidak akan tenang bila dalam hatinya ada sifat ini.
Manusia juga tak akan pernah berasa bersyukur, kerena selalu merasa
kurang. Dia selalu memandang ke atas, dan seolah tidak rela melihat orang
lain memiliki kelebihan melebihi dirinya. Maka hapuskanlah terlebih dahulu
sikap cintai dunia, sehingga dengki menghilang Rasulullah bersabda,:“Tidak
boleh dengki kecuali kepada dua orang. yaitu orang yang diberi harta oleh
Allah, kemudian membelanjakannya di jalan yang benar. Dan orang yang
diberi hikmah oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan dengannya dan
mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
3. Menjauhkan Diri dari Sifat Amarah dan Keras Hati.
Bila marah telah timbul dalam hati manusia, kadangkala manusia bertindak
tanpa pertimbangan akal. Jika akal sudah lemah, tinggallah hawa nafsu. Dan
syaitan pun leluasa melancarkan serangannya, lalu mempermainkan diri
manusia. Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin menyebutkan bahawa Iblis
pernah berkata, “Jika manusia keras hati, maka kami akan membaliknya
sebagai anak kecil yang membalik bola.”
4. Memupuk Sifat Pemaaf.
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf,
serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” Surah Al-A’raf : 199.
Allah sang Khaliq, Maha Pemaaf terhadap hambaNya. Tak kira sebesar
gunung atau sedalam lautan kesalahan seorang hamba, jika dia bertaubat
dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan membukakan pintu maaf
selebar-lebarnya. Kita sebagai manusia yang lemah, tidak sepatutnya
berlaku sombong, dengan tidak mahu memaafkan kesalahan orang lain,
sebelum dia meminta maaf. Insya Allah, dengan begitu, hati akan lebih
terasa lapang.
Rasulullah bersabda,“Bertakwalah kepada Allah di mana engkau berada,
tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, nescaya kebaikan tersebut
menghapus kesalahan tersebut, dan bergaulah dengan manusia lain dengan
akhlak yang baik.” (HR. Hakim dan At-Tirmidzi).
5. Husnuzon (Berprasangka Baik).
Allah berfirman:“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka. Sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa. Dan
janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah
sebahagian kalian mengejek sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di
antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat : 12). Adakalanya seorang
muslim berburuk sangka terhadap seorang muslim lainnya sehingga dia
memperkecilkan orang lain. Dia mengatakan macam-macam tentang orang
lain, dan mengatakan dirinya lebih baik.Tentu, perkara ini yang tidak
benar. Setiap muslim harus mengawasi diri terhadap titik-titik yang
cenderung untuk memancing tuduhan, agar orang lain tidak berburuk
sangka kepadanya.
6. Ikhlaskan Diri.
6. Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, tetapi cukup berat untuk
dilakukan. Orang yang ikhlas dapat meniatkan segala tindakannya kepada
Allah. Dia tidak memiliki jiwa yang bersifat duniawi. Apabila Allah mengujinya
dengan kenikmatan, maka dia bersyukur. Bila Allah mengujinya dengan
kesusahannya pun, dia bersabar. Dia selalu percaya bahawa Allah akan
sentiasa memberikan yang terbaik kepada hambaNya. Orang yang ikhlas
akan lebih mudah menangani hatinyanya untuk selalu menyerahkan
segalanya hanya kepada Allah. Hanya kepadaNyalah dia mengantungkan
harapan.
Memaafkan adalah bentuk rasa cinta yang tertinggi dan yang terindah,
Sebagai balasannya kita akan menerima kedamaian dan kebahagiaan yang
tak terhingga.Kadangkala, sulit membiarkan cinta membimbing kita pada
saat hati kita disakiti oleh orang lain. Tetapi, biarpun luka hati itu kecil atau
besar kita tidak akan boleh benar-benar bahagia sebelum memberi maaf.
2. Salah satu pengaruh roh dalam diri manusia adalah adanya potensi untuk mengenal yang
baik dan yang buruk. Dengan roh, manusia bisa mengetahui bahwa seharusnya ia
mengikuti dan menjalankan hal-hal yang baik, dan meninggalkan yang buruk. Dengan
adanya roh, manusia memiliki bakat untuk menjadi makhluk yang baik dan berorientasi
kepada kebenaran dan kebaikan Tuhan. Argumen akademik mengapa potensi ruhiyah
pada diri manusia tidak berfungsi atay mendorong manusia melakukan hal-hal yang
seharusnya tidak mereka lakukan?
Jawaban:
Karena manusia terlalu mengikuti hawa nafsu duniawi, jadi apapun segala yang ia ingin
lakukan ia akan lakukan tidak peduli itu adalah hal yang tidak baik yang tidak di ridhai
Allah
3. Coba gali informasi lebih jauh mengenai spiritualutas yang berdasarkan pada fitrah Allah
tersebut, kemudian hubngkan dengan fenomena spiritualitas yang berkembang di
masyarakat. Bagaimana sikap anda?
Jawaban:
Allah telah menetapkan apa yang dibutuhkan oleh ruh kita agar selalu dalam garis yang
di ridhoinya. Tetapi pada zaman sekarang, karena godaan-godaan yang sifatnya duniawi,
banyak manusia yang melanggar atau ingkar dengan larangan Allah. Mereka tidak
menjalankan perintah-perintah-Nya dan selalu membuat Allah kecewa. Keadaan tersebut
seharusnya membuat kita merasa prihatin, bagaimana tidak kita lupa akan kebutuhan
akhirat padahal kita sendiri tidak tahu kapan usia kita dan nafas kita akan berakhir. Dan
tentu sudah menjadi tugas kita untuk saling mengingatkan agar bersama-sama kembali ke
jalan yang benar.
Https://www.coursehero.com/file/ppdbmk/Tugas-22-Coba-Anda-gali-informasi-lebih-
jauh-mengenai-spiritualitas-yang/
4. Spiritualitas dan spiritualisme dalam Islam dapat dimanifestasikan dalam ekspresi seni
dan budaya. Coba anda gali lebih dalam ekspresi seni dan budaya sebagai wujud dari
kedalaman spiritualitas dan spiritualisme dalam agama islam itu. Anda dapat
7. membandingkan dengan ragam seni lain, Bagaimana analisis kritis anda mengenai
pelbagai ragam ekspresi yang anda temukan itu?
Jawaban:
Kegiatan dakwah tidak hanya sebatas berbicara di depan mimbar. Akan tetapi melalui
seni dan budaya kita dapat mengajak manusia untuk melakukan kebaikan. Diantaranya
yaitu sunan kalijaga. Dengan kesenian wayang, Sunan Kalijaga berhasil menarik
perhatian masyarakat luas. Hal ini membuat mereka tertarik untuk memeluk agama Islam
dengan kesadaran dan kemauan sediri.
https://tebuireng.online/dakwah-lewat-seni-dan-budaya/?amp
5. Sejalan dengan uraian-uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa konsep kunci
tentang spiritualitas dan kecerdasan spiritual, yaitu fitrah Allah, panduan hati, cara
pandang holistik, dunia sebagai pijakan dan akhirat sebagai produk, kreatif, peduli dan
santun; minimalisasi pengaruh materi; intuisi, metafisik, Jabarkan lebih lanjut konsep-
konsep kunci tersebut dalam konteks kehidupan saat ini untuk menunjukkan bahwa
spiritualitas individual yang mengabaikan persoalan yang nyata dari masyarakat dan
bangsanya!
Jawaban:
Rukun Islam tidak bisa dipahami hanya sebagai bentuk kewajiban ritual individual
seorang muslim dengan Sang Khalik, melainkan juga mengandung maksud bahwa kelima
hal itu menjadi suatu sarana membina hubungan sosial antara seorang muslim dengan
orang lain, bahkan dengan makhluk lainya. Dengan kata lain, kewajiban menjalankan
rukun Islam, memenuhi kewajiban spiritual seseorang (muslim) juga kewajiban sosial.
Pada akhirnya hal tersebut akan membentuk karakter kesalehan sosial. Kelima rukun
Islam tersebut secara sosiologis memberikan pemahaman bahwa di dalam menjalankan
kewajiban ritual agama, seorang muslim hendaknya memenuhi aspek lainnya, yaitu
membina hubungan harmonis dengan sesama manusia. Dengan demikian maka
terciptalah keharmonisan hubungan secara vertikal dengan Sang Pencipta (hablum
minallah), juga hubungan harmonis dengan manusia (hablum minannas). Jika kedua
aspek sudah terpenuhi maka akan menjadi nyatalah perwujudan seorang insan kamil atau
manusia sempurna.
https://www.neliti.com/id/publications/41637/memaknai-pesan-spiritual-ajaran-agama-
dalam-membangun-karakter-kesalehan-sosial
6. Tuhan adalah hasil kreativitas umat manusia. Ia adalah gagasan yang dibuat sebagai
pemberi harapan, motivasi dan penangkal kesusahan hidup. Di samping itu, Tuhan adalah
gagasan untuk memperpendek proses berpikir terkait dengan pelbagai hal yang tak
terjangkau oleh nalar manusia. Cobalah gali teori-teori sosial dan wacana mengenai hal
tersebut
Jawaban:
Tuhan dipahami sebagai Roh Mahakuasa dan asas dari suatu
kepercayaan. Tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan,
sehingga ada berbagai konsep ketuhanan
meliputi teisme, deisme, panteisme, dan lain-lain. Dalam pandangan teisme,
8. Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam
semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, namun
tidak ikut campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut panteisme,
Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri.
Para cendekiawan menganggap berbagai sifat-sifat Tuhan berasal dari
konsep ketuhanan yang berbeda-beda. Yang paling umum, di antaranya
adalah Mahatahu (mengetahui segalanya), Mahakuasa (memiliki kekuasaan
tak terbatas), Mahaada (hadir di mana pun), Mahamulia (mengandung
segala sifat-sifat baik yang sempurna), tak ada yang setara dengan-Nya,
serta bersifat kekal abadi. Penganut monoteisme percaya bahwa Tuhan
hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa materi), memiliki pribadi,
sumber segala kewajiban moral, dan "hal terbesar yang dapat
direnungkan". Banyak filsuf abad pertengahan dan modern terkemuka yang
mengembangkan argumen untuk mendukung dan membantah keberadaan
Tuhan.
Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda.
Dinamisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga
atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha
manusia dalam mempertahankan hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan
gaib dan kekuatan itu dapat menolong mereka. Totemisme adalah
kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena
memiliki kekuatan supranatural.
7. Coba anda berikan beberapa formulasi yang menunjukkan kerja konkret peniruan akhlak
Tuhan sekaligus menjadi sikap dan kontribusi untuk perbaikan diri, masyarakat dan
Bangsa!
Jawaban:
- Bekerja keras
- Menjadikan Asmaul Husna sebagai Pedoman
- Selalu berlaku jujur dalam setiap hal
- Rajin belajar memperluas ilmu agama
- Meneladani Rasulullah
- Menjadikan Al-Quran ssebagai pedoman hidup
- Senantiasa menjaga hawa nafsu
- Berperilaku terpuji
- Tidak mudah puas dalam menuntut ilmu
- Tolong menolong dan Bijaksana dalam menyikapi suatu hal
https://www.coursehero.com/file/p2uu1ui/Untuk-mahasiswa-pendidikan-agama-Islam-
harus-lebih-ditekankan-Sesorang-lebih/
8. Bagaimana implementasi visi ilahi, kebertuhanan, dan spiritualitas dalam lingkungan
akademik dan profesional?
Jawaban:
9. Dalam kehidupan sosial, kita berkomunikasi dan sosialisasi satu sama lain. Dan dalam
sosialisasi itu kita harus melakukan segalanya atas dasar kebertuhanan. Kalau tidak,
segala yang kita lakukan tidak akan menjadi berkah. Semua yang kita lakukan tidak akan
berjalan sesuai rencana. Bahkan bisa saja gagal. Begitu juga dalam lingkungan akademik.
Dalam lingkungan akademik semua yang harus dilakukan haruslah atas nama pendidikan.
Namun, bila kita hanya mengandalkan nafsu duniawi saja, maka kita tidak akan
mendapatkan berkah dari apa yang kita lakukan. Termasuk dalam meraih apa yang dicita
citakan. Oleh karena itu, dalam melakukan aktivitas kita sehari hari, haruslah semuanya
atas dasar meraih pahala yang lebih besar. Dengan itu, in shaa Allah semua tindakan kita
akan menjadi berkah dan tentunya, tidak akan merugikan orang lain.
https://www.coursehero.com/file/p2uu1ui/Untuk-mahasiswa-pendidikan-agama-Islam-
harus-lebih-ditekankan-Sesorang-lebih/
9. Coba lakukan telaah konseptual dengan mengelaborasi dan menjelaskan, serta
menyajikan hasil penelaahan baik secara konseptual maupun secara empiris terkait esensi
dan urgensi nilai-nilai spiritualitas islam sebagai salah satu determinan dalam
pembangunan bangsa!
Jawaban:
Umat Islam pada saat ini berada pada masa yang lemah dalam segala aspek kehidupan
sosial budaya,yang mana harus berhadapan dengan dunia modern yang serba psraktis dan
maju. Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh terjebak pada romantisme, artinya
menyibukkan diri untuk membesar-besarkan kejayaan masa lalu yang terwujud dalam
sejarah Islam, sementara saat ini Islam masih silau menghadapi masa depannya. umat
Islam memang berada dalam suasana problematik. Jika sekarang umat Islam masih
berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam hasil penafsiran ulama terdahulu yang
dianggap sebagai ajaranyang mapandan sempurna serta paten, berarti mereka memiliki
intelektual sebatas itu saja yang pada akhirnya menghadapi masa depan suram.
Oleh karena itu, disinilah pentingnya pendidikan Islam, yang dapat mengarahkan dan
bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran kembali ajaran-
ajaran agama Islam, yang merupakan warisan ajaran yang turun temurun agar mampu
beradaptasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman dan dunia modern, dengan
tetap berpegang pada sumber ajaran Islam yang murni dan asli, yaitu al-Quran dan As-
sunnah. Pendidikan Islam juga dapat diharapkan mampu memberikan pedoman dan
pegangan hidup bagi umat Islam agar tetap menjadi seorang muslim sejati yang hidup
dalam dan mampu menjawab tantangan serta tuntutan zaman modern maupun era global
sekarang.
Menurut Kautsar Azhari Noer (2001), ada empat faktor penyebab kegagalan pendidikan
agama Islam. Pertama, penekananya pada proses transfer ilmu agama ketimbang pada
proses transformasi nilai-nilai keagamaan dan moral kepada anak didik; kedua, sikap
bahwa pendidikan agama tidak lebih dari sekedar sebagai “hiasan kurikulum” belaka,
10. atau sebagai “pelengkap” yang dipandang sebelah mata; ketiga, kurangnya penekanan
pada penanaman nilai-nilai moral yang mendukung kerukunan antaragama, seperti cinta,
kasih sayang, persahabatan, suka menolong, suka damai dan toleransi; dan keempat,
kurangnya perhatian untuk perhatikan untuk mempelajari agama-agama lain (Noer dalam
Sumartana, 2001: 239-240).
Dari paparan menurut Kautsar Azhari di atas, setidaknya dapat disimpulkan, bahwa
pendidikan Islam dapat dikatakan berhasil apabila peserta didik mampu mengaplikasikan
nilai-nilai religi yang didapat dari proses pembelajaran yang diberikan oleh guru, terlebih
guru agama Islam. Bukan hanya itu, dalam riset oleh beberapa ahli menyebutkan, bahwa
spiritualitas adalah urutan pertama dalam menentukan keberhasilan seseorang. Maka jika
dihubungkan dengan pendidikan Islam, spiritualitas haruslah dikedepankan, karena selain
moralitas akan melekat dalam diri, spiritualitas juga akan menjadi pacuan atau pondasi
kita saat menggapai dan setelah mencapai keberhasilan. Untuk selanjutnya, penulis akan
membahas sedikit tentang kecerdasan spiritual dalam kaitannya dengan tujuan
pendidikan Islam.
Ada adagium yang mengatakan bahwa agama boleh saja ditinggalkan orang, tapi spiritual
akan selalu hidup dan bersemanyam di hati setiap orang sampai kapan pun. Disini berarti
terdapat pembedaan antara agama atau keagamaan dengan spiritualitas. Agama berbicara
tentang seperangkat nilai dan aturan perilaku yang telah melalui proses kodifikasi.
Sementara spiritual bermakna jiwa yang paling dalam, hakiki, substance, masih suci dan
belum terkotak-kotak, bebas merambah kemana saja, dan didalamnya bersemayam sifat-
sifat Ilahi (ketuhanan) yang lembut dan mencintai.
Danah Zohar dan Ian Marshall mengatakan, SQ tidak mesti berhubungan dengan agama.
Karena menurutnya sebagian orang, SQ mungkin menemukan cara pengungkapan
melalui agama formal tetapi beragama tidak menjamin SQ tinggi. Banyak orang humanis
dan ateis memiliki SQ sangat tinggi; sebaliknya, banyak orang yang aktif beragama
memiliki SQ sangat rendah. SQ adalah kesadaran yang dengannya kita tidak hanya
mengakui nilai-nilai yang ada, tetapi kita juga secara kreatif menemukan nilai-nilai baru.
Terlepas dari realitas spiritualitas yang penuh dengan paradoks, adalah merupakan
keharusan bagi pendidikan Islam untuk mengembangkan, menguatkan, atau
menghidupkan kembali peran spiritualiatas religius. Dalam hal ini, seorang pendidik turut
andil dan harus memberikan kontribusi yang besar akan keberhasilan pendidikan Islam,
seorang guru harus memberikan nilai-nilai dan teladan yang baik pula kepada peserta
didik, bukan hanya menuntut belaka. Dengan mengedepankan dan menerapkan nilai-nilai
spiritualitas religius, pendidikan Islam diharapkan mampu merajut kembali puing-puing
runtuhan peradaban di masa lalu, untuk kemudian dibangun kembali di masa kini.
https://www.kompasiana.com/rozakpedia/54f903dfa33311fc608b4729/urgensi-
pendidikan-islam-dalam-spiritualitas-religius