Konflik Laut Cina Selatan melibatkan klaim tumpang tindih atas pulau-pulau dan perairan. Upaya yang dilakukan Indonesia antara lain doktrin Natalegawa untuk mengembalikan wilayah-wilayah ke status quo sebelumnya. Indonesia berupaya menjadi penengah konflik dan menyelesaikan masalah teritorial untuk mendukung tercapainya Komunitas Ekonomi ASEAN.
1. POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TERKAIT KONFLIK LAUT CINA SELATAN
Gambar 1.peta letak geografis laut cina selatan
Sumber: http://www.globalsecurity.org/
Menurut Biro Hidrografis Internasional ( The International Hydrographic Bureau) Laut Cina
Selatan didefenisikan sebagai perairan yang memanjang dari barat daya ke arah timur laut,
berbatasan di sebelah selatan dengan 3 derajat lintang selatan antara Sumatra dan Kalimantan
(Selat Krimata), dan di sebelah utara dibatas oleh Selat Taiwan dari ujung utara Taiwan ke arah
pantai Fukien, Cina.Luas peraiaran meliputi sekitar 4.000.000 km2 (empat juta kilometer
persegi).1
Dasar Laut Cina Selatan terdiri dari 1,7 juta km2 landas kontinen yang mempunyai
kedalaman kurang dari 200 meter isobath dan 2,3 juta km2 dari dasar laut lebih dalam dari 200
meter isobath. Dasar laut yang termasuk landas kontinen terutama terdapat di bagian barat dan
selatan ( Shunda Shelf), sementara bagian yang lebih dalam di beberapa area mencapai lebih dari
5000 meter (Shouth Cina Basin), ditandai oleh berbagai kedangkalan dan pulau-pulau karang.2
Kepulauan ini terdiri dari beberapa gugus pulau yang berjumlah sekitar 170 pulau kecil,
karang,dan banks. Pulau Pratas yang luasnya 12 km persegi merupakan pulau
terbesar,sedangakan pulau terbesar di Paracel adalah Woody (1,85 km persegi) dan yang
1
terbesar di Spartlay adalah Itu Aba (0,4 km persegi). Masing-masing kepulauan itu dikelilingi
oleh batu karang yang berbentuk oval atau bundar. Karena gugus-gugus kepulauan itu terletak di
1
Hasjim Djalal, “Potential Conflict in the South Cina Sea: In search of Coopertation,”Indonesian Quarterly
XVIII,no.2 (Second Quarter,1990): 364-5.
2
ibid
3
Dieter Heinzig,Disputed Islands in the South China Sea (Wiesbaden: Otto Harrassowitz,1976), 13.
2. wilayah Laut Cina Selatan yang luas, jarak antara satu gugus dengan gugus yang lain sangat
lebar, bisa melebihi 1000 km.3
Konflik Laut Cina Selatan merupakan konflik yang rumit, dimana terdapat banyak tumpang
tindih kepentingan antara negara yang bertikai dengan negara-negara besar baik itu Jepang,
Rusia, Amerika Serikat dan Korea Selatan. Konflik ini melibatkan hampir setengah dari anggota
ASEAN, sehingga dikhawatirkan dapat merusak stabilitas kawasan.Menangggapi konflik LCS
ini, Indonesia sebagai negara yang dituakan harus bekerja ekstra keras untuk membantu mencari
kesepakatan damai. Salah satu upaya yang dilakukan adalah doktrin yang dikeliuarkan oleh
menlu Indonesia DR.Marty Natalegawa, yang dikenal dengan doktrin Natalegawa.Isi dari
doktrin tersebut adalah bgaiamana antara pihak-pihak yang berkonflik untuk menembalikan
wilayah-wilayah yang termasuk kedalam wilayah konflik kedalam status quo yang dikenal
dengan Duct of Conduct.
POLITIK LUAR NEGERI MENUJU KOMUNITAS ASEAN
Regionalisme yang menguat di kawasan Asia Tenggara saat ini tidak lepas dari krisis keuangan
1997/1998 yang terjadi di kawasan tersebut. Atau dapat dikatakan pula bahwa krisis keuangan
ini merupakan pemicunya. Akibat menguatnya regionalism ini, muncul sebuah pemikiran untuk
menciptakan sebuah komunitas yang dinamakan komunitas ASEAN. Di mana komunitas ini
menjadi menjadi lambang pemersatu di antara negara-negara anggotanya.
Dalam pertemuan yang digelar di Bali dan menghasilkan nota kesepakatan yang tertuang dalam
blue print Bali Concord II. Dimana di dalam perjanjian tersebut disetujui bahwa pembentukan
komunitas ASEAN akan berlangsung pada tahun 2020 namun dipercepat menjadi 2015.
Pembentukan komunitas ASEAN ini terdiri dari 3 pilar yaitu: komunitas keamanan asean,
komunitas ekonomi asean dan komunitas social-budaya perdamaian yang dipertahankan,
stabilitas dan kemakmuran yang terbagi di asia tenggara.
KONSEP SEBUAH KOMUNITAS
Defenisi community ialah sharing, participation, dan fellowship. Sebuah komunitas
mengandung karakteristik :
para anggota suatu komunitas berbagi identitas
3. Para anggota komunitas memiliki hubungan langsung
Komunitas menunjukkan suatu kepentingan jangka panjang dan alturisme
Tujuan Asia Tenggara bersatu adalah menjawab tantangan atas kebutuhan perdamaian,
stabilitas dan pembangun kearah positif dalam masalah hubungan internasional
Komunitas ASEAN dapat dijabarkan dalam community bulding, dimana membangun
komunitas adalah sesuatu hal mengenai orang-orang dan membangun komunitas adalah
proses pembentukan suatu kondisi pemikiran.
Maka dalam mempersiapkan diri menuju komunitas ASEAN Indonesia harus menyesuaikan
politik luar negeri mereka agar kepentingan nasional tidak saling berbenturan. Penguat dari
sebuah komunitas biasanya menggunakan konsep konsolidasi dan solidasi yang berarti kurang
lebih, menghilangkan perbedaan dan mencari kesamaan sebagai penumbuh rasa saling memiliki
diantara anggota komunitas tersebut.
Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Indonesia terkait upaya tercapainya komunitas
ASEAN.
Indonesia berupaya berupaya menjadi penengah dalam konflik agama di Myanmar.
Walaupun sebenarnya hal itu melanggar piagam ASEAN. Karena di ASEAN intervensi
negara asing termasuk juga sesama anggota terhadap masalah dalam negri sebuah negara
itu tidak diperbolehkan.
Indonesia harus menyelesaikan masalah-masalah teritorialnya terutama dengan negara
tetangga yang sama-sama menjadi anggota ASEAN. Masalah teritorial bisa mencuat
yang mengakibatkan perpecahan diantara negara sesama anggota.
Memperbaiki hubungan diplomatic dengan Malaysia yang sempat memanas akibat
masalah TKI. Dimana pada tahun 2009 Indonesia menghentikan pengiriman TKI
kenegara Malaysia. Namun pada tahun 2011 kedua negara menandatangani MOU dengan
beberapa syarat sehingga pengiriman TKI kembali dilakukan.