SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
BUSINESS ETHICS & GOOD GOVERNANCE
(BE & GG)
Concepts and Theories of Business Ethics
Quiz and Forum-2 E-Learning
Prof Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Muhamad Rinaldi
55118110090
PASCASARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2019
A. The meaning of ethics
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti timbul
dari kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Hal ini dipertegas
oleh Barten dalam Gustina (2008:138) “etika dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-
norma moral dalam suatu masyarakat. Di sini terkandung arti moral atau moralitas seperti
apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan yang pantas atau tidak, dan
sebagainya.”
Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens,
2000) :
1. Etika sebagai Praktis
a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak
dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan.
b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma
moral.
2. Etika sebagai Refleksi
a. Pemikiran moral berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang
apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai
objeknya.
c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang.
d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
Etika merupakan filsafat / pemikiran kritis dan rasional mengenal nilai dan norma
moral yg menentukan dan terwujud dalam sikap dan pada perilaku hidup manusia, baik
secara pribadi maupun sebagai kelompok.(sebuah ilmu : pengejawantahan secara kritis
ajaran moral yang dipakai).
Peranan Etika dalam Bisnis Etika berfungsi menggugah kesadaran moral pelaku
bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis didasari nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi
konsumen, masyarakat dan demi menjaga nama baik bisnis sendiri dalam jangka panjang.
Etika bisnis menjadi acuan bagi pebisnis untuk berbisnis tanpa merugikan konsumen, buruh,
karyawan, dan masyarakat luas. Hak dan kepentingan mereka tidak boleh diabaikan oleh
praktek bisnis. Praktek praktek monopoli, oligopoli, kolusi dan sejenisnya menjurus pada
kerugian konsumen, masyarakat serta Negara menjadi obyek bagi etika bisnis untuk
dilakukan perbaikan semestinya
B. Code of Ethics
Kode etik merupakan aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan dapat
difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika
rasional umum common sense dinilai menyimpang dari kode etik. Kode etik adalah sebuah
pernyataan yang terwujud sebagai aturan-aturan moral yang biasanya tertulis yang dibuat
oleh sebuah organisasi. Kode etik yang tertulis ini adalah kode etik yang ideal yang
diberlakukan oleh organisasi yang bersngkutan untuk dipatuhi dan digunakan sebagai
pedoman oleh anggota-angotanya dalam tindaikan-tindakan mereka.
Manfaat kode etik perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan
sebagai corporate culture. Dengan adanya kode etik, secara intern semua karyawan
terikat dalam standar etis yang sama, sehingga akan mengambil keputusan yang
sama pula untuk kasus-kasus yang sejenis. Sedangkan secara eksternal, para
stakeholder lainnya seperti pemasok dan konsumen memaklumi apa yang bisa
diharapkan dari perusahaan. Reputasi yang baik di bidang etika merupakan asset
yang amat penting bagi suatu perusahaan.
2. Dapat membantu dalam menghilangkan grey area. Beberapa ambiguitas moral
yang sering merongrong kinerja perusahaan, dengan demikian dapat dihindarkan.
Contohnya menerima hadiah atau komisi, kesungguhan perusahaan dalam
memberantas memakai tenaga kerja anak di bawah umur, dan keterlibatan
perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup.
3. Kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab
sosialnya.
4. Kode etik menyediakan bagi perusahaan dalam dunia bisnis untuk mengatur
dirinya sendiri, dengan demikian Negara tidak perlu ikut campur tangan.
C. Introduction : Making the case for Business Ethics
Contoh kasus yang didapat mengenai pelanggaran etika bisnis dalam periklanan
adalah iklan Indosat yang menghina kota Bekasi.
Dapat dilihat dari Etika Periklanan Indonesia (EPI), iklan tersebut sudah melakukan
pelanggaran sebagaimana aspek yang sudah dikatakan sebelumnya mengenaiperlindungan
hak-hak pribadi, dan segi bahasa.Dari segi perlindungan hak-hak pribadi, dalam iklan
menampilkan atau melibatkan seseorang atau kelompok tanpa terlebih dahulu memperoleh
persetujuan dari yang bersangkutan.Dalam hal ini, pihak yang dirugikan adalah warga
Kota Bekasi.Isi dari pesan iklan Indosat adalah “Liburan ke Aussie Lebih Mudah Dibanding
ke Bekasi”. Hal ini sangat menunjukkan bahwa kota Bekasi dianggap rendah akan lalu lintas
yang mengakibatkan sulit untuk datang ke Bekasi maupun keluar melewati daerah Bekasi.
Maksudnya adalah untuk berkunjung ke Bekasi akan membutuhkan waktu yang lama
karena situasi jalan raya yang tidak mendukung dan juga apabila pengendara melewati
lokasi Bekasi, akan membutuhkan waktu yang lama juga untuk keluar dari daerah tersebut.
Dalam keadaan tersebut, muncullah pernyataan bahwa menuju ke Kota Bekasi dari Jakarta
maupun daerah lainmembutuhkan waktu yang lama akibat kemacetan yang panjang padahal
Kota Bekasi memiliki jarak yang dekat. Akibat adanya pernyataan-pernyataan tersebut,
semakin marak diperbincangkan tentang Kota Bekasi dan bahkan Kota Bekasi sempat
dibuat menjadi bahan bercandaan semua orang melalui meme.
Dari segi bahasa, iklan Indosat juga memberikan pemilihan bahasa yang tidak tepat
atau kurang baik.Penyajian bahasa yang digunakan oleh PT Indosat mudah dipahami oleh
khalayak orang namun bahasa yang diberikan adalah bersifat negatif yang mana
menimbulkan sebuah sindiran kepada pihak atau kelompok yang bersangkutan yaitu
Kota Bekasi.Isi pesan yang digunakan adalah “Liburan ke Aussie Lebih Mudah Dibanding
ke Bekasi”.Kata “lebih mudah” diaggap memberikan kesan yang rendah terhadap sesuatu
yang sedang dibicarakan.Hal ini menunjukkan kesan atau nilai yang rendah terhadap Kota
Bekasi yang mana untuk berkunjung ke Bekasi membutuhkan waktu yang
lama.Berdasarkan pesan iklan yang diberikan, pihak yang bersangkutan (Kota Bekasi)
merasa terlecehkan. Dalam hal ini, pihak PT Indosat telah memberikan pelanggaran dalam
etika periklanan karena sudah menimbulkan pihak yang dirugikan dan membuat iklan tanpa
melakukan sebuah persetujuan terlebih dahulu terhadap pihak yang terlibat didalam isi
iklan tersebut.PT Indosat juga sudah melanggar norma-norma sisoal yang berlaku dimana
ida telah merendahkan salah satu pihak terhadap ketenaran yang akan dicapai. Dibalik
kepopularitasan iklan Indosat, PT Indosat tidak melihat bahwa pesan iklan yang dimuat akan
memiliki dampak negatif kepada pihak yang terlibat.
D. Business Ethics as Ethical Decision Making
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin
akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi
masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan
keputusan yang terbaik.
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut :
1. Intuisi Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan bersifat
subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
2. Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat
bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan
yang akan dihasilkan.
3. Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima
keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang
yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
5. Rasional Keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan,
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu,
sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan.
Tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan :
1. Menganalisis masalah : Mengenali masalah dari perbedaan hasil aktual dengan hasil
yang diharapkan, definisikan apa masalahnya
2. Membuat asumsi : Secara struktural terletak di dalam / di luar tanggung jawab ?
Secara personal bersedia menerima resiko / tidak ? Tersedia sumber daya atau
tidak ? Masalahnya urgen / tidak ?
3. Membuat alternatif pemecahan masalah : Membuat beberapa alternatif pemecahan
masalah yang bersifat layak, efektif dan efisien
4. Mengevaluasi alternatif : Mengumpulkan data untuk mengevaluasi setiap alternatif,
menolak / menerima alternatif dari sudut kelayakan, efektifitas dan efisiensi setiap
alternatif
5. Memilih dan menerapkan alternatif : Pilih alternatif yang paling layak, efektif, dan
efisien. Lebih baik menerapkan alternatif yang kurang layak daripada di luar
kemampuan, lebih baik menerapkan alternatif yang kurang efektif daripada tidak
bertindak dan lebih baik menerapkan alternatif yang mahal daripada murah tak
bermutu
6. Mengevaluasi hasil : Selesai, jika sesuai harapan. Ulangi, jika belum sesuai.
E. Ethics as personal integrity and social responsibility
Integritas dalam kepemimpinan menjadi perhatian yang makin berkembang dalam
bisnis dan organisasi (Kanungo & Mendonca, 1996). Dunia bisnis menjadi ajang
pertarungan tentang komitmen menjunjung tinggi nlai-nilai etis di tengah-tengah perburuan
meraih sukses dilihat dari tolok ukur ekonomi yang kasat mata. Dunia bisnis memberikan
banyak peluang untuk bisa melakukan segala cara demi meraih keuntungan sebagai tolok
ukur utama keberhasilan. Makin besar suatu bisnis, akan makin besar peluang untuk
menentukan apa yang akan dilakukannya, termasuk dengan mengabaikan kewajiban-
kewajiban etis yang mengikatnya untuk diamalkan. Banyak ahli ilmu organisasi dan juga
para praktisi sekarang ini percaya bahwa kepemimpinan tanpa integritas sungguh membawa
organisasi dalam bahaya serius (Morgan, 1993).
Seperti diketahui bahwa keputusan seorang pimpinan akan memberi pengaruh besar
pada organisasi. Jika seorang pemimpin memiliki cara berpikir dan bertindak bijaksana, hal
itu akan membawa pengaruh terhadap seluruh bagian dalam organisasi. Demikian juga
sebaliknya, ketika seorang pemimpinan membuat suatu keputusan atau melakukan suatu
tindakan buruk, yang biasanya menyentuh wilayah moral, maka dampak negatifnya pun
akan sangat besar bagi organisasi. Seorang pemimpin selalu menjadi pusat perhatian,
pedoman, dan acuan bagi semua anggota dalam organisasi. Hal-hal yang diputuskan atau
dilakukannya selalu menjadi referensi bagi para anggota dalam bertindak. Hal-hal yang
diperhatikan khususnya menyangkut konsistensi antara perkataan dan tindakannya, cara dia
menangani masalah, menghadapi keluhan karyawan dan pelanggan, dan pertimbangan-
pertimbangan yang digunakannya ketika hendak memutuskan sesuatu.
Ketika seorang pemimpin membuat suatu kebijakan berarti dia hendak menggiring
organisasi secara keseluruhan untuk melakukan atau memerhatikan hal tertentu dalam
menjalankan aktivitas harian mereka. Ketika kebijakan yang diambil ternyata keliru, dimana
secara terang-terangan atau samarsamar mengabaikan aspek-aspek etis, maka seluruh
karyawan atau bawahan ikut terbawa untuk mewujudkan keburukan atau kekeliruan yang
terkandaung dalam kebijakan itu. Dalam dunia kerja, wujud kepemilikan integritas diri itu
muncul dalam bentuk kinerja atau hasil kerja baik. Dan untuk bisa memiliki kinerja baik
maka diperlukan kompetensi. Integritas berperan mengarahkan kompetensi untuk
menghasilkan kinerja baik dan berkualitas. Dalam kenyataannya umumnya terdapat
kekurang-pahaman tentang hubungan antara integritas dan kinerja. Integritas dipahami
tanpa mengaitkannya dengan kinerja. Sebaliknya juga kinerja dipahami tanpa
mengaitkannya dengan integritas. Padahal sesungguhnya kedua hal itu memiliki kaitan erat.
Kompetensi baik yang dimiliki seseorang tidak otomatis atau menjadi jaminan bahwa orang
itu akan menghasilkan kinerja baik. Hanya ketika orang itu memiliki integritas maka
kompetensi yang dimilikinya membuahkan kinerja baik. Oleh karena itu seseorang, terlebih
seorang pemimpin, harus memiliki integritas. Hanya dengan itu semua kemampuan
memimpin yang dimilikinya dapat terarah untuk menghasilkan kinerja kepemimpinan etis,
kepemimpinan yang berintegritas.
F. Ethics and the Law
Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti timbul
dari kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan
masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakatterhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang
berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan
kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas
kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.
Persamaan Etika dan Hukum adalah :
1. Sama-sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat.
2. Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusia.
3. Mengandung hak dan keajiban anggota-anggota masyarakat agar tidak saling
merugikan.
4. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusia.
5. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman para anggota senior
Perbedaan antara etika dan hukum :
1. Etika berlaku untuk lingkungan profesi, hukum berlaku untuk umum.
2. Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi, hukum disusun oleh badan
pemerintahan.
3. Sanksi terhadap pelanggaran etika berupa tuntunan, sedangkan pada hukum berupa
tuntutan.
Kaedah-kaedah pokok dari etika profesi dibidang Hukum (Kieser:1986):
 Profesi di bidang hukum Harus dihayati sebagai suatu pelayanan tanpa pamrih (dis
intrestedness) yaitu pertimbangan yang diambil adalah kepentingan klien dan
kepentingan umum.
 Bukan kepentingan pribadi dari pengemban profesi, jika hal ini diabaikan maka
pelaksanaan profesi akan mengarah kepada kemanfaatan yang menjurus kepada
penyalahgunaan profesi sehingga akhirnya merugikan kliennya.
 Pelayanan profesi dengan mendahulukan kepentingan klien, yang mengacu pada
kepentingan atau nilai-nilai luhur sebagai manusia yang membatasi sikap dan tindakan.
 Pengemban profesi harus berorientasi pada masyarakat secara keseluruhan.
 Pengemban profesi harus mengembangkan semangat solidaritas sesama rekan seprofesi.
G. Ethics as Practical Reason
Maksud dari etika praksis merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh
dipraktekkan atau tidak dipraktekkan. Tentu saja untuk mengukur nilai norma tersebut,
maka perlu dilakukan praktek. Banyak contoh untuk menjelaskan etika sebagai praksis,
diantaranya seringnya kita dengar kata-kata seperti:
“Dalam dunia modern etika bisnis mulai menipis”.
Tentu saja maksud dari perkataan diatas memiliki makna bahwa, dengan tingkat
persaingan yang ketat saat sekarang ini maka banyak pebisnis yang tidak mengindahkan
etika dalam berbisnis. Prilaku persaingan tidak sehat atau kecurangan dalam berbisnis
seringkali dilakukan demi mencapai sebuah keuntungan yang maksimal. Sehingga etika
sebagai praksis merupakan sebuah pandangan moral mengenai hal-hal yang boleh dan tidak
boleh dilakukan.
Tidak ada penjelasan tentang nilai-nilai etis obyektif yang dapat ditetapkan tanpa
menunjukkan bagaimana kita dapat mengetahuinya, yaitu, tanpa menunjukkan bahwa
beberapa bentuk kognitivisme etis adalah benar. Namun, kognitivisme etis tidak mudah
dibangun. Entah kita harus menunjukkan bahwa semacam intuisi atau persepsi menyediakan
akses langsung ke bidang nilai; atau kita harus menunjukkan bahwa penalaran praktis
memberikan metode yang kurang langsung dimana klaim etis objektif dapat dibuat. Jadi,
siapa pun yang berpikir bahwa ada nilai-nilai obyektif secara langsung, tetapi ragu apakah
kita dapat mengaburkannya secara langsung, harus melihat penjelasan masuk akal tentang
alasan praktis sebagai hal mendasar bagi etika filosofis.
H. Ethics as measurement of Behavior
Etika berfungsi mengatur tingkah laku individu dan kelompok untuk memberikan
panduan bagi manusia agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moralitas, dan sebagai
refleksi pemikiran moral tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan yang
dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
Bisnis merupakan aktifitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan keuntungan
melalui kegiatan produktif yang dijalankan melalui organisasi formal atau informal, yang
termasuk kegiatan sosial dengan berbagai aspek yang melingkupinya seperti aspek ekonomi,
hukum dan moral.
Etika bisnis merupakan suatu standar moral yang diimplementasikan pada institusi,
teknologi, transaksi, aktivitas, dan usaha-usaha yang ada pada organisasi bisnis. Perilaku
etis merupakan pedoman dari kebijakan-kebijakan tertulis, standar-standar tidak tertulis,
dan teladan dari pemimpin yang didasarkan pada domain hukum, domain etika dan domain
pilihan bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hapzi.2019.Business Ethics and Good Governance Concepts and Theories of Business
Ethics. Universitas Mercu Buana
Bertens, K. (2000). Pengantar etika bisnis. Kanisius
Fakhri, Mahendra.2016. Etika dalam Hubungannya Dengan Perilaku 3rd Week. Teklom
University
Kanungo, R. N. and M. Mendonca (1996). Ethical Dimenstion of Leadership. CA: Sage,
Thousand Oak.
Morgan, R. B. (1999). Self- and co-worker perception of ethics and their relationship to
leadership and salary. Academy of Management Journal, 36(1), 200–214.
R.Terry, George.2006. Prinsip- Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

More Related Content

What's hot

BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...Febi Nofita Sari
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6Sentot Baskoro
 
22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...
22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...
22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...Vidya Anggraeni
 
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...GiskaAyu
 
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...MaksiPrimaDewi
 
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str InvesmentTB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str InvesmentDimasGustiBagusPrayo
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...Muhammad Frayogi
 
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...Charviano Hardika
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...Abdul Latif
 
Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10Charviano Hardika
 
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...Adi Novian Prihantoro
 
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...dittaayua
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Zikri Nurmansyah
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...Antoni Butarbutar
 
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaRESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaBasyarAlAddar1
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...MuhammadSuryaAlam
 
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...Edi Putra, S.Inf., M.M., ASCA
 

What's hot (19)

BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, Philosophical Ethics and Business, Unov...
 
Etika bisnis modul 5-6
Etika bisnis   modul 5-6Etika bisnis   modul 5-6
Etika bisnis modul 5-6
 
22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...
22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...
22,BE&GG,vidya anggraeni.principles of personal ethics and principles of prof...
 
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Universitas Mercu Buana J...
 
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
3,BE&GG, Maksi Prima Dewi, Hapzi Ali, Ethics and Business,Environmental Ethic...
 
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str InvesmentTB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
TB 1 Etika Bisnis, CSR, Risiko Korporasi, Str Invesment
 
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...
BE&GG_Muhammad Frayogi_Hapzi Ali_Employee Responsibilities and Rigths _Univer...
 
Business ethics CSR
Business ethics CSRBusiness ethics CSR
Business ethics CSR
 
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
10, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Social...
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
7,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpora...
 
Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10Quiz dan forum be minggu ke 10
Quiz dan forum be minggu ke 10
 
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...9, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
9, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, corporate ethics rights, privile...
 
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
9,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, corporate ethics rights, privileges,...
 
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
Be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, business ethic b...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Ethics and Confli...
 
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan RelevansinyaRESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
RESUME: Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya
 
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...9, be  gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
9, be gg, muhammad surya alam, hapzi ali,corporate ethics rights, privileges...
 
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
BE, GG, EDI PUTRA, HAPZI ALI, ETHICS AND BUSINESS, ETHICAL DECISION MAKING , ...
 

Similar to 2, be & gg, muhamad rinaldi, prof. dr.ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and business ; concept and theory of business ethics, universitas mercu buana, 2019

2, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...
2, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...2, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...
2, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...Vidya Anggraeni
 
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...dittaayua
 
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...yudiansyah sukmana
 
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...dyahruthw
 
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...andika dwipras
 
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...Muhammad Rusydi hawari
 
Etika etika keusahawanan
Etika etika keusahawananEtika etika keusahawanan
Etika etika keusahawananSyahremie Teja
 
power point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptxpower point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptxDjurwatiSoepeno
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...Bobby Sirait
 
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Randy Soulisa
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...Cut Amanda Pravitadewi
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Edo Fitriansyah
 
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Roni Nugroho
 
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...Nadiatur Rakhma
 
2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...
2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...
2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...salomoroyfreddy
 
Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Charviano Hardika
 
Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12Charviano Hardika
 

Similar to 2, be & gg, muhamad rinaldi, prof. dr.ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and business ; concept and theory of business ethics, universitas mercu buana, 2019 (20)

2, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...
2, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...2, be  gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...
2, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory...
 
ETIKA dan BISNIS.ppt
ETIKA  dan BISNIS.pptETIKA  dan BISNIS.ppt
ETIKA dan BISNIS.ppt
 
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
2, be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, e thics and business concept and th...
 
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
2, be & gg, yudiansyah,hapzi ali, concepts and theories of business ethic...
 
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
 
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
BE & GG, Andika Dwi Prasetya R, Hapzi Ali, Etika Bisnis pada BPJS Ketenagaker...
 
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
BE & GG, M. Rusydi Hawari, Hapzi Ali, ethics and business concept and theory,...
 
Etika etika keusahawanan
Etika etika keusahawananEtika etika keusahawanan
Etika etika keusahawanan
 
power point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptxpower point etika terbaru.pptx
power point etika terbaru.pptx
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Ethics and Conflict of Interest, Universita...
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Etika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aquaEtika bisnis di pt aqua
Etika bisnis di pt aqua
 
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
Be&gg randy soulisa_hapziali_etika_bisnis_pada_pt_bank_dbs_indonesia_univ...
 
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Philosophical...
 
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
Tugas 2 BE & GG,edo fitriansyah,hapzi ali, etika bisnis di perusahaan,univers...
 
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
Be & gg, roni nugroho, prof. dr. hapzi ali, cma, penerapan etika bisnis p...
 
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
Be&gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, philoso...
 
2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...
2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...
2, be & gg, salomo roy, hapzi ali, konsep dan teori etika bisnis, univers...
 
Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9Quiz dan forum be minggu ke 9
Quiz dan forum be minggu ke 9
 
Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12Quiz dan forum be minggu ke 12
Quiz dan forum be minggu ke 12
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

2, be & gg, muhamad rinaldi, prof. dr.ir. hapzi ali, mm, cma, ethics and business ; concept and theory of business ethics, universitas mercu buana, 2019

  • 1. BUSINESS ETHICS & GOOD GOVERNANCE (BE & GG) Concepts and Theories of Business Ethics Quiz and Forum-2 E-Learning Prof Dr. Ir Hapzi Ali, MM, CMA Muhamad Rinaldi 55118110090 PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2019
  • 2. A. The meaning of ethics Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Hal ini dipertegas oleh Barten dalam Gustina (2008:138) “etika dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan norma- norma moral dalam suatu masyarakat. Di sini terkandung arti moral atau moralitas seperti apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan yang pantas atau tidak, dan sebagainya.” Untuk menganalisis arti-arti etika, dibedakan menjadi dua jenis etika (Bertens, 2000) : 1. Etika sebagai Praktis a. Nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan walaupun seharusnya dipraktekkan. b. Apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral. 2. Etika sebagai Refleksi a. Pemikiran moral berpikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. b. Berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksis etis sebagai objeknya. c. Menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku orang. d. Dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah. Etika merupakan filsafat / pemikiran kritis dan rasional mengenal nilai dan norma moral yg menentukan dan terwujud dalam sikap dan pada perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.(sebuah ilmu : pengejawantahan secara kritis ajaran moral yang dipakai). Peranan Etika dalam Bisnis Etika berfungsi menggugah kesadaran moral pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik dan etis didasari nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi konsumen, masyarakat dan demi menjaga nama baik bisnis sendiri dalam jangka panjang. Etika bisnis menjadi acuan bagi pebisnis untuk berbisnis tanpa merugikan konsumen, buruh, karyawan, dan masyarakat luas. Hak dan kepentingan mereka tidak boleh diabaikan oleh praktek bisnis. Praktek praktek monopoli, oligopoli, kolusi dan sejenisnya menjurus pada
  • 3. kerugian konsumen, masyarakat serta Negara menjadi obyek bagi etika bisnis untuk dilakukan perbaikan semestinya B. Code of Ethics Kode etik merupakan aturan tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan dapat difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika rasional umum common sense dinilai menyimpang dari kode etik. Kode etik adalah sebuah pernyataan yang terwujud sebagai aturan-aturan moral yang biasanya tertulis yang dibuat oleh sebuah organisasi. Kode etik yang tertulis ini adalah kode etik yang ideal yang diberlakukan oleh organisasi yang bersngkutan untuk dipatuhi dan digunakan sebagai pedoman oleh anggota-angotanya dalam tindaikan-tindakan mereka. Manfaat kode etik perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan sebagai corporate culture. Dengan adanya kode etik, secara intern semua karyawan terikat dalam standar etis yang sama, sehingga akan mengambil keputusan yang sama pula untuk kasus-kasus yang sejenis. Sedangkan secara eksternal, para stakeholder lainnya seperti pemasok dan konsumen memaklumi apa yang bisa diharapkan dari perusahaan. Reputasi yang baik di bidang etika merupakan asset yang amat penting bagi suatu perusahaan. 2. Dapat membantu dalam menghilangkan grey area. Beberapa ambiguitas moral yang sering merongrong kinerja perusahaan, dengan demikian dapat dihindarkan. Contohnya menerima hadiah atau komisi, kesungguhan perusahaan dalam memberantas memakai tenaga kerja anak di bawah umur, dan keterlibatan perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup. 3. Kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya. 4. Kode etik menyediakan bagi perusahaan dalam dunia bisnis untuk mengatur dirinya sendiri, dengan demikian Negara tidak perlu ikut campur tangan. C. Introduction : Making the case for Business Ethics Contoh kasus yang didapat mengenai pelanggaran etika bisnis dalam periklanan adalah iklan Indosat yang menghina kota Bekasi.
  • 4. Dapat dilihat dari Etika Periklanan Indonesia (EPI), iklan tersebut sudah melakukan pelanggaran sebagaimana aspek yang sudah dikatakan sebelumnya mengenaiperlindungan hak-hak pribadi, dan segi bahasa.Dari segi perlindungan hak-hak pribadi, dalam iklan menampilkan atau melibatkan seseorang atau kelompok tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari yang bersangkutan.Dalam hal ini, pihak yang dirugikan adalah warga Kota Bekasi.Isi dari pesan iklan Indosat adalah “Liburan ke Aussie Lebih Mudah Dibanding ke Bekasi”. Hal ini sangat menunjukkan bahwa kota Bekasi dianggap rendah akan lalu lintas yang mengakibatkan sulit untuk datang ke Bekasi maupun keluar melewati daerah Bekasi. Maksudnya adalah untuk berkunjung ke Bekasi akan membutuhkan waktu yang lama karena situasi jalan raya yang tidak mendukung dan juga apabila pengendara melewati lokasi Bekasi, akan membutuhkan waktu yang lama juga untuk keluar dari daerah tersebut. Dalam keadaan tersebut, muncullah pernyataan bahwa menuju ke Kota Bekasi dari Jakarta maupun daerah lainmembutuhkan waktu yang lama akibat kemacetan yang panjang padahal Kota Bekasi memiliki jarak yang dekat. Akibat adanya pernyataan-pernyataan tersebut, semakin marak diperbincangkan tentang Kota Bekasi dan bahkan Kota Bekasi sempat dibuat menjadi bahan bercandaan semua orang melalui meme. Dari segi bahasa, iklan Indosat juga memberikan pemilihan bahasa yang tidak tepat atau kurang baik.Penyajian bahasa yang digunakan oleh PT Indosat mudah dipahami oleh khalayak orang namun bahasa yang diberikan adalah bersifat negatif yang mana menimbulkan sebuah sindiran kepada pihak atau kelompok yang bersangkutan yaitu Kota Bekasi.Isi pesan yang digunakan adalah “Liburan ke Aussie Lebih Mudah Dibanding ke Bekasi”.Kata “lebih mudah” diaggap memberikan kesan yang rendah terhadap sesuatu yang sedang dibicarakan.Hal ini menunjukkan kesan atau nilai yang rendah terhadap Kota Bekasi yang mana untuk berkunjung ke Bekasi membutuhkan waktu yang lama.Berdasarkan pesan iklan yang diberikan, pihak yang bersangkutan (Kota Bekasi) merasa terlecehkan. Dalam hal ini, pihak PT Indosat telah memberikan pelanggaran dalam etika periklanan karena sudah menimbulkan pihak yang dirugikan dan membuat iklan tanpa melakukan sebuah persetujuan terlebih dahulu terhadap pihak yang terlibat didalam isi iklan tersebut.PT Indosat juga sudah melanggar norma-norma sisoal yang berlaku dimana ida telah merendahkan salah satu pihak terhadap ketenaran yang akan dicapai. Dibalik kepopularitasan iklan Indosat, PT Indosat tidak melihat bahwa pesan iklan yang dimuat akan memiliki dampak negatif kepada pihak yang terlibat.
  • 5. D. Business Ethics as Ethical Decision Making Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Intuisi Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi atau perasaan bersifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. 2. Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasilkan. 3. Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada. 4. Wewenang Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. 5. Rasional Keputusan yang dihasilkan lebih objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan : 1. Menganalisis masalah : Mengenali masalah dari perbedaan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan, definisikan apa masalahnya 2. Membuat asumsi : Secara struktural terletak di dalam / di luar tanggung jawab ? Secara personal bersedia menerima resiko / tidak ? Tersedia sumber daya atau tidak ? Masalahnya urgen / tidak ?
  • 6. 3. Membuat alternatif pemecahan masalah : Membuat beberapa alternatif pemecahan masalah yang bersifat layak, efektif dan efisien 4. Mengevaluasi alternatif : Mengumpulkan data untuk mengevaluasi setiap alternatif, menolak / menerima alternatif dari sudut kelayakan, efektifitas dan efisiensi setiap alternatif 5. Memilih dan menerapkan alternatif : Pilih alternatif yang paling layak, efektif, dan efisien. Lebih baik menerapkan alternatif yang kurang layak daripada di luar kemampuan, lebih baik menerapkan alternatif yang kurang efektif daripada tidak bertindak dan lebih baik menerapkan alternatif yang mahal daripada murah tak bermutu 6. Mengevaluasi hasil : Selesai, jika sesuai harapan. Ulangi, jika belum sesuai. E. Ethics as personal integrity and social responsibility Integritas dalam kepemimpinan menjadi perhatian yang makin berkembang dalam bisnis dan organisasi (Kanungo & Mendonca, 1996). Dunia bisnis menjadi ajang pertarungan tentang komitmen menjunjung tinggi nlai-nilai etis di tengah-tengah perburuan meraih sukses dilihat dari tolok ukur ekonomi yang kasat mata. Dunia bisnis memberikan banyak peluang untuk bisa melakukan segala cara demi meraih keuntungan sebagai tolok ukur utama keberhasilan. Makin besar suatu bisnis, akan makin besar peluang untuk menentukan apa yang akan dilakukannya, termasuk dengan mengabaikan kewajiban- kewajiban etis yang mengikatnya untuk diamalkan. Banyak ahli ilmu organisasi dan juga para praktisi sekarang ini percaya bahwa kepemimpinan tanpa integritas sungguh membawa organisasi dalam bahaya serius (Morgan, 1993). Seperti diketahui bahwa keputusan seorang pimpinan akan memberi pengaruh besar pada organisasi. Jika seorang pemimpin memiliki cara berpikir dan bertindak bijaksana, hal itu akan membawa pengaruh terhadap seluruh bagian dalam organisasi. Demikian juga sebaliknya, ketika seorang pemimpinan membuat suatu keputusan atau melakukan suatu tindakan buruk, yang biasanya menyentuh wilayah moral, maka dampak negatifnya pun akan sangat besar bagi organisasi. Seorang pemimpin selalu menjadi pusat perhatian, pedoman, dan acuan bagi semua anggota dalam organisasi. Hal-hal yang diputuskan atau dilakukannya selalu menjadi referensi bagi para anggota dalam bertindak. Hal-hal yang diperhatikan khususnya menyangkut konsistensi antara perkataan dan tindakannya, cara dia
  • 7. menangani masalah, menghadapi keluhan karyawan dan pelanggan, dan pertimbangan- pertimbangan yang digunakannya ketika hendak memutuskan sesuatu. Ketika seorang pemimpin membuat suatu kebijakan berarti dia hendak menggiring organisasi secara keseluruhan untuk melakukan atau memerhatikan hal tertentu dalam menjalankan aktivitas harian mereka. Ketika kebijakan yang diambil ternyata keliru, dimana secara terang-terangan atau samarsamar mengabaikan aspek-aspek etis, maka seluruh karyawan atau bawahan ikut terbawa untuk mewujudkan keburukan atau kekeliruan yang terkandaung dalam kebijakan itu. Dalam dunia kerja, wujud kepemilikan integritas diri itu muncul dalam bentuk kinerja atau hasil kerja baik. Dan untuk bisa memiliki kinerja baik maka diperlukan kompetensi. Integritas berperan mengarahkan kompetensi untuk menghasilkan kinerja baik dan berkualitas. Dalam kenyataannya umumnya terdapat kekurang-pahaman tentang hubungan antara integritas dan kinerja. Integritas dipahami tanpa mengaitkannya dengan kinerja. Sebaliknya juga kinerja dipahami tanpa mengaitkannya dengan integritas. Padahal sesungguhnya kedua hal itu memiliki kaitan erat. Kompetensi baik yang dimiliki seseorang tidak otomatis atau menjadi jaminan bahwa orang itu akan menghasilkan kinerja baik. Hanya ketika orang itu memiliki integritas maka kompetensi yang dimilikinya membuahkan kinerja baik. Oleh karena itu seseorang, terlebih seorang pemimpin, harus memiliki integritas. Hanya dengan itu semua kemampuan memimpin yang dimilikinya dapat terarah untuk menghasilkan kinerja kepemimpinan etis, kepemimpinan yang berintegritas. F. Ethics and the Law Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakatterhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Persamaan Etika dan Hukum adalah :
  • 8. 1. Sama-sama merupakan alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat. 2. Sebagai objeknya adalah tingkah laku manusia. 3. Mengandung hak dan keajiban anggota-anggota masyarakat agar tidak saling merugikan. 4. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusia. 5. Sumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan pengalaman para anggota senior Perbedaan antara etika dan hukum : 1. Etika berlaku untuk lingkungan profesi, hukum berlaku untuk umum. 2. Etika disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi, hukum disusun oleh badan pemerintahan. 3. Sanksi terhadap pelanggaran etika berupa tuntunan, sedangkan pada hukum berupa tuntutan. Kaedah-kaedah pokok dari etika profesi dibidang Hukum (Kieser:1986):  Profesi di bidang hukum Harus dihayati sebagai suatu pelayanan tanpa pamrih (dis intrestedness) yaitu pertimbangan yang diambil adalah kepentingan klien dan kepentingan umum.  Bukan kepentingan pribadi dari pengemban profesi, jika hal ini diabaikan maka pelaksanaan profesi akan mengarah kepada kemanfaatan yang menjurus kepada penyalahgunaan profesi sehingga akhirnya merugikan kliennya.  Pelayanan profesi dengan mendahulukan kepentingan klien, yang mengacu pada kepentingan atau nilai-nilai luhur sebagai manusia yang membatasi sikap dan tindakan.  Pengemban profesi harus berorientasi pada masyarakat secara keseluruhan.  Pengemban profesi harus mengembangkan semangat solidaritas sesama rekan seprofesi. G. Ethics as Practical Reason Maksud dari etika praksis merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau tidak dipraktekkan. Tentu saja untuk mengukur nilai norma tersebut, maka perlu dilakukan praktek. Banyak contoh untuk menjelaskan etika sebagai praksis, diantaranya seringnya kita dengar kata-kata seperti: “Dalam dunia modern etika bisnis mulai menipis”. Tentu saja maksud dari perkataan diatas memiliki makna bahwa, dengan tingkat persaingan yang ketat saat sekarang ini maka banyak pebisnis yang tidak mengindahkan etika dalam berbisnis. Prilaku persaingan tidak sehat atau kecurangan dalam berbisnis
  • 9. seringkali dilakukan demi mencapai sebuah keuntungan yang maksimal. Sehingga etika sebagai praksis merupakan sebuah pandangan moral mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Tidak ada penjelasan tentang nilai-nilai etis obyektif yang dapat ditetapkan tanpa menunjukkan bagaimana kita dapat mengetahuinya, yaitu, tanpa menunjukkan bahwa beberapa bentuk kognitivisme etis adalah benar. Namun, kognitivisme etis tidak mudah dibangun. Entah kita harus menunjukkan bahwa semacam intuisi atau persepsi menyediakan akses langsung ke bidang nilai; atau kita harus menunjukkan bahwa penalaran praktis memberikan metode yang kurang langsung dimana klaim etis objektif dapat dibuat. Jadi, siapa pun yang berpikir bahwa ada nilai-nilai obyektif secara langsung, tetapi ragu apakah kita dapat mengaburkannya secara langsung, harus melihat penjelasan masuk akal tentang alasan praktis sebagai hal mendasar bagi etika filosofis. H. Ethics as measurement of Behavior Etika berfungsi mengatur tingkah laku individu dan kelompok untuk memberikan panduan bagi manusia agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moralitas, dan sebagai refleksi pemikiran moral tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan yang dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah. Bisnis merupakan aktifitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan keuntungan melalui kegiatan produktif yang dijalankan melalui organisasi formal atau informal, yang termasuk kegiatan sosial dengan berbagai aspek yang melingkupinya seperti aspek ekonomi, hukum dan moral. Etika bisnis merupakan suatu standar moral yang diimplementasikan pada institusi, teknologi, transaksi, aktivitas, dan usaha-usaha yang ada pada organisasi bisnis. Perilaku etis merupakan pedoman dari kebijakan-kebijakan tertulis, standar-standar tidak tertulis, dan teladan dari pemimpin yang didasarkan pada domain hukum, domain etika dan domain pilihan bebas.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Ali, Hapzi.2019.Business Ethics and Good Governance Concepts and Theories of Business Ethics. Universitas Mercu Buana Bertens, K. (2000). Pengantar etika bisnis. Kanisius Fakhri, Mahendra.2016. Etika dalam Hubungannya Dengan Perilaku 3rd Week. Teklom University Kanungo, R. N. and M. Mendonca (1996). Ethical Dimenstion of Leadership. CA: Sage, Thousand Oak. Morgan, R. B. (1999). Self- and co-worker perception of ethics and their relationship to leadership and salary. Academy of Management Journal, 36(1), 200–214. R.Terry, George.2006. Prinsip- Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara