A blue economy will focus on looking after the ocean and its inhabitants, while a green economy will focus on land's natural resources and make sure they are abundant and cater to the needs of the human population
1. Nama Anggota Kelompok 3:
1. Alifian Ahmad Syahputra (92121051)
2. Elin Maulani (92121055)
3. Ricka Annisa (92121058)
61 PB-MAGDOK
-Manajemen Umum-
Green and Blue
Economics
2. Sistem ekonomi yang mampu meningkatkan
kesejahteraan manusia dan sekaligus secara
signifikan mengurangi risiko lingkungan dan
kerusakan ekologi melalui efisiensi sumber daya
alam, rendah karbon (tidak menghasilkan emisi
dan polusi lingkungan), dan kepedulian sosial.
Pertumbuhan ekonomi dari sektor kelautan dan
perikanan sekaligus menjamin kelestarian sumber
daya serta lingkungan pesisir dan kelautan,
sehingga dapat dikatakan Ekonomi Biru merupakan
aktivitas ekonomi di pesisir dan laut yang didukung
oleh aktivitas ekonomi di darat yang memberikan
kemakmuran bagi masyarakat serta dapat
berlangsung secara berkelanjutan.
Keduanya menekankan prinsip zero waste dan mendukung prinsip 3R (reduce, reuse, and recycle).
3. INDIKATOR Ekonomi Hijau: Investasi yang tinggi untuk membersihkan
lingkungan; rendah karbon, bersih, mengurangi sampah,
menggunakan tenaga kerja terbatas.
Ekonomi Biru: membangunkan para pengusaha, memberikan
keuntungan kepada perusahaan bersamaan dengan lingkungan
bersih dan penggunaan tenaga kerja efisien.
4. Ekonomi Hijau: mengurangi karbon, efisiensi sumber daya
alam, tenaga kerja efisien dan termasuk sosial.
Ekonomi Biru: prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya alam
secara berkelanjutan dan didukung oleh sistem produksi efisien
dan bersih tanpa merusak lingkungan untuk kemakmuran
umat manusia masa kimi dan masa yang akan datang. Menggali
sumber alam, belajar dari alam dan menggunakan proses-
proses yang terjadi di alam.
PRINSIP
5. 1. Menentukan dan menghitung target penghijauan/greening perekonomian Indonesia pada tingkat makro, mikro,
sektoral, dan regional.
2. Mematahkan penghalang sosial-politik yang menghilangkan subsidi energi.
3. Harmonisasi kebijakan dan program antar dinas pemerintah melalui revitalisasi atau pembentukan kelembagaan
kordinasi yang efektif.
4. Mengembangkan investasi hijau oleh pembiayaan swasta bersama dengan pengeluaran modal publik tambahan.
5. Menciptakan dan merevitalisasi regulasi pasar yang efektif, konsisten, tanpa mengurangi daya saing
perekonomian.
6. Substitusi pajak netral sesuai pendapatan untuk mendukung perilaku yang menyenangkan agen ekonomi
terhadap perekonomian hijau.
7. Mengoptimalkan relasi fiskal antar pemerintah untuk mengembangkan perekonomian hijau.
8. Memperkuat lembaga pengaturan lingkungan yang ada.
9. Mengembangkan perubahan perilaku terhadap ekonomi hijau antar elemen masyarakat melalui pendidikan publik
berorientasi jangka pajang, terstruktur, dan sistematik.
6. 1. Mengotimalkan dan memperkuat usaha dan industri perikanan tangkap dan perikanan
budidaya yang efisien, produktif, ramah lingkungan, dan sesuai dengan standar
Internasional.
2. Mengembangkan dan memperkuat usaha dan industri pengolahan hasil perikanan yang
efisien, nir-limbah, dan terpadu dengan perikanan tangkap dan budidaya.
3. Mengembangkan sistem pemasaran dan manajemen usaha perikanan yang transparan,
adil, dan menguntungkan semua pihak.
4. Mengembangkan dan memperkuat usaha dan industri pengolahan hasil laut non-ikan yang
efisien, nir-limbah, inovatif, kreatif, dan terpadu dengan sentra-sentra produksi.
7.
8. Laut memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia di berbagai bidang.
Untuk memperbaiki iklim investasi dan memberikan kepastian usaha secara
berkelanjutan bagi usaha yang berhubungan dengan kelautan, diperlukan penerapan
perencanaan ruang kelautan untuk wilayah regional dan pusat berdasarkan asas
ekonomi biru. Selain itu, ketersediaan infrastruktur pendukung lainnya harus
diimbagi dengan perencanaan ruang laut berasaskan ekonomi biru tersebut. Pada era
ini, intenet merupakan keharusan untuk dapat berkompetisi di kancah ekonomi
digital dunia. Pengelolaan domain kelautan Indonesia sedang mengalami revolusi
digital. Beberapa platform telah mampu memenuhi kebutuhan digitalisasi sektor
kelautan dan perikanan. Solusi inovatif ini dapat digunakan untuk penginderaan,
pemahaman, dan pengambilan tindakan.
9.
10. “Pertumbuhan ekonomi naik, pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat meningkat, namun
laut dan langit tetap biru”
Terima Kasih