2. Daftar Isi
• Latarbelakang Program
• Tujuan Program
• Output Program
• Manfaat Program
• Tahapan Program
• Skema Kerja Sama & Simulasi Bagi Hasil
• Biaya Pembuatan Micro Forester Unit
• Profil Lembaga
• Penutup
3. Latarbelakang Program
Indonesia merupakan negara pemilik hutan hujan terbesar di dunia dan sekaligus pemilik
keanegaraman hayati terbesar didunia, dan tentu saja memiliki sumber daya alam yang sangat
banyak, baik dari hasil laut, hasil hutan, hasil pertanian, dan hasil tambang.
Namun pada kenyataannya distribusi hasil sumber daya tersebut belum bisa dilakukan secara
adil karena pada kenyataan dilapangan masih banyak ditemukan keluarga yang masuk kategori
keluarga miskin. Dari data yang ada lebih dai 135 juta rakyat Indonesia berada dalam garis
kemiskinan, hal ini terjadi karena adanya ketidakadilan hak atas tanah dan sumber daya alam ,
dimana 40 juta Ha dari total 120 juta Ha dikuasai hanya oleh 2000 perusahaan. Ironinya banyak
hutan yang gundul atau lahan kosong yang saat ini berada di daerah pedesaan yang notabene
masyarakatnya mayoritas terjerat dalam derita kemiskinan.
Program Menabung Pohon merupakan satu strategi pemberdayaan masyarakat dimana pada satu
sisi merupakan upaya untuk perbaikan lingkungan (degaradasi hutan) disisi lain memfasilitasi
perbaikan tata niaga kayu yang kerap tidak berpihak pada kesejahteraan petani/masyarakat
sehingga tidak bisa lepas dari jerat kemiskinan.
4. Program Menabung Pohon merupakan satu strategi pemberdayaan masyarakat dimana pada satu
sisi merupakan upaya untuk perbaikan lingkungan (degaradasi hutan) disisi lain memfasilitasi
perbaikan tata niaga kayu yang kerap tidak berpihak pada kesejahteraan petani/masyarakat
sehingga tidak bisa lepas dari jerat kemiskinan.
Pada konteksnya lebih makro, Program Gerakan Menabung Pohon juga merupakan suatu konsep
program pembangunan yang berkelanjutan yang mengintegrasikan tiga aspek yakni lingkungan
hidup,sosial dan ekonomi dengan mempertimbangkan kehidupan yang seimbang dan
berkeadilan. disamping nilai-nilai tentang efisiensi ekonomi dan hukum pasar.
5. Tujuan Program
• Membangun Hutan Rakyat (Micro Forester
Unit) yang Berkelanjutan
• Membuat Micro Forester Unit sebagai Mesin
Penyerap Karbon
• Menciptakan tata niaga kayu yang berkeadilan
• Menciptakan Kesejahteraan Bersama
6. Output Program
• Hutan Rakyat (Micro Forester Unit) yang
lestari dan berkelanjutan
• Adanya system tata niaga yang
menguntungkan masyarakat (petani)
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat
terutama petani dan pendapatan asli desa
7. Manfaat Program
Lingkungan Ekonomi Sosial
Memproduksi Oksigen (O2) Meningkatkan ekonomi petani
penggarap
Menambah lapangan kerja
Menjaga Ekosistem (Flora dan Fauna) Meningkatkan ekonomi pemilik
lahan
Membuka peluang wirausaha yang
ramah lingkungan
Menurunkan suhu udara Meningkatkan Pendapatan Asli Desa
(PADES)
Menyerap karbon dioksida Meningkatkan ekonomi relawan dan
sponsor yang terlibat
Menambah cadangan air
Mencegah erosi
Meningkatkan unsur hara
8.
9. Tahapan dalam Gerakan Menabung Pohon
SUSTAINEDPRODUCTIONSGROWINGSAVING TREESVERIFIEDPLANTEDPLANTING
READY TO
PLANT
PLANOFFERINGDRAFT
10. Survey Lokasi
Sebagai proses awal dalam
gerakan menabung pohon,
survey lokasi dilakukan
untuk memastikan kondisi
lahan dan situasi social
ekononomi
wilayah/desa/kecamatan
11. Sosialisasi Program
Sosialisasi program
sebagai tahapan
selanjutnya dengan
tujuan agar para pihak
yakni pemerintah dan
masyarakat memahami
tujuan, manfaat, dan
tahapan-tahapan
program Gerakan
Menabung Pohon
12. Pembuatan Rencana Program
Pembuatan rencana
program dilakukan oleh
masyarakat (petani)
secara partifipatif yang
difasilitasi/didampingi
oleh fasilitator dari
Ganesha Sobat Bumi
(mengidentifikasi
potensi sumber
daya, analisa
masalah, dan pembagian
peran)
13. Workshop Hasil Perencanaan Program
Hasil perencanaan yang
telah dibuat bersama
dengan
masyarakat/petani, dipr
esentasikan
(dipaparkan) dihadapan
wakil masyarakat, tokoh
masyarakat, dan
aparatur pemerintah
agar semua pihak bisa
mengetahui hasil dari
proses perencanaan dan
memberikan
masukan, saran dan
keterlibatannya
15. Proses Verifikasi Data
Rencana program Micro
Forester Unit yang telah
dibuat oleh
masyarakat/petani, dan
relawan diverifikasi
datanya (informasi
lahan, informasi petani,
dan, informasi lainnya)
oleh verifikator untuk
memastikan bahwa data
dan semua informasi
yang ada didalam
perencanaan program
merupakan data yang
valid.
17. Persiapan Lahan
Persiapan lahan untuk
penanaman bibit pohon
dalam pembuatan micro
forester unit bisa
dilakukan di lahan
sebagai tanaman
tegakan
18. Penanaman Bibit
Penanaman bibit pohon
dilakukan bersama oleh
semua pihak yakni
masyarakat/petani,
relawan, dan pemerintah
desa
19. Database Gerakan Menabung Pohon
Seluruh proses
pembuatan micro
forester unit diunggah
ke website
www.twitgreen.com
sebagai salah upaya
untuk
pertanggungjawaban
public. Dan juga
berfungsi sebagai social
media yang bercerita
tentang interaksi antara
petani, relawan, dan
pemerintah desa, serta
pohon didalam micro
forester unit.
21. Skema dan Simulasi Bagi Hasil
PARAPIHAK PROSENTASE
PETANI 166.250.000
RELAWAN 47.500.000
DESA 11.875.000
SOSIAL 11.875.000
JML
POHON
HARGA
JUAL
TOTAL
HASIL
KOTOR
TOTAL
HASIL
BERSIH
2500 100.000 250.000.000 237.500.000
Asumsi diatas adalah diambil dari harga terendah/pohon yakni Rp. 100.000 saat ini, dan prosentase
hasil bersih atau bagi hasil adalah setelah dikurangi operasional panen estimasinya adalah 5% dari
total hasil panen
22. Biaya Pembuatan Micro Forester Unit
Biaya pembuatan Micro Forester Unit adalah Rp. 2500/Pohon dimana alokasi biaya adalah untuk;
Persiapan, Sosialisasi, Pembuatan Dokumen, Entry Data, Pengambilan Koordinat Lahan, Pembuatan
Database di website (www.twitgreen.com), Penyiapan Lahan, Pembelian Bibit, dan Beberapa biaya
lainnya yang dibutuhkan untuk pembuatan micro forester unit
Syarat dan aturan main dalam pembuatan micro forester unit adalah ;
1. Micro Forester Unit dibuat dilahan maksimal luasan 1 Ha
2. Satu Unit Micro Forester ditanami 2500 Pohon
3. Satu Unit Micro Forester Unit dilengkapi dengan dokumen (Form A, BAP, dan BPKB)
4. Setiap Micro Forester Unit dilengkapi dengan dokumen (FC sppt, surat garap, foto petani, dan KTP)
23. Profil Lembaga
Ganesha Sobat Bumi mulai melakukan kerja-kerja social khususnya dibidang pengembangan
masyarakat yang berbasis lingkungan kurang lebih 1 tahun yang lalu tepatnya 12 April 2012,
diawali dengan Gerakan Menabung Pohon yang dilakukan di 50 Kabupaten 300 desa dan 200.000
petani sebagai pemanfaat dari gerakan tersebut.
Kerja-kerja pengembangan masyarakat di desa dampingan di support jaringan relawan yang
kurang lebih ada sekitar 178 relawan yang ada di masing-masing wilayah tersebut sebagai focal
point Ganesha Sobat Bumi.
Fokus program yang menjadi pilihan strategis GSB adalah pengembangan masyarakat yang
berbasis pada kelestarian lingkungan.
Sampai saat ini Ganesha Sobat Bumi dalam melakukan kerja-kerja social disponsori oleh Pertamina
Foundation khususnya program Gerakan Menabung Pohon
24. Visi dan Misi Lembaga
VISI
Masyarakat Indonesia yang Sejahtera dengan Kemandirian, Kesetaraan, dan Berwawasan Lingkungan
MISI
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam
• Menumbuhkembangkan upaya dan kerja bagi konservasi lingkungan berbasis masyarakat
• Mengembangkan pengetahuan dan tehnologi yang mempunyai manfaat bagi masyarakat dan kelestarian
lingkungan
• Mempromosikan kesadaran lingkungan dan solidaritas social
• Menjalin dan kerjasama yang strategis dengan para pihak
GSB adalah organisasi yang focus terhadap pengembangan masyarakat yang berbasis pada kelestarian
lingkungan, dimana masyarakat terutama petani, komunitas, pemerintah desa sebagai aktor yang
mempunyai peran utama dalam pembangunan di wilayahnya.
25. Cara Kerja dan Pendekatan Dalam Masyarakat
GSB mendorong partisipasi aktif para pihak-pihak yang menjadi actor utama untuk
melakukan perubahan positif terhadap kualitas hidup petani, keluarga dan komunitasnya,
dengan cara :
• Revitalisasi Lahan tidak produktif sebagai aset produksi komunitas petani
• Peningkatan Kapasitas Petani dan Komunitasnya
• Penguatan kelompok Ekonomi, Sosial dan Ekonomi Petani
• Optimalisasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki
• Penataan system ekonomi desa yang berpespektif kelestarian lingkungan dan
pembangunan yang berkelanjutan
Pendekatan pengembangan masyarakat berbasis hak atau Right Base Approach menjadi
pilihan cara/metode GSB dalam bekerja di masyarakat. Dengan pendekatan ini
diharapkan petani, komunitas, dan lembaga-lembaga yang ada mempunyai kapasitas
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program pembangunan
wilayahnya secara mandiri.
26. Kontak Lembaga
Kantor :
Cluster Marcopolo Boulevard A01 No.24
Legenda Wisata
Cibubur, Jawa Barat, Indonesia
Website : www.ganeshasobatbumi.org | E-mail : gsb@ganeshasobatbumi.org
Phone : 021-82498052 | Fax : 021 - 82498052