1. Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan
perkembangbiakan
Adaptasi : kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Macam – macam adaptasi :
1. Adaptasi morfologi : kesesuaian bentuk tubuh atau struktur alat – alat tubuh tertentu suatu organisme
terhadap lingkungannya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.
Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung
Tipe mulut serangga :
Mulut serangga terdiri dari
a. bibir atas (labrum) : untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
b. bibir bawah (labium) : untuk menutup/membuka mulut.
c. rahang bawah (mandibula) : untuk mengunyah, memotong dan melunakkan makanan
d. rahang atas (maksila) : alat bantu untuk mengambil makanan.
e. hipofaring : sebagai pengecap
Bentuk gigi hewan :
Hewan pemakan daging memiliki gigi taring yang besar dan runcing
Hewan memamah biak memiliki gigi geraham depan (premolar),dan gigi geraham belakang (molar)
berbentuk lebar dan datar.
Adaptasi morfologi pada tumbuhan :
a. Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang sesuai untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrim panas
2. dan kekurangan air. Contohnya adalah kaktus
Ciri – ciri :
- memiliki jaringan penyimpan air didalam batangnya yang tebal dan berlapiskan lilin (untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang terlalu besar)
- daunnya sempit dan jumlahnya sangat sedikit atau berubah bentuk menjadi selaput atau duri
- daunnya memiliki kutikula yang tebal sehingga sedikit stomata
- akarnya lebat dan panjang sehingga tersebar sangat luas di dalam tanah,agar mendapat air yang cukup
b. Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air.
Ciri – ciri :
- memiliki rongga udara di antara sel-sel tubuhnya sehingga dapat mengapung
Cthnya : kangkung,eceng gondok (Eichomia crassipes),paku air (Azolla pinnata) dan teratai
- memiliki lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus air,sehingga dapat mengambil air dan zat hara
melalui seluruh tubuhnya
- pertukaran gas dapat melalui permukaan tubuhnya,sehingga tidak banyak terdapat stomata pada daunnya
c. Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab dan basah.Memiliki daun yang
tipis dan lebar untuk mempercepat penguapan air,cthnya : tumbuhan keladi , tumbuhan paku dan lumut
Bentuk bunga tumbuhan :
a. Bunga yang dibantu serangga : memiliki perhiasan bunga yang berwarna menarik
b. Bunga yang dibantu angin : tidak memiliki perhiasan bunga atau perhiasan bunga kecil
2. Adaptasi fisiologi : kesesuaian fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya
Macam-macam adaptasi fisiologi:
a. Jumlah sel darah merah
Orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki lebih banyak sel darah merah daripada orang di dataran
rendah.Hal ini disebabkan kadar oksigen di pegunungan lebih sedikit ,sehingga tubuh membentuk lebih
banyak sel darah merah untuk mengikat oksigen.
b. Enzim selulase dalam saluran pencernaan Teredo Navalis dan hewan memamah biak
Teredo navalis adalah hewan sebangsa udang yang memiliki bentuk seperti cacing dan hidup di air laut.
Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang
ada pada kayu yang menjadi makanannya.
c. Pengeluaran urin pada ikan
Ikan laut lebih sedikit mengeluarkan urin dibandingkan ikan air tawar,hal ini karena tekanan osmosis sel –
sel tubuh ikan laut lebih rendah daripada tekanan osmosis di air laut.
d. Kecepatan metabolisme : ketika berada didaerah dingin kecepatan metabolisme hewan berdarah panas
akan meningkat
e. Zat kimia pada tumbuhan (zat alelopati) : ada tumbuhan yang mengeluarkan zat kimia untuk menghambat
tumbuhan disekitarnya,dan ada tumbuhan yang mengeluarkan bau khas dari bunganya untuk menarik
perhatian serangga.
3. Adaptasi tingkah laku : perubahan tingkah laku suatu organisme untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya.
a. Rayap bersimbiosis dengan flagellata
Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu.Di dalam usus rayap terdapat Flagellata yang
3. menghasilkan enzim selulase untuk membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan
mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk
mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas.
b. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba- lumba dan paus sering muncul ke permukaan air untuk
mengambil oksigen di udara, karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat
oksigen yang terlarut dalam air.
c. Kadal dan cicak melakukan Autotomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya.
d. Mimikri : bunglon bila berada di ranting yang berwarna cokelat,kulitnya juga akan berwarna cokelat.
e. Cumi – cumi dan gurita akan mengeluarkan cairan tinta ketika dalam keadaan berbahaya.
f. Trenggiling dan keluwing akan menggulungkan tubuhnya jika dalam keadaan berbahaya untuk dapat
melindungi bagian tubuhnya yang lunak.
Seleksi alam : kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua organisme yang hidup di dalamnya,
dimana hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat,
sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah.
a. Terbentuknya spesies baru
Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka
waktu yang sangat lama sehingga menimbulkan spesies baru.
Charles Darwin membuktikan teori evolusi melalui penelitiannya terhadap burung finch,menurutnya bahwa
nenek moyang burung Finch di kepulauan Galapagos berasal dari Amerika Selatan.Oleh karena suatu hal
burung-burung Finch harus berpindah ke kepulauan Galapagos
Macam paruh burung Finch :
- Burung finch paruh tebal dan kuat : pemakan biji – bijian di tanah
- Burung finch paruh lurus dan panjang : pengisap madu bunga kaktus
- Burung finch paruh tebal dan kuat : pemakan buah dan biji – bijian
- Burung finch paruh tebal,lurus dan berlidah pendek (pelatuk) : memakan serangga dari dalam pohon
- Burung finch paruh runcing dan ramping(penyanyi) : pemakan serangga
b. Kepunahan suatu organisme
Punahnya Dinosaurus kurang lebih 65 juta tahun yang lalu secara bersamaan.Menurut pendapat para ahli,
kepunahan Dinosaurus disebabkan karena jatuhnya meteorit raksasa ke bumi, yang menghamburkan awan
debu sehingga menghalangi masuknya sinar matahari. Tanpa adanya sinar matahari maka tumbuhan akan
mati, demikian pula Dinosaurus pemakan tumbuhan yang kemudian diikuti Dinosaurus pemakan daging.
c. Hewan dan tumbuhan yang hampir punah
Kepunahan hewan dapat disebabkan oleh perburuan yang dilakukan secara terus menerus sedangkan hewan
tersebut memiliki tingkat reproduksi yang rendah.Cth hewan dan tumbuhan yang hampir punah : harimau
jawa (panthero tigris sundaicus) dan badak bercula satu (Rhinoceros sundaicus),harimau bali,burung jalak
bali,bungan rafflesia arnoldi
Perkembangbiakkan organisme
Tingkat Reproduksi
Adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan.
Tingkat reproduksi dikatakan tinggi bila organisme tersebut dapat menghasilkan keturunan yang jumlahnya banyak
dalam waktu singkat. Contoh: hewan Protozoa, serangga, bakteri, dan lain-lain.
Sedangkan organisme yang tingkat reproduksinya rendah bila keturunan yang dihasilkan dalam jumlah sedikit dan
dalam waktu yang lama. Contohnya: badak, gajah, banteng, orang utan, bungaRaflesia arnoldi, dan lain-lain.
4. Cara perkembangbiakkan organisme
a. Perkembangbiakan Generatif : terjadinya individu baru yang didahului oleh penyatuan dua sel kelamin
(gamet) yaitu sel kelamin jantan dan betina.
Individu baru yang terbentuk akan membawa sifat dari kedua induknya,sehingga memungkinkan untuk terjadinya
variasi sifat pada keturunannya.
Pada protista disebut konjugasi (perkembangbiakkan generatif suatu organisme yang belum jelas jenis kelaminnya)
cthnya spirogyra
b. Perkembangbiakkan Vegetatif : individu baru terbentuk tanpa adanya penyatuan sel kelamin jantan dan betina
Memiliki sifat yang sama dengan induknya
Beberapa macam cara perkembangbiakan vegetatif adalah:
a. Membelah diri : jenis protista (Amoeba & Paramecium),ganggang biru,bakteri,khamir
b. Membentuk tunas : pohon pisang,hydra
c. Membentuk spora : lumut,tumbuhan paku dan jamur
c. Perkembangbiakkan generatif dan vegetatif : hydra
5. Penyebab punahnya suatu organisme antara
lain:
a. Tingkat reproduksinya yang rendah
b. Ulah manusia yang tidak bertanggung
jawab, misalnya membakar dan menebang
hutan untuk lahan pertanian atau
perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan
hewan kehilangan habitatnya dan kini
banyak yang spesiesnya makin langka.
c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan
dan hewan menjadi langka karena
perburuan untuk diambil bulu, kulit,
tanduk dan lain-lain.
Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi
hewan langka dari kepunahan antara lain:
a. Mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa untuk membantu pelestarian
tumbuhan dan hewan langka di habitat
alaminya.
b. Penangkaran hewan-hewan langka, para
ahli menangkap hewan dari alam bebas,
merawatnya dan mengupayakan agar
hewan-hewan tersebut dapat
berkembangbiak dalam kandang, kemudian
anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan
di habitat yang lebih cocok.
c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan.
Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu: harimau Jawa (Pantera tigris sondaicus), macan kumbang
(Pantera pardus), tapir (Tapirus indicus), komodo ( Varanus komodoensis), maleo (Macrocephalon
maleo), banteng (Bos sondaicus), mandril (Nasalis larvatus), cendrawasih (Paradisea minor), kanguru
pohon (Dendrolagus ursinus), kakatua raja (Probociger aterrimus), buaya muara ( Crocodylus porosus). dan
ular sanca hijau (Chondrophyton vindis)
6. Penyebab punahnya suatu organisme antara
lain:
a. Tingkat reproduksinya yang rendah
b. Ulah manusia yang tidak bertanggung
jawab, misalnya membakar dan menebang
hutan untuk lahan pertanian atau
perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan
hewan kehilangan habitatnya dan kini
banyak yang spesiesnya makin langka.
c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan
dan hewan menjadi langka karena
perburuan untuk diambil bulu, kulit,
tanduk dan lain-lain.
Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi
hewan langka dari kepunahan antara lain:
a. Mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa untuk membantu pelestarian
tumbuhan dan hewan langka di habitat
alaminya.
b. Penangkaran hewan-hewan langka, para
ahli menangkap hewan dari alam bebas,
merawatnya dan mengupayakan agar
hewan-hewan tersebut dapat
berkembangbiak dalam kandang, kemudian
anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan
di habitat yang lebih cocok.
c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan.
Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu: harimau Jawa (Pantera tigris sondaicus), macan kumbang
(Pantera pardus), tapir (Tapirus indicus), komodo ( Varanus komodoensis), maleo (Macrocephalon
maleo), banteng (Bos sondaicus), mandril (Nasalis larvatus), cendrawasih (Paradisea minor), kanguru
pohon (Dendrolagus ursinus), kakatua raja (Probociger aterrimus), buaya muara ( Crocodylus porosus). dan
ular sanca hijau (Chondrophyton vindis)