1. ADAPTASI FISIOLOGI
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya.
Adaptasi Fisiologi pada Manusia
Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih
banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran
rendah.
Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran
jantung orang kebanyakan.
Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan
urine (air seni).
2. Adaptasi Fisiologi pada Hewan
1. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat
dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging).
herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor
(pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian
hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya.
antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan
enzim pencernaan yang berbeda.. Untuk mencerna
tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel
berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih
panjang daripada usus karnivor:
3. Ikan air tawar yang telanan osmotik cairan
tubuhnya lebih besar dengan air sebagai
habitatnya , maka minum sedikit ,
kencingnya banyak . iini terjadi karena air
dari luar masuk secara osmosis di tubuhnya
yang lebih pekat , maka ikan mas di laut
akan mati karena kebiasaan itu kebablasan
di air laut , maka yang terjadi dehidrasi ,
harusnya minumnya banyak kencing sedikit
OK
4. Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh
serangga mempunyai bunga yang berbau khas m
dengan corolla menyolok
Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang
dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau
melindungi diri terhadap herbivor.
Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan
bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan
daunnya.
5. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
bentuk tubuh.
Misalnya :
1) Gigi hewan karnivora atau pemakan
daging beradaptasi menjadi empat gigi
taring besar dan runcing untuk
menangkap mangsa, serta gigi geraham
dengan ujung pemotong yang tajam
untuk mencabik-cabik mangsanya.
10. Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang
atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi
paruh untuk mencengkeram korbannya.
Burung gelatik paruhnya sesuai untuk makan biji-
bijian.
Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap
madu dari bunga.
Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap
ikan.
Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat
batang pohon dan menangkap serangga di
dalamnya.
11.
12. Berdasarkan cara hidup dan makanannya, kaki burung
di bedakan beberapa macam, yaitu :
Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke depan
dan dua jari ke belakang, contoh : kaki burung pelatuk
Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya
terdapat selaput renang, misal : itik, angsa
Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai
ukuran pendek dan cakarnya sangat tajam, contoh :
kaki burung elang, rajawali, burung hantu
Kaki burung petenges, Mempunyai jari kaki panjang
dan semua jari terletak pada satu bidang datar.
13.
14. Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan
rahang bawah yang kuat untuk menggigit, misalnya
lipan, belalang, jangkrik, dan kecoa.
Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap
seperti belalai yang panjang dan dapat digulung
sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di
dasar bunga, misalnya kupu-kupu.
Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai
rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan
menghisap, misalnya: nyamuk dan kutu
Tipe mulut penghisap dan penjilat, memiliki bibir
untuk menjilat, misalnya: lebah madu dan lalat.
15. Contoh Adaptasi Morfologi pada
Tumbuhan
Xerovit (Adaptasi tumbuhan
yang hidup di daerah kering)
- Daunnya tebal, sempit, kadang-
kadang berubah bentuk menjadi
bentuk duri, sisik, atau bahkan
tidak mempunyai daun, dengan
demikian maka penguapan
melalui daun menjadi sangat
sedikit.
- Batangnya tebal mempunya
jaringan spons untuk menyimpan
air.
16. Higrofit (Adaptasi
tumbuhan yang hidup
di daerah lembab)
Mempunyai daun yang
tipis dan lebar
Permukaan daun
mempunyai banyak mulut
daun atau stomata
sehingga dapat
mempercepat proses
penguapan
Contoh : Keladi/talas
17. ADAPTASI TINGKAH LAKU PADA
TUMBUHAN
Adaptasi tingkah laku yang
disebabkan oleh faktor sentuhan
disebut seismonasti /
tigmonasti,
misalnya adalah Putri Malu.
Putri Malu sangat sensintif
terhadap sentuhan.
18.
19. ADAPTASI TINGKAH LAKU PADA
HEWAN
Mimikri
Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah
warna kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit
bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di
tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah
(kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai warna
lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon
tersebut dinamakan mimikri.
22. Siput memiliki pelindung tubuh yang
keras dan kuat yang disebut cangkang.
Hewan jenis ini melindungi diri dari
musuhnya dengan cara memasukkan
tubuhnya kedalam cangkang.
Selain siput, kura-kura, dan penyu juga
memiliki Karapax sisi Dorsal dan Plastron
dididi ventral , cangkang yang digunakan
untuk melindungi diri dari musuhnya
23. AUTOTOMI CECAK
Dalam keadaan bahaya, cecak
melakukan autotomi, yaitu memutuskan
ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat
bergerak sehingga perhatian
pemangsanya beralih pada ekor
tersebut dan cecak dapat
menyelamatkan diri.
24.
25. HIBERNASI
Musim dingin adalah musim yang sangat sulit
bagi hewan.
Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup
pada musim yang keras ini.
Beberapa hewan melewatinya dengan tetap
giat mencari makan.
Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup
dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang
dinamakan hibernasi.
26. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu
suhu tubuh rendah serta detak jantung dan
pernapasan sangat lambat.
Tujuannya untuk menghindari cuaca yang
sangat dingin, kekurangan makanan, dan
menghemat energi.
Contoh hewan yang melakukan hibernasi
antara lain ular, kura-kura, ikan, dan
bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya
selama musim dingin.