SlideShare a Scribd company logo
Toxic
Masculinity
dalam Budaya
Patriarki
Meilinda sago_2020071014574
Dosen Pengampu :
Ibu Lisda O. M. Pamangin, SKM, M. Kes
– Toxic Masculinity lahir dari konstruksi sosial dari masyarakat patriarkis yang
mengarah pada sikap dan perilaku. Masyarakat kita membentuk konstruksi
maskulinitas. Laki-laki dituntut untuk tegas, tidak cengeng, dan berjiwa
pemimpin. Dalam society kita, masyarakat kita cenderung mengelompokkan
gender seperti laki-laki dituntut untuk kuat dan perempuan dikatakan sebagai
makhluk yang lemah.
– Jika ada seseorang lelaki yang kelihatan tidak sesuai dengan konstruksi
maskulinitas yang sudah dibangun. Maka, lelaki tersebut akan mendapatkan
sanksi sosial misalnya, pengucilan dari lingkungan masyarakat, dan bullying.
Seperti apa ciri ciri dari
toxic masculinity?
Toxic masculinity ini sedikit banyaknya
menuntut lelaki bersikap sesuai “Standar ”
yang sudah ditetapkan masyarakat. Lelaki
dituntut tidak boleh menangis dan jika
menangis, maka lelaki tersebut sering
dianggap “Cengeng”. Padahal, menangis
adalah luapan emosi yang tidak
memandang gender dan bersifat
manusiawi. Jadi, tidak ada salahnya lelaki
ataupun perempuan itu menangis.
Apa hubungannya toxic
masculinity dengan budaya
patriarki?
Toxic masculinity juga berhubungan dengan patriarki. Secara
umum, patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan laki-
laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam
peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan
penguasaan properti. Sebaliknya, patriarki menempatkan
perempuan sebagai subordinat dan memposisikan laki-laki
sebagai pemegang kontrol utama yang mendominasi dan
mengatur perempuan.
Lalu, praktik sistem patriarki kerap membawa perempuan ke
dalam posisi yang tidak adil. Ketidakadilan tersebut juga
dapat masuk ke dalam beragam aspek kehidupan, seperti
aspek domestik, ekonomi, politik, dan budaya. Bentuk nyata
ketidakadilan gender tersebut dapat juga terlihat dari
kesenjangan antara peran laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat
Apa hubungannya toxic
masculinity dengan budaya
patriarki?
Nah, Toxic masculinity bisa melanggengkan sistem patriarki yaitu
kuasa berada pada tangan laki-laki yang dapat merugikan kaum
perempuan. Sehingga perempuan merasa terintimidasi dan tidak
bisa bergerak secara leluasa karena istilah “perempuan lebih
rendah dari laki-laki” . Hal ini juga dapat mengakibatkan laki-laki
melakukan diskriminasi terhadap perempuan karena merasa lebih
superior. Sehingga para korban takut untuk bersuara disebabkan
korban merasa terpojok. Yang dimana akhirnya timbul
kekerasan pada perempuan
seperti data berikut
Berdasarkan data di samping Jumlah kekerasan tertinggi di
ranah KDRT atau ranah personal diduduki oleh kekerasan
terhadap istri yang mencapai 3.221 kasus di indonesia pada
tahun 2020
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat, sebanyak
25.050 perempuan menjadi korban kekerasan di Indonesia sepanjang 2022. Jumlah
tersebut meningkat 15,2% dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2021 sebanyak 21.753
kasus. Dilihat dari tempat kejadian, rata rata tertinggi kekerasan terhadap perempuan
terjadi di lingkup rumah tangga.
Dampak dari Toxic masculinity ini juga memberikan privilege( hak
istimewa) terhadap laki-laki misalnya,mereka mendapatkan gaji yang
lebih besar dibandingkan perempuan. Padahal jam kerjanya sama. Lalu,
mereka bisa menempatkan banyak posisi pemimpin dalam berbagai
sektor. Hal inilah menjadi salah satu faktor patriarki terus ada hingga
sekarang.
Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi atau mencecegah Toxic Masculinity?
Sebenarnya toxic masculinity ini bisa dicegah saat usia anak masih kecil supaya tidak berkelangsungan
dan berdampak buruk.
Berikut adalah cara mencegah toxic masculinity yang bisa kita lakukan.
1. Selalu Ajarkan Anak untuk Mengekspresikan Diri dengan Baik Cara mencegah toxic masculinity yang
pertama adalah dengan selalu mengekspresikan diri kepada orang lain. Ajarkan kalau anak laki-laki juga
boleh menangis karena hal itu wajar terjadi dan menangis bukan hanya untuk perempuan saja.
2. Hindari Perkataan yang Merendahkan Perempuan
Hindarilah perkataan yang merendahkan perempuan seperti,”jangan berjalan seperti perempuan” atau
“jangan berbicara seperti perempuan.”
Jika perkataan seperti itu bisa dihindari, maka anak laki-laki bisa terhindar dari maskulinitas beracun.
3. Saling menghargai dan mengandalkan tanpa harus ada pandangan perbedaan gender
"Hidup bukanlah persaingan antara
pria dan wanita, melainkan adalah
kolaborasi." - David Alejandro
Fearnhead
Sekian dan terima kasih

More Related Content

Similar to MEILINDA SAGO_2020071014574_Tugas Epid kespro 3.pptx

Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!
rey41291
 
Contoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar Etika
Contoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar EtikaContoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar Etika
Contoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar Etika
celinatavi
 
Buku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdf
Buku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdfBuku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdf
Buku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdf
MegaSilvia39
 
New microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationNew microsoft power point presentation
New microsoft power point presentation
Yukita Akira
 
Pembuangan bayi
Pembuangan bayiPembuangan bayi
Pembuangan bayi
Arra Asri
 

Similar to MEILINDA SAGO_2020071014574_Tugas Epid kespro 3.pptx (20)

Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!Ayo lawan belengu budaya patriarki!
Ayo lawan belengu budaya patriarki!
 
Ringkasan
RingkasanRingkasan
Ringkasan
 
Memahami Gender
Memahami GenderMemahami Gender
Memahami Gender
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
 
Contoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar Etika
Contoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar EtikaContoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar Etika
Contoh Tentang Perilaku Bisnis yang Melanggar Etika
 
Presentation psk ppt
Presentation psk pptPresentation psk ppt
Presentation psk ppt
 
Makalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakMakalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anak
 
Buku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdf
Buku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdfBuku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdf
Buku-Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK.pdf
 
Bullying pornografi
Bullying pornografiBullying pornografi
Bullying pornografi
 
ARTIKEL ANALISIS ISU INSTANSIONAL.pdf
ARTIKEL ANALISIS ISU INSTANSIONAL.pdfARTIKEL ANALISIS ISU INSTANSIONAL.pdf
ARTIKEL ANALISIS ISU INSTANSIONAL.pdf
 
Ketimpangan gender di rumah sakit
Ketimpangan gender di rumah sakitKetimpangan gender di rumah sakit
Ketimpangan gender di rumah sakit
 
New microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationNew microsoft power point presentation
New microsoft power point presentation
 
10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm10178 27513-1-sm
10178 27513-1-sm
 
Corruption and Fraud
Corruption and FraudCorruption and Fraud
Corruption and Fraud
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Makalah tik rifqi
Makalah tik rifqiMakalah tik rifqi
Makalah tik rifqi
 
Pembuangan bayi
Pembuangan bayiPembuangan bayi
Pembuangan bayi
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docx
 
Sikap peduli
Sikap peduliSikap peduli
Sikap peduli
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnyasertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
sertifikat dan piagam serta dokumen lainnya
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdfRingkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
Ringkasan, Abstrak, dan Sintesis (Pengertian, Contoh, dan Kaidah Penulisan).pdf
 

MEILINDA SAGO_2020071014574_Tugas Epid kespro 3.pptx

  • 1. Toxic Masculinity dalam Budaya Patriarki Meilinda sago_2020071014574 Dosen Pengampu : Ibu Lisda O. M. Pamangin, SKM, M. Kes
  • 2. – Toxic Masculinity lahir dari konstruksi sosial dari masyarakat patriarkis yang mengarah pada sikap dan perilaku. Masyarakat kita membentuk konstruksi maskulinitas. Laki-laki dituntut untuk tegas, tidak cengeng, dan berjiwa pemimpin. Dalam society kita, masyarakat kita cenderung mengelompokkan gender seperti laki-laki dituntut untuk kuat dan perempuan dikatakan sebagai makhluk yang lemah. – Jika ada seseorang lelaki yang kelihatan tidak sesuai dengan konstruksi maskulinitas yang sudah dibangun. Maka, lelaki tersebut akan mendapatkan sanksi sosial misalnya, pengucilan dari lingkungan masyarakat, dan bullying.
  • 3. Seperti apa ciri ciri dari toxic masculinity? Toxic masculinity ini sedikit banyaknya menuntut lelaki bersikap sesuai “Standar ” yang sudah ditetapkan masyarakat. Lelaki dituntut tidak boleh menangis dan jika menangis, maka lelaki tersebut sering dianggap “Cengeng”. Padahal, menangis adalah luapan emosi yang tidak memandang gender dan bersifat manusiawi. Jadi, tidak ada salahnya lelaki ataupun perempuan itu menangis.
  • 4. Apa hubungannya toxic masculinity dengan budaya patriarki? Toxic masculinity juga berhubungan dengan patriarki. Secara umum, patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan laki- laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam peran kepemimpinan politik, otoritas moral, hak sosial dan penguasaan properti. Sebaliknya, patriarki menempatkan perempuan sebagai subordinat dan memposisikan laki-laki sebagai pemegang kontrol utama yang mendominasi dan mengatur perempuan. Lalu, praktik sistem patriarki kerap membawa perempuan ke dalam posisi yang tidak adil. Ketidakadilan tersebut juga dapat masuk ke dalam beragam aspek kehidupan, seperti aspek domestik, ekonomi, politik, dan budaya. Bentuk nyata ketidakadilan gender tersebut dapat juga terlihat dari kesenjangan antara peran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat
  • 5. Apa hubungannya toxic masculinity dengan budaya patriarki? Nah, Toxic masculinity bisa melanggengkan sistem patriarki yaitu kuasa berada pada tangan laki-laki yang dapat merugikan kaum perempuan. Sehingga perempuan merasa terintimidasi dan tidak bisa bergerak secara leluasa karena istilah “perempuan lebih rendah dari laki-laki” . Hal ini juga dapat mengakibatkan laki-laki melakukan diskriminasi terhadap perempuan karena merasa lebih superior. Sehingga para korban takut untuk bersuara disebabkan korban merasa terpojok. Yang dimana akhirnya timbul kekerasan pada perempuan seperti data berikut
  • 6. Berdasarkan data di samping Jumlah kekerasan tertinggi di ranah KDRT atau ranah personal diduduki oleh kekerasan terhadap istri yang mencapai 3.221 kasus di indonesia pada tahun 2020
  • 7. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat, sebanyak 25.050 perempuan menjadi korban kekerasan di Indonesia sepanjang 2022. Jumlah tersebut meningkat 15,2% dari tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2021 sebanyak 21.753 kasus. Dilihat dari tempat kejadian, rata rata tertinggi kekerasan terhadap perempuan terjadi di lingkup rumah tangga.
  • 8. Dampak dari Toxic masculinity ini juga memberikan privilege( hak istimewa) terhadap laki-laki misalnya,mereka mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan perempuan. Padahal jam kerjanya sama. Lalu, mereka bisa menempatkan banyak posisi pemimpin dalam berbagai sektor. Hal inilah menjadi salah satu faktor patriarki terus ada hingga sekarang.
  • 9. Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi atau mencecegah Toxic Masculinity? Sebenarnya toxic masculinity ini bisa dicegah saat usia anak masih kecil supaya tidak berkelangsungan dan berdampak buruk. Berikut adalah cara mencegah toxic masculinity yang bisa kita lakukan. 1. Selalu Ajarkan Anak untuk Mengekspresikan Diri dengan Baik Cara mencegah toxic masculinity yang pertama adalah dengan selalu mengekspresikan diri kepada orang lain. Ajarkan kalau anak laki-laki juga boleh menangis karena hal itu wajar terjadi dan menangis bukan hanya untuk perempuan saja. 2. Hindari Perkataan yang Merendahkan Perempuan Hindarilah perkataan yang merendahkan perempuan seperti,”jangan berjalan seperti perempuan” atau “jangan berbicara seperti perempuan.” Jika perkataan seperti itu bisa dihindari, maka anak laki-laki bisa terhindar dari maskulinitas beracun. 3. Saling menghargai dan mengandalkan tanpa harus ada pandangan perbedaan gender
  • 10. "Hidup bukanlah persaingan antara pria dan wanita, melainkan adalah kolaborasi." - David Alejandro Fearnhead