SlideShare a Scribd company logo
Gender adalah konstruksi sosial dalam suatu Negara yang
dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, budaya, ekonomi, agama
maupun lingkungan etnis. Gender bukan jenis kelamin, namun gender
dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Dari kondisi yang
ada sekarang ini gender menimbulkan berbagai penafsiran dan
makna yang belum sesungguhnya memaknai gender itu sendiri.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Memahami Gender
2
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Bila diamati masih terjadi kesalahpahaman
mengenai pengertian gender dalam keterkaitan
dengan upaya emansipasi kaum perempuan. Di
antara sebab musababnya terjadinya
ketidakjelasan serta kesalahpahaman tersebut
adalah berbeda perspektif dalam mendefinisikan
gender, baik dalam masyarakat umum maupun
dikalangan para peneliti gender itu sendiri.
LESTARI MOERDIJAT
3
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Gender sebagai salah satu isu dan ramai dibahas
sekitar akhir tahun 1960 yang kemudian terus
berkembang menjadi diskusi dalam setiap seminar
maupun presentasi kertas kerja tentang perubahan
sosial kemasyarakatan. Gender merupakan
fenomena sosial yang bersifat relatif dan
kontekstual. Keberadaannya sangat tergantung pada
konstruksi sosial dari masyarakat yang tersebut.
LESTARI MOERDIJAT
4
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Istilah gender pertama sekali diperkenalkan oleh
Robert Hellen, memisahkan fitur manusia
berdasarkan pada definisi sosial budaya dan manusia
yang bertakrif pada karakteristik fisik biologis. Hal
yang sama juga dinyatakan oleh Ann Oakley (1972),
ia mendefinisikan gender sebagai konstruksi sosial
atau karakter yang dipergunakan pada manusia
untuk dibangun oleh kebudayaan manusia itu sendiri.
LESTARI MOERDIJAT
5
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Menurut pernyataan Oakley (1972) menyatakan
bahwa gender adalah perbedaan pada manusia yang
bukan biologis dan bukan kodrat Ilahi. Gender adalah
perbedaan perilaku antara kaum laki-laki dan
perempuan yang dikonstruksikan secara sosial.
Selain itu, gender bukan ketentuan ilahiah melainkan
dibangun oleh manusia itu sendiri melalui proses
sosial dan budaya dalam waktu yang lama.
LESTARI MOERDIJAT
6
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Menurut Rashila Ramli menyatakan bahwa konstruksi
sosial dipengaruhi oleh unsur- unsur budaya, agama
dan kepercayaan sesuatu kelompok etnis. Konstruksi
sosial (Social Construction) yang terjadi di Indonesia
juga tidak jauh berbeda dengan konstruksi sosial yang
dilakukan di Malaysia atau Negara-negara lain di dunia
ini. Dia juga menyatakan konstruksi sosial juga
mengandaikan bahwa perempuan memiliki
kemampuan yang lebih dalam karakter penyayangnya.
LESTARI MOERDIJAT
7
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Menurut pendapat Saparinah Sadli menyatakan bahwa
gender adalah hasil konstruksi sosial yang meliputi dari
sifat, sikap, dan perilaku seseorang yang dapat dipelajari
sehingga sesuai dengan perempuan maupun laki-laki yang
kesemuaannya ditentukan oleh lingkungan yang dibentuk
berbasis sosial dan budayanya. Dia juga menyatakan bahwa
diskriminasi terhadap perempuan bertentangan dengan hak
azasi manusia khususnya hak asasi kaum perempuan.
Sehingga pemberdayaan perempuan sangat diharuskan
sehingga kaum perempuan dapat memperjuangkan hak-
haknya yang telah absen selama ini.
LESTARI MOERDIJAT
8
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik
Indonesia (2001) menyatakan gender adalah peran
sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat. Jadi
kaum laki-laki dan perempuan
melaksanakannya,sehingga keduanya diharapkan
oleh masyarakat dapat dilakukan secara efektif.
Sementara Hillary M. Lips (1993) menyatakan bahwa
gender itu adalah sebagai harapan budaya baik untuk
laki-laki maupun perempuan.
LESTARI MOERDIJAT
9
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik
Indonesia nomor 19 tahun 2000, gender
merupakan konsep yang mengacu pada
peran dan tanggungjawab laki-laki dan
perempuan yang terjadi akibat dari dampak
budaya dan dapat berubah oleh keadaan dan
budaya masyarakat di suatu negara.
LESTARI MOERDIJAT
10
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Hasil penelitian Nanda Amalia menyatakan bahwa
gender sebagai salah satu konsep yang
dipergunakan untuk mengidentifikasi perbedaan
laki-laki dan perannya dalam konteks sosial budaya
masyarakat. Dari waktu ke waktu menempati
posisinya sendiri terlepas dari adanya penerimaan
maupun penolakan terhadapnya. Studi terhadap
gender apakah yang tersendiri maupun secara
berkelompok telah dibangun sejak dahulu lagi.
LESTARI MOERDIJAT
11
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dalam lingkup nasional studi tentang gender telah meliputi
berbagai aspek sosial kemasyarakatan. Ini dimulai dengan
penelitian tentang perbedaan gender dengan jenis kelamin
maupun penelitian tentang peran gender dalam ruang
domestik dan ruang publik. Dalam ranah domestik, konsep
gender mengkaji hubungan antara laki-laki dengan
perempuan dalam hubungan rumah tangga, mulai dari
aspek pernikahan, pengasuhan anak, pewarisan sampai
persoalan yang muncul terkait dengan struktur sosial
kemasyarakatan dalam suatu negara maupun wilayah.
LESTARI MOERDIJAT
12
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dalam bidang publik (bidang umum),
penelitian tentang gender telah
berkembang sedemikian rupa, yang
mempelajari tentang hukum maupun
qanun- qanun, kesehatan, tenaga kerja,
ekonomi dan kemiskinan, bahkan
penelitian tentang politik sekalipun.
LESTARI MOERDIJAT
13
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Ulasan gender juga merambah dimensi agama dan
kepercayaan, hampir semua agama memiliki perlakuan-
perlakuan khusus kepada kaum perempuannya. Dalam
konteks agama Islam perempuan sangat dihormati dan
ditinggikan derajatnya, di samping itu agama Islam tidak
dibedakan dengan kaum laki-laki, kelebihan laki-laki
dengan perempuan hanya dinilai dari segi ketaqwaannya
kepada Allah semata. Peringkat perempuan di dalam
beberapa agama dan kepercayaan ditempatkan sebagai
manusia kelas dua.
LESTARI MOERDIJAT
14
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Ketimpangan peran sosial berdasarkan gender
masih tetap dipertahankan dengan alasan
agama. Agama bertujuan untuk
mempertahankan struktur patriarki, namun
struktur ini secara umum merugikan atau tidak
berpihak kepada kaum perempuan dan hanya
menguntungkan golongan-golongan tertentu di
dalam masyarakat yaitu kaum laki-laki saja.
LESTARI MOERDIJAT
15
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Wacana gender dalam konteks lokalpun saat ini mengalami
diskusi dan argumen yang sangat signifikan antara sebagian
yang menganggap bahwa gender harus disosialisasikan
kepada seluruh masyarakat. Sebagian lainnya menganggap
bahwa kegiatan gender yang dipimpin oleh organisasi non
pemerintah (LSM) lokal, nasional maupun internasional
masih mengalami hambatan yang sulit untuk mensosialisasi
gender. Dengan demikian tidak memiliki alasan yang
signifikan untuk dijalankan konsep ini, tentang peminggiran
kaum perempuan di bidang politik maupun bidang lain
sejenisnya juga masih terjadi hingga saat ini.
LESTARI MOERDIJAT
16
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Diskursus gender menurut pandangannya bukan karena
gendernya sendiri, sebagaimana argumen antara harus
atau tidak harus gender dipertanyakan. Artinya Gender
tidak harus dipertanyakan seandainya tidak terjadi lagi
diskriminasi, ketidakadilan, sub ordinasi maupun
ketimpangan peran antara lakilaki dengan perempuan di
dalam masyarakat. Diskusi dan kekhawatiran tentang
gender adalah berkisar tentang siapa yang membawa
program gender tersebut dan apa tujuan dari program
dimaksud.
LESTARI MOERDIJAT
17
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Kekhawatiran yang berkembang di dalam
masyarakat adalah program-program gender yang
ada di Aceh dipimpin oleh Non-Governmental
Organization (NGO) dan memiliki anggaran yang
lebih mantap dan memadai. Program gender yang
dibawa LSM dan dipahami tidak sesuai dengan
konteks budaya lokal dan berlawanan dari apa
yang diajarkan oleh agama Islam.
LESTARI MOERDIJAT
18
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Sejarah panjang telah mencatat bahwa peran dan
perjuangan perempuan tidak dirisaukan ketokohan dan
kemampuannya untuk dapat dibandingkan dengan laki-
laki. Sejak masa indonesia di bawah kolonialisme, masa
merdeka dan bahkan masa reformasi kaum perempuan
selalu mengambil bagian dalam pembangunan negara.
Banyak informasi yang menggambarkan peran
perempuan bukan hanya untuk memperjuangkan hidup
dan keluarganya, namun perjuangan perempuan juga
untuk mewujudkan perdamaian secara efektif.
LESTARI MOERDIJAT
19
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dalam lintasan sejarah tercatat banyak tulisan dengan
cara spesifik atau khusus menceritakan status sosial
kaum perempuan baik dalam konteks daerah maupun
nasional yang cukup tinggi, begitu juga dengan peran
politik perempuannya juga mengalami hal yang tidak
jauh berbeda dengan kaum laki-laki. Keberadaan
gender di berbagai daerah di Indonesia juga tidak
dapat dipisahkan dengan konteks adat maupun
agama yang terjadi di wilayah tersebut.
LESTARI MOERDIJAT
20
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Mengenai diskusi berkenaan dengan gender, termasuk
kesetaraan dan keadilan gender menurut para ahli
dikenal dua teori utama yaitu teori nurture dan teori
nature. Dalam perkembangan zaman para ahli
mengembangkan satu konsep baru sebagai instrumen
menganalisis gender yaitu teori keseimbangan atau
dikenal teori equilibrium. Hubungan ketiga teori ini
dapat dijelaskan yang saling bergantungan, teori
nurture adalah hasil bentukan sosial dan budaya. Jadi
teori seharusnya tidak bisa ada dalam interaksinya.
LESTARI MOERDIJAT
21
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Untuk mengontrol keharmonisan teori nurture tersebut sebagai
instrumen yaitu teori equilibrium, dasar utama teori ini adalah
membangun keseimbangan dalam suatu masyarakat. Selain itu,
teori equilibrium ini juga mengadopsi sebuah asumsi yaitu
kedua teori ini bagaikan dua sisi mata uang platfon yang tidak
dapat dipisahkan dan tidak dapat diperdebatkan. Teori berharap
dalam prakteknya saling melengkapi dimana ada
kekurangannya, sehingga dengan demikian tidak ada lagi
pertentangan antar gender, namun yang terjadi adalah
kesetaraan yang seimbang, efektivitas kombinasi dua teori ini
sangat berdampak pada pemberdayaan gender.
LESTARI MOERDIJAT

More Related Content

What's hot

Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Afrizal Bob
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
masriani mahmud
 
10. teknik analisis gender
10. teknik analisis gender10. teknik analisis gender
10. teknik analisis genderAgus Candra
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
BidangPPdanPA
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Bimbingan dan Konseling (Nandito.1114500093)
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
Ana Sengga
 
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptxPATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
ashrafkhairulAzam
 
Diskriminasi Gender
Diskriminasi GenderDiskriminasi Gender
Diskriminasi Gender
Jesica Grace
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
abu hanafie
 
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIAPERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
Tri Chairani
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebasDwi Wati
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
ND Arisanti
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesiadinnianggra
 
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hariDinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
Widiastutiwiwi
 

What's hot (20)

Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.pptKEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
KEKERASAN TERHADAP ANAK.ppt
 
10. teknik analisis gender
10. teknik analisis gender10. teknik analisis gender
10. teknik analisis gender
 
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
 
Konsep gender dds
Konsep gender ddsKonsep gender dds
Konsep gender dds
 
Pernikahan dini pp
Pernikahan dini ppPernikahan dini pp
Pernikahan dini pp
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptxPATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
PATOLOGI SOSIAL DAN TEORINYA.pptx
 
Ppt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologiPpt 1 dasar dasar antropologi
Ppt 1 dasar dasar antropologi
 
Diskriminasi Gender
Diskriminasi GenderDiskriminasi Gender
Diskriminasi Gender
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
 
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIAPERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
PERMASALAHAN KESETARAAN GENDER DALAM SISTIM SOSIAL BUDAYA INDONESIA
 
Makalah seks bebas
Makalah seks bebasMakalah seks bebas
Makalah seks bebas
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Gender slide
Gender slideGender slide
Gender slide
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
 
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hariDinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dinamika Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari
 

Similar to Memahami Gender

Gender
 Gender Gender
Gender
Len Handayani
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
pkrhoy harahap
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
kurniawanbudi96
 
Tugas makalah gender
Tugas makalah genderTugas makalah gender
Tugas makalah gender
DIKNAS PENDIDIKAN
 
Alaala
AlaalaAlaala
Alaala
shunjouko
 
11897580.ppt
11897580.ppt11897580.ppt
11897580.ppt
agus war
 
Pertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptxPertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptx
Liah45
 
GENDER
GENDERGENDER
GENDER
rzkmardiyah
 
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas TerbukaMateri Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Ahmad Naufal
 
Hk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptxHk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptx
MuhammadFajri411045
 
Gender dalam Pemberdayaan Masyarakat
Gender dalam Pemberdayaan MasyarakatGender dalam Pemberdayaan Masyarakat
Gender dalam Pemberdayaan Masyarakat
Erwin Rasyid
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
Risma94
 
Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
kasmuddin nanang
 
1. GENDER.ppt
1. GENDER.ppt1. GENDER.ppt
1. GENDER.ppt
witasundari
 
PPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdf
PPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdfPPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdf
PPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdf
apotekfadhilahm
 
SEX vs GENDER9.ppt
SEX vs GENDER9.pptSEX vs GENDER9.ppt
SEX vs GENDER9.ppt
kontalkantul1
 

Similar to Memahami Gender (20)

Gender
 Gender Gender
Gender
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Tugas makalah gender
Tugas makalah genderTugas makalah gender
Tugas makalah gender
 
Alaala
AlaalaAlaala
Alaala
 
11897580.ppt
11897580.ppt11897580.ppt
11897580.ppt
 
Pertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptxPertemuan Ke-7.pptx
Pertemuan Ke-7.pptx
 
Gender
GenderGender
Gender
 
GENDER
GENDERGENDER
GENDER
 
Modul 7
Modul 7Modul 7
Modul 7
 
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas TerbukaMateri Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
 
Hk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptxHk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptx
 
Gender dalam Pemberdayaan Masyarakat
Gender dalam Pemberdayaan MasyarakatGender dalam Pemberdayaan Masyarakat
Gender dalam Pemberdayaan Masyarakat
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
 
1. GENDER.ppt
1. GENDER.ppt1. GENDER.ppt
1. GENDER.ppt
 
PPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdf
PPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdfPPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdf
PPT KLP 1 ASKEB RPL.pptx_20240509_190802_0000.pdf
 
09 Gender
09 Gender09 Gender
09 Gender
 
SEX vs GENDER9.ppt
SEX vs GENDER9.pptSEX vs GENDER9.ppt
SEX vs GENDER9.ppt
 
GENDER
GENDER GENDER
GENDER
 

More from Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
Lestari Moerdijat
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
Lestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Lestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Lestari Moerdijat
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
Lestari Moerdijat
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Lestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
Lestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Lestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Lestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Lestari Moerdijat
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Lestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Lestari Moerdijat
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
Lestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Lestari Moerdijat
 

More from Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Recently uploaded

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

Memahami Gender

  • 1. Gender adalah konstruksi sosial dalam suatu Negara yang dipengaruhi oleh kondisi sosial, politik, budaya, ekonomi, agama maupun lingkungan etnis. Gender bukan jenis kelamin, namun gender dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan. Dari kondisi yang ada sekarang ini gender menimbulkan berbagai penafsiran dan makna yang belum sesungguhnya memaknai gender itu sendiri. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Memahami Gender
  • 2. 2 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Bila diamati masih terjadi kesalahpahaman mengenai pengertian gender dalam keterkaitan dengan upaya emansipasi kaum perempuan. Di antara sebab musababnya terjadinya ketidakjelasan serta kesalahpahaman tersebut adalah berbeda perspektif dalam mendefinisikan gender, baik dalam masyarakat umum maupun dikalangan para peneliti gender itu sendiri. LESTARI MOERDIJAT
  • 3. 3 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Gender sebagai salah satu isu dan ramai dibahas sekitar akhir tahun 1960 yang kemudian terus berkembang menjadi diskusi dalam setiap seminar maupun presentasi kertas kerja tentang perubahan sosial kemasyarakatan. Gender merupakan fenomena sosial yang bersifat relatif dan kontekstual. Keberadaannya sangat tergantung pada konstruksi sosial dari masyarakat yang tersebut. LESTARI MOERDIJAT
  • 4. 4 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Istilah gender pertama sekali diperkenalkan oleh Robert Hellen, memisahkan fitur manusia berdasarkan pada definisi sosial budaya dan manusia yang bertakrif pada karakteristik fisik biologis. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Ann Oakley (1972), ia mendefinisikan gender sebagai konstruksi sosial atau karakter yang dipergunakan pada manusia untuk dibangun oleh kebudayaan manusia itu sendiri. LESTARI MOERDIJAT
  • 5. 5 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Menurut pernyataan Oakley (1972) menyatakan bahwa gender adalah perbedaan pada manusia yang bukan biologis dan bukan kodrat Ilahi. Gender adalah perbedaan perilaku antara kaum laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial. Selain itu, gender bukan ketentuan ilahiah melainkan dibangun oleh manusia itu sendiri melalui proses sosial dan budaya dalam waktu yang lama. LESTARI MOERDIJAT
  • 6. 6 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Menurut Rashila Ramli menyatakan bahwa konstruksi sosial dipengaruhi oleh unsur- unsur budaya, agama dan kepercayaan sesuatu kelompok etnis. Konstruksi sosial (Social Construction) yang terjadi di Indonesia juga tidak jauh berbeda dengan konstruksi sosial yang dilakukan di Malaysia atau Negara-negara lain di dunia ini. Dia juga menyatakan konstruksi sosial juga mengandaikan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang lebih dalam karakter penyayangnya. LESTARI MOERDIJAT
  • 7. 7 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Menurut pendapat Saparinah Sadli menyatakan bahwa gender adalah hasil konstruksi sosial yang meliputi dari sifat, sikap, dan perilaku seseorang yang dapat dipelajari sehingga sesuai dengan perempuan maupun laki-laki yang kesemuaannya ditentukan oleh lingkungan yang dibentuk berbasis sosial dan budayanya. Dia juga menyatakan bahwa diskriminasi terhadap perempuan bertentangan dengan hak azasi manusia khususnya hak asasi kaum perempuan. Sehingga pemberdayaan perempuan sangat diharuskan sehingga kaum perempuan dapat memperjuangkan hak- haknya yang telah absen selama ini. LESTARI MOERDIJAT
  • 8. 8 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia (2001) menyatakan gender adalah peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat. Jadi kaum laki-laki dan perempuan melaksanakannya,sehingga keduanya diharapkan oleh masyarakat dapat dilakukan secara efektif. Sementara Hillary M. Lips (1993) menyatakan bahwa gender itu adalah sebagai harapan budaya baik untuk laki-laki maupun perempuan. LESTARI MOERDIJAT
  • 9. 9 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 19 tahun 2000, gender merupakan konsep yang mengacu pada peran dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan yang terjadi akibat dari dampak budaya dan dapat berubah oleh keadaan dan budaya masyarakat di suatu negara. LESTARI MOERDIJAT
  • 10. 10 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Hasil penelitian Nanda Amalia menyatakan bahwa gender sebagai salah satu konsep yang dipergunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perannya dalam konteks sosial budaya masyarakat. Dari waktu ke waktu menempati posisinya sendiri terlepas dari adanya penerimaan maupun penolakan terhadapnya. Studi terhadap gender apakah yang tersendiri maupun secara berkelompok telah dibangun sejak dahulu lagi. LESTARI MOERDIJAT
  • 11. 11 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Dalam lingkup nasional studi tentang gender telah meliputi berbagai aspek sosial kemasyarakatan. Ini dimulai dengan penelitian tentang perbedaan gender dengan jenis kelamin maupun penelitian tentang peran gender dalam ruang domestik dan ruang publik. Dalam ranah domestik, konsep gender mengkaji hubungan antara laki-laki dengan perempuan dalam hubungan rumah tangga, mulai dari aspek pernikahan, pengasuhan anak, pewarisan sampai persoalan yang muncul terkait dengan struktur sosial kemasyarakatan dalam suatu negara maupun wilayah. LESTARI MOERDIJAT
  • 12. 12 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Dalam bidang publik (bidang umum), penelitian tentang gender telah berkembang sedemikian rupa, yang mempelajari tentang hukum maupun qanun- qanun, kesehatan, tenaga kerja, ekonomi dan kemiskinan, bahkan penelitian tentang politik sekalipun. LESTARI MOERDIJAT
  • 13. 13 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Ulasan gender juga merambah dimensi agama dan kepercayaan, hampir semua agama memiliki perlakuan- perlakuan khusus kepada kaum perempuannya. Dalam konteks agama Islam perempuan sangat dihormati dan ditinggikan derajatnya, di samping itu agama Islam tidak dibedakan dengan kaum laki-laki, kelebihan laki-laki dengan perempuan hanya dinilai dari segi ketaqwaannya kepada Allah semata. Peringkat perempuan di dalam beberapa agama dan kepercayaan ditempatkan sebagai manusia kelas dua. LESTARI MOERDIJAT
  • 14. 14 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Ketimpangan peran sosial berdasarkan gender masih tetap dipertahankan dengan alasan agama. Agama bertujuan untuk mempertahankan struktur patriarki, namun struktur ini secara umum merugikan atau tidak berpihak kepada kaum perempuan dan hanya menguntungkan golongan-golongan tertentu di dalam masyarakat yaitu kaum laki-laki saja. LESTARI MOERDIJAT
  • 15. 15 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Wacana gender dalam konteks lokalpun saat ini mengalami diskusi dan argumen yang sangat signifikan antara sebagian yang menganggap bahwa gender harus disosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Sebagian lainnya menganggap bahwa kegiatan gender yang dipimpin oleh organisasi non pemerintah (LSM) lokal, nasional maupun internasional masih mengalami hambatan yang sulit untuk mensosialisasi gender. Dengan demikian tidak memiliki alasan yang signifikan untuk dijalankan konsep ini, tentang peminggiran kaum perempuan di bidang politik maupun bidang lain sejenisnya juga masih terjadi hingga saat ini. LESTARI MOERDIJAT
  • 16. 16 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Diskursus gender menurut pandangannya bukan karena gendernya sendiri, sebagaimana argumen antara harus atau tidak harus gender dipertanyakan. Artinya Gender tidak harus dipertanyakan seandainya tidak terjadi lagi diskriminasi, ketidakadilan, sub ordinasi maupun ketimpangan peran antara lakilaki dengan perempuan di dalam masyarakat. Diskusi dan kekhawatiran tentang gender adalah berkisar tentang siapa yang membawa program gender tersebut dan apa tujuan dari program dimaksud. LESTARI MOERDIJAT
  • 17. 17 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Kekhawatiran yang berkembang di dalam masyarakat adalah program-program gender yang ada di Aceh dipimpin oleh Non-Governmental Organization (NGO) dan memiliki anggaran yang lebih mantap dan memadai. Program gender yang dibawa LSM dan dipahami tidak sesuai dengan konteks budaya lokal dan berlawanan dari apa yang diajarkan oleh agama Islam. LESTARI MOERDIJAT
  • 18. 18 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Sejarah panjang telah mencatat bahwa peran dan perjuangan perempuan tidak dirisaukan ketokohan dan kemampuannya untuk dapat dibandingkan dengan laki- laki. Sejak masa indonesia di bawah kolonialisme, masa merdeka dan bahkan masa reformasi kaum perempuan selalu mengambil bagian dalam pembangunan negara. Banyak informasi yang menggambarkan peran perempuan bukan hanya untuk memperjuangkan hidup dan keluarganya, namun perjuangan perempuan juga untuk mewujudkan perdamaian secara efektif. LESTARI MOERDIJAT
  • 19. 19 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Dalam lintasan sejarah tercatat banyak tulisan dengan cara spesifik atau khusus menceritakan status sosial kaum perempuan baik dalam konteks daerah maupun nasional yang cukup tinggi, begitu juga dengan peran politik perempuannya juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda dengan kaum laki-laki. Keberadaan gender di berbagai daerah di Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dengan konteks adat maupun agama yang terjadi di wilayah tersebut. LESTARI MOERDIJAT
  • 20. 20 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Mengenai diskusi berkenaan dengan gender, termasuk kesetaraan dan keadilan gender menurut para ahli dikenal dua teori utama yaitu teori nurture dan teori nature. Dalam perkembangan zaman para ahli mengembangkan satu konsep baru sebagai instrumen menganalisis gender yaitu teori keseimbangan atau dikenal teori equilibrium. Hubungan ketiga teori ini dapat dijelaskan yang saling bergantungan, teori nurture adalah hasil bentukan sosial dan budaya. Jadi teori seharusnya tidak bisa ada dalam interaksinya. LESTARI MOERDIJAT
  • 21. 21 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com Untuk mengontrol keharmonisan teori nurture tersebut sebagai instrumen yaitu teori equilibrium, dasar utama teori ini adalah membangun keseimbangan dalam suatu masyarakat. Selain itu, teori equilibrium ini juga mengadopsi sebuah asumsi yaitu kedua teori ini bagaikan dua sisi mata uang platfon yang tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat diperdebatkan. Teori berharap dalam prakteknya saling melengkapi dimana ada kekurangannya, sehingga dengan demikian tidak ada lagi pertentangan antar gender, namun yang terjadi adalah kesetaraan yang seimbang, efektivitas kombinasi dua teori ini sangat berdampak pada pemberdayaan gender. LESTARI MOERDIJAT