Dokumen tersebut membahas tentang kegiatan MPLS (Menumbuhkembangkan Wawasan Wiyata Mandala) di SMP Negeri 53 Surabaya yang bertujuan untuk menanamkan sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah. Dokumen ini juga menjelaskan peran sekolah, guru, siswa, dan masyarakat dalam pendidikan serta tujuan pendidikan di sekolah.
1. @spenligasurabaya
SMP NEGERI 53 SURABAYA OFFICIAL
Jl. Kendung 110, Sememi, Kec. Benowo,
Kota Surabaya Prov. Jawa Timur
KEGIATAN MPLS TAHUN PELAJARAN 2022-2023
2. Wawasan adalah suatu pandangan atau sikap yang mendalam
terhadap suatu hakikat. Wiyata berarti pendidikan. Mandala ialah
tempat atau lingkungan. Sehingga, dapat kita katakan bahwa
Wawasan Wiyata Mandala adalah sikap menghargai dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat
menuntut ilmu pengetahuan.
3. • Sekolah merupakan lingkungan pendidikan, tempat peserta didik menimba ilmu
• Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah
• Guru beserta orang tua siswa, keduanya harus ada saling pengertian dan dapat
bekerjasama secara erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang
serasi)
• Peserta didik mempunyai hak untuk mendapatkan transfer ilmu dari para guru dan
berkewajiban menjunjung tinggi martabat dan citra guru, baik ketika di dalam
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
• Masyarakat sekitar sekolah. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya
dan mendukung antarwarga.
4. Sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal tempat
berlangsungnya kegiatan belajar-
mengajar untuk membina dan
mengembangkan:
• Ilmu pengetahuan dan
teknologi
• Pandangan hidup/kepribadian
• Hubungan antara manusia
dengan lingkungan atau
manusia dengan Tuhannya
• Kemampuan berkarya.
5. sebagai tempat masyarakat
belajar karena memiliki
aturan/tata tertib kehidupan yang
mengatur hubungan antara guru,
pengelola pendidikan siswa dalam
kegiatan belajar-mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan dalam suasana
yang dinamis.
6. • Ada guru dan siswa,
timbulnya kegiatan
belajar-mengajar
yang tertib
• Tercapainya
masyarakat yang
sadar, mau belajar
dan bekerja keras.
• Terbentuknya
manusia Indonesia
seutuhnya.
7. Silahkan isi text ini dengan
penjelasan mengenai topik
yang ingin kamu bahas.
Jangan lupa untuk mengajak
audiens untuk aktif dalam
sesi presentasi.
1
Sekolah sebagai
wadah/lembaga
yang
memberikan
bekal hidup.
2
Sekolah sebagai
institusi tempat
peserta didik
belajar dibawah
bimbingan
pendidik.
3
Sekolah sebagai
lembaga dengan
pelayanan yang
adil/merata bagi
stakeholdernya.
8. Silahkan isi text ini dengan
penjelasan mengenai topik
yang ingin kamu bahas.
Jangan lupa untuk mengajak
audiens untuk aktif dalam
sesi presentasi.
4
Sekolah sebagai
lembaga
pengembangan
bakat dan minat
siswa.
5
Sekolah sebagai
lembaga
pembinaan
potensi di luar
intelegensi.
6
Sekolah harus memberikan
perhatian serius untuk
mengembangkan
kemampuan emosional dan
sosial, kemampuan
berkomunikasi dan
berinteraksi, kemampuan
bekerjasama dalam
kelompok, dan lain-lain.
9. Silahkan isi text ini dengan
penjelasan mengenai topik
yang ingin kamu bahas.
Jangan lupa untuk mengajak
audiens untuk aktif dalam
sesi presentasi.
7
Sekolah sebagai
wahana
pengembangan
sikap dan watak.
8
Sekolah sebagai
wahana
pendewasaan
diri.
9
Sekolah sebagai
bagian dari
masyarakat
belajar (learning
society).
10. • Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan
yang tidak berhubungan dengan pendidikan.
• Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua
pihak.
• Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran
agama tertentu yang bertentangan dengan undang-
undang.
• Propaganda politik/kampanye.
• Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah
Daerah.
• Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan,
perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan
suasana sekolah tidak kondusif.
11. Tahap Represif
Tahap represif, yaitu
upaya untuk
menindak siswa
yang telah
melanggar
peraturan-
peraturan dan tata-
tertib sekolah.
Tahap Preventif
Tahap preventif
ialah upaya
pencegahan atau
untuk meniadakan
peluang-peluang
yang dapat
memungkinkan
terjadinya kasus-
kasus negatif di
sekolah.