SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Download to read offline
industri
gula putih
disusun
oleh
:
KELOMPOK
4
ANGGOTA
KELOMPOK
MAULYDIA AYU NINGRUM
1814071015
LAILATUL KHOIRIYAH
1814071011
M. PANGGA ARGOVANI
1814071001
LATAR
BELAKANG
Dalam rangka meminimumkan efek-efek yang merugikan
akibat interupsi-interupsi yang terjadi dalam produksi, maka
beberapa perusahaan saat ini telah mengetrapkan atau
melaksanakan tindakan-tindakan pemeliharaan yang teratur,
yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah sistim
pemeliharaan yang berencana. Sebagaimana telah
disinggung diatas, sistim pemeliharaan yang berencana
adalah merupakan suatu pekerjaan pemeliharaan yang
teratur dan dijalankan dengan mantap, melalui pengawasan
dan pencatatan berdasarkan rencana yang telah dibuat
terlebih dahulu.
LATAR
BELAKANG
Pengawasan administratip pada pekerjaan pemeliharaan
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan,
terutama pada saat perubahan dari sistim pemeliharaan
darurat kedalam sistim pemeliharaan yang berencana. Pada
sistim Pemeliharaan dan Perawatan yang sifatnya darurat
seluruhnya tergantung pada keputusan-keputusan yang
tiba-tiba, pembelian yang terburu-buru, prioritas perbaikan
yang tak ada akhirnya, tenaga kerja yang kurang mampu,
dimana secara komulatip menurunkan efisiensi
pemeliharaan. Untuk mengetahui maintenance manajemen
mesin dan peralatan khususnya dalam likup agroindustri
gula putih, maka disusunlah laporan kewirausahaan ini.
TUJUAN
Menyusun detail
program
maintenance
meliputi jenis,
waktu, dan cara
perawatan.
Mengetahui apa
saja peralatan yang
digunakan pada
Agroindustri gula
putih.
Mengidenifikasi
jenis-jenis
kerusakan yang
bisa terjadi pada
setiap mesin atau
peralatan.
SUB
BAHASAN
PERALATAN PERSIAPAN PENGILINGAN
STASIUN GILINGAN
STASIUN PEMURNIAN
STASIUN PENGUAPAN
STASIUN TOLADURA
STASIUN MASUKAN
STASIUN PUTARAN
STASIUN PENGEMASAN
MESIN PADA
WORKSHOP
MESIN BOILER
TURBIN
MESIN DIESEL
Stasiun persiapan merupakan
sarana untuk menerima,
menyimpan dan menimbang
tebu sebelum masuk ke
setasiun selanjutnya, sebelum
masuk ke stasiun persiapan
tebu terlebih dahulu di tebang
dengan cara manual yaitu
menggunakan alat sabit.
Peralatan Persiapan Pengilingan
Peralatan persiapan
penggilingan terdiri dari cane
cutter. Cane cutter merupakan
alat yang digunakan untuk
memotong tebu menjadi
serabut kasar, proses ini untuk
mempermudah pengambilan
nira ketika penggilingan
berlangsung atau cane cutter
ini berfungsi untuk membuka
sel-sel tebu dengan proses
pemotongan tebu sesuai
ukurannya (Barnes, 1954 ). Peralatan Persiapan Pengilingan
Komponen pisau cane cutter mempunyai
tingkat keparahan/severity yang paling
tinggi dibandingkan komponen lain di
mesin cane cutter I. Permasalahan yang
terjadi adalah sering terjadinya
kerusakan pada komponen cane cutter
yang menyebabkan komponen harus
diganti. Hal tersebut menyebabkan
patahan cane cutter menghantam casing
mesincane cutter I dan cane cutter di
mesin Cane Cutter II yang dapat
membuat cane cutter bengkok atau
patah. Secara umum terdapat dua model
penggantian yaitu block replacement
dan age replacement (Jardine,1997).
Peralatan Persiapan Pengilingan
Block replacement adalah model
penggantian pencegahan ini dilakukan
pada suatu interval yang tetap
sedangkan age replacement adalah
model penggantian pencegahan yang
dilakukan tergantung pada umur pakai
dari komponen.
Peralatan Persiapan Pengilingan
Stasiun penggilingan merupakan suatu
tempat terjadinya proses ekstraksi yang
bertujuan untuk mengambil nira dalam
tebu maupun ampas dengan sebanyak-
banyaknya dan dapat menghasilkan
perahan nira yang optimal dengan
menggunakan mesin gilingan. Stasiun
penggilingan terdiri dari mesin mill atau
mesin gilingan yang berfungsi untuk
memerah tebu yang ditambah air
imbibisi
Stasiun Gilingan
Seluruh komponen/mesin yang
digunakan pada proses produksi
penggilingan sangat kritis dimana
kerusakan komponen/ mesin dapat
menyebabkan produksi terhenti atau
dapat menyebabkan kondisi sangat
berbahaya dan biaya perawatan sangat
mahal diperlukan. Arti dari kritis adalah
seluruh komponen / mesin atau fasilitas
lain yang digunakan pada proses
produksi atau dimana kerusakan
komponen/mesin dapat dapat
menyebabkan hasil produksi ditolak
Stasiun Gilingan
Dengan demikian maintenancedapat
dilakukan dengankinerja perbaikan
bertahap, sistematis dan singkat
sehingga penilaian kinerja perawatan
dan kinerja operasional pabrik gula
tersebut menjadi lebih fokus, simpel
dan sistematis. (Cahyati, 2007).
Stasiun Gilingan
Stasiun
Pemurnian Stasiun pemurnian merupakan
suatu proses pemurnian nira
mentah dengan menggunakan
bahan bantuan gas belerang dan
zat kapur yang memiliki fungsi
untuk memurnikan nira atau
menghilangkan zat bukan gula
yang terdapat dalam kandungan
dalam nira mentah sehingga
dapat memaksimalkan dan
mengoptimalkan hasil produksi
gulanya
Stasiun
Pemurnian
Stasiun pemurnian terdiri dari juice
heater dengan suhu 75 0C memiliki
tujuan yaitu untuk mempercepat proses
reaksi pada defekasi, membunuh
mikroorganisme dalam nira yang
menyebabkan nira menjadi asam,
menggumpalkan koloid dalam nira
karena koloid mudah menggumpal
pada temperatur tersebut, dan
menghindari gangguan proses seperti
terjadinya buih, karena pergerakan yang
tinggi dapat dihindari bila pada proses
digunakan suhu tinggi. Clarification
juice tank berfungsi sebagai tempat
penampungan nira jernih dari door
clarifier yang telah melewati DSM
Screen.
Stasiun
Pemurnian
Hal utama yang memicu kerusakan pada heater
adalah intensitas kerja heater. Heater yang
digunakan melebihi kapasitas dapat berdampak
pada proses produksi uap di stasiun ketel.
Kebocoran tangki penampungan nira (stasiun
pemurnian). Maintenance yang dapat diterapkan
dalam upaya penurunan risk level risiko kebocoran
tangki penampungan nira adalah mengawasi
proses penyaringan nira mentah secara langsung,
agar ampas kasar sisa penggilingan tebu tidak ikut
terbawa kedalam tangki penampungan nira,
melakukan pengecekan secara berkala terhadap
komponen saringan DSM untuk memastikan
saringan yang digunakan untuk menyaring ampas
giling masih layak untuk digunakan (Braglia,
2000).
Stasiun
Penguapan
STASIUN PENGUAPAN MERUPAKAN
TEMPAT TERJADINYA SUATU PROSES
PENGUAPAN DENGAN MENGGUNAKAN
ALAT EVAPORATOR. PROSES PENGUAPAN
INI BERTUJUAN UNTUK MENGUAPKAN
DAN MENGURANGI KADAR AIR YANG
MASIH TERKANDUNG DI NIRA JERNIH
YAITU DENGAN KADAR AIR SEKITAR 88%.
Stasiun
Penguapan
MESIN DAN PERALATAN YANG
DIGUNAKAN UNTUK PROSES PENGUAPAN
ADALAH EVAPORATOR. EVAPORATOR
BERFUNGSI UNTUK MENGUAPKAN AIR
YANG TERDAPAT DALAM NIRA ENCER
SEHINGGA NIRA ENCER BERUBAH
MENJADI NIRA KENTAL (NIRA
PEKAT).PRINSIP KERJA EVAPORATOR
BERDASARKAN PERPINDAHAN PANAS
SECARA KONDUKSI DAN KONVEKSI DARI
MEDIA PEMANAS KE MEDIA YANG
DIPANASKAN.NIRA KEMUDIAN DIMASUKAN
KE EVAPORATOR UNTUK DIUAPKAN AGAR
MENJADI NIRA KENTAL
Stasiun
Penguapan
KONDISI EVAPORATOR KURANG OPTIMAL
(STASIUN PENGUAPAN). SECARA UMUM
FUNGSI EVAPORATOR ADALAH UNTUK
MENGUBAH NIRA CAIR MENJADI UAP
UNTUK SELANJUTNYA DIKRISTALISASI
MENJADI GULA PADA STASIUN
KRISTALISASI. KONDISI EVAPORATOR
YANG KURANG OPTIMAL AKAN
MENGAKIBATKAN PROSES PENGUAPAN
NIRA MENJADI LAMBAT.
Stasiun
Penguapan
MAINTENANCE YANG DAPAT DITERAPKAN
DALAM UPAYA PENURUNAN RISK LEVEL
RISIKO PADA STASIUN PENGUAPAN
ADALAH FUNGSI PENGAWASAN PADA
OPERATOR OLEH MANDOR HARUS
DITINGKATKAN. HAL INI BERTUJUAN
UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN PADA
OPERATOR DALAM MENGOPERASIKAN
EVAPORATOR. PROSES PEMBERSIHAN
EVAPORATOR SEBAIKNYA DIAWASI
LANGSUNG OLEH KEPALA DIVISI TEKNIK
YANG MEMILIKI KAPABILITAS DAN
KREDIBILITAS DALAM PENGETEAHUAN
PERMESINAN. HAL INI BERTUJUAN AGAR
EVAPORATOR YANG DIBERSIHKAN TIDAK
MENGANDUNG UAP AIR (STONEBURNER,
2002).
Stasiun Toladura terdiri dari Toladura
Reaction Tank. Toladura Reaction Tank
berfungsi sebagai tangki pencampur nila
kental dengan susu kapur dan asam
phospat. Jenis kerusakan yang mungkin
terjadi dengan alat ini adalah kebocoran
tangki dan penumpukan kerak
(Krisyanto, 2015).
Stasiun Toladura
Jenis maintenance yang bisa diteakan
dalam pemeliharaan tangki antara lain
dengan cara pembersihan kerak secara
berkala tiap periode produksi yang
ditentukan perusahaan atau dengan
menggunakan anti-kerak. Anti-kerak ini
berfungsi sebagai threshold inhibitor dan
crystal distorter dengan cara
meningkatkan kelarutan dari mineral-
mineral larut air. Penggunaan anti-karat
dapat membantu mengurangi frekuensi
harus dibersihkanya tangki peralatan
(Fitria, 2013). Stasiun Toladura
Stasiun
Masukan
STASIUN MASUKAN TERDIRI DARI VACUM
PAMP. VACUM PAMP BERFUNGSI SEBAGAI
PENARIK GULA HALUS. JENIS KERUSAKAN
YANG MUNGKIN TERJADI PADA VACUUM
PUMP ADALAH KEMACETAN IMPELLER
(ALFALAH, 2018) DAN KEBOCORAN
SIRKULASI (PETER, 2004).
PEMBERSIHAN VACUUM PAMP BISA
DILAKUKAN DENGAN TERDAPAT
BEBERAPA METODE PEMBERSIHAN UNTUK
CONDENSOR VACUUM PUMP YAITU
DENGAN METODE CHEMICAL CLEANING
YAITU METODE PEMBERSIHAN DENGAN
MENSIRKULASIKAN ZAT KIMIA PADA
CONDENSOR. UMUMNYA DILAKUKAN
PADA SAAT UNIT SHUTDOWN ATAU
UNTUK KEPERLUAN OVERHOULE (ROSYID,
2015).
Stasiun
Masukan
Stasiun
Putaran
Stasiun putaran terdir dari Feed
Mixer. Feed mixer befungsi
sebagai tangki pencampur gula.
Jenis kerusakan yang mungkin
terjadi pada mixer adalah tombol
tidak berfungsi, bowl (pengaduk)
patah, stop kontak tidak menyala
(Hermawan, 2015).
Stasiun
Putaran
Maintenance yang bisa diberikan
untuk mixer antara lain :
Pemberian oli mesin minimal 3
bulan sekali pada gear untuk
mengurangi keausan mesin,
servis mesin dilakukan minimal 3
bulan sekali, bowl dibersihkan
ketika telah selesai melakukan
kegiatan produksi. Bowl patah
terjadi karena kelalaian operator
yang salah memasukkan takaran
gula yang hendak dicampur
sehingga melebihi kapasitas.
Stasiun pengemasan terdiri dari bagging
machine. Bagging machine berfungsi
sebagai mesin pengemasan gula
kedalam karung. Jenis kerusakan yang
mungkin terjadi pada bagging machine
adalah kerancuan kalibrasi sehingga
kecepatan pemakaian pada mesin
conveyor dan mesin jet yang
meyebabkan terjadinya sarung sobek
dan lepasnya jahitan. Kondisi mesin dan
kebersihan mesin yang kurang sehingga
mesin mengalami kerusakan yang
menganggu proses produksi
(Kusumawati, 2017).
Stasiun Pengemasan
Maintenance yang dilakukan terhadap
bagging machine adalah pengecekan
berkala terhadap slip mesin agar karung
yang digunakan tidak rentan
menyangkut dan sobek
Stasiun Pengemasan
PADA WORKSHOP TERDAPAT BEBERAPA
MESIN YANG TERDIRI DARI MESIN BUBUT,
MESIN SEKRAP, BOR, DAN MESIN
GERINDA. PENGADAAN WORKSHOP
BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT UNTUK
MEMPERBAIKI SPARE PART MESIN
PRODUKSI YANG RUSAK. MACAM - MACAM
KERUSAKAN YANG TERJADI DI MESIN
PRODUKSI BERVARIASI DAN KERUSAKAN
MESIN PRODUKSI BISA TERJADI SECARA
MENDADAK ( RUSAK DALAM PROSES
PRODUKSI BERJALAN ) DAN JUGA BISA
TERJADI KARENA ADA RENCANA
PERBAIKAN SETELAH ADANYA
KERUSAKAN DI KETAHUI TERLEBIH
DAHULU OLEH PEKERJA
Mesin Pada
Work Shop
WORK SHOP BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT
UNTUK MEMBUAT SPARE PART ATAYU
KOMPONEN PRODUKSI. MEMBUAT SPARE
PART ADALAH MEMBUAT PART
CADANGAN UNTUK PART - PART YANG
BERADA DI MESIN PRODUKSI AGAR PADA
SAAT TERJADI TROUBLE DI MESIN
PRODUKSI, PART PENGGANTI SUDAH SIAP
DI PAKAI. SALAH SATU CARA UNTUK
REDUCE LOSS TIME TROUBLE MESIN
PADA SAAT PERBAIKAN ADALAH DENGAN
MENYIAPKAN SEBELUMNYA SPARE PART
DARI MESIN PRODUKSI TERSEBUT
(ISWANTO, 2011).
Mesin Pada
Work Shop
Jenis kerusakan yang dapat terjadi pada mesin bubut
kemungkinan kerusakan terjadi pada bagian motor
utama dan beban motor yang berlebihan. Beban motor
yang berlebihan terjadi akibat beban yang tidak sesuai
kapasitas mesin. Sehingga harus dilakukan pengaturan
ulang beban agar sesuai kapasitas mesin.
Perawatan yang dapat dilakukan pada peralatan yang
ada di workshop yaitu pada mesin bubut perawatan
secara umum yang dapat dilakukan yaitu dengan
memberikan pelumas pemberian grease harus memakai
produk yang disesuaikan dengan standar pabrik
pembuat mesin bubut. Mesin Bubut
Setelah mesin bubut selesai beroperasi, lakukan
pembersihan bagian mesin dari cairan pendingin dan
beram hasil potongan. Atur semua handel mesin pada
posisi netral dan matikan sumber tenaga mesin. Tidak
dianjurkan menggunakan benda keras seperti palu atau
memukul benda secara keras untuk pemasangan benda
kerja pada poros mesin bubut.
Mesin Bubut
Perawatan untuk mesin bubut dapat dibagi menjadi tiga
yaitu perawatan harian, mingguan dan bulanan.
Perawatan harian yang dapat dilakukan yaitu
membersihkan chip dari bed dan permukaan mesin.
Membersihkan chip dari turret, housing, komponen yang
berputar dan batang ulir pembawa. Cek apakah level oli
(pelumas) sesuai dengan kapasitas yang ditentukan.
Perawatan mingguan yang dapat dilakukan yaitu
pemerikasaan level pelumas. Perawatan bulanan yang
dapat dilakukan yaitu dengan pemeriksaan secara
keseluruhan dari bagian penggerak dan berikan
pelumas jika diperlukan. Gantilah cairan coolant dan
bersihkan endapan dari dalam tank. Bersihkan pompa
coolant , pemeriksaan level oli pelumas gearbox
(Iswanto, 2011).
Mesin Bubut
Jenis kerusakan yang dapat
terjadi yaitu bagian yang selalu
bergerak yang memerlukan
pelumas, bagian pengikat seperti
bronce kopling, roda gigi dan
roker arm. Perawatan untuk
mesin sekrap yaitu pada
perawatan preventif secara
periodik yang dapat dilakukan
yaitu memeriksa komponen dan
member oli seperti bantalan, ulir
penggerak, roda pengganti.
Mesin
Sekrap
Mengganti komponen yang telah
habis masa pakai yaitu oli bak
roda gigi setelah 6000 jam pakai,
bantalan setelah 22000 jam
pakai, dan mengganti ban
setelah keadaan mengeras.
Perawatan korektif yaitu
pemeriksaan dengan cara
memastikan kerusakan
komponen secara manual dan
alat (Sumbodo, 2008).
Mesin
Sekrap
Jenis kerusakan yang terjadi pada mesin gerinda yaitu
kerusakan pada beberapa part dan ketidak berfungsinya
motor penggerak yang disebabkan mesin yang terlalu
panas. Perawatan yang dapat dilakukan yaitu
penggantian beberapa part secara berkala sebelum
benar benar habis (Sumbodo, 2008).
Mesin Gerinda
Boiler merupakan peralatan penghasil steam.
Kerusakan yang mungkin dapat terjadi pada boiler
yaitu dearator cracking dimana keretakan yang
terjadi di dekat bagian pengelasan head, erosi
jalur air umpan, tube ekonomizer dan kerusakan
akibat korosi. Perawatan yang dapat dilakukan
pada boiler yaitu pemeriksaan dan pembersihan
yang dilakukan setiap satu atau dua minggu.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan dalam waktu
satu tahun seperti perawatan dinding, gas duct,
dust collector, keragka dan lainnya (Darmasyah,
2006).
Boiler
Turbin uap dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik.
Kerusakan yang sering terjadi pada turbin uap yaitu
turbin berkerak , banyaknya deposit yang menumpuk
dikarenakan kualitas uap yang buruk, dan penurunan
efisiensi turbin. Terdapat beberapa jenis pemeliharaan
pada turbin uap yaitu pemeliharaan rutin saat beroprasi
seperti penambahan grease pada bagian yang
memerlukan, penambahan minyak pelumas ke dalam
tangki, cleaning minyak pelumas melalui instalasi
pemurni minyak pelumas, membuang air serta lumpur
melalui darin tangki minyak pelumas serta memeriksa
kondisi minyak pelumas, mengencangkan baut-baut
yang longgar, dan menutup kebocoran pada seal katup
atau valve. Pemeliharaan saat tidak beroprasi meliputi
pemeliharaan rotor turbin
(Fitria, 2013).
Turbin
Kerusakan yang pada umumnya terjadi pada
mesin diesel yaitu tenaga yang berkurang,
munculnya asap hitam, dan injektor yang
tersumbat. Berkurangnya tenaga terjadi akibat
keausan dari beberapa komponen seiring dengan
pemakaian. Asap hitam pada mesin diesel terjadi
akibat saringan udara tersumbat atau jelaga yang
menumpuk. Sedangkan injektor yang tersumbat
dapat diakibatkan dari filter bahan bakar yang
kotor. Perawatan yang dapat dilakukan pada
mesin diesel yaitu perawatan filter secara rutin,
pemakaian bahan bakar diesel yang berkualitas
yang memiliki kandungan sulfur rendah
(Sumbodo, 2008).
Mesin Diesel
Kesimpulan
1.Peralatan yang digunakan pada
agroindustri gula putih yaitu peralatan
persiapan penggilingan, stasiun
gilingan, stasiun pemurnian, stasiun
penguapan, stasiun toladura, stasiun
masukan, stasiun putaran, stasiun
pengemasan, mesin pada work shop,
boiler, turbin uap dan mesin disel.
2. Pada beberapa jenis mesin memiliki
beberapa jenis permasalahan yang sama
seperti permasalahan pada masing masing
part atau bagiannya, tingkat kebersihan, dan
beberapa bagian yang perlu mengalami
penggantian dalam kurun waktu tertentu.
3. Jenis maintenance yang dilakukan
terhadap tiap-tiap mesin diantaranya melputi
pembersihan dan perbaikan kerusakan
secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Alfalah, W. 2018. Pemeliharaan Preventif Pompa Vakum STG PLTGU Unit 1 Tambak Lorok Semarang. Jurnal
Power Plant 6(2): 117–38
Braglia, Marcello. 2000 MAFMA : Multi attribute Failure Mode Analysis. International Journal of Quality &
Realibility Management, Vol. 17 No. 9pp. 1017-1033.
Barnes, A. 1954. Agricultural Of The Sugar Cane. Leonard Hill Limited. London.
Cahyati S. 2007. Perkembangan Sistem Perawatan Mesin di Industri Proses. J Keteknikan Pertanian 21 (1).
Corder, Antony. 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga.
Darmansyah., 2006. Konservasi Energi di Kilang Gas Alam Cair/LNG Melalui Peningkatan Efesiensi
Pembakaran pada Boiler. Tugas Akhir S1. Fakultas Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara. Medan.
Fitria. 2013. Audit Energi pada Gas Turbin Generator (GTG) untuk Produksi Energi Listrik (studi kasus di
PT.Petrokimia). ITS Paper. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Fitria. 2013. Improved Docking of Polypeptides with Glide. Journal of Chemical Information and Modeling
53(9): 1689–99.
Hermawan, Indra, and Wikrama Jaya Sitepu. 2015. Tinjauan Perawatan Mesin Mixing Pada Ud Roti Mawi.
Teknovasi 2(1): 117–28.
Iswanto, P. 2011. Perancangan Ulang Workshop. Universitas Indonesia. Depok.
Jardine, A.K.S. 2006. Maintenance, Replacement, and Reliability. Canada: Pittman Publishing Company.
Kristyanto, Raka, Jurusan Teknik Industri, and Universitas Brawijaya. 2015. Analisis Risiko Operasional Pada
Proses Produksi Gula Dengan Menggunakan Metode Multi-Attribute Failure Mode Analysis ( Mafma ) (Studi
Kasus: Pg . Kebon Agung Malang ). Jurnal Rekayasa dan manajemen sistem industri 3(3): 592–601.
Kusumawati, Aulia, and Lailatul Fitriyeni. 2017. Pengendalian Kualitas Proses Pengemasan Gula Dengan
Pendekatan Six Sigma. Jurnal Sistem dan Manajemen Industri 1(1): 43.
Peter W. Rein, L. F. E. and S. A. 2004. Circulation in vacuum pans. Mechanical Engineering, 24, 1–17.
Rosyid, Harun Al, Retno Aita Diantari, and Andik Susilo. 2015. Pengaruh Perawatan Condensor Terhadap
Tekanan Condensor Di Stg Blok 2 Pltgu Tambak Lorok. STT-PLN Journal.
Sumbodo Wirawan. 2008.Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Stoneburner, G., Goguen. A., & Feringa, A. 2002. Risk Management Guide for Information Technology
System. Gaithersburg, MD: National Institute of Standard and Technology.

More Related Content

Similar to PPT TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAULYDIA

PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILLPPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILLMKhairulHamdani
 
NOVAL FARHAN PRESENTASI.pptx
NOVAL FARHAN PRESENTASI.pptxNOVAL FARHAN PRESENTASI.pptx
NOVAL FARHAN PRESENTASI.pptxwahyuaryo2
 
Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...
Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...
Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...Andy Sulistio
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Rista Uyul
 
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptxKLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptxJefriSilalahiSipangk
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptAlFharel
 
Cleaner Productio Assesment
Cleaner Productio AssesmentCleaner Productio Assesment
Cleaner Productio Assesmentnpsari78
 
Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikgerry handoyo
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Muhammad Febriyan Firdaus
 
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptxPPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptxVitaMaryamH
 

Similar to PPT TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAULYDIA (20)

PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILLPPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
 
NOVAL FARHAN PRESENTASI.pptx
NOVAL FARHAN PRESENTASI.pptxNOVAL FARHAN PRESENTASI.pptx
NOVAL FARHAN PRESENTASI.pptx
 
chandra-asri_compress.pdf
chandra-asri_compress.pdfchandra-asri_compress.pdf
chandra-asri_compress.pdf
 
Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...
Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...
Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-giling...
 
Ini cari uang lewat ekiosku com
Ini cari uang lewat ekiosku comIni cari uang lewat ekiosku com
Ini cari uang lewat ekiosku com
 
proposal ows
proposal owsproposal ows
proposal ows
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
Tugas pengembangan limbah bab 1 4 (autosaved)
 
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptxKLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN (4).pptx
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
 
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018Bimtek pasca panen tp banyuasin   2018
Bimtek pasca panen tp banyuasin 2018
 
Cleaner Productio Assesment
Cleaner Productio AssesmentCleaner Productio Assesment
Cleaner Productio Assesment
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
181540305 pelaksanaan-produksi-bersih
 
Instalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestikInstalasi pengolahan air limbah domestik
Instalasi pengolahan air limbah domestik
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
 
Manajemen perawatan industri
Manajemen perawatan industriManajemen perawatan industri
Manajemen perawatan industri
 
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptxPPT KEL.5 PENGLIM.pptx
PPT KEL.5 PENGLIM.pptx
 

More from Universitas Lampung

Pengemas kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merry
Pengemas   kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merryPengemas   kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merry
Pengemas kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merryUniversitas Lampung
 
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanKemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanUniversitas Lampung
 
Ppt uas psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...
Ppt uas   psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...Ppt uas   psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...
Ppt uas psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...Universitas Lampung
 
Poster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep a
Poster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep aPoster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep a
Poster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep aUniversitas Lampung
 
Kontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep a
Kontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep aKontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep a
Kontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep aUniversitas Lampung
 

More from Universitas Lampung (10)

Ptp kelompok 7
Ptp kelompok 7Ptp kelompok 7
Ptp kelompok 7
 
Pengemas kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merry
Pengemas   kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merryPengemas   kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merry
Pengemas kelompok 5 - maulydia- adji - hendri - merry
 
Kelompok 6 pengemas kuliah
Kelompok 6 pengemas kuliahKelompok 6 pengemas kuliah
Kelompok 6 pengemas kuliah
 
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanKemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 
Ppt uas psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...
Ppt uas   psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...Ppt uas   psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...
Ppt uas psikologi -unj- kelompok 3 - intervensi psikologis pada penyintas t...
 
Poster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep a
Poster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep aPoster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep a
Poster maulydia ayu ningrum-1814071015-tep a
 
Lomba cerpen bpjs
Lomba cerpen bpjsLomba cerpen bpjs
Lomba cerpen bpjs
 
Maulydia ppt praktik umum
Maulydia   ppt praktik umumMaulydia   ppt praktik umum
Maulydia ppt praktik umum
 
Kontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep a
Kontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep aKontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep a
Kontrol otomatis kelompok sensor kelengasan tanah tep a
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

PPT TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAULYDIA

  • 2. ANGGOTA KELOMPOK MAULYDIA AYU NINGRUM 1814071015 LAILATUL KHOIRIYAH 1814071011 M. PANGGA ARGOVANI 1814071001
  • 3. LATAR BELAKANG Dalam rangka meminimumkan efek-efek yang merugikan akibat interupsi-interupsi yang terjadi dalam produksi, maka beberapa perusahaan saat ini telah mengetrapkan atau melaksanakan tindakan-tindakan pemeliharaan yang teratur, yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah sistim pemeliharaan yang berencana. Sebagaimana telah disinggung diatas, sistim pemeliharaan yang berencana adalah merupakan suatu pekerjaan pemeliharaan yang teratur dan dijalankan dengan mantap, melalui pengawasan dan pencatatan berdasarkan rencana yang telah dibuat terlebih dahulu.
  • 4. LATAR BELAKANG Pengawasan administratip pada pekerjaan pemeliharaan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, terutama pada saat perubahan dari sistim pemeliharaan darurat kedalam sistim pemeliharaan yang berencana. Pada sistim Pemeliharaan dan Perawatan yang sifatnya darurat seluruhnya tergantung pada keputusan-keputusan yang tiba-tiba, pembelian yang terburu-buru, prioritas perbaikan yang tak ada akhirnya, tenaga kerja yang kurang mampu, dimana secara komulatip menurunkan efisiensi pemeliharaan. Untuk mengetahui maintenance manajemen mesin dan peralatan khususnya dalam likup agroindustri gula putih, maka disusunlah laporan kewirausahaan ini.
  • 5. TUJUAN Menyusun detail program maintenance meliputi jenis, waktu, dan cara perawatan. Mengetahui apa saja peralatan yang digunakan pada Agroindustri gula putih. Mengidenifikasi jenis-jenis kerusakan yang bisa terjadi pada setiap mesin atau peralatan.
  • 6. SUB BAHASAN PERALATAN PERSIAPAN PENGILINGAN STASIUN GILINGAN STASIUN PEMURNIAN STASIUN PENGUAPAN STASIUN TOLADURA STASIUN MASUKAN STASIUN PUTARAN STASIUN PENGEMASAN MESIN PADA WORKSHOP MESIN BOILER TURBIN MESIN DIESEL
  • 7. Stasiun persiapan merupakan sarana untuk menerima, menyimpan dan menimbang tebu sebelum masuk ke setasiun selanjutnya, sebelum masuk ke stasiun persiapan tebu terlebih dahulu di tebang dengan cara manual yaitu menggunakan alat sabit. Peralatan Persiapan Pengilingan
  • 8. Peralatan persiapan penggilingan terdiri dari cane cutter. Cane cutter merupakan alat yang digunakan untuk memotong tebu menjadi serabut kasar, proses ini untuk mempermudah pengambilan nira ketika penggilingan berlangsung atau cane cutter ini berfungsi untuk membuka sel-sel tebu dengan proses pemotongan tebu sesuai ukurannya (Barnes, 1954 ). Peralatan Persiapan Pengilingan
  • 9. Komponen pisau cane cutter mempunyai tingkat keparahan/severity yang paling tinggi dibandingkan komponen lain di mesin cane cutter I. Permasalahan yang terjadi adalah sering terjadinya kerusakan pada komponen cane cutter yang menyebabkan komponen harus diganti. Hal tersebut menyebabkan patahan cane cutter menghantam casing mesincane cutter I dan cane cutter di mesin Cane Cutter II yang dapat membuat cane cutter bengkok atau patah. Secara umum terdapat dua model penggantian yaitu block replacement dan age replacement (Jardine,1997). Peralatan Persiapan Pengilingan
  • 10. Block replacement adalah model penggantian pencegahan ini dilakukan pada suatu interval yang tetap sedangkan age replacement adalah model penggantian pencegahan yang dilakukan tergantung pada umur pakai dari komponen. Peralatan Persiapan Pengilingan
  • 11. Stasiun penggilingan merupakan suatu tempat terjadinya proses ekstraksi yang bertujuan untuk mengambil nira dalam tebu maupun ampas dengan sebanyak- banyaknya dan dapat menghasilkan perahan nira yang optimal dengan menggunakan mesin gilingan. Stasiun penggilingan terdiri dari mesin mill atau mesin gilingan yang berfungsi untuk memerah tebu yang ditambah air imbibisi Stasiun Gilingan
  • 12. Seluruh komponen/mesin yang digunakan pada proses produksi penggilingan sangat kritis dimana kerusakan komponen/ mesin dapat menyebabkan produksi terhenti atau dapat menyebabkan kondisi sangat berbahaya dan biaya perawatan sangat mahal diperlukan. Arti dari kritis adalah seluruh komponen / mesin atau fasilitas lain yang digunakan pada proses produksi atau dimana kerusakan komponen/mesin dapat dapat menyebabkan hasil produksi ditolak Stasiun Gilingan
  • 13. Dengan demikian maintenancedapat dilakukan dengankinerja perbaikan bertahap, sistematis dan singkat sehingga penilaian kinerja perawatan dan kinerja operasional pabrik gula tersebut menjadi lebih fokus, simpel dan sistematis. (Cahyati, 2007). Stasiun Gilingan
  • 14. Stasiun Pemurnian Stasiun pemurnian merupakan suatu proses pemurnian nira mentah dengan menggunakan bahan bantuan gas belerang dan zat kapur yang memiliki fungsi untuk memurnikan nira atau menghilangkan zat bukan gula yang terdapat dalam kandungan dalam nira mentah sehingga dapat memaksimalkan dan mengoptimalkan hasil produksi gulanya
  • 15. Stasiun Pemurnian Stasiun pemurnian terdiri dari juice heater dengan suhu 75 0C memiliki tujuan yaitu untuk mempercepat proses reaksi pada defekasi, membunuh mikroorganisme dalam nira yang menyebabkan nira menjadi asam, menggumpalkan koloid dalam nira karena koloid mudah menggumpal pada temperatur tersebut, dan menghindari gangguan proses seperti terjadinya buih, karena pergerakan yang tinggi dapat dihindari bila pada proses digunakan suhu tinggi. Clarification juice tank berfungsi sebagai tempat penampungan nira jernih dari door clarifier yang telah melewati DSM Screen.
  • 16. Stasiun Pemurnian Hal utama yang memicu kerusakan pada heater adalah intensitas kerja heater. Heater yang digunakan melebihi kapasitas dapat berdampak pada proses produksi uap di stasiun ketel. Kebocoran tangki penampungan nira (stasiun pemurnian). Maintenance yang dapat diterapkan dalam upaya penurunan risk level risiko kebocoran tangki penampungan nira adalah mengawasi proses penyaringan nira mentah secara langsung, agar ampas kasar sisa penggilingan tebu tidak ikut terbawa kedalam tangki penampungan nira, melakukan pengecekan secara berkala terhadap komponen saringan DSM untuk memastikan saringan yang digunakan untuk menyaring ampas giling masih layak untuk digunakan (Braglia, 2000).
  • 17. Stasiun Penguapan STASIUN PENGUAPAN MERUPAKAN TEMPAT TERJADINYA SUATU PROSES PENGUAPAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT EVAPORATOR. PROSES PENGUAPAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGUAPKAN DAN MENGURANGI KADAR AIR YANG MASIH TERKANDUNG DI NIRA JERNIH YAITU DENGAN KADAR AIR SEKITAR 88%.
  • 18. Stasiun Penguapan MESIN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES PENGUAPAN ADALAH EVAPORATOR. EVAPORATOR BERFUNGSI UNTUK MENGUAPKAN AIR YANG TERDAPAT DALAM NIRA ENCER SEHINGGA NIRA ENCER BERUBAH MENJADI NIRA KENTAL (NIRA PEKAT).PRINSIP KERJA EVAPORATOR BERDASARKAN PERPINDAHAN PANAS SECARA KONDUKSI DAN KONVEKSI DARI MEDIA PEMANAS KE MEDIA YANG DIPANASKAN.NIRA KEMUDIAN DIMASUKAN KE EVAPORATOR UNTUK DIUAPKAN AGAR MENJADI NIRA KENTAL
  • 19. Stasiun Penguapan KONDISI EVAPORATOR KURANG OPTIMAL (STASIUN PENGUAPAN). SECARA UMUM FUNGSI EVAPORATOR ADALAH UNTUK MENGUBAH NIRA CAIR MENJADI UAP UNTUK SELANJUTNYA DIKRISTALISASI MENJADI GULA PADA STASIUN KRISTALISASI. KONDISI EVAPORATOR YANG KURANG OPTIMAL AKAN MENGAKIBATKAN PROSES PENGUAPAN NIRA MENJADI LAMBAT.
  • 20. Stasiun Penguapan MAINTENANCE YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM UPAYA PENURUNAN RISK LEVEL RISIKO PADA STASIUN PENGUAPAN ADALAH FUNGSI PENGAWASAN PADA OPERATOR OLEH MANDOR HARUS DITINGKATKAN. HAL INI BERTUJUAN UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN PADA OPERATOR DALAM MENGOPERASIKAN EVAPORATOR. PROSES PEMBERSIHAN EVAPORATOR SEBAIKNYA DIAWASI LANGSUNG OLEH KEPALA DIVISI TEKNIK YANG MEMILIKI KAPABILITAS DAN KREDIBILITAS DALAM PENGETEAHUAN PERMESINAN. HAL INI BERTUJUAN AGAR EVAPORATOR YANG DIBERSIHKAN TIDAK MENGANDUNG UAP AIR (STONEBURNER, 2002).
  • 21. Stasiun Toladura terdiri dari Toladura Reaction Tank. Toladura Reaction Tank berfungsi sebagai tangki pencampur nila kental dengan susu kapur dan asam phospat. Jenis kerusakan yang mungkin terjadi dengan alat ini adalah kebocoran tangki dan penumpukan kerak (Krisyanto, 2015). Stasiun Toladura
  • 22. Jenis maintenance yang bisa diteakan dalam pemeliharaan tangki antara lain dengan cara pembersihan kerak secara berkala tiap periode produksi yang ditentukan perusahaan atau dengan menggunakan anti-kerak. Anti-kerak ini berfungsi sebagai threshold inhibitor dan crystal distorter dengan cara meningkatkan kelarutan dari mineral- mineral larut air. Penggunaan anti-karat dapat membantu mengurangi frekuensi harus dibersihkanya tangki peralatan (Fitria, 2013). Stasiun Toladura
  • 23. Stasiun Masukan STASIUN MASUKAN TERDIRI DARI VACUM PAMP. VACUM PAMP BERFUNGSI SEBAGAI PENARIK GULA HALUS. JENIS KERUSAKAN YANG MUNGKIN TERJADI PADA VACUUM PUMP ADALAH KEMACETAN IMPELLER (ALFALAH, 2018) DAN KEBOCORAN SIRKULASI (PETER, 2004).
  • 24. PEMBERSIHAN VACUUM PAMP BISA DILAKUKAN DENGAN TERDAPAT BEBERAPA METODE PEMBERSIHAN UNTUK CONDENSOR VACUUM PUMP YAITU DENGAN METODE CHEMICAL CLEANING YAITU METODE PEMBERSIHAN DENGAN MENSIRKULASIKAN ZAT KIMIA PADA CONDENSOR. UMUMNYA DILAKUKAN PADA SAAT UNIT SHUTDOWN ATAU UNTUK KEPERLUAN OVERHOULE (ROSYID, 2015). Stasiun Masukan
  • 25. Stasiun Putaran Stasiun putaran terdir dari Feed Mixer. Feed mixer befungsi sebagai tangki pencampur gula. Jenis kerusakan yang mungkin terjadi pada mixer adalah tombol tidak berfungsi, bowl (pengaduk) patah, stop kontak tidak menyala (Hermawan, 2015).
  • 26. Stasiun Putaran Maintenance yang bisa diberikan untuk mixer antara lain : Pemberian oli mesin minimal 3 bulan sekali pada gear untuk mengurangi keausan mesin, servis mesin dilakukan minimal 3 bulan sekali, bowl dibersihkan ketika telah selesai melakukan kegiatan produksi. Bowl patah terjadi karena kelalaian operator yang salah memasukkan takaran gula yang hendak dicampur sehingga melebihi kapasitas.
  • 27. Stasiun pengemasan terdiri dari bagging machine. Bagging machine berfungsi sebagai mesin pengemasan gula kedalam karung. Jenis kerusakan yang mungkin terjadi pada bagging machine adalah kerancuan kalibrasi sehingga kecepatan pemakaian pada mesin conveyor dan mesin jet yang meyebabkan terjadinya sarung sobek dan lepasnya jahitan. Kondisi mesin dan kebersihan mesin yang kurang sehingga mesin mengalami kerusakan yang menganggu proses produksi (Kusumawati, 2017). Stasiun Pengemasan
  • 28. Maintenance yang dilakukan terhadap bagging machine adalah pengecekan berkala terhadap slip mesin agar karung yang digunakan tidak rentan menyangkut dan sobek Stasiun Pengemasan
  • 29. PADA WORKSHOP TERDAPAT BEBERAPA MESIN YANG TERDIRI DARI MESIN BUBUT, MESIN SEKRAP, BOR, DAN MESIN GERINDA. PENGADAAN WORKSHOP BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT UNTUK MEMPERBAIKI SPARE PART MESIN PRODUKSI YANG RUSAK. MACAM - MACAM KERUSAKAN YANG TERJADI DI MESIN PRODUKSI BERVARIASI DAN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI BISA TERJADI SECARA MENDADAK ( RUSAK DALAM PROSES PRODUKSI BERJALAN ) DAN JUGA BISA TERJADI KARENA ADA RENCANA PERBAIKAN SETELAH ADANYA KERUSAKAN DI KETAHUI TERLEBIH DAHULU OLEH PEKERJA Mesin Pada Work Shop
  • 30. WORK SHOP BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT UNTUK MEMBUAT SPARE PART ATAYU KOMPONEN PRODUKSI. MEMBUAT SPARE PART ADALAH MEMBUAT PART CADANGAN UNTUK PART - PART YANG BERADA DI MESIN PRODUKSI AGAR PADA SAAT TERJADI TROUBLE DI MESIN PRODUKSI, PART PENGGANTI SUDAH SIAP DI PAKAI. SALAH SATU CARA UNTUK REDUCE LOSS TIME TROUBLE MESIN PADA SAAT PERBAIKAN ADALAH DENGAN MENYIAPKAN SEBELUMNYA SPARE PART DARI MESIN PRODUKSI TERSEBUT (ISWANTO, 2011). Mesin Pada Work Shop
  • 31. Jenis kerusakan yang dapat terjadi pada mesin bubut kemungkinan kerusakan terjadi pada bagian motor utama dan beban motor yang berlebihan. Beban motor yang berlebihan terjadi akibat beban yang tidak sesuai kapasitas mesin. Sehingga harus dilakukan pengaturan ulang beban agar sesuai kapasitas mesin. Perawatan yang dapat dilakukan pada peralatan yang ada di workshop yaitu pada mesin bubut perawatan secara umum yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan pelumas pemberian grease harus memakai produk yang disesuaikan dengan standar pabrik pembuat mesin bubut. Mesin Bubut
  • 32. Setelah mesin bubut selesai beroperasi, lakukan pembersihan bagian mesin dari cairan pendingin dan beram hasil potongan. Atur semua handel mesin pada posisi netral dan matikan sumber tenaga mesin. Tidak dianjurkan menggunakan benda keras seperti palu atau memukul benda secara keras untuk pemasangan benda kerja pada poros mesin bubut. Mesin Bubut
  • 33. Perawatan untuk mesin bubut dapat dibagi menjadi tiga yaitu perawatan harian, mingguan dan bulanan. Perawatan harian yang dapat dilakukan yaitu membersihkan chip dari bed dan permukaan mesin. Membersihkan chip dari turret, housing, komponen yang berputar dan batang ulir pembawa. Cek apakah level oli (pelumas) sesuai dengan kapasitas yang ditentukan. Perawatan mingguan yang dapat dilakukan yaitu pemerikasaan level pelumas. Perawatan bulanan yang dapat dilakukan yaitu dengan pemeriksaan secara keseluruhan dari bagian penggerak dan berikan pelumas jika diperlukan. Gantilah cairan coolant dan bersihkan endapan dari dalam tank. Bersihkan pompa coolant , pemeriksaan level oli pelumas gearbox (Iswanto, 2011). Mesin Bubut
  • 34. Jenis kerusakan yang dapat terjadi yaitu bagian yang selalu bergerak yang memerlukan pelumas, bagian pengikat seperti bronce kopling, roda gigi dan roker arm. Perawatan untuk mesin sekrap yaitu pada perawatan preventif secara periodik yang dapat dilakukan yaitu memeriksa komponen dan member oli seperti bantalan, ulir penggerak, roda pengganti. Mesin Sekrap
  • 35. Mengganti komponen yang telah habis masa pakai yaitu oli bak roda gigi setelah 6000 jam pakai, bantalan setelah 22000 jam pakai, dan mengganti ban setelah keadaan mengeras. Perawatan korektif yaitu pemeriksaan dengan cara memastikan kerusakan komponen secara manual dan alat (Sumbodo, 2008). Mesin Sekrap
  • 36. Jenis kerusakan yang terjadi pada mesin gerinda yaitu kerusakan pada beberapa part dan ketidak berfungsinya motor penggerak yang disebabkan mesin yang terlalu panas. Perawatan yang dapat dilakukan yaitu penggantian beberapa part secara berkala sebelum benar benar habis (Sumbodo, 2008). Mesin Gerinda
  • 37. Boiler merupakan peralatan penghasil steam. Kerusakan yang mungkin dapat terjadi pada boiler yaitu dearator cracking dimana keretakan yang terjadi di dekat bagian pengelasan head, erosi jalur air umpan, tube ekonomizer dan kerusakan akibat korosi. Perawatan yang dapat dilakukan pada boiler yaitu pemeriksaan dan pembersihan yang dilakukan setiap satu atau dua minggu. Pemeriksaan yang dapat dilakukan dalam waktu satu tahun seperti perawatan dinding, gas duct, dust collector, keragka dan lainnya (Darmasyah, 2006). Boiler
  • 38. Turbin uap dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik. Kerusakan yang sering terjadi pada turbin uap yaitu turbin berkerak , banyaknya deposit yang menumpuk dikarenakan kualitas uap yang buruk, dan penurunan efisiensi turbin. Terdapat beberapa jenis pemeliharaan pada turbin uap yaitu pemeliharaan rutin saat beroprasi seperti penambahan grease pada bagian yang memerlukan, penambahan minyak pelumas ke dalam tangki, cleaning minyak pelumas melalui instalasi pemurni minyak pelumas, membuang air serta lumpur melalui darin tangki minyak pelumas serta memeriksa kondisi minyak pelumas, mengencangkan baut-baut yang longgar, dan menutup kebocoran pada seal katup atau valve. Pemeliharaan saat tidak beroprasi meliputi pemeliharaan rotor turbin (Fitria, 2013). Turbin
  • 39. Kerusakan yang pada umumnya terjadi pada mesin diesel yaitu tenaga yang berkurang, munculnya asap hitam, dan injektor yang tersumbat. Berkurangnya tenaga terjadi akibat keausan dari beberapa komponen seiring dengan pemakaian. Asap hitam pada mesin diesel terjadi akibat saringan udara tersumbat atau jelaga yang menumpuk. Sedangkan injektor yang tersumbat dapat diakibatkan dari filter bahan bakar yang kotor. Perawatan yang dapat dilakukan pada mesin diesel yaitu perawatan filter secara rutin, pemakaian bahan bakar diesel yang berkualitas yang memiliki kandungan sulfur rendah (Sumbodo, 2008). Mesin Diesel
  • 40. Kesimpulan 1.Peralatan yang digunakan pada agroindustri gula putih yaitu peralatan persiapan penggilingan, stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun toladura, stasiun masukan, stasiun putaran, stasiun pengemasan, mesin pada work shop, boiler, turbin uap dan mesin disel. 2. Pada beberapa jenis mesin memiliki beberapa jenis permasalahan yang sama seperti permasalahan pada masing masing part atau bagiannya, tingkat kebersihan, dan beberapa bagian yang perlu mengalami penggantian dalam kurun waktu tertentu. 3. Jenis maintenance yang dilakukan terhadap tiap-tiap mesin diantaranya melputi pembersihan dan perbaikan kerusakan secara berkala.
  • 41. DAFTAR PUSTAKA Alfalah, W. 2018. Pemeliharaan Preventif Pompa Vakum STG PLTGU Unit 1 Tambak Lorok Semarang. Jurnal Power Plant 6(2): 117–38 Braglia, Marcello. 2000 MAFMA : Multi attribute Failure Mode Analysis. International Journal of Quality & Realibility Management, Vol. 17 No. 9pp. 1017-1033. Barnes, A. 1954. Agricultural Of The Sugar Cane. Leonard Hill Limited. London. Cahyati S. 2007. Perkembangan Sistem Perawatan Mesin di Industri Proses. J Keteknikan Pertanian 21 (1). Corder, Antony. 1992. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga. Darmansyah., 2006. Konservasi Energi di Kilang Gas Alam Cair/LNG Melalui Peningkatan Efesiensi Pembakaran pada Boiler. Tugas Akhir S1. Fakultas Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara. Medan. Fitria. 2013. Audit Energi pada Gas Turbin Generator (GTG) untuk Produksi Energi Listrik (studi kasus di PT.Petrokimia). ITS Paper. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
  • 42. DAFTAR PUSTAKA Fitria. 2013. Improved Docking of Polypeptides with Glide. Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99. Hermawan, Indra, and Wikrama Jaya Sitepu. 2015. Tinjauan Perawatan Mesin Mixing Pada Ud Roti Mawi. Teknovasi 2(1): 117–28. Iswanto, P. 2011. Perancangan Ulang Workshop. Universitas Indonesia. Depok. Jardine, A.K.S. 2006. Maintenance, Replacement, and Reliability. Canada: Pittman Publishing Company. Kristyanto, Raka, Jurusan Teknik Industri, and Universitas Brawijaya. 2015. Analisis Risiko Operasional Pada Proses Produksi Gula Dengan Menggunakan Metode Multi-Attribute Failure Mode Analysis ( Mafma ) (Studi Kasus: Pg . Kebon Agung Malang ). Jurnal Rekayasa dan manajemen sistem industri 3(3): 592–601. Kusumawati, Aulia, and Lailatul Fitriyeni. 2017. Pengendalian Kualitas Proses Pengemasan Gula Dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Sistem dan Manajemen Industri 1(1): 43. Peter W. Rein, L. F. E. and S. A. 2004. Circulation in vacuum pans. Mechanical Engineering, 24, 1–17. Rosyid, Harun Al, Retno Aita Diantari, and Andik Susilo. 2015. Pengaruh Perawatan Condensor Terhadap Tekanan Condensor Di Stg Blok 2 Pltgu Tambak Lorok. STT-PLN Journal. Sumbodo Wirawan. 2008.Teknik Produksi Mesin Industrii.Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktirat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Stoneburner, G., Goguen. A., & Feringa, A. 2002. Risk Management Guide for Information Technology System. Gaithersburg, MD: National Institute of Standard and Technology.