2. OLEH KELOMPOK V
Muslihah Muhdar (F1C1 18 050)
Kasrida (F1C1 18 044)
Hernawati (F1C1 18 047)
Indah Risma Damayanti (F1C1 19 008)
Khalifa Syuhra K. (F1C1 19 010)
Dilla Citra (F1C1 18 076)
Evy Nuryah Adha (F1C1 19 005)
Jihan Ra'aina (F1C1 19 009)
Vita (F1C1 18 008)
3. LATAR BELAKANG
Kegiatan industri dalam
menghasilkan suatu barang
dan/atau jasa memberikan
berbagai dampak positif pada
perekonomian dan dampak
negatif, seperti contohnya
limbah atau yang disebut juga
polutan.
Salah satu limbah atau buangan
yang paling banyak dihasilkan
dari sutau proses produksi yakni
limbah cair.
Melalui pengolahan limbah cair
diharapkan dapat mengurangi jumlah
polutan yang ada di dalam air limbah
sehingga hilang sifat-sifat polutan
tersebut, tentunya dengan melihat
pada manajemen kebijakan dan
prosedur pengolahan limbah yang
telah ditetapkan pada setiap industri.
4. 1. Bagaimana mekanisme pengolahan limbah cair secara fisika?
2. Apa saja kegunaan yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair?
Rumusan masalah
Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme pengolahan limbah cair secara fisika.
2. Untuk mengetahui kegunaan yang dihasilkan dari pengolahan limbah.
5. Tahap Penyaringan (Screenning)
Pembahasan
Pengelolahan limbah cair
mempunyai unit alat
penyaring awal yang
biasa disebut screening
yang bertujuan untuk
menyaring sampah atau
benda padat yang besar
agar proses berikutnya
dapat lebih mudah
menaganinya, sehingga
dengan hilangnya
sampah-sampah padat
besar maka tarnsportasi
limbah ikan pasti tidak
akan terganggu.
Berdasarkan teknik pengoprasiannya,
Screening diklasifikasi menjadi dua yaitu:
1. Screening yang
dioperasikan secara manual,
Screen yang dibersihkan
secara manual (menggunakan
tangan).
2. screenning yang dioperasikan secara otomatis,
Screen dengan pemisahan padatan berlangsung
secara kontiyu, pemisahan padatan dapat dilakukan
secara mekanik atau dengan aliran air limbah itu
sendiri. Ini yang digunakan pada proses pengolahan
limbah Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
6. Pemecahan/Grinding (Communition)
Pembahasan
Pemecahan atau grinding merupakan alat operasi yang
digunakan untuk memecah padatan yang berukuran
besar menjadi partikel yang mempunyai ukuran kecil dan
seragam. Secara umum alat ini digunakan untuk
memecah padatan yang tertahan pada screen dan
padatan ini dapat dikembabilakan kedalam aliran air
limbah atau buangan.
Proses pemecahan atau grinding
ada 4 cara sebagai berikut:
1. Potongan (cutting), limbah yang
di grinding dengan menggunakan
benda tajam
2. Pukulan (impact), limbah yang
digrinding dengan menggunakan
benda tumpul
3. Tekanan (compression), limbah
yang di grinding dengan ditekan
arah gerak lurus dari landasan
4. Gesekan (attrition) limbah yang
di grinding dengan digesek arah
sejajar dari landasan.
7. Filtrasi adalah proses penyaringan
untuk menghilangkan zat padat
tersuspensi dari air melalui media
berpori. Ada beberapa macam
teknik filtrasi, namun banyak industri
yang lebih memilih untuk
menggunakan filtrasi dengan
menggunakan adsorben untuk
proses penyaringan dan pemurnian
limbah cair. Salah satu pengolahan
limbah cair industri pengolahan ikan
yaitu menggunakan adsorpsi.
Pembahasan
1. Tahap Penyaringan (Filtrasi)
Adsorpsi yang digunakan pada pengolahan
limbah cair pada pelabuhan samudra
perikanan yaitu dengan menggunakan
absorben batu kapur (CaCO3). Batu kapur
adalah material yang berasal dari batuan
sedimen berwarna putih halus yang
mengandung mineral kalsium. Adsorben batu
kapur memiliki keunggulan yaitu keberadaan
yang melimpah sehingga mudah diperoleh,
proses preparasi yang murah dan biaya relatif
murah. Batu kapur digunakan sebagai
adsorben karena memiliki sifat higroskopis
sehingga limbah cair tersebut dapat diserap
untuk memurnikannya. Semakin kecil ukuran
batu kapur yang digunakan maka semakin
tinggi daya serapnya.
8. Pembahasan
2. Pengapungan (Flotation)
Pengapungan atau flotasi adalah suatu cara
untuk memisahkan campuran zat padat
dengan air limbah berdasarkan perbedaan
ukuran partikel. Partikel dengan ukuran lebih
besar akan tenggelam, sedangkan yang
berukuran kecil akan mengapung sebagai
busa.
Prinsip dari proses ini adalah terjadinya pengikatan
flok oleh gelembung-gelembung udara yang berasal
dari proses pencampuran antara udara dengan air
dalam tekanan tinggi, sehingga udara akan terlarut
dalam air dan membentuk gelembung-gelembung
udara dengan ukuran yang sangat kecil, antara 10-
100 mm.
9. 3. Equalization (Penyeragaman)
Dimana :
rt = retention time (waktu tunggu)
Q = Debit air limbah (Fathul dkk., 2016)
Pembahasan
Bak ekualisasi adalah bak penampungan
yang berfungsi untuk meminimumkan dan
mengendalikan fluktuasi aliran limbah cair baik
kuantitas maupun kualitas yang berbeda dan
menghomogenkan konsentrasi limbah cair.
Dimensi bak ekualisasi dapat dihitung dengan rumus :
Pada proses ekualisasi dilakukan proses
pengadukan untuk menjaga homogenitas, injeksi
udara yang bertujuan agar limbah tidak bersifat
septik atau anaerobik dan penangkapan benda kasar
yang mudah mengendap dalam air baku, seperti
pasir atau dapat juga disebut partikel diskret.
10. 4. Pengendapan (Sedimentation)
Pembahasan
Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan
yang terkandung dalam limbah cair oleh gaya
gravitasi, pada umumnya proses sedimentasi
dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi
dimana tujuannya adalah untuk memperbesar
partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan
dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat.
Sedimen dari limbah cair
mengandung bahan bahan organik
yang akan mengalami proses
dekomposisi, pada proses tersebut
akan timbul formasi gas seperti
carbon dioxida, methane dan lain
sebagainya. Gas tersebut
terperangkap dalam partikel lumpur
dimana sewaktu gas naik keatas
akan mengangkat pule partikel
lumpur tersebut, proses ini selain
menimbulkan efek turbulensi juga
akan merusak sedimen yang telah
terbentuk.
11. Kesimpulan
a) Proses penyaringan awal (screening), penyaring awal biasa disebut screening yang bertujuan untuk menyaring sampah
atau benda padat yang besar agar proses berikutnya dapat lebih mudah menaganinya
b) Proses pemecahan/ grinding (commution), pemecahan atau grinding merupakan alat operasi yang digunakan untuk
memecah padatan yang berukuran besar menjadi partikel yang mempunyai ukuran kecil dan seragam. Secara umum alat
ini digunakan untuk memecah padatan yang tertahan pada screen dan padatan ini dapat dikembabilakan kedalam aliran
air limbah atau buangan.
c) Proses penyeragaman (equalization), bak ekualisasi adalah bak penampungan yang berfungsi untuk meminimumkan dan
mengendalikan fluktuasi aliran limbah cair baik kuantitas maupun kualitas yang berbeda dan menghomogenkan
konsentrasi limbah cair.
d) Proses pengendapan (sedimentation), sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair
oleh gaya gravitasi.
e) Proses penyaringan (filtration),Filtrasi adalah proses penyaringan untuk menghilangkan zat padat tersuspensi dari air
melalui media berpori.
f) Pengapungan (Flotation), engapungan atau flotasi adalah suatu cara untuk memisahkan campuran zat padat dengan
air limbah.
12. Kesimpulan
Adapun manfaat yang didapatkan dari hasil pengolahan limbah cair
yaitu: sumber sir bersih rumah tangga yang terjaga, dapat
digunakan untuk irigasi pertanian, mencegah pencemaran penyakit
akibat air limbah,adanya siklus yang produktif untuk industry, dll.
13. DAFTAR PUSTAKA
Fathul, M., Alex B. dan Fuad H., 2016, Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah
Domestik di Kelurahan Istiqlal Kota Manado, Jurnal Sipil Statik, 4(3).
Kartika, D dan Puji W., 2019, Analisis Kandungan Amoniak dalam Limbah Outlet KPPL
PT. Pupuk Iskandar Muda (PT. PIM) Lhokseumawe, Jurnal Kimia Sains dan
Terapan, 1(2).
Setiyano, S. Yudo, 2006. Laporan Akhir Prototipe Alat Pengolah Limbah Industri
Pengelolahan Ikan di Muncar Kab. Banyuwangi. BPPT.