SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
PENGENALAN
KARAKTERISTIK BKB
Apa yang dimaksud BKB?
Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan
lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai
sifat racun, karsinogenik, teratogenic, mutagenic, korosif dan iritasi
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/Menkes/Per/V/1996
tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan)
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan
sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United
State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi
fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia,
kerusakan properti dan atau lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak
lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Apa yang dimaksud BKB?
Klasifikasi umum BKB
1. Bahan kimia beracun (toxic substances)
2. Bahan kimia mudah terbakar (flamable substances)
3. Bahan peledak (explosive)
4. Bahan kimia korosif (corrosive substances)
5. Bahan kimia oksidator (oxidation agent)
6. Gas bertekanan (compressed gases)
7. Bahan Kimia menyebabkan iritasi
8. Bahan Kimia membahayakan pernafasan penyebab kanker
9. Bahan kimia membahayakan lingkungan
10. Bahan Kimia berbahaya
Bahan Kimia Beracun
Yaitu bahan yang bersifat racun bagi
manusia dan akan menyebabkan
kematian atau sakit yang serius
apabila masuk ke dalam tubuh
melalui pernafasan, kulit atau mulut.
Contoh bahan kimia beracun
Jenis zat beracun Jenis bahan Akibat keracunan dan
gangguan
1.Logam/metaloid •Pb
•Hg(senyawa org dan inorg)
•Krom (Cr)
•Arsen (As)
•Posfor (P)
•Syaraf, ginjal dan darah
•Syaraf, ginjal
•Kanker
•Iritasi, kanker
•Metabolisme KH, lemak
dan protein
2. Bahan pelarut •Hidrokarbon alifatik
(bensin, minyak tanah)
•Hidrokarbon terhalogenasi
(kloroform
•Alkohol (etanol,metanol)
•Glikol
•Pusing
•Hati dan ginjal
•Syaraf pusat, leukemia
•Ginjal, hati dan tumor
Contoh bahan kimia beracun
Jenis zat beracun Jenis bahan Akibat keracunan dan
gangguan
3. Gas-gas beracun •Asam Sianida
•Asam sulfida
•Karbon monoksida
•Pusing, sesak napas
•Sesak napas, kejang,
hilang kesadaran
•Sesak napas, saraf, hilang
kesadaran
4. Kasinogen •Benzena
•Asbes
•Krom
•Vinil klorida
•Leukemia
•Paru-paru
•Paru-paru
•Hati, paru-paru, syaraf
pusat, darah
5. Pestisida •Organoklorin
•Oganofosfat
•Pusing, kejang, hilang
kesadaran
•Pusing, kejang, hilang
kesadaran
Klasifikasi zat beracun menurut angka LD 50
Klas zat beracun LD 50 (mg/kg) Contoh
Racun super
Amat sangat beracun
Amat beracun
Beracun sedang
Sedikit beracun
Tidak beracun
<5
5 - 50
50 - 500
500 - 5000
5000 - 15000
>15000
Nikotin
Timbal arsenat
Hidrokinon
Isopropanol
Asam sorbat
Propilen glikol
Cara Penanganan
Lewat pernapasan:
Penanganan dalam ruang khusus(lemari asam)
Ruang kerja berventilasi (polutan diencerkan)
Memakai APD yang tepat.
Lewat kulit :
Memakai sarung tangan, pelindung muka dan badan
Lewat mulut :
Tidak makan, minum dalam ruang kerja yang tercemar
Tidak menyimpan bahan makanan/minuman berdekatan
dengan bahan beracun
Bahan Kimia Beracun
Syarat Penyimpanan
Bahan beracun (Sianida, Sulfida, Arsenida dll) Syarat :
Ruangan dingin dan berventilasi
Jauhkan dari bahaya kebakaran
Dipisahkan dari bahan2 yg mungkin bereaksi
Sediakan APD, pakaian kerja, masker dan gloves
Bahan Kimia Beracun
Bahan-bahan kimia “incompatible” dan menghasilkan
racun bila dicampur
Kelompok A Kelompok B
Bahaya yg timbul bila
dicampur (C)
Sianida Asam Asam sianida
Hipokorit Asam Klor dan As. Hipoklorit
Nitrat Asam sulfat Nitrogen dioksida
Asam nitrat Tembaga Nitrogen dioksida
Nitrit Asam Asam nitrogen oksida
Senyawa Arsenik Reduktor Arsin
Sulfida Asam Hidrogen sulfida
Bahan Kimia Mudah Terbakar /
Menyala
Bahan yang bersifat mudah terbakar. Bahan
mudah terbakar terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Extremely Flammable (amat sangat
mudah terbakar), memiliki titik nyala 0⁰C
dan TD pada 35⁰C. Bahan ini umumnya
berupa gas pada suhu normal dan
disimpan dalam tabung kedap udara
bertekanan tinggi.
2. Highly flammable (sangat mudah
terbakar), memiliki titik nyala pada suhu
21⁰C dan TD pada suhu yang tidak
terbatas. Bahan ini biasanya disimpan
pada kondisi kelembaban tinggi.
Bahan kimia mudah menyala
Bahan Kimia mudah terbakar yang berbahaya berupa : uap, gas
atau debu halus
Pelarut Organik cair dapat menghasilkan uap pada suhu kamar
(semakin TD↓, semakin banyak uap yg dihasilkan).
Salah satu unsur yang dapat menyebabkan kebakaran adalah
Sumber panas :
Api terbuka
Loncatan api listrik/akibat mekanik
Hubungan pendek
Logam panas
Contoh bahan bersifat mudah
menyala
1. Zat terbakar langsung. Contohnya adalah alumunium alkil fosfor,
hindari kontak bahan dengan udara.
2. Gas amat mudah terbakar. Contohnya adalah butane dan propane,
hindari kontak bahan dengan udara dan api.
3. Cairan mudah terbakar. Contohnya adalah aseton dan benzene,
jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api.
4. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah
terbakar bila kena air.
Cairan organik mudah terbakar
Daerah kons % Ttk didih Ttk nyala
Mudah terbakar º C º C
1 Aseton 3 -13 56 -18 0,79 2,0
2 Benzena 1,4 - 8 80 -11 0,88 2,8
3 Bensin 1,4 – 7,6 38 – 204 -43 0,8 3,04
4 Etil alkohol 3,3 – 19 79 12 0,79 1,59
5 Etil eter 1,85 – 48 34 -45 0,71 2,55
6 Heksana 1,1 – 7,5 68 -22 0,66 2,97
7 Isopropil Alkohol 82,4 11,7 0,786
8 Karbon disulfida 1 – 44 46 -30 1,26 2,6
9 Metanol 6 – 36,5 65 12 0,79 1,1
10 Metil etil keton 2 – 10 80 -7 0,81 2,5
11 Minyak tanah 0,7 – 5 170 – 300 38 – 66 0,81 4,5
12 Oktana 1,9 – 4,6 125 13 0,70 3,86
13 Toluena 1,4 – 6,7 111 4,4 0,87 3,1
No Pelarut BJ cairan BJ uap
Bahan kimia mudah menyala
CARA PENYIMPANAN
Bahan mudah terbakar (Benzen, Aseton, Eter dll)
Syarat :
Suhu dingin dan berventilasi
Jauhkan dari sumber api atau panas (loncatan listrik dan api rokok)
Tersedia Alat Pemadam Kebakaran
Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan
yg mudah menjadi panas sengan sendirinya atau bahan yg bereaksi
dengan udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas
Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok
Bahan Kimia Mudah Meledak
(Explosive)
Bahan explosive yaitu bahan yang pada suhu
dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg)
dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan
atau fisika dapat menghasilkan gas dengan
suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab, misalnya
karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain,
atau karena adanya sumber percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan
simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa oksigen.
Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium
nitrat, dan nitroselulosa.
Bahan Kimia Mudah Meledak
(Explosive)
Contoh campuran eksplosif
Oksidator Reduktor/teroksidasi
KCLO3, NaNO3 Karbon, belerang
Asam nitrat Etanol
Kalium permanganat Gliserol
Krom trioksida Hidrazin
Bahan-bahan reaktif yg bila bercampur menimbulkan reaksi hebat,
kebakaran dan atau ledakan
Bahan kimia Hindarkan kontak dengan
Amonium nitrat
Asam, klorat, nitrat, pelarut organik mudah
terbakar,bubuk logam
Asam asetat
Asam kromat, asam nitrat, perklorat,
peroksida, permanganat
Asam kromat
Asam asetat, gliserin, alkohol dan BK mudah
terbakar
Cairan mudah terbakar
Amonium nitrat, asam kromat, hidrogen
peroksida, asam nitrat
Kalium klorat, perklorat Asam sulfat
Kalium permanganat Gliserin, asam sulfat
Benzena Flour, klor, peroksida
SYARAT PENYIMPANAN
Bahan mudah meledak (NH4NO3; Trinitrotoluen)
Syarat :
Ruangan dingin dan berventilasi
Jauhkan dari sumber api atau panas
Hindarkan dari gesekan/tumbukan mekanis
Penyimpanan tidak boleh dilakukan dekat dengan bangunan
yang terdapat oli, bensin, api terbuka atau nyala api.
Bahan Kimia Mudah Meledak
(Explosive)
BAHAN KIMIA KOROSIF
Simbol bahan kimia di samping
menunjukan bahwa suatu bahan
tersebut bersifat korosif dan dapat
merusak jaringan hidup. Karakteristik
bahan dengan sifat ini umumnya bisa
dilihat dari tingkat keasamaannya. pH
dari bahan bersifat korosif lazimnya
berada pada kisaran < 2 atau >11,5.
Beberapa contoh bahan dengan simbol
ini misalnya belerang oksida dan klor.
CARA PENANGANAN
Lewat pernapasan:
Penanganan dalam ruang khusus(lemari asam)
Ruang kerja berventilasi (polutan diencerkan)
Memakai APD yang tepat.
Lewat kulit :
Memakai sarung tangan, pelindung muka dan
badan
Lewat mulut :
Tidak makan, minum dalam ruang kerja yang
tercemar
Menyimpan bahan makanan/minuman berdekatan
dengan bahan beracun
CARA PENYIMPANAN
Bahan Korosif (Asam-asam, alkali)
Syarat :
Ruangan dingin dan berventilasi
Wadah tertutup
Dipisahkan dari bahan beracun
Sediakan APD seperti kacamata, pakaian
kerja
Pada tempat penyimpanan harus
tersedia sumber air untuk pertolongan
pertama bagi pekerja yang terkena
bahan tsb.
BAHAN KIMIA KOROSIF
BAHAN KIMIA KOROSIF
CONTOH BAHAN KIMIA KOROSIF
Sodium hydroxide (NaOH) : Analisa FFA, regenerasi demin water
Hydrochloric acid (HCl) : Regerenerasi demin water,
membuat larutan analisa
Sodium dichromate : analisa air (posphate)
Poly aluminium chloride : koagulasi air baku
BAHAN KIMIA MUDAH TEROKSIDASI
Bahan kimia yang bersifat mudah
menguap dan mudah terbakar melalui
oksidasi (oxidizing). Penyebab
terjadinya kebakaran umumnya terjadi
akibat reaksi bahan tersebut dengan
udara yang panas, percikan api, atau
karena reaksi dengan bahan-bahan
yang bersifat reduktor. Adapun
beberapa contoh bahan kimia dengan
sifat ini misalnya hidrogen peroksida,
sodium perklorat dan kalium perklorat.
BAHAN KIMIA MUDAH TEROKSIDASI
CARA PENYIMPANAN
Bahan Oksidator (Perklorat, permanganat,
peroksida org.)
Syarat :
Ruangan dingin dan berventilasi
Jauhkan dari sumber api atau panas
(loncatan listrik dan api rokok)
Jauh dari bahan cairan mudah terbakar
(reduktor)
GAS BERTEKANAN
Bila bocor akan mencemari lingkungan,
Korosif, Bahaya yang terjadi tergantung
jenis gas. Bersifat aspiksian maksudnya
mengganggu pernafasan dan darah.
Contohnya : CO2, CO, hidrogen sianida,
argon, helium, nitrogen
Penggunaan gas bertekanan dan bahayanya
Gas Penggunaan bahaya
•Asetilen •Gas bakar •Mudah terbakar
•Amoniak •Bahan baku •Beracun
•Etilen oksida •Sterilisasi •Beracun dan mudah terbakar
•Hidrogen •Hidrogenasi, gas karier •Mudah terbakar, aspiksian
•Nitrogen •Gas pencuci, membuat udara inert •Aspiksian
•Klor •Klorinasi •Beracun, korosif
•Vinil klorida •Produksi plastik •Beracun dan mudah terbakar
GAS BERTEKANAN
SYARAT PENYIMPANAN
Gas bertekanan ( gas N2, Asetilen, H2 dalam silinder)
Syarat :
Ruangan dingin dan tidak kena langsung sinar matahari
Disimpan dalan keadaan tegak berdiri dan terikat
Jauhkan dari api atau panas
Jauhkan dari bahan korosif yg dpt merusak kran atau katup2.
BAHAN KIMIA BESIFAT IRITASI
Bahan kimia dapat menyebabkan
iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir,
mengganggu sistem pernafasan bila
kontak dengan kulit, dihirup atau
ditelan. Misal NaOH, C6H5OH, Cl2, poly
aluminium chloride, hydrochloric acid,
potassium hydroxide.
Bahaya : iritasi terhadap kulit, mata,
dan alat pernapasan. Contoh :
ammonia dan benzyl klorida.
Keamanan : hindari terhirup
pernapasan, kontak dengan kulit
dan mata.
BAHAN KIMIA MEMBAHAYAKAN
PERNAFASAN PENYEBAB KANKER
Simbol ini menunjukkan paparan
jangka pendek, jangka panjang
atau berulang.
BKB klasifikasi bersifat
karsinogenik, teratogenik dan
mutagenik (carcinogenic,
tetragenic,mutagenic).
Contoh Bahan kimianya yaitu
sodium dichromate, kalium iodide
1. Karsinogenik yaitu bahan yang dapat menyebabkan sel kanker.
2. Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi
pembentukan dan pertumbuhan embrio;
3. Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan
kromosom yang berarti dapat merubah genética;
4. Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
BAGI LINGKUNGAN
Simbol ini untuk menunjukkan suatu
bahan yang dapat menimbulkan bahaya
terhadap lingkungan. Bahan kimia ini
dapat merusak atau menyebabkan
kematian pada ikan atau organisme
aquatic lainnya atau bahaya lain yang
dapat ditimbulkan, seperti merusak
lapisan ozon (misalnya CFC =
Chlorofluorocarbon), persistent di
lingkungan (misalnya PCBs =
Polychlorinated Biphenyls.
Contoh bahan kimianya Kalium Iodide
(KI), Ammonium heptamolibdate
tetrahydrate.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Berbahaya (harmful), yaitu bahan baik
padatan maupun cairan ataupun gas
yang jika terjadi kontak atau melalui
inhalasi ataupun oral dapat
menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan sampai tingkat tertentu.
Contoh bahan kimia yaitu kalium
hidroksida (KOH), karbon dioksida (CO2),
Bahaya : menimbulkan kerusakan kecil
pada tubuh. Contoh : peridin. Kemanan :
hindari kontak dengan tubuh atau
hindari menghirup, segera berobat ke
dokter bila kemungkinan keracunan.
Klasifikasi National fire Protection Association
(NFPA)
Klasifikasi ini dimaksudkan agar dengan mudah
seseorang dapat mengetahui sifat bahaya terhadap:
1. Kesehatan (warna biru)
2. Mudah terbakar (warna merah)
3. Reaktivitas (warna kuning)
Setiap klasifikasi, diberi angka-angka yang menunjukkan
tingkat bahaya secara relatif dari angka 4 sampai 0
Bahaya terhadap kesehatan
Tingkat bahaya terhadap kesehatan diberikan angka 4 (amat
berbahaya) sampai 0 (tidak berbahaya).
4: Bahan yang dapat menyebabkan kematian pada paparan jangka
pendekatau yang dapat menimbulkan luka fatal meskipun ada pertolongan
segera
3: Bahan yang dapat menimbulkan akibat serius pada paparan jangka
pendek, meskipun ada pertolongan segera
2: Bahan yang pada paparan intensif atau terus menerus dapat menimbulkan
luka, kecuali ada pertolongan segera
1: Bahan yang menyebabkan iritasi atau sedikit luka meskipuntidak ada
pertolongan segera
0: Bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api
Bahan mudah terbakar
Ukuran kemudahan terbakar suatu zat dengan
tingkat-tingkat sebagai berikut :
4 : Bahan yang segera menguap dalam udara normal dan
dapat terbakar dengan cepat
3: Bahan cair atau padat yang dapat dinyalakan pada suhu
biasa
2: Bahan yang perlu sedikit dipanaskan dahulu sebelum
dapat terbakar
1: Bahan yang perlu dipanaskan sebelum dapat terbakar
0: Bahan yang tak dapat dibakar
Bahaya Reaktivitas
Adalah ukuran derajat kemudahan dalam melepaskan energy dengan
sendirinya atau akibat kontak dengan bahan lain :
4: Bahan yang dengan mudah diledakkan atau meledak pada suhu dan
tekanan biasa atau sensitif terhadap pengaruh mekanik atau panas
setempat
3: Bahan yang mudah meledak, tetapi memerlukan sumber penyebab
yang kuat, seperti suhu yang tinggi atau tumbukan
2: bahan yang tidakstabil dan menghasilkan reaksi hebat, tetapi tidak
meledak
1: Bahan yang stabil pada keadaan normal, tetapi tidak stabil pada
suhu tinggi
0: Bahan yang stabil dan juga tidak reaktif meskipun kena api atau
pada suhu tinggi
Contoh Tabel Informasi bahan-bahan Kimia berbahaya
Health Fire Reacty LFL UFL
1. Ammonia, NH3 25 3 1 0 16 25 -33 0,59
2. Benzena, C6H6 25 2 3 0 1,4 8 80 2,80
3. Karbon Disulfida, CS2 10 2 3 0 1 44 -46 2,60
4. Ethylen Oksida, (CH2)2O 50 2 4 3 3 100 11 1,49
5. Formaldehyde, HCHO 1 2 4 0 7 73 -19 1,08
6. Hydrocyanic Acid, HCN 10 4 4 2 6 41 26 0,93
NFPA
Fire Exp
Limit
Nama zat
Boiling
point º C
Vapour
Dens (air =1)
TLV
ppm
Tabel Informasi BKB
Tabel informasi mencantumkan kriteria-kriteria utama untuk mengenal sifat bahaya BK.
Kriteria utama tersebut :
1. NAB, yakni batas maksimun konsentrasi dalam ruang kerja
2. Daerah konsentrasi mudah, yang dibatasi oleh LFL dan UFL, yakni daerah konsentrasi
suatu gas/uap dapat terkar
3. Titik nyala (flash point), yakni suhu dimana suatu pelarut mempunyai uap pada
permukaannya yg dapat terbakar
4. Titik bakar (ignation point), yakni suhu dimana suatu zat padat terbakar dengan
sendirinya
5. Titik didih, yakni suhu dimana tekanan zat cair sama dengan tekanan atmosfir. Titik didih
menunjukkan kecenderungan zat cair untuk merubah menjadi uap
6. Tingkat bahaya NFPA, yakni meliputi bahaya terhadap kesehatan, mudah terbakar dan
reaktivitas.
Penanganan dan Penyimpanan BKB
Penanganan BKB meliputi :
Pencampuran
Pengadukan
Pemanasan
Pemindahan
Penyimpanan BKB meliputi :
Penyimpanan bahan baku
Penyimpanan Produk
Untuk menangani BKB harus memperhatikan
 Sifat kimia, fisika bahaya dan akibatnya.
Penanganan BKB
Penanganan yang tepat sesuai dengan informasi pabrik/pemasok
Menurut NFPA dibagi dalam 3 kelompok :
Bahan kimia beracun dan korosif → Bahaya terhadap kesehatan
Bahan kimia mudah terbakar → Bahaya kebakaran
Bahan kimia reaktif → Bahaya eksplosif
Perlu informasi tentang :
Nama bahan dan formula
Bentuk fisik : gas, cair atau padat
Sifat fisik : ttk didih, ttk lebur, tek. Uap, berat jenis
Sifat bahaya : toksik, mudah terbakar, eksplosif
Penanganan dan pemakaian
Baca dan mengerti dari isi label; lembar keselamatan
bahan
Telah mendapat pelatihan
Pastikan bahwa tindakan pencegahan berfungsi baik
(ventilasi)
Kontrol bahaya bahan kimia yang akan menimbulkan
resiko
Periksa APD (jumlah dan keadaan)
Pastikan alat untuk keadaan darurat tersedia
Pengorganisasian sistem pengendalian
Identifikasi
Label
Lembar keselamatan bahan
Penyimpanan yang aman
Pemantauan pemaparan
Pemeriksaan kesehatan
Pemeliharaan data pencatatan
diklat
Identifikasi
Prinsip : Untuk mengetahui bahan kimia apa yang dipakai atau
diproduksi
Bagaimana bahan kimia kontak dengan badan
Bagaimana bahan kimia dapat menyebabkan kebakaran, keracunan
Semua bahan kimia harus mempunyai label dan lembar data
keselamatan
Label
Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan TK
mengenai bahaya potensial dari BKB
Label berisi:
Nama dagang
Identitas dari bahan kimia
Nama, alamat dan No. tilpon dari pemasok
Simbul bahaya
Resiko tertentu sehubungan dengan pemakaian dari bahan
kimia
Tindakan pengamanan
Adanya klasifikasi
Pengelolaan harian bahan kimia
Pastikan semua bahan kimia telah diberi label dan mempunyai
lembar data keselamatan
Siapkan keterangan dan instruksi mengenai pemakaian dan
penyimpanan yang aman
Pastikan adanya kerjasama untuk meningkatkan pengendalian
Sediakan APD yang sesuai
Buatlah dan peliharalah prosedur pemantauan paparan,
termasuk pengamatan medis
Rencanakan dan terapkan program pelatihan
Susunlah evaluasi dan laksanakan latihan keadaan darurat
Praktek-praktek kerja yang aman
Mengurangi jumlah tenaga kerja yang terpapar
Mengurangi waktu pemaparan tenaga kerja
Membersihkan secara teratur kontaminan dari dari dinding dan
permukaan
Menyediakan tempat penyimpanan dan pembuangan bahan-bahan
berbahaya
Larangan makan, minum, dan merokok di daerah terkontaminasi
Menghilangkan debu-debu dari daerah dimana proses pemotongan
sedang berjalan
Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menghilangkan kontaminasi secara
efektif
Menjaga agar wadah tetap terlindung/tertutup jika tidak digunakan
APD DI LABORATORIUM

More Related Content

Similar to BKB-PENGENALAN

PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptPENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptEdward Banjarnahor
 
Simbol bahan kimia berbahaya
Simbol bahan kimia berbahayaSimbol bahan kimia berbahaya
Simbol bahan kimia berbahayaWWTF_Production
 
Urgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang Kefarmasian
Urgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang KefarmasianUrgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang Kefarmasian
Urgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang KefarmasianRahayu Wahyu Ningsih
 
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiMakalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiFebrianto Putra
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumSuprapta Winarka
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxRiskiMaulana49
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfrahmazainatul6
 
BAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptx
BAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptxBAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptx
BAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptxbudisyarief2
 
X mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol bahan kimia
X mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol  bahan kimiaX mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol  bahan kimia
X mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol bahan kimiaradian ririn
 
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
presentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimiapresentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimia
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimiaradian ririn
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanArif Rahman
 
Kimia bahan makanan
Kimia bahan makananKimia bahan makanan
Kimia bahan makananmief04
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
 
Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Alvinura Fajrin
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyasujatno angga
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan yohanes meor
 

Similar to BKB-PENGENALAN (20)

PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.pptPENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
PENANGANAN BAHAN MUDAH TERBAKAR & MELEDAK.ppt
 
MSDS.pptx
MSDS.pptxMSDS.pptx
MSDS.pptx
 
Simbol bahan kimia berbahaya
Simbol bahan kimia berbahayaSimbol bahan kimia berbahaya
Simbol bahan kimia berbahaya
 
Urgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang Kefarmasian
Urgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang KefarmasianUrgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang Kefarmasian
Urgensi dan Tinjauan Umum K3 dengan Bidang Kefarmasian
 
bahan-bahan kimia
bahan-bahan kimiabahan-bahan kimia
bahan-bahan kimia
 
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiMakalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
 
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptxKELOMPOK  3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
KELOMPOK 3 TOKSIKOLOGI INDUSTRI 2023.pptx
 
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdfkelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
kelompok3toksikologiindustri2023-230312131304-9570077c.pdf
 
BAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptx
BAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptxBAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptx
BAHAN KIMIA, SIFAT DAN SIMBOLNYA.pptx
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
X mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol bahan kimia
X mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol  bahan kimiaX mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol  bahan kimia
X mipa 3 presentasi p3 k dan simbol simbol bahan kimia
 
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
presentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimiapresentasi p3k dan simbol simbol  bahan kimia
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
 
Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahan
 
Kimia bahan makanan
Kimia bahan makananKimia bahan makanan
Kimia bahan makanan
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
 
Manajemen Lab.
Manajemen Lab.Manajemen Lab.
Manajemen Lab.
 
Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
 
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
Konsep Dasar Kimia Dalam Ilmu Keperawatan_ Bagi Mahasiswa Keperawatan
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

BKB-PENGENALAN

  • 2. Apa yang dimaksud BKB? Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenic, mutagenic, korosif dan iritasi (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan) Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
  • 3. Beracun menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau lingkungan. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun mendefinisikan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sebagai zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Apa yang dimaksud BKB?
  • 4. Klasifikasi umum BKB 1. Bahan kimia beracun (toxic substances) 2. Bahan kimia mudah terbakar (flamable substances) 3. Bahan peledak (explosive) 4. Bahan kimia korosif (corrosive substances) 5. Bahan kimia oksidator (oxidation agent) 6. Gas bertekanan (compressed gases) 7. Bahan Kimia menyebabkan iritasi 8. Bahan Kimia membahayakan pernafasan penyebab kanker 9. Bahan kimia membahayakan lingkungan 10. Bahan Kimia berbahaya
  • 5. Bahan Kimia Beracun Yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia dan akan menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
  • 6. Contoh bahan kimia beracun Jenis zat beracun Jenis bahan Akibat keracunan dan gangguan 1.Logam/metaloid •Pb •Hg(senyawa org dan inorg) •Krom (Cr) •Arsen (As) •Posfor (P) •Syaraf, ginjal dan darah •Syaraf, ginjal •Kanker •Iritasi, kanker •Metabolisme KH, lemak dan protein 2. Bahan pelarut •Hidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah) •Hidrokarbon terhalogenasi (kloroform •Alkohol (etanol,metanol) •Glikol •Pusing •Hati dan ginjal •Syaraf pusat, leukemia •Ginjal, hati dan tumor
  • 7. Contoh bahan kimia beracun Jenis zat beracun Jenis bahan Akibat keracunan dan gangguan 3. Gas-gas beracun •Asam Sianida •Asam sulfida •Karbon monoksida •Pusing, sesak napas •Sesak napas, kejang, hilang kesadaran •Sesak napas, saraf, hilang kesadaran 4. Kasinogen •Benzena •Asbes •Krom •Vinil klorida •Leukemia •Paru-paru •Paru-paru •Hati, paru-paru, syaraf pusat, darah 5. Pestisida •Organoklorin •Oganofosfat •Pusing, kejang, hilang kesadaran •Pusing, kejang, hilang kesadaran
  • 8. Klasifikasi zat beracun menurut angka LD 50 Klas zat beracun LD 50 (mg/kg) Contoh Racun super Amat sangat beracun Amat beracun Beracun sedang Sedikit beracun Tidak beracun <5 5 - 50 50 - 500 500 - 5000 5000 - 15000 >15000 Nikotin Timbal arsenat Hidrokinon Isopropanol Asam sorbat Propilen glikol
  • 9. Cara Penanganan Lewat pernapasan: Penanganan dalam ruang khusus(lemari asam) Ruang kerja berventilasi (polutan diencerkan) Memakai APD yang tepat. Lewat kulit : Memakai sarung tangan, pelindung muka dan badan Lewat mulut : Tidak makan, minum dalam ruang kerja yang tercemar Tidak menyimpan bahan makanan/minuman berdekatan dengan bahan beracun Bahan Kimia Beracun
  • 10. Syarat Penyimpanan Bahan beracun (Sianida, Sulfida, Arsenida dll) Syarat : Ruangan dingin dan berventilasi Jauhkan dari bahaya kebakaran Dipisahkan dari bahan2 yg mungkin bereaksi Sediakan APD, pakaian kerja, masker dan gloves Bahan Kimia Beracun
  • 11. Bahan-bahan kimia “incompatible” dan menghasilkan racun bila dicampur Kelompok A Kelompok B Bahaya yg timbul bila dicampur (C) Sianida Asam Asam sianida Hipokorit Asam Klor dan As. Hipoklorit Nitrat Asam sulfat Nitrogen dioksida Asam nitrat Tembaga Nitrogen dioksida Nitrit Asam Asam nitrogen oksida Senyawa Arsenik Reduktor Arsin Sulfida Asam Hidrogen sulfida
  • 12. Bahan Kimia Mudah Terbakar / Menyala Bahan yang bersifat mudah terbakar. Bahan mudah terbakar terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Extremely Flammable (amat sangat mudah terbakar), memiliki titik nyala 0⁰C dan TD pada 35⁰C. Bahan ini umumnya berupa gas pada suhu normal dan disimpan dalam tabung kedap udara bertekanan tinggi. 2. Highly flammable (sangat mudah terbakar), memiliki titik nyala pada suhu 21⁰C dan TD pada suhu yang tidak terbatas. Bahan ini biasanya disimpan pada kondisi kelembaban tinggi.
  • 13. Bahan kimia mudah menyala Bahan Kimia mudah terbakar yang berbahaya berupa : uap, gas atau debu halus Pelarut Organik cair dapat menghasilkan uap pada suhu kamar (semakin TD↓, semakin banyak uap yg dihasilkan). Salah satu unsur yang dapat menyebabkan kebakaran adalah Sumber panas : Api terbuka Loncatan api listrik/akibat mekanik Hubungan pendek Logam panas
  • 14. Contoh bahan bersifat mudah menyala 1. Zat terbakar langsung. Contohnya adalah alumunium alkil fosfor, hindari kontak bahan dengan udara. 2. Gas amat mudah terbakar. Contohnya adalah butane dan propane, hindari kontak bahan dengan udara dan api. 3. Cairan mudah terbakar. Contohnya adalah aseton dan benzene, jauhkan dari sumber api atau loncatan bunga api. 4. Zat sensitive terhadap air, yakni zat yang membentuk gas mudah terbakar bila kena air.
  • 15. Cairan organik mudah terbakar Daerah kons % Ttk didih Ttk nyala Mudah terbakar º C º C 1 Aseton 3 -13 56 -18 0,79 2,0 2 Benzena 1,4 - 8 80 -11 0,88 2,8 3 Bensin 1,4 – 7,6 38 – 204 -43 0,8 3,04 4 Etil alkohol 3,3 – 19 79 12 0,79 1,59 5 Etil eter 1,85 – 48 34 -45 0,71 2,55 6 Heksana 1,1 – 7,5 68 -22 0,66 2,97 7 Isopropil Alkohol 82,4 11,7 0,786 8 Karbon disulfida 1 – 44 46 -30 1,26 2,6 9 Metanol 6 – 36,5 65 12 0,79 1,1 10 Metil etil keton 2 – 10 80 -7 0,81 2,5 11 Minyak tanah 0,7 – 5 170 – 300 38 – 66 0,81 4,5 12 Oktana 1,9 – 4,6 125 13 0,70 3,86 13 Toluena 1,4 – 6,7 111 4,4 0,87 3,1 No Pelarut BJ cairan BJ uap
  • 16. Bahan kimia mudah menyala CARA PENYIMPANAN Bahan mudah terbakar (Benzen, Aseton, Eter dll) Syarat : Suhu dingin dan berventilasi Jauhkan dari sumber api atau panas (loncatan listrik dan api rokok) Tersedia Alat Pemadam Kebakaran Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat, bahan yg mudah menjadi panas sengan sendirinya atau bahan yg bereaksi dengan udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok
  • 17. Bahan Kimia Mudah Meledak (Explosive) Bahan explosive yaitu bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.
  • 18. Ledakan pada bahan tersebut bisa terjadi karena beberapa penyebab, misalnya karena benturan, pemanasan, pukulan, gesekan, reaksi dengan bahan kimia lain, atau karena adanya sumber percikan api. Ledakan pada bahan kimia dengan simbol ini kadang kali bahkan dapat terjadi meski dalam kondisi tanpa oksigen. Beberapa contoh bahan kimia dengan sifat explosive misalnya TNT, ammonium nitrat, dan nitroselulosa. Bahan Kimia Mudah Meledak (Explosive) Contoh campuran eksplosif Oksidator Reduktor/teroksidasi KCLO3, NaNO3 Karbon, belerang Asam nitrat Etanol Kalium permanganat Gliserol Krom trioksida Hidrazin
  • 19. Bahan-bahan reaktif yg bila bercampur menimbulkan reaksi hebat, kebakaran dan atau ledakan Bahan kimia Hindarkan kontak dengan Amonium nitrat Asam, klorat, nitrat, pelarut organik mudah terbakar,bubuk logam Asam asetat Asam kromat, asam nitrat, perklorat, peroksida, permanganat Asam kromat Asam asetat, gliserin, alkohol dan BK mudah terbakar Cairan mudah terbakar Amonium nitrat, asam kromat, hidrogen peroksida, asam nitrat Kalium klorat, perklorat Asam sulfat Kalium permanganat Gliserin, asam sulfat Benzena Flour, klor, peroksida
  • 20. SYARAT PENYIMPANAN Bahan mudah meledak (NH4NO3; Trinitrotoluen) Syarat : Ruangan dingin dan berventilasi Jauhkan dari sumber api atau panas Hindarkan dari gesekan/tumbukan mekanis Penyimpanan tidak boleh dilakukan dekat dengan bangunan yang terdapat oli, bensin, api terbuka atau nyala api. Bahan Kimia Mudah Meledak (Explosive)
  • 21. BAHAN KIMIA KOROSIF Simbol bahan kimia di samping menunjukan bahwa suatu bahan tersebut bersifat korosif dan dapat merusak jaringan hidup. Karakteristik bahan dengan sifat ini umumnya bisa dilihat dari tingkat keasamaannya. pH dari bahan bersifat korosif lazimnya berada pada kisaran < 2 atau >11,5. Beberapa contoh bahan dengan simbol ini misalnya belerang oksida dan klor.
  • 22. CARA PENANGANAN Lewat pernapasan: Penanganan dalam ruang khusus(lemari asam) Ruang kerja berventilasi (polutan diencerkan) Memakai APD yang tepat. Lewat kulit : Memakai sarung tangan, pelindung muka dan badan Lewat mulut : Tidak makan, minum dalam ruang kerja yang tercemar Menyimpan bahan makanan/minuman berdekatan dengan bahan beracun CARA PENYIMPANAN Bahan Korosif (Asam-asam, alkali) Syarat : Ruangan dingin dan berventilasi Wadah tertutup Dipisahkan dari bahan beracun Sediakan APD seperti kacamata, pakaian kerja Pada tempat penyimpanan harus tersedia sumber air untuk pertolongan pertama bagi pekerja yang terkena bahan tsb. BAHAN KIMIA KOROSIF
  • 23. BAHAN KIMIA KOROSIF CONTOH BAHAN KIMIA KOROSIF Sodium hydroxide (NaOH) : Analisa FFA, regenerasi demin water Hydrochloric acid (HCl) : Regerenerasi demin water, membuat larutan analisa Sodium dichromate : analisa air (posphate) Poly aluminium chloride : koagulasi air baku
  • 24. BAHAN KIMIA MUDAH TEROKSIDASI Bahan kimia yang bersifat mudah menguap dan mudah terbakar melalui oksidasi (oxidizing). Penyebab terjadinya kebakaran umumnya terjadi akibat reaksi bahan tersebut dengan udara yang panas, percikan api, atau karena reaksi dengan bahan-bahan yang bersifat reduktor. Adapun beberapa contoh bahan kimia dengan sifat ini misalnya hidrogen peroksida, sodium perklorat dan kalium perklorat.
  • 25. BAHAN KIMIA MUDAH TEROKSIDASI CARA PENYIMPANAN Bahan Oksidator (Perklorat, permanganat, peroksida org.) Syarat : Ruangan dingin dan berventilasi Jauhkan dari sumber api atau panas (loncatan listrik dan api rokok) Jauh dari bahan cairan mudah terbakar (reduktor)
  • 26. GAS BERTEKANAN Bila bocor akan mencemari lingkungan, Korosif, Bahaya yang terjadi tergantung jenis gas. Bersifat aspiksian maksudnya mengganggu pernafasan dan darah. Contohnya : CO2, CO, hidrogen sianida, argon, helium, nitrogen
  • 27. Penggunaan gas bertekanan dan bahayanya Gas Penggunaan bahaya •Asetilen •Gas bakar •Mudah terbakar •Amoniak •Bahan baku •Beracun •Etilen oksida •Sterilisasi •Beracun dan mudah terbakar •Hidrogen •Hidrogenasi, gas karier •Mudah terbakar, aspiksian •Nitrogen •Gas pencuci, membuat udara inert •Aspiksian •Klor •Klorinasi •Beracun, korosif •Vinil klorida •Produksi plastik •Beracun dan mudah terbakar
  • 28. GAS BERTEKANAN SYARAT PENYIMPANAN Gas bertekanan ( gas N2, Asetilen, H2 dalam silinder) Syarat : Ruangan dingin dan tidak kena langsung sinar matahari Disimpan dalan keadaan tegak berdiri dan terikat Jauhkan dari api atau panas Jauhkan dari bahan korosif yg dpt merusak kran atau katup2.
  • 29. BAHAN KIMIA BESIFAT IRITASI Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Misal NaOH, C6H5OH, Cl2, poly aluminium chloride, hydrochloric acid, potassium hydroxide. Bahaya : iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan. Contoh : ammonia dan benzyl klorida. Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata.
  • 30. BAHAN KIMIA MEMBAHAYAKAN PERNAFASAN PENYEBAB KANKER Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang. BKB klasifikasi bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik (carcinogenic, tetragenic,mutagenic). Contoh Bahan kimianya yaitu sodium dichromate, kalium iodide
  • 31. 1. Karsinogenik yaitu bahan yang dapat menyebabkan sel kanker. 2. Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio; 3. Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah genética; 4. Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik.
  • 32. BAHAN KIMIA BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan. Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme aquatic lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC = Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated Biphenyls. Contoh bahan kimianya Kalium Iodide (KI), Ammonium heptamolibdate tetrahydrate.
  • 33. BAHAN KIMIA BERBAHAYA Berbahaya (harmful), yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu. Contoh bahan kimia yaitu kalium hidroksida (KOH), karbon dioksida (CO2), Bahaya : menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh. Contoh : peridin. Kemanan : hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.
  • 34. Klasifikasi National fire Protection Association (NFPA) Klasifikasi ini dimaksudkan agar dengan mudah seseorang dapat mengetahui sifat bahaya terhadap: 1. Kesehatan (warna biru) 2. Mudah terbakar (warna merah) 3. Reaktivitas (warna kuning) Setiap klasifikasi, diberi angka-angka yang menunjukkan tingkat bahaya secara relatif dari angka 4 sampai 0
  • 35. Bahaya terhadap kesehatan Tingkat bahaya terhadap kesehatan diberikan angka 4 (amat berbahaya) sampai 0 (tidak berbahaya). 4: Bahan yang dapat menyebabkan kematian pada paparan jangka pendekatau yang dapat menimbulkan luka fatal meskipun ada pertolongan segera 3: Bahan yang dapat menimbulkan akibat serius pada paparan jangka pendek, meskipun ada pertolongan segera 2: Bahan yang pada paparan intensif atau terus menerus dapat menimbulkan luka, kecuali ada pertolongan segera 1: Bahan yang menyebabkan iritasi atau sedikit luka meskipuntidak ada pertolongan segera 0: Bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api
  • 36. Bahan mudah terbakar Ukuran kemudahan terbakar suatu zat dengan tingkat-tingkat sebagai berikut : 4 : Bahan yang segera menguap dalam udara normal dan dapat terbakar dengan cepat 3: Bahan cair atau padat yang dapat dinyalakan pada suhu biasa 2: Bahan yang perlu sedikit dipanaskan dahulu sebelum dapat terbakar 1: Bahan yang perlu dipanaskan sebelum dapat terbakar 0: Bahan yang tak dapat dibakar
  • 37. Bahaya Reaktivitas Adalah ukuran derajat kemudahan dalam melepaskan energy dengan sendirinya atau akibat kontak dengan bahan lain : 4: Bahan yang dengan mudah diledakkan atau meledak pada suhu dan tekanan biasa atau sensitif terhadap pengaruh mekanik atau panas setempat 3: Bahan yang mudah meledak, tetapi memerlukan sumber penyebab yang kuat, seperti suhu yang tinggi atau tumbukan 2: bahan yang tidakstabil dan menghasilkan reaksi hebat, tetapi tidak meledak 1: Bahan yang stabil pada keadaan normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi 0: Bahan yang stabil dan juga tidak reaktif meskipun kena api atau pada suhu tinggi
  • 38. Contoh Tabel Informasi bahan-bahan Kimia berbahaya Health Fire Reacty LFL UFL 1. Ammonia, NH3 25 3 1 0 16 25 -33 0,59 2. Benzena, C6H6 25 2 3 0 1,4 8 80 2,80 3. Karbon Disulfida, CS2 10 2 3 0 1 44 -46 2,60 4. Ethylen Oksida, (CH2)2O 50 2 4 3 3 100 11 1,49 5. Formaldehyde, HCHO 1 2 4 0 7 73 -19 1,08 6. Hydrocyanic Acid, HCN 10 4 4 2 6 41 26 0,93 NFPA Fire Exp Limit Nama zat Boiling point º C Vapour Dens (air =1) TLV ppm
  • 39. Tabel Informasi BKB Tabel informasi mencantumkan kriteria-kriteria utama untuk mengenal sifat bahaya BK. Kriteria utama tersebut : 1. NAB, yakni batas maksimun konsentrasi dalam ruang kerja 2. Daerah konsentrasi mudah, yang dibatasi oleh LFL dan UFL, yakni daerah konsentrasi suatu gas/uap dapat terkar 3. Titik nyala (flash point), yakni suhu dimana suatu pelarut mempunyai uap pada permukaannya yg dapat terbakar 4. Titik bakar (ignation point), yakni suhu dimana suatu zat padat terbakar dengan sendirinya 5. Titik didih, yakni suhu dimana tekanan zat cair sama dengan tekanan atmosfir. Titik didih menunjukkan kecenderungan zat cair untuk merubah menjadi uap 6. Tingkat bahaya NFPA, yakni meliputi bahaya terhadap kesehatan, mudah terbakar dan reaktivitas.
  • 40. Penanganan dan Penyimpanan BKB Penanganan BKB meliputi : Pencampuran Pengadukan Pemanasan Pemindahan Penyimpanan BKB meliputi : Penyimpanan bahan baku Penyimpanan Produk Untuk menangani BKB harus memperhatikan  Sifat kimia, fisika bahaya dan akibatnya.
  • 41. Penanganan BKB Penanganan yang tepat sesuai dengan informasi pabrik/pemasok Menurut NFPA dibagi dalam 3 kelompok : Bahan kimia beracun dan korosif → Bahaya terhadap kesehatan Bahan kimia mudah terbakar → Bahaya kebakaran Bahan kimia reaktif → Bahaya eksplosif Perlu informasi tentang : Nama bahan dan formula Bentuk fisik : gas, cair atau padat Sifat fisik : ttk didih, ttk lebur, tek. Uap, berat jenis Sifat bahaya : toksik, mudah terbakar, eksplosif
  • 42. Penanganan dan pemakaian Baca dan mengerti dari isi label; lembar keselamatan bahan Telah mendapat pelatihan Pastikan bahwa tindakan pencegahan berfungsi baik (ventilasi) Kontrol bahaya bahan kimia yang akan menimbulkan resiko Periksa APD (jumlah dan keadaan) Pastikan alat untuk keadaan darurat tersedia
  • 43. Pengorganisasian sistem pengendalian Identifikasi Label Lembar keselamatan bahan Penyimpanan yang aman Pemantauan pemaparan Pemeriksaan kesehatan Pemeliharaan data pencatatan diklat
  • 44. Identifikasi Prinsip : Untuk mengetahui bahan kimia apa yang dipakai atau diproduksi Bagaimana bahan kimia kontak dengan badan Bagaimana bahan kimia dapat menyebabkan kebakaran, keracunan Semua bahan kimia harus mempunyai label dan lembar data keselamatan
  • 45. Label Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan TK mengenai bahaya potensial dari BKB Label berisi: Nama dagang Identitas dari bahan kimia Nama, alamat dan No. tilpon dari pemasok Simbul bahaya Resiko tertentu sehubungan dengan pemakaian dari bahan kimia Tindakan pengamanan Adanya klasifikasi
  • 46. Pengelolaan harian bahan kimia Pastikan semua bahan kimia telah diberi label dan mempunyai lembar data keselamatan Siapkan keterangan dan instruksi mengenai pemakaian dan penyimpanan yang aman Pastikan adanya kerjasama untuk meningkatkan pengendalian Sediakan APD yang sesuai Buatlah dan peliharalah prosedur pemantauan paparan, termasuk pengamatan medis Rencanakan dan terapkan program pelatihan Susunlah evaluasi dan laksanakan latihan keadaan darurat
  • 47. Praktek-praktek kerja yang aman Mengurangi jumlah tenaga kerja yang terpapar Mengurangi waktu pemaparan tenaga kerja Membersihkan secara teratur kontaminan dari dari dinding dan permukaan Menyediakan tempat penyimpanan dan pembuangan bahan-bahan berbahaya Larangan makan, minum, dan merokok di daerah terkontaminasi Menghilangkan debu-debu dari daerah dimana proses pemotongan sedang berjalan Menyediakan fasilitas-fasilitas untuk menghilangkan kontaminasi secara efektif Menjaga agar wadah tetap terlindung/tertutup jika tidak digunakan