Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
1. 1
KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM
BIOLOGI
DISUSUN OLEH:
ACHMAD FEBRIANTO PUTRA
Departemen pendidikan dan kebudayaan sman9
malang
Jl. Puncak borobudur 1 kelurahan mojolangu kecamatan lowokwaru kotamadya malang
website : www.sman9-mlg.sch.id
2. 2
Pendahuluan
Laboratoriumadalahsuatutempatdimanapara murid,guru dsbmelakukanpercobaan. Percobaanyang
dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat
menyebabkanterjadinyakecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat
juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan
bahkan bagi orang disekitarnya.
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan
kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman berarti
menurunkan resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap
penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih
meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.
Berbagai peristiwayangpernahterjadi perludicatat sebagai latar belakang pentingnya bekerja dengan
aman di laboratorium. Sumber bahaya terbesar berasal dari bahan-bahan kimia, oleh sebab itu
diperlukan pemahaman mengenai jenis bahan kimia agar yang bekerja dengan bahan-bahan tersebut
dapatlebih berhati-hati dan yang lebih penting lagi tahu cara menanggulanginya. Limbah bahan kimia
sisapercobaanharus dibuangdengancara yangtepat agar tidak menyebabkan polusi pada lingkungan.
3. 3
Bahan kimia
Setiapbahankimiaituberbahaya,namuntidakperlumerasatakutbekerjadenganbahankimiabilatahu
cara yang tepat untuk menanggulanginya. Yang dimaksud berbahaya :
1. Ialah dapat menyebabkan terjadinya kebakaran, mengganggu kesehatan, menyebabkan
2. Sakit atau luka, merusak, menyebabkan korosi dsb. Jenis bahan kimia berbahaya dapat
3. Diketahui dari label yang tertera pada kemasannya.
Dari data tersebut, tingkat bahaya bahan kimia dapat diketahui dan upaya penanggulangannya harus
dilakukanbagi merekayangmenggunakanbahanbahantersebut.Kadang-kadangterdapat dua atau tiga
tanda bahaya pada satu jenis bahan kimia, itu berarti kewaspadaan orang yang bekerja dengan bahan
tersebut harus lebih ditingkatkan.
Contoh bahan kimia yang mudah meledak adalah kelompok bahan oksidator seperti perklorat,
permanganat, nitrat dsb. Bahan-bahan ini bila bereaksi dengan bahan organik dapat menghasilkan
ledakan. Logam alkali seperti natrium, mudah bereaksi dengan air menghasilkan reaksi yang disertai
dengan api dan ledakan.
Gas metana, pelarut organik seperti eter, dan padatan anorganik seperti belerang dan fosfor mudah
terbakar,maka ketikamenggunakanbahan-bahantersebut,hendaknya dijauhkan dari api. Bahan kimia
seperti senyawa sianida, mercuri dan arsen merupakan racun kuat, harap bahan-bahan tersebut tidak
terisap atau tertelan ke dalam tubuh. Asam-asam anorganik bersifat oksidator dan menyebabkan
peristiwa korosi, maka hindarilah jangan sampai asam tersebut tumpah ke permukaan dari besi atau
kayu. Memang penggunaan bahan-bahan tersebut di laboratorium pendidikan Kima tidak berjumlah
banyak, namun kewaspadaan menggunakan bahan tersebut perlu tetap dijaga.
4. 4
Teknik Keselamatan kerja di laboratorium
Hal pertama yang perlu dilakukan :
1. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium
untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
2. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan Kimia.
3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
Bekerjaaman dengan bahan kimia :
1. Hindari kontak langsung dengan bahan Kimia.
2. Hindari mengisap langsung uap bahan Kimia.
3. Dilarang mencicipi atau mencium bahan Kimia kecuali ada perintah khus Bahan
4. Kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal).
Mengenal Simbol Simbol dan sifat Bahan kimia
Simbol Keterangan
Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
5. 5
Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak
langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem
pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan
Atripin.
6. 6
Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah
terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau
loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau
mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah
terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium.
7. 7
Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas
dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,
api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan
kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan
bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
8. 8
Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan
yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.
Nama : Flammable Solid
Arti : Padatan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan
reduktor, serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi
dengan air dan menimbulkan panas serta api.
Contoh : Sulfur, Picric acid, Magnesium.
Nama : Flammable Liquid
Arti : Cairan yang mudah terbakar.
Tindakan : Hindari kontak dengan benda yang berpotensi
mengeluarkan panas atau api.
Contoh : Petrol, Acetone, Benzene.
9. 9
Nama : Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada tempat
penyimpanan material gas yang mudah terbakar.
Tindakan : Jauhkan dari panas atau percikan api.
Contoh : Acetelyne, LPG, Hydrogen.
Nama : Spontaneously Combustible Substances
Arti : Material yang dapat secara spontan mudah terbakar.
Tindakan : Simpan di tempat yang jauh dari sumber panas
atau sumber api.
Contoh : Carbon, Charcoal-non-activated, Carbon black.
Nama : Dengerous When Wet
Arti : Material yang bereaksi cukup keras dengan air.
Tindakan : Jauhkan dari air dan simpan di tempat yang
kering/tidak lembab.
Contoh : Calcium carbide, Potassium phosphide, Maneb.
10. 10
Nama : Oxidizer
Arti : Material yang mudah menimbulkan api ketika kontak
dengan material lain yang mudah terbakar dan dapat
menimbulkan ledakan.
Contoh : Calcium hypochlorite, Sodium peroxide, Ammonium
dichromate.
Nama : Organic Peroxide
Arti : Merupakan simbol keamanan bahan kimia yang
digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida
organik.
Contoh : Benzol peroxide, Methyl ethyl ketone peroxide,
Dicetyl perdicarbonate.
Nama : Non Flammable Gas
Arti : Simbol pengaman yang digunakan pada transportasi
dan penyimpanan material gas yang tidak mudah terbakar.
Contoh : Oksigen, Nitrogen, Helium.
11. 11
Nama : Poison
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan bahan-bahan yang beracun (belum tentu gas).
Contoh : Cyanohydrin, Calciumcyanide, Carbon tetrachloride.
Nama : Poison Gas
Arti : Simbol yang digunakan pada transportasi dan
penyimpanan material gas yang beracun.
Tindakan : Jauhkan dari pernapasan kita.
Contoh : Chlorine, Methil bromide, Nitric oxide.
Nama : Harmful
Arti : Bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh.
Tindakan : Jauhkan dari makanan atau minuman.
Contoh : Acrylamide, Amonium fluorosilicate,
Chloroanisidines.
12. 12
Nama : Inhalation Hazard
Arti : Bahan-bahan yang dapat merusak sistem inhalasi atau
pernapasan.
Tindakan : Jangan dihirup.
Nama : Infection Substance
Arti : Bahan yang mengandung organism penyebab penyakit.
Contoh : Tisue dari pasien, tempat pengembangbiakan virus,
bakteri, tumbuhan atau hewan.
Nama : Radioactive
Arti : Bahan yang mengandung material atau kombinasi dari
material lain yang dapat memancarkan radiasi secara
spontan.
Contoh : Uranium, 90Co, Tritium.
Nama : Marine Pollutant
Arti : Polutan laut.
Tindakan : Tidak membuang limbah ke saluran air atau sungai
yang mengalir ke laut.
13. 13
Memindahkan bahan Kimia :
1. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan.
2. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
3. Jangan menggunakan bahan Kimia secara berlebihan.
4. Jangan mengembalikan bahan Kimia ke dalam botol semula untuk mencega kontaminasi.
Memindahkan bahan Kimia cair :
1. Tutup botol dibukadandipegangdenganjari tangan seklaigus telapak tangan memegang botol
tersebut.
2. Tutup botol jangan ditaruhdi atas meja karena isi botol dapat terkotori.
3. Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak memercik.
Memindahkan bahan Kimia padat :
1. Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan Kimia.
2. Jangan mengeluarkan bahan Kimia secara berlebihan.
3. Pindahkansesuai keperluantanpamenggunakansesuatuyangdapatmengotori bahantersebut.
Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi :
1. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya.
2. Api pemanas hendaknya terletak pada bagiuan atas larutan.
3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
4. Arahkanmuluttabungreaksi padatempatyang aman agar percikannyatidakmelukai orang lian
maupun diri sendiri.
Cara memanaskan larutan menggunakan gelas Kimia :
1. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas Kimia tersebut.
2. Letakkan Batang gelas atau batu didih dalam gelas Kimia untuk mencegah pemanasan
mendadak.
3. JikagelasKimiadigunakansebagai penangas air, isilah dengan air. Maksimum seperampatnya.
14. 14
Keamanan kerja di laboratorium :
1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
2. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas laboratorium
untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
5. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
6. Jagalahkebersihanmejapraktikum, apabilamejapraktiukmbasahsegera keringkan dengan lap
basah.
7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
9. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
10. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.
11. Pastikankran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada sebelum dan sesudah praktikum
selesai.
Penanggulangan keadaan darurat :
Terkena bahan kimia :
1. Jangan panik.
2. Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda.
3. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami
kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan).
4. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
5. Bawa ketempat yang cukup oksigen.
6. Hubungi paramedik secepatnya(dokter, rumah sakit).
Kebakaran :
1. Jangan panik.
2. Ambil tabung gas CO2 apabila api masih mungkin dipadamkan.
3. Beritahu teman anda.
4. Hindari mengunakan lift.
5. Hindari mengirup asap secara langsung.
6. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci).
15. 15
7. Pada gedung tinggi gunakan tangga darurat.
8. Hubungi pemadam kebakaran.
Gempa bumi :
1. Jangan panik.
2. Sebaiknya berlindung dibagian yang kuat seperti bawah meja, kolong kasur, lemari.
3. Jauhi bangunan yang tinggi, tempat penyimpanan zat kimia, kaca.
4. Perhatikan bahaya lain seperti kebakaran akibat kebocoran gas,tersengat listrik
5. Jangan gunakan lift.
6. Hubungi pemadam kebakaran, polisi dll.
Database bahan kimia B3 :
Bahan kimia jenis B3 (berbau, berbahaya, beracun) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Mudah meledak (explosive)
b. Pengoksidasi (oxidizing)
c. Sangat mudah sekali menyala (highly flammable)
d. Mudah menyala (flammable)
e. Amat sangat beracun (extremely toxic)
f. Sangat beracun (highly toxic)
g. Beracun (moderately toxic)
h. Berbahaya (harmful)
i. Korosif (corrosive)
j. Bersifat iritasi (irritant)
k. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment)
l. Karsinogenik (carcinogenic) m. Teratogenik (teratogenic)
m. Mutagenik (mutagenic)
16. 16
Peralatan P3K :
a. Plester
b. Pembalut berperekat
c. Pembalut steril (besar, sedang dan kecil)
d. Perban gulung
e. Perban segitiga
f. Kain kasa
g. Pinset
h. Gunting
i. Peniti, dll
Penanganan limbah :
Pembuangan limbah
Setelah selesai melakukan suatu percobaan maka limbah bahan kimia yang digunakan hendaknya
dibuang pada tempat yang disediakan, jangan langsung dibuang ke pembuangan air kotor (wasbak)
karena dapat menimbulkan polusi bagi lingkungan.
Limbah zat organik harus dibuang secara terpisah pada tempat yang tersedia agar dapat didaur ulang,
limbahpadatharus dibuangterpisahkarenadapatmenyebabkan penyumbatan. Limbah cair yang tidak
berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan dengan air secukupnya.
Buanglah limbah sisa bahan Kimia setelah selesai pengamatan.
Buanglahlimbahsesuai dengankategori berikut :
a) Limbahcair yangtidaklarut dalamair dan limbahberacunharusdikumpulkandalambotol
penampung.Botol ini harustertutupdandiberi labelyangjelas.
b) Limbahpadat seperti kertassaring,lakmus,korekapi,danpecahankaca
dibuangpadatempat sampah.
c) Sabun,deterjendancairantidakberbahayadalamairdapat dibuanglangusngmelalui saluran
air kotordan dibilasdenganairsecukupnya.
Gunakan zat kimia secukupnya