Teks tersebut merangkum materi pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMA/MA kelas XI semester 2 yang mencakup kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi mengenai analisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah serta pengkonstruksian karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan. Materi pelajaran tersebut meliputi pengertian, bentuk, sistematika, ciri-ciri, dan aspe
5. Melalui model pembelajaran Discovery
Learning, peserta didik dapat berpikir
kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif
(4C) baik dalam menganalisis sistematika
dan kebahasaan karya ilmiah maupun
mengkonstruksi sebuah karya ilmiah
dengan memerhatikan isi, sistematika, dan
kebahasaan, serta memiliki sikap religius,
nasionalis, dan integritas. (PPK)
TUJUAN PEMBELAJARAN
7. A. Pengertian karya ilmiah
B. Bentuk teks karya ilmiah
C. Sistematika karya ilmiah
D. Ciri-ciri karya ilmiah
E. Aspek kebahasaan karya
ilmiah
8. Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat
untuk memecahkan suatu permasalahan
dengan landasan teori dan metode-metode
ilmiah. Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan
solusi mengenai suatu masalah yang diangkat.
Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut
dan sistematis.
10. Bentuk
Populer
Teks karya ilmiah bentuk
ini sering disebut karya
ilmiah populer.
Bentuknya manasuka.
Teks karya ilmiah bentuk
ini bisa diungkapkan
dalam bentuk karya
ringkas. Ragam
bahasanya bersifat
santai (populer)
11. Bentuk Semiformal
1. Halaman Judul 2. Kata Pengantar
5. Pembahasan
7. Daftar Pustaka
6. Simpulan
3. Daftar Isi 4. Pendahuluan
12. 1. Judul
2. Tim Pembimbing
3. Kata Pengantar
4. Abstrak
5. Daftar Isi
6. Bab Pendahuluan
7. Bab Telaah Kepustakaan/Landasan
Teoretis
8. Bab Metode Penelitian
9. Bab Pembahasan Hasil Penelitian
10. Simpulan dan Rekomendasi
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran-lampiran
13. Riwayat Hidup
Bentuk Formal
13. Judul Karya Ilmiah
Judul dalam teks karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan lengkap.
Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini tidak selalu
mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga
mencerminkan dan konsistensi dengan ruang lingkup peneleitian, tujuan penelitian,
subjek penelitian, dan metode penelitian
Contoh:
AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
(Studi Deskriptif tentang Kecerdasan Emosi dan Intelektual)
Siswa SMA Labschool UPI Bandung
Dari judul di atas, dapat diketahui bahwa:
•masalah yang diteliti : aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa
•ruang lingkup penelitian : kecerdasan emosi dan intelektual siswa
•tujuan penelitian : mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas
pergaulan dengan prestasi belajar siswa
•subjek penelitian : siswa SMA Labschool UPI Bandung
metode penelitian : deskriptif-komparatif
15. KERANGKA TEORETIS
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka,
teori landasan. Tercakup pula di dalam bagian
ini adalah kerangka pemikiran dan hipotesis.
Kerangka teoretis dimulai dengan
mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori
yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan
hipotesis.
16. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
1.
• Metode Deskriptif
2.
• Metode Eksperimen
3.
• Metode Penelitian Kelas
4.
• Metode Korelatif
Metode
Korelatif
• Metode Komparatif
METODE PENELITIAN
17. Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok teks karya
ilmiah, terkait dengan rumusan masalah/tujuan
penulisan yang dikemukakan pada bab pendauluan. Data
yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara,
dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut
pandang; diperkuat oleh teori-teori yang telah
dikemukakan sebelumnya
PEMBAHASAN
18. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai
sintesis dari keseluruhan unsur penulsan teks karya ilmiah,
yang meliputi masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang
tercakup di dalamnya adalah hipotesis, metododologi
penelitian, dan penemuan penelitian. Kesimpulan merupakan
kajian terpadu dengan melatakkan berbagai unsur penelitian
secara menyeluruhUntuk itu, perlu diuraikan kembali secara
ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur unsur di atas
dengan meletakannya dalam ke angka yang mengarah kepada
kesimpulan
19. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis, baik itu yang
berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber-
sumber lain dari internet
Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa
menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/tercetak yang
memerlukan banyak tempat lebih dari satu baris, ditulis
dengan satu spasi; sedangkan jarak antara sumber yang satu
dengan yang lainnya adalah dua spasi
21. Penulisan Daftar Pustaka
Misalnya, pokok pikiran karangan kita itu diperoleh dari buku
yang ditulis oleh E. Kosasih yang berjudul Kompetensi
Ketatabahasaan dan Kesusastraan, Cermat Berbahasa
Indonesia. Kita dapat menuliskannya dalam daftar pustaka
seperti berikut.
Kosasih, E.. 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan
Kesusastraan, Cermat Berbahasa Indonesia.
Bandung: Yrama Widya.
22. 1. Sistematis
2. Logis
3. Objektif
4. Faktual
e. Mengembangkan Kerangka Menjadi Karangan Ekplanasi
CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
•Sistematis, susunan teks itu teratur dengan pola yang baku. Dimulai dengan
pendahuluan, diikuti dengan pembahasan, dan diakhiri dengan kesimpulan.
•Logis, isinya dapat dipahami dan dibenarkan oleh akal sehat; antara lain,
diasari oleh hubungan sebab akibat.
•Objektif (impersonal), pernyataan-pernyataannya didasarkan pandangan
umum; tidak didasari pandangan pribadi penulisnya.
Faktual, kebenaran di dalamnya didasarkan kenyataan yang sesungguhnya;
tidak imajinatif
23. ASPEK KEBAHASAAN TEKS KARYA ILMIAH
Teks karya ilmiah ditandai oleh pilihan kata yang bersifat
impersonal
Teks karya ilmiah menghindari penggunaan kata
dan kalimat yang bermakna ganda
Ragam bahasa yang digunakan dalam teks
karya ilmiah harus lugas dan bermakna
denotatif
27. Struktur Teks Prosedur
Bagian Tujuan
Bagian tujuan teks prosedur dapat berupa judul dan
berisikan tujuan pembuatan teks prosedur.
Bagian Material
Bagian ini berisikan bahan-bahan, alat-alat, atau material
yang diperlukan. Akan tetapi, tidak semua teks prosedur
terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian
material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan
barang atau makanan.
Bagian Langkah-Langkah
Bagian ini berisikan langkah-langkah yang harus ditempuh
untuk memperoleh hasil sesuai dengan tujuan teks
prosedur.
29. C. Konstruksi Informasi Teks Eksplanasi
Bagian-Bagian
Teks Eksplanasi
Susun Ulang
Teks Eksplanasi
30. Kalimat
imperatif
Kata ganti
Kata-kata
teknis/
peristilahan
Kalimat
Majemuk
Bertingkat
Kata Kerja
Mental
Jenis kalimat majemuk
bertingkat sebagai berikut.
1. hubungan 'waktu'
2. hubungan 'syarat'
3. hubungan 'pengandaian'
4. hubungan 'tujuan'
5. hubungan 'konsensif'
6. hubungan 'perbandingan'
7. hubungan 'sebab'
8. hubungan 'akibat'
9. hubungan 'cara'
10. hubungan 'sangkalan'
11. hubungan 'kenyataan'
12. hubungan 'penjelasan'
13. hubungan 'atributif'
14. hubungan 'lebih'
15. hubungan 'perkecualian'
Jenis kalimat imperatif
sebagai berikut.
1. perintah biasa
2. permintaan
3. mengizinkan
4. ajakan
5. bersyarat
6. sindiran
7. larangan
8. saran
32. E. Buku Pengayaan (Nonfiksi)
Penyusunan Butir-Butir
Penting dalam Satu Buku
Pengayaan (Nonfiksi)
menjadi Teks Ceramah
Butir-Butir Penting
Satu Buku Pengayaan
(Nonfiksi)
Ringkasan Isi dari Butir-Butir Penting
Buku Pengayaan (Nonfiksi)
Setelah menemukan
butir-butir penting dari
satu buku pengayaan
dan meringkasnya, kita
dapat mengembangkan
menjadi sebuah teks
ceramah. Selanjutnya,
dapat disusun sesuai
dengan struktur teks
ceramah.
Langkah-langkah membuat
ringkasan butir-butir penting dari
suatu buku pengayaan sebagai
berikut.
a. Mencatat butir-butir pokok
teks yang telah ditemukan.
b. Mengurutkan butir-butir pokok
agar padu.
c. Menulis butir-butir pokok
menjadi kalimat-kalimat yang
mudah dipahami.
d. Menyatukan kalimat-kalimat
agar menjadi utuh.
Butir-butir penting
dari sebuah buku
adalah aspek pokok
atau inti sari dari
sebuah tulisan yang
telah dibukukan.
33. C. Demonstrasi Nilai Cerpen dalam
Kehidupan Sehari-hari
1
5
4
3
2
Membaca cerpen dengan cermat
dan teliti.
Menganalisis nilai-nilai
kehidupan dengan mengamati
tindakan dan dialog tokoh.
Menyimpulkan nilai-nilai
kehidupan yang terkandung
dalam cerpen.
Menganalisis keterkaitan nilai-nilai kehidupan yang terkandung
dalam cerpen dengan kehidupan masyarakat sekarang.
Mempraktikkan nilai-nilai
yang didapat dalam
kehidupan sehari-hari.
34. C. Pesan dari Buku Fiksi yang Dibaca
Menentukan pesan
buku fiksi yang dibaca
Menganalisis pesan
dari buku fiksi