Dokumen tersebut membahas tentang design sprint, yaitu metode kerja kelompok untuk memecahkan masalah dalam 5 hari. Metode ini digunakan untuk memvalidasi ide dan memecahkan masalah besar dengan melibatkan seluruh anggota tim. Design sprint dibutuhkan untuk memulai proyek, mengatasi hambatan, atau mempercepat proses pengembangan dengan batasan waktu. Prosesnya meliputi memahami masalah, menghasilkan solusi, memilih
Desain Sprint dalam 5 Hari untuk Menghasilkan Prototype
1. MUH. RAMADHANA DWI WAHYUNAN
18523091
KELAS B
DESIGN SPRINT
Design sprint adalah metode kerja bagi suatu kelompok dari berbagai masalah untuk
dipecahkan dan diuji dalam waktu 5 hari. Gagasan sprint berasal dari kerangka kerja yang
gesit. Product concept dan prototype dalam waktu 5 hari ini berguna untuk memvalidasi ide
dan memecahkan masalah ataupun tantangan yang besar.
Design sprit dapat mengeluarkan kemampuan individu dari masing-masing anggota
dalam tim, mengeluarkan semua ide dan inspirasi dari masalah yang ada. Dan desain sprint
dapat membantu seluruh anggota tim untuk mendapatkan tujuan dan hasil yang jelas.
Kapan design sprint dibutuhkan?. Design sprint dibutuhkan pada saat ketika Anda atau
perusahaan Anda sedang dalam proses mendesain seperti berikut:
1. Di awal proyek bisnis. Penerapan Design Sprint dilakukan untuk menentukan apa
yang ingin ditawarkan lewat produk Anda atau saat Anda ingin menciptakan suatu
visi bersama.
2. Bila Anda atau perusahaan Anda sedang mengalami kebuntuan atau hambatan
bisnis.
3. Bila teamwork Anda sedang butuh suntikan saat memproses pembangunan sesuatu
agar cepat selesai sesuai target deadline.
Yang dibutuhkan dalam membuat Design Sprint yaitu :
1. Sebuah masalah yang perlu diselesaikan.
2. 1 tim terdiri dari beberapa anggota dengan beberapa keterampilan tertentu dan
bekerja sama dalam kurun waktu 5 hari untuk menghasilkan sebuah prototype.
3. Kemudian setelah prototype berhasil dibuat barulah tim tersebut mencobanya ke
calon pengguna.
Dari gambar diatas cara kerja dari pembuatan design sprint tersebut yaitu :
1. Understand (memahami)
Pada hari Senin kita diharuskan untuk memahami dan mengerti tentang
sebuah masalah. Bahwa melibatkan empati dengan pengguna, memetakan
perjalanan mereka dan pengalaman untuk mengidentifikasi masalah dan peluang
untuk kedepannya. Pada akhir hari tim akan memilih titik paling kritis dalam perjalanan
2. dan datang dengan pertanyaan yang perlu dijawab di akhir pekan. pertanyaan ini
kemudian akan mendorong solusi yang akan dibangun dan diuji.
2. Ideate (Solusi)
Pada hari selanjutnya setelah tim memahami masalah yang terjadi,
kemudian saatnya untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu mode solusi. Yang
harus dilakukan adalah dimulai dengan mengumpulkan inspirasi dan lalu
masing-masing anggota tim akan akan muncul dengan solusi mereka sendiri.
3. Decide (memutuskan)
hari ketiga terkait tentang memilih dan memutuskan solusi mana yang
mendapat prototype. Ini bisa menjadi salah satu solusi, tetapi yang lebih sering
digunakan adalah kombinasi bagian terbaik dari beragam ide.
4. Prototype (prototipe)
Tim menciptakan sebuah prototype realistis berdasarkan apapun yang
diputuskan pada hari rabu.
5. Test (Uji)
Di hari terakhir atau hari ke 5 dalam pembuatan design sprint ini prototipe diuji
dengan 5 pengguna yang akan memberikan kritik dan saran terkait hasil yang dibuat
oleh tim. Pada akhirnya hari dimana tim tahu caranya untuk bergerak maju, apakah
mereka berhasil membuat sebuah sistem yang baik atau tidak.
Sebagai gambaran berikut link dari video-video Startup google venture dan
event google IO mengenai design sprint. Didalam video tersebut dijelaskan bagaimana
mereka melakukan design sprint baik itu di startup company atau sebagai perusahaan
enterprise.
https://www.youtube.com/watch?v=zusc6HD9SFA&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=137XnWlUTKY&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=aWQUSiOZ0x8&feature=youtu.be