2. Latar Belakang Masalah :
Webiste STMIK Muhammadiyah Banten (Kini Universias Muhammadiyah Banten)
merupakan sebuah media untuk dapat mengetahui berbagai informasi tentang
Universitas Muhammadiyah Banten. Dengan perkembangan teknologi yang
semakin pesat ini, tentunya perlu pengembangan antarmuka yang up to date
mengikuti era sekarang ini. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan metode
Design Thinking sebagai proses pengembangan website antarmuka yang baik.
Design Thinking adalah proses berulang di mana kami berusaha untuk memahami
pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya
untuk mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul diatas, maka penulis dapat mebuat rumusan masalah
sebagai berikut :
*Bagaimana Metode yang dapat digunakan untuk Menerapkan Design
Thinking pada User Interface Website Universitas Muhammadiyah
Banten?
*Bagaimana Learning Management System Website tersebut dapat
memiliki proses akses pembelajaran yang Efektif?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka penulis dapat mebuat tujuan
penelitian sebagai berikut :
Untuk menerapkan langkah – langkah dalam mengimplementasikan design
thinking pada pengembangan antarmuka website Universitas Muhammadiyah
Banten.
Menemukan Solusi agar Learning Management System berbasis web tersebut
memiliki fasilitas Design lengkap sehingga mahasiswa dapat efektif
mengakses website tersebut secara Normal kapanpun dan di manapun.
4. Pengembangan Antarmuka ( User Interface )
User interface (UI) adalah apa yang berinteraksi dengan pengguna sebagai bagian dari
sebuah pengalaman. UI bukan hanya tentang warna dan bentuk, melainkan tentang menyajikan
tools(alat) yang tepat pada user(pengguna) untuk bisa mencapai tujuannya
Dalam mengembangkan user interface, konsistensi pada interface dapat membantu
user untuk mengerti pola. Dari satu interface, mereka bisa mempelajari apa kegunaan tombol,
tabs, icons, dan berbagai elemen yang ada pada interface tersebut
Implementasi Pada Website
Hal ini berkaitan dengan pekerjaan yang biasanya selalu dilakukan secara manual oleh manusia,
akan semakin cepat dan efisien apabila dilakukan dengan sistem komputerisasi. Dan dengan
dilakukannya pengimplementasian atau penerapan sebuah metode akan membantu merancang dan
membangun sebuah sistem yang akan dibuat
5. Metode Design Thinking merupakan metode pemecahan masalah secara kreatif
yang melibatkan pengguna ke dalam proses berpikir dan menjadikan perspektif
pengguna sebagai pertimbangan utama dari proses pemecahan masalah
Design thinking adalah metode yang digunakan untuk menemukan solusi dari
suatu masalah dengan cara proses kolaboratif dengan calon pengguna
sehingga produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan dan
juga keinginan pengguna
Keunggulan metode design thinking ini dapat memacu ide-ide inovatif ketika
tim sedang melalui fase-fase inspirasi, ide, dan implementasi,
Berdasarkan penjelasan diatas berikut Metode – Metode yang di terapkan oleh
Design Thinking :
a. Empatis
b. Define
c. Ide
d. Prototype
e. Testing
6. Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin
dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya
yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu
dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka
Ketika mengembangkan sebuah produk, seorang designer perlu membangun empati dengan
penggunanya agar bisa mengambil tindakan yang tepat.
7. Tahap kedua adalah Define yaitu mendefinisikan masalah. Pada tahap Define ini,
Anda akan mengumpulkan semua informasi yang sudah diperoleh dari tahap
sebelumnya kemudian melakukan pengamatan untuk mengetahui apa kebutuhan
users.
Tahap Define akan membantu para desainer dalam sebuah tim untuk mengumpulkan
ide-ide hebat untuk membangun fitur, fungsi, dan elemen lain yang akan
memungkinkan mereka untuk menyelesaikan masalah atau, paling tidak,
memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan masalah sendiri dengan tingkat
kesulitan minimal.
8. Tahap ketiga dari Design Thinking disebut Ideate. Setelah
memahami apa masalah pengguna dan menganalisis informasi-
informasi tersebut, sekarang saatnya Anda menghasilkan ide-ide
solutif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah
yang sudah didefinisikan sebelumnya. Tahapan ini juga perlu
dilakukan untuk menghasilkan sebanyak mungkin sudut
pandang serta ide-ide baru
9. Tahap keempat dalam design thinking adalah membuat prototype. Secara
garis besar, prototype merupakan produk yang Anda kembangkan dengan
versi yang diperkecil, atau juga bisa dikatakan sebagai versi simulasi atau
sampel. Biasanya designer akan membuat prototype dalam bentuk sketsa,
digital mockup, paper mockup, atau yang lain
Pada tahapan ini juga memungkinkan tim menemukan masalah dari
masingmasing prototype sehingga dapat di lakukan perbaikan sehingga
mampu menghasilkan produk yang lebih baik.
10. Akhirnya pada tahap kelima ini, test atau pengujian akan dilakukan. Selama
proses pengujian ini, Anda akan melihat bagaimana target users Anda
berinteraksi dengan prototype yang sudah Anda buat sebelumnya. Selain itu,
tahap pengujian juga akan menghasilkan feedback yang berharga untuk
meningkatkan performa dari produk tersebut.
11. Pada Penelitian ini menggunakan metode Studi
Pustaka (Study Research), Studi ini dilakukan dengan
cara melihat dan mencari literature yang sudah ada
sebagai pendukung dalam melaksanakan penelitian.
Studi literatur adalah mencari referensi teori
yangrelevan dengan kasus atau permasalahan yang
ditemukan. Referensi bisa didapatkan daribuku, jurnal,
artikel laporan penelitian, dan situs-situs di internet.
12.
13. Tahapan dari Metode Desain Thinking yang terdiri dari 5 tahapan.
1. Tahapan yang pertama yaitu empathize (Proses pengumpulan data) yang
dilakukan dengan menggali masalah pengguna (user) dengan menggunakan metode
wawancara
2. Selanjutnya adalah tahap Define (menentukan). Pada tahap ini kita menentukan
permasalahan yang berfokus pada user yang spesifik dan berdasarkan insight dan
kebutuhan – kebutuhan user.
3. Berikutnya adalah tahap Ideate yaitu dengan Mengeluarkan pendapat atau ide-
ide yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan. Tahap ini merupakan proses transisi
dari rumusan masalah menuju penyelesaian masalah, adapun dalam proses ideate ini akan
berkonsentrasi untuk menghasilkan gagasan atau ide sebagai landasan dalam membuat
prototipe rancangan yang akan dibuat.
4.Kemudian Prototipe, dengan mengaplikasikan ide-ide yang sudah dikumpulkan
ke dalam bentuk fisik,dapat berupa catatan yang ditempel di tembok ,objek, atau bahkan
storyboard. Prototype dikenal sebagai rancangan awal suatu produk yang akan
dibuat, untuk mendeteksi kesalahan sejak dini dan memperoleh berbagai kemungkinan
baru.
5.Dan yang terakhir adalah tahap Test (uji coba) yaitu tahapan test adalah peluang
untuk memperbaiki solusi kalian dan membuatnya lebih baik lagi