2. Design Sprint merupakan suatu kerangka kerja untuk tim dari berbagai ukuran yang digunakan untuk menyelesaikan serta menguji desain yang telah dibuat selama kurang lebih
5 hari. Gagasan design sprint berasal dari kerangka Agile. Dalam design yang disiapkan dalam waktu 5 hari tersebut digunakan untuk memvalidasi serta menemukan hal apa
yang menjadi suatu tantangan untuk diperbaiki.
Definisi
3. Memahami tantangan dan permasalahan, kemudian
mengidentifikasi dan melihat peluang yang ada. Setelah melihat
permasalahan manakah yang paling berat untuk diselesaikan,
kemudian mencari solusi terbaik untuk menyelesaikannya.
MONDAY (Understand)
Setelah memahami masalah yang ada, kemudian setiap
anggota tim akan membuat sketsa solusi atau desain sesuai
dengan ide mereka masing-masing.
TUESDAY (Ideate)
Memutuskan solusi manakah yang akan dibuat prototypenya.
Bisa saja solusi yang dipilih merupakan gabungan dari
beberapa ide yang disatukan.
WEDNESDAY (Decide)
Menciptakan suatu prototype berdasarkan keputusan yang
telah diambil pada hari ke-3.
THURSDAY (Prototype)
Prototype diujikan kepada para calon pengguna, yang
kemudian akan memberikan tanggapan terhadap tim. Sehingga
tim akan mengetahui apakah pengguna memvalidasi atau
menolak solusi yang telah ditawarkan.
FRIDAY (Test)
01
02
03
04
05
Tahapan
Design Sprint
4. Dalam tahapan ini, merupakan masa untuk memahami tantangan dan permasalahan yang ada. Setelah itu menentukan manakah permasalahan yang paling berat serta melihat
peluang-peluang yang ada. Kemudian menetapkan pada satu titik permasalahan tertentu lalu dibuat solusi terbaiknya. Dalam tahap ini, tim harus memahami kebutuhan
pengguna, masalah pengguna, serta teknologi yang tepat untuk digunakan nantinya. Metode “HMW” bisa menjadi salah satu alternatif untuk memahami tantangan yang ada.
Understand
5. 1
2
3
4
5
UNDERSTAND
Wawancara dilakukan untuk memahami permasalahan agar lebih
terperinci
Wawancara terhadap user
Memahami kebutuhan dan masalah dari user yang selama ini
dialami
Membuat focus group dengan user
Hal ini dilakukan karena mereka lah yang paling memahami
permasalahan platform yang sering terjadi
Membuat focus group dengan customer service
Agar memahami dalam hal pemilihan teknologi yang tepat, serta
solusi yang terbaik untuk menyelesaikan permasalahan
Mengadakan survey
Untuk memahami masalahnya baik secara kuantitatif maupun
kualitatif
Analisis masalah
6. Dalam tahapan ini, tiap anggota tim akan memikirkan solusi untuk permasalahan yang telah dipilih sebelumnya. Kemudian tiap anggota akan membuat sketsa solusi sesuai
dengan pemikiran atau idenya masing-masing.
Diverge
7. Diverge
Tiap anggota tim
memikirkan solusi untuk
permasalahan yang
telah dipilih.
Berusaha untuk fokus
pada permasalahan
yang terberat, dan tidak
melebar pada
permasalahan yang lain.
Tiap anggota tim
membuat sketsa solusi
untuk permasalahan
yang telah dipilih
sebelumnya.
1 32
9. Dalam tahapan ini, tim akan memutuskan manakah ide terbaik yang akan dipilih untuk dibuat prototype. Ide yang dipilih berasal dari beberapa sketsa yang telah dibuat oleh
setiap anggota tim. Terkadang bukan hanya satu ide saja yang dipilih, tetapi ada beberapa ide yang dikombinasikan menjadi satu untuk menjadi suatu solusi terbaik dan
kemudian disepakati.
Decide
10. Decide
Tiap anggota tim
membuat sketsa
solusi masing-masing
sesuai dengan
pemikirannya.
Melihat pro dan
kontra yang muncul
atas desain yang telah
dibuat.
Menetapkan sketsa
solusi mana yang
terpilih untuk
kemudian dibuat
prototype.
Meminta sesama
anggota tim untuk
menilai hasil sketsa
yang telah dibuat.
Membuat storyboard
yang solid dalam
suatu tim.
11. Dalam tahapan ini, tim akan membuat prototype berdasarkan sketsa solusi yang telah dipilih dan disepakati bersama. Prototype dibuat agar terasa cukup nyata, sehingga saat
dilakukan pengujian bisa mendapatkan tanggapan dan juga sekaligus reaksi dari pengguna.
Prototype
12. Dalam tahapan ini, tim akan melakukan pengujian pada pengguna untuk mengetahui reaksi dari mereka apakah akan memvalidasi desain atau menolak solusi yang diberikan.
Saat proses pengujian berlangsung jangan lupa untuk memperhatikan reaksi dari pengguna, kemudian setelah proses pengujian selesai bisa dibuat suatu pola untuk mengetahui
tingkat kepuasaan pengguna terhadap desain solusi yang ditawarkan.
Test