SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
STRUKTUR STATIS TAK TENTU
Pengantar
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRIBHUANA TUNGGADEWI
HARVY IRVANI ST., MT.
1/8
Penggolongan Struktur
Struktur mengacu pada suatu system pada bagian-bagian berhubungan
yang berfungsi untuk mendukung beban (Hibbeler, 2012).
Contohnya: gedung, jembatan, dan menara
Selain itu: kapal, rangka pesawat, tanki, bejana bertekanan (pressure
vessels), sistem mesin mekanis, dll
Penggolongan Struktur
Kebanyakan struktur dikenal dalam 3 klasifikasi:
Balok (beam)
Anggota struktur yang berfungsi untuk memikul beban transversal saja.
Suatu balok akan bisa dianalisis secara lengkap jika gaya geser dan
momennya diketahui.
Penggolongan Struktur
Rangka kaku (rigid frame)
Sebuah rangka kaku adalah struktur yang disusun dari elemen-elemen yang
dihubungkan secara kaku (contohnya adalah sambungan las).
Sebuah rangka kaku akan dapat dianalisis secara lengkap apabila gaya geser,
aksial dan momennya di seluruh elemen dapat diketahui.
Penggolongan Struktur
Rangka Batang (trusses)
Adalah struktur yang semua elemen
penyusunnya dihubungkan sengan sambungan
sendi, sehingga menghilangkan momen di
dalam elemen penyusunnya.
Sebuah rangka batang dapat dianalisis secara
lengkap jika gaya aksial diketahui.
Gaya Dalam
Gaya dalam adalah gaya-gaya yang muncul pada suatu elemen struktur
sebagai akibat dari munculnya beban yang diterima oleh elemen
struktur.
Jenis gaya dalam yang muncul :
Gaya Geser/ Lintang  gaya dalam yang
bekerja tegak lurus sumbu balok
Gaya Aksial/ Normal  gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok
Momen  gaya dalam yang menahan lentur sumbu balok
Keseimbangan Struktur
Sebuah struktur harus dalam keadaan seimbang.
Jika sebelumnya dalam keadaan diam, maka struktur tersebut harus tetap dalam
keadaan diam ketika menahan beban
Maka gaya dalam yang terjadi pada struktur harus sama dengan gaya luar.
M = 0
H= 0
V = 0
Keseimbangan Struktur
Struktur Stabil
Struktur Tidak Stabil
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Persamaan keseimbangan menyediakan kondisi masing-masing “cukup” dan “kurang”
Ketika semua gaya reaksi pada struktur dapat ditentukan tepat seperti yang diuraikan
dalam persamaan maka struktur tersebut dinamakan Struktur Statis Tertentu (SST)
Sebaliknya jika memiliki lebih banyak gaya-gaya reaksi yang perlu dicari daripada
persamaan keseimbangan maka disebut sebagai Struktur Statis Tak Tentu (SSTT).
Sebagai peraturan umum, dapat ditentukan sebagai SST dan SSTT dengan
menggambar free-body diagram pada semua bagiannya, yang kemudian
membandingkan total gaya reaksi dan momen dengan total persamaan keseimbangan
yang tersedia
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Pada struktur coplanar, tersedia 3 persamaan keseimbangan.
Sehingga ada total n bagian dan r gaya dan komponen reaksi momen
Jika sebuah struktur diketahui SSTT, persamaan tambahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan gaya reaksi yang tak diketahui didapatkan dari menghubungkan beban
dan reaksi dengan perpindahan (displacement) atau slope pada struktur.
Persamaan yang kurang tersebut harus sesuai dengan jumlah derajat ketidaktentuan.
r =3n, Struktur Statis Tertentu
r > 3n, Struktur Statis Tak Tentu
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Contoh pin-connected
r=7, n=2, 7>6 derajat 1
r=9, n=3, 9=9 SST
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Tidak seperti struktur balok dan pin-connected, rangka kaku memiliki
bagian yang terhubung bersama dengan sambungan kaku.
Terkadang bagian struktur membentuk simpul internal seperti yang
terlihat di samping.
ABCD membentuk loop tertutup.
Untuk menglasifikasikan struktur ini digunakan metode bagian dan
“memotong” simpul tersebut.
Untuk gaya dalam yang diperhitungkan pada tiap bagian hanya satu
sisi saja.
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Rangka Batang
Rangka batang disebut statis tertentu, jika memiliki tidak lebih dari 3 gaya yang belum
diketahui dan memiliki batang tidak lebih dari (2j-3) dimana j adalah jumlah sambungan.
(m – 3) = 2 (j – 3)
m = 2j-3
Dengan:
m = jumlah batang
j = jumlah sambungan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
(7 – 3) = 2(5 – 3)
4 = 4
Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu
Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
Rangka Batang
Pada gambar 7.
7a derajat 2 karena ada 5 reaksi yang belum diketahui
dengan 3 persamaan keseimbangan
7b derajat 3 karena ada kelebihan 3 batang (m=2j)
(16 = 2(8)-3)  -3
7c derajat 4
1
52
6
7
4
3
8
9
10
11
12 13
14
15
16
Keuntungan Struktur Statis Tak Tentu
1. Gaya dalam lebih rendah. Gaya dalam maksimum pada struktur statis tak tentu secara umum lebih
rendah dibandingkan gaya dalam pada struktur statis tertentu
2. Lebih kaku
3. Struktur statis tak tentu bisa mendistribusikan gaya jika terjadi beban berlebih
Kerugian Struktur Statis Tak Tentu
1. Timbul gaya dalam akibat adanya penurunan tumpuan/ pondasi
2. Timbul gaya dalam akibat perubahan suhu atau ketidaktepatan dalam fabrikasi
Tugas
1. Sebutkan bentuk-bentuk konstruksi rangka batang dan gambarkan.
2. Jelaskan macam-macam tumpuan pada kontruksi rangka batang dan berikan pengertian pada
setiap tumpuan.
Keterangan :
• Print
• Cover Formal “Universitas Tribuhana Tunggadewi””
• Kertas A4
• Font “Times New Roman”
• Size 12
Referensi
C.-K. Wang, Statically Indeterminate Structures, Tokyo: Mc-Graw Hill Kogakusha, 1952.
R. Hibbeler, Structural Analysis Eight Edition, Boston: Prentice Hall, 2012.

More Related Content

What's hot

TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYAAristo Amir
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokShaleh Afif Hasibuan
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Lala Sgl
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal kompositkahar pasca
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Surya BS
 
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentuBab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentuYoon Tua Simbolon
 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossArdia Tiara R
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekrenol abadi
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonaWahh Yudi
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1Jaka Jaka
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)wildan grenadi
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000frans1982
 

What's hot (20)

TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balokcontoh soal menghitung momen ultimate pada balok
contoh soal menghitung momen ultimate pada balok
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
 
Metode cross
Metode crossMetode cross
Metode cross
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentuBab 4. balok sederhana statis tak tentu
Bab 4. balok sederhana statis tak tentu
 
Stabilitas lereng
Stabilitas lerengStabilitas lereng
Stabilitas lereng
 
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode CrossAnalisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
Analisis Struktur Portal Bergoyang dengan Metode Cross
 
Preliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisiPreliminary design kel. 3revisi
Preliminary design kel. 3revisi
 
Bab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasiBab 4 konsolidasi
Bab 4 konsolidasi
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyek
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
 
2 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 12 modul analisa_struktur 1
2 modul analisa_struktur 1
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000Sni 03-2834-2000
Sni 03-2834-2000
 

Similar to Struktur statis tak tentu pengantar

Iii elemen-struktur
Iii elemen-strukturIii elemen-struktur
Iii elemen-strukturYudidNome
 
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksiBab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksiMasnia Siti
 
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-strukturBab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-strukturKrisman TheKyto-Ryu
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttJaka Jaka
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMOSES HADUN
 
PPT STT.pptx
PPT STT.pptxPPT STT.pptx
PPT STT.pptxInoseMare
 
Analisa Struktur 2 Bab 1 Golongan Struktur
Analisa Struktur 2 Bab 1 Golongan StrukturAnalisa Struktur 2 Bab 1 Golongan Struktur
Analisa Struktur 2 Bab 1 Golongan StrukturHendro Agung Setiawan
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan PPGHybrid1
 
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangDeviana Ambar
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1555
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysisRumah Belajar
 
3-Struktur-Rangka-Batang.pdf
3-Struktur-Rangka-Batang.pdf3-Struktur-Rangka-Batang.pdf
3-Struktur-Rangka-Batang.pdfdendada
 
Isi makalah TTL
Isi makalah TTLIsi makalah TTL
Isi makalah TTLOBOR 2
 
TA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdf
TA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdfTA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdf
TA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdfRehanAlFahri
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
 

Similar to Struktur statis tak tentu pengantar (20)

Iii elemen-struktur
Iii elemen-strukturIii elemen-struktur
Iii elemen-struktur
 
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksiBab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
Bab ii-sistem-perletakan-dan-gaya-reaksi
 
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-strukturBab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
Bab i-konsep-konsep-dasar-analisa-struktur
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-stt
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-stt
 
ANALISA_STRUKTUR.ppt
ANALISA_STRUKTUR.pptANALISA_STRUKTUR.ppt
ANALISA_STRUKTUR.ppt
 
PPT STT.pptx
PPT STT.pptxPPT STT.pptx
PPT STT.pptx
 
Analisa Struktur 2 Bab 1 Golongan Struktur
Analisa Struktur 2 Bab 1 Golongan StrukturAnalisa Struktur 2 Bab 1 Golongan Struktur
Analisa Struktur 2 Bab 1 Golongan Struktur
 
Makalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkmMakalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkm
 
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
Modul TKP M2KB3 - Mekanika Bahan
 
Analisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidangAnalisis tegangan dan regangan bidang
Analisis tegangan dan regangan bidang
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Bab 03 load analysis
Bab 03 load analysisBab 03 load analysis
Bab 03 load analysis
 
3-Struktur-Rangka-Batang.pdf
3-Struktur-Rangka-Batang.pdf3-Struktur-Rangka-Batang.pdf
3-Struktur-Rangka-Batang.pdf
 
126 182-1-pb
126 182-1-pb126 182-1-pb
126 182-1-pb
 
Isi makalah TTL
Isi makalah TTLIsi makalah TTL
Isi makalah TTL
 
TA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdf
TA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdfTA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdf
TA2223S2 - MSB104 - W08K08 - STRUKTUR TRUSS METODA SAMBUNGAN.pdf
 
Diktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanikDiktat getaran mekanik
Diktat getaran mekanik
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 

More from MOSES HADUN

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARMOSES HADUN
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan MOSES HADUN
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunMOSES HADUN
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG MOSES HADUN
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)MOSES HADUN
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiMOSES HADUN
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1MOSES HADUN
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekanMOSES HADUN
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAMOSES HADUN
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanMOSES HADUN
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alamMOSES HADUN
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANMOSES HADUN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganMOSES HADUN
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUMOSES HADUN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal MOSES HADUN
 

More from MOSES HADUN (20)

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
 

Recently uploaded

Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 

Recently uploaded (9)

Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 

Struktur statis tak tentu pengantar

  • 1. STRUKTUR STATIS TAK TENTU Pengantar JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIBHUANA TUNGGADEWI HARVY IRVANI ST., MT. 1/8
  • 2. Penggolongan Struktur Struktur mengacu pada suatu system pada bagian-bagian berhubungan yang berfungsi untuk mendukung beban (Hibbeler, 2012). Contohnya: gedung, jembatan, dan menara Selain itu: kapal, rangka pesawat, tanki, bejana bertekanan (pressure vessels), sistem mesin mekanis, dll
  • 3. Penggolongan Struktur Kebanyakan struktur dikenal dalam 3 klasifikasi: Balok (beam) Anggota struktur yang berfungsi untuk memikul beban transversal saja. Suatu balok akan bisa dianalisis secara lengkap jika gaya geser dan momennya diketahui.
  • 4. Penggolongan Struktur Rangka kaku (rigid frame) Sebuah rangka kaku adalah struktur yang disusun dari elemen-elemen yang dihubungkan secara kaku (contohnya adalah sambungan las). Sebuah rangka kaku akan dapat dianalisis secara lengkap apabila gaya geser, aksial dan momennya di seluruh elemen dapat diketahui.
  • 5. Penggolongan Struktur Rangka Batang (trusses) Adalah struktur yang semua elemen penyusunnya dihubungkan sengan sambungan sendi, sehingga menghilangkan momen di dalam elemen penyusunnya. Sebuah rangka batang dapat dianalisis secara lengkap jika gaya aksial diketahui.
  • 6. Gaya Dalam Gaya dalam adalah gaya-gaya yang muncul pada suatu elemen struktur sebagai akibat dari munculnya beban yang diterima oleh elemen struktur. Jenis gaya dalam yang muncul : Gaya Geser/ Lintang  gaya dalam yang bekerja tegak lurus sumbu balok Gaya Aksial/ Normal  gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok Momen  gaya dalam yang menahan lentur sumbu balok
  • 7. Keseimbangan Struktur Sebuah struktur harus dalam keadaan seimbang. Jika sebelumnya dalam keadaan diam, maka struktur tersebut harus tetap dalam keadaan diam ketika menahan beban Maka gaya dalam yang terjadi pada struktur harus sama dengan gaya luar. M = 0 H= 0 V = 0
  • 9. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy) Persamaan keseimbangan menyediakan kondisi masing-masing “cukup” dan “kurang” Ketika semua gaya reaksi pada struktur dapat ditentukan tepat seperti yang diuraikan dalam persamaan maka struktur tersebut dinamakan Struktur Statis Tertentu (SST) Sebaliknya jika memiliki lebih banyak gaya-gaya reaksi yang perlu dicari daripada persamaan keseimbangan maka disebut sebagai Struktur Statis Tak Tentu (SSTT). Sebagai peraturan umum, dapat ditentukan sebagai SST dan SSTT dengan menggambar free-body diagram pada semua bagiannya, yang kemudian membandingkan total gaya reaksi dan momen dengan total persamaan keseimbangan yang tersedia
  • 10. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy) Pada struktur coplanar, tersedia 3 persamaan keseimbangan. Sehingga ada total n bagian dan r gaya dan komponen reaksi momen Jika sebuah struktur diketahui SSTT, persamaan tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan gaya reaksi yang tak diketahui didapatkan dari menghubungkan beban dan reaksi dengan perpindahan (displacement) atau slope pada struktur. Persamaan yang kurang tersebut harus sesuai dengan jumlah derajat ketidaktentuan. r =3n, Struktur Statis Tertentu r > 3n, Struktur Statis Tak Tentu
  • 11. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
  • 12. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy) Contoh pin-connected r=7, n=2, 7>6 derajat 1 r=9, n=3, 9=9 SST
  • 13. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy) Tidak seperti struktur balok dan pin-connected, rangka kaku memiliki bagian yang terhubung bersama dengan sambungan kaku. Terkadang bagian struktur membentuk simpul internal seperti yang terlihat di samping. ABCD membentuk loop tertutup. Untuk menglasifikasikan struktur ini digunakan metode bagian dan “memotong” simpul tersebut. Untuk gaya dalam yang diperhitungkan pada tiap bagian hanya satu sisi saja.
  • 14. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
  • 15. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy)
  • 16. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy) Rangka Batang Rangka batang disebut statis tertentu, jika memiliki tidak lebih dari 3 gaya yang belum diketahui dan memiliki batang tidak lebih dari (2j-3) dimana j adalah jumlah sambungan. (m – 3) = 2 (j – 3) m = 2j-3 Dengan: m = jumlah batang j = jumlah sambungan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 (7 – 3) = 2(5 – 3) 4 = 4
  • 17. Struktur Statis Tertentu – Statis Tak Tentu Derajat Ketidaktentuan (degree of indeterminacy) Rangka Batang Pada gambar 7. 7a derajat 2 karena ada 5 reaksi yang belum diketahui dengan 3 persamaan keseimbangan 7b derajat 3 karena ada kelebihan 3 batang (m=2j) (16 = 2(8)-3)  -3 7c derajat 4 1 52 6 7 4 3 8 9 10 11 12 13 14 15 16
  • 18. Keuntungan Struktur Statis Tak Tentu 1. Gaya dalam lebih rendah. Gaya dalam maksimum pada struktur statis tak tentu secara umum lebih rendah dibandingkan gaya dalam pada struktur statis tertentu 2. Lebih kaku 3. Struktur statis tak tentu bisa mendistribusikan gaya jika terjadi beban berlebih
  • 19. Kerugian Struktur Statis Tak Tentu 1. Timbul gaya dalam akibat adanya penurunan tumpuan/ pondasi 2. Timbul gaya dalam akibat perubahan suhu atau ketidaktepatan dalam fabrikasi
  • 20. Tugas 1. Sebutkan bentuk-bentuk konstruksi rangka batang dan gambarkan. 2. Jelaskan macam-macam tumpuan pada kontruksi rangka batang dan berikan pengertian pada setiap tumpuan. Keterangan : • Print • Cover Formal “Universitas Tribuhana Tunggadewi”” • Kertas A4 • Font “Times New Roman” • Size 12
  • 21. Referensi C.-K. Wang, Statically Indeterminate Structures, Tokyo: Mc-Graw Hill Kogakusha, 1952. R. Hibbeler, Structural Analysis Eight Edition, Boston: Prentice Hall, 2012.