Teori nilai guna menjelaskan kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang melalui konsep marginal utility dan total utility. Faktor seperti jangka waktu konsumsi, daya ingat, dan kualitas barang mempengaruhi nilai guna, sementara kebiasaan dan pencarian kenikmatan baru mempengaruhi perilaku konsumen. Nilai guna berakhir ketika barang habis dikonsumsi, rusak, atau konsumen bosan.