REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
Kurikulum Merdeka
1. 46|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
LEMBAR KERJA
Instrumen PMO Level Sekolah
NPSN : 69969524
Kota/kab Sekolah :Labuhanbatu Selatan
Provinsi :Sumatera Utara
Nama Kepala Sekolah : Kurnia Ilahi Hasibuan, S.Pd
Nama Sekolah : SMP Swasta Anugrah Tanjung Medan
Jenjang : SMP
InformasiDasar
Nama Pelatih Ahli : Dra. Lidya Rumahorbo, M.Hum
Periode laporan : Februari
Tanggal Pelaksanaan : 16 Februari 2023
Mekanisme Pembelajaran
Jumlah Peserta yang Hadir :
Tautan rekaman pertemuan PMO
Sekolah
:
TahapanPerencanaandalamImplementasiKurikulumMerdekadiSatuanPendidikan
Petunjuk:PilihlahopsiberdasarkanhasilpendampinganyangBapak/Ibulakukanselamapenugasanberlangsung.Pilihopsiyangpaling
sesuaidenganhasilamatanBapak/IbuterhadapkondisiimplementasikurikulummerdekadisatuanpendidikandampinganAnda
2. 47|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
No Aspek Pilihan Jawaban
A B C D
1 Perancangan kurikulum operasional
satuan pendidikan
Membuat penyesuaian kecil terhadap
contoh dokumen kurikulum
operasional satuan pendidikan
yang disediakan oleh
Kemendikbudristek.
Mengembangkan kurikulum
operasional satuan
pendidikan berdasarkan
contoh dokumen
kurikulum satuan
pendidikan yang disediakan
oleh Kemendikbudristek
dengan cara memodifikasi
bagian pengorganisasian dan
perencanaan pembelajaran
sesuai kondisi satuan
pendidikan, tanpa
didasarkan pada refleksi
terhadap hasil analisis
karakteristik satuan
pendidikannya
Mengembangkan kurikulum
satuan pendidikan berdasarkan
contoh dari Kemendikbudristek
dengan cara memodifikasi
pengorganisasian
dan perencanaan pembelajaran
berdasarkan analisis dan refleksi
terhadap kondisi, sarana,
prasarana dan tenaga pendidik
serta kependidikan di satuan
pendidikan dengan
melibatkan melibatkan
perwakilan siswa, orangtua,
atau masyarakat
Mengembangkan
kurikulum satuan
pendidikan yang
kontekstual dan sesuai
aspirasi warga
satuan pendidikan serta hasil
analisis dan refleksi diri satuan
pendidikan
menstrukturkan
pembelajaransesuaivisi- misi
dankonteks
satuan pendidikan, dengan
melibatkan perwakilan
peserta didik, orangtua, dan
masyarakat
3. 48|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
2 Perancangan alur tujuan
pembelajaran
Menggunakan contoh “alur
tujuan pembelajaran” yang
disediakan oleh
Kemendikbudristek
Melakukan
penyesuaian terhadap
alur tujuan
pembelajaran yang
disediakan oleh
Kemendikbudristek
berdasarkan
kebutuhan peserta
didik
Melakukan perombakan
terhadap alur tujuan
pembelajaran yang
disediakan oleh
Kemendikbudristek
berdasarkan berdasarkan
kebutuhan peserta didik
Mengembangkan “alur
tujuan pembelajaran”
secara mandiri dengan
merujuk pada Capaian
Pembelajaran
Koordinator kurikulum di
satuan pendidikan
memimpin proses
perancangan, memonitor
implementasi, dan
memimpin proses
pengembangan dan
evaluasi alur tujuan
pembelajaran sehingga
pengembangan alur
tujuan pembelajaran
menjadi bagian dari
sistem perencanaan dan
evaluasi kurikulum satuan
pendidikan
3 Perencanaan pembelajaran
dan asesmen
Menggunakan contoh
perencanaan pembelajaran
dan asesmen yang
disediakan oleh
Kemendikbudristek
Melakukan
penyesuaian terhadap
contoh perencanaan
pembelajaran
dan asesmen yang
disediakan oleh
Melakukan perombakan
terhadap contoh
perencanaan
pembelajaran
dan asesmen yang
disediakan oleh
Melakukan
pengembangan
perencanaan
pembelajaran dan
asesmen berdasarkan
kebutuhan peserta didik
4. 49|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
Kemendikbudristek
berdasarkan
kebutuhan peserta
didik
Kemendikbudristek
berdasarkan kebutuhan
peserta didik
4 Penggunaan dan
pengembangan perangkat
ajar
Menggunakan buku teks
dan modul ajar sebagai
sumber utama pengajaran
Guru dapat memilih
materi dari buku teks
danmodulajar,serta
bahan ajar lainnya
supaya sesuai konteks
lokaldankebutuhan
peserta didik
Guru dapat
mengkombinasikan
berbagai perangkat ajar
menyesuaikan dengan
konteks lokal dan
kebutuhan peserta didik.
Guru dapat
mengkombinasikan
berbagai perangkat ajar
menyesuaikan dengan
konteks lokal dan
kebutuhan peserta didik.
Guru dapat memodifikasi
beberapa bagian dari
modul ajar yang
disediakan
Kemendikbudristek untuk
salah satu atau sebagian
materi pelajaran
Guru dapat
mengembangkan modul
ajaruntuksalahsatuatau
sebagian
materi pelajaran, serta
berbagi modul ajar yang
dibuatnya kepada guru
lain
Satuan pendidikan
menyelenggarakan sesi
pengembangan modul
ajar secara kolaboratif
5 Perencanaan projek
penguatan profil pelajar
Menggunakan modul projek
yang disediakan oleh
Membuat penyesuaian
terhadap modul projek
Membuat penyesuaian
terhadap modul projek
Mengembangkan ide dan
modul projek sesuai
5. 50|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
Pancasila Kemendikbudristek tanpa
penyesuaianataudengan
penyesuaianyangsangat
sedikit
yang disediakan oleh
Kemendikbudristek
sesuai konteks lokal
dan kebutuhan peserta
didik
yang disediakan oleh
Kemendikbudristek sesuai
konteks lokal, kebutuhan,
serta minat peserta didik
dengan melibatkan
pendapat dan ide-ide
peserta didik
konteks lokal,
kebutuhan, serta minat
peserta
didik dengan
melibatkan pendapat
dan ide-ide peserta
didik
Deskripsi singkat yang berisi
rangkuman dari pernyataan no
1-5
minimal 250 dan maksimal 500 karakter
Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan
Petunjuk:PilihlahopsiberdasarkanhasilpendampinganyangBapak/Ibulakukanselamapenugasanberlangsung.Pilihopsiyangpaling
sesuaidenganhasilamatanBapak/IbuterhadapkondisiimplementasikurikulummerdekadisatuanpendidikandampinganAnda
No Aspek A B C D
6 Implementasi projek
penguatan profil pelajar
Pancasila
Menerapkan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila dengan
jumlahyanglebihsedikit
ataulebihbanyakdariyang
dianjurkan
Kemendikbudristek
Projek berorientasi pada
menghasilkan artefak
Menerapkan projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
dengan jumlah yang
lebihsedikitataulebih
banyak dari yang
dianjurkan
Kemendikbudristek
Projek diawali dengan
Menerapkan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila dengan
jumlahyanglebihsedikit
atau lebih banyak dari
yang dianjurkan
Kemendikbudristek
Projek diawali dengan
identifikasi masalah yang
Menerapkan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila dengan
jumlahyanglebihsedikit
atau lebih banyak dari
yang dianjurkan
Kemendikbudristek
Projek diawali dengan
identifikasi masalah yang
6. 51|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
(produk seperti makanan, identifikasi masalah difasilitasi oleh guru lebih banyak dilakukan
minuman), belum yang dipandu atau sehingga kegiatan projek berdasarkan inisiatif siswa
menitikberatkan pada diarahkanlebihbanyak mulai berorientasi pada dan difasilitasi guru
pemahamantentangkonsep oleh guru sehingga pemahaman tentang dan/atau mitra komunitas
dan/atau penyelesaian kegiatanprojekmulai konsep dan/atau yang terlibat sebagai
masalah (problem berorientasi pada penyelesaian masalah fasilitator atau
solving) pemahaman tentang (problem solving) sesuai narasumber sehingga
konsep dan/atau tema kegiatan projek
penyelesaian masalah berorientasi pada
(problem solving) pemahaman tentang
sesuai tema konsep dan/atau
penyelesaian masalah
(problem solving) sesuai
tema
7 Penerapan pembelajaran
yangberpusatpadapeserta
didik
Guru menggunakan metode
pengajaran yang bervariasi
namun masih didominasi
oleh peran seperti instruktur
yang mengarahkan kegiatan
peserta didik sepanjang
proses pembelajaran
Guru menggunakan
metode pembelajaran
yang bervariasi dan
berpusat pada peserta
didik, serta metode
yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Guru menggunakan
metode pembelajaran
yang bervariasi dan
berpusat pada
peserta didik, serta
sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan
kebutuhan peserta didik
Peran sebagai fasilitator
lebih dominan,
ditunjukkan dengan
dengan memberikan lebih
banyak kesempatan untuk
Guru membedakan
metode pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan,
capaian/performa, dan
minat siswa.
Guru lebih terampil
berperan sebagai
fasilitator dengan
memberikanlebihbanyak
kesempatan untuk peserta
didikbelajarmandiridan
bertanggungjawabatas
7. 52|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
siswa belajar mandiri,
bertanggung jawab atas
proses belajar mereka
proses belajar mereka
8 Keterpaduan penilaian
dalam pembelajaran
Guru melakukan asesmen
pada awal pembelajaran
namun tidak digunakan
untuk merancang
pembelajaran ataupun
untuk
mengidentifikasi peserta
didik yang membutuhkan
perhatian lebih.
Guru mulai melakukan
asesmen beberapa kali
(tidak hanya saat mendekati
masa pelaporan/rapor)
namun asesmen dilakukan
hanya untuk memberikan
nilai kepada siswa dan
belum digunakan untuk
merancang pembelajaran
Guru hanya menggunakan
Guru melakukan
asesmen formatif pada
awal pembelajaran
dan hasilnya
digunakan untuk
mengidentifikasi
peserta didik yang
membutuhkan
perhatian lebih.
Ketika merancang
asesmen, guru mulai
memperhatikan
kesesuaian antara
asesmen dengan
tujuan pembelajaran.
Guru melakukan asesmen
formatif pada awal
pembelajaran dan
hasilnya digunakan untuk
merancang pembelajaran
berikutnya yang sesuai
dengan capaian mayoritas
peserta didik di kelasnya
(belum merupakan
rencana pembelajaran
terdiferensiasi)
Guru melakukan asesmen
untuk mendapatkan
umpan balik tentang
kebutuhan belajar peserta
didik dan menentukan
tindak lanjutnya
Guru melakukan asesmen
formatif pada awal
pembelajaran dan
hasilnyadigunakanuntuk
merancang pembelajaran
terdiferensiasi sesuai
dengan tahap capaian
pesertadidik(teachingat
the rightlevel)
Gurumampumelakukan
penyesuaian
pembelajaran sepanjang
proses pembelajaran
agarsemuapesertadidik
mencapai tujuan
pembelajaran.
Satuan pendidikan
mengembangkan
kebijakan yang
8. 53|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
asesmen yang disediakan
dalam buku teks
dan/atau modul ajar
mendorong guru untuk
menggunakan hasil
asesmen dalam
merancang kurikulum dan
pembelajaran.
9 Pembelajaran sesuai tahap
belajar peserta didik
(pendidikan dasar dan
menengah)
Berdasarkan asesmen
formatif di awal
pembelajaran, guru
mengajar seluruh siswa di
kelasnya sesuai dengan fase
Capaian Pembelajaran
mayoritas siswa di kelasnya.
Berdasarkan asesmen
formatif di awal
pembelajaran, guru
mengajar seluruh
siswa di kelasnya
sesuai dengan fase
capaian belajar
mayoritas siswa di
kelasnya dan dengan
memberikan perhatian
khusus terhadap
sebagian siswa yang
membutuhkan
perlakuan (materi
dan/atau metode
belajar) yang berbeda.
Berdasarkan asesmen
formatif di awal
pembelajaran, siswa di
kelas yang sama dibagi
menjadi dua kelompok
menurut capaian belajar
mereka. Dengan demikian,
setiapsiswadapatbelajar
sesuai dengan capaian
belajarnya.
Sekolah
menyelenggarakan
program pelajaran
tambahan untuk siswa
yang belum siap untuk
belajar sesuai dengan
kelasnya.
Berdasarkan asesmen
formatif di awal
pembelajaran, siswa di
kelas yang sama dibagi
menjadi dua kelompok
menurut capaian belajar
mereka. Dengan demikian,
setiapsiswadapatbelajar
sesuai dengan capaian
belajarnya.
Sekolah
menyelenggarakan
berbagai program seperti
pelajaran tambahan untuk
siswa yang belum siap
untuk belajar sesuai
dengan kelasnya dan
untuk siswa yang
9. 54|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
membutuhkan pengayaan
atau tantangan lebih.
10 Kolaborasiantarguruuntuk
keperluan kurikulum dan
pembelajaran
Guru belum berkolaborasi
untuk keperluan
pembelajaran intrakurikuler,
namun sudah berkolaborasi
untuk keperluan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila.
Guru berkolaborasi
dalam proses
perencanaan
pembelajarandiawal
atau akhir semester,
misalnya diskusi
tentang kemajuan
belajarpesertadidikdi
akhir semester, berbagi
praktik baik, berbagi
infotentangperangkat
ajar, dsb., dan
berkolaborasi untuk
keperluan projek
penguatan profil
pelajarPancasila.
Guru berkolaborasi dalam
perencanaan
pembelajaran di awal
semester (perencanaan)
dan dalam proses
pembelajaran sepanjang
semester, misalnya
melalui diskusi tentang
kemajuan belajar peserta
didik, berbagi praktik baik,
berbagi info tentang
perangkat ajar, dsb., dan
berkolaborasi untuk
keperluan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila serta terlibat
dalam evaluasi kurikulum
di satuan pendidikan.
Guru berkolaborasi untuk
perencanaan
pembelajaran di awal
semester dan dalam
proses pembelajaran
sepanjang semester,
misalnya melalui diskusi
tentang kemajuan belajar
peserta didik,
berbagi praktik baik,
berbagi info tentang
perangkat ajar, dsb., untuk
keperluan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila, dan terlibat
dalam pengembangan
kurikulum operasional
satuan pendidikan.
Satuan pendidikan
memiliki kebijakan dan
10. 55|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
mekanisme yang
mendorong kolaborasi
guru untuk kegiatan
belajar intrakurikuler
danjugaprojek,misalnya
melalui observasi kelas,
kegiatan refleksi
pembelajaran, kegiatan
berbagipraktikbaik,dsb.
11 Kolaborasi dengan orang
tua/keluarga dalam
pembelajaran
Guru melalui satuan
pendidikan memberikan
informasi tentang kemajuan
belajar peserta didik kepada
orangtua/wali pada saat
penerimaan rapor dan saat
peserta didik mengalami
masalah belajar
Komunikasi cenderung satu
arah, dari pihak satuan
pendidikan/ guru kepada
orang tua/wali, misalnya
guru memberikan saran
kepada orangtua/wali
tentangapayangsebaiknya
dilakukan untuk mendukung
prosesbelajarpesertadidik
Guru berkoordinasi
dengan guru lain
melalui satuan
pendidikan
memberikan informasi
tentang kemajuan
belajar peserta didik
kepada orangtua/wali
pada saat penerimaan
rapor dan secara
berkala dalam proses
belajar.
Komunikasi cenderung
satu arah, dari pihak
satuan pendidikan/
guru kepada orang
tua/wali,misalnyaguru
Guru berkoordinasi
dengan guru lain melalui
satuan pendidikan
memberikan informasi
tentang kemajuan belajar
peserta didik kepada
orangtua/wali pada saat
penerimaan rapor dan
secara berkala dalam
proses belajar.
Komunikasi cenderung
dialogduaarah,dimana
pihak satuan
pendidikan/guru dan
orangtua/wali,mencari
ide dan kesepakatan
tentang apayang
Guru berkomunikasi
dengangurulainmelalui
satuan pendidikan
memberikan informasi
tentang kemajuan belajar
peserta didik kepada
orangtua/wali pada saat
penerimaan rapor dan
secara
berkaladalamproses
belajar
Ada saluran komunikasi
yang berkala untuk orang
tua
memberikan umpan balik
terhadap kurikulum dan
pembelajaran.
11. 56|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
memberikan saran
kepada orangtua/wali
tentang apa yang
sebaiknya dilakukan
untuk
mendukung proses
belajar peserta didik
sebaiknya dilakukan
bersama untuk
mendukungprosesbelajar
pesertadidik
Orang tua berkesempatan
untuk terlibat dalam
pembelajaran, misalnya
menjadi narasumber
dalam intrakurikuler
dan/atau dalam projek
penguatan profil pelajar
Pancasila
Komunikasi melibatkan
tiga pihak, yaitu guru-
siswa-orang tua untuk
mendiskusikan tahapan
belajar dan tindak lanjut
yang perlu dilakukan
untuk mendukung proses
belajar siswa
12 Kolaborasi dengan
masyarakat/komunitas/
industri
Satuan pendidikan sudah
merancang pelibatan
masyarakat/
komunitas/industri dalam
proses pembelajaran
intrakurikuler maupun
projek penguatan profil
pelajar Pancasila, namun
belum terlaksana.
Satuan pendidikan
melibatkan
masyarakat/
komunitas/industri
hanya untuk
mendukung kegiatan
yang tidak
berkelanjutan atau
kegiatan yang tidak
Satuan pendidikan
melibatkan masyarakat/
komunitas/industri untuk
mendukung pembelajaran
intrakurikuler atau projek
penguatan profil
pelajar, untuk
kegiatan yang lebih
panjang jangka
waktunya
Satuan pendidikan
melibatkan masyarakat/
komunitas/industri secara
berkelanjutan untuk
mendukung pembelajaran
intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila
12. 57|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
berkaitan dengan
pembelajaran
intrakurikuler maupun
projekpenguatanprofil
pelajarPancasila.
Komunitas/industri yang
dilibatkan lebih beragam
sesuai tujuan
pembelajaran
intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar
Pancasila
13 Refleksi, evaluasi dan
peningkatan kualitas
implementasi kurikulum
Refleksi dan evaluasi
implementasi kurikulum dan
pembelajaran cenderung
satu arah dari pimpinan
satuan pendidikan, dan
belum
berbasis data.
Refleksi dan evaluasi
implementasi
kurikulum dan
pembelajaran
dilakukan sebagian
guru
Refleksi dan evaluasi
tersebut belum
berbasis data,
melainkan penilaian
masing-masing guru
berdasarkan
pengalaman pribadi
dan/atau pandangan
rekan sejawat
Sebagianguru
menyesuaikan
perencanaan
Refleksi dan evaluasi
implementasi kurikulum
dan pembelajaran
dilakukan sebagian guru.
Hasil refleksi (pengalaman
dan persepsi guru serta
rekan sejawat) dilengkapi
dengan data hasil belajar
peserta didik, serta
masukan orangtua/ wali.
Rapor Pendidikan juga
mulai digunakan data
untuk refleksi dan evaluasi
Sebagian guru
menyesuaikan
perencanaan
pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi
dan evaluasi tersebut.
Refleksi dan evaluasi
implementasi kurikulum
dan pembelajaran
dilakukan mayoritas atau
semuaguru.Hasilrefleksi
(pengalamandanpersepsi
guru) dilengkapi dengan
dataRaporPendidikan
Guru-gurudalamtimkecil
(berdasarkan kelompok
mata pelajaran dalam
satu fase, guru kelas
dalamsatufase,dan/atau
berbagai mata pelajaran
dalam satu fase/ level)
berdiskusi dan
berkolaborasi untuk
melakukan perencanaan
pembelajaran
13. 58|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
pembelajaran
berdasarkan hasil
refleksi dan evaluasi
tersebut
berdasarkan hasil refleksi
dan evaluasi.
Satuan pendidikan telah
memiliki t kebijakan
mengenai refleksi dan
evaluasi kurikulum
(contohnya melalui
komunitas belajar,
pertemuan rutin guru,
kebijakan tentang
penulisan rapor dan
pemberian umpan balik
kepada peserta didik).
Deskripsi singkat yang berisi
rangkuman dari pernyataan no
6-13
minimal 250 dan maksimal 500 karakter
Efektivitas kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran di Sekolah
Petunjuk:PilihlahopsiberdasarkanhasilpendampinganyangBapak/Ibulakukan.PilihopsiyangpalingsesuaidenganhasilamatanBapak/Ibu
terhadapperilakuKepalaSekolahdisatuanpendidikandampinganAnda.
No Aspek A B C D E
14. 59|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
14 Kepala Sekolah
memimpin perencanaan
dan pelaksanaan proses
belajar yang berpusat
pada murid
Kepala sekolah
memahami bahwa
penting untuk
mengembangkan kelas
sebagai sistem sosial
yang mewujudkan
merdeka belajar.
Kepala sekolah
mengajak guru
untuk
mengembangkan
kelas sebagai
sistem sosial yang
mewujudkan
merdeka belajar.
Kepala sekolah
melibatkan seluruh
warga sekolah untuk
berpartisipasi dalam
mewujudkan
lingkungan belajar
yang aman dan
nyaman bagi aktivitas
murid dan guru
sehingga senantiasa
terwujud merdeka
belajar.
Kepala sekolah
memastikan dan
membangun
komunikasi serta
interaksi persuasif
seluruhwargasekolah
dalam berpartisipasi
mewujudkan
lingkungan sekolah
yang kondusif, aman,
dan nyaman bagi
aktivitas murid dan
guru sehingga
senantiasa terwujud
merdekabelajar.
Kepala sekolah
mengembangkan
sistem yang
memastikan
masukan dan
aspirasi murid
sebagai
pertimbangan
dalam
penyusunan
kebijakan dan
praktik belajar
pada level kelas
dan sekolah
dengan dukungan
dari warga
sekolah yang lain
untuk
mewujudkan
lingkungan
belajar yang
kondusif, aman,
dan nyaman bagi
aktivitas murid
dan guru
sehingga
sehingga
15. 60|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
senantiasaterwuj
ud merdeka
belajar.
15 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
memimpin refleksi dan memimpin pertemuan memimpin memimpin pertemuan memimpin pertemuan mengembangkan
perbaikan kualitas refleksiyangmelibatkan pertemuan refleksi refleksi secara berkala refleksi secara berkala mekanisme
proses belajar yang guru namun belum Secaraberkala yang yang melibatkan yang melibatkan refleksi secara
berpusat pada murid. secara berkala. melibatkan semua semua guru semua guru berkala yang
guru untuk berdasarkan analisis berdasarkan analisis melibatkan semua
perbaikan kualitas data yang data yang guru berdasarkan
proses belajar. menghasilkan inisiatif menghasilkan inisiatif analisisdatayang
untuk perbaikan kolaboratif untuk menghasilkan
kualitasprosesbelajar perbaikan kualitas inisiatif kolaboratif
yang terukur. proses belajar yang untuk perbaikan
terukur. kualitas proses
belajar yang
terukur.
16 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
memimpin upaya memahami bahwa mengajak guru melibatkan seluruh memastikan dan mengembangkan
pengembangan penting untuk untuk warga sekolah untuk membangun sistem yang
lingkungan belajar yang mengembangkan kelas mengembangkan berpartisipasi dalam komunikasi serta memastikan
berpusat pada murid sebagai sistem sosial kelas sebagai mewujudkan interaksi persuasif masukan dan
yang mewujudkan sistem sosial yang lingkungan belajar seluruhwargasekolah aspirasi murid
merdeka belajar. mewujudkan yang aman dan dalam berpartisipasi sebagai
16. 61|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
merdeka belajar. nyaman bagi aktivitas mewujudkan pertimbangan
murid dan guru lingkungan sekolah dalam
sehingga senantiasa yang kondusif, penyusunan
terwujud merdeka aman,dan nyaman kebijakan dan
belajar. bagi aktivitas murid praktik belajar
dan guru sehingga pada level kelas
senantiasa terwujud dan sekolah
merdeka belajar. dengan dukungan
dari warga
sekolahyanglain
untuk
mewujudkan
lingkungan
belajar yang
kondusif, aman,
dan nyaman bagi
aktivitas murid
dan guru
sehingga
senantiasa
terwujudmerdeka
belajar.
17 Kepala Sekolah Kepala sekolah mulai Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
melibatkan orang memetakanperanorang mengomunikasikan mengomunikasikan mengomunikasikan membangun
tua/wali murid sebagai tua/wali murid dan dan meminta dengan menggunakan hasil pengembangan mekanisme yang
pendamping dan masyarakat dalam masukandariorang berbagai strategi sekolah serta memfasilitasi
sumber belajar di pengembangansekolah. tua/wali murid dan komunikasi yang menyediakan komunikasi hasil
17. 62|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
sekolah masyarakat terkait mendorong kesempatan bagi pengembangan
dampak hasil keterlibatan orang orang tua/wali murid sekolah dan
pengembangan tua/wali murid dan danmasyarakatuntuk penyediaan
sekolah pada masyarakat dalam mengambil peran kesempatan bagi
peningkatan pengembangan dalam program orang tua/wali
kualitas belajar sekolah yang pengembangan murid dan
murid. berdampak pada sekolah yang masyarakatuntuk
peningkatan kualitas berdampak pada mengambil peran
belajar murid. peningkatan kualitas dalam program
belajar murid. pengembangan
sekolah yang
berdampak pada
peningkatan
kualitas belajar
murid.
18 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepalasekolahsecara Kepala sekolah Kepala sekolah
berpartisipasi aktif memahami bahwa mengikuti kegiatan aktif kegiatan jejaring membuat karya guru lain dalam
dalam jejaring dan penting mengikuti jejaring dan dan organisasi profesi dan/atau memberikan membuat karya
organisasi yang relevan kegiatan jejaring dan organisasi profesi untuk mengeksplorasi layanan yang dan/atau
dengan kepemimpinan organisasiprofesiuntuk untuk beragam pengalaman bermakna, berbagi memberikan
sekolah untuk mengembangkankarier. mengembangkan belajar yang relevan praktik baik layanan yang
mengembangkan karier karier dengan kebutuhan pembelajaran, dan bermakna, dalam
belajar untuk mengambil beragam berbagi praktik
mengembangkan peran pada kegiatan baik
karier jejaringdanorganisasi pembelajaran,
profesi yang relevan dan dalam
dengan kebutuhan mengambil
18. 63|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
belajar untuk
mengembangkan
karier
beragam peran
pada kegiatan
jejaring dan
organisasi profesi
yang relevan
dengan
kebutuhan belajar
untuk
mengembangkan
karier
19 Kepala Sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah Kepala sekolah
menunjukkan memahami pentingnya mengelola emosi, mengelola emosi, mengelola emosi, membantu
kematangan spiritual, pengelolaan emosi, menggunakan menggunakan prinsip menggunakan prinsip kepemimpinan
moral,danemosiuntuk menggunakan prinsip prinsip moral, dan moral, dan moral, dan sekolahyanglain
berperilaku sesuai moral,danmenunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan dalammengelola
dengan kode etik. keyakinan terhadap keyakinanterhadap keyakinan terhadap keyakinan terhadap emosi,
TuhanyangMahaEsa Tuhan yang Maha TuhanyangMahaEsa TuhanyangMahaEsa menggunakan
dalam berperilaku kerja Esa untuk untuk untuk prinsip moral, dan
yang mengacu pada berperilaku kerja mengembangkan mengembangkan menunjukkan
kode etik. yangmengacupada perilaku kerja dan perilaku kerja dan keyakinan
kode etik. pembelajaran yang pembelajaran yang terhadap Tuhan
mengacu pada kode mengacu pada kode yang Maha Esa
etik. etik, serta untuk
mengantisipasi mengembangkan
pelanggarankodeetik perilakukerjadan
dan menghindari pembelajaran
konflik kepentingan. yang mengacu
19. 64|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
pada kode etik
serta
mengantisipasi
terjadinya
pelanggaran kode
etik dan
menghindari
konflik
kepentingan.
20 Kepala sekolah
mengembangkan
komunitas praktisi
Kepala sekolah belum
memulai komunitas
praktisididalamsatuan
pendidikan
Kepala sekolah
memulai komunitas
praktisi di dalam
satuan pendidikan
dengan
memperkenalkan
dan membentuk
komunitas praktisi
Kepala sekolah
menjadikan komunitas
praktisi sebagai
agendarutindisatuan
pendidikan
Kepala sekolah mulai
bergerak
menyebarluaskan
pengetahuan dan
praktik baik ke satuan
pendidikan lain
Deskripsi singkat yang
berisi rangkuman dari
pernyataan no 14-20
minimal 250 dan maksimal 500 karakter
Hambatan yang terjadi dalam satu bulan terakhir :
21 a. Sumber Daya
Manusia (SDM)
(misalnya:
YA TIDAK Data Belum
Tersedia
(Deskripsikan
singkat dan jelas
hambatan yang
(Deskripsikan
solusi yang
perlu dilakukan
Status
Hambatan
20. 65|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
keterbatasan jumlah
PTK, kompetensi
kepala sekolah dan
guru, motivasi
rendah, gagap
teknologi)
terjadi) baik oleh FSP
maupun
pemerintah)
- Jumlah PTK tidak
mencukupi
diisi solusi
penyelesaian
hambatan
(opsional,
pilihan
jawaban) :
Dalam Proses,
Butuh
Dukungan,
Selesai
-
Kompetensi/kapasitas
rendah
(mandatory)
- Komitmen kepala
sekolah atau guru
rendah
(mandatory)
- Berhalangan tetap
karena kondisi
kesehatan (misalnya,
sakit akut, stroke
(mandatory)
22. 67|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
- Jaringan internet
tidak ada/tidak stabil
-
d. Kegiatan
pembelajaran
(mandatory)
- Kegiatan
pembelajaran belum
berjalan (misalnya
dikarenakan guru
mangkir atau peserta
didik tidak bisa
mengikuti
pembelajaran)
-
- Perangkat ajar tidak
memadai
(keterbatasan akses
terhadap buku teks,
contoh modul ajar,
contoh penguatan
projek profil pelajar
Pancasila)
e. Dukungan
Pemerintah Daerah
(mandatory)
- Anggaran tidak
23. 68|PanduanPelaksanaanPendampinganolehFSPAngkatan2
tersedia/tidak cukup
- Kebijakan/regulasi
belum sesuai dengan
program sekolah
penggerak
(mandatory)
-Terjadirotasikepala
sekolah/pengawas
sekolah
-
- Tidak ada dukungan
dari pengawas
Ya
-
f. Dukungan internal
sekolah
YA
-Yayasan tidak
mendukung
-
-
- Guru non komite
pembelajaran tidak
mendukung
(mandatory)
g. Kondisi Mendesak (mandatory)
- Terjadi bencana
alam
-