SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Tugas Meringkas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dinah Suryanah (2209087020)
Bab 7: Pendekatan Perilaku dan Kognitif Sosial
Belajar adalah Kenikmatan alami
–Aristoteles
Filsuf Yunani, Abad ke-4 SM
A. Apakah Belajar?
 Pembelajaran merupakan pengaruh yang relative permanen pada perilaku, pengetahuan,
dan keterampilan berpikir yang terjadi melalui pengalaman.
 Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Perilaku
- Perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan, baik verbal maupun
nonverbal, yang dapat langsung dilihat atau didengar. Behaviorisme: perilaku
harus dijelaskan oleh pengalaman diamati, bukan oleh proses mental.
- Proses mental: pikiran, perasaan, dan motif yang tidak dapat diamati oleh orang
lain
2. Pendekatan Kognitif: berpikir.
- Empat pendekatan utama kognitif: kognitif social, pengolahan informasi,
kognitif konstruktiv, dan konstruktiv sosial.
- Pendekatan kognitif sosial menekankan bagaimana perilaku, lingkungan, dan
faktor-faktor (kognitif) berinteraksi untuk memengaruhi pembelajaran
(Bandura, 2009, 2010a)
- Pendekatan pemrosesan informasi berfokus pada bagaimana anak-anak
memproses informasi melalui perhatian, memori, berpikir, dan proses kognitif
lainnya (Martinez, 2010).
- Pendekatan konstruktivis kognitif menekankan kontruksi kognitif anak dan
pemahaman pengetahuan (Halford, 2008)
- Pendekatan konstruktivis sosial fokus pada kerja sama dengan pihak lain
untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman (Holzman, 2009)
B. Pendekatan Perilaku untuk Belajar
 Pendekatan Klasik: Jenis pembelajaran di mana sebuah organisme belajar untuk
menghubungkan atau asosiasi, rangsangan sehingga rangsangan netral menjadi terkait
dengan rangsangan bermakna dan memperoleh kemampuan respon yang sama.
 Penggagas Teori Klasik: Ivan Pavlov (1927)
 Pengkondisian klasik dapat terlibat pada pengalaman positif dan negatif.
 Desentisasi sistematis: metode yang didasarkan pada pengondisian klasik yang
mengurangi kecemasan dengan mendapatkan individu untuk mengasosiasikan relaksasi
dengan visualisasi dari situasi berturut yang semakin memproduksi kecemasan.
 Tujuan desentisasi sistematis: mendapatkan siswa mengasosiasikan bicara kepada publik
dengan relaksasi tanpa kecemasan.
 Pendekatan Operan (pengondisian instrumental) B.F. Skinner (1938): bentuk
pembelajaran di mana konsekuensi dan perilaku menghasilkan perubahan dalam
probabilitas bahwa perilaku tersebut akan terjadi.
 Penghargaan: konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa perilaku akan terjadi.
 Hukuman: konsekuensi yang menurunkan probabilitas bahwa perilaku akan terjadi.
C. Analisis Perilaku Terapan dalam Pendidikan
 Apakah Analisis Perilaku Terapan?
Dua fungsi analisis perilaku terapan: meningkatkan perilaku yang diinginkan dan
mengurangi perilaku yang tidak diinginkan (Alberto&Troutman, 2009; Kraft, 2010)
Melakukan pengamatan umum, menentukan perilaku sasaran yang perlu diubah dan
sebelumnya memperhatikan kondisi awal. Lalu menentapkan tujuan perilaku yang
diharapkan, penguat atau hukuman yang ditentukan, program manajemen perilaku
dilakukan, dan keberhasilan atau kegagalan program dievaluasi (Dunlap & lain, 2010)
 Peningkatan Perilaku yang Diinginkan
Enam strategi:
1. Memilih penguat efektif
2. Membuat kontingen (banyak hal yang ditentukan) dan tepat waktu
3. Memilih jadwal penguat yang terbaik
4. Mempertimbangkan kontrak kesepakatan
5. Menggunakan penguatan negatif secara efektif
6. Menggunakan permintaan dan membentuk (dua penguatan differensial)
 Penurunan Perilaku yang Tidak Diinginkan
 Langkah-langkah Analisis perilaku terapan Paul Alberto dan Anne Troutman (2009):
1. Gunakan penguatan diferensial
2. Hentikan penguatan
3. Hapus rangsangan yang diinginkan
4. Hadir rangsangan permusuhan(hukuman)
 Teguran lisan lebih efektif diberikan segera setelah mereka melakukan perilaku yang
tidak diinginkan. Teguran tidak perlu dilakukan dengan berteriak cukup dengan
mengatakan dengan tegas “berhenti melakukan hal itu” dengan kontak mata yang
sering, memanggil siswa secara personal.
 Mengevaluasi Pengondisian Instrumental dan Analisis Perilaku Terapan
 Belajar tentang konsekuensi akan memengaruhi perilaku siswa dapat meningkat
kemampuan guru jika digunakan secara efektif. Hal lain yang dapat dilakukan guru
yaitu melakukan penguatan perilaku tertentu
 Kritik terhadap pembelajaran dengan pendekatan pengondisian:
1. Teori perilaku tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap proses kognitif
yang terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2009)
2. Hal yang dapat mengubah perilaku bukanlah hadiah atau hukuman melainkan
keyakinan atau harapan Tindakan tertentu akan dihargai atau dihukum (Schunk,
2011)
3. Guru terlalu banyak menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan analisis
perilaku terapan sehingga tidak cukup pada pembelajaran akademis
D. Pendekatan Kognitif Sosiak untuk Belajar
 Teori Kognitif Sosial Bandura:
- Faktor sosial dan kognitif, serta perilaku memiliki peran penting dalam
pembelajaran
- Efikasi diri: keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan menghasilkan
hasil yang positif
 Belajar Observasional:
- pembelajaran yang melibatkan pemerolehan keterampilan, strategi, dan keyakinan
dengan mengamati orang lain.
- Proses pembelajaran Observasional:
1. Perhatian: selektif, terbagi, berkelanjutan, eksekutif
2. Retensi: mengambil informasi, menyimpan dan mewakili, mengambil
3. Produksi:
4. Motivasi:
 Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri
 Penekanan pendekatan perilaku kognitif: siswa dapat memantau, mengelola dan
mengatur perilkau mereka sendiri sehingga tidak terkendali oleh faktor eksternal.
 Pendekatan perilaku kognitif: mengubah kesalahpahaman siswa, memperkuat
keterampilan dalam mengatasi masalah, meningkatkan control diri mereka,
mendorong refleksi diri yang bersifat konstruktiv (Spiegler & Guevremont, 2010)
 Metode instruksional diri: Teknik perilaku kognitif ditujukan untuk mengajarkan
individu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri dengan berbicara kepada diri
meraka secara positif.
 Strategi berbicara (Meichenbaum, Turki, & Burstein, 1975):
1. Bersiap untuk kecemasan atau stress: “Saya akan mengembangkan rencana
menghadapinya”
2. Hadapi dan tangani kecemasan atau stress: “Saya dapat memenuhi tantangan
itu”
3. Mengatasi perasaan pada saat-saat kritis: “Ketika cemas datang saya akan
berhenti dan fokus pada apa yang harus saya lakukan”
4. Gunakan pernyataan memperkuat diri: “Saya tahu saya dapat melakukannya”
 Berbicara positif terhadap diri sendiri dapat membantu guru maupun siswa
mencapai potensi secara maksimal.
 Psikologi Pendidikan semakin mendukung pentingnya pembelajaran regulasi diri
(Winne & Nisbett, 2010)
 Pembelajaran regulasi diri terdiri atas generasi diri dan pemantauan diri dari
pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai tujuan
 Siswa berprestasi sering kali merupakan pembelajar pengaturan diri. Salah satu
model pembelajaran pengaturan diri melibatkan komponen: evaluasi dan
pemantauan diri, penetapan tujuan dan perencanaan strategis, menempatkan
rencana ke dalam Tindakan, dan hasil pemantauan dan menyempurnakan strategi.
 Pengaturan diri merupakan aspek penting dalam kesiapan sekolah. Aspek penting
dari pembelajaran pengaturan diri adalah memberikan siswa tanggung jawab untuk
kegiatan belajar mereka.
 Mengevaluasi Pendekatan Kognitif Sosial
 Pendekatan kognitif sosial memberikan peranan penting dalam mendidik anak(Spiegler
& Guevremont, 2010)
 Kritik terhadap pendekatan kognitif sosial: pendekatan ini terlalu banyak penekanan
pada perilaku terbuka dan faktor eksternal serta tidak cukup pada rincian tentang cara
bagaimana proses kognitif dapat terbentuk.

More Related Content

Similar to Bab 7 Pendekatan Perilaku dan Kogntif Sosial.docx

Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt  Kuliah Psiko Pend YuliTugas Mt  Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuliyulianirismawati
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)virginsmag
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranFMx Cafe
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifzikriamri86
 
Modul i belajar
Modul i belajarModul i belajar
Modul i belajarHij S
 
belajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.pptbelajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.pptDazrullisaLisa
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran Dedi Yulianto
 
Perencanaan promkes new
Perencanaan promkes newPerencanaan promkes new
Perencanaan promkes newCahya
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisirisqifajril
 
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaranStrategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajarannoussevarenna
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxWAKURSMKUMMA
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaNIKAPUTRIMUSTIKADEVI
 
Teori belajar sosial
Teori belajar  sosialTeori belajar  sosial
Teori belajar sosialfajarww
 
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivisJoni Minggulius
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifCikgu Zatiah
 

Similar to Bab 7 Pendekatan Perilaku dan Kogntif Sosial.docx (20)

Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt  Kuliah Psiko Pend YuliTugas Mt  Kuliah Psiko Pend Yuli
Tugas Mt Kuliah Psiko Pend Yuli
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
 
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan PengajaranPsikologi Pembelajaran dan Pengajaran
Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
Modul i belajar
Modul i belajarModul i belajar
Modul i belajar
 
belajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.pptbelajar-pembelajaran.ppt
belajar-pembelajaran.ppt
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Perencanaan promkes new
Perencanaan promkes newPerencanaan promkes new
Perencanaan promkes new
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
 
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaranStrategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
Strategi Media Pembelajaran (SMP) - Konsep Dasar Model pembelajaran
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Tugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nikaTugas uas teknologi pendidikan nika
Tugas uas teknologi pendidikan nika
 
Teori belajar sosial
Teori belajar  sosialTeori belajar  sosial
Teori belajar sosial
 
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
7 teori kognitif sosial & pembelajaran konstruktivis
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
OBSERVATION
OBSERVATION OBSERVATION
OBSERVATION
 

Recently uploaded

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxAndrewKen3
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuKhiyaroh1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananriniaandayani
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 

Bab 7 Pendekatan Perilaku dan Kogntif Sosial.docx

  • 1. Tugas Meringkas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan Dinah Suryanah (2209087020) Bab 7: Pendekatan Perilaku dan Kognitif Sosial Belajar adalah Kenikmatan alami –Aristoteles Filsuf Yunani, Abad ke-4 SM A. Apakah Belajar?  Pembelajaran merupakan pengaruh yang relative permanen pada perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang terjadi melalui pengalaman.  Pendekatan Pembelajaran 1. Pendekatan Perilaku - Perilaku adalah segala sesuatu yang kita lakukan, baik verbal maupun nonverbal, yang dapat langsung dilihat atau didengar. Behaviorisme: perilaku harus dijelaskan oleh pengalaman diamati, bukan oleh proses mental. - Proses mental: pikiran, perasaan, dan motif yang tidak dapat diamati oleh orang lain 2. Pendekatan Kognitif: berpikir. - Empat pendekatan utama kognitif: kognitif social, pengolahan informasi, kognitif konstruktiv, dan konstruktiv sosial. - Pendekatan kognitif sosial menekankan bagaimana perilaku, lingkungan, dan faktor-faktor (kognitif) berinteraksi untuk memengaruhi pembelajaran (Bandura, 2009, 2010a) - Pendekatan pemrosesan informasi berfokus pada bagaimana anak-anak memproses informasi melalui perhatian, memori, berpikir, dan proses kognitif lainnya (Martinez, 2010). - Pendekatan konstruktivis kognitif menekankan kontruksi kognitif anak dan pemahaman pengetahuan (Halford, 2008)
  • 2. - Pendekatan konstruktivis sosial fokus pada kerja sama dengan pihak lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman (Holzman, 2009) B. Pendekatan Perilaku untuk Belajar  Pendekatan Klasik: Jenis pembelajaran di mana sebuah organisme belajar untuk menghubungkan atau asosiasi, rangsangan sehingga rangsangan netral menjadi terkait dengan rangsangan bermakna dan memperoleh kemampuan respon yang sama.  Penggagas Teori Klasik: Ivan Pavlov (1927)  Pengkondisian klasik dapat terlibat pada pengalaman positif dan negatif.  Desentisasi sistematis: metode yang didasarkan pada pengondisian klasik yang mengurangi kecemasan dengan mendapatkan individu untuk mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi dari situasi berturut yang semakin memproduksi kecemasan.  Tujuan desentisasi sistematis: mendapatkan siswa mengasosiasikan bicara kepada publik dengan relaksasi tanpa kecemasan.  Pendekatan Operan (pengondisian instrumental) B.F. Skinner (1938): bentuk pembelajaran di mana konsekuensi dan perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas bahwa perilaku tersebut akan terjadi.  Penghargaan: konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa perilaku akan terjadi.  Hukuman: konsekuensi yang menurunkan probabilitas bahwa perilaku akan terjadi. C. Analisis Perilaku Terapan dalam Pendidikan  Apakah Analisis Perilaku Terapan? Dua fungsi analisis perilaku terapan: meningkatkan perilaku yang diinginkan dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan (Alberto&Troutman, 2009; Kraft, 2010) Melakukan pengamatan umum, menentukan perilaku sasaran yang perlu diubah dan sebelumnya memperhatikan kondisi awal. Lalu menentapkan tujuan perilaku yang diharapkan, penguat atau hukuman yang ditentukan, program manajemen perilaku dilakukan, dan keberhasilan atau kegagalan program dievaluasi (Dunlap & lain, 2010)
  • 3.  Peningkatan Perilaku yang Diinginkan Enam strategi: 1. Memilih penguat efektif 2. Membuat kontingen (banyak hal yang ditentukan) dan tepat waktu 3. Memilih jadwal penguat yang terbaik 4. Mempertimbangkan kontrak kesepakatan 5. Menggunakan penguatan negatif secara efektif 6. Menggunakan permintaan dan membentuk (dua penguatan differensial)  Penurunan Perilaku yang Tidak Diinginkan  Langkah-langkah Analisis perilaku terapan Paul Alberto dan Anne Troutman (2009): 1. Gunakan penguatan diferensial 2. Hentikan penguatan 3. Hapus rangsangan yang diinginkan 4. Hadir rangsangan permusuhan(hukuman)  Teguran lisan lebih efektif diberikan segera setelah mereka melakukan perilaku yang tidak diinginkan. Teguran tidak perlu dilakukan dengan berteriak cukup dengan mengatakan dengan tegas “berhenti melakukan hal itu” dengan kontak mata yang sering, memanggil siswa secara personal.  Mengevaluasi Pengondisian Instrumental dan Analisis Perilaku Terapan  Belajar tentang konsekuensi akan memengaruhi perilaku siswa dapat meningkat kemampuan guru jika digunakan secara efektif. Hal lain yang dapat dilakukan guru yaitu melakukan penguatan perilaku tertentu  Kritik terhadap pembelajaran dengan pendekatan pengondisian: 1. Teori perilaku tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap proses kognitif yang terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2009) 2. Hal yang dapat mengubah perilaku bukanlah hadiah atau hukuman melainkan keyakinan atau harapan Tindakan tertentu akan dihargai atau dihukum (Schunk, 2011) 3. Guru terlalu banyak menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan analisis perilaku terapan sehingga tidak cukup pada pembelajaran akademis
  • 4. D. Pendekatan Kognitif Sosiak untuk Belajar  Teori Kognitif Sosial Bandura: - Faktor sosial dan kognitif, serta perilaku memiliki peran penting dalam pembelajaran - Efikasi diri: keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi dan menghasilkan hasil yang positif  Belajar Observasional: - pembelajaran yang melibatkan pemerolehan keterampilan, strategi, dan keyakinan dengan mengamati orang lain. - Proses pembelajaran Observasional: 1. Perhatian: selektif, terbagi, berkelanjutan, eksekutif 2. Retensi: mengambil informasi, menyimpan dan mewakili, mengambil 3. Produksi: 4. Motivasi:  Pendekatan Perilaku Kognitif dan Regulasi Diri  Penekanan pendekatan perilaku kognitif: siswa dapat memantau, mengelola dan mengatur perilkau mereka sendiri sehingga tidak terkendali oleh faktor eksternal.  Pendekatan perilaku kognitif: mengubah kesalahpahaman siswa, memperkuat keterampilan dalam mengatasi masalah, meningkatkan control diri mereka, mendorong refleksi diri yang bersifat konstruktiv (Spiegler & Guevremont, 2010)  Metode instruksional diri: Teknik perilaku kognitif ditujukan untuk mengajarkan individu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri dengan berbicara kepada diri meraka secara positif.  Strategi berbicara (Meichenbaum, Turki, & Burstein, 1975):
  • 5. 1. Bersiap untuk kecemasan atau stress: “Saya akan mengembangkan rencana menghadapinya” 2. Hadapi dan tangani kecemasan atau stress: “Saya dapat memenuhi tantangan itu” 3. Mengatasi perasaan pada saat-saat kritis: “Ketika cemas datang saya akan berhenti dan fokus pada apa yang harus saya lakukan” 4. Gunakan pernyataan memperkuat diri: “Saya tahu saya dapat melakukannya”  Berbicara positif terhadap diri sendiri dapat membantu guru maupun siswa mencapai potensi secara maksimal.  Psikologi Pendidikan semakin mendukung pentingnya pembelajaran regulasi diri (Winne & Nisbett, 2010)  Pembelajaran regulasi diri terdiri atas generasi diri dan pemantauan diri dari pikiran, perasaan, dan perilaku untuk mencapai tujuan  Siswa berprestasi sering kali merupakan pembelajar pengaturan diri. Salah satu model pembelajaran pengaturan diri melibatkan komponen: evaluasi dan pemantauan diri, penetapan tujuan dan perencanaan strategis, menempatkan rencana ke dalam Tindakan, dan hasil pemantauan dan menyempurnakan strategi.  Pengaturan diri merupakan aspek penting dalam kesiapan sekolah. Aspek penting dari pembelajaran pengaturan diri adalah memberikan siswa tanggung jawab untuk kegiatan belajar mereka.  Mengevaluasi Pendekatan Kognitif Sosial  Pendekatan kognitif sosial memberikan peranan penting dalam mendidik anak(Spiegler & Guevremont, 2010)  Kritik terhadap pendekatan kognitif sosial: pendekatan ini terlalu banyak penekanan pada perilaku terbuka dan faktor eksternal serta tidak cukup pada rincian tentang cara bagaimana proses kognitif dapat terbentuk.