SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Hukum Syara tentang
Pergaulan Pria & Wanita
Laki-laki &
Perempuan
Memiliki NALURI
SEKSUAL
(Gharizatun Nau)
Akibatnya:
Ada ketertarikan
terhadap lawan
jenis
Memicu masalah
yang sangat
UNIK
Islam memiliki seperangkat
aturan khusus untuk
hubungan pria dan wanita ini
Jika dilaksanakan,
akan menjamin
keharmonisan
keduanya
Namun sayang, saat ini kita hidup
dalam arus kehidupan MABDA
KAPITALISME yang membuat
mayoritas kaum muslim merasa
asing dan risih dengan aturan
agamanya sendiri.
PARADIGMA BARAT
• Kebutuhan seksual adalah hal yang
mutlak  jika tidak disalurkan akan
membawa kesengsaraan.
• Mengumbar erotisme untuk
membangkitkan dorongan seksual 
dibuat gambar, film, dan lagu
bertemakan cinta
•Menganggap interaksi yang bercampur baur
antara pria dan wanita dan hubungan di luar
pernikahan sebagai hal yang lazim bahkan
penting demi tersalurkannya kebutuhan
seksual.
•Menjunjung tinggi kebebasan bertingkah-
laku yang merupakan bagian dari ide HAM
(Hak Asasi Manusia)
Padahal, aturan hubungan pria-
wanita ala Barat telah terbukti
gagal dalam mewujudkan
keharmonisan dan secara nyata
malah menjauhkan manusia
dari martabat kemanusiannya.
Akibatnya: Bencana Kemanusiaan
•Seks di luar nikah dengan pacaran
•One night stand dan selingkuh
•Penyimpangan seksual seperti lesbianisme, gay,
incest dan beastiality.
•Kekerasan seksual seperti perkosaan, pelecehan
seksual dan abortus.
•Menyebarnya penyakit seksual seperti AIDS,
Gonorhoe, shipilis, dll.
HASIL SURVEI PKBI TAHUN 2006
•Remaja yang mengaku pernah
berhubungan seksual berusia 13-18
tahun
•60% diantaranya tidak menggunakan
alat kontrasepsi dan melakukannya di
rumah sendiri
HASIL SURVEI KOMNAS-PA 2012
Responden: 4726 siswa SMP-SMA di 17 kota besar
• 62,7% siswi SMP pernah berhubungan seks pra-
nikah (21, 2% diantaranya pernah melakukan
aborsi ilegal)
• 97% remaja SMP SMA pernah menonton video
porno
• 93,7% pernah beradegan intim tanpa penetrasi
• 21,2% remaja SMU pernah aborsi
Benarkah naluri seksual manusia bersifat mutlak
dan harus dipenuhi?
Naluri = Grarizah  KEINGINAN
Rangsangan/ Pemicu:
 Berasal dari luar manusia (film, gambar, lagu, dll)
 Bisa dihindari dengan menjauhi semua fakta yang
dapat memancing dorongan seksual atau
mengalihkan perhatian kepada hal-hal lain.
Jika tidak dipenuhi: manusia gelisah, namun tidak
sampai merusak fisik/akal.
Bagaimana pandangan Islam?
 Pria dan wanita memiliki peran yang sangat penting
dalam kehidupan.
 Hubungan keduanya bukan sekedar untuk
mengumbar erotisme
 Islam melarang keras aktivitas yang mengumbar
syahwat secara bebas.
 Aktivitas pemenuhan naluri seksual hanya sah jika
dilakukan melalui jalan pernikahan dan pemilikan
budak.
Aktivitas seksual dalam pernikahan
 Untuk melanjutkan keturunan umat manusia
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan
daripadanya Allâh menciptakan istrinya; dan daripada
keduanya Allâh memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak..." (TQS. Annisa: 1)
SISTEM PERGAULAN
(an-Nidzam al-Ijtima’i )
•Pernikahan, perceraian, talak
•Poligami
•Mahram
•Nasab (garis keturunan)
•Li’an
•Pemeliharaan anak
•Pengaturan hubungan pria & wanita
• Tempat yang tak seorang pun perlu
meminta izin untuk memasukinya.
• Contoh: masjid, kampus, pasar, dll
Kehidupan
Umum
• Tempat yang bila seseorang akan
memasukinya harus meminta izin
terlebih dahulu kepada penghuninya
• Contoh: rumah, mobil pribadi
Kehidupan
Khusus
•Islam menetapkan bahwa kehidupan pria dan
wanita adalah terpisah (infishal)
•Namun, Allâh SWT telah membolehkan pria dan
wanita bertemu untuk melakukan jual beli, akad
perburuhan, menuntut ilmu, dalam kasus peradilan,
pelayanan kesehatan, dll.
Dalam Kehidupan Umum
Dalilnya:
• Rasulullah SAW telah memisahkan kaum pria dari kaum wanita, dan
menjadikan shaf-shaf kaum wanita di masjid berada di belakang shaf-
shaf kaum pria.
• Mengenai pengajaran Rasulullah SAW di masjid, seorang wanita
berkata kepada beliau, “Kami telah dikalahkan oleh kaum pria untuk
belajar padamu. Karena itu, hendaklah engkau menyediakan satu hari
buat kami” (HR Bukhari, dari Abu Sa’id Al-Khudri RA).
• Pada saat keluar dari masjid, Rasulullah SAW memerintahkan kaum
wanita keluar lebih dulu kemudian disusul oleh kaum pria sehingga
kaum wanita terpisah dari kaum pria.
Bahwa kaum wanita pada masa Rasulullah SAW jika telah
mengucapkan salam dari shalat wajib, mereka berdiri.
Rasulullah SAW dan kaum pria diam di tempat selama
waktu yang dikehendaki Allah. Maka jika Rasulullah SAW
berdiri, berdirilah kaum pria.”
Perbuatan (af’al ) Rasul merupakan DALIL SYARA'.
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah
kepada Allâh." (TQS. al-Hasy’r : 7).
Tidak boleh ada interaksi antara pria
dan wanita, kecuali dalam hal-hal yang
dibolehkan Syara’ (pendidikan, jual beli,
pengobatan, dll).
Dengan catatan, harus ada mahrom dari
pihak wanita.
Dalam Kehidupan Khusus
Siapakah mahram wanita?
Mahram karena hubungan darah:
1. Bapak, kakek, dst.
2. Anak laki-laki, cucu laki-laki, dst.
3. Saudara laki-laki sekandung/ sebapak/ seibu
4. Paman dari bapak dan ibu
5. Keponakan laki-laki
6. Anak susuan/ saudara sepersusuan
Mahram karena pernikahan:
1.Menantu laki-laki
2.Bapak mertua
3.Anak tiri laki-laki, cucu tiri laki-laki
4.Bapak tiri (setelah menggauli ibu)
Pengaturan hubungan pria-wanita
Pertama, Islam telah memerintahkan kepada
manusia, baik pria maupun wanita untuk
menundukkan pandangan.
"Katakanlah kepada orang pria yang beriman: "Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya." (TQS. an-Nuur: 30-31).
Allah SWT mengharamkan laki-laki non-mahram
melihat aurat wanita (bagian tubuh selain wajah &
kedua telapak tangan) tetapi memaafkan pandangan
yang tidak disengaja.
“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai
pandangan yang tiba-tiba (tidak disengaja). Maka Beliau
menyuruhku untuk memalingkan pandanganku.” (HR
Muslim).
Memandang wanita secara wajar pada
wajah dan kedua telapak tangannya masih
dibolehkan.
Jadi, GHADUL BASHAR maknanya:
memandang secara wajar pada selain aurat
wanita/pria.
Kedua, Islam memerintahkan kepada wanita yang akan keluar
rumah atau berhadapan dengan pria asing untuk menutup aurat
dengan pakaian sempurna, yaitu pakaian yang terdiri dari jilbab dan
kerudung (khimar)
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya...” (TQS an-Nûr [24]: 31)
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-
anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min,
‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka”. (TQS al-Ahzâb [33]: 59)
Ketiga, Islam melarang seorang wanita melakukan safar (perjalanan)
dari suatu tempat ke tempat lain selama perjalanan sehari semalam,
kecuali jika disertai dengan mahram-nya.
“Tidak halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir
melakukan perjalanan selama sehari semalam, kecuali jika disertai
mahram-nya.” (HR Muslim).
Keempat, Islam melarang pria dan wanita untuk
berkhalwat (berdua-duaan), kecuali jika wanita itu
disertai mahram-nya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah sekali-kali seorang pria dan wanita berkhalwat,
kecuali jika wanita itu disertai mahram-nya.” (HR Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda:
ْ‫ن‬َ‫م‬
ْ‫و‬َ‫ي‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬
َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ِ
‫ر‬ ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬ ِ‫م‬
ٍ‫ة‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬
‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ
‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬
ْ‫و‬ُ‫ذ‬
َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫م‬
ََّّ‫ال‬ ‫ا‬ََُ‫ه‬ََِ‫ل‬‫ا‬ََ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
ُ‫ان‬َ‫ا‬ْ‫ي‬
“Siapa saja yang beriman kepada Allah Swt. dan hari Akhir,
janganlah sekali-kali ia berkhalwat dengan seorang wanita
yang tidak disertai mahramnya, karena yang ketiga di antara
keduanya adalah setan.”
Ibn ‘Abbas menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW berkhutbah:
“Janganlah sekali-kali seorang pria berkhalwat dengan seorang wanita kecuali jika
wanita itu disertai seorang mahramnya. Tidak boleh pula seorang wanita
melakukan perjalanan kecuali disertai mahram-nya. Tiba-tiba salah seorang
sahabat berdiri dan berkata, ‘Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya istriku hendak
pergi menunaikan ibadah haji, sedangkan aku sudah ditugaskan ke peperangan anu
dan anu.” Rasulullah SAW menjawab, ‘Pergilah engkau dan tunaikan ibadah haji
bersama istrimu.” (HR Muslim)
Kelima, Islam melarang wanita untuk keluar
dari rumahnya kecuali dengan izin
suaminya.
Jika seorang istri keluar tanpa izin dari
suaminya, maka dia sudah berbuat maksiat
dan dianggap telah berbuat nusyuz
(membangkang) sehingga kehilangan hak
nafkah dari suaminya.
Ibnu Bathathah telah menuturkan sebuah riwayat dalam kitab Ahkam
an-Nisaa yang bersumber dari penuturan Anas ra. Disebutkan bahwa:
"Ada seorang pria yang berpergian seraya melarang istrinya keluar
rumah. Kemudian dikabarkan bahwa ayah wanita itu sakit. Wanita itu
lantas meminta izin kepada Rasulullâh agar dibolehkan menjenguk
ayahnya. Rasulullâh kemudian menjawab: "Hendaklah engkau takut
kepada Allâh dan janganlah engkau melanggar pesan suamimu.“
Tidak lama kemudian ayahnya meninggal dan wanita itu pun kembali
minta izin kepada Rasulullâh agar diperbolehkan melayat jenazah
ayahnya. Mendengar permintaan itu, beliau kembali bersabda:
"Hendaklah engkau takut kepada Allâh dan janganlah engkau
melanggar pesan suamimu.“ Allâh menurunkan wahyu kepada Nabi
saw: "Sungguh, Aku telah mengampuni wanita itu karena ketaatan
dirinya kepada suaminya."
•Keenam, Islam telah memerintahkan
kepada pria dan wanita agar menjauhi
perkara-perkara (aktivitas, tempat, atau
kondisi) yang syubhat (meragukan), agar
mereka tidak terjerembab ke dalam
perbuatan yang haram.
Syubhat = belum jelas halal atau haramnya.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya perkara yang halal
telah jelas dan perkara yang haram pun telah jelas. Akan tetapi,
di antara keduanya terdapat perkara yang syubhat yang tidak
diketahui oleh kebanyakan orang. Barang siapa yang berhati-
hati terhadap perkara yang syubhat, sesungguhnya ia telah
menjaga agama dan dirinya. Sebaliknya, barang siapa yang
melakukan tindakan syubhat, berarti ia telah melakukan
tindakan yang haram. Demikianlah, sebagaimana seorang
penggembala yang menggembalakan kambingnya di seputar
pagar, kadang-kadang bisa jatuh melewati pagar itu. Ketahuilah,
setiap raja memiliki pagar pembatas, dan pagar (batas) Allâh
adalah apa yang diharamkan-Nya."
Ketujuh, Islam mendorong para perjaka dan gadis untuk
menikah sejak munculnya gejolak seksual. Bagi mereka
yang belum mampu, Islam memerintahkan mereka
untuk menjaga diri dengan shaum.
"Orang-orang yang tidak mampu untuk menikah,
hendaklah menjaga kesucian (diri)-nya hingga Allâh
memberikan kepada mereka kemampuan dengan
karunia-Nya" (TQS. an-Nuur : 33)
Kedelapan, kaum wanita dilarang untuk bertabarruj di
hadapan pria asing. Tabarruj = menunjukkan perhiasan
dan kecantikan di hadapan pria asing.
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah
kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu." (TQS. al-Ahzab: 33).
Dari Abû Mûsâ al-Asy'arî, Rasulullâh saw bersabda:
"Siapapun wanita memakai wewangian kemudian
melewati suatu kaum agar mereka mencium
baunya, berarti ia seorang pezina."
"Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang
sebelumnya tidak pernah aku duga, yaitu : (1) sekelompok orang yang
memiliki cambuk seperti ekor sapi uang digunakan untuk menyakiti umat
manusia; (2) Wanita yang membuka auratnya seraya berpakaian tipis
merangsang, berlenggak-lenggok dan banyak lagak. Mereka tidak dapat
masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya, padahal bau syurga dapat
tercium dari jarak yang sangat jauh."
Kesembilan, Islam melarang pria dan wanita untuk melakukan amal
perbuatan yang membahayakan akhlak. Seorang wanita dilarang untuk
melakukan pekerjaan yang menonjolkan aspek sensualitas.
"Nabi saw telah melarang kami dari pekerjaan seorang pelayan wanita
kecuali yang dikerjakan oleh kedua tangannya. Beliau bersabda: "Seperti
inilah jari-jemari yang kasar sebagaimana halnya tukang roti, pemintal,
atau pengukir."
Kesepuluh, islam melarang tindakan mencemarkan nama baik wanita-
wanita suci dengan cara melontarkan tuduhan zina kepada mereka.
Allâh SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-
baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di
dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar," (TQS. an-Nûr: 23)
َ‫ل‬ َّ‫م‬َُ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬َُْ‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬
َ‫ه‬ُ‫ش‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬
َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬
ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬ْ‫اج‬َ‫ف‬
“Orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (telah
berzina), kemudian mereka tidak bisa mendatangkan empat orang saksi,
«
َ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ِ‫ا‬
،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ْ‫و‬ََْ‫ال‬
ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬
:
‫ا‬
ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ُ ‫ك‬ ْ‫ر‬َِّ‫ل‬
َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ال‬ َ
‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ق‬ َ‫و‬ َ‫ر‬ْ‫ح‬ِ‫الس‬ َ‫و‬
ِ
‫الر‬ َ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫هللا‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬
َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ف‬ْ‫ح‬َّ‫الز‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ي‬ِ‫ول‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ال‬
ِ‫ت‬َ‫ال‬ِ‫ف‬‫َا‬‫غ‬ْ‫ال‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬َُْ‫ال‬ َ‫ف‬ْ‫ذ‬
»
“Jauhilah tujuh macam kejelekan.”Para shahabat bertanya, “Wahai,
Rasul, apakah itu? Rasul menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, makan
riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh
wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina).”

More Related Content

What's hot

Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hududtsaqafahpemuda.wordpress.com
 
Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50
Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50
Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50Puspita Ningtiyas
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahkhusnulvivi
 
Pel. 21 adab terhadap ibubapa
Pel. 21 adab terhadap ibubapaPel. 21 adab terhadap ibubapa
Pel. 21 adab terhadap ibubapafathisaid
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwSuryono .
 
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWPower Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWSuryono .
 
9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanitaLilis Holisah
 
13. apa itu khilafah Kewajiban Terbesar
13. apa itu khilafah Kewajiban Terbesar13. apa itu khilafah Kewajiban Terbesar
13. apa itu khilafah Kewajiban TerbesarAhmad Harmoko
 
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanitaLilis Holisah
 
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.pptWahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.pptRohaedah Abdullah
 
Adab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam IslamAdab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam Islamsalma banin
 

What's hot (20)

Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_HududRingkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
Ringkasan Kitab Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam_Hudud
 
Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50
Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50
Sistem pergaulan-dalam-islam-1-50
 
Ppt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazahPpt pengurusan jenazah
Ppt pengurusan jenazah
 
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanitaHukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
 
Pel. 21 adab terhadap ibubapa
Pel. 21 adab terhadap ibubapaPel. 21 adab terhadap ibubapa
Pel. 21 adab terhadap ibubapa
 
Islamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix SiauwIslamic Unity - by Felix Siauw
Islamic Unity - by Felix Siauw
 
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azabMasuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
 
Pergaulan dalam islam
Pergaulan dalam islamPergaulan dalam islam
Pergaulan dalam islam
 
Surah Al-Kahfi by Tema.pdf
Surah Al-Kahfi by Tema.pdfSurah Al-Kahfi by Tema.pdf
Surah Al-Kahfi by Tema.pdf
 
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAWPower Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
Power Point Ustadz Felix Siauw - Meneladani Dakwah Rasulullah SAW
 
Surah an nur
Surah an nurSurah an nur
Surah an nur
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
Ukhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyahUkhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyah
 
9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita9. aktivitas kaum wanita
9. aktivitas kaum wanita
 
Wanita dalam Islam
Wanita dalam IslamWanita dalam Islam
Wanita dalam Islam
 
13. apa itu khilafah Kewajiban Terbesar
13. apa itu khilafah Kewajiban Terbesar13. apa itu khilafah Kewajiban Terbesar
13. apa itu khilafah Kewajiban Terbesar
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
2. pengaruh pandangan terhadap hubungan pria dan wanita
 
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.pptWahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan.ppt
 
Adab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam IslamAdab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam Islam
 

Similar to 12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx

12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdfAlfikryGonibala2
 
Islam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasIslam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasAzinuddin Haq
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasAli Must Can
 
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118Puspita Ningtiyas
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptxgesang2
 
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam sajaHukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam sajaFlamencoRizky
 
B’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iB’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iHeru Khoir
 
pacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islampacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islamVivi Narwastu
 
Perubahan status wanita
Perubahan status wanitaPerubahan status wanita
Perubahan status wanitaJumatil Fajar
 
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIAISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIASatyaWati3
 
Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)
Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)
Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)MuqaffaWieda1
 
MAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdf
MAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdfMAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdf
MAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdfNanangMubarok1
 
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slideimuska
 
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanProposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanYode Arliando
 
Adakah pacaran islami
Adakah pacaran islamiAdakah pacaran islami
Adakah pacaran islamitengkiu
 

Similar to 12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx (20)

12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
12hukumsyaratentangpergaulanpriawanita-140519023845-phpapp02 (1).pdf
 
Islam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebasIslam memberangus pergaulan bebas
Islam memberangus pergaulan bebas
 
Menghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebasMenghindari zina dan pergaulan bebas
Menghindari zina dan pergaulan bebas
 
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
Sistem pergaulan-dalam-islam-51-118
 
Perkahwinan islam
Perkahwinan islamPerkahwinan islam
Perkahwinan islam
 
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
11. Pergaulan Pria & Wanita dlm Islam.pptx
 
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam sajaHukum pergaulan pria dan wanita   bab 6 buku mentoring islam saja
Hukum pergaulan pria dan wanita bab 6 buku mentoring islam saja
 
Artikel zina
Artikel zinaArtikel zina
Artikel zina
 
B’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iB’gaul nyar’i
B’gaul nyar’i
 
pacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islampacaran menurut pandangan islam
pacaran menurut pandangan islam
 
Perubahan status wanita
Perubahan status wanitaPerubahan status wanita
Perubahan status wanita
 
Dakwah kita
Dakwah kitaDakwah kita
Dakwah kita
 
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIAISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
ISLAM TIDAK COCOK UNTUK WANITA INDONESIA
 
Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)
Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)
Fiqih Wanita (Pesantren Kilat)
 
Wanita & islam
Wanita & islamWanita & islam
Wanita & islam
 
MAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdf
MAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdfMAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdf
MAKNA KEMERDEKAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF ISLAM - BRI 2022.pdf
 
Ridwan
RidwanRidwan
Ridwan
 
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide31 buletin rabithah-30-april2010-slide
31 buletin rabithah-30-april2010-slide
 
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanProposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
 
Adakah pacaran islami
Adakah pacaran islamiAdakah pacaran islami
Adakah pacaran islami
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

12_Hukum Syara tentang Pergaulan Pria & Wanita (2).pptx

  • 2. Laki-laki & Perempuan Memiliki NALURI SEKSUAL (Gharizatun Nau) Akibatnya: Ada ketertarikan terhadap lawan jenis Memicu masalah yang sangat UNIK
  • 3. Islam memiliki seperangkat aturan khusus untuk hubungan pria dan wanita ini Jika dilaksanakan, akan menjamin keharmonisan keduanya
  • 4. Namun sayang, saat ini kita hidup dalam arus kehidupan MABDA KAPITALISME yang membuat mayoritas kaum muslim merasa asing dan risih dengan aturan agamanya sendiri.
  • 5. PARADIGMA BARAT • Kebutuhan seksual adalah hal yang mutlak  jika tidak disalurkan akan membawa kesengsaraan. • Mengumbar erotisme untuk membangkitkan dorongan seksual  dibuat gambar, film, dan lagu bertemakan cinta
  • 6. •Menganggap interaksi yang bercampur baur antara pria dan wanita dan hubungan di luar pernikahan sebagai hal yang lazim bahkan penting demi tersalurkannya kebutuhan seksual. •Menjunjung tinggi kebebasan bertingkah- laku yang merupakan bagian dari ide HAM (Hak Asasi Manusia)
  • 7. Padahal, aturan hubungan pria- wanita ala Barat telah terbukti gagal dalam mewujudkan keharmonisan dan secara nyata malah menjauhkan manusia dari martabat kemanusiannya.
  • 8. Akibatnya: Bencana Kemanusiaan •Seks di luar nikah dengan pacaran •One night stand dan selingkuh •Penyimpangan seksual seperti lesbianisme, gay, incest dan beastiality. •Kekerasan seksual seperti perkosaan, pelecehan seksual dan abortus. •Menyebarnya penyakit seksual seperti AIDS, Gonorhoe, shipilis, dll.
  • 9. HASIL SURVEI PKBI TAHUN 2006 •Remaja yang mengaku pernah berhubungan seksual berusia 13-18 tahun •60% diantaranya tidak menggunakan alat kontrasepsi dan melakukannya di rumah sendiri
  • 10. HASIL SURVEI KOMNAS-PA 2012 Responden: 4726 siswa SMP-SMA di 17 kota besar • 62,7% siswi SMP pernah berhubungan seks pra- nikah (21, 2% diantaranya pernah melakukan aborsi ilegal) • 97% remaja SMP SMA pernah menonton video porno • 93,7% pernah beradegan intim tanpa penetrasi • 21,2% remaja SMU pernah aborsi
  • 11. Benarkah naluri seksual manusia bersifat mutlak dan harus dipenuhi? Naluri = Grarizah  KEINGINAN Rangsangan/ Pemicu:  Berasal dari luar manusia (film, gambar, lagu, dll)  Bisa dihindari dengan menjauhi semua fakta yang dapat memancing dorongan seksual atau mengalihkan perhatian kepada hal-hal lain. Jika tidak dipenuhi: manusia gelisah, namun tidak sampai merusak fisik/akal.
  • 12. Bagaimana pandangan Islam?  Pria dan wanita memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan.  Hubungan keduanya bukan sekedar untuk mengumbar erotisme  Islam melarang keras aktivitas yang mengumbar syahwat secara bebas.  Aktivitas pemenuhan naluri seksual hanya sah jika dilakukan melalui jalan pernikahan dan pemilikan budak.
  • 13. Aktivitas seksual dalam pernikahan  Untuk melanjutkan keturunan umat manusia "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allâh menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allâh memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak..." (TQS. Annisa: 1)
  • 14.
  • 15. SISTEM PERGAULAN (an-Nidzam al-Ijtima’i ) •Pernikahan, perceraian, talak •Poligami •Mahram •Nasab (garis keturunan) •Li’an •Pemeliharaan anak •Pengaturan hubungan pria & wanita
  • 16. • Tempat yang tak seorang pun perlu meminta izin untuk memasukinya. • Contoh: masjid, kampus, pasar, dll Kehidupan Umum • Tempat yang bila seseorang akan memasukinya harus meminta izin terlebih dahulu kepada penghuninya • Contoh: rumah, mobil pribadi Kehidupan Khusus
  • 17. •Islam menetapkan bahwa kehidupan pria dan wanita adalah terpisah (infishal) •Namun, Allâh SWT telah membolehkan pria dan wanita bertemu untuk melakukan jual beli, akad perburuhan, menuntut ilmu, dalam kasus peradilan, pelayanan kesehatan, dll. Dalam Kehidupan Umum
  • 18. Dalilnya: • Rasulullah SAW telah memisahkan kaum pria dari kaum wanita, dan menjadikan shaf-shaf kaum wanita di masjid berada di belakang shaf- shaf kaum pria. • Mengenai pengajaran Rasulullah SAW di masjid, seorang wanita berkata kepada beliau, “Kami telah dikalahkan oleh kaum pria untuk belajar padamu. Karena itu, hendaklah engkau menyediakan satu hari buat kami” (HR Bukhari, dari Abu Sa’id Al-Khudri RA). • Pada saat keluar dari masjid, Rasulullah SAW memerintahkan kaum wanita keluar lebih dulu kemudian disusul oleh kaum pria sehingga kaum wanita terpisah dari kaum pria.
  • 19. Bahwa kaum wanita pada masa Rasulullah SAW jika telah mengucapkan salam dari shalat wajib, mereka berdiri. Rasulullah SAW dan kaum pria diam di tempat selama waktu yang dikehendaki Allah. Maka jika Rasulullah SAW berdiri, berdirilah kaum pria.”
  • 20. Perbuatan (af’al ) Rasul merupakan DALIL SYARA'. "Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allâh." (TQS. al-Hasy’r : 7).
  • 21. Tidak boleh ada interaksi antara pria dan wanita, kecuali dalam hal-hal yang dibolehkan Syara’ (pendidikan, jual beli, pengobatan, dll). Dengan catatan, harus ada mahrom dari pihak wanita. Dalam Kehidupan Khusus
  • 22. Siapakah mahram wanita? Mahram karena hubungan darah: 1. Bapak, kakek, dst. 2. Anak laki-laki, cucu laki-laki, dst. 3. Saudara laki-laki sekandung/ sebapak/ seibu 4. Paman dari bapak dan ibu 5. Keponakan laki-laki 6. Anak susuan/ saudara sepersusuan
  • 23. Mahram karena pernikahan: 1.Menantu laki-laki 2.Bapak mertua 3.Anak tiri laki-laki, cucu tiri laki-laki 4.Bapak tiri (setelah menggauli ibu)
  • 24. Pengaturan hubungan pria-wanita Pertama, Islam telah memerintahkan kepada manusia, baik pria maupun wanita untuk menundukkan pandangan.
  • 25. "Katakanlah kepada orang pria yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya." (TQS. an-Nuur: 30-31).
  • 26. Allah SWT mengharamkan laki-laki non-mahram melihat aurat wanita (bagian tubuh selain wajah & kedua telapak tangan) tetapi memaafkan pandangan yang tidak disengaja. “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai pandangan yang tiba-tiba (tidak disengaja). Maka Beliau menyuruhku untuk memalingkan pandanganku.” (HR Muslim).
  • 27. Memandang wanita secara wajar pada wajah dan kedua telapak tangannya masih dibolehkan. Jadi, GHADUL BASHAR maknanya: memandang secara wajar pada selain aurat wanita/pria.
  • 28. Kedua, Islam memerintahkan kepada wanita yang akan keluar rumah atau berhadapan dengan pria asing untuk menutup aurat dengan pakaian sempurna, yaitu pakaian yang terdiri dari jilbab dan kerudung (khimar) “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya...” (TQS an-Nûr [24]: 31)
  • 29. “Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak- anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (TQS al-Ahzâb [33]: 59)
  • 30.
  • 31. Ketiga, Islam melarang seorang wanita melakukan safar (perjalanan) dari suatu tempat ke tempat lain selama perjalanan sehari semalam, kecuali jika disertai dengan mahram-nya. “Tidak halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan perjalanan selama sehari semalam, kecuali jika disertai mahram-nya.” (HR Muslim).
  • 32. Keempat, Islam melarang pria dan wanita untuk berkhalwat (berdua-duaan), kecuali jika wanita itu disertai mahram-nya. Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah sekali-kali seorang pria dan wanita berkhalwat, kecuali jika wanita itu disertai mahram-nya.” (HR Bukhari).
  • 33. Rasulullah SAW bersabda: ْ‫ن‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ف‬ ِ ‫ر‬ ِ‫آلخ‬ْ‫ا‬ ِ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫أ‬َ‫ر‬ْ‫م‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ َّ‫ن‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫م‬ َ ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٍ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫م‬ ََّّ‫ال‬ ‫ا‬ََُ‫ه‬ََِ‫ل‬‫ا‬ََ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ُ‫ان‬َ‫ا‬ْ‫ي‬ “Siapa saja yang beriman kepada Allah Swt. dan hari Akhir, janganlah sekali-kali ia berkhalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, karena yang ketiga di antara keduanya adalah setan.”
  • 34. Ibn ‘Abbas menuturkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW berkhutbah: “Janganlah sekali-kali seorang pria berkhalwat dengan seorang wanita kecuali jika wanita itu disertai seorang mahramnya. Tidak boleh pula seorang wanita melakukan perjalanan kecuali disertai mahram-nya. Tiba-tiba salah seorang sahabat berdiri dan berkata, ‘Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya istriku hendak pergi menunaikan ibadah haji, sedangkan aku sudah ditugaskan ke peperangan anu dan anu.” Rasulullah SAW menjawab, ‘Pergilah engkau dan tunaikan ibadah haji bersama istrimu.” (HR Muslim)
  • 35. Kelima, Islam melarang wanita untuk keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika seorang istri keluar tanpa izin dari suaminya, maka dia sudah berbuat maksiat dan dianggap telah berbuat nusyuz (membangkang) sehingga kehilangan hak nafkah dari suaminya.
  • 36. Ibnu Bathathah telah menuturkan sebuah riwayat dalam kitab Ahkam an-Nisaa yang bersumber dari penuturan Anas ra. Disebutkan bahwa: "Ada seorang pria yang berpergian seraya melarang istrinya keluar rumah. Kemudian dikabarkan bahwa ayah wanita itu sakit. Wanita itu lantas meminta izin kepada Rasulullâh agar dibolehkan menjenguk ayahnya. Rasulullâh kemudian menjawab: "Hendaklah engkau takut kepada Allâh dan janganlah engkau melanggar pesan suamimu.“ Tidak lama kemudian ayahnya meninggal dan wanita itu pun kembali minta izin kepada Rasulullâh agar diperbolehkan melayat jenazah ayahnya. Mendengar permintaan itu, beliau kembali bersabda: "Hendaklah engkau takut kepada Allâh dan janganlah engkau melanggar pesan suamimu.“ Allâh menurunkan wahyu kepada Nabi saw: "Sungguh, Aku telah mengampuni wanita itu karena ketaatan dirinya kepada suaminya."
  • 37. •Keenam, Islam telah memerintahkan kepada pria dan wanita agar menjauhi perkara-perkara (aktivitas, tempat, atau kondisi) yang syubhat (meragukan), agar mereka tidak terjerembab ke dalam perbuatan yang haram. Syubhat = belum jelas halal atau haramnya.
  • 38. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya perkara yang halal telah jelas dan perkara yang haram pun telah jelas. Akan tetapi, di antara keduanya terdapat perkara yang syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barang siapa yang berhati- hati terhadap perkara yang syubhat, sesungguhnya ia telah menjaga agama dan dirinya. Sebaliknya, barang siapa yang melakukan tindakan syubhat, berarti ia telah melakukan tindakan yang haram. Demikianlah, sebagaimana seorang penggembala yang menggembalakan kambingnya di seputar pagar, kadang-kadang bisa jatuh melewati pagar itu. Ketahuilah, setiap raja memiliki pagar pembatas, dan pagar (batas) Allâh adalah apa yang diharamkan-Nya."
  • 39. Ketujuh, Islam mendorong para perjaka dan gadis untuk menikah sejak munculnya gejolak seksual. Bagi mereka yang belum mampu, Islam memerintahkan mereka untuk menjaga diri dengan shaum. "Orang-orang yang tidak mampu untuk menikah, hendaklah menjaga kesucian (diri)-nya hingga Allâh memberikan kepada mereka kemampuan dengan karunia-Nya" (TQS. an-Nuur : 33)
  • 40. Kedelapan, kaum wanita dilarang untuk bertabarruj di hadapan pria asing. Tabarruj = menunjukkan perhiasan dan kecantikan di hadapan pria asing. "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." (TQS. al-Ahzab: 33).
  • 41. Dari Abû Mûsâ al-Asy'arî, Rasulullâh saw bersabda: "Siapapun wanita memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum agar mereka mencium baunya, berarti ia seorang pezina."
  • 42. "Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya tidak pernah aku duga, yaitu : (1) sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi uang digunakan untuk menyakiti umat manusia; (2) Wanita yang membuka auratnya seraya berpakaian tipis merangsang, berlenggak-lenggok dan banyak lagak. Mereka tidak dapat masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya, padahal bau syurga dapat tercium dari jarak yang sangat jauh."
  • 43. Kesembilan, Islam melarang pria dan wanita untuk melakukan amal perbuatan yang membahayakan akhlak. Seorang wanita dilarang untuk melakukan pekerjaan yang menonjolkan aspek sensualitas. "Nabi saw telah melarang kami dari pekerjaan seorang pelayan wanita kecuali yang dikerjakan oleh kedua tangannya. Beliau bersabda: "Seperti inilah jari-jemari yang kasar sebagaimana halnya tukang roti, pemintal, atau pengukir."
  • 44. Kesepuluh, islam melarang tindakan mencemarkan nama baik wanita- wanita suci dengan cara melontarkan tuduhan zina kepada mereka. Allâh SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik- baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar," (TQS. an-Nûr: 23) َ‫ل‬ َّ‫م‬َُ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬َُْ‫ال‬ َ‫ون‬ُ‫م‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ه‬ُ‫ش‬ ِ‫ة‬َ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ِ‫ب‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬‫ُو‬‫د‬ِ‫ل‬ْ‫اج‬َ‫ف‬ “Orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (telah berzina), kemudian mereka tidak bisa mendatangkan empat orang saksi,
  • 45. « َ‫ع‬ْ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬ِ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ج‬ِ‫ا‬ ،ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ِ‫ب‬ ْ‫و‬ََْ‫ال‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ‫؟‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِ‫هللا‬ َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬ : ‫ا‬ ِ‫هلل‬‫ا‬ِ‫ب‬ُ ‫ك‬ ْ‫ر‬َِّ‫ل‬ َ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ح‬ ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ال‬ َ ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ل‬ْ‫ت‬َ‫ق‬ َ‫و‬ َ‫ر‬ْ‫ح‬ِ‫الس‬ َ‫و‬ ِ ‫الر‬ َ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫هللا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ َ‫ق‬ َ‫و‬ ِ‫ف‬ْ‫ح‬َّ‫الز‬ ِ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫ي‬ِ‫ول‬َّ‫ت‬‫ال‬ َ‫و‬ ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ال‬ ِ‫ت‬َ‫ال‬ِ‫ف‬‫َا‬‫غ‬ْ‫ال‬ ِ‫ت‬‫َا‬‫ن‬َ‫ص‬ْ‫ح‬َُْ‫ال‬ َ‫ف‬ْ‫ذ‬ » “Jauhilah tujuh macam kejelekan.”Para shahabat bertanya, “Wahai, Rasul, apakah itu? Rasul menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan haq, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina).”