Dokumen tersebut membahas beberapa metode untuk menentukan lokasi pabrik, yaitu metode beban skor, perbandingan biaya, break even point, dan transportasi. Metode beban skor adalah penentuan lokasi secara kualitatif dengan memberikan skor dan bobot terhadap faktor-faktor lokasi. Metode perbandingan biaya membandingkan total biaya pada setiap alternatif lokasi. Metode break even point menghitung titik impas antara pendapatan dan biaya
2. • Pemilihan lokasi pabrik baik pabrik baru
maupun perluasan dimaksudkan untuk
memperoleh lokasi yang mampu
memberikan unit cost dari proses produksi
dan distribusi yang rendah atau mampu
memberikan efisiensi yang maksimum
3. • Lokasi pasar (market location)
• Lokasi sumber bahan baku (raw material
location)
• Alat angkutan (transportasion)
• Masyarakat
• Tenaga kerja
• Listrik, air dan telepon
• Sarana prasarana pendukung
4. • Tanah harus kering dan kuat untuk menyangga
bangunan
• Mempunyai keamanan dan perlindungan
kebakaran yang baik
• Bila pabrik mengeluarkan asap, maka harus
cukup memiliki lubang udara untuk membawa
asap keluar
• Dekat dengan transportasi masyarakat
• Cukup tersedia areal untuk bangunan sekarang,
parkir kendaraan karyawan.
5. • Metode beban skor
• Metode perbandingan biaya
• Metode break even point
• Metode pusat graffiti
• Metode transportasi
6. ADALAH PENENTUAN LOKASI PABRIK SECARA
KUALITATIF.
METODE INI SANGAT MUDAH DIGUNAKAN TETAPI
PENILAIANNYA SANGAT SUBYEKTIF, SEHINGGA
JARANG
DIGUNAKAN.
LANGKAH-LANGKAHNYA:
1. MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG AKAN
DINILAI
2. MEMBERIKAN SKOR UNTUK SETIAP FAKTOR YANG
DINILAI
3. MEMBERIKAN BOBOT BERDASARKAN TINGKAT
KEPENTINGAN MASING-MASING FAKTOR.
4. MENGALIKAN SKOR X BOBOT SETIAP FAKTOR
5. MENENTUKAN LOKASI DENGAN MENDASARKAN
PADA
7. • CONTOH:
SEORANG INVESTOR MERENCANAKAN AKAN
MENDIRIKAN
PERUSAHAAN BERUPA RUMAH MAKAN AYAM (RMA).
DARI SURVEY AWAL TELAH DITENTUKAN 3
ALTERNATIF
LOKASI YAITU WILAYAH SLEMAN, BANTUL DAN
KOTA
YOGYAKARTA.
SEDANGKAN FAKTOR-FAKTOR YANG AKAN DINILAI
TERKAIT
DENGAN RENCANA PENDIRIAN RMA TERSEBUT
MELIPUTI:
SUMBER BAHAN BAKU,
SEWA TEMPAT,
SARANA TRANSPORTASI,
KETERSEDIAAN TENAGA KERJA,
8. • MENENTUKAN SKOR FAKTOR YANG DINILAI
◦ Keterangan Skor:
1 = Kurang
2 = Sedang
3 = Baik
4 = Baik Sekali
• MENENTUKAN BOBOT FAKTOR YANG DINILAI:
Sumber bahan baku = 20
Sewa Tempat = 25
Sarana transportasi = 10
Tenaga Kerja = 15
Limbah = 30
10. Dari hasil analisis tersebut alternatif lokasi yang dipilih
adalah lokasi yang memberikan nilai bobot Skor yang
tertinggi yaitu Bantul
11. • Metode ini dilakukan dengan membandingkan total biaya
masing-masing alternatif lokasi
Contoh.
Sebuah perusahaan sedang menilai pendirian pabrik baru.
Terdapat 3 alternatif lokasi yang tersedia (Sleman,bantul,
Kota Yogyakarta). Perhitungan besarnya biaya tetap dan
variabel pada
masing-masing lokasi tampak pada tabel berikut:
12. Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan
1.200 unit untuk setiap lokasi. Permasalahan: tentukan lokasi
yang sebaiknya dipilih dengan mempertimbangkan total biayanya.
a. MENENTUKAN FUNGSI BIAYA PADA MASING-MASING
LOKASI
TC = a + bx
a = BIAYA TETAP
b = BIAYA VARIABEL PER UNIT
x = RENCANA UNIT PRODUKSI
b. FUNGSI BIAYA PADA MASING-MASING LOKASI:
SLEMAN = 600.000 + 1.600 X
BANTUL = 900.000 + 1.200X
KOTA = 1.200.000 + 800 X
TOTAL BIAYA PADA KAPASITAS PRODUKSI 500 UNIT:
SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 500)= 1.400.000
BANTUL = 900.000 + 1.200 (500)= 1.500.000
13. TOTAL BIAYA PADA KAPASITAS PRODUKSI 1.200 UNIT:
SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 1.200 ) = 2.520.000
BANTUL = 900.000 + 1.200 ( 1.200 ) = 2.340.000
KOTA = 1.200.000 + 800 ( 1.200 ) = 2.160.000
Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah unit produksi
yang
Menghasilkan total biaya yang sama untuk setiap lokasi.
600.000 + 1.600 X = 900.000 + 1.200 X
1.600 X – 1.200 X = 900.000 – 600.000
400 X = 300.000
X = 750 UNIT
600.000 + 1.600 X = 1.200.000 + 800 X
1.600 X – 800 X = 1.200.000 – 600.000
800 X = 600.000
X = 750 UNIT
900.000 + 1.200 X = 1.200.000 + 800 X
1.200 X – 800 X = 1.200.000 – 900.000
400 X = 300.000
X = 750 UNIT.
14.
15. • Kesimpulan:
jika kapasitas produksi antara 500 – 750
unit, maka alternatif sleman yang
terbaik (total biaya terendah)
jika kapasitas produksi diperkirakan
antara 750 – 1.200 unit, maka lokasi
kota yang dipilih
jika kapasitas produksi sebesar 750 unit,
maka ketiga alternatif lokasi sama
baiknya (indeference)
16. • BEP MERUPAKAN SALAH SATU METODE YANG
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISA
ALTERNATIF PEMILIHAN LOKASI PABRIK YANG
OPTIMUM. BEP ADALAH TITIK DIMANA
TOTAL PENDAPATAN = TOTAL BIAYA.
SECARA MATEMATIK RUMUSAN BEP ADALAH:
BEP FC = MARGINAL INCOME
BEP FC/MARGINAL INCOME PER UNIT
BEP =
• BEP =
• BEP =
17. • Dari contoh di atas, maka dapat dihitung besarnya bep
pada masing-masing lokasi
BEP LOKASI SLEMAN = 600.000 = 375 UNIT
1.600
BEP LOKASI BANTUL = 900.000 = 450 UNIT
2.000
BEP LOKASI KOTA = 1.200.000 = 500 UNIT
2.400
18. • Metode transportasi merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal.
• Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penggunaan metode transportasi adalah:
◦ kapasitas pabrik sebagai sumber
◦ kapasitas permintaan di wilayah pemasaran atau gudang
sebagai tujuan
◦ biaya produksi masing-masing pabrik
◦ biaya distribusi dari tempat asal ke tempat tujuan.
Beberapa metode transportasi yang dapat
digunakan:
1. Metode stepping-stone
2. Metode modi
3. Metode vogel’s
19. • metode ini dipakai untuk menentukan lokasi usaha dengan
memanfaatkan lokasi geografis dari pasar yang dimiliki.
Langkah-langkah dalam penggunaan metode ini adalah :
• tentukan pasar-pasar yang akan dilayani dan tentukan nilai
kebutuhan masing-masing.
• Cari koordinat pasar yang kan dilayani tersebut di peta
geografis.
• Masukan data kebutuhan dan koordiant pasar tujuan tadi
dalam formulasi, untuk mendapatkan koordinat lokasi
usaha.