2. Idi Setiyobroto
MATA
KULIAH
BAHAN KAJIAN BOBOT
(%)
JML
PERTEMUAN
Pendidikan
Pancasila
Pancasila sebagai Sistem Etika 15,8 2
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia
10,5 2
Pancasila sebagai Dasar Negara 10,5 2
Pancasila sbagai Ideologi Negara. 15,8 2
Pancasila sebagai Sistem Filsafat. 15,8 2
Pancasila sebagai Sistem Etika. 15,8 2
Pancasila sebagai Dasar Nilai
Pengembangan Ilmu
15,8 2
Total 100 16
3. Pengertian Ideologi
• Istilah ideologi b’asal dari kata idea (bhs
Yunani) yg b’arti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-2 & logos yg b’arti
ilmu. Jd secara harafiah ideologi b’arti ilmu
ttg pengertian dasar, ide atau cita-2. Cita-2
dimaksud adl cita-2 yg tetap sifatnya &
harus dpt dicapai shg cita-2 itu skaligus
merupakan dasar, pandangan, paham.
Idi Setiyobroto
4. Pengertian Ideologi
• Ideologi yg awalnya b’arti gagasan, ide,
cita-2 b’kembang mjd suatu paham ttg
sperangkat nilai atau pemikiran yg olh
seseorang atau skelompok orang mjd
suatu pegangan hidup. (cth Buddha)
Idi Setiyobroto
5. Beberapa Pengertian
• A.S. Hornby
ideologi adl sperangkt gagasan yg m’bentuk
landasan teori ekonomi & politik atau yg
dipegang olh seorang atau skelompok orang.
• Soerjono Soekanto
secara umum ideologi sbg kumpulan gagasan,
ide, keyakinan, kpercayaan yg menyeluruh &
sistematis, yg menyangkut bidang politik, sosial,
kebudayaan, & agama.
Idi Setiyobroto
6. • Gunawan Setiardja
ideologi sbg sperangkat ide asasi ttg mans &
sluruh realitas yg dijadikn pedoman & cita-2
hidup.
• Frans Magnis Suseno
ideologi sbg suatu sistm pmikiran yg dpt
dibedakan mjd ideologi t’tutup & ideologi t’buka.
Idi Setiyobroto
7. Ideologi Tertutup
• suatu sistem pemikiran t’tutup.
• Ciri-ciri:
mrupakn cita-2 skelompok org utk m’ubah &
p’barui masy, atas nama ideologi dibenarkan
pengorbanan-2 yg dibebankan kpd mas,
Isi bukan hanya nilai-2 & cita-2 t’tentu, tetapi
t’diri dari tuntutan-2 konkret & operasional yg
keras, yg diajukan dg mutlak.
Idi Setiyobroto
8. Ideologi Terbuka
• merupakan suatu pemikiran t’buka.
• Ciri-ciri:
- nilai-2 & cita-2 tsb tak dpt dpaksakn dari luar,
(digali & diambil dari moral, budaya masy itu
s’diri);
- dasarnya bukan kyakinan ideologis
skelompok orang, tetapi hasil musyawa-rah
dari konsensus masy t’sebut; nilai-2 itu
sifatnya dasar, secara garis besar saja shg
tidak langsung operasional.
Idi Setiyobroto
9. 9
• Fungsi utama ideologi dlm masy (Ramlan Surbakti, 1999)
ada 2, yaitu:
– sbg tujuan atau cita-2 yg hendak dicapai scr b’sama olh suatu masy,
– & sbg pemersatu masy & krnnya sbg prosedur pnyelesaian konflik
yg t’jadi dlm masy.
• Pancasila sbg ideologi mengandung nilai-2 yg b’akar pd:
– pandangan hidup bgs &
– falsafat bgs.
• Dg demikian penuhi syarat sbg suatu ideologi t’buka.
10. 10
• Sumber semangat yg mjdkan PS sbg ideologi t’buka adl
t’dapat dlm p’jelasan UUD 1945: “t’utama bg negara baru &
negara muda, lebih baik hukum dasar t’tulis itu hanya
memuat aturan-aturan pokok, sdgkan aturan-2
penyelengga-raan aturan pokok itu diuraikan dlm undang-2
yg lebih mudah caranya m’buat, m’ubah & m’cabutnya”
11. 11
• Sifat Ideologi
Ada 3 dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealisme, &
dimensi fleksibilitas.
1. Dimensi Realitas: nilai yg t’kandung dlm dirinya, b’sumber dari nilai-2 yg
hidup dlm masy, t’utama pd waktu ideologi itu lahir, shg mereka betul-2
rasakan & m’hayati bhw nilai-2 dasar itu adl milik mereka b’sama. PS
mengandung sifat dimensi realitas ini dlm dirinya.
2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-2 yg ingin dicapai dlm
b’bagai bidang kehidupan b’masy, b’bgs, & b’negara. PS bukan saja
penuhi dimensi idealisme tetapi juga b’kaitan dg dimensi realitas.
3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu m’berikan penyegaran, pelihara & p’kuat
relevansinya dari waktu ke waktu shg b’sifat dinamis, demokrastis. PS
miliki dimensi fleksibilitas krn pelihara & p’kuat relevansinya dari masa ke
masa.
12. 12
• Faktor P’dorong Ket’bukaan Ideologi PS
Kenyataan dlm proses p’bangunan nasional & dinamika masy
yg b’kembang secara cepat.
Kenyataan menujukkan bhw ideologi yg t’tutup & beku
cenderung mredupkan p’kembangan dirinya.
Pengalaman sejarah politik masa lampau.
Tekad utk m’perkokoh ksadaran akan nilai-2 dasar PS yg b’sifat
abadi & hasrat mengembangkan secara kreatif & dinamis dlm
rangka m’capai tujuan nasional.
13. 13
• Batas-2 Kt’bukaan PS sbg Ideologi t’buka (tak blh
dlanggar):
Stabilitas nasional yang dinamis
Larangan t’hadap ideologi Marxisme, Leninisme, &
Komunisme
M’cegah b’kembangnya paham Liberalisme
Larangan t’hadap pandangan ekstrim yg m’gelisahkan
kehidupan b’masyarakat
P’ciptaan norma-2 baru harus melalui konsensus.
14. 14
• Makna Pancasila sbg Ideologi Bangsa
Makna PS sbg ideologi bgs Indonesia adl bhw nilai-2 yg
t’kandung dlm ideologi PS itu mjd cita-2 normatif bagi
penyelenggaraan b’negara.
Dg kata lain, visi atau arah dari penyelenggaraan khidupan
b’bgs & b’negara Indonesia adl t’wujudnya:
khidupan yg b’-Ketuhanan,
yg b’-Kemanusiaan,
yg b’-Persatuan,
yg b’-Kerakyatan, &
yg b’-Keadilan.
15. 15
• Makna Pancasila sbg Ideologi Bangsa
PS sbg ideologi nasional, selain b’fungsi:
sbg cita-2 normatif pnyelenggaran b’negara,
nilai-2 yg t’kandung dlm PS merupakan nilai yg disepakati b’sama, karena
itu
juga b’fungsi sbg sarana pemersatu masyarakat yg dpt
p’satukan b’bagai golongan masy di Indonesia.
16. Idi Setiyobroto
Pokok Bahasan UUD
Mampu identifikasi.
• Kedudukan UUD 1945
• Pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD
1945
Fungsi Pancasila
sbg sumber hukum d/ Negara & masyarakat
• Prinsip-prinsip yang terkandung dalam batang
tubuh UUD 1945
• Pandangan umum ttg sistim ketatanegaraan
berdasarkan Pancasila & UUD 1945
17. Idi Setiyobroto
PEMBUKAAN UUD 1945
• Rumusan Pancasila
• I.Hukum: kedudukan Pembukaan (norma
hukum) > Hukum Dasarnya, kedudukan
terpisah, hubungan kausal-organis.
• Pembukaan: menentukan adanya UUD
serta terkandung pokok-pokok pikiran
yang harus dijabarkan dalam pasal-pasal
18. Idi Setiyobroto
PEMBUKAAN
• Formal Hukum : Tap MPRS, No.:
XX/MPRS/1966 Memorandum DPR-GR 9 Juni
’66 Tap MPR, No.:V/MPR/1973 ( Memuat
sifat Azasi bagi kenegaraan merubah =
membubarkan negara )
• Pembukaan: Pernyataan kemerdekaan yang
terperinci, Cita-cita Proklamasi 17-08-1945,
Dasar Negara
• Berita Republik Indonesia th II no: 7; 15
Februari 1946
19. Idi Setiyobroto
Penjelasan Isi Pembukaan
• Nilai Universal & Lestari
• Penjelasan Alenia Pertama
– Setiap manusia dalam kesatuan bangsa ber
“Hak untuk merdeka” menolak faham
individualis. ( dalil Obyektif )
– Kesadaran bagi bangsa Indonesia, adanya
hukum kodrat. kemerdekaan kodrat
manusia yg dinilai atas dasar keadilan.
20. Idi Setiyobroto
Penjelasan Alenia Pertama
• Kesadaran bagi bangsa Indonesia, adanya
hukum etis, bahwa penjajahan sesuai
dengan nilai-nilai manusiawi & keadilan yg
berlaku dlm hidup bersama. Maka hrs di .
• Dalil Obyektif & Subyektif
• Landasan pokok d/ mengendalikan politik luar
negeri bangsa Indonesia
21. Idi Setiyobroto
Penjelasan Alenia Kedua
• Negara ”bersatu-berdaulat-adil &
makmur” landasan politik negara.
• kemerdekaan hasil perjuangan u/
dijaga/dipertahankan/ diisi / diujutkan
22. Idi Setiyobroto
Penjelasan Alenia Ketiga
• “ Pernyataan Indonesia Merdeka “ =
Proklamasi kemerdekaan, pernyataan
kemerdekaan yang terperinci.
• Proses perjuangan bangsa u/ sampai
terwujudnya Negara Kesatuan.
• “ hasil usaha & karunia TYME “
23. Idi Setiyobroto
Penjelasan Alenia Keempat
• Pembentukan Pemerintahan Negara setelah
berdiri Negara Kesatuan RI, tentang:
• Tujuan Negara kesatuan bangsa & sesama
bangsa
• Ketentuan diadakannya UUD
• Bentuk Negara
• Dasar filsafat Negara “Pancasila” materi
pokok dlm Pembukaan UUD shg
Pembukaan UUD 45 disebut sebagai ” Pokok
Kaidah Fundamental Negara”
24. Idi Setiyobroto
Dasar Filsafat Negara Pancasila
FUNDAMEN MORAL
(4)
Ketuhanan YME, menurut dasar
Kemanusiaan yang Adil & Beradab
Menjiwai:
FUNDAMEN POLITIK NEGARA
Dasar Negara
(1)
Neg. Persatuan
Melindungi
segenap bangsa
Indonesia
Sistim Negara
(3)
Kerakyatan
Permusyawarat
an Perwakilan
Tujuan Negara
(2)
Keadilan Sosial
bagi seluruh
Rakyat
25. FUNDAMEN MORAL
(4)
Ketuhanan YME, menurut dasar
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
DASAR
NEGARA
(1)
1) Negara Persatuan
2) Melindungi
segenap bangsa
Indonesia
TUJUAN
NEGARA
(2)
1) Keadilan
Sosial bagi
seluruh Rakyat
SISTIM NEGARA
(3)
1) Kerakyatan
2) Permusyawaratan
Perwakilan
FUNDAMENTAL POLITIK NEGARA
MENJIWAI
Dasar Filsafat Negara Pancasila
26. Idi Setiyobroto
Dasar Filsafat Negara Pancasila
• Pokok-pokok Pikiran
– Dasar Filsafat Negara Pancasila
– Fundamen Moral menjiwai F. Politik &
sebaliknya F. Politik dijiwai F.Moral 3S
– Hukum Dasar Tertulis: UUD 1945, terdiri
Pembukaan, Batang Tubuh, &
Penjelasannya.
• Hakekat Kedudukan
– Tertib Hukum Indonesia &
– Pokok kaidah fundamnetal Negara
27.
28. Idi Setiyobroto
SISTIM PEMERINTAHAN NEGARA
7 kunci pokok SPN
• Indonesia ialah Negara yang berdasar atas Hukum
(Rechtssat)
• Sistim Konstitusi
• Kekuasaan Neg. yg t’tinggi di tangan MPR
• Presiden ialah Penyelenggara Pemerintahan Neg
yang tertinggi di bawah Majelis
• Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR
• Menteri Negara ialah Pembantu Presiden, Menteri
Negara tidak bertanggungjawab kepada DPR
• Kekuasaan Kepala Negara tidak tak-terbatas
29. FUNGSI & KEDUDUKAN LEMBAGA NEGARA
UUD 1945 – asli sebelum di refisi
1) Bentuk & kedaulatan Negara Bab I ( ps 1 )
2) Kementerian Negara Bab V ( ps. 17 )
3) Pemda Bab VI ( ps. 18 )
4) Warga Negara Bab X ( ps 26 s/d 28 )
5) Agama Bab XI ( ps.29 )
6) Pertahanan Negara Bab XII ( ps. 30 )
7) Pendidikan & Kebudayaan Bab XIII ps 31 & 32
8) Kesejahteraan Sosial Bab XIV ( ps.33 & 34 )
9) Bendera & Bahasa Bab XV ( ps. 35 & 36 )
10)Perubahan UUD Bab XVI ( ps. 37 )
Aturan Peralihan Pasal I s/d IV
Aturan Tambahan 2 Ayat
32. Struktur Ketatanegaraan Negara Republik
Indonesia – setelah Amandemen
UUD 1945
BPK
LEGISLATIF
MPR
DPR DPD
EKSEKUTIF
Presiden RI
Wapres RI
YUDIKATIF
KEHAKIMAN
MK MA KY
33.
34. Pokok-pokok sistem
pemerintahan Indonesia
1) Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan
presidensial.
2) Bentuk negara kesatuan yang memiliki prinsip otonomi daerah yang luas.
Wilayah negara terbagi menjadi beberapa provinsi.
3) Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
4) Presiden merupakan kepala negara yang sekaligus sebagai kepala
pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh
rakyat dalam satu paket.
5) Parlemen terdiri dari dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Daerah
(DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Para anggota DPR dan DPD
merupakan anggota MPR. DPR mempunyai kekuasaan legislatif serta
kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6) Kabinet / menteri diangkat oleh presiden serta bertanggung jawab langsung
kepada presiden.
35. • Sistem pemerintahan ini juga mengambil elemen-
elemen dari sistem pemerintahan parlementer dan
melakukan pembaharuan untuk menghilangkan
kelemahan yang ada pada sistem presidensial
36. variasi sistem pemerintahan
presidensial di Indonesia
• Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu
perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR.
• Presiden sewaktu-waktu bisa diberhentikan oleh
MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR tetap memiliki
kekuasaan mengawasi presiden meskipun tidak
secara langsung.
• Presiden dalam mengangkat penjabat negara
perlu persetujuan dan pertimbangan DPR.
• Parlemen mendapat kekuasaan yang lebih besar
dalam hal membentuk undang-undang dan hak
anggaran (budget)
37. Sistem Pemerintahan
Indonesia Saat Ini (Setelah
Diamandemen)
• Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 Alinea
IV yang berbunyi, "bahwa kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu disusun dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat".
• Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, yang
berbunyi, "Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik".
38. Sistem Pemerintahan
Indonesia Saat Ini (Setelah
Diamandemen)
• Dapat disimpulkan bahwa bentuk negara Indonesia
ialah Negara Kesatuan, sedangkan bentuk
pemerintahannya ialah Republik.
• Selain bentuk pemerintahan republik dan bentuk
negara kesatuan, Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan
sekaligus kepala pemerintahan.
• Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi,
"Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang Undang Dasar".
• Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia
menganut Sistem Pemerintahan Presidensial.
39. Kedudukan Presiden RI
terhadap TNI di dalam UUD 1945 asli maupun
setelah diamandemen
• Mandataris MPR menjalankan Tap-tap
MPR
• Kepala Pemerintahan Kepala Lembaga
Eksekutif
• Kepala Negara
– Selaku Kepala Negara; Presiden RI
memegang kekuasaan yang tertinggi atas
AD, AL dan AU bukan Panglima tertinggi
!!!
40. Kedudukan Presiden RI
terhadap TNI
di dalam UUD 1945 asli maupun setelah diamandemen
• diktum konstitusi negara Republik
Indonesia sebagaimana yang tercantum
dalam UUD 1945 ps. 10, baik UUD 1945
hasil amandemen tahun 1999-2002,
• maupun yang terdapat di dalam UUD
1945 yang asli atau sebelum
diamandemen.
• Presiden RI, adalah:
– memegang kekuasaan yang tertinggi atas
41. Pengertian
• Pengertian antara keduanya jelas sangat
berbeda.
• Kedudukan sebagai “Panglima Tertinggi”
menunjuk pada hierarki dan jenjang
jabatan struktural profesional dalam
lembaga kemiliteran yang dalam hal ini
menunjuk spesifikasi lembaga tempur.
• Sedang pengertian “memegang
kekuasaan tertinggi atas AD, AL, AU”
42. • Namun oleh karena kekuatan militer
berfungsi sebagai matra pertahanan
kedaulatan negara dari gangguan
ekskalasi invasi militer negara asing, maka
secara otoritas kewenangan TNI berada di
bawah kekuasaan Presiden selaku Kepala
Negara.
43. Presiden selaku Kepala
Negara
• Peneguhan ketentuan konstitusi ini juga dapat ditemukan di dalam Penjelasan UUD
1945 (yang asli) di mana di dalam penjelasan pasal 10, 11, 12, 13, 14 dan 15
disebutkan “Kekuasaan-kekuasaan Presiden dalam pasal-pasal ini ialah konsekuensi
dari kedudukan Presiden sebagai Kepala Negara”.
(ps. 11 ayat 1 UUD 1945)
• Walaupun Presiden selaku Kepala Negara memegang kekuasaan tertinggi atas
Angkatan Perang (TNI), namun di dalam pelaksanaannya yang menyangkut mobilisasi
kekuatan militer yaitu menyatakan perang terhadap negara lain, atau yang menyangkut
kedaulatan negara dalam keadaan bahaya, Presiden terlebih dahulu harus meminta
persetujuan DPR.
(ps 12 UUD 1945)
• Begitu juga dalam menetapkan negara dalam keadaan bahaya, baik ancaman bahaya
yang berasal dari dalam maupun luar wilayah hukum dan teritorial negara, kekuasaan
Presiden dibatasi dan harus tunduk pada undang-undang yang mengatur perihal itu.