SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK GELOMBANG 2
RUANG DAHLIA RS HVA PARE
PENDAHULUAN
 Menurut Nursalam 2002, manajemen adalah sebagai
proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain, sedangkan dalam keperawatan, manajement
adalah suatu proses bekerja melalui anggota
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara profesional.
PENGKAJIAN
 Lingkungan kerja yang digunakan dalam praktik
profesi manajemen keperawatan mahasiswa Program
Profesi Ners Stikes ICME Jombang adalah ruang
Dahlia RS HVA Toeloengredjo, Pare.
M1 (Man)
A. Jumlah Tenaga Di ruang Dahlia
1. Keperawatan
 S1 = 2
 D3 = 9
2. Tenaga Non Keperawatan
 Administrasi = 1
 Asisten Perawat = 2
 Kebesihan = 3
3. Medis
 Dokter Spesialis = 29
 Dokter Umum = 2
B. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
MENURUT PERHITUNGAN GILIES
 Tingkat ketergantungan klien
Tanggal 15 Juli 2013 dengan rata-rata jumlah pasien 19 orang.
5 MC x 2 jam = 10
10 PC x 4 jam = 40
4 TC x 6 jam = 24 +
Total = 74
Rata – rata 74 : 19 = 3,89 jam
Tanggal 16 Juli 2013 dengan rata-rata jumlah pasien 18 orang.
3TC x 6 = 18
11 PC x 4 = 44
4 MC x 2 = 8 +
Total = 70
Rata- rata 70 : 18 = 3, 88 jam
Tanggal 17 Juli 2013 dengan rata-rata jumlah pasien 17 orang.
4 TC x 6 = 24
8 PC x 4 = 32
5 MC x 2 = 10 +
Total = 66
Rata – rata 66 : 17 = 3,82 jam
Rata-rata jam perawat perhari
= 3,89 + 3,88 + 3,82 = 3,86 Jam = 4 Jam
3
Rata – rata pasien per hari
= 19 + 18 + 17 = 18 pasien
3
Jumlah tenaga perawat yang dinas
= 18 x 3,86 x 365 = 25360 = 12,98 = 13 orang
(365-86) x 7 1953
Jumlah tenaga perawat per 24 jam
= 18 x 3,86 = 9,93 = 10 orang
7
Presentase distribusi tenaga per hari
Pagi = 42 % x 10 = 4,2 = 4 Orang
Sore = 26 % x 10 = 2,6 = 3 Orang
Malam = 32 % x 10 = 3,2 = 3 Orang
Jumlah perawat yang libur/hari
= 86 x 9,93 = 2,87 = 3 Orang
297
RUMUS NEED (DOUGLAS)
 Tanggal 15 Juli 2013
PAGI : 5 orang
SORE : 3 orang
MALAM : 2 orang +
10 orang
Jadi, jumlah perawat = 10 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil ruangan,
dan CM) + 3 orang lepas dinas = 16 orang
 Tanggal 16 Juli 2013
PAGI : 5 orang
SORE : 3 orang
MALAM : 2 orang +
10 orang
Jadi, jumlah perawat = 10 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil ruangan,
dan CM) + 3 orang lepas dinas = 16 orang
 Tanggal 17 Juli 2013
PAGI : 4 orang
SORE : 3 orang
MALAM : 2 orang +
9 orang
Jadi, jumlah perawat = 9 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil ruangan, dan
CM) + 3 orang lepas dinas = 15 orang
Jadi Jumlah tenaga perawat selama 3 hari sebagai berikut :
= 16 + 16 + 15 = 16 Orang
3
M2 (Material)
 Ruang Dahlia terbagi menjadi:
1. Ruang dahlia ( 1,2 ) untuk pasien wanita dengan
kasus penyakit umum
2. Ruang dahlia 3 untuk pasien emergency
3. Ruang dahlia ( 4,5,6 ) untuk pasien pria dengan
kasus penyakit umum
4. Ruang gardena ( 1,2,3,4,5) untuk pasien isolasi
M3 (Methode)
 Penerapan Model MAKP
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 -17
Juli 2013 di Ruang Dahlia RS HVA Toeloengredjo
Pare saat ini menerapkan MAKP Model campuran.
 Timbang Terima
Timbang terima sudah dilakukan secara sistematis
pada setiap pergantian shift jaga.
 Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan belum dapat dilaksanakan
secara maksimal
 Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat sudah berjalan, hanya saja belum ada
lembar serah terima obat
 Supervisi
Supervisi keperawatan dilakukan oleh kepala ruangan
secara langsung, hanya belum terjadwal dan
terdokumentasi
 Discharge Planning
Dischanrge Planning sudah dilaksanakan perawat
ruangan dengan memberikan penyuluhan kesehatan
kepada pasien atau keluarga saat pasien akan pulang,
akan tetapi belum ada leaflet
 Dokumentasi Keperawatan
Sistem pendokumentasian yang berlaku di Ruang
Dahlia saat ini adalah POR ( Problem Orientet
Record)
Penilaian Tingkat Kepuasan Pasien
Pre MAKP
 Tingkat kepuasan pasien :
Total nilai observasi x 100 %
= ( 159 : 200 ) x 100% = 79,5 % = 79 %
79%
21%
TINGKAT KEPUASAN
PASIEN
Terpenuhi
Belum
Terpenuhi
M4 (Money)
No Nama Kamar
Tarif
Kamar Visite Perus Visite Spesialis
1 Dahlia Rp. 75.000,- Rp. 45.000,- Rp. 60.000,-
2 Gardena Rp. 100.000,- Rp. 50.000,- Rp. 65.000,-
M5 (Market)
 Kasus penyakit terbanyak
ANALISA SWOT
STREGTH
 Sudah ada SOP masing-masing untuk petugas ruangan sesuai jabatan
 Terdapat struktur organisasi
 Adanya perawat yang mengikuti pelatihan-pelatihan
 Hubungan antar perawat juga terjalin dengan baik.
 Terdapat komunikasi terapeautik antara tenaga kesehatan dengan pasien
 Terdapat mahasiswa praktek
 Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dengan penyakit khusus.
 Tersedianya nurse station diruangan.
 Adanya SOP tindakan
 Sudah ada model asuhan keperawatan
 Memiliki standar askep
 Timbang terima dilakukan setiap pergantian sift
 Diikuti oleh semua perawat
 Timbang terima dipimpin langsung oleh kepala ruangan
 Dalam timbang terima ada klarifikasi dan validasi perkembangan pasien
ANALISA SWOT
STREGTH
 Timbang terima ditandatangani oleh perawat pelaksana antar
sift dan karu saat pergantian sift pagi
 Timbang terima dilakukan di nurse station lalu ke pasien
 Sudah ada program sentralisasi obat
 Discharge planning sudah dilakukan saat pasien pulang
 Pasien diberikan motivasi, HE dan kontrol saat hendak pulang
 Supervisi dilakukan oleh kepala ruangan dan manajemen rumah
sakit
 Sistem pendokumentasian yang berlaku adalah POR
 Format pengkajian sudah ada
 Semua perawat sudah mengerti pengisian serta telah melakukan
dokumentasi detelah melakukan tindakan
 Biaya sewa kamar bisa dijangkau oleh masyarakat
 Administrasi dan keuangan diatur dengan sistem komputerisasi
 Mutu pelayanan sudah terlaksana sesuai ketentuan RS
 Pelayanan diberikan kepada pasien tanpa memandang status.
Analisa SWOT
WEAKNESS
 Tenaga perawat shif siang dan malam masing–masing hanya
berjumlah 2 orang sehingga tidak sebanding dengan jumlah
pasien dirawat
 Beban kerja perawat tinggi
 Minimnya dana tambahan untuk menambah sarana ruangan.
 Kurangnya sarana bagi pasien
 Terdapat peran ganda dalam pelaksanaan tugas
 Penerapan MAKP kurang optimal
 SAK masih belum lengkap
 Tidak ada perkenalan terhadap perawat yang jaga saat bed to
bed pergantian shift
 Klarifikasi dan validasi perkembangan pasien berjalan kurang
optimal
Analisa SWOT
WEAKNESS
 Ronde belum dilakukan dengan maksimal
 Jarang ada kasus yang memerlukan ronde
 Belum ada pembagian leaflet saat pasien pulang
 Supervisi kepala ruangan tidak terjadwal
 Pendokumentasian masih manual
 Jam pendokumentasian masih kurang tepat
 Dokumentasi 100 % tidak lengkap
 Tenaga administrasi hanya 1
 BOR hanya 63,44 %
Analisa SWOT
OPPORTUNITY
 Adanya asper yang membantu pekerjaan perawat ruangan
 Beberapa perawat mempunyai kemauan untuk melanjutkan ke
jenjang lebih tinggi
 Rumah Sakit memberi kebijakan pelatihan bagi perawat ruangan
 Adanya kesempatan menambah anggaran untuk pembelian nursing
kit.
 Adanya kesempatan untuk pengantian alat-alat yang tidak layak
pakai.
 Kebijakan pemerintah tentang keprofesionalisme perawat
 Adanya kesempatan bagi perawat ruangan untuk melanjutkan
pendidikan
 Adanya nurse station
 Kemampuan merata pada semua perawat dalam melakukan timbang
terima
Analisa SWOT
OPPORTUNITY
 Adanya mahasiswa praktika manajemen keperawatan
 Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dan
perawat
 Adanya komunikasi yang baik antara perawat dengan
pasien dan keluarga
 Pasien mau menerima anjuran perawat
 Supervisi dapat dilakukan rutin
 Adanya kerjasama RS dengan pihak swasta
 Adanya program latihan kepada perawat
 Memiliki ruang RPK
Analisa SWOT
THEATRED
 Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih
profesional
 Makin tinginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
 Adanya persaingan dengan rumah sakit lain
 Adanya pertanggungjawaban legalitas bagi pasien
 Adanya kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang
diperlukan.
 Adanya rumah sakit yang mempunyai sarana dan prasarana yang
lebih baik dan memadai.
 Adanya tuntutan tinggi terhadap sarana dan prasarana yang
memadai.
 Adanya kesadaran pasien dan keluarga akan tanggung gugat
 Adanya tuntunan dari masyarakat akan pelayanan administrasi
yang cepat
IDENTIFIKASI MASALAH
 Beban kerja perawat tinggi
 Perlengkapan untuk pasien kurang sesuai dengan jumlah
pasien
 Penerapan MAKP kurang optimal dengan adanya double job
pada perawat
 Ronde keperawatan belum dilakukan secara maksimal
 Supervisi kepala ruangan belum terjadwal dan belum
terdokumentasi
 Tidak adanya leaflet dalam pelaksanaan discharge planning
 Dokumentasi banyak yang belum lengkap (pengkajian,
diagnosa, perencanaan, dan tindakan)
 Tenaga administrasi kurang ( administrasi di ruangan
dilakukan oleh perawat, dan untuk petugas khusus
administrasi hanya ada satu )
 Tata tertib pengunjung yang belum diterapkan secara optimal
( dalam hal penerapan jam berkunjung )
SARAN
Rumah sakit hendaknya menambahkan tenaga
keperawatan baru di ruang Dahlia (3 orang perawat)
Hendaknya fasilitas untuk pasien ditambah, yaitu :
 Jam dinding (ditambah 4)
 Kipas angin (ditambah 6)
 Papan nama pasien (ditambah 20)
 Jemuran handuk (ditambah 2)
 Wastafel (11 atau tiap ruangan)
 Sapu (ditambah 2)
 Cikrak (ditambah 2)
Hendaknya ruangan menerapkan MAKP model tim
nursing dengan tanpa adanya double job
Hendaknya ruangan membentuk tim khusus untuk ronde
keperawatan, dan membuat jadwal ronde keperawatan secara rutin
yang harus ditaati oleh semua pegawai rumah sakit yang terlibat
dalam ronde keperawatan
Hendaknya ruangan membuat jadwal rutin supervisi dan supervisi
di dokumentasikan
Hendaknya perawat ruangan menyediakan leaflet dan
memberikannya kepada klien saat klien hendak pulang
Hendaknya ruangan melengkapi dokumentasi yang ada, karena
dokumentasi merupakan bagian dari aspek legal dari tindakan
keperawatan. Selain itu, tim penjamin mutu rumah sakit hendaknya
membentuk tim khusus yang bertugas untuk mengawasi
dokumentasi keperawatan yang ada untuk menjamin kualitas
asuhan keperawatan yang diberikan
Hendaknya rumah sakit menambah tenaga administrasi yang
ditempatkan di setiap ruangan ( 1 ruangan 1 tenaga administrasi )
untuk mempercepat pelayanan yang diberikan kepada klien dan
mempermudah kinerja dari perawat
Hendaknya jam berkunjung rumah sakit dibatasi untuk
memberikan kesempatan kepada pasien untuk beristirahat.
PERENCANAAN
 Setelah dilakukan analisa masalah dengan menggunakan
metode SWOT, kelompok mencoba untuk menerapkan
Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing.
 Model asuhan keperawatan profesional primer merupakan
salah satu trend model praktek keperawatan professional,
dimana perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam
terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien
tersebut masuk sampai keluar rumah sakit.
 Model asuhan keperawatan ini mendorong kemandirian
perawat, ada kejelasan antara pembuat asuhan
keperawatan dan pelaksana asuhan keperawatan, sehingga
konsep dasar model ini hanya adanya tanggung jawab dan
tanggung gugat model.
ATAS PERHATIANNYA

More Related Content

What's hot

Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
owik15
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruangan
mayangsari67
 
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanPpt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Harfah Masady
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
Novy Sari
 
Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanManajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan
Fitra Pringgayuda
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normal
REISA Class
 

What's hot (20)

SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYASOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
SOAL-SOAL UKOM NERS DAN PEMBAHASANNYA
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management KeperawatanOperan (timbang terima) Management Keperawatan
Operan (timbang terima) Management Keperawatan
 
Spo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruanganSpo transfer pasien antar ruangan
Spo transfer pasien antar ruangan
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Lembar discharge planning
Lembar discharge planningLembar discharge planning
Lembar discharge planning
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
 
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanPpt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
 
PPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde KeperawatanPPT Ronde Keperawatan
PPT Ronde Keperawatan
 
Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatanManajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan
 
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
Komunikasi efektif SBAR_Dewi Ratna Sari_2013
 
Training _Kerangka Komunikasi Efektif SBAR (Situasi, Background, Assessment &...
Training _Kerangka Komunikasi Efektif SBAR (Situasi, Background, Assessment &...Training _Kerangka Komunikasi Efektif SBAR (Situasi, Background, Assessment &...
Training _Kerangka Komunikasi Efektif SBAR (Situasi, Background, Assessment &...
 
Contoh surat rujukan kebidanan
Contoh surat rujukan kebidananContoh surat rujukan kebidanan
Contoh surat rujukan kebidanan
 
ASUHAN BERPUSAT PADA PASIEN Pertemuan 5.ppt
ASUHAN BERPUSAT PADA PASIEN  Pertemuan 5.pptASUHAN BERPUSAT PADA PASIEN  Pertemuan 5.ppt
ASUHAN BERPUSAT PADA PASIEN Pertemuan 5.ppt
 
Ciri bayi normal
Ciri bayi normalCiri bayi normal
Ciri bayi normal
 

Similar to Desiminasi awal Manajemen Keperawatan

diseminasi awal klp II.pptx
diseminasi awal klp II.pptxdiseminasi awal klp II.pptx
diseminasi awal klp II.pptx
betrianikadek
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
ReviYulia
 
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Dokter Tekno
 

Similar to Desiminasi awal Manajemen Keperawatan (20)

Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx
Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptxAplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx
Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatan
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
Pa ariks
Pa ariksPa ariks
Pa ariks
 
Konferense, Handover, ronde.pptx
Konferense, Handover, ronde.pptxKonferense, Handover, ronde.pptx
Konferense, Handover, ronde.pptx
 
PPT DESIMINASI FIXx.pptx
PPT DESIMINASI FIXx.pptxPPT DESIMINASI FIXx.pptx
PPT DESIMINASI FIXx.pptx
 
diseminasi awal klp II.pptx
diseminasi awal klp II.pptxdiseminasi awal klp II.pptx
diseminasi awal klp II.pptx
 
PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptxPPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
 
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan TimTahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
 
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan TimTahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
 
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan TimTahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
Tahapan kegiatan perawat pada Model Asuhan Keperawatan Tim
 
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptxPPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
PPT Aditia Sulistio Sempro.pptx
 
Skenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSkenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsional
 
Manajemen unit gawat darurat
Manajemen unit gawat daruratManajemen unit gawat darurat
Manajemen unit gawat darurat
 
Manajemen-Keperawatan-Pertemuan-7.ppt
Manajemen-Keperawatan-Pertemuan-7.pptManajemen-Keperawatan-Pertemuan-7.ppt
Manajemen-Keperawatan-Pertemuan-7.ppt
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsional
 
PPT PDL.pptx
PPT PDL.pptxPPT PDL.pptx
PPT PDL.pptx
 
Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi di Puskesmas
Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi di PuskesmasOrientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi di Puskesmas
Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi di Puskesmas
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
 
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
Gambaran umum Orientasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi...
 

Recently uploaded

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 

Recently uploaded (20)

KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 

Desiminasi awal Manajemen Keperawatan

  • 1. DISUSUN OLEH: KELOMPOK GELOMBANG 2 RUANG DAHLIA RS HVA PARE
  • 2. PENDAHULUAN  Menurut Nursalam 2002, manajemen adalah sebagai proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sedangkan dalam keperawatan, manajement adalah suatu proses bekerja melalui anggota keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
  • 3. PENGKAJIAN  Lingkungan kerja yang digunakan dalam praktik profesi manajemen keperawatan mahasiswa Program Profesi Ners Stikes ICME Jombang adalah ruang Dahlia RS HVA Toeloengredjo, Pare.
  • 4. M1 (Man) A. Jumlah Tenaga Di ruang Dahlia 1. Keperawatan  S1 = 2  D3 = 9 2. Tenaga Non Keperawatan  Administrasi = 1  Asisten Perawat = 2  Kebesihan = 3 3. Medis  Dokter Spesialis = 29  Dokter Umum = 2
  • 5. B. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat MENURUT PERHITUNGAN GILIES  Tingkat ketergantungan klien Tanggal 15 Juli 2013 dengan rata-rata jumlah pasien 19 orang. 5 MC x 2 jam = 10 10 PC x 4 jam = 40 4 TC x 6 jam = 24 + Total = 74 Rata – rata 74 : 19 = 3,89 jam Tanggal 16 Juli 2013 dengan rata-rata jumlah pasien 18 orang. 3TC x 6 = 18 11 PC x 4 = 44 4 MC x 2 = 8 + Total = 70 Rata- rata 70 : 18 = 3, 88 jam Tanggal 17 Juli 2013 dengan rata-rata jumlah pasien 17 orang. 4 TC x 6 = 24 8 PC x 4 = 32 5 MC x 2 = 10 + Total = 66 Rata – rata 66 : 17 = 3,82 jam
  • 6. Rata-rata jam perawat perhari = 3,89 + 3,88 + 3,82 = 3,86 Jam = 4 Jam 3 Rata – rata pasien per hari = 19 + 18 + 17 = 18 pasien 3 Jumlah tenaga perawat yang dinas = 18 x 3,86 x 365 = 25360 = 12,98 = 13 orang (365-86) x 7 1953 Jumlah tenaga perawat per 24 jam = 18 x 3,86 = 9,93 = 10 orang 7 Presentase distribusi tenaga per hari Pagi = 42 % x 10 = 4,2 = 4 Orang Sore = 26 % x 10 = 2,6 = 3 Orang Malam = 32 % x 10 = 3,2 = 3 Orang Jumlah perawat yang libur/hari = 86 x 9,93 = 2,87 = 3 Orang 297
  • 7. RUMUS NEED (DOUGLAS)  Tanggal 15 Juli 2013 PAGI : 5 orang SORE : 3 orang MALAM : 2 orang + 10 orang Jadi, jumlah perawat = 10 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3 orang lepas dinas = 16 orang  Tanggal 16 Juli 2013 PAGI : 5 orang SORE : 3 orang MALAM : 2 orang + 10 orang Jadi, jumlah perawat = 10 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3 orang lepas dinas = 16 orang  Tanggal 17 Juli 2013 PAGI : 4 orang SORE : 3 orang MALAM : 2 orang + 9 orang Jadi, jumlah perawat = 9 orang + 3 orang struktural (kepala ruangan, wakil ruangan, dan CM) + 3 orang lepas dinas = 15 orang Jadi Jumlah tenaga perawat selama 3 hari sebagai berikut : = 16 + 16 + 15 = 16 Orang 3
  • 8. M2 (Material)  Ruang Dahlia terbagi menjadi: 1. Ruang dahlia ( 1,2 ) untuk pasien wanita dengan kasus penyakit umum 2. Ruang dahlia 3 untuk pasien emergency 3. Ruang dahlia ( 4,5,6 ) untuk pasien pria dengan kasus penyakit umum 4. Ruang gardena ( 1,2,3,4,5) untuk pasien isolasi
  • 9. M3 (Methode)  Penerapan Model MAKP Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 15 -17 Juli 2013 di Ruang Dahlia RS HVA Toeloengredjo Pare saat ini menerapkan MAKP Model campuran.  Timbang Terima Timbang terima sudah dilakukan secara sistematis pada setiap pergantian shift jaga.  Ronde Keperawatan Ronde keperawatan belum dapat dilaksanakan secara maksimal
  • 10.  Sentralisasi Obat Sentralisasi obat sudah berjalan, hanya saja belum ada lembar serah terima obat  Supervisi Supervisi keperawatan dilakukan oleh kepala ruangan secara langsung, hanya belum terjadwal dan terdokumentasi  Discharge Planning Dischanrge Planning sudah dilaksanakan perawat ruangan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarga saat pasien akan pulang, akan tetapi belum ada leaflet  Dokumentasi Keperawatan Sistem pendokumentasian yang berlaku di Ruang Dahlia saat ini adalah POR ( Problem Orientet Record)
  • 11. Penilaian Tingkat Kepuasan Pasien Pre MAKP  Tingkat kepuasan pasien : Total nilai observasi x 100 % = ( 159 : 200 ) x 100% = 79,5 % = 79 % 79% 21% TINGKAT KEPUASAN PASIEN Terpenuhi Belum Terpenuhi
  • 12. M4 (Money) No Nama Kamar Tarif Kamar Visite Perus Visite Spesialis 1 Dahlia Rp. 75.000,- Rp. 45.000,- Rp. 60.000,- 2 Gardena Rp. 100.000,- Rp. 50.000,- Rp. 65.000,-
  • 13. M5 (Market)  Kasus penyakit terbanyak
  • 14. ANALISA SWOT STREGTH  Sudah ada SOP masing-masing untuk petugas ruangan sesuai jabatan  Terdapat struktur organisasi  Adanya perawat yang mengikuti pelatihan-pelatihan  Hubungan antar perawat juga terjalin dengan baik.  Terdapat komunikasi terapeautik antara tenaga kesehatan dengan pasien  Terdapat mahasiswa praktek  Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dengan penyakit khusus.  Tersedianya nurse station diruangan.  Adanya SOP tindakan  Sudah ada model asuhan keperawatan  Memiliki standar askep  Timbang terima dilakukan setiap pergantian sift  Diikuti oleh semua perawat  Timbang terima dipimpin langsung oleh kepala ruangan  Dalam timbang terima ada klarifikasi dan validasi perkembangan pasien
  • 15. ANALISA SWOT STREGTH  Timbang terima ditandatangani oleh perawat pelaksana antar sift dan karu saat pergantian sift pagi  Timbang terima dilakukan di nurse station lalu ke pasien  Sudah ada program sentralisasi obat  Discharge planning sudah dilakukan saat pasien pulang  Pasien diberikan motivasi, HE dan kontrol saat hendak pulang  Supervisi dilakukan oleh kepala ruangan dan manajemen rumah sakit  Sistem pendokumentasian yang berlaku adalah POR  Format pengkajian sudah ada  Semua perawat sudah mengerti pengisian serta telah melakukan dokumentasi detelah melakukan tindakan  Biaya sewa kamar bisa dijangkau oleh masyarakat  Administrasi dan keuangan diatur dengan sistem komputerisasi  Mutu pelayanan sudah terlaksana sesuai ketentuan RS  Pelayanan diberikan kepada pasien tanpa memandang status.
  • 16. Analisa SWOT WEAKNESS  Tenaga perawat shif siang dan malam masing–masing hanya berjumlah 2 orang sehingga tidak sebanding dengan jumlah pasien dirawat  Beban kerja perawat tinggi  Minimnya dana tambahan untuk menambah sarana ruangan.  Kurangnya sarana bagi pasien  Terdapat peran ganda dalam pelaksanaan tugas  Penerapan MAKP kurang optimal  SAK masih belum lengkap  Tidak ada perkenalan terhadap perawat yang jaga saat bed to bed pergantian shift  Klarifikasi dan validasi perkembangan pasien berjalan kurang optimal
  • 17. Analisa SWOT WEAKNESS  Ronde belum dilakukan dengan maksimal  Jarang ada kasus yang memerlukan ronde  Belum ada pembagian leaflet saat pasien pulang  Supervisi kepala ruangan tidak terjadwal  Pendokumentasian masih manual  Jam pendokumentasian masih kurang tepat  Dokumentasi 100 % tidak lengkap  Tenaga administrasi hanya 1  BOR hanya 63,44 %
  • 18. Analisa SWOT OPPORTUNITY  Adanya asper yang membantu pekerjaan perawat ruangan  Beberapa perawat mempunyai kemauan untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi  Rumah Sakit memberi kebijakan pelatihan bagi perawat ruangan  Adanya kesempatan menambah anggaran untuk pembelian nursing kit.  Adanya kesempatan untuk pengantian alat-alat yang tidak layak pakai.  Kebijakan pemerintah tentang keprofesionalisme perawat  Adanya kesempatan bagi perawat ruangan untuk melanjutkan pendidikan  Adanya nurse station  Kemampuan merata pada semua perawat dalam melakukan timbang terima
  • 19. Analisa SWOT OPPORTUNITY  Adanya mahasiswa praktika manajemen keperawatan  Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dan perawat  Adanya komunikasi yang baik antara perawat dengan pasien dan keluarga  Pasien mau menerima anjuran perawat  Supervisi dapat dilakukan rutin  Adanya kerjasama RS dengan pihak swasta  Adanya program latihan kepada perawat  Memiliki ruang RPK
  • 20. Analisa SWOT THEATRED  Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional  Makin tinginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan  Adanya persaingan dengan rumah sakit lain  Adanya pertanggungjawaban legalitas bagi pasien  Adanya kesenjangan antara jumlah pasien dengan peralatan yang diperlukan.  Adanya rumah sakit yang mempunyai sarana dan prasarana yang lebih baik dan memadai.  Adanya tuntutan tinggi terhadap sarana dan prasarana yang memadai.  Adanya kesadaran pasien dan keluarga akan tanggung gugat  Adanya tuntunan dari masyarakat akan pelayanan administrasi yang cepat
  • 21.
  • 22. IDENTIFIKASI MASALAH  Beban kerja perawat tinggi  Perlengkapan untuk pasien kurang sesuai dengan jumlah pasien  Penerapan MAKP kurang optimal dengan adanya double job pada perawat  Ronde keperawatan belum dilakukan secara maksimal  Supervisi kepala ruangan belum terjadwal dan belum terdokumentasi  Tidak adanya leaflet dalam pelaksanaan discharge planning  Dokumentasi banyak yang belum lengkap (pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan tindakan)  Tenaga administrasi kurang ( administrasi di ruangan dilakukan oleh perawat, dan untuk petugas khusus administrasi hanya ada satu )  Tata tertib pengunjung yang belum diterapkan secara optimal ( dalam hal penerapan jam berkunjung )
  • 23. SARAN Rumah sakit hendaknya menambahkan tenaga keperawatan baru di ruang Dahlia (3 orang perawat) Hendaknya fasilitas untuk pasien ditambah, yaitu :  Jam dinding (ditambah 4)  Kipas angin (ditambah 6)  Papan nama pasien (ditambah 20)  Jemuran handuk (ditambah 2)  Wastafel (11 atau tiap ruangan)  Sapu (ditambah 2)  Cikrak (ditambah 2) Hendaknya ruangan menerapkan MAKP model tim nursing dengan tanpa adanya double job
  • 24. Hendaknya ruangan membentuk tim khusus untuk ronde keperawatan, dan membuat jadwal ronde keperawatan secara rutin yang harus ditaati oleh semua pegawai rumah sakit yang terlibat dalam ronde keperawatan Hendaknya ruangan membuat jadwal rutin supervisi dan supervisi di dokumentasikan Hendaknya perawat ruangan menyediakan leaflet dan memberikannya kepada klien saat klien hendak pulang Hendaknya ruangan melengkapi dokumentasi yang ada, karena dokumentasi merupakan bagian dari aspek legal dari tindakan keperawatan. Selain itu, tim penjamin mutu rumah sakit hendaknya membentuk tim khusus yang bertugas untuk mengawasi dokumentasi keperawatan yang ada untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan Hendaknya rumah sakit menambah tenaga administrasi yang ditempatkan di setiap ruangan ( 1 ruangan 1 tenaga administrasi ) untuk mempercepat pelayanan yang diberikan kepada klien dan mempermudah kinerja dari perawat Hendaknya jam berkunjung rumah sakit dibatasi untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk beristirahat.
  • 25. PERENCANAAN  Setelah dilakukan analisa masalah dengan menggunakan metode SWOT, kelompok mencoba untuk menerapkan Model Asuhan Keperawatan Profesional Primary Nursing.  Model asuhan keperawatan profesional primer merupakan salah satu trend model praktek keperawatan professional, dimana perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien tersebut masuk sampai keluar rumah sakit.  Model asuhan keperawatan ini mendorong kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat asuhan keperawatan dan pelaksana asuhan keperawatan, sehingga konsep dasar model ini hanya adanya tanggung jawab dan tanggung gugat model.