3. Definisi Bioplastik dalam Bidang
Mikroteknik
• Bioplastik adalah teknik
mengawetkan spesimen
hewan atau tumbuhan
dalam blok resin yang
apabila sudah mengeras
akan berbentuk seperti
kaca transparan.
4.
5. • Bioplastik dapat digunakan sebagai media
pembelajaran, atau sebagai ornamen.
• Sebagai media pembelajaran, cara ini dapat
mengatasi hambatan kesulitan dalam
menghadirkan spesimen yang disebabkan oleh
lokasi yang jauh atau sulit dijangkau dan
waktu kelimpahan yang tidak tepat.
6.
7. • Pengawetan menggunakan media bioplastik
bisa digunakan untuk mengamati aspek
anatomi, perbandingan, atau siklus hidup.
• Media bioplastik ini juga dapat digunakan
untuk pembelajaran keanekaragaman,
klasifikasi, ekosistem dan komponennya.
9. Kelebihan dan kekurangan
• Penggunaan media bioplastik sebagai media
pembelajaran memiliki kelebihan, yaitu :
1. Murah karena cukup sekali mengadakan, tetapi
dapat digunakan berkali-kali secara tak terbatas
untuk digunakan dalam waktu yang sangat lama.
2. Kuat dan tahan lama.
3. Menarik dan praktis dalam penyimpanan.
• Tapi teknik ini juga memiliki kekurangan yaitu objek
asli tidak bisa disentuh/diraba (karena observasi
hanya mengandalkan penglihatan saja).
10. • Secara garis besar, ada 2 cara pengawetan
obyek biologi, yaitu pengawetan basah dan
pengawetan kering.
• Pengawetan basah dilakukan dengan
mengawetkan obyek
biologi dalam suatu
cairan pengawet.
11. • Bioplastik termasuk cara pengawetan kering.
Setelah organisme dikeringkan dengan sinar
matahari atau oven, agar lebih awet maka
selanjutnya disimpan dalam media resin.
• Resin merupakan senyawa organik hasil
metabolisme sekunder.
• Senyawa ini akan mengalami polimerasi dalam
kondisi yang tepat dan menghasilkan blok
transparan yang padat.
• Sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan dalam
pembuatan media pembelajaran.
12. Awetan bioplastik biasanya dilengkapi dengan:
• Skala yang bertujuan untuk mempermudah
dalam memperkirakan ukuran
• Deskripsi habitat untuk memberikan petunjuk
lokasi menemukan di lapangan
• Kunci determinasi untuk menemukan nama
spesimen pada taksa genus berdasarkan ciri
morfologi
• Deskripsi genus berdasarkan karakter
morfologi.
13.
14.
15.
16. 1. Resin
2. Katalis (etil metil keton peroksid 50%/TAP MEXP Liqiud Catalyst)
3. Cetakan
ALAT DAN BAHAN
17. Cara Kerja Membuat Preparat
Bioplastik
1. Membuat wadah/alat cetakan
Untuk membuat alat cetakan kita bisa gunakan
aluminium tipis, seng atau plastik yang tahan
terhadap resin dengan cara menggunting sesuai
bentuk cetakan yang diinginkan.
Cetakan yang baik adalah fleksibel,
permukaannya halus, tahan terhadap resin serta
sesuai dengan objek dan bentuk seni.
18. 2. Menyiapkan spesimen
• Menentukan spesimen yang akan diawetkan
• Mematikan spesimen
• Mengatur posisi spesimen
• Tahap ini sebaiknya dilakukan tidak lama
setelah spesimen tersebut dimatikan. Sebab,
setelah mati, tubuh spesimen akan semakin
kaku. Apabila tubuh spesimen sudah kaku,
pengaturan posisi berpotensi merusak tubuh
spesimen itu sendiri.
19. • Mengeringkan spesimen.
• Salah satu langkah penting dalam proses ini adalah
pengeringan objek hingga kadar air yang sangat rendah,
sehingga organisme perusak/penghancur tidak bekerja.
• Pengeringan spesimen dapat dilakukan dengan cara
dehidrasi di udara terbuka atau dioven.
• Untuk spesimen tumbuhan dapat dikeringkan dengan
cara pengepresan menggunakan buku tebal selama
beberapa hari atau dikeringkan dengan menggunakan
setrika. Pengeringan dengan menggunakan setrika harus
dijaga benar agar suhu tidak terlalu panas. Jika terlalu
panas, spesimen akan hangus.
20. 3. Membuat Preparat Bioplastik
• Menuangkan resin dalam suatu wadah
kemudian menambahkan katalis dengan
perbandingan resin : katalis = 10 : 1.
• Mengaduk perlahan-lahan dan mengusahakan
jangan sampai muncul gelembung udara.
21. Proses pencampuran resin dengan
katalis
• Setelah campuran resin dan katalis diaduk rata jangan langsung
dituang ke dalam wadah cetakan, tunggu sampai menjadi
seperti gel dan gelembung-gelembung udaranya menghilang.
22. • Menyiapkan alat cetakan dan memasukkan
adonan resin dan katalis ± 2 mm sebagai alas /
sesuai dengan wadah agar proporsional
dengan cetakan.
• Miringkan agar merata dan masukkan ke
dalam oven selama ± 3 menit atau sampai
mengental. Pemanasan atau pengeringan ini
bisa juga dilakukan dengan lampu pijar 10
watt atau bisa juga hanya di angin-anginkan.
23. • Setelah mengering masukkan adonan lagi
sedikit sebagai penanam atau penjebak agar
objek tidak muncul / timbul dipermukaan.
• Setelah itu masukkan objek dan label
kemudian tata dengan rapi sesuai dengan
keinginan dengan menggunakan jarum atau
lidi (dalam memasukkan objek harus hati-hati
agar tidak ada gelembung udara yang timbul
akibat gesekan objek).
• Setelah selesai dikeringkan lagi seperti cara di
atas.
25. • Preparat yang sudah kering dituangi adonan
lagi sebagai penutup, lalu dikeringkan lagi.
• Setelah preparat betul-betul kering maka
preparat dikeluarkan dari wadah, dalam hal ini
harus hati-hati agar tidak pecah.
• Release Agent/Wax/Mirror Glaze/Vaselin bisa
digunakan untuk mengolesi wadah cetakan
agar hasil cetakan tidak susah dikeluarkan.
28. • Langkah selanjutnya, menghaluskan
permukaan dengan gerinda/amplas bertingkat
dari kasar (100 – 600 – 1000) ke halus pada
kondisi basah/berair, serta jangan sampai
berdebu karena debunya dapat menyebabkan
kanker/karsinogen.
• Sebagai langkah terakhir haluskan dengan
compound bertingkat QQ – very white dengan
menggunakan kain halus sampai mengkilat.
29. • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
bioplastik
1. Dalam membuat adonan resin dan katalis harus
diperhatikan komposisi perbandingannya dan
pada waktu mengaduk harus hati-hati agar
jangan sampai ada gelembung udara dan harus
sekali habis karena sifatnya cepat mengeras.
2. Pada saat memberi resin, sebelumnya harus
sudah mengering dan pada waktu penutupan,
objek harus sudah kering dulu karena di
khawatirkan objek akan muncul ke permukaan/
timbul.
30. • Pembuatan preparat bioplastik dikatakan akan
berhasil dengan baik apabila hasilnya sebagai
berikut :
1. Tidak ada gelembung udara pada preparat
tersebut.
2. Tidak ada pecahan yang ditimbulkan karena
terlalu panas atau terlalu banyak katalis maupun
terlalu tebalnya resin.
3. Objek mengkilat.
4. Tata letak atau orientasi objek/label mengandung
kreasi seni yang tinggi.
5. Sudut permukaannya halus dan jernih.
31. • Adapun hasilnya preparat dikatakan gagal
apabila hasilnya sebagai berikut :
1. Karena terlalu panas ataupun terlalu banyak
katalis maka akan bergelembung.
2. Pecah-pecah.
3. Tata letak orientasi objeknya tidak pas.
4. Objeknya tampak keruh dan buram.
5. Sudutnya tajam, permukaan kasar dan tidak
jernih.