SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
BIOPLASTIK
KULIAH MIKROTEKNIK
KODE MATA KULIAH : JCKB 251
JUMLAH SKS : (1,2)
Produk-Produk Bioplastik
Definisi Bioplastik dalam Bidang
Mikroteknik
• Bioplastik adalah teknik
mengawetkan spesimen
hewan atau tumbuhan
dalam blok resin yang
apabila sudah mengeras
akan berbentuk seperti
kaca transparan.
• Bioplastik dapat digunakan sebagai media
pembelajaran, atau sebagai ornamen.
• Sebagai media pembelajaran, cara ini dapat
mengatasi hambatan kesulitan dalam
menghadirkan spesimen yang disebabkan oleh
lokasi yang jauh atau sulit dijangkau dan
waktu kelimpahan yang tidak tepat.
• Pengawetan menggunakan media bioplastik
bisa digunakan untuk mengamati aspek
anatomi, perbandingan, atau siklus hidup.
• Media bioplastik ini juga dapat digunakan
untuk pembelajaran keanekaragaman,
klasifikasi, ekosistem dan komponennya.
TUMBUHAN LUMUT GYMNOSPERMAE TUMBUHAN PAKU
MODEL PERTULANGAN DAUN INSEKTA INVERTEBRATA LAUT
Kelebihan dan kekurangan
• Penggunaan media bioplastik sebagai media
pembelajaran memiliki kelebihan, yaitu :
1. Murah karena cukup sekali mengadakan, tetapi
dapat digunakan berkali-kali secara tak terbatas
untuk digunakan dalam waktu yang sangat lama.
2. Kuat dan tahan lama.
3. Menarik dan praktis dalam penyimpanan.
• Tapi teknik ini juga memiliki kekurangan yaitu objek
asli tidak bisa disentuh/diraba (karena observasi
hanya mengandalkan penglihatan saja).
• Secara garis besar, ada 2 cara pengawetan
obyek biologi, yaitu pengawetan basah dan
pengawetan kering.
• Pengawetan basah dilakukan dengan
mengawetkan obyek
biologi dalam suatu
cairan pengawet.
• Bioplastik termasuk cara pengawetan kering.
Setelah organisme dikeringkan dengan sinar
matahari atau oven, agar lebih awet maka
selanjutnya disimpan dalam media resin.
• Resin merupakan senyawa organik hasil
metabolisme sekunder.
• Senyawa ini akan mengalami polimerasi dalam
kondisi yang tepat dan menghasilkan blok
transparan yang padat.
• Sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan dalam
pembuatan media pembelajaran.
Awetan bioplastik biasanya dilengkapi dengan:
• Skala yang bertujuan untuk mempermudah
dalam memperkirakan ukuran
• Deskripsi habitat untuk memberikan petunjuk
lokasi menemukan di lapangan
• Kunci determinasi untuk menemukan nama
spesimen pada taksa genus berdasarkan ciri
morfologi
• Deskripsi genus berdasarkan karakter
morfologi.
1. Resin
2. Katalis (etil metil keton peroksid 50%/TAP MEXP Liqiud Catalyst)
3. Cetakan
ALAT DAN BAHAN
Cara Kerja Membuat Preparat
Bioplastik
1. Membuat wadah/alat cetakan
Untuk membuat alat cetakan kita bisa gunakan
aluminium tipis, seng atau plastik yang tahan
terhadap resin dengan cara menggunting sesuai
bentuk cetakan yang diinginkan.
Cetakan yang baik adalah fleksibel,
permukaannya halus, tahan terhadap resin serta
sesuai dengan objek dan bentuk seni.
2. Menyiapkan spesimen
• Menentukan spesimen yang akan diawetkan
• Mematikan spesimen
• Mengatur posisi spesimen
• Tahap ini sebaiknya dilakukan tidak lama
setelah spesimen tersebut dimatikan. Sebab,
setelah mati, tubuh spesimen akan semakin
kaku. Apabila tubuh spesimen sudah kaku,
pengaturan posisi berpotensi merusak tubuh
spesimen itu sendiri.
• Mengeringkan spesimen.
• Salah satu langkah penting dalam proses ini adalah
pengeringan objek hingga kadar air yang sangat rendah,
sehingga organisme perusak/penghancur tidak bekerja.
• Pengeringan spesimen dapat dilakukan dengan cara
dehidrasi di udara terbuka atau dioven.
• Untuk spesimen tumbuhan dapat dikeringkan dengan
cara pengepresan menggunakan buku tebal selama
beberapa hari atau dikeringkan dengan menggunakan
setrika. Pengeringan dengan menggunakan setrika harus
dijaga benar agar suhu tidak terlalu panas. Jika terlalu
panas, spesimen akan hangus.
3. Membuat Preparat Bioplastik
• Menuangkan resin dalam suatu wadah
kemudian menambahkan katalis dengan
perbandingan resin : katalis = 10 : 1.
• Mengaduk perlahan-lahan dan mengusahakan
jangan sampai muncul gelembung udara.
Proses pencampuran resin dengan
katalis
• Setelah campuran resin dan katalis diaduk rata jangan langsung
dituang ke dalam wadah cetakan, tunggu sampai menjadi
seperti gel dan gelembung-gelembung udaranya menghilang.
• Menyiapkan alat cetakan dan memasukkan
adonan resin dan katalis ± 2 mm sebagai alas /
sesuai dengan wadah agar proporsional
dengan cetakan.
• Miringkan agar merata dan masukkan ke
dalam oven selama ± 3 menit atau sampai
mengental. Pemanasan atau pengeringan ini
bisa juga dilakukan dengan lampu pijar 10
watt atau bisa juga hanya di angin-anginkan.
• Setelah mengering masukkan adonan lagi
sedikit sebagai penanam atau penjebak agar
objek tidak muncul / timbul dipermukaan.
• Setelah itu masukkan objek dan label
kemudian tata dengan rapi sesuai dengan
keinginan dengan menggunakan jarum atau
lidi (dalam memasukkan objek harus hati-hati
agar tidak ada gelembung udara yang timbul
akibat gesekan objek).
• Setelah selesai dikeringkan lagi seperti cara di
atas.
Cara meletakkan objek
• Preparat yang sudah kering dituangi adonan
lagi sebagai penutup, lalu dikeringkan lagi.
• Setelah preparat betul-betul kering maka
preparat dikeluarkan dari wadah, dalam hal ini
harus hati-hati agar tidak pecah.
• Release Agent/Wax/Mirror Glaze/Vaselin bisa
digunakan untuk mengolesi wadah cetakan
agar hasil cetakan tidak susah dikeluarkan.
Penuangan campuran resin dan katalis
sebagai lapisan penutup
• Langkah selanjutnya, menghaluskan
permukaan dengan gerinda/amplas bertingkat
dari kasar (100 – 600 – 1000) ke halus pada
kondisi basah/berair, serta jangan sampai
berdebu karena debunya dapat menyebabkan
kanker/karsinogen.
• Sebagai langkah terakhir haluskan dengan
compound bertingkat QQ – very white dengan
menggunakan kain halus sampai mengkilat.
• Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
bioplastik
1. Dalam membuat adonan resin dan katalis harus
diperhatikan komposisi perbandingannya dan
pada waktu mengaduk harus hati-hati agar
jangan sampai ada gelembung udara dan harus
sekali habis karena sifatnya cepat mengeras.
2. Pada saat memberi resin, sebelumnya harus
sudah mengering dan pada waktu penutupan,
objek harus sudah kering dulu karena di
khawatirkan objek akan muncul ke permukaan/
timbul.
• Pembuatan preparat bioplastik dikatakan akan
berhasil dengan baik apabila hasilnya sebagai
berikut :
1. Tidak ada gelembung udara pada preparat
tersebut.
2. Tidak ada pecahan yang ditimbulkan karena
terlalu panas atau terlalu banyak katalis maupun
terlalu tebalnya resin.
3. Objek mengkilat.
4. Tata letak atau orientasi objek/label mengandung
kreasi seni yang tinggi.
5. Sudut permukaannya halus dan jernih.
• Adapun hasilnya preparat dikatakan gagal
apabila hasilnya sebagai berikut :
1. Karena terlalu panas ataupun terlalu banyak
katalis maka akan bergelembung.
2. Pecah-pecah.
3. Tata letak orientasi objeknya tidak pas.
4. Objeknya tampak keruh dan buram.
5. Sudutnya tajam, permukaan kasar dan tidak
jernih.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
pengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumpengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumYulan Nusi
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airTidar University
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
 
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakVirdha Rahma
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahVina Widya Putri
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
tata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMtata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMSeptia Nur'aini
 
Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderSyahrir Ghibran
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfDody Perdana
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganRicky Ramadhan
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 

What's hot (20)

perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
pengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumpengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratorium
 
Laporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar airLaporan praktikum kadar air
Laporan praktikum kadar air
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Komposit
KompositKomposit
Komposit
 
Pengenalan Alat
Pengenalan AlatPengenalan Alat
Pengenalan Alat
 
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
tata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUMtata letak / layout LABORATORIUM
tata letak / layout LABORATORIUM
 
Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunder
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Laporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkunganLaporan ekologi dan lingkungan
Laporan ekologi dan lingkungan
 
Sitokinesis
SitokinesisSitokinesis
Sitokinesis
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 

Similar to Bioplastik (mikroteknik) (20)

Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptxMaryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
Maryam_Bahan ajar NATA DE COCO ppt.pptx
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Lap ujian
Lap ujianLap ujian
Lap ujian
 
Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastik
 
Lap 10. cap busa
Lap 10. cap busaLap 10. cap busa
Lap 10. cap busa
 
Cara Pembuatan Kantong Plastik
Cara Pembuatan Kantong PlastikCara Pembuatan Kantong Plastik
Cara Pembuatan Kantong Plastik
 
Lap 10. cap busa
Lap 10. cap busaLap 10. cap busa
Lap 10. cap busa
 
Plastik pembuatan nooraini md saad
Plastik pembuatan nooraini md saadPlastik pembuatan nooraini md saad
Plastik pembuatan nooraini md saad
 
Modul3_Fiberglass
Modul3_FiberglassModul3_Fiberglass
Modul3_Fiberglass
 
Ppt ibr fix
Ppt ibr fixPpt ibr fix
Ppt ibr fix
 
BIOPLASTIK.pptx
BIOPLASTIK.pptxBIOPLASTIK.pptx
BIOPLASTIK.pptx
 
Simultan polyester
Simultan polyesterSimultan polyester
Simultan polyester
 
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basahMakalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
 
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapasLap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
 
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tc
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tcLap 2.cap pigmen nonrepeat tc
Lap 2.cap pigmen nonrepeat tc
 
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyehProses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
 
Cara membuat plastik
Cara membuat plastikCara membuat plastik
Cara membuat plastik
 
Makalah Plastik
Makalah PlastikMakalah Plastik
Makalah Plastik
 
Alat dan bahan laminasi kapal perikanan
Alat dan bahan laminasi kapal perikananAlat dan bahan laminasi kapal perikanan
Alat dan bahan laminasi kapal perikanan
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (12)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

Bioplastik (mikroteknik)

  • 1. BIOPLASTIK KULIAH MIKROTEKNIK KODE MATA KULIAH : JCKB 251 JUMLAH SKS : (1,2)
  • 3. Definisi Bioplastik dalam Bidang Mikroteknik • Bioplastik adalah teknik mengawetkan spesimen hewan atau tumbuhan dalam blok resin yang apabila sudah mengeras akan berbentuk seperti kaca transparan.
  • 4.
  • 5. • Bioplastik dapat digunakan sebagai media pembelajaran, atau sebagai ornamen. • Sebagai media pembelajaran, cara ini dapat mengatasi hambatan kesulitan dalam menghadirkan spesimen yang disebabkan oleh lokasi yang jauh atau sulit dijangkau dan waktu kelimpahan yang tidak tepat.
  • 6.
  • 7. • Pengawetan menggunakan media bioplastik bisa digunakan untuk mengamati aspek anatomi, perbandingan, atau siklus hidup. • Media bioplastik ini juga dapat digunakan untuk pembelajaran keanekaragaman, klasifikasi, ekosistem dan komponennya.
  • 8. TUMBUHAN LUMUT GYMNOSPERMAE TUMBUHAN PAKU MODEL PERTULANGAN DAUN INSEKTA INVERTEBRATA LAUT
  • 9. Kelebihan dan kekurangan • Penggunaan media bioplastik sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan, yaitu : 1. Murah karena cukup sekali mengadakan, tetapi dapat digunakan berkali-kali secara tak terbatas untuk digunakan dalam waktu yang sangat lama. 2. Kuat dan tahan lama. 3. Menarik dan praktis dalam penyimpanan. • Tapi teknik ini juga memiliki kekurangan yaitu objek asli tidak bisa disentuh/diraba (karena observasi hanya mengandalkan penglihatan saja).
  • 10. • Secara garis besar, ada 2 cara pengawetan obyek biologi, yaitu pengawetan basah dan pengawetan kering. • Pengawetan basah dilakukan dengan mengawetkan obyek biologi dalam suatu cairan pengawet.
  • 11. • Bioplastik termasuk cara pengawetan kering. Setelah organisme dikeringkan dengan sinar matahari atau oven, agar lebih awet maka selanjutnya disimpan dalam media resin. • Resin merupakan senyawa organik hasil metabolisme sekunder. • Senyawa ini akan mengalami polimerasi dalam kondisi yang tepat dan menghasilkan blok transparan yang padat. • Sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan dalam pembuatan media pembelajaran.
  • 12. Awetan bioplastik biasanya dilengkapi dengan: • Skala yang bertujuan untuk mempermudah dalam memperkirakan ukuran • Deskripsi habitat untuk memberikan petunjuk lokasi menemukan di lapangan • Kunci determinasi untuk menemukan nama spesimen pada taksa genus berdasarkan ciri morfologi • Deskripsi genus berdasarkan karakter morfologi.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. 1. Resin 2. Katalis (etil metil keton peroksid 50%/TAP MEXP Liqiud Catalyst) 3. Cetakan ALAT DAN BAHAN
  • 17. Cara Kerja Membuat Preparat Bioplastik 1. Membuat wadah/alat cetakan Untuk membuat alat cetakan kita bisa gunakan aluminium tipis, seng atau plastik yang tahan terhadap resin dengan cara menggunting sesuai bentuk cetakan yang diinginkan. Cetakan yang baik adalah fleksibel, permukaannya halus, tahan terhadap resin serta sesuai dengan objek dan bentuk seni.
  • 18. 2. Menyiapkan spesimen • Menentukan spesimen yang akan diawetkan • Mematikan spesimen • Mengatur posisi spesimen • Tahap ini sebaiknya dilakukan tidak lama setelah spesimen tersebut dimatikan. Sebab, setelah mati, tubuh spesimen akan semakin kaku. Apabila tubuh spesimen sudah kaku, pengaturan posisi berpotensi merusak tubuh spesimen itu sendiri.
  • 19. • Mengeringkan spesimen. • Salah satu langkah penting dalam proses ini adalah pengeringan objek hingga kadar air yang sangat rendah, sehingga organisme perusak/penghancur tidak bekerja. • Pengeringan spesimen dapat dilakukan dengan cara dehidrasi di udara terbuka atau dioven. • Untuk spesimen tumbuhan dapat dikeringkan dengan cara pengepresan menggunakan buku tebal selama beberapa hari atau dikeringkan dengan menggunakan setrika. Pengeringan dengan menggunakan setrika harus dijaga benar agar suhu tidak terlalu panas. Jika terlalu panas, spesimen akan hangus.
  • 20. 3. Membuat Preparat Bioplastik • Menuangkan resin dalam suatu wadah kemudian menambahkan katalis dengan perbandingan resin : katalis = 10 : 1. • Mengaduk perlahan-lahan dan mengusahakan jangan sampai muncul gelembung udara.
  • 21. Proses pencampuran resin dengan katalis • Setelah campuran resin dan katalis diaduk rata jangan langsung dituang ke dalam wadah cetakan, tunggu sampai menjadi seperti gel dan gelembung-gelembung udaranya menghilang.
  • 22. • Menyiapkan alat cetakan dan memasukkan adonan resin dan katalis ± 2 mm sebagai alas / sesuai dengan wadah agar proporsional dengan cetakan. • Miringkan agar merata dan masukkan ke dalam oven selama ± 3 menit atau sampai mengental. Pemanasan atau pengeringan ini bisa juga dilakukan dengan lampu pijar 10 watt atau bisa juga hanya di angin-anginkan.
  • 23. • Setelah mengering masukkan adonan lagi sedikit sebagai penanam atau penjebak agar objek tidak muncul / timbul dipermukaan. • Setelah itu masukkan objek dan label kemudian tata dengan rapi sesuai dengan keinginan dengan menggunakan jarum atau lidi (dalam memasukkan objek harus hati-hati agar tidak ada gelembung udara yang timbul akibat gesekan objek). • Setelah selesai dikeringkan lagi seperti cara di atas.
  • 25. • Preparat yang sudah kering dituangi adonan lagi sebagai penutup, lalu dikeringkan lagi. • Setelah preparat betul-betul kering maka preparat dikeluarkan dari wadah, dalam hal ini harus hati-hati agar tidak pecah. • Release Agent/Wax/Mirror Glaze/Vaselin bisa digunakan untuk mengolesi wadah cetakan agar hasil cetakan tidak susah dikeluarkan.
  • 26. Penuangan campuran resin dan katalis sebagai lapisan penutup
  • 27.
  • 28. • Langkah selanjutnya, menghaluskan permukaan dengan gerinda/amplas bertingkat dari kasar (100 – 600 – 1000) ke halus pada kondisi basah/berair, serta jangan sampai berdebu karena debunya dapat menyebabkan kanker/karsinogen. • Sebagai langkah terakhir haluskan dengan compound bertingkat QQ – very white dengan menggunakan kain halus sampai mengkilat.
  • 29. • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat bioplastik 1. Dalam membuat adonan resin dan katalis harus diperhatikan komposisi perbandingannya dan pada waktu mengaduk harus hati-hati agar jangan sampai ada gelembung udara dan harus sekali habis karena sifatnya cepat mengeras. 2. Pada saat memberi resin, sebelumnya harus sudah mengering dan pada waktu penutupan, objek harus sudah kering dulu karena di khawatirkan objek akan muncul ke permukaan/ timbul.
  • 30. • Pembuatan preparat bioplastik dikatakan akan berhasil dengan baik apabila hasilnya sebagai berikut : 1. Tidak ada gelembung udara pada preparat tersebut. 2. Tidak ada pecahan yang ditimbulkan karena terlalu panas atau terlalu banyak katalis maupun terlalu tebalnya resin. 3. Objek mengkilat. 4. Tata letak atau orientasi objek/label mengandung kreasi seni yang tinggi. 5. Sudut permukaannya halus dan jernih.
  • 31. • Adapun hasilnya preparat dikatakan gagal apabila hasilnya sebagai berikut : 1. Karena terlalu panas ataupun terlalu banyak katalis maka akan bergelembung. 2. Pecah-pecah. 3. Tata letak orientasi objeknya tidak pas. 4. Objeknya tampak keruh dan buram. 5. Sudutnya tajam, permukaan kasar dan tidak jernih.