3. STUNTING
DEFINISI
Panjang/ tinggi badan menurut usia dibawah -2 sd atau dibawah
persentil 3 berdasarkan grafik MGRS WHO 2006.
Gangguan pertumbuhan yang menggambarkan tidak tercapainya
potensi pertumbuhan sebagai akibat status kesehatan, dan/ atau
nutrisi yang tidak optimal, dan tidak terpenuhi kebutuhan untuk
bermain dan belajar. (WHO)
8. DAMPAK STUNTING
Sistem imun lemah
Mudah sakit
IQ rendah
Gangguan
kognitif,
Produktivitas kerja
rendah
pendek
Terkena penyakit
diabetes dan
kardiovaskular
10. ARTI WARNA, GARIS DAN KOTAK
1000 HPK, masih dapat diperbaiki
1. Antara 2 th dan pertengahan masa kanak-kanak
2. Masa pubertas (lonjakan pertumbuhan)
3. Sebelum kehamilan
Mungkin TB dapat diperbaiki, perbaikan dampak
lain (kecerdasan dll) tidak jelas
Tidak dapat diperbaiki
Makanan banyak, risiko menjadi gemuk
Kondisi masih serba kekurangan
Penyebab
Dampak
15. MIDPARENTAL HEIGHT (MPH)
15
ANAK LAKI-LAKI
MPH = [TB ayah dalam cm + (TB ibu dalam
cm + 13 cm] / 2
ANAK PEREMPUAN
MPH = [(TB ayah dalam cm – 13 cm) + TB
ibu dalam cm] / 2
24. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 39 tahun 2016
Tentang pedoman penyelenggaraan program indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga, upaya yang dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting di antaranya
sebagai berikut:
1. Ibu Hamil dan Bersalin
a. Intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan;
b. Mengupayakan jaminan mutu ante natal care (ANC) terpadu;
c. Meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan;
25. 2. Menyelenggarakan program pemberian makanan tinggi kalori, protein, dan
mikronutrien (TKPM);
3. Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular);
4. Pemberantasan kecacingan
5. Meningkatkan transformasi Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam Buku KIA;
6. Menyelenggarakan konseling Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif;
7. Penyuluhan dan pelayanan KB.
26. IBU DAN CALON IBU
1.Kondisi kesehatan dan gizi saat sebelum hamil dan hamil mempengaruhi
pertumbuhan janin.
2. Usia saat hamil, paritas, jarak antar kehamilan.
3. Ibu yang terlalu muda meningkatkan resiko bayi berat lahir rendah. BBLR
memiliki resiko stunting.
29. 2. BALITA
a. Pemantauan pertumbuhan balita;
b. Menyelenggarakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk
balita;
c. Menyelenggarakan stimulasi dini perkembangan anak; dan
d. d.Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
30. a. Melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS);
b. Menguatkan kelembagaan Tim Pembina UKS;
c. Menyelenggarakan Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS); dan
d. Memberlakukan sekolah sebagai kawasan bebas rokok dan.
3. ANAK USIA SEKOLAH
31. 4. REMAJA
a. Meningkatkan penyuluhan untuk perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok, dan mengonsumsi
narkoba;
b. Pendidikan kesehatan reproduksi.
32. 5. DEWASA MUDA
a. Penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana (KB);
b. Deteksi dini penyakit (menular dan tidak menular);
c. Meningkatkan penyuluhan untuk PHBS, pola gizi seimbang, tidak
merokok/mengonsumsi narkoba.