1. Struktur Beton I - GESER
BAB 3. ANALISA GESER
3.1 UMUM
Geser dijumpai hampir di dalam semua unsur struktur beton bertulang.
Efek geser umumnya terjadi secara bersamaan dengan efek dari gaya-
gaya lain seperti lentur, normal dan torsi. Dengan demikian untuk
menyelidiki perilaku unsur struktural di dalam geser, hampir selalu
dibutuhkan penyelidikan dari interaksinya dengan aksi-aksi yang tersebut
diatas. Inilah salah satu sebab mengapa kemajuan dari penelitian perilaku
geser tidak begitu pesat perkembangannya dibandingkan dengan perilaku
terhadap aksi-aksi lainnya.
Bab ini akan membahas analisa penampang yang menerima geser lentur,
sedangkan mengenai pengaruh torsi akan dibahas pada bab berikutnya.
3.2 RETAK GESER POTENSIAL
Tinjau suatu balok di atas dua perletakan yang memikul beban merata
seperti terlihat di dalam Gambar 3.1. Pandanglah suatu penampang x-x
sejarak a dari perletakan kiri.
23
2. Struktur Beton I - GESER
q
Mx
a Vx
ft
L
½ qL
a. Struktur b. Badan bebas
Gambar 3.1
Gaya Lintang Dan Momen Pada Balok
Keseimbangan badan bebas pada Gambar 3.1.b mensyaratkan :
Vx = ½ qL - qa
2
Mx = ½ qL – ½ qa
Selanjutnya pada daerah tarik di bawah garis netral, momen Mx dan gaya
lintang (geser) Vx akan menimbulkan masing-masing tegangan tarik f t dan
geser V. Dengan cara keseimbangan, dapat dicari tegangan tarik dan
geser pada bidang yang membentuk sudut α terhadap bidang potongan
x-x.
Arah tegangan tarik maksimum untuk balok ditunjukkan di dalam Gambar
3.1. Tegak lurus terhadap arah-arah ini merupakan arah dari retak
geser/lentur potensial.
Arah tegangan tarik
+
Arah retak potensial
24
3. Struktur Beton I - GESER
Gambar 3.2
Arah Tegangan Tarik dan Retak Potensial Pada Balok
denganLentur Dan Geser
Secara ideal, penulangan geser yang optimal adalah searah dengan tarik
maksimum, tetapi secara praktis, penulangan geser dapat berupa :
a. Tulangan memanjang, lazimnya 45° denagn arah tulangan
memanjang.
b. Sengkang vertikal, berupa sengkang tertutup atau terbuka (U), bisa
juga spiral.
c. Kombinasi sengkang dan tulangan miring.
3.3 Kekuatan Geser Nominal
Perencanaan penampang akibat geser harus didasarkan pada :
Vu ≤ φVn .............................................................................................(3.1)
25
4. Struktur Beton I - GESER
Keterangan :
Vu = gaya geser berfaktor pada pada penampang yang ditinjau
φ = faktor reduksi kekuatan, sesuai tabel 1.2, yang besarnya untuk
geser
dan torsi bisa diambil 0,6
Vn = kuat geser nominal
Kuat geser nominal dari penampang beton bertulang bisa dihitung dengan
rumus :
Vn = Vc + V s .....................................................................................(3.2)
Keterangan :
Vc = kuat geser nominal dari beton
V s = kuat geser nominal dari tulangan geser
Untuk komponen struktur non pratekan, penampang yang jaraknya kurang
dari d dari muka tumpuan dapat dirancang terhadap gaya geser Vu yang
sama dengan yang didapat pada titik sejarak d (pasal 11.1.2.1.PB-
1989).
3.4 Kuat Geser Yang Disumbang Oleh Beban
Untuk struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur saja, kuat geser
beton bisa dihitung dengan :
26
5. Struktur Beton I - GESER
fc
'
Vc = b .d
..............................................................................(3.3)
6 w
Jika dihitung lebih rinci, maka kuat geser Vc bisa dihitung dengan :
Vu d
Vc = f c + 120 ρω
'
: 7 bw d .......................................……..(3.4)
Mu
Keterangan :
'
fc = akar dari kuat tekan beton yang disyaratkan, MPa
bw = lebar badan balok, atau diameter dari penampang bulat, mm
d = jarak dari serat tekan terluar terhadap titik berat dari tulangan
tarik,mm
ρω = As/( bw d )
Mu = Momen berfaktor pada penampang
Dalam menghitung Vc pada persamaan (3.4), besaran Vu .d/Mu tidak
boleh diambil lebih dari 1,0 dan harga Vc harus lebih kecil dari
'
0,3 f c bw d
Untuk struktur yang dibebani tekan aksial, kuat geser :
Nu f c '
Vc = 1 + 6 w ............................................................(3.5)
b d
14 Ag
Untuk struktur yang dibebani gaya tarik aksial, besarnya kuat geser :
0,3 Nu f c '
Vc = 1 + 6 w ...........................................................(3.6)
b d
Ag
27
6. Struktur Beton I - GESER
Keterangan :
Nu = Beban aksial berfaktor yang bersamaan dengan geser Vu,
diambil (+) untuk tekan dan (-) untuk tarik.
Ag = Luas bruto penampang, mm
Nu / Ag = dinyatakan dalam MPa
3.5 Kebutuhan Untuk Tulangan Geser
1. Jika Vu ≤ 0,50 φVc
……………………………………………………………(3.7)
Untuk kasus ini tidak diperlukan tulangan geser
2. Jika 0,50 φVc < Vu < φVc
………………………………………………….(3.8)
Untuk kasus ini diperlukan tulangan geser minimum, kecuali untuk
plat dan pondasi, balok dengan tinggi tidak lebih dari 250 mm atau
2,5 kali tebal flens dan ½ kali lebar badan.
28
7. Struktur Beton I - GESER
Untuk kasus ini diperlukan kekuatan geser sebesar :
φV s perlu = φVs min = φ (1/3 MPa) bw . d .........................(3.9)
Dan jarak s maksimum ≤ d /2 ≤ 600 mm...............................(3.10)
bw s
Luas tulangan geser min Av = 3 f .......................................(3.11)
y
f '
3. Jika φVc < Vu ≤ φ Vc + φ c 3 bw d
……………………………..(3.12)
Untuk kasus ini diperlukan tulangan geser, dengan kuat geser
perlu sebagai berikut:
φ V s perlu = Vu - φ Vc .....................................................(3.13)
φ Vs ada = ( φ Av f y d)/s (untuk α = 90°)………………………
(3.14)
S maksimum = d/2 ≤ 600 mm………………………………………….
(3.15)
4. Jika:
f ' fc
'
φ Vc + φ c b d < V ≤ φ V + φ 2 b d
3 w u
u
3 w …..(3.16)
Untuk kasus ini diperlukan tulangan geser, dengan kuat geser
seperti persamaan (2.13) dan (2.14) dengan spasi maksimum = d
/4 ≤ 300 mm
29
8. Struktur Beton I - GESER
2 f '
5. Jika Vu > φ Vc + φ c b d
3 w ……………………………………
(3.17)
Untuk kasus ini penampang beton harus diubah (diperbesar)
2 f '
sedemikian hingga: Vu ≤ φ Vc + φ c b d
3 w
Jika untuk menghitung Vc digunakan metode yang disederhanakan
(tidak dihitung secara rinci) maka persamaan 3.12 dan 3.17 dapat ditulis
masing-masing menjadi :
φ Vc < Vu ≤ 3 φVc ....................................................................(3.12a)
3 φVc < Vu ≤ 5 φVc .....................................................................(3.16a)
Vu > 5 φVc .....................................................................................(3.17a)
3.6 Perencanaan Tulangan Geser
Bila digunakan sengkang-sengkang untuk penahan geser, maka :
Av f y d
Vs = ....................................................................................(3.18)
s
Keterangan:
Av = Luas tulangan total, yang tegak lurus dengan sumbu batang
fy
= kuat leleh yang disyaratkan dari tulangan, MPa
30
9. Struktur Beton I - GESER
s = jarak tulangan sengkang
Pemasangan sengkang ditunjukkan seperti pada Gambar 3.3.
d
bw
s s
Gambar 2.3
Penulangan Geser Balok Dengan Sengkang-Sengkang
Bila sebagai tulangan geser dipakai sengkang miring, maka:
V s = Av f y (sin α + cos α) d ...............................................................(3.19)
Bila tulangan geser terdiri dari satu batang tunggal atau sat grup batang-
batang tulangan sejajar, yang dibengkokkan pada jarak yang sama, maka:
V s = Av f y sin α ................................................................................(3.20)
31
10. Struktur Beton I - GESER
'
Vs ≤ fc
bw d
4
Bila tulangan geser terdiri dari satu seri atau beberapa grup yang sejajar
dari batang yang dibengkokkan pada jarak yang tidak sama dari tumpuan,
maka kuat geser V s harus dihitung menurut persamaan (3.19)
Untuk memperjelas persoalan, tulangan geser yang dihitung menurut
persamaan (3.19) dan (3.20) diperlihatkan pemasangannya masing-
masing pada Gambar 3.4 dan Gambar 3.5.
tulangan memanjang
s
Gambar 3.4
Begel Miring/Kelompok Tulangan Miring
d
Gambar 3.5
Tulangan Miring Tunggal atau grup yang sama dari tumpuan
Batas-batas dari penulangan geser adalah sedemikan hingga:
'
Vs ≤ 2 fc bw d .............................................................................(3.21)
3
32
12. Struktur Beton I - GESER
Mulai
Hitung Vu
Hitung :
1. = , jika aksial tidak ada
2. = , jika aksial tekan
3. = , jika aksial tarik
tidak 2 f ' ya Ukuran
Vu > φ Vc + φ c b d diperbesar
3 w
Tanpa
tidak ya tulangan
≤ 0,50 geser
ya Tulangan
tidak
0,50 < < geser
minimum
perlu -
Tentukan Av dan S
Selesai
3.8 CONTOH-CONTOH PENERAPAN
34
13. Struktur Beton I - GESER
1. Tentukan kekuatan geser nominal Vn dari penampang persegi yang
'
diperlihatkan dalam Gambar 2.7, bila f c = 20 MPa, f y = 400
MPa, bw = 300 MPa, d = 500 mm dan tulangan sengkang φ 8 –
100
Gunakan metode yang disederhanakan untuk menghitung Vc
d
bw
s s = 100 mm
Gambar 2.7
Konstruksi yang dianalisa
Jawab :
Dengan memperhatikan persamaan 3.2, 3.3, dan 3.11 maka:
'
Vc = fc 20
bw d = 6 . 300 . 500 = 111795 N
6
Av f y d 2 ( 1 . π . 82 )
Vs = = 4 = 120637 N
s 100
Vn = Vc + Vs = 111795 N + 120637 N = 232,432 KN
35
14. Struktur Beton I - GESER
2. Untuk balok pada contoh 1, tentukanlah gaya geser kerja yang
aman Vw yang dapat dipikul oleh balok menurut pedoman beton
PB-1989, jika 60% dari gaya geser adalah beban mati dan 40%
akibat beban hidup.
Jawab:
Faktor reduksi kekuatan φ untuk gaya geser adalah 0,60,
sehingga:
Vu ≤ 0,60 Vn
≤ 0,60 . 232,432 KN
≤ 139,439 KN
Vu = 1,20 Vn + 1,60 V1
= 1,20 . 0,60 Vw + 1,60 . 0,40 Vw = 1,360 Vw
Sehingga:
Vu 139,459
V
= 1,36 = 1,36 = 102,453 kN
Faktor keamanan untuk hal ini adalah :
36
15. Struktur Beton I - GESER
Vn 232,432
Vw = 102,543 = 2,266
3. Tentukan sengkang vertikal yang dibutuhkan untuk balok pada
Gambar 2.8, dengan lebar bentang L = 4 m, lebar tumpuan 0,30
m, lebar balok bw = 300 m, tinggi efektif balok d = 450 mm.
Beban kerja hidup qd = 3 ton/m (termasuk berat sendiri balok).
'
Gunkan tulangan diameter 10 mm, f c = 20 MPa, dan f y = 320
MPa, dengan metode yang disederhanakan.
q
d
Lebar tumpuan = 0,3 m
bw
Gambar 3.8
Konstruksi yang dianalisa
Jawab:
a. Tentukan gaya geser berfaktor pada penampang kritis yaitu sejarak
d dari bidang muka tumpuan (0,30/2 + 0,450 = 0,60 m dari masing-
masing tumpuan).
37
16. Struktur Beton I - GESER
Vd = ½ qd . L - qd . 0,60
= ½ . 3 . 4 – 3 . 0,60
= 4,2 ton
VL = ½ qL . L - qL . 0,60 = 3,64 tn
Vu = 1,2 Vd + 1,6 VL
= 1,2 . 4,2 + 1,6 . 3,64
= 10,864 ton = 108,64 kN
b. Tentukan spasi sengkang
'
Vc fc 20
= bw d = 6 . 300 . 450 . 1/100 = 100,263 kN
6
φ Vc = 0,60 . 100,623 = 60,374 kN
3 φ Vc = 3 . 60,374 = 181,122 k N
φ Vc < Vu < 3 φ Vc (dari persamaan 2.12.1), maka diperlukan
tulangan geser, dengan kuat perlu :
φ Vs perlu = Vu - φ Vc = 108,64 – 60,374 = 48,266 kN
φ Vs perlu 48,266
V s perlu = =
φ 0,60 = 80,443 kN
S maksimum ≤ d/2 ≤ 600 mm
Untuk sengkang vertikal dengan diameter 10 mm.
Av =2.¼ π . 82 = 100,5 mm2
38
17. Struktur Beton I - GESER
Persyaratan spasi untuk kekuatan adalah :
Av f y d 100,5 . 320 . 450
S = V perlu = 80,443 . 100 = 180
s
Persyaratan untuk spasi sengkang dapat disimpulkan :
1. Spasi untuk persyaratan kekuatan = 180 mm (menentukan)
2. Spasi maksimum d/2 = 450/2 = 225 mm
3. Spasi maksimum untuk tulangan geser minimum :
V s min = 1/3 . 300 . 450 = 45 kN
100,5 . 320 . 450
S = 45 . 1000 = 321 mm
Kesimpulan :
Jadi spasi sengkang yang menentukan adalah 180 mm, dipasang
dari muka tumpuan sampai pada daerah dimana Vn > φ Vc ,
kemudian dipasang sengkang dengan spasi d/2 = 225 mm sampai
pada daerah dimana Vu > ½ φ Vc ,selanjutnya pemasangan
sengkang diperlihatkan pada Gambar 2.9
Lebar tumpuan = 0,3 m tengah bentang
39
L=4m
18. Struktur Beton I - GESER
Gambar 2.9
Pemasangan sengkang untuk setengah konstruksi
4. Penampang kolom persegi menahan gaya aksial tekan 30 ton
(beban mati) dan 10 ton (beban hidup). Dan gaya lintang sebesar
4 ton (beban mati) dan 1,5 ton (hidup).
'
Mutu bahan f c = 20 MPa dan f y = 300 MPa
Diminta : menghitung tulangna geser dengan sengkang tertutup
Jawab :
Kuat geser Vc utuk struktur yang dibebani tekan aksial dihitung
menurut persamaan 2.5 yaitu :
40
19. Struktur Beton I - GESER
u N fc
'
Vc = 1 + b .d
14 Ag 6 w
N u = 1,2 . 30 + 1,6 . 10 = 52 ton = 520000 N
520000 20
Vc = 1 +
6
300 . 400 = 114051 N
14 . 300 . 450
0,5 φ Vc = 0,5 . 0,6 . 114051 = 34215 N
φ Vc = 0,6 . 114051 = 68430 N
Vu = 1,2 . 4 + 1,6 . 1,5 = 7,2 ton = 72000 N
Vu > φ Vc , maka diperlukan tulangan geser
= 72000 – 68430 = 3570 N
3570 3570
V s perlu = = 0,6 = 5950 N
φ
Dipakai sengkang = φ 8 – 200, maka :
Av f y d ( 2 . 1 / 4 . φ 8 2 ) . 300 . 400
Vs = =
s 300
= 60318 N > Vs perlu….. ok
Rangkuman :
41
20. Struktur Beton I - GESER
1. Penulangan geser sangat diperlukan didalam perencanaan beton
bertulang. Hal ini untuk menghindarkan timbulnya retak-retak potensial
unsur beton bertulang
2. Penulangan geser yang paling lazim digunakan didalam praktek
adalah terdiri dari sengkang-sengkang tertutup. Sedangkan sengkang
terbuka (U) jarang digunakan, sengkang berbentuk spiral banyak
digunakan pada kolom bulat atau unsur-unsur yang menahan torsi.
3. Berbeda pada PBI – 1971, Pedoman Beton 1989 memperkenalkan
peninjauan geser maksimum pada penampang kritis dari unsur, yaitu
pada titik sejauh d dari muka tumpuan. Dengan demikian gaya geser
yang diperhitungkan relatif lebih kecil dari aturan yang terkadung pada
PBI – 1971.
42