2. • Prinsip dan teknik rekayasa sistem untuk
menerjemahkan persyaratan pengguna ke dalam
spesifikasi item yang terperinci.
• Rekayasa sistem sebagai sebuah pendekatan
didefinisikan sebagai sebuah pendekatan
multidisiplin untuk mencapai keberhasilan dalam
merealisasikan sebuah sistem.
Rekayasa Sistem Aset
4. • Untuk mencapai keberhasilan inilah, rekayasa
sistem dimulai dengan mendefinisikan kriteria
keberhasilan dari definisi kebutuhan pengguna
sejak awal siklus pengembangan sistem, definisi ini
didokumentasikan sebelum masuk ke dalam proses
perwujudan desain dan validasinya dengan tetap
tidak melepaskan cara pandang holistik secara
sistem.
• Rekayasa Sistem sebagai disiplin ilmu didefinisikan
sebagai disiplin bidang ilmu teknik yang
bertanggung jawab menciptakan dan melaksanakan
proses yang berciri multi-disiplin untuk memastikan
kebutuhan pengguna dan pemegang kepentingan
dipenuhi secara berkualitas, dapat dipercaya, biaya
yang efisien dan sesuai jadwal di seluruh siklus
hidup sistem.
8. Sistem Informasi
Manajemen Aset
• Implementasi Sistem Informasi Manajemen Aset
pada hakekatnya adalah upaya untuk tertib
dokumen dan tertib administrasi pengelolaan
aset.
• Tertib dokumen aset berkaitan dengan upaya
penyediaan dan pendataan data-data / dokumen
yang menyertai keberadaan aset, sedangkan
tertib administrasi lebih dimaksudkan pada upaya
membangun prosedur pengelolaan aset mulai
saat pengadaan, penerimaan, perubahan data,
hingga penghapusan aset.
(Hartono, 2010)
9. Sistem Informasi Aset
• Sistem Informasi Aset berfungsi untuk melakukan
pencatatan mengenai pengadaan, pengesahan,
penggunaan, perawatan, status, serta kondisi
aset tersebut.
• Aset dapat meliputi inventarisasi tanah, inventarisasi
gedung, inventarisasi alat angkutan, inventarisasi
senjata api, inventarisasi jaringan, inventarisasi
peralatan seperti alat tulis kantor & alat laboratorium,
inventarisasi ruang/gudang dan barang-barang yang
terdapat di dalamnya, inventarisasi lokasi lainnya dan
barang-barang yang terdapat di dalamnya.
10. Layanan yang diberikan mencakup:
• Updating SIM Aset,
• Penyesuaian Sistem dengan Business Process
(System Customization),
• Migrasi Database - Ekspor/Impor Data Excel,
• Instalasi Server dan Sistem di Jaringan
Intranet/Internet,
• Garansi Sistem, Maintenance dan Layanan
Pendampingan, serta
• Pelatihan Admin/Operator (disertai Buku Manual
Penggunaan).
11. Fitur Sistem Informasi Manajemen
Aset
1. Modul Data Referensi
• Referensi Unit Kerja, digunakan Kode masing-masing Unit untuk
menyatakan suatu barang berada di Unit Kerja sesuai Kode yang
dimaksud.
• Referensi Kelompok Barang, digunakan kode masing-masing kategori
kelompok barang untuk menyatakan suatu barang masuk ke dalam
kategori kelompok barang sesuai kode yang dimaksud.
• Referensi Lokasi, digunakan untuk menyatakan suatu Lokasi
Kota/Kabupaten, Propinsi, dan Negara.
• Referensi Lainnya, meliputi Data Pegawai (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar pegawai), Data Status Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar status barang: ada, dipinjam, dihibahkan,
hilang, dan sejenisnya), Data Kondisi Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar kondisi barang: baik, rusak, dan
sejenisnya), Data Cara Perolehan (perekaman dan pengaturan publikasi
daftar cara perolehan barang: hibah, pembangunan, pembelian, dan
sejenisnya), Data Dasar Perolehan (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar dasar perolehan barang: taksiran, perolehan, dan
sejenisnya).
12. 2. Modul Inventarisasi
Perekaman Data Barang untuk dikelompokkan ke dalam Kategori Barang
dan Unit Kerja yang bertanggung jawab terhadap barang tersebut. Hasil
dari perekaman tersebut secara otomatis membentuk Kode Barang.
Perekaman Data Barang kemudian dapat dikelompokkan ke dalam
inventarisasi, seperti di bawah ini:
13. 3. Modul Perawatan
• Referensi Unit Kerja, digunakan Kode masing-masing Unit untuk
menyatakan suatu barang berada di Unit Kerja sesuai Kode yang
dimaksud.
• Referensi Kelompok Barang, digunakan kode masing-masing kategori
kelompok barang untuk menyatakan suatu barang masuk ke dalam
kategori kelompok barang sesuai kode yang dimaksud.
• Referensi Lokasi, digunakan untuk menyatakan suatu Lokasi
Kota/Kabupaten, Propinsi, dan Negara.
• Referensi Lainnya, meliputi Data Pegawai (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar pegawai), Data Status Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar status barang: ada, dipinjam, dihibahkan,
hilang, dan sejenisnya), Data Kondisi Barang (perekaman dan
pengaturan publikasi daftar kondisi barang: baik, rusak, dan
sejenisnya), Data Cara Perolehan (perekaman dan pengaturan publikasi
daftar cara perolehan barang: hibah, pembangunan, pembelian, dan
sejenisnya), Data Dasar Perolehan (perekaman dan pengaturan
publikasi daftar dasar perolehan barang: taksiran, perolehan, dan
sejenisnya).