Bab 1 dokumen tersebut membahas tentang akuntansi sebagai sistem informasi, dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yang meliputi sejarah, pengertian, pemakai informasi, kualitas informasi, prinsip dasar, bidang-bidang, profesi, dan etika akuntansi. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep penting akuntansi seperti prinsip dasar, karakteristik pemakai informasi, dan profesi akuntan.
2. z
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Sejarah Akuntansi
2. Menjelaskan pengertian akuntansi,
3. Menjelaskan pemakai informasi akuntansi,
4. Mendeskripsikan karakteristik pemakai informasi akuntansi,
5. Menjelaskan kualitas informasi akuntansi,
6. Menjelaskan prinsip dasar akuntansi,
7. Menjelaskan bidang-bidang akuntansi,
8. Mendeskripsikan profesi akuntan, dan
9. Menjelaskan etika profesi akuntan.
3. z Peta Konsep
Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
Sejarah Akuntansi
Pengertian Akuntansi
Pemakai Informasi Akuntansi
Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi
Kualitas Informasi Akuntansi
Prinsip Dasar Akuntansi
Bidang-bidang Akuntansi
Profesi Akuntansi
Etika Profesi Akuntansi
4. z
Nilai dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dapat di kembangkan setelah
mempelajari bab ini adalah Religius, Jujur,
Tanggung Jawab, Semangat Kebangsaan, dan Cinta
tanah air.
5. z
Sejarah Akuntansi
Dunia
Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de
Aritmatica, Geometrica Proortioni et Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat
subjudul “Tractus de Computies et Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan. Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi.
Setahun setelah buku tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan di Italia.
Seiring berjalannya waktu, akuntansi mulai diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri. Setelah
Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat. Bagi banyak negara,
akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktek nasional yang melekat
erat dengan hukum dan aturan profesional.
Dari sistem ini, pembukuan dan laporan keuangan dapat tersusun secara
sistematis dan terpadu karena dapat menggambarkan laba, rugi, kekayaan,
serta hak milik perusahaan.
6. z
Pengertian Akuntansi
1. Menurut Carl S. Warren, James M.Reevedkk (2015 : 3)
Akuntansi adalah Sistem informasi yang menyediakan laporan
keuangan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan.
2. Menurut American Accounting Association
Akuntansi sebagai proses mengidentifikasikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.”
7. z
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah Proses Identifikasi,Pengukuran,
dan Pelaporan untuk menghasilkan informasi atau
laporan keuangan, dimana laporan tersebut
kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan bisnis oleh pemakai informasi.
8. z
Pemakai Informasi
Akuntansi
Pemakai/ Pengguna akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 Kelompok :
Pihak Internal
Pihak internal perusahaan merupakan pemakai informasi akuntansi
sebagai penyelenggara usaha yang berhubungan langsung dengan
perusahaan.
1. Pimpinan Perusahaan
2. Manager Keuangan
3. Manager Akuntansi
9. z
Pemakai Informasi
Akuntansi
Pihak Eksternal
Pihak eksternal (pihak luar) pemakai informasi akuntansi adalah pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan, namun tidak terlibat secara langsung dalam
membuat keputusan maupun kebijakan operasional perusahaan.
1. Pemilik Perusahaan
2. Investor/ Pemegang Saham
3. Kreditor
4. Pemerintah
5. Pemasok (Supplier)
6. Pelanggan
10. z
Kualitas Informasi
Akuntansi
1. Relevan
√ Relevansi merupakan salah satu karakteristik akuntansi yang dapat membantu pengguna dalam mengambil
keputusan terkait dengan keuangan bisnis.
√ Agar informasi akuntansi memiliki relevansi, ada dua hal yang diperlukan, yaitu confirmatory
value dan predictive value.
√ Confirmatory value berguna dalam memberikan informasi tentang peristiwa keuangan masa lalu,
sedangkan predictive value dapat memberikan prediksi tentang kondisi keuangan di masa mendatang.
√ Sebuah bisnis harus memiliki kedua nilai ini dalam laporan keuangan mereka untuk mengembangkan
informasi akuntansi yang akurat.
√ Informasi akuntansi bisa dikatakan relevan jika memberikan informasi tentang peristiwa masa lalu yang dapat
membantu membuat prediksi tentang peristiwa masa depan.
√ Harapannya, informasi tersebut bisa berguna untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan atau membantu
menyelesaikan masalah keuangan yang akan datang.
√ Misalnya, jika perusahaan ingin berinvestasi dalam aset baru, mereka dapat berkonsultasi dengan riwayat
investasi sebelumnya karena informasi tersebut berlaku untuk setiap investasi selanjutnya yang mereka akan
lakukan.
11. z
Kualitas Informasi
Akuntansi
2. Teruji/Andal
√ Karakteristik informasi akuntansi bisa dibilang teruji jika bisa menunjukkan transaksi, sumber daya, dan
aset keuangan perusahaan secara keseluruhan dan akurat.
√ Selain itu, ada tiga faktor lain yang mengukur apakah suatu informasi akuntansi andal atau tidak:
√ Kelengkapan, mencakup setiap transaksi guna menggambarkan proses akuntansi bisnis dengan lebih
akurat.
√ Netral, tidak melibatkan prasangka saat mengevaluasi laporan keuangan, entah informasinya positif atau
negatif.
√ Bebas dari kesalahan, perhitungannya tepat dan akurat.
12. z
Kualitas Informasi
Akuntansi
3. Verifikasi
√ Untuk membuat prediksi keuangan yang akurat, Anda perlu memastikan bahwa informasi akuntansi perusahaan dapat
diverifikasi.
√ Verifikasi melibatkan otentikasi informasi dan perhitungan keuangan dengan menggunakan beberapa sumber atau pihak
independen untuk mengembangkan hasil yang sama.
√ Pihak tersebut di antaranya adalah auditor eksternal dan profesional akuntansi lain yang mampu mengevaluasi laporan
keuangan perusahaan dan mengembangkan hasil atau angka-angka yang sama dengan akuntan perusahaan.
√ Jika hasilnya sama, artinya informasi akuntansi perusahaan bisa dibilang akurat dan dapat diverifikasi.
√ Jika hasil verifikasi informasi tersebut ternyata tak sama, maka perusahaan bisa mengetahui di mana letak kesalahan
laporan keuangannya dan segera melakukan perbaikan dan perhitungan kembali.
13. z
Kualitas Informasi
Akuntansi
4. Mudah dimengerti
√ Karena pengambilan keputusan untuk perusahaan seringkali melibatkan pihak di luar departemen
akuntansi seperti departemen manajerial, laporan keuangan harus mudah dimengerti.
√ Tingkat keterpahaman suatu laporan keuangan bisa dilihat dari seberapa mudah seseorang dapat memahami
informasi akuntansi yang ada di dalamnya.
√ Sebab, seringkali laporan keuangan bisa mencapai puluhan halaman dan mengandung kosa kata keuangan
yang kompleks dan perhitungan yang ekstensif.
√ Tapi, karena banyak pihak yang menggunakannya, sebagian besar perusahaan berusaha agar laporan
keuangannya yang dapat dipahami oleh individu tanpa latar belakang akuntansi.
14. z
Kualitas Informasi
Akuntansi
5. Dapat dibandingkan
√ Karena pengambilan keputusan untuk perusahaan seringkali melibatkan pihak di luar departemen
akuntansi seperti departemen manajerial, laporan keuangan harus mudah dimengerti.
√ Tingkat keterpahaman suatu laporan keuangan bisa dilihat dari seberapa mudah seseorang dapat memahami
informasi akuntansi yang ada di dalamnya.
√ Sebab, seringkali laporan keuangan bisa mencapai puluhan halaman dan mengandung kosa kata keuangan
yang kompleks dan perhitungan yang ekstensif.
√ Tapi, karena banyak pihak yang menggunakannya, sebagian besar perusahaan berusaha agar laporan
keuangannya yang dapat dipahami oleh individu tanpa latar belakang akuntansi.
16. z
Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dalam cara melakukan proses akuntansi. Prinsip ini dibutuhkan untuk
membuat laporan keuangan. Prinsip akuntansi tersebut dibutuhkan untuk mendapatkan hasil objektif dari
suatu bentuk permasalahan keuangan.
Apa Tujuan Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi
Ada beberapa tujuan dari adanya prinsip-prinsip dasar akuntansi, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya aturan yang jelas dalam melakukan proses akuntansi yang benar. Jadi, setiap akuntan
sama-sama membuat laporan keuangan sesuai dengan pedoman tersebut.
2. Laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. Proses akuntansi yang dilakukan akan bersifat objektif begitu juga dengan pandangan orang
dari laporan yang dibuat. Dengan demikian, hasil dari akuntansi bisa menghasilkan solusi dari
masalah yang ada.
17. z
Prinsip Dasar Akuntansi
1. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle)
2. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
3. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)
4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
5. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
6. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
7. Prinsip Periode Akuntansi
8. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
9. Prinsip Satuan Moneter
10. Prinsip Materialitas
18. z
Bidang-Bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
3. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
5. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
8. Akuntansi Perbankan (Banking Accounting)
9. Akuntansi Internasional (International Accounting)
10. Sistem Akuntansi (Accounting System)
11. Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting)
21. z
Etika Profesi Akuntan
2. Prinsip Dasar Perilaku Etis Akuntan
Menghindari pelanggaran etika sekecil apapun
Menekankan pada reputasi jangka Panjang
Siap menghadapi konsekuensi yang kurang baik
bila berpegang pada perilaku etis