SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
"Penyair kecil"
Oleh:Jupri_rokan
Aku adalah penyair kecil yang haus akan tulisan
Aku adalah penyair kecil yang lapar dengan bacaan
Tinta-tinta yang tidak pernah cukup dalam tulisan ku
Kertas-kertas yang tidak sanggup menemani ku
Suara, bergetar diamuk tubuh yang kedinginan
Jari-jemari tak sanggup lagi memegang penah, yang hampir jatuh
Aku adalah penyair kecil yang tak kalah dengan musim
Ditengah hujan berlari dilereng lumpur
Ku sapu wajah yang bertanah
Aku adalah penyair kecil takut akan ranting-ranting tinta habis sia-sia.
9 September 2018
"Puisi komunikasi"
Oleh: Jupri_rokan
Berita pagi ini terlalu menarik perhatian para pencinta surat kabar
Ditemani secangkir kopi yang baru disedu
Tak terasa waktu sudah mulai siang
Cerita ini begitu tanggung untuk tidak diselesaikan, setiap kata, setiap
kalimat mempunyai arti yang siap untuk bincangkan.
Orang-orang asyik bercakap dengan telepon yang ada di gegamannya.
Komunikasi lewat kertas sangatlah menyenangkan, tak ada kecurigaan
bahkan kepala jauh dari kata emosi
Ayo bercakap dengan media, sampai menemukan Lubuk ilmu, sehingga
menjadi jembatan komunikasi.
9 September 2018
"Hijrah"
Oleh :Jupri_rokan
Satu muharam tetaplah satu muharam
Pribadi sudah menua,
jiwa sudah mulai pikun,
Suara keras mulai menghilang,
Hijrah....
Satu muharam terus berlanjut
Pribadi pendosa,
Jiwa pendosa
Apa yang dibanggakan
Hijrah...
Satu muharam terus berpacu
Tak perlu menjadi orang lain
Cukup benahi pribadi mulai menua,
Pribadi pendosa, untuk menjadi pribadi
Yang bermanfaat
12 september 2018
“ Mata literasi”
Oleh:Jupri_rokan
Sehelai kertas disudut lemari yang sudah usang, berbau dan sedikit sobek.
Tulisan mulai mengabur satu persatu
Ku ambil lalu ku tiup debu yang menempel.
Ku lihat ada satu kalimat yang terbaca
Ayo bercakap dengan aku
Ternyata aku mulai paham
Membaca, menulis, mengolah, mentransfer,memecahkan masalah
Itu la aku "buku.
12 september 2018
"Indonesia Jaya"
Oleh :Jupri_rokan
Mereka merdeka merdeka
Suara pejuang bergemuruh menerjang
Benteng-benteng penjajah
Suara takbir berkumandang
Allahu akbar allahu akbar, allahu akbar
Semangat semakin lantang memecah belantara bumi pertiwi,
Nafas menderu, darah bercucuran
Suara-suara tangis bergelimangan
Hancurkan hancurkan penjajah
Bedil, tombak dan bambu tajam terus menembus tembok lawan
Mereka, allahu akbar
Hingga Indonesia jaya
Merah putih berkibar dilangit pertiwi
12 september 2018
"Pujangga biru"
Oleh :Jupri_rokan
Sepekan ini dia merindu hingga igau
Sebuah senyum yang agak memaksa
Terpancar diraut bayangan langkah
Batinnya terpukul, hatinya berkecamuk
Merah terbakar semakin memerah
Tabir pujangga lapuk ditelan jarum jam
Sepekan ini dia risau
Andai rembulan tersenyum dibalik angkasa
Ada bintang bertemu dihulu luak
Tentu pujangga selalu ramah
Walaupun kalbu tergores tajam
Sepekan itu dia terbakar
Menjemput risau tak berujung
Serat daun tersobek dari ranting
Layu, layu dan terbaring
Sepekan ini dia bernafsu
Pujangga biru bimbang terbelengu
13 September 2018
Cerita remaja
Oleh :Jupri_rokan
Tak banyak kisah yang bisa ku tuliskan
Dimasa remaja ini
Hanya cerita yang mencibir di kepala ku
Aku anak degil disebut temen sebayaku
Pagi menjemput
Malam berkisah
Masa penuh gurau
Tersentak, terbangun dari igau
Masa apa ini?
Masa didepan terbentang luas menyapa
Seakan melambai dan berbisik
Kesini kesinilah cakapnya
Tak peduli, muak aku marah
Dalam marah ku tertekun
Degilnya aku
Itulah remaja ku.
14 september 2018
"Rembulan di langit Rokanhulu"
Oleh:Jupri_rokan
Di pengunjung senja menjemput gulita
Suara bangau bermain digalian kota tenggelam bersama pelukan angkasa
Pukul sembilan bersahaja
Langit merayu tata surya
Diujung menara
Tersenyum rembulan menyapa
Langit rokanhulu bermandi kan cahaya
Berwibawa
Bertakhta
Menjaga alam semesta
Sampai menutup mata
Ujungbatu, 15 september 2018
"Sepasang bono"
Oleh:Jupri_rokan
Bergemuruh ditanjung Bayang
Menurut cerita akan munculnya bono
Gemuruh itu disampaikan oleh angin
Semua makhluk meninggalkan sungai
Suka cita sedang dimulai
Oo...Bono Oo.. Bono
Gulungan gelombang menjulang tinggi
Menyapu tebing, merambah anak sungai
Sepasang bono berpacu menuju pantai
Seperti orang bermadu kasih
Dalam nyanyian rakyat Teluk meranti
Dinamakan bakudo bono
Orang-orang Teluk meranti mulai
Mengayu sampan ditengah gelombang
Bono... Bono...
Gelombang begitu dahsyat
Gelombang jantan dan betina
Menghantap dahan
Melambungkan tumbuhan cenggondok
Siulan Bono sampai ke kampung-kampung, ke desa-desa, ke kota-kota
bahkan sampai ke jiran tetangga seberang.
Sehingga pelancung berdatangan bermain Bono.
Ujungbatu 15 September 2018
"Pekerjaan adalah tugas pengabdian diri
Namun pekerjaan bukan hamba diri"
Jupri_rokan"
"Anjungan Bono"
Oleh:Jupri_rokan
Riak sungai Kampar baru saja surut dari pasang,
lumpur selutut baru saja mengering,
Satwa, fauna saling berintraksi
Bila kelam mulai tiba, suara kesunyian terdengar di bawah pohon ara.
Nelayan balik dari anak sungai dengan hasil lukanya
Petani pulang dari lahan getahnya
Rimba yang tadi panas berubah gulita
Ditepi tebing terdengar suara percikan air
Yang memanggil ikan pantau
Ooo suara burung hantu memekik..
Ditengah biasan cahaya anak bulan
Pasang malam sungai Kampar mulai naik
Diatas Anjungan terdengar hempasan gelombang besar.
Yang memikul dahan-dahan
Dalam tidur orang-orang
Berselimut kabut Bono
Erangan tengah malam, memecahkan kesunyian
Entah kapan berakhir gelombang ini
Kapal - kapal dari pulau seberang terombang ambing disudut darmaga
Rempah-rempah yang nak dijual terbias basa
Suara pagi mulai lahir ditengah gemuruh
Sahutan burung sili berganti
Lambaian angin terkuak menyikap awan
Dari hilir sudah berkayu
Dari Hulu sudah berakit
Di dusun Kuala orang-orang berjual beli
Menjual lada, menjual tempoyak
Untuk diramu bersama keluarga ditengah hari.
Kehidupan dikampung tak sesibuk dikota
Hanya suara pompong yang melengking
Hanya bunyi seruling anak pengembala
Suasana itu bermuara di Teluk sebayang
Konon muncul nya gelombang Bono.
Kekuatan pendekar bukan dari tendangannya
Namun kefokusannya dalam setiap gerakannya
Bugitu juga kesuksesan bukan terletak pada besar atau kecil usaha yang
dijalani
Namun seberapa besarnya ke seriusan kamu dalam menjalaninya.
"Jupri_rokan"
"Ruang dan waktu"
Oleh":Jupri_rokan
Sisa-sisa hati tercabik dilerang kalbu
Sejenak menatap kelu- kesa
Tuhan yang agung
Membisik disela-sela ambisi
Terombang-ambing dipeluk badai
Luasnya massa
Menjaga sepi
Terpandang sosok lunglai
Berdegup bicara lantang.
Kosong ditelan masa
Sunyi dalam masa
Nak di ceritakan berbuah pilu
Nak disudahi bersemai duka.
Ujungbatu, 20 september 2018
"Menanti senja september"
Oleh :Jupri_rokan
Selamat pagi kekasih ku
Ucapan wujud sayang kepadamu
Bahtera rindu di undang kalbu
Berbisik indah ditelingamu
Semponi rasa bertikam rindu
Raga bertarung disudut dusta
Diujung rindu berpesan kepada nista
Agar tersampaikan pengobatan lara
Senandung tujuh bercerita
Di penantian yang tak tersampaikan
Kelam rindu menanti di september
Berharap luka yang tak berkesudahan
Sampai senja september menghilang
Ujungbatu, 20 september 2018
Senja dalam pelangi
Oleh:Jupri_rokan
Ragamu begitu rapuh
Terbalut dalam kemasan yang sudah
Wahai rembulan terbungkus awan pekat
Menore rasa yang tak beradap
Terkutuk benci merenggut peradaban
Tikam cahaya terpecut rias bayu
Terpancar kelangit yang memerah
Alangkah biaknya anak hutan
Ditebas anak tani
Pelangi terbentang diatas karang
Memukul riuk di senyap awan
Rintihan gelombang menyapu perut bumi
Tak sampaikah pengobat dijiwa ini.
Menyesal menjadi perkara sanubari
Terpukau dalam kabut bersendi
Menyingkap prasangka budi diri
Ujungbatu, 26 september 2018
“Sajak biru”
Oleh:Jupri_rokan
Putri malu terkuncup diatas dahan
ranting-ranting tak sanggup bertahan
Cahaya fajar terbelah dan
Zona khatulistiwa berbau ganas
Kembang biru bertasbi
Merenggut
”Surga dibalik hijab”
Oleh:Jupri_rokan
Sehelai benang ditenun ditempat sunyi
Hanya terdengar suara gesekan kayu
Yang saling bersinggung kerna dikayuh
Jari-jemari bersimbah pelu,
Wajah perempuan tua itu kelelahan
Terlihat dari pantulan cermin
Setiap hari memijak kayu tenun
Sehelai kain telah dirajut bercorak
Terjuntai setengah betis menutupi
Cela-cela pandangan berdosa
Sejak kemarin kain itu tak beranjak
Dibalik wajah wanita tua itu
Erangan nafas mengangkat bahu
Terpancar diraut dahi berpelu
Pesona terkepung belahan dagu
Menyempurnakan waduh terdahulu
Seakan zikir berlantun irama syahdu
Terpukau, kaum adam
Sampai terbelengu
Untaian kain bercerita tentang dirimu
Kelembutan benang bercakap dirimu
Kain itu menyimpan surga
Ujungbatu, 28 september 2018
“Selimut rindu”
Oleh:Jupri_rokan
Tak bisa, tak bisa ku tahan lagi
Semua itu tercurah dijantung hati
Tumbuh menjadi gumpalan dini
Berkembang biak diriak-riak dahi
Menutup aurat yang mencekik rinjani
Ooo sang bulan berbual tasbi
Melantunkan zikir ke alam penuh misteri
Bercerita pada bintang dan menteri
Bersaut-saut di permukaan bumi
Tercecer sumpah berkabung dalam hati
Semua perasaan semakin merindu lagi
Sejarah sempat mengores ke sendi-sendi
Bahkan Menghantap jauh ketepi
Raga rindu menyelimuti rahim sanubari
Entah sampai kapan rindu akan diakhiri
30 september 2018
“Menyimpan sunyi”
Oleh :Jupri_rokan
Siang itu tidak begitu panas
Hanya pantulan cahaya di lobang jendela
Suara angin terasa Diteras rumah
Sepasang burung enggan untuk terbang
Luka, terluka sampai berdarah
Menutup kebohongan dalam jasad
Ruang bertemu pada waktu
Risih, bahkan berkata muak
Janji berbau kebencian
Pesan menangis tak diakui
Sejenak menatap kelu pada kejenuhan
Jangan marah, jangan meradang
Menyimpan sesuatu yang menyisakan luka.
Ujungbatu'4 oktober 2018
“Mimpi dibulan oktober “
Oleh :Jupri_rokan
Pujangga berbuka tasbi
Merenung sejenak untuk berkaca pada waktu lampau,
Penat sudah Berkisah-kisah
Diujung mata,
Cita-cita waktu kecil nak dicapai
Nak, jika besar nantik tetaplah jadi dirimu
Pesan itu adalah kaca, untuk melihat
Supaya tak jatuh, dari apa yang dikayu
Nak, ibadah kunci dari mimpi
Supaya kalbu mu tenang melangkah
Bicara adalah adab, supaya kata mu menjadi tuntutan
Mimpilah diawal pagi, katakan saya bukan pemimpi.
4 oktober 2018
“Petang senja”
Oleh:Jupri_rokan
Ruang sempit semakin mengelap
Tak ada bias cahaya yang menyusup
Rumah cacing diperut berjamur menguap
Bau tanah menyengat berkabung asap
Raut wajah berkerut bertungkai nasib
Separoh tulang punggung berkirap
Mengeluhkan sesal hidup
Biarkan binatang tanah menyantap
Daging-daging yang tak beradap
Sampai lenyap
Senja semakin di ujung atap
Tak ada lagi adap
Tak ada lagi nasib
Tak ada lagi takdir
Bermuara sampai ke penghadap
Hingga petang senja itu mengelap.
Ujungbatu, 9 oktober 2018
"Raut pemuda revolusioner"
Oleh:Jupri_rokan
Merajut sejarah yang berkubang bangkai
Cerita silam diperkosa bayang-bayang
Menetes setitik peluh
Berbau darah
Pemuda pengerak bangsa
Terbayang dalam tulisan sejarah kelam
Bersimbah keringat mengajar penjajah
Sekarang tinggal sisa-sisa tembakan
Bertakhta sudah dipegang
Rangkul tangan sang pemimpi
Berbincang, berdiskusi menuju demokratis praktis
Berpacu dengan teknologi informasi
Pemuda, Ragamu kokoh dengan ilmu pengetahuan.
Tikam cahaya pengecut diraut wajahmu
Basuhlah wajahmu dengan waduh
Bersyukur kepada Tuhanmu
Pemuda sang revolusioner
Beri pengabdianmu di bumi pertiwi
Reformasi sudah usang
Cita-cita negara harus diurus serius
Pembangunan ekonomi
Untuk mewujudkan sendi-sendi kehidupan
Pembangunan pendidikan untuk menciptakan manusia dahsyat
Pembangunan politik untuk mengimbangi roda berbangsa
Pemuda sang revolusioner
Lihatlah dibalik sudut kota bangsa
Teriakan rakyat, tangisan bayi yang masih terbelengu rasa lapar.
Ditengah ibukota yang penuh kemewahan gedung dan tol.
Menangis ibu pertiwi
Meraung ibu negara
Rakyat bertambah risau
Tak ada pengadilan
Pemuda pengerak revolusioner
Cita-cita terlalu tinggi
Sayang seribu sayang kalau tak disudahi
Rangkul ibu pertiwi semoga tersenyum
Bangkitkan remaja-remaja bangsa
Teriakan semangat membangun raga bangsa
Teriakan semangat bersaing maju
Kalahkan rasa pecundang
Kibarkan seng Merah putih di penjuru dunia
Hingga Indonesia jaya berjaya.
Ujungbatu 13 oktober 2018
"Sabda Likuifaksi"
Oleh :Jupri_rokan
Sore itu pukul 18.06 sebelum malam menghitam
Orang-orang beraktifitas seperti biasanya
Tidak ada rasa takut, bahkan masih bercanda
dengan sahabat dan keluarga
Tidak ada tanda-tanda
Tidak ada yang memprediksi
Semua itu diluar akal sehat
Sebuah goncangan dahsyat Menghantap
Diujung negeri
Semua berhamburan seperti kapas tercabik
Tangisan disudut jalan meratap
Bocah-bocah tak berdosa melayang
Gedung-gedung yang kokoh lululantak
Rata dengan tanah
Takbir berkumandang ditengah keresahan
Tak lama sesudah goncangan berakhir
Amarah bah mengulung Teluk - Teluk kota
Mengapung benda-benda
Tak ada kekuatan
Selain meratap dan mengingat kebesaran TuhanMu
Massa semakin mendekat malam
Tak lama setelah goncangan air menerkam
Di suatu kampung yang sudah menutup pintu rumah
sebab senja tak ada lagi
Suatu perkiraan tidak masuk akal
Jalan, Bangunan, pokok-pokok
bahkan manusia tenggelam dalam lautan tak berair.
Menangis, berkabung tak ada yang selamat
Bangkai-bangkai tak berdosa
Terapung, tenggelam bersama
Tuhan kutukkan apa ini
Tuhan azab apa ini
Ujungbatu, 16 oktober 2018
"Sajak- Sajak Pemuda"
Oleh :Jupri_rokan
Pemikiran resional
Suara lantang memecah gedung pencakar
Berilmu, dan beriman
Nafas menderu disaat berpacu
Tulisan imajinasimu di puncak tertinggi
Kisahkan dipelosok negeri
Pemuda pengerak bangsa
Peduli akan bangsa
Mengkritik
Mengawal
Mengawasi
MENYUARAKAN
Tugas mu
Wahai pemuda
Ujungbatu,16 oktober 2018
“Literasi digital “
Oleh :Jupri_rokan
Dua ribu delapan belas
orang tidak lagi
mendongeng anaknya jikalau tidur
Yang dulu nyanyian lagu indung
dan timang-timang sayang
Tidur si anak larut dalam buayan
Kini di cela-cela rumah
Anak kecil
"Viral"
Oleh :Jupri_rokan
Secangkir kopi
Tidak sehangat berita pagi ini
Namun cukup mengejutkan warga nitizen
Beragam pengamat berpendapat
Dari pengamat
Politik, ekonomi sampai tata negara
Kadang rakyat merasa bingung
Media sebagai penyambung bicara
Setiap hari berita diupdate semenarik mungkin
Kata dilema berbagai kiasan
Lihatlah tower yang menjulang
Dijadikan bisnis para penguasa
Secangkir kopi...
Sudah meninggal hitamnya
Beragam berita lagi viral
Gejolak kata viral sudah tingkat tinggi
Padahal dulu orang tak mengenal
kata viral melainkan "terkenal"
Esok entah kata apalagi yang muncul
Semoga suatu saat kita viral
Ujungbatu, 17 Oktober 2018
“Perang kata”
Oleh :Jupri_rokan
Tak ada dentuman meriam
Tak adapula dentingan keris
Yang terdengar hanya suara teriak kata
Tak ada darah
Tak adapula mayat
Yang ada hanya Raut kusut
Pertempuran adu kata
Kata-kata yang menikam sendi pikiran
Menguras energi
Kadang tak tahu kawan-lawan
Adu argumentasi yang agresif
Yang penting puas bukan naif
Sikap penuh kecurangan
Sikap kebohongan yang besar
Tak takut azab
Tak pula takut kutukkan
Punya senjata mematikan lawan
Lebih dari atom Menghantap hirosima
Perang ini hanya ada di negeri ini
Dikala pemilihan...
Ujungbatu, 18 september 2018
“Malam badai petir”
Oleh : Jupri_rokan
Suara angin di pelataran petang
Berhamburan makhluk angkasa balik ke sarangnya
Berkemas para penuai meninggalkan ladang
Berdesir cahaya kilat membela bumi
Tak ada guruh
Tak ada mendung
Tak ada pula angin
Tapi rupa mentari berubah gelap gulita
Di dusun,di desa,di kota dan di ujung-ujung
Semua senyap
Hujan mulai berkejar-kejaran
Angin mulai bersapa-sapaan
Meletup suara halilintar di perut bumi
Mengejutkan warga pada malam igaunya
Berkali-kali suara itu muncul
Menutup kuping dan berdiam saja
Apakah terbanyang dikepalamu
Malam bukan Tuhan mu
Badai bukan Tuhan mu
Petir bukan Tuhan mu
Kau tak ada apa-apanya
Ujung batu,25 Oktober 2018
“Agama cinta”
Oleh: Jupri_rokan
Iya
Cinta bebas memilih siapa saja?
Berkasih di pangkuan bara
Menjauh, mendekat,mati
Bercumbu dengan syair
Buta dan tuli hanya pilihan
Cinta berkompetisi dalam wadah yang mudah terbaca
Menangis,kecewa,benci,dusta dan emosi
Bahagia, dipuji-puji,dan dipertahankan
Itu lah wadah cinta
Berbiak hati mana keabadian
Tak ada yang abadi
Sanubari bebas memilih atau cinta yang bebas memilih?
Tak ada jawaban yang pasti
Bagi agama cinta
Ujung batu 25 Oktober 2018
“Risalah”
Oleh: Jupri_rokan
Mimpi kita berteriak di tengah kota
Bercerita tentang rindu
Menghujat kisah-kisah luka
Aku meramu risau
Terjerat saat bercinta
Tercabik otak-otak kalbu
Bagai lahir sungsang meninggalkan bisa
Risalah menanti perantau
Bertukar menjernihkan akar asa
Agar pita-pita perekam lampau
Terajut dalam bingkisan asmara baru
Yang jauh dari sederhana
Penantian bukan perhentian
Nakoda pelaminan
sandaran akhir menjawab risalah kulbu
Ujung batu,25 Oktober 2018
“Daun pendosa”
Oleh: jupri_rokan
Lembah tak terlihat indah
Bukan tak bercahaya
Bukan pula dari deretan embun
Tapi kerena banyaknya ranjau berduri
Menyelimuti tubuh lembah itu
Rasa takjub berubah takut
Rasa gelisah mulai bertikam tak nyaman
Rindangnya pepohonan tak mampu sejukkan Surya
Waktu berlalu lantas tak bertanya
Padahal tak ingin lepas dari rantingnya
Cukup sudah nirwana memanggil mu
Penghibur malam
Menghitung salah dilembaran basa
Menyusut daun-daun menguning
Tanda liang terkubur membawa dosa
Waktu satu tahun kemarin
Daun-daun muda yang basah embun
Berurai bakteri-bakteri Kematian
Warna tak sanggup menahan
Akar binasa karena usia
Pucuk menguning menahan Surya
Terbawah yang sia-sia
Ujung batu,25 Oktober 2018
“Selat cinta”
Oleh: Jupri_rokan
Aku sanggup berlayar jauh di belantara hati mu dalam sunyi mu
Berkayuh Melawan arus sampai berlabuh
Di perhentian raja penghulu
Sampai menemukan muara selat Malaka dan Sunda
Walaupun tigaratus derajat Celcius panas dikepala
Kadang aku berpikir rindu
Dibawah derasnya gulungan ombak
Yang membekukan karang-karang di bawah bakau
Tapi hempasan ombak di ujung teluk membuat aku tak berdaya
Ujung batu,25 Oktober 2018
“Masa itu”
Oleh: Jupri _rokan
Ku tinggalkan deretan jejak setiap langkah ini.
Yang kadang terhapus oleh air
Suram berdialog ditengah hati
Rima bersama dahaganya kerongkong
Bukan masa itu
Berbagi dan saling sumpah
Rumit sudah di kantong-kantong rasa
Menyisakan kepahitan yang tak berarti
Mata layu berlumur bakteri dendam
Konflik antara lahir dan batin
Tak usai dipisahkan
Masa itu lah
Tak bernilai lagi
9 November 2018
“Hikayat burung”
Oleh: Jupri_rokan
Bebas adalah hidup ini
Terbang sampai tak ada ketinggian lagi
Angin tak sanggup sebagai penunjuk arah lagi
Sayap-sayap bersama naluri
Tenang di pucuk ranting yang iri
Tak ada jawaban kemewahan hari
Yang kadang terusik oleh rinai
Tak ada pengikat tali di kaki ini
Bebas dari bumi pada pagi
9 November 2018
"Abdi guru"
Dia bukan pejuang mengusir penjajahan belanda dikala itu
Dia hanya sosok sederhana
Bergaya ala kadarnya
Hidupnya penuh tuntutan
Sebelum fajar menyonsong ia sudah siap dengan segala kesiapannya untuk
pengabdianya.
Cita-cita bangsa dan negara yang harus di urus generasi berikutnya.
Jasanya hanya bercerita bukan untuk dikenang.
Semua itu tertulis dalam sejarah.
“Pisah”
Oleh jupri_rokan
Waktu itu tak bermula dengan baik
Setitik racun candu bersarang dihati
Menempuh panjangnya jalan yang biak
Tak cukup waktu bercerita saat dinanti
"Hikayat ayah ibu"
Oleh : jupri_rokan
Tak satupun manusia tak mengenal asal usulnya
Tak satupun manusia melupakan kodratnya
Waktu itu kadang menjadi pelupura
Bersimbah darah dari berlapis kain yang terbasu di ujung jarinya
Tak jarang terpekik menahan rasa sakit terbawah jasad dari badannya
Jasa bukan untuk dihitung bila nak dibalas
Nasehat bisa melampaui kutipan ayat-ayat dan sabda
Ketika itu tak tau nak melangkah kemana
Dengan kesabaran dan kelembutannya kaki ini jauh berlari kadang terlepas
siapa yang mengajarkannya
Waktu hanya bisa menjadi saksi atas peristiwa yang terjadi pada masa itu
Ayah dan ibu bukan hanya ada dalam hikayat dan legenda
Jika nak menanggis tak sanggup mengantikan air mata mak dan ayah
Kawan bicara, guru terbaik
Pembimbing melebihi bimbingan skripsi
Bakti ini hanya doa, doa dan doa
Menuju surga indah Tuhan
Sampai hikayat ayah ibu
Meridhoi...
Ujungbatu, 2 desember 2018
"Pacar baru"
Oleh :Jupri_rokan
Tak perlu takut mengungkapkan kata
Biarkan kata itu tidak menjadi dusta
Diujung rindu berpesan kepada nista
Agar tersampaikan pengobatan lara
Sehingga ada kabar gembira dikalbu
Sepekan ini rindu jangan sampai berlalu
Waktu bermula saat itu...
Getaran hati tak sempat bergurau
Ada tamu hati Berbisik saat pilu
Pacar baru...
Berkisah, pada kalbu
" Dua pekan sudah"
Dua pekan sudah tak melihat matahari bersinar bersahaja
Dua pekan juga langit terlihat buram diselimuti racun-racun ganas
Seluruh negeriku di tutupi asap petaka
Yang terus mencabik-cabik korban
Banyak kegiatan berhenti total kerena asap
Di luar rumah putih mengepul terkepung bakteri jahat
Akankan pekan ini matahari bersinar bersahaja
Akankan pekan ini juga langit terlihat bersih
Atau bertambah sepekan lagi...
Ujungbatu, 19 September 2019
Jupri_rokan
"Alam Cerai"
Alam nak cerai dari bumi
Alam nak cerai dari langit
Alam nak cerai dari tanah
Alam nak cerai dari air
Alam nak cerai dari api
Alam nak cerai...
Alam tak menanggis kerena luka api
Alam tak kecewa kerena luka air
Alam tak meratap kerena luka tanah
Alam tak sengsara kerena luka langit
Alam kini murka kerena bumi terpanggang hangus di bawah rindangnya nan
hijau
Alam cerai...
Pohon bernyanyi
Oooooo laaaa laaaa laaaa oooo
Anak sungai retak tak berair kerena dusta langit
Manusia-manusia tercekik kerena ula sendiri
Udara membusuk membunuh makhluk negeri sendiri
Ujungbatu, 20 September 2019
"Kosong"
Tak pernah ada
Mengapa harus ada
Mungkinkah ada
Demikian ada
Sulit untuk ada
Memang tidak bisa ada
Salah kalau memang ada
Sampai kata kita tidak ada
Ujungbatu, 21September 2019
Jupri_Rokan
"Gadis Belia"
Mama hari ini aku melihat bumi begitu menakjubkan
Tuhan sudah menitipkan pesan
Perjanjianpun sudah disepakati
Saat aku hadir teriakan ku sangat menganggu banyak orang
Namun sambutan itu menjadi Pujian yang sangat dahsyat
Mama tersenyum, ayahpun juga menyambutku penuh dengan gembira
Begitu juga orang-orang disekeliling mama yang belum aku kenal
Mama, ayah hari ini aku takut
Ketika suatu saat aku tak bisa buat kalian tersenyum seperti menyambut aku
dulu
Waktu berputar membawahku tumbuh menjadi gadis belia
Yang dulu hanya bisa menanggis
Namun kini aku memahami semua
Aku dihadapkan dengan kehidupan yang penuh dusta,
Kisah ini sudah ada dalam perjanjian dulu
Ujungbatu, 30 September 2019
Jupri_rokan
"Mitos Sastra"
Didalam sastra ada riak imajinasi
Yang selalu tertuang dalam diksi-diksi
Menjadi irama, syair dan puisi
Diaplikasi dalam konteks tradisi
Menjamu petuah-petuah yang zahir dihati
Yang diterjemahan didalam bahasa kertas untuk penikmat sastra bukan ilusi
Cerita bukan hanya pekara kata yang populer dibincangkan pagi hari
Berkisah bukan berandai-andai
Ada data petunjuk cerita
Tapi kita dibawah untuk mencari kebenaran
Supanya tidak dimuati kebohongan
Sastra itu damai
Sastra itu indah
Ujungbatu, 26 September 2019
Jupri_rokan
"Aku dan Masa"
Aku akan berlalu dengan masa
Secangkir teh diatas meja
Kelihatan sangat menarik selera
Ada inspirasi yang terkonsep dalam asa
Pembulu nadi terus bertikai bertanya kabar! ada apa?
Terus berteriak mencari sumber dinamika yang tak ada pola
Aku dan masa berkata-kata
Tuhan tak berikan hasil supaya apa!
Bertanya lagi ada apa!
Hingga tak ada lagi pandangan biasa
Aku dan masa terus melangkah
Hingga hari-hari nanti bermakna
Punya cerita, bukan berhayal
Sampai mereka menutup mata
Dan kembali berkisah
Ujungbatu, 1 Oktober 2019
Jupri_Rokan
" Strategi Kompetisi"
Kehidupan adalah kompetisi
Bila mana mereka harus mencapai puncak tertinggi
Maka berlatihlah dengan gigih
Di atas pentas menunjukkan taji
Dengan gagah perkasa mulai diuji
Kadang kompetisi tidak selalu berpihak pada generasi pecundang
Hanya tau tahta tertinggi
Bagainama bisa terjadi!
Haruskah ini terjadi
Atau sudah terjadi
Sudah terjadi
Andai aku bukan pecundang
Memilih menjadi pemenang
Yang tau strategi bertarung
Dengan cara terhormat
Ujungbatu, 9 Oktober 2019
Jupri_Rokan
"Kado ini buat ibu"
Ada luka di muka dalam langkahnya
Berpacu dengan tetesan embun pagi
Ada pilu di kening dalam lelapnya
Berdayung dengan detak waktu
Semua itu tersimpan cantik di saat melihat aku
Aku tak tau bilamana nanti kado ini tak sempat ku kasih
Dalam rentangan malam panjang
Ada doa tercurah untuknya
Kado ini belum cukup mengobati pilu dikening dalam lelapnya
Kado ini belum mampu menyembuhkan luka muka dalam langkahnya
Hatinya bagai malaikat
Begitu lembut, manja dan sayang
Setiap detik dihari-hari hidupku
Dalam hening malam
Kado ini ku kirim dalam simpuhku kepanyaNya
Doa terbaik untuk ibu
Ujungbatu, 9 Oktober 2018
Jupri_Rokan
"Sore di Sekolah Itu"
Matahari mulai meninggalkan bumi
Dengan sedikit senyum untuk bermimpi
Semua aktivitas sudah selesai
Tinggal beres buku ke dalam laci
Supaya esok kembali dilihat sedikit rapi
Di lorong Gedung sekolah itu sudah sunyi
Segera bergegas menuju parkir
Dalam setiap langkah terhenti
Ada sesuatu yang tinggal di ruangan tadi
Terpikir dalam hati
Memcoba kembali
Hati terpikir semua sudah rapi
Ooooo ya....
Hari ini ada sedikit kisah yang dibagi
Untuk mereka sang pemimpi-mimpi
Ketika mentari kembali
Mereka kembali berkisah dengan mimpi
Yang jauh besar dari kisah dibagi
Ujungbatu, 16 Oktober 2019
Jupri_rokan

More Related Content

Similar to Puisi jupri_rokan.docx

Menentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptx
Menentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptxMenentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptx
Menentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptx
TheodorusMortaman
 
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Dhek Prasetya
 

Similar to Puisi jupri_rokan.docx (20)

Teks Puisi2 Ws
Teks Puisi2 WsTeks Puisi2 Ws
Teks Puisi2 Ws
 
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptxB. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
B. Jenis-Jenis Puisi (Jumat, 14 -10-22).pptx
 
media pembelajaran membaca puisi
media pembelajaran membaca puisimedia pembelajaran membaca puisi
media pembelajaran membaca puisi
 
10 puisi alissa h. xipa4 4
10 puisi alissa h. xipa4 410 puisi alissa h. xipa4 4
10 puisi alissa h. xipa4 4
 
Cerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdfCerpen Kehidupan.pdf
Cerpen Kehidupan.pdf
 
Cintadalamgelas
CintadalamgelasCintadalamgelas
Cintadalamgelas
 
Teori sastra
Teori sastraTeori sastra
Teori sastra
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
 
Puisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin Ena
Puisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin EnaPuisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin Ena
Puisi Sajak perempuan senyum dan lelaki karang Karya Amiruddin Ena
 
Antologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario dramaAntologi puisi, cerpe, dan skenario drama
Antologi puisi, cerpe, dan skenario drama
 
PUISI.docx
PUISI.docxPUISI.docx
PUISI.docx
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Kumpulan puisi kaca mata
Kumpulan puisi kaca mataKumpulan puisi kaca mata
Kumpulan puisi kaca mata
 
Kumpulan puisi kacamata
Kumpulan puisi kacamataKumpulan puisi kacamata
Kumpulan puisi kacamata
 
Puisi keindahan
Puisi keindahanPuisi keindahan
Puisi keindahan
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 
Puisi cinta
Puisi cintaPuisi cinta
Puisi cinta
 
Menentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptx
Menentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptxMenentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptx
Menentukan_Unsur_unsur_Pembentuk_Puisi (Senin 7-10-22).pptx
 
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smpEnsiklopedia sastra indonesia sd smp
Ensiklopedia sastra indonesia sd smp
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 

Puisi jupri_rokan.docx

  • 1. "Penyair kecil" Oleh:Jupri_rokan Aku adalah penyair kecil yang haus akan tulisan Aku adalah penyair kecil yang lapar dengan bacaan Tinta-tinta yang tidak pernah cukup dalam tulisan ku Kertas-kertas yang tidak sanggup menemani ku Suara, bergetar diamuk tubuh yang kedinginan Jari-jemari tak sanggup lagi memegang penah, yang hampir jatuh Aku adalah penyair kecil yang tak kalah dengan musim Ditengah hujan berlari dilereng lumpur Ku sapu wajah yang bertanah Aku adalah penyair kecil takut akan ranting-ranting tinta habis sia-sia. 9 September 2018
  • 2. "Puisi komunikasi" Oleh: Jupri_rokan Berita pagi ini terlalu menarik perhatian para pencinta surat kabar Ditemani secangkir kopi yang baru disedu Tak terasa waktu sudah mulai siang Cerita ini begitu tanggung untuk tidak diselesaikan, setiap kata, setiap kalimat mempunyai arti yang siap untuk bincangkan. Orang-orang asyik bercakap dengan telepon yang ada di gegamannya. Komunikasi lewat kertas sangatlah menyenangkan, tak ada kecurigaan bahkan kepala jauh dari kata emosi Ayo bercakap dengan media, sampai menemukan Lubuk ilmu, sehingga menjadi jembatan komunikasi. 9 September 2018
  • 3. "Hijrah" Oleh :Jupri_rokan Satu muharam tetaplah satu muharam Pribadi sudah menua, jiwa sudah mulai pikun, Suara keras mulai menghilang, Hijrah.... Satu muharam terus berlanjut Pribadi pendosa, Jiwa pendosa Apa yang dibanggakan Hijrah... Satu muharam terus berpacu Tak perlu menjadi orang lain Cukup benahi pribadi mulai menua, Pribadi pendosa, untuk menjadi pribadi Yang bermanfaat 12 september 2018
  • 4. “ Mata literasi” Oleh:Jupri_rokan Sehelai kertas disudut lemari yang sudah usang, berbau dan sedikit sobek. Tulisan mulai mengabur satu persatu Ku ambil lalu ku tiup debu yang menempel. Ku lihat ada satu kalimat yang terbaca Ayo bercakap dengan aku Ternyata aku mulai paham Membaca, menulis, mengolah, mentransfer,memecahkan masalah Itu la aku "buku. 12 september 2018
  • 5. "Indonesia Jaya" Oleh :Jupri_rokan Mereka merdeka merdeka Suara pejuang bergemuruh menerjang Benteng-benteng penjajah Suara takbir berkumandang Allahu akbar allahu akbar, allahu akbar Semangat semakin lantang memecah belantara bumi pertiwi, Nafas menderu, darah bercucuran Suara-suara tangis bergelimangan Hancurkan hancurkan penjajah Bedil, tombak dan bambu tajam terus menembus tembok lawan Mereka, allahu akbar Hingga Indonesia jaya Merah putih berkibar dilangit pertiwi 12 september 2018
  • 6. "Pujangga biru" Oleh :Jupri_rokan Sepekan ini dia merindu hingga igau Sebuah senyum yang agak memaksa Terpancar diraut bayangan langkah Batinnya terpukul, hatinya berkecamuk Merah terbakar semakin memerah Tabir pujangga lapuk ditelan jarum jam Sepekan ini dia risau Andai rembulan tersenyum dibalik angkasa Ada bintang bertemu dihulu luak Tentu pujangga selalu ramah Walaupun kalbu tergores tajam Sepekan itu dia terbakar Menjemput risau tak berujung Serat daun tersobek dari ranting Layu, layu dan terbaring Sepekan ini dia bernafsu Pujangga biru bimbang terbelengu 13 September 2018
  • 7. Cerita remaja Oleh :Jupri_rokan Tak banyak kisah yang bisa ku tuliskan Dimasa remaja ini Hanya cerita yang mencibir di kepala ku Aku anak degil disebut temen sebayaku Pagi menjemput Malam berkisah Masa penuh gurau Tersentak, terbangun dari igau Masa apa ini? Masa didepan terbentang luas menyapa Seakan melambai dan berbisik Kesini kesinilah cakapnya Tak peduli, muak aku marah Dalam marah ku tertekun Degilnya aku Itulah remaja ku. 14 september 2018
  • 8. "Rembulan di langit Rokanhulu" Oleh:Jupri_rokan Di pengunjung senja menjemput gulita Suara bangau bermain digalian kota tenggelam bersama pelukan angkasa Pukul sembilan bersahaja Langit merayu tata surya Diujung menara Tersenyum rembulan menyapa Langit rokanhulu bermandi kan cahaya Berwibawa Bertakhta Menjaga alam semesta Sampai menutup mata Ujungbatu, 15 september 2018
  • 9. "Sepasang bono" Oleh:Jupri_rokan Bergemuruh ditanjung Bayang Menurut cerita akan munculnya bono Gemuruh itu disampaikan oleh angin Semua makhluk meninggalkan sungai Suka cita sedang dimulai Oo...Bono Oo.. Bono Gulungan gelombang menjulang tinggi Menyapu tebing, merambah anak sungai Sepasang bono berpacu menuju pantai Seperti orang bermadu kasih Dalam nyanyian rakyat Teluk meranti Dinamakan bakudo bono Orang-orang Teluk meranti mulai Mengayu sampan ditengah gelombang Bono... Bono... Gelombang begitu dahsyat Gelombang jantan dan betina Menghantap dahan Melambungkan tumbuhan cenggondok Siulan Bono sampai ke kampung-kampung, ke desa-desa, ke kota-kota bahkan sampai ke jiran tetangga seberang. Sehingga pelancung berdatangan bermain Bono. Ujungbatu 15 September 2018
  • 10. "Pekerjaan adalah tugas pengabdian diri Namun pekerjaan bukan hamba diri" Jupri_rokan"
  • 11. "Anjungan Bono" Oleh:Jupri_rokan Riak sungai Kampar baru saja surut dari pasang, lumpur selutut baru saja mengering, Satwa, fauna saling berintraksi Bila kelam mulai tiba, suara kesunyian terdengar di bawah pohon ara. Nelayan balik dari anak sungai dengan hasil lukanya Petani pulang dari lahan getahnya Rimba yang tadi panas berubah gulita Ditepi tebing terdengar suara percikan air Yang memanggil ikan pantau Ooo suara burung hantu memekik.. Ditengah biasan cahaya anak bulan Pasang malam sungai Kampar mulai naik Diatas Anjungan terdengar hempasan gelombang besar. Yang memikul dahan-dahan Dalam tidur orang-orang Berselimut kabut Bono Erangan tengah malam, memecahkan kesunyian Entah kapan berakhir gelombang ini Kapal - kapal dari pulau seberang terombang ambing disudut darmaga Rempah-rempah yang nak dijual terbias basa Suara pagi mulai lahir ditengah gemuruh Sahutan burung sili berganti Lambaian angin terkuak menyikap awan
  • 12. Dari hilir sudah berkayu Dari Hulu sudah berakit Di dusun Kuala orang-orang berjual beli Menjual lada, menjual tempoyak Untuk diramu bersama keluarga ditengah hari. Kehidupan dikampung tak sesibuk dikota Hanya suara pompong yang melengking Hanya bunyi seruling anak pengembala Suasana itu bermuara di Teluk sebayang Konon muncul nya gelombang Bono. Kekuatan pendekar bukan dari tendangannya Namun kefokusannya dalam setiap gerakannya Bugitu juga kesuksesan bukan terletak pada besar atau kecil usaha yang dijalani Namun seberapa besarnya ke seriusan kamu dalam menjalaninya. "Jupri_rokan"
  • 13. "Ruang dan waktu" Oleh":Jupri_rokan Sisa-sisa hati tercabik dilerang kalbu Sejenak menatap kelu- kesa Tuhan yang agung Membisik disela-sela ambisi Terombang-ambing dipeluk badai Luasnya massa Menjaga sepi Terpandang sosok lunglai Berdegup bicara lantang. Kosong ditelan masa Sunyi dalam masa Nak di ceritakan berbuah pilu Nak disudahi bersemai duka. Ujungbatu, 20 september 2018
  • 14. "Menanti senja september" Oleh :Jupri_rokan Selamat pagi kekasih ku Ucapan wujud sayang kepadamu Bahtera rindu di undang kalbu Berbisik indah ditelingamu Semponi rasa bertikam rindu Raga bertarung disudut dusta Diujung rindu berpesan kepada nista Agar tersampaikan pengobatan lara Senandung tujuh bercerita Di penantian yang tak tersampaikan Kelam rindu menanti di september Berharap luka yang tak berkesudahan Sampai senja september menghilang Ujungbatu, 20 september 2018
  • 15. Senja dalam pelangi Oleh:Jupri_rokan Ragamu begitu rapuh Terbalut dalam kemasan yang sudah Wahai rembulan terbungkus awan pekat Menore rasa yang tak beradap Terkutuk benci merenggut peradaban Tikam cahaya terpecut rias bayu Terpancar kelangit yang memerah Alangkah biaknya anak hutan Ditebas anak tani Pelangi terbentang diatas karang Memukul riuk di senyap awan Rintihan gelombang menyapu perut bumi Tak sampaikah pengobat dijiwa ini. Menyesal menjadi perkara sanubari Terpukau dalam kabut bersendi Menyingkap prasangka budi diri Ujungbatu, 26 september 2018
  • 16. “Sajak biru” Oleh:Jupri_rokan Putri malu terkuncup diatas dahan ranting-ranting tak sanggup bertahan Cahaya fajar terbelah dan Zona khatulistiwa berbau ganas Kembang biru bertasbi Merenggut
  • 17. ”Surga dibalik hijab” Oleh:Jupri_rokan Sehelai benang ditenun ditempat sunyi Hanya terdengar suara gesekan kayu Yang saling bersinggung kerna dikayuh Jari-jemari bersimbah pelu, Wajah perempuan tua itu kelelahan Terlihat dari pantulan cermin Setiap hari memijak kayu tenun Sehelai kain telah dirajut bercorak Terjuntai setengah betis menutupi Cela-cela pandangan berdosa Sejak kemarin kain itu tak beranjak Dibalik wajah wanita tua itu Erangan nafas mengangkat bahu Terpancar diraut dahi berpelu Pesona terkepung belahan dagu Menyempurnakan waduh terdahulu Seakan zikir berlantun irama syahdu Terpukau, kaum adam Sampai terbelengu Untaian kain bercerita tentang dirimu Kelembutan benang bercakap dirimu Kain itu menyimpan surga
  • 18. Ujungbatu, 28 september 2018 “Selimut rindu” Oleh:Jupri_rokan Tak bisa, tak bisa ku tahan lagi Semua itu tercurah dijantung hati Tumbuh menjadi gumpalan dini Berkembang biak diriak-riak dahi Menutup aurat yang mencekik rinjani Ooo sang bulan berbual tasbi Melantunkan zikir ke alam penuh misteri Bercerita pada bintang dan menteri Bersaut-saut di permukaan bumi Tercecer sumpah berkabung dalam hati Semua perasaan semakin merindu lagi Sejarah sempat mengores ke sendi-sendi Bahkan Menghantap jauh ketepi Raga rindu menyelimuti rahim sanubari Entah sampai kapan rindu akan diakhiri 30 september 2018
  • 19. “Menyimpan sunyi” Oleh :Jupri_rokan Siang itu tidak begitu panas Hanya pantulan cahaya di lobang jendela Suara angin terasa Diteras rumah Sepasang burung enggan untuk terbang Luka, terluka sampai berdarah Menutup kebohongan dalam jasad Ruang bertemu pada waktu Risih, bahkan berkata muak Janji berbau kebencian Pesan menangis tak diakui Sejenak menatap kelu pada kejenuhan Jangan marah, jangan meradang Menyimpan sesuatu yang menyisakan luka. Ujungbatu'4 oktober 2018
  • 20. “Mimpi dibulan oktober “ Oleh :Jupri_rokan Pujangga berbuka tasbi Merenung sejenak untuk berkaca pada waktu lampau, Penat sudah Berkisah-kisah Diujung mata, Cita-cita waktu kecil nak dicapai Nak, jika besar nantik tetaplah jadi dirimu Pesan itu adalah kaca, untuk melihat Supaya tak jatuh, dari apa yang dikayu Nak, ibadah kunci dari mimpi Supaya kalbu mu tenang melangkah Bicara adalah adab, supaya kata mu menjadi tuntutan Mimpilah diawal pagi, katakan saya bukan pemimpi. 4 oktober 2018
  • 21. “Petang senja” Oleh:Jupri_rokan Ruang sempit semakin mengelap Tak ada bias cahaya yang menyusup Rumah cacing diperut berjamur menguap Bau tanah menyengat berkabung asap Raut wajah berkerut bertungkai nasib Separoh tulang punggung berkirap Mengeluhkan sesal hidup Biarkan binatang tanah menyantap Daging-daging yang tak beradap Sampai lenyap Senja semakin di ujung atap Tak ada lagi adap Tak ada lagi nasib Tak ada lagi takdir Bermuara sampai ke penghadap Hingga petang senja itu mengelap. Ujungbatu, 9 oktober 2018
  • 22. "Raut pemuda revolusioner" Oleh:Jupri_rokan Merajut sejarah yang berkubang bangkai Cerita silam diperkosa bayang-bayang Menetes setitik peluh Berbau darah Pemuda pengerak bangsa Terbayang dalam tulisan sejarah kelam Bersimbah keringat mengajar penjajah Sekarang tinggal sisa-sisa tembakan Bertakhta sudah dipegang Rangkul tangan sang pemimpi Berbincang, berdiskusi menuju demokratis praktis Berpacu dengan teknologi informasi Pemuda, Ragamu kokoh dengan ilmu pengetahuan. Tikam cahaya pengecut diraut wajahmu Basuhlah wajahmu dengan waduh Bersyukur kepada Tuhanmu Pemuda sang revolusioner Beri pengabdianmu di bumi pertiwi Reformasi sudah usang Cita-cita negara harus diurus serius Pembangunan ekonomi Untuk mewujudkan sendi-sendi kehidupan
  • 23. Pembangunan pendidikan untuk menciptakan manusia dahsyat Pembangunan politik untuk mengimbangi roda berbangsa Pemuda sang revolusioner Lihatlah dibalik sudut kota bangsa Teriakan rakyat, tangisan bayi yang masih terbelengu rasa lapar. Ditengah ibukota yang penuh kemewahan gedung dan tol. Menangis ibu pertiwi Meraung ibu negara Rakyat bertambah risau Tak ada pengadilan Pemuda pengerak revolusioner Cita-cita terlalu tinggi Sayang seribu sayang kalau tak disudahi Rangkul ibu pertiwi semoga tersenyum Bangkitkan remaja-remaja bangsa Teriakan semangat membangun raga bangsa Teriakan semangat bersaing maju Kalahkan rasa pecundang Kibarkan seng Merah putih di penjuru dunia Hingga Indonesia jaya berjaya. Ujungbatu 13 oktober 2018
  • 24. "Sabda Likuifaksi" Oleh :Jupri_rokan Sore itu pukul 18.06 sebelum malam menghitam Orang-orang beraktifitas seperti biasanya Tidak ada rasa takut, bahkan masih bercanda dengan sahabat dan keluarga Tidak ada tanda-tanda Tidak ada yang memprediksi Semua itu diluar akal sehat Sebuah goncangan dahsyat Menghantap Diujung negeri Semua berhamburan seperti kapas tercabik Tangisan disudut jalan meratap Bocah-bocah tak berdosa melayang Gedung-gedung yang kokoh lululantak Rata dengan tanah Takbir berkumandang ditengah keresahan Tak lama sesudah goncangan berakhir Amarah bah mengulung Teluk - Teluk kota Mengapung benda-benda Tak ada kekuatan Selain meratap dan mengingat kebesaran TuhanMu Massa semakin mendekat malam Tak lama setelah goncangan air menerkam
  • 25. Di suatu kampung yang sudah menutup pintu rumah sebab senja tak ada lagi Suatu perkiraan tidak masuk akal Jalan, Bangunan, pokok-pokok bahkan manusia tenggelam dalam lautan tak berair. Menangis, berkabung tak ada yang selamat Bangkai-bangkai tak berdosa Terapung, tenggelam bersama Tuhan kutukkan apa ini Tuhan azab apa ini Ujungbatu, 16 oktober 2018
  • 26. "Sajak- Sajak Pemuda" Oleh :Jupri_rokan Pemikiran resional Suara lantang memecah gedung pencakar Berilmu, dan beriman Nafas menderu disaat berpacu Tulisan imajinasimu di puncak tertinggi Kisahkan dipelosok negeri Pemuda pengerak bangsa Peduli akan bangsa Mengkritik Mengawal Mengawasi MENYUARAKAN Tugas mu Wahai pemuda Ujungbatu,16 oktober 2018
  • 27. “Literasi digital “ Oleh :Jupri_rokan Dua ribu delapan belas orang tidak lagi mendongeng anaknya jikalau tidur Yang dulu nyanyian lagu indung dan timang-timang sayang Tidur si anak larut dalam buayan Kini di cela-cela rumah Anak kecil
  • 28. "Viral" Oleh :Jupri_rokan Secangkir kopi Tidak sehangat berita pagi ini Namun cukup mengejutkan warga nitizen Beragam pengamat berpendapat Dari pengamat Politik, ekonomi sampai tata negara Kadang rakyat merasa bingung Media sebagai penyambung bicara Setiap hari berita diupdate semenarik mungkin Kata dilema berbagai kiasan Lihatlah tower yang menjulang Dijadikan bisnis para penguasa Secangkir kopi... Sudah meninggal hitamnya Beragam berita lagi viral Gejolak kata viral sudah tingkat tinggi Padahal dulu orang tak mengenal kata viral melainkan "terkenal" Esok entah kata apalagi yang muncul Semoga suatu saat kita viral Ujungbatu, 17 Oktober 2018
  • 29. “Perang kata” Oleh :Jupri_rokan Tak ada dentuman meriam Tak adapula dentingan keris Yang terdengar hanya suara teriak kata Tak ada darah Tak adapula mayat Yang ada hanya Raut kusut Pertempuran adu kata Kata-kata yang menikam sendi pikiran Menguras energi Kadang tak tahu kawan-lawan Adu argumentasi yang agresif Yang penting puas bukan naif Sikap penuh kecurangan Sikap kebohongan yang besar Tak takut azab Tak pula takut kutukkan Punya senjata mematikan lawan Lebih dari atom Menghantap hirosima Perang ini hanya ada di negeri ini Dikala pemilihan... Ujungbatu, 18 september 2018
  • 30. “Malam badai petir” Oleh : Jupri_rokan Suara angin di pelataran petang Berhamburan makhluk angkasa balik ke sarangnya Berkemas para penuai meninggalkan ladang Berdesir cahaya kilat membela bumi Tak ada guruh Tak ada mendung Tak ada pula angin Tapi rupa mentari berubah gelap gulita Di dusun,di desa,di kota dan di ujung-ujung Semua senyap Hujan mulai berkejar-kejaran Angin mulai bersapa-sapaan Meletup suara halilintar di perut bumi Mengejutkan warga pada malam igaunya Berkali-kali suara itu muncul Menutup kuping dan berdiam saja Apakah terbanyang dikepalamu Malam bukan Tuhan mu Badai bukan Tuhan mu Petir bukan Tuhan mu Kau tak ada apa-apanya Ujung batu,25 Oktober 2018
  • 31. “Agama cinta” Oleh: Jupri_rokan Iya Cinta bebas memilih siapa saja? Berkasih di pangkuan bara Menjauh, mendekat,mati Bercumbu dengan syair Buta dan tuli hanya pilihan Cinta berkompetisi dalam wadah yang mudah terbaca Menangis,kecewa,benci,dusta dan emosi Bahagia, dipuji-puji,dan dipertahankan Itu lah wadah cinta Berbiak hati mana keabadian Tak ada yang abadi Sanubari bebas memilih atau cinta yang bebas memilih? Tak ada jawaban yang pasti Bagi agama cinta Ujung batu 25 Oktober 2018
  • 32. “Risalah” Oleh: Jupri_rokan Mimpi kita berteriak di tengah kota Bercerita tentang rindu Menghujat kisah-kisah luka Aku meramu risau Terjerat saat bercinta Tercabik otak-otak kalbu Bagai lahir sungsang meninggalkan bisa Risalah menanti perantau Bertukar menjernihkan akar asa Agar pita-pita perekam lampau Terajut dalam bingkisan asmara baru Yang jauh dari sederhana Penantian bukan perhentian Nakoda pelaminan sandaran akhir menjawab risalah kulbu Ujung batu,25 Oktober 2018
  • 33. “Daun pendosa” Oleh: jupri_rokan Lembah tak terlihat indah Bukan tak bercahaya Bukan pula dari deretan embun Tapi kerena banyaknya ranjau berduri Menyelimuti tubuh lembah itu Rasa takjub berubah takut Rasa gelisah mulai bertikam tak nyaman Rindangnya pepohonan tak mampu sejukkan Surya Waktu berlalu lantas tak bertanya Padahal tak ingin lepas dari rantingnya Cukup sudah nirwana memanggil mu Penghibur malam Menghitung salah dilembaran basa Menyusut daun-daun menguning Tanda liang terkubur membawa dosa Waktu satu tahun kemarin Daun-daun muda yang basah embun Berurai bakteri-bakteri Kematian Warna tak sanggup menahan Akar binasa karena usia Pucuk menguning menahan Surya Terbawah yang sia-sia Ujung batu,25 Oktober 2018
  • 34. “Selat cinta” Oleh: Jupri_rokan Aku sanggup berlayar jauh di belantara hati mu dalam sunyi mu Berkayuh Melawan arus sampai berlabuh Di perhentian raja penghulu Sampai menemukan muara selat Malaka dan Sunda Walaupun tigaratus derajat Celcius panas dikepala Kadang aku berpikir rindu Dibawah derasnya gulungan ombak Yang membekukan karang-karang di bawah bakau Tapi hempasan ombak di ujung teluk membuat aku tak berdaya Ujung batu,25 Oktober 2018
  • 35. “Masa itu” Oleh: Jupri _rokan Ku tinggalkan deretan jejak setiap langkah ini. Yang kadang terhapus oleh air Suram berdialog ditengah hati Rima bersama dahaganya kerongkong Bukan masa itu Berbagi dan saling sumpah Rumit sudah di kantong-kantong rasa Menyisakan kepahitan yang tak berarti Mata layu berlumur bakteri dendam Konflik antara lahir dan batin Tak usai dipisahkan Masa itu lah Tak bernilai lagi 9 November 2018
  • 36. “Hikayat burung” Oleh: Jupri_rokan Bebas adalah hidup ini Terbang sampai tak ada ketinggian lagi Angin tak sanggup sebagai penunjuk arah lagi Sayap-sayap bersama naluri Tenang di pucuk ranting yang iri Tak ada jawaban kemewahan hari Yang kadang terusik oleh rinai Tak ada pengikat tali di kaki ini Bebas dari bumi pada pagi 9 November 2018
  • 37. "Abdi guru" Dia bukan pejuang mengusir penjajahan belanda dikala itu Dia hanya sosok sederhana Bergaya ala kadarnya Hidupnya penuh tuntutan Sebelum fajar menyonsong ia sudah siap dengan segala kesiapannya untuk pengabdianya. Cita-cita bangsa dan negara yang harus di urus generasi berikutnya. Jasanya hanya bercerita bukan untuk dikenang. Semua itu tertulis dalam sejarah.
  • 38. “Pisah” Oleh jupri_rokan Waktu itu tak bermula dengan baik Setitik racun candu bersarang dihati Menempuh panjangnya jalan yang biak Tak cukup waktu bercerita saat dinanti
  • 39. "Hikayat ayah ibu" Oleh : jupri_rokan Tak satupun manusia tak mengenal asal usulnya Tak satupun manusia melupakan kodratnya Waktu itu kadang menjadi pelupura Bersimbah darah dari berlapis kain yang terbasu di ujung jarinya Tak jarang terpekik menahan rasa sakit terbawah jasad dari badannya Jasa bukan untuk dihitung bila nak dibalas Nasehat bisa melampaui kutipan ayat-ayat dan sabda Ketika itu tak tau nak melangkah kemana Dengan kesabaran dan kelembutannya kaki ini jauh berlari kadang terlepas siapa yang mengajarkannya Waktu hanya bisa menjadi saksi atas peristiwa yang terjadi pada masa itu Ayah dan ibu bukan hanya ada dalam hikayat dan legenda Jika nak menanggis tak sanggup mengantikan air mata mak dan ayah Kawan bicara, guru terbaik Pembimbing melebihi bimbingan skripsi Bakti ini hanya doa, doa dan doa Menuju surga indah Tuhan Sampai hikayat ayah ibu Meridhoi... Ujungbatu, 2 desember 2018
  • 40. "Pacar baru" Oleh :Jupri_rokan Tak perlu takut mengungkapkan kata Biarkan kata itu tidak menjadi dusta Diujung rindu berpesan kepada nista Agar tersampaikan pengobatan lara Sehingga ada kabar gembira dikalbu Sepekan ini rindu jangan sampai berlalu Waktu bermula saat itu... Getaran hati tak sempat bergurau Ada tamu hati Berbisik saat pilu Pacar baru... Berkisah, pada kalbu
  • 41. " Dua pekan sudah" Dua pekan sudah tak melihat matahari bersinar bersahaja Dua pekan juga langit terlihat buram diselimuti racun-racun ganas Seluruh negeriku di tutupi asap petaka Yang terus mencabik-cabik korban Banyak kegiatan berhenti total kerena asap Di luar rumah putih mengepul terkepung bakteri jahat Akankan pekan ini matahari bersinar bersahaja Akankan pekan ini juga langit terlihat bersih Atau bertambah sepekan lagi... Ujungbatu, 19 September 2019 Jupri_rokan
  • 42. "Alam Cerai" Alam nak cerai dari bumi Alam nak cerai dari langit Alam nak cerai dari tanah Alam nak cerai dari air Alam nak cerai dari api Alam nak cerai... Alam tak menanggis kerena luka api Alam tak kecewa kerena luka air Alam tak meratap kerena luka tanah Alam tak sengsara kerena luka langit Alam kini murka kerena bumi terpanggang hangus di bawah rindangnya nan hijau Alam cerai... Pohon bernyanyi Oooooo laaaa laaaa laaaa oooo Anak sungai retak tak berair kerena dusta langit Manusia-manusia tercekik kerena ula sendiri Udara membusuk membunuh makhluk negeri sendiri Ujungbatu, 20 September 2019
  • 43. "Kosong" Tak pernah ada Mengapa harus ada Mungkinkah ada Demikian ada Sulit untuk ada Memang tidak bisa ada Salah kalau memang ada Sampai kata kita tidak ada Ujungbatu, 21September 2019 Jupri_Rokan
  • 44. "Gadis Belia" Mama hari ini aku melihat bumi begitu menakjubkan Tuhan sudah menitipkan pesan Perjanjianpun sudah disepakati Saat aku hadir teriakan ku sangat menganggu banyak orang Namun sambutan itu menjadi Pujian yang sangat dahsyat Mama tersenyum, ayahpun juga menyambutku penuh dengan gembira Begitu juga orang-orang disekeliling mama yang belum aku kenal Mama, ayah hari ini aku takut Ketika suatu saat aku tak bisa buat kalian tersenyum seperti menyambut aku dulu Waktu berputar membawahku tumbuh menjadi gadis belia Yang dulu hanya bisa menanggis Namun kini aku memahami semua Aku dihadapkan dengan kehidupan yang penuh dusta, Kisah ini sudah ada dalam perjanjian dulu Ujungbatu, 30 September 2019 Jupri_rokan
  • 45. "Mitos Sastra" Didalam sastra ada riak imajinasi Yang selalu tertuang dalam diksi-diksi Menjadi irama, syair dan puisi Diaplikasi dalam konteks tradisi Menjamu petuah-petuah yang zahir dihati Yang diterjemahan didalam bahasa kertas untuk penikmat sastra bukan ilusi Cerita bukan hanya pekara kata yang populer dibincangkan pagi hari Berkisah bukan berandai-andai Ada data petunjuk cerita Tapi kita dibawah untuk mencari kebenaran Supanya tidak dimuati kebohongan Sastra itu damai Sastra itu indah Ujungbatu, 26 September 2019 Jupri_rokan
  • 46. "Aku dan Masa" Aku akan berlalu dengan masa Secangkir teh diatas meja Kelihatan sangat menarik selera Ada inspirasi yang terkonsep dalam asa Pembulu nadi terus bertikai bertanya kabar! ada apa? Terus berteriak mencari sumber dinamika yang tak ada pola Aku dan masa berkata-kata Tuhan tak berikan hasil supaya apa! Bertanya lagi ada apa! Hingga tak ada lagi pandangan biasa Aku dan masa terus melangkah Hingga hari-hari nanti bermakna Punya cerita, bukan berhayal Sampai mereka menutup mata Dan kembali berkisah Ujungbatu, 1 Oktober 2019 Jupri_Rokan
  • 47. " Strategi Kompetisi" Kehidupan adalah kompetisi Bila mana mereka harus mencapai puncak tertinggi Maka berlatihlah dengan gigih Di atas pentas menunjukkan taji Dengan gagah perkasa mulai diuji Kadang kompetisi tidak selalu berpihak pada generasi pecundang Hanya tau tahta tertinggi Bagainama bisa terjadi! Haruskah ini terjadi Atau sudah terjadi Sudah terjadi Andai aku bukan pecundang Memilih menjadi pemenang Yang tau strategi bertarung Dengan cara terhormat Ujungbatu, 9 Oktober 2019 Jupri_Rokan
  • 48. "Kado ini buat ibu" Ada luka di muka dalam langkahnya Berpacu dengan tetesan embun pagi Ada pilu di kening dalam lelapnya Berdayung dengan detak waktu Semua itu tersimpan cantik di saat melihat aku Aku tak tau bilamana nanti kado ini tak sempat ku kasih Dalam rentangan malam panjang Ada doa tercurah untuknya Kado ini belum cukup mengobati pilu dikening dalam lelapnya Kado ini belum mampu menyembuhkan luka muka dalam langkahnya Hatinya bagai malaikat Begitu lembut, manja dan sayang Setiap detik dihari-hari hidupku Dalam hening malam Kado ini ku kirim dalam simpuhku kepanyaNya Doa terbaik untuk ibu Ujungbatu, 9 Oktober 2018 Jupri_Rokan
  • 49. "Sore di Sekolah Itu" Matahari mulai meninggalkan bumi Dengan sedikit senyum untuk bermimpi Semua aktivitas sudah selesai Tinggal beres buku ke dalam laci Supaya esok kembali dilihat sedikit rapi Di lorong Gedung sekolah itu sudah sunyi Segera bergegas menuju parkir Dalam setiap langkah terhenti Ada sesuatu yang tinggal di ruangan tadi Terpikir dalam hati Memcoba kembali Hati terpikir semua sudah rapi Ooooo ya.... Hari ini ada sedikit kisah yang dibagi Untuk mereka sang pemimpi-mimpi Ketika mentari kembali Mereka kembali berkisah dengan mimpi Yang jauh besar dari kisah dibagi Ujungbatu, 16 Oktober 2019 Jupri_rokan