Puisi menggunakan bahasa yang indah untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Terdapat beberapa unsur pembentuk puisi, seperti majas yang menciptakan kesan tertentu, irama yang memberi jiwa emosional, penggunaan kata konotatif, kata berlambang, dan penggambaran imajinatif. Puisi diajarkan untuk membantu siswa memahami ekspresi kreatif melalui bahasa.
1. MENEMUKAN UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK PUISI
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu
menentukan pengertian
puisi dan unsur-unsur
pembentuk puisi
Guru Bahasa
Indonesia
THEODORUS
MORTAMAN,
S.Pd.
2. Hujan Bulan Juni
Oleh Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
3. 1. Pengertian
Puisi
Puisi yaitu teks atau karangan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan
dengan mengutamakan keindahan kata-
kata.
Puisi mengungkapkan berbagai hal baik.
Tentang kerinduan, kegelisahan, atau
pengagungan kepada sang Khalik yang
diungkapkan dalam bahasa indah
4. 2.Unsur-unsur Puisi
a. Majas dan Irama
b. Penggunaan Kata-kata Konotasi
c.Kata-kata Berlambang
d. Pengimajinasian dalam Puisi
5. 1) Majas (Figurative Language)
Majas adalah bahasa kias yang
dipergunakan untuk menciptakan
kesan tertentu bagi penyimak atau
pembacanya.
Bahasa yang dipergunakan berupa,
majas perbandingan, pertentangan,
perulangan, dan perumpamaan.
6. 2) Irama (Musikalitas)
Irama adalah alunan bunyi yang
teratur dan berulang-ulang. Irama
berfungsi untuk memberi jiwa pada
kata-kata dalam sebuah puisi yang
pada akhirnya dapat
membangkitkan emosi tertentu
seperti sedih, kecewa, marah,
rindu, dan bahagia.
7. Kata
Makna
Dasar Tambahan
1. Hujan Air yang turun dari langit Perbuatan baik
2. Rintik Titik percik air Sesuatu yang kecil, tapi banyak
3. Pohon
Berbunga
Pohon yang memiliki
bunga
Kehidupan yang baik, yang
menjanjikan
4. Jejak-jejak kaki Tapak Pengalaman hidup
5. Jalan Tempat untuk melintas Alur Kehidupan
6. Diserap Masuk ke dalam liang
kecil
Dimanfaatkan
7. Akar Bagian terbawah dari
pohon
Awal Kehidupan
8. b. Penggunaan Kata-
kata Konotasi
Kata konotasi adalah kata yang
bermakna tidak sebenarnya. kata
itu telah mengalami
penambahan-penambahan, baik
itu berdasarkan pengalaman,
kesan, maupun imajinasi, dan
perasaan penyair.
9. GADIS PEMINTA-MINTA
Setiap kali bertemu, gadis kecil
berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk
kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan
merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa
jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil
berkaleng kecil
Pulang kebawah jembatan yang
melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-
angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari
menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor,
tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil
berkaleng kecil
Bulan diatas itu, tak ada yang
punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda
(Toto Sudarto Bachtiar)
10. Kata-kata gadis kecil berkaleng kecil dapat
dimaknai seorang perempuan yang masih
anak-anak yang mengalami kesengsaraan.
Kotaku jadi hilang, tanpa jiwa bermakna
bermakna keadaan di suatu tempat yang
sudah kehilangan rasa kemanusiaannya,
warganya tidak lagi peduli pada kehidupan
orang lain.
11. c. Kata-kata Berlambang
Lambang atau simbol adalah
sesuatu seperti gambar, tanda,
ataupun kata yang menyatakan
maksud tertentu.
Misalnya, rantai dan padi kapas dalam
gambar Garuda Pancasila, tunas
kelapa sebagai lambang Pramuka.
Lambang-lambang itu menyatakan arti
tertentu yang bisa dipahami umum
12. Rantai bermakna perlunya ‘persatuan
dan kesatuan bagi seluruh rakyat
Indonesia,’ padi kapas perlambang
‘kesejahteraan dan kemakmuran,’ tunas
kelapa berarti ‘anggota Pramuka yang
diharapkan menjadi generasi yang serba
guna bagi agama, nusa, dan bangsa.’
14. Hujan Bulan Juni
Hujan yang merupakan
perlambangan bagi ‘kebaikan’
ataupun ‘kesuburan’.
Bunga bermakna ‘keindahan’.
15. d. Pengimajinasian dalam Puisi
Pengimajinasian adalah kata atau
susunan kata yang dapat
menimbulkan khayalan atau imajinasi.
Dengan daya imajinasi, pembaca
seolah-olah merasa (imajinasi taktil),
mendengar suara (imajinasi aditif), atau
melihat benda-benda (imajinasi visual)
sesuatu yang diungkapkan penyair.
16. Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita,
kekasihku?
Dengan senja samar sepoi, pada masa purnama
meningkat naik, setelah menghalaukan panas payah
terik.
Angin malam mengembus lemah, menyejuk badan,
melambung rasa menayang pikir, membawa angan ke
bawah kursimu.
Hatiku terang menerima katamu, bagai bintang
memasang lilinnya.
Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai sedap-
malam menyirak kelopak.
Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu,
penuhi dadaku dengan cayamu, biar bersinar mataku
sendu, biar berbinar gelakku rayu!
17. Dalam puisi itu kita mendapati kata-kata
tersebut
1. Senja samar, masa purnama meningkat
naik, ke bawah kursimu, terang, bagai
bintang memang lilinnya, kalbuku terbuka,
bagai sedap malam menyirak kelopak, biar
bersinar mataku sendu, biar berbinar; kata-
kata tersebut membangkitkan imajinasi
melalui penglihatan.
2. Sepoi, panas payah terik, menghembus
lemah, menyejuk badan; kata-kata tersebut
membangkitkan imajinasi melalui perabaan
18. 3. Gelakku rayu; membangkitkan
imajinasi melalui pendengaran
Penyair bermaksud
menggambarkan keadaan dirinya ketika
sedang berdoa kepada Allah, Tuhan Yang
Mahakuasa. Ia menggambarkan dirinya
lemah. Namun, ia pun merasakan suasana
tentram. Melalui kata-kata itu pula penyair
menunjukkan keinginan agar Tuhan mengisi
seluruh kalbunya. Tentang besarnya cinta,
kerinduan, dan kepasrahan sang penyair
akanTuhannya yang dapat terbayangkan
secara nyata melalui kata-kata itu
19. 1). Citraan Penglihatan dalam puisi
Citraan penglihatan ditimbulkan oleh indra penglihatan (mata). Citraan ini
merupakan jenis yang paling sering digunakan penyair. Citraan
penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indra penglihatan
sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat.
Contoh citraan penglihatan dapat dilihat dari kutipan puisi berikut.
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak Kau membuat perahu kertas
dan kau
layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu
bergoyang menuju lautan.
…
Karya Sapardi Djoko Damono
Sumber: Perahu Kertas, 1991
20. 2).CitraanPendengaran dalamPuisi
Citraanpendengaran berhubungan dengankesandangambaranyangdiperoleh
melaluiindrapendengaran (telinga).Citraaninidapat dihasilkan dengan
menyebutkanataumenguraikan bunyi suara,misalnyadengan munculnyadiksi
sunyi,tembang,dendang, suaramengiang,berdentum-dentum,dansayup-sayup.
Contohcitraanpendengaran dapat dilihatdarikutipan puisiberikut.
PenerbanganTerakhir
Makamenangislahruhbayiitukeras-keras
Keduatanganyangalititusepertikejang-kejang
Kakinyapunmenerjang-nerjang
Suaranyamelengkinglalumenghiba-hiba
…
KaryaTaufqIsmail
Sumber:HorisonSastraIndonesia1:KitabPuisi2002