SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Latar Belakang
Pengesahan ini akan sangat bermanfaat sebagai
salah satu perangkat untuk mewujudkan perbaikan
kesejahteraan rakyat, peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas, perbaikan tata kelola
Bea Meterai.
Undang-Undang Bea Meterai yang baru ini akan
Menggantikan Undang-Undang Bea Meterai
Nomor 13 Tahun 1985 yang telah berlaku selama
35 tahun dan belum pernah mengalami
perubahan.
https://www.pajak.go.id/index.php/id/artikel/uu-bea-meterai-refleksi-keberpihakan-kepada-umkm
Memberikan kesetaraan antara
dokumen kertas dan elektronik
Tujuan
Keberpihakan kepada masyarakat
luas dan pelaku UMKM dengan tarif
yang relatif rendah dan terjangkau,
serta kenaikan batas nominal nilai uang
dalam dokumen dari lebih dari Rp1 juta
menjadi lebih dari Rp5 juta
Meningkatkan kesederhanaan dan
efektivitas melalui tarif tunggal dan
penerapan meterai elektronik
Bea Meterai adalah pajak atas dokumen.
Pengertian Bea Meterai
Pasal 1 angka 1 UU Bea Meterai
“
Bea Meterai dikenakan 1 (satu) kali untuk setiap Dokumen
(Pasal 4 UU Bea Meterai)
Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam
bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang
dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan.
Pasal 1 angka 2 UU Bea Meterai
“
Bea Meterai dikenakan atas:
Objek Bea Meterai
Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk
menerangkan mengenai suatu kejadian yang
bersifat perdata; dan
Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti
di pengadilan
Pasal 3 ayat (1) UU Bea Meterai
Dokumen yang bersifat perdata sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1)
huruf a meliputi:
Objek Bea Meterai
surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan,
atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya;
akta notaris beserta grosse (salinan pertama dari
akta otentik), salinan, dan kutipanya;
akta PPATbeserta salinan dan kutipannya;
surat berharga dengan nama dan bentuk apapun;
dokumen transaksi surat berharga, termasuk
dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan
nama dan bentuk apa pun;
dokumen lelang yang berupa
kutipan risalah lelang, minuta
risalah lelang, salinan risalah
lelang, dan grosse risalah lelang
Pasal 3 ayat (2)
Objek Bea Meterai
> 250 ribu
UU No 13 Tahun 1985
> 5 juta
UU No Tahun 2020
Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nominal lebih dari
Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) yang:
menyebutkan penerimaan uang;
berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah
dilunasi atau diperhitungkan
Pasal 3 ayat (2) huruf g UU Bea Meterai
Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen berupa:
Non-Objek Bea Meterai
dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang
surat penyimpanan barang
Konosemen (daftar muatan kapal)
surat angkutan penumpang dan barang
bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang
surat pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan
pengirim
surat lainnya yang dapat dipersamakan dengan surat
sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan
angka 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
segala bentuk ijazah
tanda terima pembayaran gaji,
uang tunggu, pensiun, uang
tunjangan, dan pembayaran
lainnya yang berkaitan dengan
hubungan kerja, serta surat yang
diserahkan untuk mendapatkan
pembayaran dimaksud
1
tanda bukti penerimaan uang negara
dari kas negara, kas pemerintah
daerah, bank, dan Lembaga lainnya
yang ditunjuk oleh negara
berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 7 UU Bea Meterai
Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen berupa:
kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk
penerimaan lainnya yang dapat dipersamakan
dengan itu yang berasal dari kas negara, kas
pemerintahan daerah, bank, dan lembaga
lainnya yang ditunjuk berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan
tanda penerimaan uang yang dibuat untuk
keperluan intern organisasi
2
dokumen yang menyebutkan simpanan
uang atau surat berharga, pembayaran uang
simpanan kepada penyimpan oleh bank,
koperasi, dan badan lainnya yang
menyelenggarakan penyimpanan uang, atau
pengeluaran surat berharga oleh kustodian
kepada nasabah
surat gadai
tanda pembagian keuntungan, bunga, atau
imbal hasil dari surat berharga, dengan
nama dan dalam bentuk apa pun
dokumen yang diterbitkan atau dihasilkan
oleh Bank Indonesia dalam rangka
pelaksanaan kebijakan moneter
Non-Objek Bea Meterai
Pasal 7 UU Bea Meterai
Bea Meterai yang terutang dapat diberikan
fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea
Meterai, baik untuk sementara waktu maupun
selamanya, untuk:
Dokumen yang menyatakan pengalihan hak
atas tanah dan/atau bangunan dalam rangka
percepatan proses penanganan dan
pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu
daerah akibat bencana alam yang ditetapkan
sebagai bencana alam
Dokumen yang menyatakan pengalihan hak
atas tanah dan/atau bangunan yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan
yang semata-mata bersifat keagamaan
dan/atau sosial tidak bersifat komersial
Dokumen dalam rangka mendorong
atau melaksanakan program
pemerintah dan/atau kebijakan
lembaga yang berwenang di bidang
moneter atau jasa keuangan
Dokumen yang terkait pelaksanaan
perjanjian internasional yang telah
mengikat berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
bidang perjanjian internasional atau
berdasarkan asas timbal balik
Dokumen adalah sebagaimana dimaksud Pasal 3
a.
b.
c.
d.
*
Pasal 22
sepuluh ribu rupiah
Tarif Bea Meterai
10.000
Berlaku mulai 1 Januari 2021
METERAI
TEMPEL
9BF765GI497868965
Dokumen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 dikenai Bea Meterai
dengan tarif tetap sebesar
Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)
Pasal 5 UU Bea Meterai 2020
Tarif tersebut dapat diturunkan atau dinaikkan
dengan Peraturan Pemerintah setelah berkonsultasi
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Bea Meterai terutang pada saat:
Saat Terutang Bea Meterai
Dokumen dibubuhi untuk tanda tangan
Dokumen selesai dibuat
Surat perjanjian berserta rangkapnya
Akte notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya
Akta PPAT beserta salinan dan kutipannya
Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun
Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi
kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun
Pasal 8 ayat (1) UU Bea Meterai
Saat Terutang Bea Meterai
Dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa Dokumen tersebut dibuat
Surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis,
beserta rangkapnya
Dokumen lelang
Surat yang menyatakan jumlah uang
Dokumen diajukan ke Pengadilan, untuk dokumen yang digunakan
sebagai alat bukti di pengadilan
Dokumen digunakan di Indonesia, untuk dokumen perdata yang
dibuat di luar negeri
Pasal 8 ayat (1) UU Bea Meterai
Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai terutang
oleh pihak yang menerima dokumen
Yang Terutang
PIHAK
Dokumen yang dibuat 2 (dua) pihak atau lebih, Bea
Meterai terutang oleh masing-masing pihak atas
Dokumen yang diterimanya
Dokumen berupa surat berharga sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d, Bea
Meterai terutang oleh pihak yang menerbitkan
surat berharga
PENGECUALIAN
Pasal 9
Kewajiban Pemungut Bea Meterai:
Pemungut
PIHAK
Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan pemungut dan tata cara pemungutan,
penyetoran, dan pelaporan Bea Meterai diatur dalam Peraturan Menteri
*
Pemungutan Bea Meterai yang terutang atas Dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dapat
dilakukan oleh pemungut Bea Meterai.
Memungut Bea Meterai yang terutang atas dokumen
tertentu dari pihak yang terutang
Menyetorkan Bea Meterai ke kas negara
Melaporkan pemungutan dan penyetoran Bea Meterai
ke kantor DJP
Pasal 10 - 11
Meterai Dalam Bentuk Lain
Meterai Tempel
Meterai Elektronik
Surat Setoran Pajak
Pembayaran Bea Meterai
Ciri-ciri umum meterai tempel adalah:
Meterai Tempel
gambar lambang negara Garuda Pancasila
frasa “Meterai Tempel”
angka yang menunjukkan nilai nominal
Selain memiliki ciri umum, meterai tempel juga memiliki
ciri khusus sebagai unsur pengaman pada desain, bahan,
dan teknik cetak.
merupakan meterai yang memiliki kode unik dan keterangan
tertentu yang diatur dengan Peraturan Menteri
Meterai Elektronik
Meterai Dalam Bentuk Lain
merupakan meterai yang dibuat dengan menggunakan
mesin teraan meterai digital, sistem komputerisasi, teknologi
percetakan, dan sistem atau teknologi lainnya
Pemeteraian Kemudian
Dilakukan untuk:
Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar
Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti
pengadilan
Pihak yang wajib membayar Bea Meterai melalui Pemateraian Kemudian
merupakan pihak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
*
Sanksi
Bea Meterai yang wajib dibayar melalui Pemeteraian Kemudian atas
dokumen yang Bea Mterainya tidak atau kurang dibayar sebesar
Bea Meterai yang terutang ditambah sanksi administratif sebesar
100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang terutang.
Pasal 17 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (2) UU Bea Meterai 2020
Pemungut Bea Meterai yang tidak melaksanakan kewajiban pemungutan
dan/atau penyetoran, diterbitkan SKP untuk menagih Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor, ditambah sanksi
administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor.
Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) UU Bea Meterai
Bea Meterai yang terutang menjadi kedaluwarsa setelah
jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutang.
Kedaluwarsa
Pasal 23 UU Bea Meterai
“
Ketentuan Pidana Pasal 24
meniru atau memalsu Meterai yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, dengan maksud untuk memakai
atau meminta orang lain memakai Meteri tersebut sebagai
Meterai asli, tidak dipalsu, atau sah; atau
Membuat meterai dengan menggunakan cap asli secara melawan
hukum, termasuk membuat meterai elektronik, dan meterai dalam
bentuk lain, secara melawan hukum
dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda
paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Setiap orang yang:
Ketentuan Pidana Pasal 25
Meterai dipalsu atau dibuat secara melawan hukum seolah-olah
asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum; atau
Barang yang dibubuhi meterai sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, seolah-olah barang tersebut asli, tidak dipalsu, dan
dibuat secara tidak melawan hukum
dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah)
Setiap orang yang memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan,
mempunyai persediaan untuk dijual atau memasukkan ke wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia:
Ketentuan Pidana Pasal 26
Setiap orang yang dengan sengaja menghilangkan
tanda, menghilangkan ciri, atau memakai, menjual,
menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan
untuk dijual, atau memasukkan ke wilayah NKRI
seolah-olah meterai tersebut belum dipakai, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
atau pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:
Ketentuan Peralihan
Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar yang dibuat
sebelum Undang-Undang ini berlaku, Bea Meterainya tetap terutang dan
dibayar berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.
Meterai tempel yang telah dicetak berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985
tentang Bea Meterai dan peraturan pelaksanaannya yang masih tersisa,
masih dapat digunakan sampai jangka waktu 1 (satu) tahun setelah UU ini
mulai berlaku dan tidak dapat ditukarkan dalam bentuk apapun.
Meterai tempel yang digunakan untuk melakukan pembayaran Bea
Meterai yang terutang atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf
b, dapat digunakan dengan nilai total Meterai tempel yang dibubuhkan
pada Dokumen paling sedikit Rp9.000,00 (sembilan ribu rupiah).
Pasal 28
a.
b.
c.
Berikut yang perlu dipelajari garis besar soal:
– Objek dan subjek PBB
– Pendekatan penilaian NJOP
– Tarif PBB
– Rumus Menghitung PBB
–keberatan, banding, gugatan
– menghitung PBB, perhatikan kelas
– Objek dan Subjek BPHTB
– Tarif BPHTB
– Menghitung BPHTB
– Objek Beameterai
– Tarif Bea meterai
Latihan :
1. Dokumen berikut yang dikenai Bea Meterai adalah....
a. surat perjanjian
b. tanda bukti penerimaan uang negara dari kas negara
c. dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang
d. tanda terima pembayaran gaji
2. Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun terutang Bea Meterai pada saat…
a. dokumen dibubuhi tanda tangan
b. dokumen digunakan di Indonesia
c. dokumen selesai dibuat
d. dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa dokumen tersebut dibuat
3. Berikut ini merupakan sarana pembayaran Bea Meterai, kecuali…
a. kertas meterai
b. meterai tempel
c. meterai elektronik
d. meterai dalam bentuk lain yang ditetapkan oleh Menteri
4. Sarana pembayaran Bea Meterai yang memerlukan izin yaitu…
a. Surat Setoran Pajak b. meterai dalam bentuk lain c. meterai elektronik d. meterai temple
5 Pemungutan Bea Meterai atas dokumen objek pemungutan Bea Meterai selain cek dan bilyet giro dilakukan dengan membubuhkan…
a. meterai dalam bentuk lain
b. meterai temple
c. meterai percetakan
d. meterai elektronik
UU 10 Tahun 2020 Bea Meterai update.pdf

More Related Content

What's hot

Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)puspa
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasiAdi Jauhari
 
Sanksi terhadap Konsultan Pajak
Sanksi terhadap Konsultan PajakSanksi terhadap Konsultan Pajak
Sanksi terhadap Konsultan PajakFair Nurfachrizi
 
Manajemen Pajak atas Pengajuan Keberatan
Manajemen Pajak atas Pengajuan KeberatanManajemen Pajak atas Pengajuan Keberatan
Manajemen Pajak atas Pengajuan Keberatanpuspa
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanBab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanNyimas AyuFadillah
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Ismed Nur
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPNkaromah95
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESZaka Firma Aditya
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAMahyuni Bjm
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajakkaromah95
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Asep suryadi
 

What's hot (20)

Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
 
4.bea materai
4.bea materai4.bea materai
4.bea materai
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Akuntansi investasi
Akuntansi investasiAkuntansi investasi
Akuntansi investasi
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Sanksi terhadap Konsultan Pajak
Sanksi terhadap Konsultan PajakSanksi terhadap Konsultan Pajak
Sanksi terhadap Konsultan Pajak
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Manajemen Pajak atas Pengajuan Keberatan
Manajemen Pajak atas Pengajuan KeberatanManajemen Pajak atas Pengajuan Keberatan
Manajemen Pajak atas Pengajuan Keberatan
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaanBab 4 & 5 piutang & persediaan
Bab 4 & 5 piutang & persediaan
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNESContoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
Contoh Surat Banding Pajak (zaka firma aditya/8111410061) fh UNNES
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22
 
Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)Persekutuan (Partnership)
Persekutuan (Partnership)
 

Similar to UU 10 Tahun 2020 Bea Meterai update.pdf

Uu 13 1985 bea materai
Uu 13 1985 bea materaiUu 13 1985 bea materai
Uu 13 1985 bea materaiInstansi
 
Bea Materai
Bea MateraiBea Materai
Bea MateraiBbe Mee
 
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016KantorHukum1
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakanRoko Subagya
 
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,20186,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018Giriyogodwis
 
Pp no 24 tahun 2000
Pp no 24 tahun 2000Pp no 24 tahun 2000
Pp no 24 tahun 2000khairu_zikri
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023shirizkiku
 
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptxMateri Bea Meterai pajak indonesia .pptx
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptxGIEANTO2
 
Peraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasi
Peraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasiPeraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasi
Peraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasiAliFRizaldi1
 
2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketiga2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketigaPA_Klaten
 
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017Syarif2014
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganNeea Niio
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Neea Niio
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKiqbalkurniawan27
 

Similar to UU 10 Tahun 2020 Bea Meterai update.pdf (20)

Undang undang meterai
Undang undang meteraiUndang undang meterai
Undang undang meterai
 
Pertemuan 12 pjk
Pertemuan 12 pjkPertemuan 12 pjk
Pertemuan 12 pjk
 
Uu 13 1985 bea materai
Uu 13 1985 bea materaiUu 13 1985 bea materai
Uu 13 1985 bea materai
 
Bea Materai
Bea MateraiBea Materai
Bea Materai
 
Bea+meterai
Bea+meteraiBea+meterai
Bea+meterai
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
 
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,20186,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
6,Giri Yogo,Hapzi Ali,Tindak pidana pencucian uang,Universitas Mercu Buana,2018
 
Pp no 24 tahun 2000
Pp no 24 tahun 2000Pp no 24 tahun 2000
Pp no 24 tahun 2000
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
 
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptxMateri Bea Meterai pajak indonesia .pptx
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx
 
Peraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasi
Peraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasiPeraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasi
Peraturan KPK no 2 tahun 2019 tentang pelaporan gratifikasi
 
2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketiga2012 Perda sumbangan pihak ketiga
2012 Perda sumbangan pihak ketiga
 
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
 
Uu 19 2000 Pjls
Uu 19 2000 PjlsUu 19 2000 Pjls
Uu 19 2000 Pjls
 

Recently uploaded

materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanDIVISIPENCEGAHAN
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaastrinovianti699
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggissuser8b8170
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 

Recently uploaded (7)

materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 

UU 10 Tahun 2020 Bea Meterai update.pdf

  • 1.
  • 2. Latar Belakang Pengesahan ini akan sangat bermanfaat sebagai salah satu perangkat untuk mewujudkan perbaikan kesejahteraan rakyat, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, perbaikan tata kelola Bea Meterai. Undang-Undang Bea Meterai yang baru ini akan Menggantikan Undang-Undang Bea Meterai Nomor 13 Tahun 1985 yang telah berlaku selama 35 tahun dan belum pernah mengalami perubahan. https://www.pajak.go.id/index.php/id/artikel/uu-bea-meterai-refleksi-keberpihakan-kepada-umkm
  • 3. Memberikan kesetaraan antara dokumen kertas dan elektronik Tujuan Keberpihakan kepada masyarakat luas dan pelaku UMKM dengan tarif yang relatif rendah dan terjangkau, serta kenaikan batas nominal nilai uang dalam dokumen dari lebih dari Rp1 juta menjadi lebih dari Rp5 juta Meningkatkan kesederhanaan dan efektivitas melalui tarif tunggal dan penerapan meterai elektronik
  • 4. Bea Meterai adalah pajak atas dokumen. Pengertian Bea Meterai Pasal 1 angka 1 UU Bea Meterai “ Bea Meterai dikenakan 1 (satu) kali untuk setiap Dokumen (Pasal 4 UU Bea Meterai) Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan. Pasal 1 angka 2 UU Bea Meterai “
  • 5. Bea Meterai dikenakan atas: Objek Bea Meterai Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk menerangkan mengenai suatu kejadian yang bersifat perdata; dan Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan Pasal 3 ayat (1) UU Bea Meterai
  • 6. Dokumen yang bersifat perdata sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf a meliputi: Objek Bea Meterai surat perjanjian, surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya; akta notaris beserta grosse (salinan pertama dari akta otentik), salinan, dan kutipanya; akta PPATbeserta salinan dan kutipannya; surat berharga dengan nama dan bentuk apapun; dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan nama dan bentuk apa pun; dokumen lelang yang berupa kutipan risalah lelang, minuta risalah lelang, salinan risalah lelang, dan grosse risalah lelang Pasal 3 ayat (2)
  • 7. Objek Bea Meterai > 250 ribu UU No 13 Tahun 1985 > 5 juta UU No Tahun 2020 Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nominal lebih dari Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) yang: menyebutkan penerimaan uang; berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan Pasal 3 ayat (2) huruf g UU Bea Meterai
  • 8. Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen berupa: Non-Objek Bea Meterai dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang surat penyimpanan barang Konosemen (daftar muatan kapal) surat angkutan penumpang dan barang bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang surat pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan pengirim surat lainnya yang dapat dipersamakan dengan surat sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. segala bentuk ijazah tanda terima pembayaran gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan pembayaran lainnya yang berkaitan dengan hubungan kerja, serta surat yang diserahkan untuk mendapatkan pembayaran dimaksud 1 tanda bukti penerimaan uang negara dari kas negara, kas pemerintah daerah, bank, dan Lembaga lainnya yang ditunjuk oleh negara berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 7 UU Bea Meterai
  • 9. Bea Meterai tidak dikenakan atas Dokumen berupa: kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu yang berasal dari kas negara, kas pemerintahan daerah, bank, dan lembaga lainnya yang ditunjuk berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi 2 dokumen yang menyebutkan simpanan uang atau surat berharga, pembayaran uang simpanan kepada penyimpan oleh bank, koperasi, dan badan lainnya yang menyelenggarakan penyimpanan uang, atau pengeluaran surat berharga oleh kustodian kepada nasabah surat gadai tanda pembagian keuntungan, bunga, atau imbal hasil dari surat berharga, dengan nama dan dalam bentuk apa pun dokumen yang diterbitkan atau dihasilkan oleh Bank Indonesia dalam rangka pelaksanaan kebijakan moneter Non-Objek Bea Meterai Pasal 7 UU Bea Meterai
  • 10. Bea Meterai yang terutang dapat diberikan fasilitas pembebasan dari pengenaan Bea Meterai, baik untuk sementara waktu maupun selamanya, untuk: Dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dalam rangka percepatan proses penanganan dan pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu daerah akibat bencana alam yang ditetapkan sebagai bencana alam Dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang semata-mata bersifat keagamaan dan/atau sosial tidak bersifat komersial Dokumen dalam rangka mendorong atau melaksanakan program pemerintah dan/atau kebijakan lembaga yang berwenang di bidang moneter atau jasa keuangan Dokumen yang terkait pelaksanaan perjanjian internasional yang telah mengikat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perjanjian internasional atau berdasarkan asas timbal balik Dokumen adalah sebagaimana dimaksud Pasal 3 a. b. c. d. * Pasal 22
  • 11. sepuluh ribu rupiah Tarif Bea Meterai 10.000 Berlaku mulai 1 Januari 2021 METERAI TEMPEL 9BF765GI497868965 Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dikenai Bea Meterai dengan tarif tetap sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) Pasal 5 UU Bea Meterai 2020 Tarif tersebut dapat diturunkan atau dinaikkan dengan Peraturan Pemerintah setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  • 12. Bea Meterai terutang pada saat: Saat Terutang Bea Meterai Dokumen dibubuhi untuk tanda tangan Dokumen selesai dibuat Surat perjanjian berserta rangkapnya Akte notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya Akta PPAT beserta salinan dan kutipannya Surat berharga dengan nama dan dalam bentuk apapun Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun Pasal 8 ayat (1) UU Bea Meterai
  • 13. Saat Terutang Bea Meterai Dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa Dokumen tersebut dibuat Surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya Dokumen lelang Surat yang menyatakan jumlah uang Dokumen diajukan ke Pengadilan, untuk dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan Dokumen digunakan di Indonesia, untuk dokumen perdata yang dibuat di luar negeri Pasal 8 ayat (1) UU Bea Meterai
  • 14. Dokumen yang dibuat sepihak, Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima dokumen Yang Terutang PIHAK Dokumen yang dibuat 2 (dua) pihak atau lebih, Bea Meterai terutang oleh masing-masing pihak atas Dokumen yang diterimanya Dokumen berupa surat berharga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf d, Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerbitkan surat berharga PENGECUALIAN Pasal 9
  • 15. Kewajiban Pemungut Bea Meterai: Pemungut PIHAK Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan pemungut dan tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan Bea Meterai diatur dalam Peraturan Menteri * Pemungutan Bea Meterai yang terutang atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dapat dilakukan oleh pemungut Bea Meterai. Memungut Bea Meterai yang terutang atas dokumen tertentu dari pihak yang terutang Menyetorkan Bea Meterai ke kas negara Melaporkan pemungutan dan penyetoran Bea Meterai ke kantor DJP Pasal 10 - 11
  • 16.
  • 17. Meterai Dalam Bentuk Lain Meterai Tempel Meterai Elektronik Surat Setoran Pajak Pembayaran Bea Meterai
  • 18. Ciri-ciri umum meterai tempel adalah: Meterai Tempel gambar lambang negara Garuda Pancasila frasa “Meterai Tempel” angka yang menunjukkan nilai nominal Selain memiliki ciri umum, meterai tempel juga memiliki ciri khusus sebagai unsur pengaman pada desain, bahan, dan teknik cetak.
  • 19. merupakan meterai yang memiliki kode unik dan keterangan tertentu yang diatur dengan Peraturan Menteri Meterai Elektronik Meterai Dalam Bentuk Lain merupakan meterai yang dibuat dengan menggunakan mesin teraan meterai digital, sistem komputerisasi, teknologi percetakan, dan sistem atau teknologi lainnya
  • 20. Pemeteraian Kemudian Dilakukan untuk: Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti pengadilan Pihak yang wajib membayar Bea Meterai melalui Pemateraian Kemudian merupakan pihak yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 *
  • 21. Sanksi Bea Meterai yang wajib dibayar melalui Pemeteraian Kemudian atas dokumen yang Bea Mterainya tidak atau kurang dibayar sebesar Bea Meterai yang terutang ditambah sanksi administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang terutang. Pasal 17 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (2) UU Bea Meterai 2020 Pemungut Bea Meterai yang tidak melaksanakan kewajiban pemungutan dan/atau penyetoran, diterbitkan SKP untuk menagih Bea Meterai yang tidak atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor, ditambah sanksi administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang tidak atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor. Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) UU Bea Meterai
  • 22. Bea Meterai yang terutang menjadi kedaluwarsa setelah jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutang. Kedaluwarsa Pasal 23 UU Bea Meterai “
  • 23. Ketentuan Pidana Pasal 24 meniru atau memalsu Meterai yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dengan maksud untuk memakai atau meminta orang lain memakai Meteri tersebut sebagai Meterai asli, tidak dipalsu, atau sah; atau Membuat meterai dengan menggunakan cap asli secara melawan hukum, termasuk membuat meterai elektronik, dan meterai dalam bentuk lain, secara melawan hukum dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) Setiap orang yang:
  • 24. Ketentuan Pidana Pasal 25 Meterai dipalsu atau dibuat secara melawan hukum seolah-olah asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum; atau Barang yang dibubuhi meterai sebagaimana dimaksud dalam huruf a, seolah-olah barang tersebut asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) Setiap orang yang memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan untuk dijual atau memasukkan ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia:
  • 25. Ketentuan Pidana Pasal 26 Setiap orang yang dengan sengaja menghilangkan tanda, menghilangkan ciri, atau memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan untuk dijual, atau memasukkan ke wilayah NKRI seolah-olah meterai tersebut belum dipakai, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
  • 26. Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku: Ketentuan Peralihan Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar yang dibuat sebelum Undang-Undang ini berlaku, Bea Meterainya tetap terutang dan dibayar berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai. Meterai tempel yang telah dicetak berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai dan peraturan pelaksanaannya yang masih tersisa, masih dapat digunakan sampai jangka waktu 1 (satu) tahun setelah UU ini mulai berlaku dan tidak dapat ditukarkan dalam bentuk apapun. Meterai tempel yang digunakan untuk melakukan pembayaran Bea Meterai yang terutang atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dapat digunakan dengan nilai total Meterai tempel yang dibubuhkan pada Dokumen paling sedikit Rp9.000,00 (sembilan ribu rupiah). Pasal 28 a. b. c.
  • 27. Berikut yang perlu dipelajari garis besar soal: – Objek dan subjek PBB – Pendekatan penilaian NJOP – Tarif PBB – Rumus Menghitung PBB –keberatan, banding, gugatan – menghitung PBB, perhatikan kelas – Objek dan Subjek BPHTB – Tarif BPHTB – Menghitung BPHTB – Objek Beameterai – Tarif Bea meterai
  • 28. Latihan : 1. Dokumen berikut yang dikenai Bea Meterai adalah.... a. surat perjanjian b. tanda bukti penerimaan uang negara dari kas negara c. dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang d. tanda terima pembayaran gaji 2. Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi kontrak berjangka, dengan nama dan dalam bentuk apa pun terutang Bea Meterai pada saat… a. dokumen dibubuhi tanda tangan b. dokumen digunakan di Indonesia c. dokumen selesai dibuat d. dokumen diserahkan kepada pihak untuk siapa dokumen tersebut dibuat 3. Berikut ini merupakan sarana pembayaran Bea Meterai, kecuali… a. kertas meterai b. meterai tempel c. meterai elektronik d. meterai dalam bentuk lain yang ditetapkan oleh Menteri 4. Sarana pembayaran Bea Meterai yang memerlukan izin yaitu… a. Surat Setoran Pajak b. meterai dalam bentuk lain c. meterai elektronik d. meterai temple 5 Pemungutan Bea Meterai atas dokumen objek pemungutan Bea Meterai selain cek dan bilyet giro dilakukan dengan membubuhkan… a. meterai dalam bentuk lain b. meterai temple c. meterai percetakan d. meterai elektronik