SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
BEA METERAI
Outline
01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang
02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian
03 Pemungutan Bea Meterai
04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
Bea Meterai adalah pajak atas dokumen.
Pengertian Bea Meterai
Pasal 1 angka 1 UU Bea Meterai
“
Bea Meterai dikenakan 1 (satu) kali untuk setiap Dokumen
Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam
bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang
dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan.
Pasal 1 angka 2 UU Bea Meterai
“
OBJEK THRESHOLD PIHAK YANG TERUTANG SAAT TERUTANG TARIF
Surat perjanjian, beserta rangkapnya -
Masing-masing pihak atas
dokumen yang diterimanya
Saat dibubuhi tanda
tangan
Rp10.000
Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya -
Akta PPAT beserta salinan dan kutipannya -
Surat berharga - Pihak yang menerbitkan dokumen
Saat selesai dibuat
Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen
transaksi kontrak berjangka
-
Pihak yang menerima dokumen
Surat keterangan, pernyataan, atau surat lainnya yang
sejenis, beserta rangkapnya
-
Pihak yang menerima dokumen
Saat diserahkan
kepada pihak untuk
siapa dokumen
tersebut dibuat
Dokumen lelang -
Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai
nominal lebih dari Rp5.000.000,00 yang:
1. menyebutkan penerimaan uang
2. berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau
sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan
Rp5.000.000
Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di
pengadilan
-
Pihak yang mengajukan dokumen Saat diajukan ke
pengadilan
Dokumen yang dibuat di luar negeri sesuai
ketentuan
Pihak yang menerima manfaat atas
dokumen
Dokumen digunakan
di Indonesia
Objek, Pihak, Saat Terutang, dan Tarif
dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang
segala bentuk ijazah
tanda terima pembayaran gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan
pembayaran lainnya yang berkaitan dengan hubungan kerja
tanda bukti penerimaan uang negara
kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya
Non-Objek Bea Meterai
tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi
surat gadai
dokumen yang menyebutkan simpanan uang atau surat berharga, pembayaran uang simpanan
kepada penyimpan oleh bank, koperasi, dan badan lainnya yang menyelenggarakan
penyimpanan uang, atau pengeluaran surat berharga oleh kustodian kepada nasabah
tanda pembagian keuntungan, bunga, atau imbal hasil dari surat berharga
dokumen yang diterbitkan/dihasilkan oleh BI dalam rangka pelaksanaan kebijakan moneter
Pembebasan Bea Meterai
 Dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dalam
rangka percepatan proses penanganan dan pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu
daerah akibat Bencana Alam
 Dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang semata-mata bersifat keagamaan
dan/atau sosial yang tidak bersifat komersial
 Dokumen dalam rangka mendorong atau melaksanakan program pemerintah
dan/atau kebijakan lembaga yang berwenang di bidang moneter atau jasa keuangan
dokumen transaksi surat berharga dengan batas nilai nominal tertentu
 Dokumen yang terkait pelaksanaan Perjanjian Internasional yang telah mengikat
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Perjanjian
Internasional atau berdasarkan asas timbal balik
Outline
01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang
02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian
03 Pemungutan Bea Meterai
04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
Meterai Dalam Bentuk Lain
Meterai Tempel
Meterai Elektronik
Surat Setoran Pajak
Pembayaran Bea Meterai
Gambar Garuda Pancasila
1.
Tulisan “METERAI TEMPEL”
2.
Angka dan tulisan yang menunjukkan tarif Bea Meterai
3.
Meterai Tempel
Pembayaran Bea Meterai dilakukan dengan
membubuhkan meterai tempel yang sah dan berlaku, serta belum pernah dipakai
Meterai Elektronik
Pembubuhkan Meterai Elektronik dilakukan melalui Sistem Meterai Elektronik
Gambar Garuda Pancasila
1.
Tulisan “METERAI ELEKTRONIK”
2.
Angka dan tulisan yang menunjukkan tarif Bea Meterai
3.
Kode unik
4.
Pengadaan, Pengelolaan, dan Penjualan
Meterai Tempel dan Meterai Elektronik
Pencetakan oleh PERUM PERURI
Distribusi & penjualan oleh PT POS INDONESIA
01
03 Pembuatan & distribusi oleh PERUM PERURI
Dalam mendistribusikan meterai elektronik, Perum Peruri
bekerja sama dengan DISTRIBUTOR
METERAI KOMPUTERISASI
METERAI PERCETAKAN
Hanya digunakan dalam pemungutan Bea Meterai atas cek dan bilyet giro
METERAI TERAAN
Meterai Dalam Bentuk Lain
Ketentuan
Pembubuhan
Meterai Teraan
 Dilakukan oleh Pembuat Meterai yang telah memperoleh izin Menteri
 Dalam hal dokumen terdiri atas dua lembar atau lebih, Meterai dibubuhkan pada lembar pertama dokumen
Deposit
 Pembuat Meterai wajib melakukan deposit
 Pembubuhan meterai mengurangi saldo deposit sebesar nilai nominal meterai
yang dibubuhkan
Unsur-unsur
 warna teraan merah
 logo Kementerian Keuangan
 tulisan “Direktorat Jenderal Pajak”
 logo dan/atau tulisan nama Pembuat
Meterai
 tulisan “METERAI TERAAN”
 angka yang menunjukkan tarif
 tanggal, bulan, dan tahun
pembubuhan
 nomor mesin
 kode unik.
Meterai Komputerisasi
 tulisan “BEA METERAI LUNAS”
 angka yang menunjukkan tarif
Meterai Percetakan
 Pembubuhan dilakukan berdasarkan
permintaan Pemungut Bea Meterai tanpa
didahului deposit
 Penyetoran dilakukan oleh Pemungut Bea
Meterai
 tulisan “METERAI PERCETAKAN”
 logo Kementerian Keuangan
 angka yang menunjukkan tarif
 nama Pembuat Meterai
Meterai Dalam Bentuk Lain
SUBJEK
Hanya untuk pembayaran Bea Meterai oleh Pihak Yang Terutang
Surat Setoran Pajak
KRITERIA
 Pemeteraian kemudian atas dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan,
dengan jumlah lebih dari 50 dokumen
 Meterai tempel tidak tersedia atau tidak dapat digunakan
 Terjadi kegagalan sistem meterai elektronik
TATA CARA
 KAP 411611 dan KJS 100
 Membuat daftar dokumen, untuk pembayaran atas dua atau lebih dokumen
 Melekatkan SSP yang telah ditera NTPN dengan dokumen atau daftar dokumen
Pembayaran paling lama 30 hari
sejak saat terutangnya Bea Meterai
OBJEK
PEMETERAIAN KEMUDIAN
SAAT TERUTANG BEA METERAI
YANG TERUTANG
SANKSI
ADMINISTRATIF
Dokumen yang digunakan sebagai alat
bukti di pengadilan
-
tarif yang berlaku pada saat
pemeteraian kemudian dilakukan
-
Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar
Sebelum
1 Januari 2021
tarif yang berlaku pada saat
terutangnya Bea Meterai
200% dari Bea Meterai
yang terutang
1 Januari 2021 dan
seterusnya
tarif yang berlaku pada saat
terutangnya Bea Meterai
100% dari Bea Meterai
yang terutang
Pemeteraian Kemudian
Pemeteraian Kemudian dilakukan oleh Pihak Yang Terutang
“ Pemeteraian Kemudian disahkan oleh Pejabat Pos atau
Pejabat Pengawas di lingkungan DJP
“
Reviu: Pembayaran Bea Meterai
SSP
 Meterai Tempel
 Meterai Elektronik
 Meterai Dalam Bentuk Lain
 Bea Meterai tidak/kurang dibayar
 Dokumen alat bukti di Pengadilan
Pemeteraian
Kemudian
Tidak dilakukan? Surat
Ketetapan Pajak
METERAI
Pembayaran
Bea Meterai
Outline
01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang
02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian
03 Pemungutan Bea Meterai
04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
Pemungutan Bea Meterai yang terutang atas Dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dapat
dilakukan oleh pemungut Bea Meterai.
Pasal 10 ayat (1) UU Bea Meterai
“
Pemungutan Bea Meterai
WP yang menerbitkan dan/atau
memfasilitasi penerbitan dokumen,
dengan jumlah lebih dari 1.000
dokumen dalam 1 bulan
WP yg memfasilitasi penerbitan dokumen
Objek dan Kriteria
 dokumen transaksi surat berharga
 surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis
 dokumen yang menyatakan jumlah uang lebih dari Rp5 juta, yang:
 menyebutkan penerimaan uang
 berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya
telah dilunasi atau diperhitungkan
Dokumen yang mendapat fasilitas PEMBEBASAN dari pengenaan Bea Meterai DIKECUALIKAN dari pemungutan Bea Meterai
surat berharga berupa cek dan bilyet giro
KRITERIA PEMUNGUT
OBJEK PEMUNGUTAN
Penetapan Pemungut Bea Meterai
Penetapan
Pemungut Bea Meterai
Penetapan berlaku pada awal bulan berikutnya
setelah tanggal Surat Penetapan sebagai Pemungut Bea Meterai
Data/Informasi
Pemberitahuan WP
Pembahasan
Konfirmasi Data
Pelaporan
Pemungutan
Penyetoran
Kewajiban Pemungut Bea Meterai
OBJEK SAAT PEMUNGUTAN CARA PEMUNGUTAN
surat berharga berupa cek dan bilyet giro Saat dokumen diterima dari
pembuat meterai
Membubuhkan meterai percetakan melalui
pembuat meterai
dokumen transaksi surat berharga Saat dokumen selesai dibuat
 Membubuhkan meterai elektronik pada
dokumen
 Dalam hal terjadi kegagalan sistem meterai
elektronik, pemungutan dilakukan dengan
membuat daftar dokumen yang tidak
dapat dibubuhi meterai elektronik, yang
dilampirkan dalam SPT Masa Bea Meterai
surat keterangan, surat pernyataan, atau
surat lainnya yang sejenis
Saat dokumen diserahkan
kepada pihak yang terutang
dokumen yang menyatakan jumlah uang
lebih dari 5jt, yang:
 menyebutkan penerimaan uang
 berisi pengakuan bahwa utang
seluruhnya atau sebagiannya telah
dilunasi atau diperhitungkan
Objek, Saat, dan Cara Pemungutan
Penyetoran dan Pelaporan
Penyetoran
 411611-900 untuk meterai percetakan
 411611-902 untuk meterai elektronik
 411611-901 jika terjadi kegagalan sistem
meterai elektronik
Pelaporan
 Menggunakan SPT Masa Bea Meterai
 SPT tetap wajib disampaikan, meskipun
tidak terdapat pemotongan Bea Meterai
15 Jan ‘22
-----
Tanggal surat
penetapan
1 Feb ‘22 28 Feb ‘22 10 Mar ’22
-----
Batas waktu
penyetoran
untuk masa pajak
Februari 2022
-----
Kode setoran
411611 - 900
Pemungutan Bea Meterai
atas Cek/BG yang diterima dari
Pembuat Meterai pada masa
pajak Februari 2022
20 Mar ’22
-----
Batas waktu
pelaporan
untuk masa pajak
Februari 2022
-----
SPT Masa
Bea Meterai
Pemungutan dengan Meterai Percetakan
15 Jan ‘22
-----
Tanggal surat
penetapan
1 Feb ‘22 28 Feb ‘22 10 Mar ’22
-----
Batas waktu
penyetoran
untuk masa pajak
Februari 2022
-----
Kode setoran
411611 - 902
Pemungutan
masa pajak Februari 2022
(masa pajak pertama)
-----
Cara pembubuhan:
 upload satu per satu
 melalui sistem yang terintegrasi dengan
API sistem meterai elektronik
20 Mar ’22
-----
Batas waktu
pelaporan
untuk masa pajak
Februari 2022
-----
SPT Masa
Bea Meterai
Permintaan meterai elektronik dari distributor,
sebesar kebutuhan pemeteraian
untuk 1 masa pajak pada 2 bulan pertama
Untuk masa pajak berikutnya,
Pemungut dapat meminta meterai elektronik
setelah melakukan penyetoran Bea Meterai
yang terutang untuk masa pajak sebelumnya
yang telah menjadi kewajibannya
Pemungutan dengan Meterai Elektronik
15 Jan ‘22
-----
Tanggal surat
penetapan
1 Feb ‘22 28 Feb ‘22 10 Mar ’22
-----
Batas waktu
penyetoran
untuk masa pajak
Februari 2022
-----
Kode setoran
411611 - 901
Pemungutan
masa pajak Februari 2022
-----
Kondisi kegagalan sistem meterai
elektronik
-----
Cara Pemungutan:
 Membubuhkan tanda pemungutan
 Membuat daftar dokumen
(Lampiran III SPT Masa Bea Meterai)
20 Mar ’22
-----
Batas waktu
pelaporan
untuk masa pajak
Februari 2022
-----
SPT Masa
Bea Meterai
Pemungutan dalam Kondisi Kegagalan Sistem
Sanksi bagi Pemungut
Pemungut Bea Meterai yang terlambat menyetorkan Bea Meterai
dan/atau tidak atau terlambat melaporkan pemungutan dan
penyetoran Bea Meterai, diterbitkan STP sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang ketentuan umum dan
tata cara perpajakan.
Pasal 11 ayat (4) UU Bea Meterai
Pemungut Bea Meterai yang tidak melaksanakan kewajiban pemungutan
dan/atau penyetoran, diterbitkan SKP untuk menagih Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor, ditambah sanksi
administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang tidak
atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor.
Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) UU Bea Meterai
Outline
01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang
02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian
03 Pemungutan Bea Meterai
04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
Pejabat yang berwenang dalam menjalankan tugas atau jabatannya, dilarang:
Larangan Pejabat
menerima, mempertimbangkan, atau menyimpan Dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar
melekatkan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea
Meterainya tidak atau kurang dibayar pada Dokumen lain yang berkaitan
membuat salinan, tembusan, rangkap, atau petikan dari Dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau
kurang dibayar
a.
b.
c.
memberikan keterangan atau catatan pada Dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar
d.
Ketentuan Pidana Pasal 24
meniru atau memalsu meterai, dengan maksud untuk memakai
atau meminta orang lain memakai meterai tersebut
dengan maksud yang sama, membuat meterai dengan
menggunakan cap asli secara melawan hukum, termasuk
membuat meterai elektronik dan meterai dalam bentuk lain,
secara melawan hukum
Setiap orang yang:
dipidana penjara paling lama 7 tahun dan pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00
Ketentuan Pidana Pasal 25
meterai yang dipalsu atau dibuat secara melawan hukum seolah-
olah asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum
barang yang dibubuhi meterai palsu atau dibuat secara melawan
hukum, seolah-olah barang tersebut asli, tidak dipalsu, dan dibuat
secara tidak melawan hukum
Setiap orang yang memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan,
mempunyai persediaan untuk dijual atau memasukkan ke wilayah NKRI:
dipidana penjara paling lama 7 tahun dan pidana denda paling
banyak Rp500.000.000,00
Ketentuan Pidana Pasal 26
Setiap orang yang:
 menghilangkan tanda yang gunanya untuk menunjukkan suatu
meterai tidak dapat dipakai lagi
 menghilangkan tanda tangan, ciri, atau tanda saat dipakainya meterai
 memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan, mempunyai
persediaan untuk dijual, atau memasukkan ke wilayah NKRI meterai
yang tanda, tanda tangan, ciri, dan tanda dipakainya dihilangkan,
seolah-olah meterai tersebut belum dipakai
dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun atau pidana
denda paling banyak Rp200.000.000,00
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx
Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx

More Related Content

Similar to Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx

Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfMengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfputriirtup1
 
Webinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdf
Webinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdfWebinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdf
Webinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdfEriJunaidiZafarHasib
 
PBB, Bea Materai, dan Tantangan Pemungutan
PBB, Bea Materai, dan Tantangan PemungutanPBB, Bea Materai, dan Tantangan Pemungutan
PBB, Bea Materai, dan Tantangan Pemungutanheckaathaya
 
Petunjuk pengisian fp
Petunjuk pengisian fpPetunjuk pengisian fp
Petunjuk pengisian fpRoko Subagya
 
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012Roko Subagya
 
Bea Materai
Bea MateraiBea Materai
Bea MateraiBbe Mee
 
Sosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdf
Sosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdfSosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdf
Sosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdfssuseraa5911
 
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxPMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxmaleekalee1
 
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaLampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaWawan Kurniadi
 
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan fakturAnalisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan fakturHabibah Bii
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxDjonyRosnipa1
 
Week 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdf
Week 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdfWeek 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdf
Week 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdfFitriyeniOktavia1
 
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptxakuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptxsyahirwaan1
 
Tata usaha keuangan
Tata usaha keuanganTata usaha keuangan
Tata usaha keuanganrajapusbar
 
Mendokumentasikan Bukti-bukti Kas Kecil
Mendokumentasikan Bukti-bukti Kas KecilMendokumentasikan Bukti-bukti Kas Kecil
Mendokumentasikan Bukti-bukti Kas KecilAna Miladiyah
 
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pet-pet
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanRoko Subagya
 

Similar to Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx (20)

a
aa
a
 
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdfMengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
Mengajukan-Keberatan-Pajak-Siapa-Takut.pdf
 
Webinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdf
Webinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdfWebinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdf
Webinar Implementasi Nasional Bupot Unifikasi.pdf
 
PBB, Bea Materai, dan Tantangan Pemungutan
PBB, Bea Materai, dan Tantangan PemungutanPBB, Bea Materai, dan Tantangan Pemungutan
PBB, Bea Materai, dan Tantangan Pemungutan
 
Petunjuk pengisian fp
Petunjuk pengisian fpPetunjuk pengisian fp
Petunjuk pengisian fp
 
KEUANGAN.pptx
KEUANGAN.pptxKEUANGAN.pptx
KEUANGAN.pptx
 
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012
TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN PADA FAKTUR PAJAK;Lampiran ii per_24_pj_2012
 
Bea Materai
Bea MateraiBea Materai
Bea Materai
 
Sosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdf
Sosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdfSosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdf
Sosialisasi-SPT-masa-PPH23.pdf
 
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptxPMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
PMK_58_2022_Penunjukan_Pihak_Lain_sebagai_Pemungut_Pajak[1].pptx
 
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaLampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanja
 
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan fakturAnalisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
Analisis dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur
 
Materi bea-materai
Materi bea-materaiMateri bea-materai
Materi bea-materai
 
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptxPER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
PER 03 2022 Faktur Pajak.pptx
 
Week 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdf
Week 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdfWeek 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdf
Week 5 Pembayaran dan Pelaporan.pdf
 
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptxakuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
 
Tata usaha keuangan
Tata usaha keuanganTata usaha keuangan
Tata usaha keuangan
 
Mendokumentasikan Bukti-bukti Kas Kecil
Mendokumentasikan Bukti-bukti Kas KecilMendokumentasikan Bukti-bukti Kas Kecil
Mendokumentasikan Bukti-bukti Kas Kecil
 
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
Pajak bab3 (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan)
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 

Materi Bea Meterai pajak indonesia .pptx

  • 2. Outline 01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang 02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian 03 Pemungutan Bea Meterai 04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
  • 3. Bea Meterai adalah pajak atas dokumen. Pengertian Bea Meterai Pasal 1 angka 1 UU Bea Meterai “ Bea Meterai dikenakan 1 (satu) kali untuk setiap Dokumen Dokumen adalah sesuatu yang ditulis atau tulisan, dalam bentuk tulisan tangan, cetakan, atau elektronik, yang dapat dipakai sebagai alat bukti atau keterangan. Pasal 1 angka 2 UU Bea Meterai “
  • 4. OBJEK THRESHOLD PIHAK YANG TERUTANG SAAT TERUTANG TARIF Surat perjanjian, beserta rangkapnya - Masing-masing pihak atas dokumen yang diterimanya Saat dibubuhi tanda tangan Rp10.000 Akta notaris beserta grosse, salinan, dan kutipannya - Akta PPAT beserta salinan dan kutipannya - Surat berharga - Pihak yang menerbitkan dokumen Saat selesai dibuat Dokumen transaksi surat berharga, termasuk dokumen transaksi kontrak berjangka - Pihak yang menerima dokumen Surat keterangan, pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis, beserta rangkapnya - Pihak yang menerima dokumen Saat diserahkan kepada pihak untuk siapa dokumen tersebut dibuat Dokumen lelang - Dokumen yang menyatakan jumlah uang dengan nilai nominal lebih dari Rp5.000.000,00 yang: 1. menyebutkan penerimaan uang 2. berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan Rp5.000.000 Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan - Pihak yang mengajukan dokumen Saat diajukan ke pengadilan Dokumen yang dibuat di luar negeri sesuai ketentuan Pihak yang menerima manfaat atas dokumen Dokumen digunakan di Indonesia Objek, Pihak, Saat Terutang, dan Tarif
  • 5. dokumen yang terkait lalu lintas orang dan barang segala bentuk ijazah tanda terima pembayaran gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan pembayaran lainnya yang berkaitan dengan hubungan kerja tanda bukti penerimaan uang negara kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya Non-Objek Bea Meterai tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern organisasi surat gadai dokumen yang menyebutkan simpanan uang atau surat berharga, pembayaran uang simpanan kepada penyimpan oleh bank, koperasi, dan badan lainnya yang menyelenggarakan penyimpanan uang, atau pengeluaran surat berharga oleh kustodian kepada nasabah tanda pembagian keuntungan, bunga, atau imbal hasil dari surat berharga dokumen yang diterbitkan/dihasilkan oleh BI dalam rangka pelaksanaan kebijakan moneter
  • 6. Pembebasan Bea Meterai  Dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dalam rangka percepatan proses penanganan dan pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu daerah akibat Bencana Alam  Dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang semata-mata bersifat keagamaan dan/atau sosial yang tidak bersifat komersial  Dokumen dalam rangka mendorong atau melaksanakan program pemerintah dan/atau kebijakan lembaga yang berwenang di bidang moneter atau jasa keuangan dokumen transaksi surat berharga dengan batas nilai nominal tertentu  Dokumen yang terkait pelaksanaan Perjanjian Internasional yang telah mengikat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Perjanjian Internasional atau berdasarkan asas timbal balik
  • 7. Outline 01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang 02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian 03 Pemungutan Bea Meterai 04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
  • 8. Meterai Dalam Bentuk Lain Meterai Tempel Meterai Elektronik Surat Setoran Pajak Pembayaran Bea Meterai
  • 9. Gambar Garuda Pancasila 1. Tulisan “METERAI TEMPEL” 2. Angka dan tulisan yang menunjukkan tarif Bea Meterai 3. Meterai Tempel Pembayaran Bea Meterai dilakukan dengan membubuhkan meterai tempel yang sah dan berlaku, serta belum pernah dipakai
  • 10. Meterai Elektronik Pembubuhkan Meterai Elektronik dilakukan melalui Sistem Meterai Elektronik Gambar Garuda Pancasila 1. Tulisan “METERAI ELEKTRONIK” 2. Angka dan tulisan yang menunjukkan tarif Bea Meterai 3. Kode unik 4.
  • 11. Pengadaan, Pengelolaan, dan Penjualan Meterai Tempel dan Meterai Elektronik Pencetakan oleh PERUM PERURI Distribusi & penjualan oleh PT POS INDONESIA 01 03 Pembuatan & distribusi oleh PERUM PERURI Dalam mendistribusikan meterai elektronik, Perum Peruri bekerja sama dengan DISTRIBUTOR
  • 12. METERAI KOMPUTERISASI METERAI PERCETAKAN Hanya digunakan dalam pemungutan Bea Meterai atas cek dan bilyet giro METERAI TERAAN Meterai Dalam Bentuk Lain
  • 13. Ketentuan Pembubuhan Meterai Teraan  Dilakukan oleh Pembuat Meterai yang telah memperoleh izin Menteri  Dalam hal dokumen terdiri atas dua lembar atau lebih, Meterai dibubuhkan pada lembar pertama dokumen Deposit  Pembuat Meterai wajib melakukan deposit  Pembubuhan meterai mengurangi saldo deposit sebesar nilai nominal meterai yang dibubuhkan Unsur-unsur  warna teraan merah  logo Kementerian Keuangan  tulisan “Direktorat Jenderal Pajak”  logo dan/atau tulisan nama Pembuat Meterai  tulisan “METERAI TERAAN”  angka yang menunjukkan tarif  tanggal, bulan, dan tahun pembubuhan  nomor mesin  kode unik. Meterai Komputerisasi  tulisan “BEA METERAI LUNAS”  angka yang menunjukkan tarif Meterai Percetakan  Pembubuhan dilakukan berdasarkan permintaan Pemungut Bea Meterai tanpa didahului deposit  Penyetoran dilakukan oleh Pemungut Bea Meterai  tulisan “METERAI PERCETAKAN”  logo Kementerian Keuangan  angka yang menunjukkan tarif  nama Pembuat Meterai Meterai Dalam Bentuk Lain
  • 14. SUBJEK Hanya untuk pembayaran Bea Meterai oleh Pihak Yang Terutang Surat Setoran Pajak KRITERIA  Pemeteraian kemudian atas dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan, dengan jumlah lebih dari 50 dokumen  Meterai tempel tidak tersedia atau tidak dapat digunakan  Terjadi kegagalan sistem meterai elektronik TATA CARA  KAP 411611 dan KJS 100  Membuat daftar dokumen, untuk pembayaran atas dua atau lebih dokumen  Melekatkan SSP yang telah ditera NTPN dengan dokumen atau daftar dokumen Pembayaran paling lama 30 hari sejak saat terutangnya Bea Meterai
  • 15. OBJEK PEMETERAIAN KEMUDIAN SAAT TERUTANG BEA METERAI YANG TERUTANG SANKSI ADMINISTRATIF Dokumen yang digunakan sebagai alat bukti di pengadilan - tarif yang berlaku pada saat pemeteraian kemudian dilakukan - Dokumen yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar Sebelum 1 Januari 2021 tarif yang berlaku pada saat terutangnya Bea Meterai 200% dari Bea Meterai yang terutang 1 Januari 2021 dan seterusnya tarif yang berlaku pada saat terutangnya Bea Meterai 100% dari Bea Meterai yang terutang Pemeteraian Kemudian Pemeteraian Kemudian dilakukan oleh Pihak Yang Terutang “ Pemeteraian Kemudian disahkan oleh Pejabat Pos atau Pejabat Pengawas di lingkungan DJP “
  • 16. Reviu: Pembayaran Bea Meterai SSP  Meterai Tempel  Meterai Elektronik  Meterai Dalam Bentuk Lain  Bea Meterai tidak/kurang dibayar  Dokumen alat bukti di Pengadilan Pemeteraian Kemudian Tidak dilakukan? Surat Ketetapan Pajak METERAI Pembayaran Bea Meterai
  • 17. Outline 01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang 02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian 03 Pemungutan Bea Meterai 04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
  • 18. Pemungutan Bea Meterai yang terutang atas Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dapat dilakukan oleh pemungut Bea Meterai. Pasal 10 ayat (1) UU Bea Meterai “ Pemungutan Bea Meterai
  • 19. WP yang menerbitkan dan/atau memfasilitasi penerbitan dokumen, dengan jumlah lebih dari 1.000 dokumen dalam 1 bulan WP yg memfasilitasi penerbitan dokumen Objek dan Kriteria  dokumen transaksi surat berharga  surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis  dokumen yang menyatakan jumlah uang lebih dari Rp5 juta, yang:  menyebutkan penerimaan uang  berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan Dokumen yang mendapat fasilitas PEMBEBASAN dari pengenaan Bea Meterai DIKECUALIKAN dari pemungutan Bea Meterai surat berharga berupa cek dan bilyet giro KRITERIA PEMUNGUT OBJEK PEMUNGUTAN
  • 20. Penetapan Pemungut Bea Meterai Penetapan Pemungut Bea Meterai Penetapan berlaku pada awal bulan berikutnya setelah tanggal Surat Penetapan sebagai Pemungut Bea Meterai Data/Informasi Pemberitahuan WP Pembahasan Konfirmasi Data
  • 22. OBJEK SAAT PEMUNGUTAN CARA PEMUNGUTAN surat berharga berupa cek dan bilyet giro Saat dokumen diterima dari pembuat meterai Membubuhkan meterai percetakan melalui pembuat meterai dokumen transaksi surat berharga Saat dokumen selesai dibuat  Membubuhkan meterai elektronik pada dokumen  Dalam hal terjadi kegagalan sistem meterai elektronik, pemungutan dilakukan dengan membuat daftar dokumen yang tidak dapat dibubuhi meterai elektronik, yang dilampirkan dalam SPT Masa Bea Meterai surat keterangan, surat pernyataan, atau surat lainnya yang sejenis Saat dokumen diserahkan kepada pihak yang terutang dokumen yang menyatakan jumlah uang lebih dari 5jt, yang:  menyebutkan penerimaan uang  berisi pengakuan bahwa utang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi atau diperhitungkan Objek, Saat, dan Cara Pemungutan
  • 23. Penyetoran dan Pelaporan Penyetoran  411611-900 untuk meterai percetakan  411611-902 untuk meterai elektronik  411611-901 jika terjadi kegagalan sistem meterai elektronik Pelaporan  Menggunakan SPT Masa Bea Meterai  SPT tetap wajib disampaikan, meskipun tidak terdapat pemotongan Bea Meterai
  • 24. 15 Jan ‘22 ----- Tanggal surat penetapan 1 Feb ‘22 28 Feb ‘22 10 Mar ’22 ----- Batas waktu penyetoran untuk masa pajak Februari 2022 ----- Kode setoran 411611 - 900 Pemungutan Bea Meterai atas Cek/BG yang diterima dari Pembuat Meterai pada masa pajak Februari 2022 20 Mar ’22 ----- Batas waktu pelaporan untuk masa pajak Februari 2022 ----- SPT Masa Bea Meterai Pemungutan dengan Meterai Percetakan
  • 25. 15 Jan ‘22 ----- Tanggal surat penetapan 1 Feb ‘22 28 Feb ‘22 10 Mar ’22 ----- Batas waktu penyetoran untuk masa pajak Februari 2022 ----- Kode setoran 411611 - 902 Pemungutan masa pajak Februari 2022 (masa pajak pertama) ----- Cara pembubuhan:  upload satu per satu  melalui sistem yang terintegrasi dengan API sistem meterai elektronik 20 Mar ’22 ----- Batas waktu pelaporan untuk masa pajak Februari 2022 ----- SPT Masa Bea Meterai Permintaan meterai elektronik dari distributor, sebesar kebutuhan pemeteraian untuk 1 masa pajak pada 2 bulan pertama Untuk masa pajak berikutnya, Pemungut dapat meminta meterai elektronik setelah melakukan penyetoran Bea Meterai yang terutang untuk masa pajak sebelumnya yang telah menjadi kewajibannya Pemungutan dengan Meterai Elektronik
  • 26. 15 Jan ‘22 ----- Tanggal surat penetapan 1 Feb ‘22 28 Feb ‘22 10 Mar ’22 ----- Batas waktu penyetoran untuk masa pajak Februari 2022 ----- Kode setoran 411611 - 901 Pemungutan masa pajak Februari 2022 ----- Kondisi kegagalan sistem meterai elektronik ----- Cara Pemungutan:  Membubuhkan tanda pemungutan  Membuat daftar dokumen (Lampiran III SPT Masa Bea Meterai) 20 Mar ’22 ----- Batas waktu pelaporan untuk masa pajak Februari 2022 ----- SPT Masa Bea Meterai Pemungutan dalam Kondisi Kegagalan Sistem
  • 27. Sanksi bagi Pemungut Pemungut Bea Meterai yang terlambat menyetorkan Bea Meterai dan/atau tidak atau terlambat melaporkan pemungutan dan penyetoran Bea Meterai, diterbitkan STP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Pasal 11 ayat (4) UU Bea Meterai Pemungut Bea Meterai yang tidak melaksanakan kewajiban pemungutan dan/atau penyetoran, diterbitkan SKP untuk menagih Bea Meterai yang tidak atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor, ditambah sanksi administratif sebesar 100% (seratus persen) dari Bea Meterai yang tidak atau kurang dipungut dan/atau tidak atau kurang disetor. Pasal 11 ayat (2) dan ayat (3) UU Bea Meterai
  • 28. Outline 01 Objek, Tarif, Saat, dan Pihak yang Terutang 02 Pembayaran & Pemeteraian Kemudian 03 Pemungutan Bea Meterai 04 Larangan bagi Pejabat & Ketentuan Pidana
  • 29. Pejabat yang berwenang dalam menjalankan tugas atau jabatannya, dilarang: Larangan Pejabat menerima, mempertimbangkan, atau menyimpan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar melekatkan Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar pada Dokumen lain yang berkaitan membuat salinan, tembusan, rangkap, atau petikan dari Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar a. b. c. memberikan keterangan atau catatan pada Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang Bea Meterainya tidak atau kurang dibayar d.
  • 30. Ketentuan Pidana Pasal 24 meniru atau memalsu meterai, dengan maksud untuk memakai atau meminta orang lain memakai meterai tersebut dengan maksud yang sama, membuat meterai dengan menggunakan cap asli secara melawan hukum, termasuk membuat meterai elektronik dan meterai dalam bentuk lain, secara melawan hukum Setiap orang yang: dipidana penjara paling lama 7 tahun dan pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00
  • 31. Ketentuan Pidana Pasal 25 meterai yang dipalsu atau dibuat secara melawan hukum seolah- olah asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum barang yang dibubuhi meterai palsu atau dibuat secara melawan hukum, seolah-olah barang tersebut asli, tidak dipalsu, dan dibuat secara tidak melawan hukum Setiap orang yang memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan untuk dijual atau memasukkan ke wilayah NKRI: dipidana penjara paling lama 7 tahun dan pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00
  • 32. Ketentuan Pidana Pasal 26 Setiap orang yang:  menghilangkan tanda yang gunanya untuk menunjukkan suatu meterai tidak dapat dipakai lagi  menghilangkan tanda tangan, ciri, atau tanda saat dipakainya meterai  memakai, menjual, menawarkan, menyerahkan, mempunyai persediaan untuk dijual, atau memasukkan ke wilayah NKRI meterai yang tanda, tanda tangan, ciri, dan tanda dipakainya dihilangkan, seolah-olah meterai tersebut belum dipakai dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun atau pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00