Dokumen tersebut membahas tentang tumbuh kembang pada anak, meliputi pengertian pertumbuhan dan perkembangan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tahap-tahap pertumbuhan, serta teori-teori yang mendasari perkembangan manusia seperti teori Freud, Erikson, Piaget, dan Kohlberg. Mahasiswa diberikan tugas untuk membahas teori-teori tersebut secara berkelompok.
1. TUMBUH KEMBANG PADA ANAK
PERTEMUAN II
Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep
PRODI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu melakukan simulasi konsep tumbuh
kembang anak mulai neonatus-remaja, pengukuran dan
permasalahannya
3. Mengapa harus dipelajari?
• Sebagai alat ukur dalam asuhan keperawatan diperlukan
untuk mengetahui yang normal dalam rangka mendeteksi
defiasi dari normal
• Mempelajari tumbuh kembang memberikan guideline untuk
menilai rata-rata atau perubahan fisik, intelektual, sosial dan
emosional yang normal
• Mengetahui perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional
→ merupakan penuntun bagi perawat dalam mengkaji tingkat
fungsional anak dan penyesuaiannya terhadap penyakit dan
dirawat di rumah sakit
4. Pendahuluan
• Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja
• Tumbuh kembang merupakan proses yang berjalan secara
simultan sebagai ciri khas seorang anak
• Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
yang sesuai dengan usianya
6. Tumbuh Kembang Anak
• Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan
ukuran organ tubuh
• Kembang (perkembangan) berkenaan dengan perubahan
fungsi organ tubuh
7. • Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,
jumlah, ukuran organ individu dan hal ini dapat diukur
melalui ukuran berat, ukuran panjang, besar, lingkar
kepala. Semua hal ini memerlukan pemantauan yang
tepat
Pertumbuhan
• Bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Peristiwa perkembangan ini
biasanya berkaitan dengan masalah psikologis seperti
kemampuan gerak kasar dan halus, intelektual, sosial
dan emosional
Perkembangan
8. Definisi
• Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel
diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur
• Perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi
alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan
dan belajar (Hockenberry & Wilson, 2009).
• Pertumbuhan dan perkembangan pada anak mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan fisik, intelektual maupun
emosional
11. Faktor-faktor yang mempengaruhi
• Faktor genetik
1. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa atau bangsa
• Faktor Lingkungan
1. Faktor pranatal
Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi,
infeksi, stress, imunitas
12. 2. Faktor postnatal
- Faktor lingkungan biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan terhadap penyakit,
perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan hormon
- Faktor lingkungan fisik
Cuaca, musim, sanitasi, keadaan rumah
- Lingkungan sosial
Stimulasi, motivasi belajar, stress, kelompok sebaya, ganjaran
atau hukuman yang wajar, cinta dan kasih sayang
- Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas
rumah tangga, keperibadian ayah/ibu, agama, adat istiadat, dan
norma-norma
13. Tahap-Tahap Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak
• Masa prenatal
- Germinal : konsepsi – 2 minggu
- Embrio : 2 – 8 minggu
- Fetal : 8 – 40 minggu
• Masa Bayi
- Neonatus : Lahir – 28 hari
- Bayi : 1 – 12 bulan
14. • Masa Anak-anak Awal (1-6 tahun)
- Toddler : 1 – 3 tahun
- Pra sekolah: 3 – 6 tahun
• Usia Sekolah : 6 – 12 Tahun
• Remaja : 12- 18 tahun
15. Teori Yang Mendasari Tahap Perkembangan
Manusia
• Tahap perkembangan psikoseksual “sigmund freud”
Dikenal dengan teori psikoanalitik.
- Fase oral (0-1 tahun)
- Fase anal (1-3 tahun)
- Fase oedipal/falik (3-6 tahun) → Oedipus dan electra complex
electra complex menggambarkan perasaan romantis seorang
gadis terhadap ayahnya dan marah terhadap ibunya.
oedipus complex menggambarkan perasaan seorang anak
laki-laki yang mencintai ibunya, disertai rasa cemburu dan
kemarahan terhadap ayahnya
- Fase laten (6-12 tahun)
- Fase genital ( > 12 tahun)
16. • Tahap perkembangan psikososial “Eric Erikson”
- 0-1 tahun → Trust vs mistrust
Dalam tahap ini, bayi berusaha keras untuk mendapatkan pengasuhan dan kehangatan,
jika ibu berhasil memenuhi kebutuhan anaknya, sang anak akan mengembangkan
kemampuan untuk dapat mempercayai dan mengembangkan asa (hope). Jika krisis ego
ini tidak pernah terselesaikan, individu tersebut akan mengalami kesulitan dalam
membentuk rasa percaya dengan orang lain sepanjang hidupnya, selalu meyakinkan
dirinya bahwa orang lain berusaha mengambil keuntungan dari dirinya.
- 1-3 tahun → Autonomy vs shame and doubt
Dalam tahap ini, anak akan belajar bahwa dirinya memiliki kontrol atas tubuhnya. Orang
tua seharusnya menuntun anaknya, mengajarkannya untuk mengontrol keinginan atau
impuls-impulsnya, namun tidak dengan perlakuan yang kasar. Mereka melatih kehendak
mereka, tepatnya otonomi. Harapan idealnya, anak bisa belajar menyesuaikan diri
dengan aturan-aturan sosial tanpa banyak kehilangan pemahaman awal mereka
mengenai otonomi, inilah resolusi yang diharapkan.
17. - 4-6 tahun → Initiative vs guilt
Pada periode inilah anak belajar bagaimana merencanakan dan melaksanakan
tindakannya. Resolusi yang tidak berhasil dari tahapan ini akan membuat sang anak
takut mengambil inisiatif atau membuat keputusan karena takut berbuat salah. Anak
memiliki rasa percaya diri yang rendah dan tidak mau mengembangkan harapan harapan
ketika ia dewasa. Bila anak berhasil melewati masa ini dengan baik, maka
keterampilanego yang diperoleh adalah memiliki tujuan dalam hidupnya
- 6-12 tahun → industry vs inferiority
Pada saat ini, anak-anak belajar untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan dari
menyelesaikan tugas khususnya tugas-tugas akademik. Penyelesaian yang sukses pada
tahapan ini akan menciptakan anak yang dapat memecahkan masalah dan bangga akan
prestasi yang diperoleh. Ketrampilan ego yang diperoleh adalah kompetensi. Di sisi lain,
anak yang tidak mampu untuk menemukan solusi positif dan tidak mampu mencapai apa
yang diraih teman-teman sebaya akan merasa inferior
18. - 12-18 tahun → identitas vs role confusion
Pada tahap ini, terjadi perubahan pada fisik dan jiwa di masa biologis seperti orang
dewasa sehingga tampak adanya kontraindikasi bahwa di lain pihak ia dianggap dewasa
tetapi di sisi lain ia dianggap belum dewasa. Tahap ini merupakan masa stansarisasi diri
yaitu anak mencari identitas dalam bidang seksual, umur dan kegiatan. Peran orang tua
sebagai sumber perlindungan dan nilai utama mulai menurun. Adapun peran kelompok
atau teman sebaya tinggi (Bowdeen & Greenberg, 2010)
19.
20.
21.
22.
23. Tugas !!!!
• Tugas dikerjakan secara berkelompok, dibagi menjadi 4
kelompok
• Kelompok I: membahas tentang tahap perkembangan
psikoseksual “sigmun freud”
• Kelompok II: tahap perkembangan psikososial “erik erikson”
• Kelompok III: teori perkembangan kognitif “piaget”
• Kelompok IV: perkembangan psikomoral (kohberg)
• Tugas dikumpulkan hari rabu depan dikirim ke email
widiasari9090@gmail.com
• Dilarang mengutip dari blog, gunakan referensi dari buku dan
jurnal (seperti buku Hockenberry & Wilson, Wong et al,
Bowdeen & Greenberg, dsb nya)