SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
OLEH
SUHADI, S.H., M.H.
Dlm bahasa Inggris political institution
Belanda staat organen
Indonesia lembaga negara/badan/organ
negara
Secara definitif, alat-alat kelengkapan suatu negara
/Lembaga negara adalah institusi-institusi yang
dibentuk untuk melaksanakan fungsi-fungsi negara.
Lembaga negara menjadi satu kesatuan yg tak
terpisahkan dgn keberadaan negara.. Untuk
menjalankan negara
Lembaga negara diatur dalam konstitusi suatu negara,
erat kaitannya dengan fungsi-fungsi dalam trias
politica yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif
(Montesqiu)
 Hans Kelsen : the consep of the state
Siapapun yg menjalankan suatu fungsi yg
ditetapkan oleh tatanan hukum ( legal order)
merupakan sebuah organ, organ negara tdk
harus berbentuk organik,
Lebih luas lg setiap jabatan yg ditentukan oleh
hukum dpt disebut organ, asal ttp berfungsi
sebagai menciptakan norma (norm creating)
dan bersifat menjalankan norma
Kedudukan lembaga negara dapat dilihat dari 2
sisi:
1. Kedudukan diartikan sebagai posisi (dengan
lembaga lain)
2. Kedudukan lembaga negara diartikan
sebagai posisi yg didasarkan pada fungsi
utamanya
 Perbandingan: untuk memahami konsep
lembaga negara (piliphus M. Hadjon)
konstitusi jerman : state organ dgn
constitusional organ
Lembaga negara terdapat 3 kelompok:
 Lembaga negara yang ditentukan dalam UUD
 Lembaga Negara yang ditentukan/dibentuk
dlm UU
 Lembaga Negara yang ditentukan/dibentuk
dgn PP/ Perpres dan ditentukan lebih lanjut
dgnKeppres
 Sri Sumantri : Untuk sistem ketatanegaraan
yang berkenaan dgn lembaga negara yang ada
dlm UUD , hal itu berkaitan dgn sistem
ketatanegaraan yg bersifat sempit, sedangkan
jika yg dimaksud juga dgn lembaga negara di
luar UUD, hal itu berkenaan dgn sistem
 Kedudukan dan fungsi lembaga negara utama
(main state organs) dan lembaga negara bantu
(state auxiliry bodies)
 Kedudukan dan fungsi lembaga negara utama
maksudnya adalah secara instrumental
mencerminkan pelembagaan fungsi fungsi
kekuasaan negara, yg hubungan satu dgn yg
lain diikat dlm prinsip cheks and balances
 Lembaga negara bantu yang dimaksud adalah
lembaga yg bertugs melayani atau dlm
tugasnya berkaitan dgn lembaga negara utama.
 Menurut Asimov, Komisi negara :
◦ Komisi negara independen
◦ Komisi negara biasa (cabang dari kekuasaan
eksekutif)
Lembaga Negara Menurut UUD RI 1945
Sebelum Amandemen
1. MPR lembaga tertinggi negara
2. PRESIDEN
3. DPR lembaga tinggi negara
4. BPK
5. DPA
6. MA
 Konstitusi RIS 1949 (BAB III Ketentuan Umum)
Alat2 perlengkapan Federal RI
1. Presiden
2. Menteri-menteri
3. Senat
4. Dewan Perwakilan Rakyat
5. Mahkamah Agung Indonesia
6. Dewan Pengawas Keuangan
UUDS 1950
 Alat-alat perlengkapan Negara ialah :
 a. Presiden dan wakil Presiden;
 b. Menteri-menteri;
 c. Dewan Perwakilan Rakyat;
 d. Mahkamah Agung;
 e. Dewan Pengawas Keuangan.
 LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NRI 1945
(PASCA AMANDEMEN)
1. MPR
2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
3. DPR
4. DPD
5. MA
6. BPK
7. MK
8. KY
A. KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN LEMBAGA
NEGARA SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945
1. HUBUNGAN PRESIDEN DAN MPR
2. HUBUNGAN ANTARA MPR DAN DPR
3. HUBUNGAN ANTARA DPR DAN PRESIDEN
4. HUB PRESIDEN DAN DPA
5. HUB PRESIDEN DAN BPK
6. HUB MA DENGAN LEMBAGA NEGARA LAIN
 Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang
lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai
tujuan tertentu.
Ada 2 pandangan mengenai sumber wewenang, yaitu :
1. Formal, bahwa wewenang di anugerahkan karena seseorang diberi
atau dilimpahkan/diwarisi hal tersebut.
2. Penerimaan, bahwa wewenang seseorang muncul hanya bila hal itu
diterima oleh kelompok/individu kepada siapa wewenang tersebut
dijalankan.
Kekuasaan (power) sering sekali dicampur adukan dengan pengertian
wewenang. Kekuasaan itu sendiri memiliki arti sebagai suatu
kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Ada banyak sumber dari
kekuasaan itu sendiri, dan keenam sumber kekuasaan tersebut dapat
diringkas sebagai berikut :
1. Kekuasaan balas – jasa.
2. Kekuasaan paksaan.
3. Kekuasaan sah.
4. Kekuasaan pengendalian informasi.
5. Kekuasaan panutan.
6. Kekuasaan ahli.
 Kedudukan dapat berarti :
1. Tempat kediaman;
2. Tempat pegawai (pengurus perkumpulan
dsb) tinggal untuk melakukan pekerjaan atau
jabatannya;
3. Letak atau tempat suatu benda;
4. Tingkatan atau martabat;
6. Status (keadaan atau tingkatan orang,
badan atau negara
 Fungsi adalah kegiatan pokok yang dilakukan
dalam suatu organisasi atau lembaga. Adapun
menurut J.S. Badudu dan Sutan Mohammad
Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
mengemukakan fungsi adalah jabatan atau
kedudukan. (
 Tugas adalah sesuatu yg wajib dikerjakan atau
yg ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yg
menjadi tanggung jawab seseorang; pekerjaan
yg dibebankan; suruhan (perintah) untuk
melakukan sesuatu;
Tugas juga bisa berarti (sesuatu) yg diwajibkan;
sesuatu yg harus dilaksanakan; keharusan;
pekerjaan; tugas; Huk tugas menurut hukum;
◦ Kedudukan Presiden RI adalah sebagai kepala
pemerintahan dan kepala negara
◦ President menjalankan fungsi eksekutif memegang
jabatan selama 5 tahun
◦ Kewenangan Presiden menurut UUD 1945
1. Pasal 5
2. Pasal 10; Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi
atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara
3. Pasal 11
4. Pasal 12
5. Pasal 13
6. Pasal 14
7. Pasal 15
8. Pasal 17
9. Pasal 21
10. Pasal 22
 Majelis adalah penjelmaan seluruh rakyat
Indonesia dan merupakan Lembaga Tertinggi
Negara, pemegang dan pelaksana
sepenuhnya kedaulatan rakyat.
 Tugas MPR:
◦ A. menetapkan Undang-Undang Dasar;
◦ b. menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara;
◦ c. memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden.
Majelis mempunyai wewenang :
 a. membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh Lembaga
Negara
 yang lain, termasuk penetapan Garis-garis Besar Haluan Negara;
 b. memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan-
putusan
 Majelis;
 c. menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan
Wakil
 Presiden;
 d. meminta pertanggungjawaban dari Presiden mengenai pelaksanaan
Garis-
 Garis Besar Haluan Negara dan menilai pertanggungjawaban tersebut.
 e. mencabut kekuasaan dan memberhentikan Presiden dalam masa
jabatannya
 apabila Presiden sungguh-sungguh melanggar Garis-garis Besar Haluan
 Negara dan/atau Undang-Undang Dasar;
 f. mengubah Undang-Undang Dasar;
 g. menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis;
 h. menetapkan Pimpinan Majelis yang dipilih dari dan oleh anggota;
 i. mengambil/memberi keputusan terhadap anggota yang melanggar
sumpah/
 Pemberhentian Anggota MPR diresmikan
secara administrasi dengan Keputusan
Presiden sebagai Kepala Negara.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
 Pengisian Anggota DPR dilakukan berdasarkan
hasil Pemilihan Umum dan pengangkatan.
 anggota DPR terdiri dari;
◦ a. Anggota partai politik hasil Pemilihan Umum;
◦ b. anggota ABRI yang diangkat
 Keanggotaan DPR diresmikan secara
administrasi dengan Keputusan Presiden
sebagai Kepala Negara
 Pimpinan DPR terpisah dari Pimpinan MPR.
 DPR, sebagai lembaga tinggi negara,
merupakan wahana untuk melaksanakan
demokrasi berdasarkan Pancasila
 DPR mempunyai tugas dan wewenang:
A. Bersama-sama dengan Presiden Membentuk
undang-undang;
B. bersama-sama dengan Presiden menetapkan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
C. c. melaksanakan pengawasan terhadap:
 1) pelaksanaan undang-undang;
 2) pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
 3) kebijakan Pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945
dan TAP MPR
D. membahas hasil pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuangan negara yang
diberitahukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, yang
disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR,
untuk dipergunakan sebagai bahan
pengawasan;
E. membahas untuk meratifikasi dan/atau memberi
persetujuan atas pernyataan perang serta pembuatan
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain yang
dilakukan oleh Presiden;
f. menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan
pengaduan masyarakat;
g. melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh
Ketetapan MPR dan/atau undang-undang kepada
DPR.
Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya
DPR mempunyai hak
a. meminta keterangan kepada Presiden;
b. mengadakan penyelidikan;
c. mengadakan perubahan atas rancangan
undang-undang;
d. mengajukan pernyataan pendapat;
e. mengajukan rancangan undang-undang;
f. mengajukan/menganjurkan seseorang untuk
jabatan tertentu jika ditentukan oleh suatu
peraturan perundang-undangan;
g. menentukan anggaran DPR.
Hak anggota DPR:
 a. mengajukan pertanyaan;
 b. protokoler;
 c. keuangan/administrasi
Perjanjian-perjanjian internasional yang
menyangkut kepentinganhajat hidup orang
banyak, bangsa, dan negara baik di bidang
politik, keamanan, sosial budaya, ekonomi,
maupun keuangan yang dilakukan Pemerintah
memerlukan persetujuan DPR sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Dalam hal seorang Anggota MPR, DPR, dan
DPRD patut disangka telah melakukan
perbuatan pidana, maka pemanggilan,
permintaan keterangan, dan penyidikan harus
mendapat persetujuan tertulis Presiden bagi
Anggota MPR dan DPR, persetujuan tertulis
Menteri Dalam Negeri bagi Anggota DPRD I,
dan persetujuan tertulis Gubernur bagi anggota
DPRD II sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
 Keanggotaan DPR dan DPRD tidak boleh
dirangkap dengan jabatan apapun di
lingkungan pemerintahan dan peradilan pada
semua tingkatan.
 Keanggotaan DPR tidak boleh dirangkap
dengan keanggotaan DPRD atau sebaliknya.
 Anggota MPR, DPR, dan DPRD tidak dapat
dituntut di muka Pengadilan karena pernyataan
dan/atau pendapat yang dikemukakan dalam
rapat MPR, DPR, dan DPRD, baik terbuka
maupun tertutup, yang diajukannya secara
lisan ataupun tertulis, kecuali jika yang
bersangkutan mengumumkan apa yang
disepakati dalam rapat tertutup untuk
dirahasiakan atau hal-hal yang dimaksud oleh
ketentuan mengenai pengumuman rahasia
negara dalam Buku Kedua Bab I KUHP.
 URAIKAN HUBUNGAN DPR DAN MPR!
 URAIKAN HUBUNGAN DPR DAN PRESIDEN!
 Dewan Pertimbangan Agung berkedudukan di
tempat kedudukan Pemerintah Pusat dan
apabila perlu dapat bersidang di luar tempat
kedudukannya.
 Tugas Dewan Pertimbangan Agung ialah:
◦ memberi jawaban atas pertanyaan Presiden;
◦ memajukan usul kepada Pemerintah.
 Pengangkatan anggota-anggota Dewan
Pertimbangan Agung dilakukan dengan
Keputusan Presiden.
 Susunan anggota Dewan Pertimbangan
Agung meliputi unsur-unsur dari kehidupan
masyarakat dan terdiri dari:
◦ a. tokoh-tokoh politik;
◦ b. tokoh-tokoh karya;
◦ c. tokoh-tokoh daerah;
◦ d. tokoh-tokoh nasional.
 Jumlah anggota Dewan Pertimbangan Agung
ditetapkan sebanyak-banyaknya 45 (empat
puluh lima) orang termasuk Pimpinan Dewan
Pertimbangan Agung.
Untuk dapat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung
harus dipenuhi syarat-syarat:
a. warga negara Republik Indonesia;
b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. cakap/ahli/berpengalaman;
d. berwibawa, jujur, adil dan dapat mencerminkan
kehendak dan isi hati nurani rakyat;
e. tidak terlibat, baik langsung maupun tidak langsung,
dalam gerakan kontra revolusi Gerakan 30
September"/P.K.I. dan/atau organisasi terlarang lainnya;
f. menerima, menyetujui dan mempertahankan Undang-
undang Dasar Republik Indonesia;
g. menerima, menyetujui dan mempertahankan Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara;
h. setia pada Nusa, Bangsa dan Negara Republik Indonesia;
i. taat dan tunduk kepada segala Undang-undang dan
peraturan-peraturan Negara Republik Indonesia.
 Badan Pemeriksa Keuangan adalah Lembaga
Tinggi Negara yang dalam pelaksanaan
tugasnya terlepas dari pengaruh dan
kekuasaan Pemerintah, akan tetapi tidak berdiri
di atas Pemerintah.
 BPK Bertugas:
◦ untuk memeriksa tanggung jawab Pemerintah
tentang Keuangan Negara.
◦ memeriksa semua pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
◦ Hasil pemeriksaan dan Pemeriksa Keuangan
diberitahukan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat.
 Pemeriksaan yang dilakukan terhadap
pertanggungan jawab keuangan Negara,
termasuk antara lain pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (baik Anggaran
Rutin maupun Pembangunan), Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah serta Anggaran
Perusahaan-perusahaan milik Negara,
hakekatnya seluruh kekayaan Negara,
merupakan pemeriksaan terhadap hal-hal yang
sudah dilakukan atau sudah terjadi dan yang
telah disusun pertanggungan jawabnya ("post-
audit"), baik sebagian maupun seluruhnya.
 Apabila suatu pemeriksaan mengungkapkan
hal-hal yang menimbulkan sangkaan tindak
pidana atau perbuatan yang merugikan
keuangan Negara, maka Badan Pemeriksa
Keuangan memberitahukan persoalan tersebut
kepada Pemerintah.
 Sehubungan dengan penunaian tugasnya Badan
Pemeriksa Keuangan berwenang meminta
keterangan yang wajib diberikan oleh setiap
orang, badan/instansi Pemerintah atau badan
swasta, sepanjang tidak bertentangan dengan
Undang-undang.
 Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Badan
Pemeriksa Keuangan, diangkat oleh Presiden
atas usul Dewan Perwakilan Rakyat.
 Untuk setiap lowongan keanggotaan Badan
Pemeriksa Keuangan, oleh Dewan Perwakilan
Rakyat diusulkan 3 (tiga) orang calon.
 Untuk dapat diusulkan sebagai Anggota Badan
Pemeriksa Keuangan, maka seorang calon
harus memenuhi syarat-syarat yang berikut:
◦ Warga negara Indonesia;
◦ Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
◦ Sekurang-kurangnya berusia 35 (tiga puluh lima)
tahun;
◦ Setia terhadap Negara dan Haluan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;
◦ Mempunyai kecakapan dan pengalaman dalam bidang
Keuangan dan Administrasi Negara;
◦ Tidak diragukan tentang integritas dan tentang
kejujurannya.
 Jumlah Anggota BPK ada 5 orang, masa jabatan 5
tahun
 Untuk menjamin kontinuitas kerja Badan Pemeriksa
Keuangan dan tanpa mengabaikan kebutuhan
akanpenyegaran, maka untuk setiap pergantian
keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan sedapat-
dapatnya 3 (tiga) orang anggota lama diangkat
kembali.
 Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai suatu
Sekretariat Jenderal yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris Jenderal yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden atas usul Badan
Pemeriksa Keuangan.
 Presiden, selaku Kepala Negara mengangkat Ketua,
Wakil Ketua dan Anggota-anggota Badan
Pemeriksa Keuangan atas usul Dewan Perwakilan
Rakyat.
 Terhadap Anggota Badan Pemeriksa Keuangan tidak
dapat dikenakan tindakan kepolisian guna pemeriksaan
suatu perkara kecuali atas perintah Jaksa Agung setelah
terlebih dahulu diperoleh persetujuan Presiden.
Tindakan Kepolisian
a. pemanggilan sehubungan dengan tindak pidana,
b. permintaan keterangan tentang tindak pidana,
c. penangkapan,
d. penahanan,
e. penggeledahan, dan
f. penyitaan.
 Dengan pasal ini maka Anggota Badan Pemeriksa
Keuangan dapat leluasa dan dengan sebaik-baiknya
melakukan tugasnya, dengan mendapat jaminan hukum
sebagaimana mestinya sebagai Anggota Lembaga
Tinggi Negara.
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan berhenti/diberhentikan oleh
Presiden:
 a. karena meninggal dunia;
 b. atas permintaan sendiri;
 c. karena masa jabatannya berakhir;
 d. karena mencapai usia 65 (enam puluh lima) tahun;
 e. karena tidak dapat lagi secara aktif menjalankan tugasnya
karena sedang menjalani hukuman penjara berdasarkan
keputusan pengadilan yang tidak dapat diubah lagi, karena
tindak pidana yang dikenakan ancaman hukuman sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun;
 f. karena tidak memenuhi lagi syarat-syarat tersebut Undang-
undang ini berdasarkan keterangan Pemerintah;
 g. karena menurut pertimbangan Mahkamah Agung dan Dewan
Perwakilan Rakyat telah melanggar sumpah/janjinya;
 h. karena penyakit jiwa atau penyakit badan atau
ketidakmampuan yang terus menerus, tidak dapat melakukan
kewajibannya dengan baik;
 i. karena ternyata melanggar larangan-larangan tersebut dalam
Pasal 11 Undang-undang ini.
 Mahkamah Agung adalah Lembaga Tinggi
Negara sebagaimana dimaksudkan
dalamKetetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Nomor
III/MPR/1978.
 Mahkamah Agung adalah Pengadilan Negara
Tertinggi dari semua LingkunganPeradilan,
yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas
dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-
pengaruh lain.
 Mahkamah Agung berkedudukan di ibukota
Negara Republik Indonesia.
 Susunan Mahkamah Agung terdiri dari
pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, dan
Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung.
 Pimpinan Mahkamah Agung terdiri dari
seorang Ketua, seorang Wakil Ketua,dan
beberapa orang Ketua Muda.
 Hakim Anggota Mahkamah Agung adalah
Hakim Agung.
 Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim
Anggota Mahkamah Agung adalah pejabat
negara yang melaksanakan tugas Kekuasaan
Kehakiman
 Untuk dapat diangkat menjadi Hakim Agung seorang
calon harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
◦ a. warganegara Indonesia;
◦ b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
◦ c. setia kepada Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa, dasar negara, dan ideologi
nasional, kepada Proklamasi 17 Agustus 1945,
Undang-Undang Dasar 1945 serta kepada
revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia untuk
mengemban amanat penderitaan rakyat;
◦ d. bukan bekas anggota organisasi terlarang
Partai Komunis Indonesia,termasuk organisasi
massanya atau bukan seseorang yang terlibat
langsung ataupun tak langsung dalam "Gerakan
Kontra Revolusi G.30.S/PKI" atau organisasi
terlarang lainnya
◦ e. berijazah sarjana hukum atau sarjana lain dan
mempunyai keahlian di bidang hukum;
◦ f. berumur serendah-rendahnya 50 (lima puluh)
tahun;
◦ g. berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun sebagai Ketua Pengadilan Tingkat
Banding atau 10 (sepuluh) tahun sebagai Hakim
Tingkat Banding;
◦ h. berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak
tercela
 Dalam hal-hal tertentu dapat dibuka
kemungkinan untuk mengangkat HakimAgung
yang tidak didasarkan atas sistem karier dengan
syarat bahwa yang bersangkutan berpengalaman
sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun di
bidang hukum
 Hakim Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala
Negara dari daftar nama calon yang diusulkan oleh
Dewan Perwakilan Rakyat.
 Daftar nama calon sebagaimana dimaksudkan dalam
ayat (1) diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada
Presiden selaku Kepala Negara setelah Dewan
Perwakilan Rakyat mendengar pendapat Mahkamah
Agung dan Pemerintah.
 Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Agung diangkat oleh
Presiden selaku Kepala Negara di antara Hakim Agung
yang diusulkan oleh Dewan Perwakilan rakyat.
 Ketua Muda Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden
selaku Kepala Negara diantara Hakim Agung yang
diusulkan oleh Ketua Mahkamah Agung.
 Untuk mengisi lowongan jabatan Ketua, Wakil Ketua,
Ketua Muda, dan Hakim Anggota Mahkamah Agung,
diusulkan masing-masing 2 (dua) orang calon.
 Hakim Agung tidak boleh merangkap menjadi :
◦ a. pelaksana putusan Mahkamah Agung;
◦ b. wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan
dengan suatu perkara yang akan atau sedang
diperiksa olehnya;
◦ c. penasihat hukum;
◦ d. pengusaha.
 Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim
Anggota Mahkamah Agung diberhentikan
tidak dengan hormat dari jabatannya oleh
Presiden selaku Kepala Negara atas usul
Mahkamah Agung dengan alasan : Dipidana,
melakukan perbuatan tercela, melanggar
sumpah dan janji, melalaikan kewajibannya,
rangkap jabatan
 Mahkamah Agung bertugas dan berwenang
memeriksa dan memutus:
◦ a. permohonan kasasi;
◦ b. sengketa tentang kewenangan mengadili;
◦ c. permohonan peninjauan kembali putusan
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
 Mahkamah Agung memutus permohonan
kasasi terhadap putusan Pengadilan Tingkat
Banding atau Tingkat Terakhir dari semua
Lingkungan Peradilan.
 Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi
membatalkan putusan atau penetapan
Pengadilan-pengadilan dari semua
Lingkungan Peradilan karena :
◦ a. tidak berwenang atau melampaui batas
wewenang;
◦ b. salah menerapkan atau melanggar hukum yang
berlaku;
◦ c. lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
oleh peraturan perundangundangan yang
mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan
yang bersangkutan
Kekuasaan MA (terkait yudicial review)
 Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji
secara materiil hanya terhadap peraturan
perundang-undangan di bawah ini Undang-undang
 Mahkamah Agung berwenang menyatakan tidak
sah semua peraturan perundang-undangan dari
tingkat yang lebih rendah daripada Undang-
undang atas alasan bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
 Putusan tentang pernyataan tidak sahnya peraturan
perundang-undangan tersebut dapat diambil
berhubungan dengan pemeriksaan dalam tingkat
kasasi. Pencabutan peraturan perundang-
undangan yang dinyatakan tidak sah tersebut,
dilakukan segera oleh instansi yang bersangkutan
 Mahkamah Agang melakukan pengawasan tertinggi
terhadap penyelenggaraan peradilan di semua
lingkungan peradilan dalam menjalankan kekuasaan
kehakiman.
 Mahkamah Agung mengawasi tingkah laku dan
perbuatan para Hakim di semua lingkungan peradilan
dalam menjalankan tugasnya.
 Mahkamah Agung berwenang untuk meminta
keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan
teknis peradilan dari semua Lingkungan Peradilan.
 Mahkamah Agung berwenang memberi petunjuk,
tegoran, atau peringatan yang dipandang perlu kepada
Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan.
 Pengawasan dan kewenangan sebagaimana
dimaksudkan ponit diatas tidak boleh mengurangi
kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus
perkara.
 Mahkamah Agung memutus pada tingkat
pertama dan terakhir semua sengketa tentang
kewenangan mengadili :
◦ a. antara Pengadilan di lingkungan Peradilan yang satu
dengan Pengadilan di Lingkungan Peradilan yang lain;
◦ b. antara dua Pengadilan yang ada dalam daerah hukum
Pengadilan Tingkat Banding yang berlainan dari
Lingkungan Peradilan yang sama;
◦ c. antara dua Pengadilan Tingkat Banding di Lingkungan
Peradilan yang sama atau antara lingkungan Peradilan
yang berlainan.
 Mahkamah Agung berwenang memutus dalam
tingkat pertama dan terakhir, semua sengketa
yang timbul karena perampasan kapal asing dan
muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia
berdasarkan peraturan yang berlaku.
 Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan
peninjauan kembali pada tingkat pertama dan terakhir atas
putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap
 Mahkamah Agung memberikan nasihat hukum kepada Presiden
selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan
grasi
 Mahkamah Agung dan Pemerintah melakukan pengawasan atas
Penasihat Hukum dan Notaris.
 Mahkamah Agung dapat memberikan pertimbangan-
pertimbangan dalam bidang hukum baik diminta maupun tidak
kepada Lembaga Tinggi Negara yang lain.
 Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan
memberikan petunjuk kepada Pengadilan di semua Lingkungan
Peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan-ketentuan
tentang Pokok Kekuasaan Kehakiman.
 Di samping tugas dan kewenangan tersebut dalam Bab ini
Mahkamah Agung dapat diserahi tugas dan kewenangan lain
berdasarkan Undang-undang.
 LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NRI 1945
(PASCA AMANDEMEN)
1. MPR
2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
3. DPR
4. DPD
5. MA
6. BPK
7. MK
8. KY
Merupakan pelaksana UU yang mempunyai
kekuasaan untuk melaksanakan penerapan UU
tsb kepada pihak-pihak yang harus
melaksanakannya.
Presiden merupakan kepala negara dan kepala
pemerintahan.
Wakil presiden mempunyai posisi penting yakni
merupakan pendamping, wakil, pengganti yang
menggantikan presiden
 Dalam UUD NRI tahun 1945, kekuasaan dan
kewenangan Presiden
1. Pasal 5
2. Pasal 10; Presiden memegang kekuasaan yang
tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut dan
angkatan udara
3. Pasal 11
4. Pasal 12
5. Pasal 13
6. Pasal 14
7. Pasal 15
8. Pasal 17
9. Pasal 22
 Mekanisme Pemilihan Presiden & Wakil
Presiden (pasal 6 UUD 1945)
 Mekanisme Pemberhentian presiden sebelum
masa jabatan berakhir (Pasal 7 UUD 1945)
 Mekanisme pergantian presiden/wapres (
Pasal 8 UUD 1945)
 Lembaga perwakilan / parlemen merupakan
keniscayaan dlam sebuah negara hukum
demokrasi
 Hubungan antara wakil rakyat yg duduk
diparlemen dan konstituen yg diwakili, ada 5
teori menurut para ahli:
1. Teori Mandat; memganggap si wakil dianggap
duduk dilembaga perwakilan karena mendapat
mandat dari rakyat
◦ Mandat imperatif mandat representatif
2. Teori Organ rakyat memilih Parlemen
bekerja berdasarkan UUD
3. Teori Sosiologi Rieker ( lemb perwakilan bukan
bangunan politis melainkan bangunan sosial)
Rakyat memilih wakil yg ahli
4. Teori Hukum Obyektif dari Duguit solidaritas
Rakyat memilih wakil rakyat menjalankan
5. Menurut Gillbert Abracian; ada 4 tipe:
- wakil bertindak sebagai wali
(wakil bebas bertindak menurut pertimbangan
sendiri)
- wakil berindak sebagai utusan (delegate) selalu
mengikuti petunjuk yg diwakili
- wakil bertindak sebagai politio, sebagai wali dan
utusan
wakil bertindak sebagai partisan/sesuai keinginan
atau program dari partai
 Fungsi lembaga legislatif
1. Menyerap dan mengartikulasi kepentingan
rakyat
2. Mengagregasi kepentingan rakyat
3. Rekruitment politik
4. Mengontrol dan mengawasi kinerja
eksekutif
 Struktur Organisasi parlemen biasa dikenal :
1. Parlemen Unikameral (satu kamar); majelis
legislatif terpusat pada satu badan dlm
struktur negara
2. Parlemen Bikameral; ada majelis tinggi
(Upper House) dan mejelis rendah (Low
House)
3. Parlemen Trikameral ( Contoh Republik Cina
Taiwan ada badan parlemen, majelis rakyat
dan majelis pegawas
MPR berwenang:
 a. mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
 b. melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden hasil
pemilihan umum;
 c. memutuskan usul DPR untuk memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya, setelah Mahkamah Konstitusi
memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum
berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau
perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa
Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi
memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil
Presiden;
 melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya;
 e. memilih Wakil Presiden dari 2 (dua) calon yang
diusulkan oleh Presiden apabila terjadi kekosongan
jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya; dan
 f. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila
keduanya mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan, dari 2 (dua)
pasangan calon presiden dan wakil presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik yang pasangan calon presiden dan wakil
presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai
berakhir masa jabatannya.
MPR bertugas:
 a. memasyarakatkan ketetapan MPR;
 b. memasyarakatkan Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
 c. mengkaji sistem ketatanegaraan, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, serta pelaksanaannya; dan
 d. menyerap aspirasi masyarakat berkaitan
dengan pelaksanaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
 DPR terdiri atas anggota partai politik peserta
pemilihan umum yang dipilih melalui
pemilihan umum.
 DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat
yang berkedudukan sebagai lembaga negara.
 (1) DPR mempunyai fungsi:
◦ a. legislasi;
◦ b. anggaran; dan
◦ c. pengawasan.
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
Pemilu sama setiap provinsi
Fungsi
Legislasi Pengawasan
 Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh MA
dan MK
 Hakim MK terdiri atas 9 orang, 3 dari DPR, 3
dari Presiden dan 3 lagi dari MA
 Bagaimana dengan Komisi Yudisial?
a. pengujian undang-undang terhadap
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. sengketa kewenangan lembaga negara
yangkewenangannya diberikan oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
c. pembubaran partai politik;
d. perselisihan tentang hasil pemilihan umum;
atau
 Komisi Yudisial mempunyai 7 (tujuh) orang
anggota.
 Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat
negara.
 Keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas
mantan hakim, praktisi hukum, akademisi
hukum, dan anggota masyarakat.
Komisi Yudisial mempunyai wewenang:
 mengusulkan pengangkatan Hakim Agung
kepada DPR; dan
◦ menetapkan calon Hakim Agung;
◦ mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.
 Menegakkan kehormatan dan keluhuran
martabat serta menjaga perilaku hakim.
◦ melakukan pengawasan terhadap perilaku hakim,
dengan mengajukan usul penjatuhan sanksi
terhadap hakim kepada pimpinan Mahkamah
Agung dan/atau Mahkamah Konstitusi
e. pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden diduga telah melakukan
pelanggaran hukum berupa pengkhianatan
terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak
pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela,
dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai
Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
d. Kekuasaan Eksaminatif
Kekuasaan yang berhubungan atas
pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara
- BPK
- KPK
A. PEMBENTUKAN LEMBAGA NEGARA MELALUI
UUD 1945 BESERTA KEDUDUKANNYA
1. MPR
2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
3. DPR
4. DPD
5. MA
6. BPK
7. MK
8. KY
B. PEMBENTUKAN LEMBAGA NEGARA MELALUI
UNDANG-UNDANG BESERTA KEDUDUKANNYA
 KPU
 KPI
 KPPU
 KPK
 KOMNAS HAM
 KPAI
 PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan)
 Dewan Pers
 ORI (OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA)
Dibentuk dengan PP/Perpres/Keppres
 Komnas anti Kekerasan thd Perempuan
Keppres
 Dewan Pendidikan PP
 Badan SAR Nasional PP
 Lembaga Sensor Film PP
 Komisi Banding Merk PP
 Komisi Kejaksaan RI (KRRI) Perpres
 Mahkamah Kostitusi berwenang memutus
sengketa kewenangan lembaga negara
 Batasannya adalah Lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945
 MA bukan sebagai pihak yang bersengketa
kewenangan lembaga negara
 Pemohon adalah lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang mempunyai kepentingan langsung terhadap
kewenangan yang dipersengketakan.
 Pemohon wajib menguraikan dengan jelas dalam
permohonannya tentang kepentingan langsung
pemohon dan menguraikan kewenangan yang
dipersengketakan serta menyebutkan dengan
jelas lembaga negara yang menjadi termohon

More Related Content

Similar to Hukum kelembagaan Negara.pptx

pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxkarlinasiti
 
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, kyBpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, kyOperator Warnet Vast Raha
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)sunnysidemochi
 
Tugas pkn kelompok 3
Tugas pkn kelompok 3Tugas pkn kelompok 3
Tugas pkn kelompok 3tikalestari06
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Izzatul Ulya
 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaChaing Saing
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Belum Kerja
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesianurul khaiva
 
Take home perbandingan htn
Take home perbandingan htnTake home perbandingan htn
Take home perbandingan htndejoe69
 
sistem pemerintahan diindonesia.ppt
sistem pemerintahan diindonesia.pptsistem pemerintahan diindonesia.ppt
sistem pemerintahan diindonesia.pptamanyfalihah2021
 

Similar to Hukum kelembagaan Negara.pptx (20)

pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptxpendidikan kewarganegaraan 1.pptx
pendidikan kewarganegaraan 1.pptx
 
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, kyBpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
Bpk, dpr, presiden, dpr, dpd, wapres, ma, mk, ky
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 
Modul ppkn
Modul ppknModul ppkn
Modul ppkn
 
Tugas pkn kelompok 3
Tugas pkn kelompok 3Tugas pkn kelompok 3
Tugas pkn kelompok 3
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 
Tugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negaraTugas dan wewenang lembaga negara
Tugas dan wewenang lembaga negara
 
May
MayMay
May
 
May
MayMay
May
 
May
MayMay
May
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 
Tugas pokok dan fungsi eksekutif
Tugas pokok dan fungsi eksekutifTugas pokok dan fungsi eksekutif
Tugas pokok dan fungsi eksekutif
 
K.d 3.3 ppkn
K.d 3.3 ppknK.d 3.3 ppkn
K.d 3.3 ppkn
 
Take home perbandingan htn
Take home perbandingan htnTake home perbandingan htn
Take home perbandingan htn
 
sistem pemerintahan diindonesia.ppt
sistem pemerintahan diindonesia.pptsistem pemerintahan diindonesia.ppt
sistem pemerintahan diindonesia.ppt
 
LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA.ppt
LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA.pptLEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA.ppt
LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA.ppt
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (7)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

Hukum kelembagaan Negara.pptx

  • 2. Dlm bahasa Inggris political institution Belanda staat organen Indonesia lembaga negara/badan/organ negara Secara definitif, alat-alat kelengkapan suatu negara /Lembaga negara adalah institusi-institusi yang dibentuk untuk melaksanakan fungsi-fungsi negara. Lembaga negara menjadi satu kesatuan yg tak terpisahkan dgn keberadaan negara.. Untuk menjalankan negara Lembaga negara diatur dalam konstitusi suatu negara, erat kaitannya dengan fungsi-fungsi dalam trias politica yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif (Montesqiu)
  • 3.  Hans Kelsen : the consep of the state Siapapun yg menjalankan suatu fungsi yg ditetapkan oleh tatanan hukum ( legal order) merupakan sebuah organ, organ negara tdk harus berbentuk organik, Lebih luas lg setiap jabatan yg ditentukan oleh hukum dpt disebut organ, asal ttp berfungsi sebagai menciptakan norma (norm creating) dan bersifat menjalankan norma
  • 4. Kedudukan lembaga negara dapat dilihat dari 2 sisi: 1. Kedudukan diartikan sebagai posisi (dengan lembaga lain) 2. Kedudukan lembaga negara diartikan sebagai posisi yg didasarkan pada fungsi utamanya  Perbandingan: untuk memahami konsep lembaga negara (piliphus M. Hadjon) konstitusi jerman : state organ dgn constitusional organ
  • 5. Lembaga negara terdapat 3 kelompok:  Lembaga negara yang ditentukan dalam UUD  Lembaga Negara yang ditentukan/dibentuk dlm UU  Lembaga Negara yang ditentukan/dibentuk dgn PP/ Perpres dan ditentukan lebih lanjut dgnKeppres  Sri Sumantri : Untuk sistem ketatanegaraan yang berkenaan dgn lembaga negara yang ada dlm UUD , hal itu berkaitan dgn sistem ketatanegaraan yg bersifat sempit, sedangkan jika yg dimaksud juga dgn lembaga negara di luar UUD, hal itu berkenaan dgn sistem
  • 6.  Kedudukan dan fungsi lembaga negara utama (main state organs) dan lembaga negara bantu (state auxiliry bodies)  Kedudukan dan fungsi lembaga negara utama maksudnya adalah secara instrumental mencerminkan pelembagaan fungsi fungsi kekuasaan negara, yg hubungan satu dgn yg lain diikat dlm prinsip cheks and balances  Lembaga negara bantu yang dimaksud adalah lembaga yg bertugs melayani atau dlm tugasnya berkaitan dgn lembaga negara utama.  Menurut Asimov, Komisi negara : ◦ Komisi negara independen ◦ Komisi negara biasa (cabang dari kekuasaan eksekutif)
  • 7. Lembaga Negara Menurut UUD RI 1945 Sebelum Amandemen 1. MPR lembaga tertinggi negara 2. PRESIDEN 3. DPR lembaga tinggi negara 4. BPK 5. DPA 6. MA
  • 8.  Konstitusi RIS 1949 (BAB III Ketentuan Umum) Alat2 perlengkapan Federal RI 1. Presiden 2. Menteri-menteri 3. Senat 4. Dewan Perwakilan Rakyat 5. Mahkamah Agung Indonesia 6. Dewan Pengawas Keuangan
  • 9. UUDS 1950  Alat-alat perlengkapan Negara ialah :  a. Presiden dan wakil Presiden;  b. Menteri-menteri;  c. Dewan Perwakilan Rakyat;  d. Mahkamah Agung;  e. Dewan Pengawas Keuangan.
  • 10.  LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 (PASCA AMANDEMEN) 1. MPR 2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 3. DPR 4. DPD 5. MA 6. BPK 7. MK 8. KY
  • 11. A. KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN LEMBAGA NEGARA SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945 1. HUBUNGAN PRESIDEN DAN MPR 2. HUBUNGAN ANTARA MPR DAN DPR 3. HUBUNGAN ANTARA DPR DAN PRESIDEN 4. HUB PRESIDEN DAN DPA 5. HUB PRESIDEN DAN BPK 6. HUB MA DENGAN LEMBAGA NEGARA LAIN
  • 12.  Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu. Ada 2 pandangan mengenai sumber wewenang, yaitu : 1. Formal, bahwa wewenang di anugerahkan karena seseorang diberi atau dilimpahkan/diwarisi hal tersebut. 2. Penerimaan, bahwa wewenang seseorang muncul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok/individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Kekuasaan (power) sering sekali dicampur adukan dengan pengertian wewenang. Kekuasaan itu sendiri memiliki arti sebagai suatu kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Ada banyak sumber dari kekuasaan itu sendiri, dan keenam sumber kekuasaan tersebut dapat diringkas sebagai berikut : 1. Kekuasaan balas – jasa. 2. Kekuasaan paksaan. 3. Kekuasaan sah. 4. Kekuasaan pengendalian informasi. 5. Kekuasaan panutan. 6. Kekuasaan ahli.
  • 13.  Kedudukan dapat berarti : 1. Tempat kediaman; 2. Tempat pegawai (pengurus perkumpulan dsb) tinggal untuk melakukan pekerjaan atau jabatannya; 3. Letak atau tempat suatu benda; 4. Tingkatan atau martabat; 6. Status (keadaan atau tingkatan orang, badan atau negara
  • 14.  Fungsi adalah kegiatan pokok yang dilakukan dalam suatu organisasi atau lembaga. Adapun menurut J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, mengemukakan fungsi adalah jabatan atau kedudukan. (  Tugas adalah sesuatu yg wajib dikerjakan atau yg ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yg menjadi tanggung jawab seseorang; pekerjaan yg dibebankan; suruhan (perintah) untuk melakukan sesuatu; Tugas juga bisa berarti (sesuatu) yg diwajibkan; sesuatu yg harus dilaksanakan; keharusan; pekerjaan; tugas; Huk tugas menurut hukum;
  • 15. ◦ Kedudukan Presiden RI adalah sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara ◦ President menjalankan fungsi eksekutif memegang jabatan selama 5 tahun ◦ Kewenangan Presiden menurut UUD 1945 1. Pasal 5 2. Pasal 10; Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara 3. Pasal 11 4. Pasal 12 5. Pasal 13 6. Pasal 14 7. Pasal 15 8. Pasal 17 9. Pasal 21 10. Pasal 22
  • 16.  Majelis adalah penjelmaan seluruh rakyat Indonesia dan merupakan Lembaga Tertinggi Negara, pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat.  Tugas MPR: ◦ A. menetapkan Undang-Undang Dasar; ◦ b. menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara; ◦ c. memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.
  • 17. Majelis mempunyai wewenang :  a. membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh Lembaga Negara  yang lain, termasuk penetapan Garis-garis Besar Haluan Negara;  b. memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan- putusan  Majelis;  c. menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil  Presiden;  d. meminta pertanggungjawaban dari Presiden mengenai pelaksanaan Garis-  Garis Besar Haluan Negara dan menilai pertanggungjawaban tersebut.  e. mencabut kekuasaan dan memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya  apabila Presiden sungguh-sungguh melanggar Garis-garis Besar Haluan  Negara dan/atau Undang-Undang Dasar;  f. mengubah Undang-Undang Dasar;  g. menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis;  h. menetapkan Pimpinan Majelis yang dipilih dari dan oleh anggota;  i. mengambil/memberi keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah/
  • 18.  Pemberhentian Anggota MPR diresmikan secara administrasi dengan Keputusan Presiden sebagai Kepala Negara.
  • 19. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT  Pengisian Anggota DPR dilakukan berdasarkan hasil Pemilihan Umum dan pengangkatan.  anggota DPR terdiri dari; ◦ a. Anggota partai politik hasil Pemilihan Umum; ◦ b. anggota ABRI yang diangkat  Keanggotaan DPR diresmikan secara administrasi dengan Keputusan Presiden sebagai Kepala Negara  Pimpinan DPR terpisah dari Pimpinan MPR.  DPR, sebagai lembaga tinggi negara, merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi berdasarkan Pancasila
  • 20.  DPR mempunyai tugas dan wewenang: A. Bersama-sama dengan Presiden Membentuk undang-undang; B. bersama-sama dengan Presiden menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; C. c. melaksanakan pengawasan terhadap:  1) pelaksanaan undang-undang;  2) pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;  3) kebijakan Pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945 dan TAP MPR D. membahas hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang diberitahukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan, yang disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR, untuk dipergunakan sebagai bahan pengawasan;
  • 21. E. membahas untuk meratifikasi dan/atau memberi persetujuan atas pernyataan perang serta pembuatan perdamaian dan perjanjian dengan negara lain yang dilakukan oleh Presiden; f. menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat; g. melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh Ketetapan MPR dan/atau undang-undang kepada DPR.
  • 22. Untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya DPR mempunyai hak a. meminta keterangan kepada Presiden; b. mengadakan penyelidikan; c. mengadakan perubahan atas rancangan undang-undang; d. mengajukan pernyataan pendapat; e. mengajukan rancangan undang-undang; f. mengajukan/menganjurkan seseorang untuk jabatan tertentu jika ditentukan oleh suatu peraturan perundang-undangan; g. menentukan anggaran DPR.
  • 23. Hak anggota DPR:  a. mengajukan pertanyaan;  b. protokoler;  c. keuangan/administrasi
  • 24. Perjanjian-perjanjian internasional yang menyangkut kepentinganhajat hidup orang banyak, bangsa, dan negara baik di bidang politik, keamanan, sosial budaya, ekonomi, maupun keuangan yang dilakukan Pemerintah memerlukan persetujuan DPR sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
  • 25.  Dalam hal seorang Anggota MPR, DPR, dan DPRD patut disangka telah melakukan perbuatan pidana, maka pemanggilan, permintaan keterangan, dan penyidikan harus mendapat persetujuan tertulis Presiden bagi Anggota MPR dan DPR, persetujuan tertulis Menteri Dalam Negeri bagi Anggota DPRD I, dan persetujuan tertulis Gubernur bagi anggota DPRD II sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.  Keanggotaan DPR dan DPRD tidak boleh dirangkap dengan jabatan apapun di lingkungan pemerintahan dan peradilan pada semua tingkatan.  Keanggotaan DPR tidak boleh dirangkap dengan keanggotaan DPRD atau sebaliknya.
  • 26.  Anggota MPR, DPR, dan DPRD tidak dapat dituntut di muka Pengadilan karena pernyataan dan/atau pendapat yang dikemukakan dalam rapat MPR, DPR, dan DPRD, baik terbuka maupun tertutup, yang diajukannya secara lisan ataupun tertulis, kecuali jika yang bersangkutan mengumumkan apa yang disepakati dalam rapat tertutup untuk dirahasiakan atau hal-hal yang dimaksud oleh ketentuan mengenai pengumuman rahasia negara dalam Buku Kedua Bab I KUHP.  URAIKAN HUBUNGAN DPR DAN MPR!  URAIKAN HUBUNGAN DPR DAN PRESIDEN!
  • 27.  Dewan Pertimbangan Agung berkedudukan di tempat kedudukan Pemerintah Pusat dan apabila perlu dapat bersidang di luar tempat kedudukannya.  Tugas Dewan Pertimbangan Agung ialah: ◦ memberi jawaban atas pertanyaan Presiden; ◦ memajukan usul kepada Pemerintah.  Pengangkatan anggota-anggota Dewan Pertimbangan Agung dilakukan dengan Keputusan Presiden.
  • 28.  Susunan anggota Dewan Pertimbangan Agung meliputi unsur-unsur dari kehidupan masyarakat dan terdiri dari: ◦ a. tokoh-tokoh politik; ◦ b. tokoh-tokoh karya; ◦ c. tokoh-tokoh daerah; ◦ d. tokoh-tokoh nasional.  Jumlah anggota Dewan Pertimbangan Agung ditetapkan sebanyak-banyaknya 45 (empat puluh lima) orang termasuk Pimpinan Dewan Pertimbangan Agung.
  • 29. Untuk dapat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung harus dipenuhi syarat-syarat: a. warga negara Republik Indonesia; b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. cakap/ahli/berpengalaman; d. berwibawa, jujur, adil dan dapat mencerminkan kehendak dan isi hati nurani rakyat; e. tidak terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, dalam gerakan kontra revolusi Gerakan 30 September"/P.K.I. dan/atau organisasi terlarang lainnya; f. menerima, menyetujui dan mempertahankan Undang- undang Dasar Republik Indonesia; g. menerima, menyetujui dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; h. setia pada Nusa, Bangsa dan Negara Republik Indonesia; i. taat dan tunduk kepada segala Undang-undang dan peraturan-peraturan Negara Republik Indonesia.
  • 30.  Badan Pemeriksa Keuangan adalah Lembaga Tinggi Negara yang dalam pelaksanaan tugasnya terlepas dari pengaruh dan kekuasaan Pemerintah, akan tetapi tidak berdiri di atas Pemerintah.  BPK Bertugas: ◦ untuk memeriksa tanggung jawab Pemerintah tentang Keuangan Negara. ◦ memeriksa semua pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. ◦ Hasil pemeriksaan dan Pemeriksa Keuangan diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
  • 31.  Pemeriksaan yang dilakukan terhadap pertanggungan jawab keuangan Negara, termasuk antara lain pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (baik Anggaran Rutin maupun Pembangunan), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Anggaran Perusahaan-perusahaan milik Negara, hakekatnya seluruh kekayaan Negara, merupakan pemeriksaan terhadap hal-hal yang sudah dilakukan atau sudah terjadi dan yang telah disusun pertanggungan jawabnya ("post- audit"), baik sebagian maupun seluruhnya.
  • 32.  Apabila suatu pemeriksaan mengungkapkan hal-hal yang menimbulkan sangkaan tindak pidana atau perbuatan yang merugikan keuangan Negara, maka Badan Pemeriksa Keuangan memberitahukan persoalan tersebut kepada Pemerintah.  Sehubungan dengan penunaian tugasnya Badan Pemeriksa Keuangan berwenang meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan/instansi Pemerintah atau badan swasta, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang.  Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, diangkat oleh Presiden atas usul Dewan Perwakilan Rakyat.
  • 33.  Untuk setiap lowongan keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan, oleh Dewan Perwakilan Rakyat diusulkan 3 (tiga) orang calon.  Untuk dapat diusulkan sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan, maka seorang calon harus memenuhi syarat-syarat yang berikut: ◦ Warga negara Indonesia; ◦ Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; ◦ Sekurang-kurangnya berusia 35 (tiga puluh lima) tahun; ◦ Setia terhadap Negara dan Haluan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; ◦ Mempunyai kecakapan dan pengalaman dalam bidang Keuangan dan Administrasi Negara; ◦ Tidak diragukan tentang integritas dan tentang kejujurannya.
  • 34.  Jumlah Anggota BPK ada 5 orang, masa jabatan 5 tahun  Untuk menjamin kontinuitas kerja Badan Pemeriksa Keuangan dan tanpa mengabaikan kebutuhan akanpenyegaran, maka untuk setiap pergantian keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan sedapat- dapatnya 3 (tiga) orang anggota lama diangkat kembali.  Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai suatu Sekretariat Jenderal yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Badan Pemeriksa Keuangan.  Presiden, selaku Kepala Negara mengangkat Ketua, Wakil Ketua dan Anggota-anggota Badan Pemeriksa Keuangan atas usul Dewan Perwakilan Rakyat.
  • 35.  Terhadap Anggota Badan Pemeriksa Keuangan tidak dapat dikenakan tindakan kepolisian guna pemeriksaan suatu perkara kecuali atas perintah Jaksa Agung setelah terlebih dahulu diperoleh persetujuan Presiden. Tindakan Kepolisian a. pemanggilan sehubungan dengan tindak pidana, b. permintaan keterangan tentang tindak pidana, c. penangkapan, d. penahanan, e. penggeledahan, dan f. penyitaan.  Dengan pasal ini maka Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dapat leluasa dan dengan sebaik-baiknya melakukan tugasnya, dengan mendapat jaminan hukum sebagaimana mestinya sebagai Anggota Lembaga Tinggi Negara.
  • 36. Anggota Badan Pemeriksa Keuangan berhenti/diberhentikan oleh Presiden:  a. karena meninggal dunia;  b. atas permintaan sendiri;  c. karena masa jabatannya berakhir;  d. karena mencapai usia 65 (enam puluh lima) tahun;  e. karena tidak dapat lagi secara aktif menjalankan tugasnya karena sedang menjalani hukuman penjara berdasarkan keputusan pengadilan yang tidak dapat diubah lagi, karena tindak pidana yang dikenakan ancaman hukuman sekurang- kurangnya 5 (lima) tahun;  f. karena tidak memenuhi lagi syarat-syarat tersebut Undang- undang ini berdasarkan keterangan Pemerintah;  g. karena menurut pertimbangan Mahkamah Agung dan Dewan Perwakilan Rakyat telah melanggar sumpah/janjinya;  h. karena penyakit jiwa atau penyakit badan atau ketidakmampuan yang terus menerus, tidak dapat melakukan kewajibannya dengan baik;  i. karena ternyata melanggar larangan-larangan tersebut dalam Pasal 11 Undang-undang ini.
  • 37.  Mahkamah Agung adalah Lembaga Tinggi Negara sebagaimana dimaksudkan dalamKetetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1978.  Mahkamah Agung adalah Pengadilan Negara Tertinggi dari semua LingkunganPeradilan, yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh- pengaruh lain.  Mahkamah Agung berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia.
  • 38.  Susunan Mahkamah Agung terdiri dari pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung.  Pimpinan Mahkamah Agung terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua,dan beberapa orang Ketua Muda.  Hakim Anggota Mahkamah Agung adalah Hakim Agung.  Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Anggota Mahkamah Agung adalah pejabat negara yang melaksanakan tugas Kekuasaan Kehakiman
  • 39.  Untuk dapat diangkat menjadi Hakim Agung seorang calon harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : ◦ a. warganegara Indonesia; ◦ b. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; ◦ c. setia kepada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dasar negara, dan ideologi nasional, kepada Proklamasi 17 Agustus 1945, Undang-Undang Dasar 1945 serta kepada revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia untuk mengemban amanat penderitaan rakyat; ◦ d. bukan bekas anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia,termasuk organisasi massanya atau bukan seseorang yang terlibat langsung ataupun tak langsung dalam "Gerakan Kontra Revolusi G.30.S/PKI" atau organisasi terlarang lainnya
  • 40. ◦ e. berijazah sarjana hukum atau sarjana lain dan mempunyai keahlian di bidang hukum; ◦ f. berumur serendah-rendahnya 50 (lima puluh) tahun; ◦ g. berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebagai Ketua Pengadilan Tingkat Banding atau 10 (sepuluh) tahun sebagai Hakim Tingkat Banding; ◦ h. berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela  Dalam hal-hal tertentu dapat dibuka kemungkinan untuk mengangkat HakimAgung yang tidak didasarkan atas sistem karier dengan syarat bahwa yang bersangkutan berpengalaman sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun di bidang hukum
  • 41.  Hakim Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala Negara dari daftar nama calon yang diusulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat.  Daftar nama calon sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Presiden selaku Kepala Negara setelah Dewan Perwakilan Rakyat mendengar pendapat Mahkamah Agung dan Pemerintah.  Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala Negara di antara Hakim Agung yang diusulkan oleh Dewan Perwakilan rakyat.  Ketua Muda Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala Negara diantara Hakim Agung yang diusulkan oleh Ketua Mahkamah Agung.  Untuk mengisi lowongan jabatan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Anggota Mahkamah Agung, diusulkan masing-masing 2 (dua) orang calon.
  • 42.  Hakim Agung tidak boleh merangkap menjadi : ◦ a. pelaksana putusan Mahkamah Agung; ◦ b. wali, pengampu, dan pejabat yang berkaitan dengan suatu perkara yang akan atau sedang diperiksa olehnya; ◦ c. penasihat hukum; ◦ d. pengusaha.  Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Anggota Mahkamah Agung diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatannya oleh Presiden selaku Kepala Negara atas usul Mahkamah Agung dengan alasan : Dipidana, melakukan perbuatan tercela, melanggar sumpah dan janji, melalaikan kewajibannya, rangkap jabatan
  • 43.  Mahkamah Agung bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus: ◦ a. permohonan kasasi; ◦ b. sengketa tentang kewenangan mengadili; ◦ c. permohonan peninjauan kembali putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.  Mahkamah Agung memutus permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua Lingkungan Peradilan.
  • 44.  Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau penetapan Pengadilan-pengadilan dari semua Lingkungan Peradilan karena : ◦ a. tidak berwenang atau melampaui batas wewenang; ◦ b. salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku; ◦ c. lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundangundangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan
  • 45. Kekuasaan MA (terkait yudicial review)  Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-undangan di bawah ini Undang-undang  Mahkamah Agung berwenang menyatakan tidak sah semua peraturan perundang-undangan dari tingkat yang lebih rendah daripada Undang- undang atas alasan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.  Putusan tentang pernyataan tidak sahnya peraturan perundang-undangan tersebut dapat diambil berhubungan dengan pemeriksaan dalam tingkat kasasi. Pencabutan peraturan perundang- undangan yang dinyatakan tidak sah tersebut, dilakukan segera oleh instansi yang bersangkutan
  • 46.  Mahkamah Agang melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan peradilan dalam menjalankan kekuasaan kehakiman.  Mahkamah Agung mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim di semua lingkungan peradilan dalam menjalankan tugasnya.  Mahkamah Agung berwenang untuk meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan dari semua Lingkungan Peradilan.  Mahkamah Agung berwenang memberi petunjuk, tegoran, atau peringatan yang dipandang perlu kepada Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan.  Pengawasan dan kewenangan sebagaimana dimaksudkan ponit diatas tidak boleh mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.
  • 47.  Mahkamah Agung memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa tentang kewenangan mengadili : ◦ a. antara Pengadilan di lingkungan Peradilan yang satu dengan Pengadilan di Lingkungan Peradilan yang lain; ◦ b. antara dua Pengadilan yang ada dalam daerah hukum Pengadilan Tingkat Banding yang berlainan dari Lingkungan Peradilan yang sama; ◦ c. antara dua Pengadilan Tingkat Banding di Lingkungan Peradilan yang sama atau antara lingkungan Peradilan yang berlainan.  Mahkamah Agung berwenang memutus dalam tingkat pertama dan terakhir, semua sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya oleh kapal perang Republik Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku.
  • 48.  Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap  Mahkamah Agung memberikan nasihat hukum kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi  Mahkamah Agung dan Pemerintah melakukan pengawasan atas Penasihat Hukum dan Notaris.  Mahkamah Agung dapat memberikan pertimbangan- pertimbangan dalam bidang hukum baik diminta maupun tidak kepada Lembaga Tinggi Negara yang lain.  Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberikan petunjuk kepada Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan-ketentuan tentang Pokok Kekuasaan Kehakiman.  Di samping tugas dan kewenangan tersebut dalam Bab ini Mahkamah Agung dapat diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.
  • 49.  LEMBAGA NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 (PASCA AMANDEMEN) 1. MPR 2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 3. DPR 4. DPD 5. MA 6. BPK 7. MK 8. KY
  • 50. Merupakan pelaksana UU yang mempunyai kekuasaan untuk melaksanakan penerapan UU tsb kepada pihak-pihak yang harus melaksanakannya. Presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan. Wakil presiden mempunyai posisi penting yakni merupakan pendamping, wakil, pengganti yang menggantikan presiden
  • 51.  Dalam UUD NRI tahun 1945, kekuasaan dan kewenangan Presiden 1. Pasal 5 2. Pasal 10; Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara 3. Pasal 11 4. Pasal 12 5. Pasal 13 6. Pasal 14 7. Pasal 15 8. Pasal 17 9. Pasal 22
  • 52.  Mekanisme Pemilihan Presiden & Wakil Presiden (pasal 6 UUD 1945)  Mekanisme Pemberhentian presiden sebelum masa jabatan berakhir (Pasal 7 UUD 1945)  Mekanisme pergantian presiden/wapres ( Pasal 8 UUD 1945)
  • 53.  Lembaga perwakilan / parlemen merupakan keniscayaan dlam sebuah negara hukum demokrasi  Hubungan antara wakil rakyat yg duduk diparlemen dan konstituen yg diwakili, ada 5 teori menurut para ahli: 1. Teori Mandat; memganggap si wakil dianggap duduk dilembaga perwakilan karena mendapat mandat dari rakyat ◦ Mandat imperatif mandat representatif
  • 54. 2. Teori Organ rakyat memilih Parlemen bekerja berdasarkan UUD 3. Teori Sosiologi Rieker ( lemb perwakilan bukan bangunan politis melainkan bangunan sosial) Rakyat memilih wakil yg ahli 4. Teori Hukum Obyektif dari Duguit solidaritas Rakyat memilih wakil rakyat menjalankan 5. Menurut Gillbert Abracian; ada 4 tipe: - wakil bertindak sebagai wali (wakil bebas bertindak menurut pertimbangan sendiri) - wakil berindak sebagai utusan (delegate) selalu mengikuti petunjuk yg diwakili - wakil bertindak sebagai politio, sebagai wali dan utusan wakil bertindak sebagai partisan/sesuai keinginan atau program dari partai
  • 55.  Fungsi lembaga legislatif 1. Menyerap dan mengartikulasi kepentingan rakyat 2. Mengagregasi kepentingan rakyat 3. Rekruitment politik 4. Mengontrol dan mengawasi kinerja eksekutif
  • 56.  Struktur Organisasi parlemen biasa dikenal : 1. Parlemen Unikameral (satu kamar); majelis legislatif terpusat pada satu badan dlm struktur negara 2. Parlemen Bikameral; ada majelis tinggi (Upper House) dan mejelis rendah (Low House) 3. Parlemen Trikameral ( Contoh Republik Cina Taiwan ada badan parlemen, majelis rakyat dan majelis pegawas
  • 57. MPR berwenang:  a. mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;  b. melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden hasil pemilihan umum;  c. memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya, setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden;
  • 58.  melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya;  e. memilih Wakil Presiden dari 2 (dua) calon yang diusulkan oleh Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya; dan  f. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan, dari 2 (dua) pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon presiden dan wakil presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya.
  • 59. MPR bertugas:  a. memasyarakatkan ketetapan MPR;  b. memasyarakatkan Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;  c. mengkaji sistem ketatanegaraan, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta pelaksanaannya; dan  d. menyerap aspirasi masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • 60. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT  DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.  DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.  (1) DPR mempunyai fungsi: ◦ a. legislasi; ◦ b. anggaran; dan ◦ c. pengawasan.
  • 61. DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) Pemilu sama setiap provinsi Fungsi Legislasi Pengawasan
  • 62.  Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh MA dan MK  Hakim MK terdiri atas 9 orang, 3 dari DPR, 3 dari Presiden dan 3 lagi dari MA  Bagaimana dengan Komisi Yudisial?
  • 63. a. pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. sengketa kewenangan lembaga negara yangkewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; c. pembubaran partai politik; d. perselisihan tentang hasil pemilihan umum; atau
  • 64.  Komisi Yudisial mempunyai 7 (tujuh) orang anggota.  Anggota Komisi Yudisial adalah pejabat negara.  Keanggotaan Komisi Yudisial terdiri atas mantan hakim, praktisi hukum, akademisi hukum, dan anggota masyarakat.
  • 65. Komisi Yudisial mempunyai wewenang:  mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR; dan ◦ menetapkan calon Hakim Agung; ◦ mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.  Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim. ◦ melakukan pengawasan terhadap perilaku hakim, dengan mengajukan usul penjatuhan sanksi terhadap hakim kepada pimpinan Mahkamah Agung dan/atau Mahkamah Konstitusi
  • 66. e. pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • 67. d. Kekuasaan Eksaminatif Kekuasaan yang berhubungan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara - BPK - KPK
  • 68. A. PEMBENTUKAN LEMBAGA NEGARA MELALUI UUD 1945 BESERTA KEDUDUKANNYA 1. MPR 2. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 3. DPR 4. DPD 5. MA 6. BPK 7. MK 8. KY
  • 69. B. PEMBENTUKAN LEMBAGA NEGARA MELALUI UNDANG-UNDANG BESERTA KEDUDUKANNYA  KPU  KPI  KPPU  KPK  KOMNAS HAM  KPAI  PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)  Dewan Pers  ORI (OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA)
  • 70. Dibentuk dengan PP/Perpres/Keppres  Komnas anti Kekerasan thd Perempuan Keppres  Dewan Pendidikan PP  Badan SAR Nasional PP  Lembaga Sensor Film PP  Komisi Banding Merk PP  Komisi Kejaksaan RI (KRRI) Perpres
  • 71.  Mahkamah Kostitusi berwenang memutus sengketa kewenangan lembaga negara  Batasannya adalah Lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945  MA bukan sebagai pihak yang bersengketa kewenangan lembaga negara
  • 72.  Pemohon adalah lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mempunyai kepentingan langsung terhadap kewenangan yang dipersengketakan.  Pemohon wajib menguraikan dengan jelas dalam permohonannya tentang kepentingan langsung pemohon dan menguraikan kewenangan yang dipersengketakan serta menyebutkan dengan jelas lembaga negara yang menjadi termohon