SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
113
Ringkasan Materi
Sosiologi
114
Sosiologi Sebagai Ilmu yang
Mengkaji Tentang Masyarakat
Pelajaran
1
Sosiologiberasaldaribahasalatin,socius(teman)
dan logos (pembicaraan). Secara harfiah, sosiologi
dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari atau
menempatkan masyarakat sebagai objek studinya.
Caranya adalah dengan menyoroti hubungan
antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul
dari hubungan tersebut.
Auguste Comte mendefinisikan sosiologi
sebagai ilmu yang mempelajari manusia sebagai
makhluk yang memiliki naluri untuk senantiasa
hidupbersamadengansesamanya.MenurutRoucek
danWarren,sosiologiadalahilmuyangmempelajari
hubungan manusia dalam kelompok. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemadi, sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses sosial, termasuk perubahan sosial.
Sebagai disiplin ilmu, sosiologi memiliki sifat,
hakekat serta ciri-ciri utama sebagai berikut.
Sifat dan hakekat Ciri utama
1.
2.
Termasuk ilmu
sosial.
Bersifat kategoris,
membatasi diri
dengan apa
yang terjadi
dan bukan apa
yang seharusnya
terjadi.
1.
2.
Empiris, didasarkan
pada observasi
terhadap
kenyataan dan akal
sehat, sehingga
hasilnya tidak
spekulatif.
Teoritis, berusaha
menyusun
abstraksi dan hasil-
hasil observasi.
3.
4.
5.
6.
7.
Merupakan ilmu
pengetahuan
murni, bukan
terapan.
Bersifat abstrak,
memperhatikan
pola dan
peristiwa
yang terjadi di
masyarakat.
Bertujuan
menghasilkan
beragam
pengertian dan
pola-pola umum.
Merupakan ilmu
pengetahuan
yang rasional.
Merupakan ilmu
pengetahuan
yang bersifat
umum, bukan
khusus.
3.
4.
Kumulatif, artinya
teori-teori sosiologi
dibentuk atas dasar
teori-teori yang
sudah ada.
Non-etis,
yakni yang
dipermasahkan
bukan baik-
buruknya fakta
tertentu, melainkan
bertujuan untuk
menjelaskan fakta
tersebut secara
analitis.
Ada beragam metode yang sering digunakan
dalam penelitian sosiologi.
1.	 Metode statistik, merupakan metode yang
seringdigunakanuntukmenjelaskanhubungan
sebab akibat. Teknik yang sering digunakan
ialah teknik penghitungan (enumerasi).
2. 	 Metode eskperimen, yakni metode yang mem­
ban­dingkan percobaan pada dua kelompok.
115
3. 	 Metode induktif adalah metode yang
mempelajari suatu gejala yang khusus untuk
memperoleh kaidah umum.
4.	 Metode deduktif - kebalikan dari induktif,
mempelajari gejala umum untuk memperoleh
kaidah yang khusus.
5.	 Metode studi kasus, digunakan untuk meneliti
kebenaran suatu peristiwa tertentu.
6.	 Metode survei, menggunakan angket, wawan­
cara, ataupun observasi lapangan untuk
memperoleh data dari kehidupan masyarakat
secara langsung.
7.	 Metode partisipasi, digunakan untuk meng­
adakan penelitian terhadap kepentingan
kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan
kelompok sambil melakukan pengamatan atau
kegiatan penelitiannya tanpa meng­­ungkapkan
identitas sebagai peneliti dan tidak boleh
terlibat secara emosional terhadap kelompok
yang ditelitinya.
8.	 Metode empiris dan rasionalistis, artinya
menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam
masyarakat dan mengutamakan pemikiran
sehat untuk memahami masalah sosial yang
dikaji.
9.	 Metodestudipustaka,adalahmetodepengum­
pulan data yang dilakukan dengan mengambil
data atau keterangan dari buku literatur di
perpustakaan
116
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik
antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ada
dua syarat yang harus dipenuhi agar interaksi sosial
dapat terjadi, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1. 	 Kontak sosial
	 Kontak sosial dapat dibagi menjadi dua. Kontak
sosial yang terjadi secara langsung atau tatap
muka disebut kontak primer. Kontak sosial
yang terjadi secara tidak langsung atau melalui
perantara disebut kontak sekunder. Kontak
sekunder juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kontak sekunder langsung (menggunakan alat
tertentu seperti telepon) dan kontak sekunder
tidak langsung (menggunakan orang lain
sebagai perantara).
2. 	 Komunikasi
	 Komunikasiyaitupenyampaianpesandaripihak
satu ke pihak lain.
	 Interaksi sosial dapat berlangsung melalui
proses asosiatif atau disosiatif. Proses asosiatif
yaitu proses interaksi sosial yang mengarah
pada kerja sama. Bentuknya berupa asimilasi,
akomodasi, akulturasi dan kerja sama. Proses
disosiatif adalah proses interaksi sosial yang
cenderung mengarah pada timbulnya
perpecahan. Bentuknya meliputi kompetisi
(persaingan), konflik (pertentangan) dan
kontravensi.
Proses interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa
faktor berikut ini.
a.	 Imitasi, yaitu suatu tindakan meniru sikap,
tingkah laku dan penampilan orang lain
seperti gaya bicara, gerak tubuh, dan kebiasaan
lainnya.
b.	 Identifikasi, yaitu kecenderungan seseorang
yang ingin sama perilakunya dengan orang lain
yang menjadi idolanya.
c.	 Sugesti,artinyacarapemberiansuatupandangan
ataupengaruholehseseorangkepadaoranglain
dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut
mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut
tanpa berpikir secara kritis dan rasional.
d.	 Simpati, adalah perasaan tertarik yang timbul
dalamdiriseseorangdankemampuanseseorang
untuk ikut merasakan suatu keadaan atau
peristiwan yang dialami orang lain. Misalnya,
ketika tetangga kita mengalami musibah, kita
ikut merasakan kesedihan mereka.
e.	 Motivasi merupakan dorongan, rangsangan,
pengaruh yang diberikan oleh individu kepada
individu lain, sehingga individu yang diberi
motivasimenurutiataumelaksanakanapayang
diberikan itu secara kritis, rasional, dan penuh
rasa tanggung jawab.
f.	 Empatiadalahproseskejiwaanseseoranguntuk
larut dalam perasaan orang lain, baik suka
maupun duka.
Interaksi SosialPelajaran
2
117
A. 	 Nilai Sosial	
Nilai ialah konsepsi abstrak tentang sesuatu yang
berharga dalam diri manusia mengenai baik dan
buruk. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, secara umum
nilai dapat dibedakan kedalam tiga macam, yaitu
nilai vital, material dan kerohanian. Nilai material,
yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik
manusia. Misalnya makanan dan minuman. Nilai
vital, artinya segala sesuatu yang berguna untuk
mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya
sabityangdigunakanpetanidanpisauyangmenjadi
alat kerja seorang juru masak. Nilaikerohanian, yaitu
segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Berdasarkansumbernya,nilaikerohaniandapatdiba
gi lagi menjadi empat jenis yaitu:
1. 	 Nilai kebenaran, bersumber dari akal manusia
(cipta);
2. 	 Nilai keindahan atau estetika, bersumber dari
unsur rasa manusia (estetika);
3. 	 Nilai moral atau kebaikan, bersumber dari
kehendak manusia (karsa);
4. 	 Nilai religius, bersumber pada ke-Tuhanan.
Nilai sosial memiliki beberapa fungsi berikut dalam
masyarakat, yaitu:
1.	 Menyumbangkan seperangkat alat untuk
menetapkan harga sosial dari suatu kelompok;
2.	 Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan
bertingkah laku;
3.	 Penentuterakhirbagimanusiadalammemenuhi
peran sosialnya;
4.	 Menjadi alat solidaritas di kalangan anggota
kelompok masyarakat;
5.	 Menjadi pengawas atau kontrol manusia.
B. 	 Norma Sosial
Norma sosial adalah patokan perilaku manusia
dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya adalah
untuk memberi batasan berupa perintah atau
larangan dalam berperilaku, memaksa individu
untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku
dimasyarakatdanmenjagasolidaritasantaranggota
masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut,
makasosialisasinormamemilikiperanyangpenting
dalam mewujudkan ketertiban sosial.
Ditinjau dari asalnya, kita dapat menemukan
berbagai norma berikut dalam masyarakat.
1.	 Norma agama adalah peraturan yang sifatnya
mutlak, tidak dapat ditawar-tawar dan diubah
ukurannya, karena berasal dari Tuhan;
2. 	 Norma susila merupakan peraturan sosial
yang berasal dari hati nurani manusia yang
menghasilkan akhlak, sehingga ia dapat
membedakan yang baik dan yang buruk;
3. 	 Norma hukum ialah aturan sosial yang dibuat
oleh lembaga-lembaga tertentu, contohnya
undang-undang dan berbagai keputusan
pemerintah lainnya;
Nilai dan Norma SosialPelajaran
3
118
4. 	 Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang
mengarahpadahal-halyangberkenaandengan
bagaimana seseorang harus bertingkah laku
yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat;
5.	 Norma kebiasaan yakni sekumpulan peraturan
sosial yang berisi petunjuk atau peraturan
yang dibuat secara sadar atau tidak mengenai
perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku
tersebutmenjadikebiasaanindividu.Contohnya
kebiasaan mengunjungi sanak saudara saat
lebaran. Jika dilanggar, sanksinya bisa berupa
celaan, kritik, dan pengucilan.
Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan
menjadi empat.
1.	 Cara (usage) merupakan norma yang daya
pengikatnya sangat lemah;
2.	 Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya
pengikatnya lebih kuat dari usage;
3.	 Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah
diterimamasyarakatdanbiasanyaberhubungan
dengan sistem kepercayaan atau keyakinan;
4.	 Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang
memiliki sanksi keras terhadap pelanggarnya,
berupa penolakan atau pengadilan.
119
Sosialisasi ialah suatu proses belajar anggota
masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan
diri dengan unsur budaya yang ada. Tujuan
sosialisasi adalah untuk memberikan keterampilan
dan pengetahuan, menambah kemampuan
berkomunikasi, membantu pengendalian fungsi-
fungsi organik, dan membiasakan individu dengan
nilai-nilai dan kepercayaan pokok.
Proses sosialisasi dilaksanakan oleh pihak-pihak
yang dinamakan agen sosialisasi. Tokoh sosiologi
Fuller dan Jacobs mengidentifikasi empat agen
sosialisasi utama, yaitu keluarga, teman bermain,
sekolah, dan media massa. Dalam masyarakat agen-
agen sosialisasi tidak terbatas padakeempat agen
ini saja, sebab proses sosialisasi akan diterima oleh
setiap individu sepanjang hidupnya.
Prosessosialisasipertamayangdijalaniindividu
semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota
masyarakat disebut sosialisasi primer. Setelah
sosialisasiprimer,individukemudianmasukkedalam
sosialisasi sekunder, yakni proses berikutnya yang
memperkenalkan individu yang telah disosialisasi
ke dalam sektor baru di dalam masyarkat. Contoh
sosialisasi sekunder antara lain adalah proses
sosialisasi di sekolah dan tempat ibadah.
SosialisasiPelajaran
4
120
Robert MZ. Lawang mendefinisikan perilaku
menyimpang sebagai semua tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku
dari sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk
memperbaiki perilaku yang menyimpang. Pelaku
yang melakukan penyimpangan itu disebut devian
(deviant), sedangkan perilaku yang sesuai dengan
norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat
disebut konformitas.
Perilaku penyimpangan dapat terjadi akibat
proses sosialisasi yang tidak sempurna, proses
sosialisasi subkebudayaan menyimpang, serta hasil
proses belajar yang menyimpang melalui interaksi
dengan orang lain yang sudah berpengalaman.
Ditinjau dari dampak yang ditimbulkannya,
perilaku penyimpangan ada yang bersifat positif
dan negatif. Penyimpangan bersifat positif artinya
penyimpangan yang mempunyai dampak positif
terhadap sistem sosialnya. Penyimpangan bersifat
negatif adalah penyimpangan dimana tindakan
pelaku mengarah kepada nilai-nilai sosial yang
dipandang rendah dan berdampak buruk atau
mengganggu sistem sosial. Contohnya tindak
kriminal, perbuatan asusila dan pengedaran obat
terlarang.
	 Berdasarkan pelakunya, perilaku menyim­
pang dapat dibagi dua, yaitu penyimpangan primer
danpenyimpangansekunder.Penyimpanganprimer
adalah perilaku menyimpang yang hanya dilakukan
sementara (temporer) dan tidak berulang kali.
Penyimpangansekunderialahperilakumenyimpang
yang dilakukan secara khas dan terus-menerus
sehingga seseorang dapat dikenal sebagai individu
yang perilakunya selalu menyimpang. Contohnya,
aksi kekerasan oleh kelompok preman.
Perilaku MenyimpangPelajaran
5
121
Pengendalian sosial yaitu proses, baik yang
berlangsung disengaja maupun tidak disengaja,
yang bersifat mendidik, mengajak, atau memaksa
warga masyarakat untuk mematuhi norma-norma
atau nilai-nilai yang berlaku. Pengendalian sosial
memilikibeberapafungsipentingdalammasyarakat,
yaitu mempertebal keyakinan masyarakat terhadap
norma sosial, memberikan imbalan kepada warga
masyarakat yang menaati norma, mengembangkan
rasa malu dan rasa takut, serta menciptakan sistem
hukum.
Pengendalian SosialPelajaran
6
Pengendalian sosial dapat diselenggarakan
melalui cara formal dan informal. Pengendalian
secaraformaldilakukansecaraformalolehlembaga-
lembaga pendidikan, agama, lembaga peradilan,
dansebagainya.Pengendaliansosialsecarainformal
biasanya dilakukan melalui orang per orang dalam
bentuk desas desus hingga pengucilan.
Berdasarkansifatnya,pengendaliansosialdapat
dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu preventif
dan represif. Pengendalian sosial preventif bersifat
mencegahdandilakukansebelumterjadigangguan
atau penyimpangan. Sebaliknya, pengendalian
sosial represif dilakukan setelah terjadi gangguan
atau penyimpangan, tujuannya untuk memulihkan
dan mengembalikan keadaan individu seperti
semula.
122
Struktursosialadalahkeseluruhanjalinanantara
unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah
sosial,lembaga-lembagasosial,kelompok-kelompok
sosial, dan lapisan-lapisan atau strata sosial.
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin
adalah perbedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat
(hierarkis).
Menurut Soerjono Soekanto, dasar-dasar
stratifikasi sosial adalah kekayaan dan penghasilan,
kekuasaan dan wewenang, ilmu pengetahuan dan
pendidikan, kehormatan, dan keturunan.
Ditinjau dari kriteria yang digunakan dalam
membedakanstrata,terdapattigabentukstratifikasi
sebagai berikut.
1.	 Stratifikasi berdasarkan kriteria ekonomi
	 Masyarakat dibedakan ke dalam tiga lapisan.
Lapisan atas untuk kelompok orang kaya yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara
berlebih. Lapisan menengah terdiri dari orang-
orang yang mampu memenuhi kebutuhan
primernya.Lapisanbawahbagikelompokorang
miskinyangbelumdapatmemenuhikebutuhan
primernya.
Stratifikasi SosialPelajaran
7
2.	 Stratifikasi berdasarkan kriteria sosial
	 Masyarakat dikategorikan menurut status atau
kedudukansosialsepertiketurunan,pendidikan,
dan pekerjaannya.
3.	 Stratifikasi berdasarkan kriteria politik
	 Dalambentukstratifikasiini,dasarpelapisannya
adalah kekuasaan dan wewenang. Menurut
Mac Iver, ada tiga tipe stratifikasi politik,
yaitu tipe kasta, oligarki, dan demokrasi.
Stratifikasi dengan tipe kasta memiliki garis
lapisan yang tegas dan kaku, sehingga tidak
mengizinkan adanya mobilitas sosial atau
perpindahan individu dari lapisan yang satu
ke lapisan lainnya. Stratifikasi dengan tipe
oligarki merupakan sistem lapisan kekuasaan
dengan garis pemisah yang tegas dan biasanya
dijalankan oleh beberapa orang atau kelompok
yang berkuasa. Stratifikasi bertipe demokrasi
merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan
pembagian tugas yang jelas.
123
Diferensiasi sosial ialah pembedaan warga
masyarakat secara horizontal. Diferensiasi sosial
terjadi karena adanya perbedaan karakteristik atau
kondisi fisik dan sosial budaya yang sifatnya tidak
menimbulkan jenjang antara kelompok masyarakat
yang satu dengan yang yang lainnya.
Diferensiasi sosial dapat digolongkan menjadi
dua bentuk, yakni diferensiasi sosial berdasarkan
kondisi fisik dan diferensiasi sosial berdasarkan
kondisi sosial budaya. Kondisi sosial budaya antara
lain perbedaan suku bangsa, agama, dan profesi.
Kondisi fisik contohnya perbedaan ras dan jenis
kelamin. Ras ialah kelompok manusia yang memiliki
ciri-ciri fisik atau tubuh sama. Menurut A.L. Kroeber
terdapat empat ragam besar ras di dunia, yaitu
Austroloid (Aborigin), Kaukasoid (Nordic, Alpin,
Mediterania, dan Indic), Mongoloid (Asiatic, Melayu,
Indian, dan Eskimo) serta Negroid (Negro, Negrito,
dan Melanesian).
Diferensiasi SosialPelajaran
8
124
Konflik sering kali menjadi bagian dari interaksi
sosialmanusia.LewisA.Cosermendefinisikankonflik
sebagai sebuah perjuangan mengenai nilai dan
tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya
yang bersifat langka dengan maksud menetralkan,
mencederai hingga melenyapkan lawan.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat
empat faktor yang dapat menyebabkan konflik,
yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan
antarkebudayaan, perbedaan kepentingan, dan
perbedaan sosial. Bentuk konflik sendiri bermacam-
macam, seperti terlihat dalam tabel berikut.
Berdasarkan faktor
penyebab, wujud, ruang
lingkup, dan konflik yang
terjadi dalam masyarakat.
1.
2.
3.
Konflik pribadi, terdiri atas
konflik status dan konflik
peranan.
Konflik antarpribadi.
Konflik antarkelompok,
meliputi konflik rasial,
konflik kelas sosial, konflik
antarorganisasi dan agama.
Berdasarkan kedudukan
pihak-pihak yang
berkonflik.
1.
2.
3.
Konflik vertikal
Konflik horizontal
Konflik diagonal
Menurut perwujudannya. 1.
2.
Konflik terbuka
Konflik tersembunyi
Berdasarkan sifat atau
kondisinya.
1.
2.
3.
Konflik lemah
Konflik keras
Kontravensi
Konflik dan Integrasi SosialPelajaran
9
Penanggulangan konflik dapat dilakukan
dengan cara-cara konsiliasi, arbitrasi, mediasi,
dan ajudikasi. Selain itu, konflik juga dapat diatasi
melalui tindakan-tindakan bersifat cooperativeness
dan assertiveness dalam bentuk penghindaran,
kompetisi, akomodasi, kompromi, dan kolaborasi.
125
Mobilitas SosialPelajaran
10
Secara etimologis, kata mobilitas sosial berasal
dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang artinya mudah
dipindahkan atau banyak bergerak. Mobilitas sosial
terjadi ketika seseorang berpindah dari suatu posisi
ke posisi lain, baik vertikal (antarlapisan sosial yang
berbeda) maupun horizontal (dalam lapisan sosial
yang sama).
Berdasarkan pelakunya, mobilitas dapat
terjadi antargenerasi atau intergenerasi, dan secara
intragenerasi. Berdasarkan arah perubahannya,
mobilitas sosial dapat dibagi menjadi dua, yaitu
mobilitashorizontaldanmobilitasvertikal.Mobilitas
vertikaldapatdibedakanmenjadiduamacam,yakni
mobilitasvertikalnaik(socialclimbing)danmobilitas
vertikal turun (social sinking).
Mobilitas sosial, khususnya yang vertikal atau
gerak sosial naik (social climbing), lebih mudah
terjadi pada masyarakat yang stratifikasi sosialnya
terbuka. Misalnya, pada masyarakat industri atau
modern yang menghargai prestasi, atau untuk
demi mendorong perubahan untuk meningkatkan
kualitas hidup. Adapun beberapa faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya mobilitas sosial yaitu
faktor struktural, individu, status sosial, keadaan
ekonomi, demografi, situasi politik, dan motif-
motif keagamaan. Sebaliknya, faktor-faktor yang
bisa menghambat mobilitas sosial, antara lain
kemiskinan, diskriminasi kelas, sosialisasi yang kuat,
serta perbedaan jenis kelamin, ras, dan agama.
Pitirim A. Sorokin mengemukakan bahwa ada
beberapa saluran yang bisa digunakan individu
untuk melakukan mobilitas sosial, yaitu angkatan
bersenjata,pendidikan,organisasipolitik,organisasi
ekonomi,organisasiprofesi,organisasikeolahragaan,
lembaga keagamaan dan perkawinan.
126
A. 	 Kelompok Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa
membutuhkan manusia lain dalam memenuhi
kebutuhannya. Hal ini mendorong manusia untuk
hidup di dalam kelompok. Menurut Soejono
Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau
kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena
adanya hubungan di antara mereka secara timbal
balik dan saling memengaruhi. Hendro Puspito
mendefinisikan kelompok sosial sebagai suatu
kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-
individuyangmelaksanakanperan-perannyasecara
berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Terbentuknya kelompok sosial pada umumnya
didasari oleh adanya kepentingan yang sama,
faktor geografis, daerah dan keturunan yang sama,
dan daerah asal yang sama. Kelompok sosial dapat
digolongkan ke dalam beragam bentuk berikut ini.
Berdasarkan cara terbentuknya, dibedakan
menjadi kelompok semu dan kelompok nyata.
Kelompok semu terdiri dari beberapa bentuk yaitu
kerumunan, massa dan publik. Kelompok nyata
dapat dibagi menjadi kelompok statistik, kelompok
kemasyarakatan, kelompok asosiasi, dan kelompok
sosial.
Berdasarkan erat longgarnya ikatan antar-
anggota menurut F. Tonnies, dibedakan menjadi
paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan
Kelompok Sosial dalam
Masyarakat Kultural
Pelajaran
11
(gesselschaft).Kelompokpaguyubandapatterbentuk
oleh ikatan darah, tempat, dan kesamaan ideologi.
Berdasarkan kualitas hubungan antaranggota,
digolongkan menjadi kelompok primer dan
sekunder.
Berdasarkan pencapaian tujuan, terdapat dua
macam kelompok sosial, yaitu kelompok formal dan
kelompok informal.
Berdasarkansudutpandangindividu,kelompok
sosial ada dua macam, yaitu in group (kelompok
sendiri) dan out group (kelompok luar).
Robert K. Merton mengemukakan dua macam
kelompok sosial lainnya yang ia sebut membership
group dan reference group.
B. 	 Masyarakat Multikultural
Menurut J. S Furnivall, masyarakat majemuk
adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua
atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri
tanpa ada pembauran satu sama lain dalam satu
kesatuan politik. Masyarakat yang majemuk
merupakancikalbakaldarimasyarakatmultikultural,
artinya masyarakat majemuk (plural society) yang
telah mencapai suatu kondisi keteraturan dan
keharmonisan di dalamnya.
Adanya beragam perbedaan dalam masyarakat
multikultural dapat memicu munculnya beberapa
perilaku atau gejala sosial seperti etnosentrisme,
primordialisme,diskriminasi,jaraksosial,pluralisme,
serta integrasi.
127
Perubahan SosialPelajaran
12
A. 	 Pengertian Perubahan Sosial
KingsleyDavismendefinisikanperubahansosial
sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat. Menurut Robert Mac Iver,
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
pada keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah
perubahanpadalembaga-lembagakemasyarakatan
di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi
sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai sikap dan
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial
merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek
perubahan kultural, struktural, serta proses dimana
suatu perubahan terjadi sebagai penyempurnaan
dari perubahan sebelumnya. Perubahan sosial juga
bisa terjadi pada berbagai tingkat kehidupan dan
menimbulkan ketidakseimbangan dalam sistem
yang ada dalam masyarakat.
B. 	 Teori dan Proses Perubahan Sosial
Terdapatduateoriutamapolaperubahansosial,
yakni teori siklus dan teori perkembangan atau
linear. Teori siklus menyatakan bahwa perubahan
sosial tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke
suatu titik tertentu, melainkan berputar melingkar
menurutpolatertentu.Menurutteoriperkembangan
atau linear, perubahan sosial bersifat linear atau
bergerak menuju ke suatu titik tertentu.Teori linear
dapat dibedakan menjadi dua, yakni teori evolusi
dan teori revolusi.
1. 	 Teori evolusi, berpendapat bahwa perubahan
sosial berlangsung lambat dalam jangka waktu
yang sangat lama dan biasanya merupakan
rentetan peristiwa-peristiwa kecil yang saling
mengikuti. Teori ini dibagi lagi ke dalam
tiga kelompok teori, yaitu unilinear theori of
evolution, universal theories of evolution, dan
multilineal theories of evolution.
2. 	 Teori evolusi, menyatakan bahwa perubahan
sosial dan kebudayaan berlangsung secara
cepat dan menyangkut hal-hal yang mendasar
atau pokok dalam kehidupan masyarakat.
Perubahansosialdapatterjadimelaluibeberapa
proses berikut.
1.	 Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur
kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil
kebudayaan, dan sebagainya) dari individu
kepada individu lain, dari satu golongan ke
golongan lain dalam suatu masyarakat atau
dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari
pengertian tersebut dapat dibedakan dua
128
macam difusi, yaitu difusi intra masyarakat dan
difusi antar masyarakat.
2.	 Akulturasi adalah adalah proses penerimaan
nunsur-unsur kebudayaan dari luar secara
lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas
kepribadian kebudayaan asal.
3.	 Asimilasiadalahprosespenerimaanunsur-unsur
kebudayaan dari luar yang bercampur dengan
unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi ke
budayaan baru.
4.	 Akomodasi, yakni suatu proses yang menuju
kepadaupaya-upayamanusiauntukmeredakan
pertentangan atau mencapai kestabilan
interaksi sosial.
C. 	 Dampak Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat menghasilkan dampak
yang positif dan negatif. Beberapa dampak yang
positif yaitu terjadinya modernisasi, demokrasi dan
globalisasi. Dampak yang bersifat negatif antara
lain westernisasi, sekularisme, konsumerisme, dan
hedonisme.
129
Secara umum, lembaga sosial dapat diartikan
sebagai suatu sistem norma untuk mencapai suatu
tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting.
Lembaga sosial juga sering disebut sebagai pranata
sosial, institusi sosial, dan lembaga kemasyarakatan.
Wujud dari lembaga sosial antara lain asosiasi dan
organisasi.
Gillin & Gillin mengkategorikan lembaga-
lembaga sosial ke dalam berbagai tipe berikut.
1.	 Berdasarkan proses perkembangannya
	Received institution, yakni lembaga
yang tidak disengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat. Misalnya, lembaga
perkawinan.
	Enacted institution, merupakan lembaga
yang sengaja dibentuk untuk mencapai
tujuan tertentu. Contohnya, lembaga
hukum dan pendidikan.
2. 	Berdasarkan sifat penyebarannya
	Generalinstitutionyaitulembagasosialyang
dikenal oleh sebagian besar masyarakat
dunia.
	Restructed institution yaitu lembaga yang
hanya dikenal oleh masyarakat tertentu.
3. 	Berdasarkan fungsinya
	 Operativeinstitution, adalah lembaga sosial
yang menghimpun pola atau cara-cara
tertentu yang diperlukan untuk mencapai
tujuan masyarakat yang bersangkutan.
	Regulative institution, yaitu lembaga sosial
yang mengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan yang ada dalam masyarakat.
4. 	 Berdasarkan penerimaan masyarakat
5. 	 Berdasarkan sistem nilai
Lembaga-lembaga sosial memiliki fungsi laten
dan fungsi manifes sebagai berikut.
Lembaga Sosial Fungsi Manifes Fungsi Laten
Lembaga
keluarga
Reproduksi,
sosialisasi, afeksi,
ekonomi, proteksi,
pengawasan sosial,
pemberian status.
Sarana untuk menutup
rasa malu dari
anggapan bahwa orang
yang tidak menikah
tidak laku.
Lembaga
pendidikan
Bekal mencari nafkah,
mengembangkan
bakat, melestarian
kebudayaan,
menanamkan
keterampilan.
Mengurangi
pengendalian orang
tua, mendiakan sarana
pembangkangan,
mempertahankan
sistem kelas sosial,
menunda kedewasaan.
Lembaga
politik
Memelihara
ketertiban di dalam,
menjaga keamanan di
luar, mengupayakan
kesejahteraan umum,
mengatur proses
politik.
Saluran mobilitas
vertikal, sarana
menambah kekayaan.
Lembaga
ekonomi
Mengatur proses
produksi, pertukaran
barang dan tenaga
kerja, pengupahan,
perolehan
keuntungan, dan
sebagainya.
Menimbulkan
pemukiman kumuh,
mengakibatkan
pencemaran
lingkungan.
Lembaga
agama
Pedoman hidup dan
prinsip benar atau
salah, mengatur
hubungan manusia
dengan Tuhan,
memberi identitas
moral.
Membagi masyarakat
ke dalam golongan
sosial dan kelas sosial,
sarana mempelajari
kepemimpinan, dan
sebagainya.
Lembaga SosialPelajaran
13
130
Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian
langkah-langkah atau kegiatan ilmiah dalam rangka
pemecahanmasalah.Sebagaisuatukegiatanilmiah,
maka dalam pelaksanaannya suatu penelitian harus
mengikuti tiga syarat penting, yakni sistematis,
terencana dan mengikuti konsep ilmiah. Peneliti
dituntut untuk memiliki sikap yang objektif,
kompeten dan faktual. Selain itu peneliti juga harus
memiliki cara berpikir yang skeptis, analitis, kritis,
jujur dan terbuka.
Secara garis besar, prosedur penelitian dibagi
ke dalam tiga langkah pokok berikut ini.
1.	 Menyusun rancangan penelitian
	 Rancangan penelitian merupakan pokok
perencanaan bagi seluruh kegiatan penelitian
yang tercakup dalam satu kesatuan langkah.
Penyusunannya terdiri dari enam tahap, yaitu:
a.	 Memilih topik atau masalah;
b.	 Melakukan kegiatan prapenelitian atau
studi pendahuluan;
c.	 Merumuskan masalah;
d.	 Menentukan dugaan sementara (asumsi)
dan hipotesis;
e.	 Menentukan metode dan pendekatan
(kuantitatif atau kualitatif);
f.	 Menentukan variabel (jika kuantitatif) dan
sumber data;
g.	 Membuat instrumen penelitian, seperti
angket (kuesioner) dan daftar pertanyaan
wawancara.
2.	 Pelaksanaan penelitian
	 Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam
empat tahap, yaitu:
a.	 Menentukan teknik dan dan membuat
instrumen
	 Instrumen yang digunakan dapat berupa
angket (kuesioner) atau daftar pertanyaan
wawancara.
	 Sampel merupakan bagian dari populasi yang
akan diteliti. Beberapa teknik pengambilan
sampel, yaitu:
 Sampel acak sederhana;		
	Sampel sebanding (proportional sampling);
 Sampel sistematik;			
	Sampel bertujuan (purposive sampling);
 Sampel berstrata;			
	Sampel bola salju (snowball sampling);
	Sampel cluster;
	 Sampel kebetulan (accidental sampling);
 Sampel kuota.
b.	 Mengumpulkan dan mengolah data.
c.	 Analisis dan interpretasi data.
	 Analisis data adalah proses penyederhanaan
data sehingga mudah dibaca. Ada dua macam
analisis, yakni analisis kualitatif dan kuantitatif.
d.	 Menarik kesimpulan.
3.	 Pembuatan Laporan Penelitian
Laporanpenelitiandibuatagaroranglaindapat
memahami, menilai dan bahkan menguji hasil
Penelitian SosialPelajaran
14
131
penelitian. Oleh karena itu, suatu laporan penelitian
harus bersifat komunikatif (menggunakan bahasa
yang baik dan benar) dan sistematis (teratur).
Penulisannya secara garis besar terdiri atas tiga
bagian berikut.
a.	 Pendahuluan, meliputi halaman judul, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, gambar dan
grafik.
b.	 Isi,meliputibabpendahuluan,babpendahuluan,
babtinjauanpustaka,babmetodologipenelitian,
babpelaksanaanpenelitian,babhasilpenelitian,
pembahasan serta bab kesimpulan dan saran.
c.	 Penutup,meliputidaftarpustaka,lampiran,dan
indeks.

More Related Content

What's hot

Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
RianRinaldi3
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32
dinnianggra
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologi
abd_
 
Konsep realitas sosial
Konsep realitas sosialKonsep realitas sosial
Konsep realitas sosial
deanaaL
 
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatSosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Meita Purnamasari
 
Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)
Paarief Udin
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
Fathur Marah
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
Fathur Marah
 
Nilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosialNilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosial
El Ibrahimy
 

What's hot (20)

Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
 
sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2sosialisasi kelas X semester 2
sosialisasi kelas X semester 2
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
 
Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32Power point sap-sosiologi-32
Power point sap-sosiologi-32
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologi
 
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma SosialSosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
Sosiologi kelas X BAB 2: Nilai dan Norma Sosial
 
Konsep realitas sosial
Konsep realitas sosialKonsep realitas sosial
Konsep realitas sosial
 
Rangkuman materi sosiologi kelas x lengkap
Rangkuman materi sosiologi kelas x lengkapRangkuman materi sosiologi kelas x lengkap
Rangkuman materi sosiologi kelas x lengkap
 
Modul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas XModul kd 2 sosiologi kelas X
Modul kd 2 sosiologi kelas X
 
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatSosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
 
Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)Isna wati (xii ips 1)
Isna wati (xii ips 1)
 
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosFatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
 
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakatSosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
Sosiologi 1 menyelami fenomena sosial di masyarakat
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakat
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Nilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosialNilai sosial dan norma sosial
Nilai sosial dan norma sosial
 
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Sosial Budaya DasarIlmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Sosial Budaya Dasar
 

Viewers also liked

A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
SlideShare
 

Viewers also liked (10)

Soal Try Out UN Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Try Out UN Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)Soal Try Out UN Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Try Out UN Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
 
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
Soal UAS Sosiologi Kelas X & Kunci Jawaban (2014)
 
Power point-sosiologi
Power point-sosiologiPower point-sosiologi
Power point-sosiologi
 
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-SosiologiStruktur sosial-IPS-Sosiologi
Struktur sosial-IPS-Sosiologi
 
KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016
KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016
KISI-KISI UJIAN NASIONAL SMA 2016
 
FIQIH KELAS 10 LENGKAP
FIQIH KELAS 10 LENGKAP FIQIH KELAS 10 LENGKAP
FIQIH KELAS 10 LENGKAP
 
Stratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasiStratifikasi sosial presentasi
Stratifikasi sosial presentasi
 
Prediksi Soal UN Sosiologi 2017
Prediksi Soal UN Sosiologi 2017Prediksi Soal UN Sosiologi 2017
Prediksi Soal UN Sosiologi 2017
 
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
 

Similar to Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi

Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
Paarief Udin
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
Paarief Udin
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistik
Ainul Mukarrob
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
ahmad sururi
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
Faishal Dany
 
1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology
verry13
 

Similar to Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi (20)

Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologiPengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docxETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
ETIKA KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.docx
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
 
Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1Arvin siregar xii ips 1
Arvin siregar xii ips 1
 
Sosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai IlmuSosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai Ilmu
 
Moral
MoralMoral
Moral
 
Makalah institusi sosial
Makalah institusi sosialMakalah institusi sosial
Makalah institusi sosial
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistik
 
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
Pancasila sebagai etika politik (pertemuan 7)
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3Makal kel 2 dr kel 3
Makal kel 2 dr kel 3
 
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan HidupRaffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
Raffi Darmawan Manusia dan Pandangan Hidup
 
Manusia dan Kebudayaan
Manusia dan KebudayaanManusia dan Kebudayaan
Manusia dan Kebudayaan
 
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptxTUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
TUGAS ETIKA PROF WASPODO.pptx
 
1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology1. pengantar-sosiology
1. pengantar-sosiology
 

More from Iswi Haniffah

Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Iswi Haniffah
 

More from Iswi Haniffah (20)

Makalah Musik Era Klasik
Makalah Musik Era KlasikMakalah Musik Era Klasik
Makalah Musik Era Klasik
 
Kesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak LumajangKesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak Lumajang
 
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak JogjaApresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
 
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaPengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
 
Akhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralAkhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan Moral
 
Opini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiOpini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan Esai
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaKerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
 
Presentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahPresentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazah
 
Sifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negaraSifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negara
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)
 
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
 
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
 
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan LogaritmaMateri UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Materi KRR: Narkoba
Materi KRR: NarkobaMateri KRR: Narkoba
Materi KRR: Narkoba
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Ringkasan Materi UAN SMA IPS: Sosiologi

  • 2. 114 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Tentang Masyarakat Pelajaran 1 Sosiologiberasaldaribahasalatin,socius(teman) dan logos (pembicaraan). Secara harfiah, sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari atau menempatkan masyarakat sebagai objek studinya. Caranya adalah dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Auguste Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang memiliki naluri untuk senantiasa hidupbersamadengansesamanya.MenurutRoucek danWarren,sosiologiadalahilmuyangmempelajari hubungan manusia dalam kelompok. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemadi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Sebagai disiplin ilmu, sosiologi memiliki sifat, hakekat serta ciri-ciri utama sebagai berikut. Sifat dan hakekat Ciri utama 1. 2. Termasuk ilmu sosial. Bersifat kategoris, membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan apa yang seharusnya terjadi. 1. 2. Empiris, didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat, sehingga hasilnya tidak spekulatif. Teoritis, berusaha menyusun abstraksi dan hasil- hasil observasi. 3. 4. 5. 6. 7. Merupakan ilmu pengetahuan murni, bukan terapan. Bersifat abstrak, memperhatikan pola dan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Bertujuan menghasilkan beragam pengertian dan pola-pola umum. Merupakan ilmu pengetahuan yang rasional. Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, bukan khusus. 3. 4. Kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada. Non-etis, yakni yang dipermasahkan bukan baik- buruknya fakta tertentu, melainkan bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Ada beragam metode yang sering digunakan dalam penelitian sosiologi. 1. Metode statistik, merupakan metode yang seringdigunakanuntukmenjelaskanhubungan sebab akibat. Teknik yang sering digunakan ialah teknik penghitungan (enumerasi). 2. Metode eskperimen, yakni metode yang mem­ ban­dingkan percobaan pada dua kelompok.
  • 3. 115 3. Metode induktif adalah metode yang mempelajari suatu gejala yang khusus untuk memperoleh kaidah umum. 4. Metode deduktif - kebalikan dari induktif, mempelajari gejala umum untuk memperoleh kaidah yang khusus. 5. Metode studi kasus, digunakan untuk meneliti kebenaran suatu peristiwa tertentu. 6. Metode survei, menggunakan angket, wawan­ cara, ataupun observasi lapangan untuk memperoleh data dari kehidupan masyarakat secara langsung. 7. Metode partisipasi, digunakan untuk meng­ adakan penelitian terhadap kepentingan kelompok. Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa meng­­ungkapkan identitas sebagai peneliti dan tidak boleh terlibat secara emosional terhadap kelompok yang ditelitinya. 8. Metode empiris dan rasionalistis, artinya menyandarkan diri pada fakta yang ada dalam masyarakat dan mengutamakan pemikiran sehat untuk memahami masalah sosial yang dikaji. 9. Metodestudipustaka,adalahmetodepengum­ pulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literatur di perpustakaan
  • 4. 116 Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar interaksi sosial dapat terjadi, yaitu kontak sosial dan komunikasi. 1. Kontak sosial Kontak sosial dapat dibagi menjadi dua. Kontak sosial yang terjadi secara langsung atau tatap muka disebut kontak primer. Kontak sosial yang terjadi secara tidak langsung atau melalui perantara disebut kontak sekunder. Kontak sekunder juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu kontak sekunder langsung (menggunakan alat tertentu seperti telepon) dan kontak sekunder tidak langsung (menggunakan orang lain sebagai perantara). 2. Komunikasi Komunikasiyaitupenyampaianpesandaripihak satu ke pihak lain. Interaksi sosial dapat berlangsung melalui proses asosiatif atau disosiatif. Proses asosiatif yaitu proses interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama. Bentuknya berupa asimilasi, akomodasi, akulturasi dan kerja sama. Proses disosiatif adalah proses interaksi sosial yang cenderung mengarah pada timbulnya perpecahan. Bentuknya meliputi kompetisi (persaingan), konflik (pertentangan) dan kontravensi. Proses interaksi sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini. a. Imitasi, yaitu suatu tindakan meniru sikap, tingkah laku dan penampilan orang lain seperti gaya bicara, gerak tubuh, dan kebiasaan lainnya. b. Identifikasi, yaitu kecenderungan seseorang yang ingin sama perilakunya dengan orang lain yang menjadi idolanya. c. Sugesti,artinyacarapemberiansuatupandangan ataupengaruholehseseorangkepadaoranglain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut tanpa berpikir secara kritis dan rasional. d. Simpati, adalah perasaan tertarik yang timbul dalamdiriseseorangdankemampuanseseorang untuk ikut merasakan suatu keadaan atau peristiwan yang dialami orang lain. Misalnya, ketika tetangga kita mengalami musibah, kita ikut merasakan kesedihan mereka. e. Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh yang diberikan oleh individu kepada individu lain, sehingga individu yang diberi motivasimenurutiataumelaksanakanapayang diberikan itu secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. f. Empatiadalahproseskejiwaanseseoranguntuk larut dalam perasaan orang lain, baik suka maupun duka. Interaksi SosialPelajaran 2
  • 5. 117 A. Nilai Sosial Nilai ialah konsepsi abstrak tentang sesuatu yang berharga dalam diri manusia mengenai baik dan buruk. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, secara umum nilai dapat dibedakan kedalam tiga macam, yaitu nilai vital, material dan kerohanian. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik manusia. Misalnya makanan dan minuman. Nilai vital, artinya segala sesuatu yang berguna untuk mengadakan kegiatan atau aktivitas. Contohnya sabityangdigunakanpetanidanpisauyangmenjadi alat kerja seorang juru masak. Nilaikerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Berdasarkansumbernya,nilaikerohaniandapatdiba gi lagi menjadi empat jenis yaitu: 1. Nilai kebenaran, bersumber dari akal manusia (cipta); 2. Nilai keindahan atau estetika, bersumber dari unsur rasa manusia (estetika); 3. Nilai moral atau kebaikan, bersumber dari kehendak manusia (karsa); 4. Nilai religius, bersumber pada ke-Tuhanan. Nilai sosial memiliki beberapa fungsi berikut dalam masyarakat, yaitu: 1. Menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok; 2. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku; 3. Penentuterakhirbagimanusiadalammemenuhi peran sosialnya; 4. Menjadi alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat; 5. Menjadi pengawas atau kontrol manusia. B. Norma Sosial Norma sosial adalah patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsinya adalah untuk memberi batasan berupa perintah atau larangan dalam berperilaku, memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan nilai yang berlaku dimasyarakatdanmenjagasolidaritasantaranggota masyarakat. Oleh karena fungsi-fungsi tersebut, makasosialisasinormamemilikiperanyangpenting dalam mewujudkan ketertiban sosial. Ditinjau dari asalnya, kita dapat menemukan berbagai norma berikut dalam masyarakat. 1. Norma agama adalah peraturan yang sifatnya mutlak, tidak dapat ditawar-tawar dan diubah ukurannya, karena berasal dari Tuhan; 2. Norma susila merupakan peraturan sosial yang berasal dari hati nurani manusia yang menghasilkan akhlak, sehingga ia dapat membedakan yang baik dan yang buruk; 3. Norma hukum ialah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, contohnya undang-undang dan berbagai keputusan pemerintah lainnya; Nilai dan Norma SosialPelajaran 3
  • 6. 118 4. Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarahpadahal-halyangberkenaandengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat; 5. Norma kebiasaan yakni sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak mengenai perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebutmenjadikebiasaanindividu.Contohnya kebiasaan mengunjungi sanak saudara saat lebaran. Jika dilanggar, sanksinya bisa berupa celaan, kritik, dan pengucilan. Berdasarkan daya pengikatnya, norma dibedakan menjadi empat. 1. Cara (usage) merupakan norma yang daya pengikatnya sangat lemah; 2. Kebiasaan (folkways) ialah aturan yang daya pengikatnya lebih kuat dari usage; 3. Tata kelakuan (mores) ialah aturan yang telah diterimamasyarakatdanbiasanyaberhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan; 4. Adat istiadat (custom) merupakan aturan yang memiliki sanksi keras terhadap pelanggarnya, berupa penolakan atau pengadilan.
  • 7. 119 Sosialisasi ialah suatu proses belajar anggota masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur budaya yang ada. Tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan, menambah kemampuan berkomunikasi, membantu pengendalian fungsi- fungsi organik, dan membiasakan individu dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok. Proses sosialisasi dilaksanakan oleh pihak-pihak yang dinamakan agen sosialisasi. Tokoh sosiologi Fuller dan Jacobs mengidentifikasi empat agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, teman bermain, sekolah, dan media massa. Dalam masyarakat agen- agen sosialisasi tidak terbatas padakeempat agen ini saja, sebab proses sosialisasi akan diterima oleh setiap individu sepanjang hidupnya. Prosessosialisasipertamayangdijalaniindividu semasa kecil, melalui mana ia menjadi anggota masyarakat disebut sosialisasi primer. Setelah sosialisasiprimer,individukemudianmasukkedalam sosialisasi sekunder, yakni proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke dalam sektor baru di dalam masyarkat. Contoh sosialisasi sekunder antara lain adalah proses sosialisasi di sekolah dan tempat ibadah. SosialisasiPelajaran 4
  • 8. 120 Robert MZ. Lawang mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dari sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang. Pelaku yang melakukan penyimpangan itu disebut devian (deviant), sedangkan perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat disebut konformitas. Perilaku penyimpangan dapat terjadi akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna, proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang, serta hasil proses belajar yang menyimpang melalui interaksi dengan orang lain yang sudah berpengalaman. Ditinjau dari dampak yang ditimbulkannya, perilaku penyimpangan ada yang bersifat positif dan negatif. Penyimpangan bersifat positif artinya penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosialnya. Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan dimana tindakan pelaku mengarah kepada nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berdampak buruk atau mengganggu sistem sosial. Contohnya tindak kriminal, perbuatan asusila dan pengedaran obat terlarang. Berdasarkan pelakunya, perilaku menyim­ pang dapat dibagi dua, yaitu penyimpangan primer danpenyimpangansekunder.Penyimpanganprimer adalah perilaku menyimpang yang hanya dilakukan sementara (temporer) dan tidak berulang kali. Penyimpangansekunderialahperilakumenyimpang yang dilakukan secara khas dan terus-menerus sehingga seseorang dapat dikenal sebagai individu yang perilakunya selalu menyimpang. Contohnya, aksi kekerasan oleh kelompok preman. Perilaku MenyimpangPelajaran 5
  • 9. 121 Pengendalian sosial yaitu proses, baik yang berlangsung disengaja maupun tidak disengaja, yang bersifat mendidik, mengajak, atau memaksa warga masyarakat untuk mematuhi norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku. Pengendalian sosial memilikibeberapafungsipentingdalammasyarakat, yaitu mempertebal keyakinan masyarakat terhadap norma sosial, memberikan imbalan kepada warga masyarakat yang menaati norma, mengembangkan rasa malu dan rasa takut, serta menciptakan sistem hukum. Pengendalian SosialPelajaran 6 Pengendalian sosial dapat diselenggarakan melalui cara formal dan informal. Pengendalian secaraformaldilakukansecaraformalolehlembaga- lembaga pendidikan, agama, lembaga peradilan, dansebagainya.Pengendaliansosialsecarainformal biasanya dilakukan melalui orang per orang dalam bentuk desas desus hingga pengucilan. Berdasarkansifatnya,pengendaliansosialdapat dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu preventif dan represif. Pengendalian sosial preventif bersifat mencegahdandilakukansebelumterjadigangguan atau penyimpangan. Sebaliknya, pengendalian sosial represif dilakukan setelah terjadi gangguan atau penyimpangan, tujuannya untuk memulihkan dan mengembalikan keadaan individu seperti semula.
  • 10. 122 Struktursosialadalahkeseluruhanjalinanantara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial,lembaga-lembagasosial,kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan atau strata sosial. Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hierarkis). Menurut Soerjono Soekanto, dasar-dasar stratifikasi sosial adalah kekayaan dan penghasilan, kekuasaan dan wewenang, ilmu pengetahuan dan pendidikan, kehormatan, dan keturunan. Ditinjau dari kriteria yang digunakan dalam membedakanstrata,terdapattigabentukstratifikasi sebagai berikut. 1. Stratifikasi berdasarkan kriteria ekonomi Masyarakat dibedakan ke dalam tiga lapisan. Lapisan atas untuk kelompok orang kaya yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara berlebih. Lapisan menengah terdiri dari orang- orang yang mampu memenuhi kebutuhan primernya.Lapisanbawahbagikelompokorang miskinyangbelumdapatmemenuhikebutuhan primernya. Stratifikasi SosialPelajaran 7 2. Stratifikasi berdasarkan kriteria sosial Masyarakat dikategorikan menurut status atau kedudukansosialsepertiketurunan,pendidikan, dan pekerjaannya. 3. Stratifikasi berdasarkan kriteria politik Dalambentukstratifikasiini,dasarpelapisannya adalah kekuasaan dan wewenang. Menurut Mac Iver, ada tiga tipe stratifikasi politik, yaitu tipe kasta, oligarki, dan demokrasi. Stratifikasi dengan tipe kasta memiliki garis lapisan yang tegas dan kaku, sehingga tidak mengizinkan adanya mobilitas sosial atau perpindahan individu dari lapisan yang satu ke lapisan lainnya. Stratifikasi dengan tipe oligarki merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan biasanya dijalankan oleh beberapa orang atau kelompok yang berkuasa. Stratifikasi bertipe demokrasi merupakan sistem lapisan kekuasaan dengan pembagian tugas yang jelas.
  • 11. 123 Diferensiasi sosial ialah pembedaan warga masyarakat secara horizontal. Diferensiasi sosial terjadi karena adanya perbedaan karakteristik atau kondisi fisik dan sosial budaya yang sifatnya tidak menimbulkan jenjang antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang yang lainnya. Diferensiasi sosial dapat digolongkan menjadi dua bentuk, yakni diferensiasi sosial berdasarkan kondisi fisik dan diferensiasi sosial berdasarkan kondisi sosial budaya. Kondisi sosial budaya antara lain perbedaan suku bangsa, agama, dan profesi. Kondisi fisik contohnya perbedaan ras dan jenis kelamin. Ras ialah kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik atau tubuh sama. Menurut A.L. Kroeber terdapat empat ragam besar ras di dunia, yaitu Austroloid (Aborigin), Kaukasoid (Nordic, Alpin, Mediterania, dan Indic), Mongoloid (Asiatic, Melayu, Indian, dan Eskimo) serta Negroid (Negro, Negrito, dan Melanesian). Diferensiasi SosialPelajaran 8
  • 12. 124 Konflik sering kali menjadi bagian dari interaksi sosialmanusia.LewisA.Cosermendefinisikankonflik sebagai sebuah perjuangan mengenai nilai dan tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang bersifat langka dengan maksud menetralkan, mencederai hingga melenyapkan lawan. Menurut Soerjono Soekanto, terdapat empat faktor yang dapat menyebabkan konflik, yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan antarkebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perbedaan sosial. Bentuk konflik sendiri bermacam- macam, seperti terlihat dalam tabel berikut. Berdasarkan faktor penyebab, wujud, ruang lingkup, dan konflik yang terjadi dalam masyarakat. 1. 2. 3. Konflik pribadi, terdiri atas konflik status dan konflik peranan. Konflik antarpribadi. Konflik antarkelompok, meliputi konflik rasial, konflik kelas sosial, konflik antarorganisasi dan agama. Berdasarkan kedudukan pihak-pihak yang berkonflik. 1. 2. 3. Konflik vertikal Konflik horizontal Konflik diagonal Menurut perwujudannya. 1. 2. Konflik terbuka Konflik tersembunyi Berdasarkan sifat atau kondisinya. 1. 2. 3. Konflik lemah Konflik keras Kontravensi Konflik dan Integrasi SosialPelajaran 9 Penanggulangan konflik dapat dilakukan dengan cara-cara konsiliasi, arbitrasi, mediasi, dan ajudikasi. Selain itu, konflik juga dapat diatasi melalui tindakan-tindakan bersifat cooperativeness dan assertiveness dalam bentuk penghindaran, kompetisi, akomodasi, kompromi, dan kolaborasi.
  • 13. 125 Mobilitas SosialPelajaran 10 Secara etimologis, kata mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak. Mobilitas sosial terjadi ketika seseorang berpindah dari suatu posisi ke posisi lain, baik vertikal (antarlapisan sosial yang berbeda) maupun horizontal (dalam lapisan sosial yang sama). Berdasarkan pelakunya, mobilitas dapat terjadi antargenerasi atau intergenerasi, dan secara intragenerasi. Berdasarkan arah perubahannya, mobilitas sosial dapat dibagi menjadi dua, yaitu mobilitashorizontaldanmobilitasvertikal.Mobilitas vertikaldapatdibedakanmenjadiduamacam,yakni mobilitasvertikalnaik(socialclimbing)danmobilitas vertikal turun (social sinking). Mobilitas sosial, khususnya yang vertikal atau gerak sosial naik (social climbing), lebih mudah terjadi pada masyarakat yang stratifikasi sosialnya terbuka. Misalnya, pada masyarakat industri atau modern yang menghargai prestasi, atau untuk demi mendorong perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya mobilitas sosial yaitu faktor struktural, individu, status sosial, keadaan ekonomi, demografi, situasi politik, dan motif- motif keagamaan. Sebaliknya, faktor-faktor yang bisa menghambat mobilitas sosial, antara lain kemiskinan, diskriminasi kelas, sosialisasi yang kuat, serta perbedaan jenis kelamin, ras, dan agama. Pitirim A. Sorokin mengemukakan bahwa ada beberapa saluran yang bisa digunakan individu untuk melakukan mobilitas sosial, yaitu angkatan bersenjata,pendidikan,organisasipolitik,organisasi ekonomi,organisasiprofesi,organisasikeolahragaan, lembaga keagamaan dan perkawinan.
  • 14. 126 A. Kelompok Sosial Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan manusia lain dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini mendorong manusia untuk hidup di dalam kelompok. Menurut Soejono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi. Hendro Puspito mendefinisikan kelompok sosial sebagai suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu- individuyangmelaksanakanperan-perannyasecara berkaitan guna mencapai tujuan bersama. Terbentuknya kelompok sosial pada umumnya didasari oleh adanya kepentingan yang sama, faktor geografis, daerah dan keturunan yang sama, dan daerah asal yang sama. Kelompok sosial dapat digolongkan ke dalam beragam bentuk berikut ini. Berdasarkan cara terbentuknya, dibedakan menjadi kelompok semu dan kelompok nyata. Kelompok semu terdiri dari beberapa bentuk yaitu kerumunan, massa dan publik. Kelompok nyata dapat dibagi menjadi kelompok statistik, kelompok kemasyarakatan, kelompok asosiasi, dan kelompok sosial. Berdasarkan erat longgarnya ikatan antar- anggota menurut F. Tonnies, dibedakan menjadi paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan Kelompok Sosial dalam Masyarakat Kultural Pelajaran 11 (gesselschaft).Kelompokpaguyubandapatterbentuk oleh ikatan darah, tempat, dan kesamaan ideologi. Berdasarkan kualitas hubungan antaranggota, digolongkan menjadi kelompok primer dan sekunder. Berdasarkan pencapaian tujuan, terdapat dua macam kelompok sosial, yaitu kelompok formal dan kelompok informal. Berdasarkansudutpandangindividu,kelompok sosial ada dua macam, yaitu in group (kelompok sendiri) dan out group (kelompok luar). Robert K. Merton mengemukakan dua macam kelompok sosial lainnya yang ia sebut membership group dan reference group. B. Masyarakat Multikultural Menurut J. S Furnivall, masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain dalam satu kesatuan politik. Masyarakat yang majemuk merupakancikalbakaldarimasyarakatmultikultural, artinya masyarakat majemuk (plural society) yang telah mencapai suatu kondisi keteraturan dan keharmonisan di dalamnya. Adanya beragam perbedaan dalam masyarakat multikultural dapat memicu munculnya beberapa perilaku atau gejala sosial seperti etnosentrisme, primordialisme,diskriminasi,jaraksosial,pluralisme, serta integrasi.
  • 15. 127 Perubahan SosialPelajaran 12 A. Pengertian Perubahan Sosial KingsleyDavismendefinisikanperubahansosial sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Menurut Robert Mac Iver, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial. Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahanpadalembaga-lembagakemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai sikap dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial merupakan konsep yang mencakup aspek-aspek perubahan kultural, struktural, serta proses dimana suatu perubahan terjadi sebagai penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Perubahan sosial juga bisa terjadi pada berbagai tingkat kehidupan dan menimbulkan ketidakseimbangan dalam sistem yang ada dalam masyarakat. B. Teori dan Proses Perubahan Sosial Terdapatduateoriutamapolaperubahansosial, yakni teori siklus dan teori perkembangan atau linear. Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke suatu titik tertentu, melainkan berputar melingkar menurutpolatertentu.Menurutteoriperkembangan atau linear, perubahan sosial bersifat linear atau bergerak menuju ke suatu titik tertentu.Teori linear dapat dibedakan menjadi dua, yakni teori evolusi dan teori revolusi. 1. Teori evolusi, berpendapat bahwa perubahan sosial berlangsung lambat dalam jangka waktu yang sangat lama dan biasanya merupakan rentetan peristiwa-peristiwa kecil yang saling mengikuti. Teori ini dibagi lagi ke dalam tiga kelompok teori, yaitu unilinear theori of evolution, universal theories of evolution, dan multilineal theories of evolution. 2. Teori evolusi, menyatakan bahwa perubahan sosial dan kebudayaan berlangsung secara cepat dan menyangkut hal-hal yang mendasar atau pokok dalam kehidupan masyarakat. Perubahansosialdapatterjadimelaluibeberapa proses berikut. 1. Difusi, yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari pengertian tersebut dapat dibedakan dua
  • 16. 128 macam difusi, yaitu difusi intra masyarakat dan difusi antar masyarakat. 2. Akulturasi adalah adalah proses penerimaan nunsur-unsur kebudayaan dari luar secara lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan asal. 3. Asimilasiadalahprosespenerimaanunsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi ke budayaan baru. 4. Akomodasi, yakni suatu proses yang menuju kepadaupaya-upayamanusiauntukmeredakan pertentangan atau mencapai kestabilan interaksi sosial. C. Dampak Perubahan Sosial Perubahan sosial dapat menghasilkan dampak yang positif dan negatif. Beberapa dampak yang positif yaitu terjadinya modernisasi, demokrasi dan globalisasi. Dampak yang bersifat negatif antara lain westernisasi, sekularisme, konsumerisme, dan hedonisme.
  • 17. 129 Secara umum, lembaga sosial dapat diartikan sebagai suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting. Lembaga sosial juga sering disebut sebagai pranata sosial, institusi sosial, dan lembaga kemasyarakatan. Wujud dari lembaga sosial antara lain asosiasi dan organisasi. Gillin & Gillin mengkategorikan lembaga- lembaga sosial ke dalam berbagai tipe berikut. 1. Berdasarkan proses perkembangannya  Received institution, yakni lembaga yang tidak disengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Misalnya, lembaga perkawinan.  Enacted institution, merupakan lembaga yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya, lembaga hukum dan pendidikan. 2. Berdasarkan sifat penyebarannya  Generalinstitutionyaitulembagasosialyang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia.  Restructed institution yaitu lembaga yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu. 3. Berdasarkan fungsinya  Operativeinstitution, adalah lembaga sosial yang menghimpun pola atau cara-cara tertentu yang diperlukan untuk mencapai tujuan masyarakat yang bersangkutan.  Regulative institution, yaitu lembaga sosial yang mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat. 4. Berdasarkan penerimaan masyarakat 5. Berdasarkan sistem nilai Lembaga-lembaga sosial memiliki fungsi laten dan fungsi manifes sebagai berikut. Lembaga Sosial Fungsi Manifes Fungsi Laten Lembaga keluarga Reproduksi, sosialisasi, afeksi, ekonomi, proteksi, pengawasan sosial, pemberian status. Sarana untuk menutup rasa malu dari anggapan bahwa orang yang tidak menikah tidak laku. Lembaga pendidikan Bekal mencari nafkah, mengembangkan bakat, melestarian kebudayaan, menanamkan keterampilan. Mengurangi pengendalian orang tua, mendiakan sarana pembangkangan, mempertahankan sistem kelas sosial, menunda kedewasaan. Lembaga politik Memelihara ketertiban di dalam, menjaga keamanan di luar, mengupayakan kesejahteraan umum, mengatur proses politik. Saluran mobilitas vertikal, sarana menambah kekayaan. Lembaga ekonomi Mengatur proses produksi, pertukaran barang dan tenaga kerja, pengupahan, perolehan keuntungan, dan sebagainya. Menimbulkan pemukiman kumuh, mengakibatkan pencemaran lingkungan. Lembaga agama Pedoman hidup dan prinsip benar atau salah, mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, memberi identitas moral. Membagi masyarakat ke dalam golongan sosial dan kelas sosial, sarana mempelajari kepemimpinan, dan sebagainya. Lembaga SosialPelajaran 13
  • 18. 130 Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah atau kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahanmasalah.Sebagaisuatukegiatanilmiah, maka dalam pelaksanaannya suatu penelitian harus mengikuti tiga syarat penting, yakni sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah. Peneliti dituntut untuk memiliki sikap yang objektif, kompeten dan faktual. Selain itu peneliti juga harus memiliki cara berpikir yang skeptis, analitis, kritis, jujur dan terbuka. Secara garis besar, prosedur penelitian dibagi ke dalam tiga langkah pokok berikut ini. 1. Menyusun rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan pokok perencanaan bagi seluruh kegiatan penelitian yang tercakup dalam satu kesatuan langkah. Penyusunannya terdiri dari enam tahap, yaitu: a. Memilih topik atau masalah; b. Melakukan kegiatan prapenelitian atau studi pendahuluan; c. Merumuskan masalah; d. Menentukan dugaan sementara (asumsi) dan hipotesis; e. Menentukan metode dan pendekatan (kuantitatif atau kualitatif); f. Menentukan variabel (jika kuantitatif) dan sumber data; g. Membuat instrumen penelitian, seperti angket (kuesioner) dan daftar pertanyaan wawancara. 2. Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: a. Menentukan teknik dan dan membuat instrumen Instrumen yang digunakan dapat berupa angket (kuesioner) atau daftar pertanyaan wawancara. Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Beberapa teknik pengambilan sampel, yaitu:  Sampel acak sederhana;  Sampel sebanding (proportional sampling);  Sampel sistematik;  Sampel bertujuan (purposive sampling);  Sampel berstrata;  Sampel bola salju (snowball sampling);  Sampel cluster;  Sampel kebetulan (accidental sampling);  Sampel kuota. b. Mengumpulkan dan mengolah data. c. Analisis dan interpretasi data. Analisis data adalah proses penyederhanaan data sehingga mudah dibaca. Ada dua macam analisis, yakni analisis kualitatif dan kuantitatif. d. Menarik kesimpulan. 3. Pembuatan Laporan Penelitian Laporanpenelitiandibuatagaroranglaindapat memahami, menilai dan bahkan menguji hasil Penelitian SosialPelajaran 14
  • 19. 131 penelitian. Oleh karena itu, suatu laporan penelitian harus bersifat komunikatif (menggunakan bahasa yang baik dan benar) dan sistematis (teratur). Penulisannya secara garis besar terdiri atas tiga bagian berikut. a. Pendahuluan, meliputi halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, gambar dan grafik. b. Isi,meliputibabpendahuluan,babpendahuluan, babtinjauanpustaka,babmetodologipenelitian, babpelaksanaanpenelitian,babhasilpenelitian, pembahasan serta bab kesimpulan dan saran. c. Penutup,meliputidaftarpustaka,lampiran,dan indeks.