SlideShare a Scribd company logo
1 of 91
Download to read offline
73
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsnawiyah Negeri Samarinda
1. Latar belakang historis
Madrasah adalah suatu pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan keAgamaan Islam dan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Penyelenggaraan pendidikan di
Madrasah dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, menguasai dasar-dasar
penerapan ilmu Agama dan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya,
nilai keagamaan dan mampu memecahkan masalah untuk hidup dalam
keragaman masyarakat dan mengikuti pendidikan lebih lanjut untuk
memasuki dunia kerja. 1
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda merupakan Madrasah
menengah setingkat SMP berbasiskan Agama Islam. Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda terletak di tengah-tengah Kota Samarinda
yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Jalan
Harmonika Nomor 100 untuk kelas reguler dan jalan angklung nomor 21
1
Waka Humas, Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. tahun 2019, Cet.II.
74
untuk kelas tahfidz . Selain berada di tengah kota, Madrasah Tsanawiyah
Negeri Samarinda juga terletak di antara pemukiman warga dan juga
Kantor- kantor Pemerintahan lainnya seperti Kantor Kementerian Agama
Kota Samarinda, MAN 2 Samarinda, Kantor Dinas Kehutanan, GOR
Segiri dan lain sebagainya.
Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Samarinda berdiri pada
tahun 1978 yang sebelumnya merupakan PGAN (Pendidikan Guru Agama
Negeri) 6 tahun. Berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang
Sisdiknas, dimana Pemerintah menghapus semua lembaga pendidikan
keguruan, maka PGA beralih fungsi menjadi Madrasah.
Dengan demikian, pada tahun 1990 PGAN 6 tahun dipecah
menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dan Madrasah Aliyah
Negeri Samarinda, hal ini mengacu kepada SK Menteri Agama No. 64/90
tanggal 25 April 1990. Kemudian pada tahun 1998 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Agama Nomor E/54/1998 tanggal 12 Maret 1998,
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda berubah nama menjadi Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda. Kata “Model” disini berarti
“Percontohan”, maksudnya Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
menjadi contoh untuk setiap Madrasah Tsanawiyah yang ada di
Kalimantan Timur, baik itu Madrasah Tsanawiyah Negeri maupun Swasta,
75
contoh dalam hal pengajaran, kurikulum, dan lain-lain.2
Rencana pengembangan Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
menjadi Madrasah unggulan disusun berdasarkan realita semakin
besarnya tuntutan dan peran serta yang harus dimainkan dalam era global.
Dalam hal ini, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda memiliki peranan
penting dalam proses pengembangan pendidikan untuk Madrasah terutama
di Kalimantan Timur. Peran ini dibuktikan dengan fungsi Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda yang mampu memberikan imbas positif
terhadap pengembangan Madrasah yang ada di sekitarnya.
Proses reformasi yang sedang bergulir ternyata juga berimbas
terhadap jenjang pendidikan terutama pada Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda. Pemerintah memberikan kompetisi yang sangat luas kepada
Madrasah Tsanawiyah dalam mempersiapkan generasi Islam yang tanggap
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnolgi yang dilandasi
oleh Iman dan Taqwa. Kebijakan ini merupakan awal dari Madrasah yang
mampu dan siap di era global untuk menunjang pemahaman dan
kontekstual aplikasi Islami di masyarakat.
Mencermati perkembangan sosial dan pendidikan yang ada di
Kalimantan Timur, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda berkeinginan
2
Waka Humas, Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. tahun 2019,Cet. II.
76
untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam rangka memenuhi tuntutan
zaman, dimana masyarakat mengharapkan siswa yang berMadrasah di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dapat menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mempunyai iman dan taqwa secara
bersama-sama.
Tuntutan masyarakat direspon oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda dengan mencoba melakukan rekayasa kurikulum, yaitu dengan
menambah jam pelajaran untuk pelajaran Matematika, Bahasa Inggris,
Bahasa Arab, Qur’an Hadits dan Sejarah Kebudayaan Islam masing-
masing sebanyak satu jam pelajaran. Hal ini dimaksudkan agar lulusan
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dapat mempunyai bekal yang
cukup untuk melanjutkan ke Madrasah tingkat atas. Kemampuan yang
dimaksud adalah kemampuan dalam Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan
kemampuan hafalan Al- Qur’an sebanyak 3 (tiga) juz. Keunggulan dalam
bidang ini tentunya tidak mengesampingkan mata pelajaran lainnya.
Untuk mewujudkan semua itu, memerlukan suatu kerjasama yang
baik dari semua komponen pendidikan. Salah satu komponen tersebut
adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur,
dimana untuk tahun pembelajaran 2019/2020 Madrasah Tsanawiyah
Negeri Samarinda diusulkan menjadi Madrasah unggulan oleh Kanwil
77
Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur. Semoga dengan
ditunjuknya Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda sebagai
Madrasah unggulan, Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
“Terciptanya Madrasah unggul dalam mutu yang berwawasan
IPTEK, berdasarkan IMTAQ dan Lingkungan” dapat segera
terwujud”.3
2. Lingkungan Madrasah
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda terletak di antara
pemukiman penduduk dan perkantoran serta berada di tengah kota
tepatnya di Kota Samarinda yang merupakan ibu kota dari Provinsi
Kalimantan Timur. MTs Negeri Samarinda memiliki 2 kampus/gedung
yaitu kelas reguler dan kelas tahfidz , kelas reguler MTs Negeri
Samarinda beralamatkan Jalan : harmonika nomor 100. Sedangkan Kelas
tahfidz terletak di jalan: Angklung nomor 21.
3. Intake Siswa
Siswa yang belajar pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
khususnya kelas VII (tujuh) sebagian besar berasal dari Madrasah
3
Irfan Anshori Masdar, kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, pada tanggal
06 April 2020.
78
Ibtidaiyah Negeri/Swasta dan Madrasah Dasar ataupun Madrasah Dasar
Islam yang umumnya berada di Kota Samarinda dan mampu bersosialisasi
serta lulus tes berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda. Kebanyakan orangtua siswa
berpendidikan Madrasah Menengah Atas dan Sarjana dengan presentase
hampir seimbang. Mereka menyadari bahwa dengan berMadrasah di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda lulusannya mampu melanjutkan
ke Madrasah Menengah Atas ataupun Madrasah Aliyah unggulan.
4. Daya Dukung
1. Dari masyarakat: Animo serta perhatian masyarakat terhadap
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda cukup tinggi
sehingga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan terhadap
kemajuan pendidikan.
2. Dari tenaga guru: Guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
telah menempuh pendidikan S1 dan S2 serta telah mengikuti kualifikasi
D-III, sehingga ada tahun 2009 guru-guru pada Madrasah Tsanawiyah
Negeri Samarinda berpendidikan S1 dan S2.
3. Dari siswa : Telah mampu menghasilkan berbagai prestasi dibidang
lomba pelajar berprestasi dan akademik hal ini dapat dibuktikan dengan
telah didapatkannya lebih dari 600 penghargaan untuk kegiatan
akademik, non-akademik dan keAgamaan baik tingkat kota, provinsi
79
maupun tingkat nasional.
4. Tantangan
Belum maksimalnya sarana pendukung dalam Proses
Kegiatan Belajar Mengajar.
3. Motto, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Madrasah
1. Motto
Iman, Islam, Ihsan.
Iman, Islam dan Ihsan merupakan 3 kata yang maknanya saling
berkaitan. Iman disini dapat diartikan bahwa setiap warga Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda beriman kepada Allah SWT , Malaikat,
Kitab-kitab, Nabi dan Rasul, Hari Akhir serta Qada’ dan Qadar.4
Islam sendiri dapat diartikan sebagai menerima dan menjalankan
perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya. Islam dibangun
di atas 5 pilar yaitu, syahadat, sholat, puasa, zakat dan ibadah haji (bagi
yang mampu) dimana semua warga Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda wajib untuk mengamalkannya.
Ihsan diartikan sebagai berbuat baik, maksudnya setiap warga
Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Samarinda dituntut untuk berbuat
baik kepada setiap orang dimanapun dan kapanpun dia berada.
4
Profil Madrasah Tsanawiyah terbaru tahun 2019. Cetakan ke 2.
80
2. Visi, Misi dan Tujuan
1. Visi
“Teciptanya Madrasah Yang Unggul Dalam Mutu Yang Berlandaskan
Imtaq Dan Berwawasan Iptek Dan Lingkungan”.
Indikator Visi
a. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi keinginan,
b. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c. Ingin mencapai keunggulan
d. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga Madrasah
e. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
Berdasarkan visi Madrasah di atas maka penulis
menganalisa bahwa setiap Madrasah pasti memiliki potensi,
keunggulan dan tujuan yang berbeda-beda, ini menjadi pembeda
antara Madrasah satu dengan lainnya. MTs Negeri Samarinda
dalam visinya sangat jelas bahwa untuk menciptakan Madrasah
yang unggul dalam mutu yang berlandaskan iman dan taqwa serta
berwawasan iptek dan lingkungan.
2.Misi
Indikator Misi
a. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai Agama Islam
81
b. Mewujudkan lingkungan Madrasah yang agamis, beriman,
bertaqwa dan berkarakter
c. Melaksanakan pembelajaran sains dan tekhnologi dengan
bimbingan secara efektif dan efisien
d. Memotivasi dan membina siswa agar menguasai berbagai bahasa
e. Membudayakan siswa dalam melaksanakan peraturan yang
berlaku
f. Membina siswa dalam berolah raga dan kesenian,
g. Membina dan menerapkan warga Madrasah yang berbudaya
dengan berwawasan lingkungan.
Menurut analisis penulis berdasarkan misi dan indikator
misi pada MTs Negeri Samarinda adalah terdapat kesesuaian
antara visi dan misi Madrasah tersebut, dapat dilihat pada masing-
masing indikator misi, menjelaskan secara rinci untuk mencapai
sebuah visi.
2. Nilai-nilai Organisasi
1. Integritas : Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan
perbuatan yang baik dan benar
2. Profesionalitas : Bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat
waktu dengan hasil terbaik
82
3. Inovasi : menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi
hal baru yang lebih baik
4. Tanggung jawab : bekerja secara tuntas dan konsekuen
5. Keteladanan : menjadi contoh yang baik bagi orang lain
Menurut analisis penulis berdasarkan nilai-nilai organisasi
yang ada pada MTs Negeri Samarinda, kelima nilai-nilai
organisasi tersebut merupakan upaya lembaga MTs Negeri
Samarinda dalam menyamakan 5 budaya kerja kementerian
Agama karena bagaimanapun juga bahwa MTs Negeri bernaung
pada Kementerian Agama, maka berdasarkan analisa penulis
bahwa MTs Negeri Samarinda sudah sesuai dengan nilai-nilai
organisasi yang telah ditetapkan.
3. Tujuan
Mengacu pada siklus siswa selama dalam pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, maka tujuan yang akan
diraih selama 3 tahun ialah tujuan jangka menengah. Maka dengan
demikian, tujuan pada akhir tahun pelajaran 2019/2020 adalah:
a. Terwujudnya sikap dan perilaku peserta didik yang Islami,
dengan program sebagai berikut:
a) Hifzhul Qur’an 1 Juz setiap tahun,
83
b) Melaksanakan sholat dzuhur berjamaah untuk seluruh siswa/i
serta tenaga pendidik dan kependidian,
c) Mengumpulkan zakat, infaq dan shadakah melalui UPZ MTs
Negeri Samarinda,
d) Melaksanakan ibadah qurban bagi guru, TU serta siswa.
b. Terwujudnya budaya hidup sehat dan tertib dengan program
sebagai berikut :
a. Adiwiyata Mandiri
b. Madrasah Sehat
c. Usaha Kesehatan Madrasah,
d. Kantin Sehat Madrasah,
e. Gerakan Madrasah Hijau, Bersih dan Sehat (HBS).
c. Meningkatkan rata-rata nilai Ujian Akhir, baik Ujian Nasional
maupun Ujian Madrasah dengan program sebagai berikut :
a. Pengadaan guru,
b. Peningkatan kualifikasi guru,
c. Pengadaan buku literatur perpustakaan,
d. Pengadaan peralatan Laboratorium Bahasa, IPA dan
Komputer.
d. Terlaksananya pembelajaran kontekstual berbasis K13
dengan program sebagai berikut :
84
a) Penyusunan perangkat pembelajaran K13,
b) Implementasi K13,
c) Diadakan supervisi secara periodik.
e. Meningkatkan kualifikasi lembaga pendidikan dengan
program sebagai berikut :
a) Pengadaan kelas khusus bertaraf Nasional sebagai bahan
tahap perintisan menuju Madrasah bertaraf Nasional.
b) Terbentuknya kelas tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz
f. Menerapkan disiplin siswa yang mengacu pada tata tertib siswa
secara konsisten dengan program sebagai berikut :
a) Penyusunan tata tertib siswa MTs Negeri Samarinda.
b) Menyadarkan siswa taat Aturan dan tata tertib
g. Memfasilitasi terbentuknya team olahraga dan group
kesenian di lingkungan siswa dengan program :
a) Pembentukan team olahraga dan group kesenian
b) Menambah ekstrakulikuler dalam bidang olah raga
h. Memotivasi siswa berkompetensi dalam lomba bidang
studi dan pengembangan bakat dengan program :
a) Pengembangan diri siswa.
b) Pendelegasian lomba
85
i. Menghasilkan 80% lulusan yang berkualitas untuk
diterima oleh Madrasah Lanjutan Tingkat Atas Unggulan
dengan program :
a) Sukses Ujian Nasional.
b) UAMBN-BK
c) UMBK5
Berdasarkan data tujuan MTs Negeri Samarinda,
maka penulis menganalisis bahwa: terdapat tujuan yang akan
diraih selama 3 tahun yaitu dalam jangka menengah yang
meliputi 1) program tahfidzul Qur’an, melaksanakan ibadah
shalat dzuhur berjama’ah dan lain lain. 2) terwujudnya
budaya hidup sehat dan tertab, melalui program adiwiyata
mandiri, Madrasah sehat, UKM, kantin sehat dan gerakan
HBS. 3) meningkatkan nilai-nilai Ujian Nasional maupun
Ujian Madrasah dengan program: peningkatan kualifikasi
guru, pengadaan literatur perpustakaan.
5. Sasaran
a. Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran baik dari segi
5
Irfan Anshori Masdar, Kepala Madrasah Tsnawiyah Negeri Samarinda: Wawancara,
tanggal 9 April 2020.
86
jumlah maupun kualitasnya dan diharapkan tercipta suasana
pembelajaran yang makin kondusif sehingga meningkatkan motivasi
dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar,
b. Meningkatkan motivasi kinerja pegawai dan guru pada Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda melalui pemberian insentif terhadap
pegawai yang berprestasi dan kreatif yang diharapkan kegiatan belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target yang ingin
dicapai,
c. Meningkatkan efisiensi dan kreatifitas penyelengaraan pendidikan
melalui penyediaan fasilitas pembelajaran refresentatif dan suasana
yang kondusif guna terciptanya sistem pembelajaran yang kompetitif,
d. Meningkatkan presentase partisipasi penyelenggaraan pendidikan
oleh masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengembangan
Madrasah ke depan untuk mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas yang dilandasi nilai-nilai Agama.
5. Keadaan guru MTs Negeri Samarinda.
Guru MTs Negeri Samarinda tahun ajaran 2019-2020 berjumlah
97 orang yaitu 20 guru tahfidzul Qur’an, 20 Guru laki-laki dan 37 guru
perempuan kemudian 20 staf tata usaha dan cleaning service.
87
6. Standar Kompetensi Lulusan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda.
Standar kompetensi lulusan program tahfidz (SKL Profidz)
diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang mencerminkan
tingkat capaian tahfidz setiap peserta didik terhadap kompetensi tahfidz
yang diharapkan. Untuk itu diperlukan rumusan standar kompetensi
lulusan program tahfidz (SKL Profidz). Standar kompetensi lulusan
program tahfidz (SKL Profidz) ini dirumuskan untuk jenjang satuan
pendidikan Madrasah Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda.
Standar kompetensi lulusan program tahfidz (SKL Profidz)
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an. Standar
kompetensi lulusan program tahfidz (SKLPT) terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dicapai setelah
menyelesaikan program pembelajaran tahfidz di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda peserta didik yang dapat memenuhi
SKLPT ini berhak mendapatkan sertifikat musyahadah tahfidz dari
Madrasah.6
Standar kompetensi lulusan program tahfidz Madrasah
6
Profil Madrasah Tsanawiyah terbaru tahun 2019. Cetakan ke 2.
88
Tsanawiyah Setelah mengikuti program tahfidz secara integral
lulusan Madrasah Tsanawiyah diharapkan memiliki sikap,
pengetahuan dan keterampilan pada tabel berikut:
TABEL.II
Standar Kompetensi Lulusan Program Tahfidz MTs
Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar
membaca dan menghafal Al-Qur’an baik di
lingkungan rumah, Madrasah, dan lingkungan
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan, konseptual,dan prosedural
tentang ilmu membaca Al-Qur’an .
Keterampilan
Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al-
Qur’an secara konkret sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
6. Keadaan siswa
Berdasarkan data yang ada, jumlah siswa MTs Negeri
Samarinda tahun pelajaran 2019-2020 sebanyak 970 Siswa, dengan
89
jumlah total siswa laki-laki 463 Siswa dan Perempuan 501 Siswi.
Kelas tahfidz Mts Negeri Samarinda terdapat enam kelas khusus
tahfidz.7
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel halaman berikut:
7
Rohana, Kepala Tata Usaha Madrasah Tsnawiyah Negeri Samarinda: Wawancara,
tanggal 9 April 2020.
90
TABEL.III
DATA SISWA MTS NEGERI SAMARINDA
Kelas 7 Putra Kelas 8 Putra Kelas 9 Putra
7.1 28 8.1 32 9.1 28
7.2 28 8.2 31 9.2 27
7.3 29 8.3 32 9.3 27
7.4 30 8.4 31 9.8 Kelas
tahfidz
24
7.5 29 8.9 Kelas tahfidz 28 9.10 27
7.10 Kelas
tahfidz
32
Jumlah 176 Jumlah 154 Jumlah 133
Kelas 7 Putri Kelas 8 Putri Kelas 9 Putri
7.6 35 8.5 32 9.4 35
7.7 35 8.6 32 9.5 36
7.8 35 8.7 32 9.6 36
7.9 35 8.8 32 9.7 34
7.11 kelas
tahfidz
32 8.10 Kelas
tahfidz
33 9.9 Kelas
tahfidz
33
Jumlah 172 Jumlah 161 Jumlah 174
Jumlah total
348 315 307
970
Sumber data : TU MTs Negeri Samarinda
91
B. Deskripsi Sistem pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di MTs Negeri
Samarinda.
1. Pelaksanaan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an
Gambaran umum kegiatan pembelajaran tahfidzul Qur’an pada
kelas reguler Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dapat dilihat
dengan jelas berdasarkan hasil wawancara dengan waka kurikulum MTs
Negeri Samarinda.
“Pembelajaran tahfidzul Qur’an merupakan program unggulan dan
masuk pada intrakulikuler pembelajaran di kelas reguler MTs Negeri
Samarinda, proses kegiatan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler
ini, dengan memasukkan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an pada
Muatan Lokal (Mulok) dan menambahkan jam pembelajaran tahfidzul
Qur’an dengan mengurangi satu jam mata pelajaran seni budaya dan satu
jam mata pelajaran prakarya ditambah dengan dua jam mata pelajaran
Mulok, sehingga dalam satu minggu pembelajaran tahfidzul Qur’an
berjumlah 4 Jam atau dua kali pertemuan dalam satu minggu, sumber
pedoman hukum dasar pelaksanan pembelajaran tahfidzul Qur’an ini
adalah Keputusan Menteri Agama Republik indonesia Nomor : 164 tahun
2010 tentang pedoman pelaksanaan analisis beban kerja (Work Load
Analysis) di lingkungan Kementerian Agama. Kemudian mata pelajaran
yang dikurangi tersebut di integrasikan pada pengembangan diri di
kegiatan ekstrakulikuler seperti seni budaya yaitu: membatik, melukis,
kaligrafi dan lain sedangkan prakarya yaitu: menyulam, budidaya
tanaman, tataboga dan lain lain”.8
a. Langkah-langkah Persiapan Tahfidzul Qur’an
Langkah-langkah menerapkan pembelajaran menghafal Al-
8
Muhammad Jafar, Waka kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 8 April 2020.
92
Qur’an siswa di MTs Negeri Samarinda terlebih dahulu para guru
tahfidz dan waka kurikulum rapat persiapan-persiapan untuk
keberhasilan program tahfidz ini lalu setelah selesai barulah di
sosialisasikan kepada wali siswa dan siswa terhadap apa-apa saja
yang harus dipenuhi dalam persyaratan yang diberikan oleh guru.
Yusuf Supriadi Al- Hafidz, menuturkan mengenai syarat-syarat
tersebut yaitu:
“Sebelum melaksanakan hafalan Al-Qur’an anak-
anak harus mulai dengan niat maupun cara yang baik pasti
hasilnya juga memuaskan,dalam hal ini diantara sekian
banyak syarat yang harus di lakukan siswa adalah minta doa
restu orang tua, menguasai ilmu tajwid, menguasai ilmu
musykilat, makhroj hurufnya, dan yang tidak kalah penting
adalah harus giat belajar.9
Peneliti menganalisis hasil wawancara di atas dengan hasil
temuan diantaranya: syarat-syarat tersebut bertujuan agar siswa di
dalam proses menghafal tidak terlalu sulit dan akan menghasilkan
mutu hafalan yang baik. Hasil wawancara di atas syarat-syarat
sebelum menghafal Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
a. Membuat perencanaan pembelajaran
b. Siswa meminta dukungan dan doa restu orang tua
9
Yusuf Supriadi, Al-Hafidz Koordinator Tahfidz, di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda: Wawancara, tanggal 06 April 2020.
93
c. Siswa menguasai ilmu tajwid
d. Siswa menguasai ilmu musykilat
e. Siswa baik makharij al-hurufnya
f. Siswa giat belajar
Siswa yang belum menguasai ilmu tajwid, musykilat dan
belum baik makharij al-hurufnya akan dibimbing langsung oleh
guru tahfidz terlebih dahulu dengan belajar kitab yang
berhubungan dengan ilmu-ilmu tersebut, setelah menguasai ilmu-
ilmu tersebut siswa belajar membaca Al-Qur’an dan selanjutnya
bisa langsung menghafal Al-Qur’an.
b. Tujuan Tahfidzul Qur’an
Pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri
Samarinda mempunyai tujuan berdasarkan wawacara dengan Ali guru
tahfidzul Qur’an kelas reguler mengatakan:
“ Agar menambah motivasi dan pencapaian target
maka perlu sebuah tujuan yang jelas dalam program tahfidz
itu sendiri, diantaranya: siswa dihajatkan menjadi pengahafal
yang benar-benar menghayati dan menjiwai hafalannnya,
berakhlaq mulia, pengetahuan yang mendalam, fasih bacaan
dan tajwidnya.10
Berdasarkan wawancara di atas penulis mendapatkan
10
Ali, Guru Tahfidzul Qur’an kampus 1, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
wawancara, tanggal 12 April 2020.
94
tujuan-tujuan program tahfidzul Qur’an kelas reguler Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda, jika dijabarkan sebagai berikut :
1) Menjadikan siswa Hafidz Al-Qur’an yang mutqin baik bacaan
maupun hafalan
2) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca
dan menghafal Al-Qur’an baik di lingkungan rumah, Madrasah,
dan lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3) Memiliki pengetahuan, konseptual, dan prosedural tentang ilmu
membaca Al-Qur’an.
4) Memiliki kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an
secara konkret sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Oleh karena itu kelas reguler MTs Negeri Samarinda
mengadakan sebuah tahapan proses pembelajaran Al-Qur’an,
secara umum memiliki target atau mahfudzhot yang harus dihafal
oleh siswa supaya menjadi harapan agar lebih semangat dalam
menghafal.
c. Materi Pembelajaran Tahfidzul Qur’an
Materi pembelajaran tahfidzul Qur’an merupakan isi atau pokok
dari dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an. Adapun materinya
berdasarkan buku pedoman mutaba’ah hafalan ada dua yaitu materi inti
dan materi tambahan materi inti meliputi: Ayat-ayat Al-Qur’an dari surah
95
Al-fatihah sampai Surah An-nas. Sedangkan materi tambahan adalah
tahsin dan tajwid.
d. Sistem Penjadwalan Tahfidzul Qur’an
Adapun waktu pelaksanaan tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs
Negeri Samarinda adalah terjadwal dalam kalender pendidikan MTs
Negeri Samarinda yaitu menyesuaikan Jadawal mata pelajaran muatan
lokal, seni budaya dan prakarya, guru khusus tahfidzul Qur’an akan
masuk kelas sesuai dengan jadwal yang sudah dibagikan oleh waka
kurikulum, dalam satu minggu empat jam tatap muka berarti dalam satu
minggu masuk ke kelas sebanyak dua kali tatap muka.11
Kegiatan pembelajaran tahfidz dilaksanakan terintegrasi di dalam
waktu pembelajaran Intrakurikuler dengan beban belajar 4 (empat) jam
pelajaran perminggu. Berikut contoh jadwal pembelajaran program
tahfidz:
TABEL.IV
Jadwal pelaksanaan tahfidz kelas reguler
No Hari Waktu Kegiatan
1 Senin s/d
Kamis
07.00-08.25 Setor Hafalan Tahfidz
08.25 s/d 15.00 Pembelajaran Kurikulum
2 Jum’at s/d
sabtu
07.00-08.25 Setor Hafalan Tahfidz
08.25 s/d 15.00 Pembelajaran Kurikulum
11
Hasrullah, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 8 April 2020.
96
Berdasarkan tabel di atas maka jelaslah jadwal yang sudah
dibagikan oleh waka kurikulum, dalam satu minggu empat jam tatap
muka dengan hari yang berbeda-beda berarti dalam satu minggu masuk ke
kelas sebanyak dua kali tatap muka.
e. Target Hafalan
Adapun target hafalan masing-masing kelas di kelas reguler
MTs Negeri Samarinda dari kelas 7 sampai kelas 9 putra putri adalah
sebagai berikut12
:
1) Target hafalan kelas 7 putra dan putri kelas reguler
a) Semester 1 (Ganjil)
KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER
7.1
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.
At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.
Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-
Insyirah, Qs.Ad- Dhuha,
Qs.Al-Lail, Qs.As-Syam,
Qs.Al-Balad, Qs.Al-Fajr,
Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-
Satu (Ganjil)
12
Yusuf Supriadi Al-Hafidz, Koordinator Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah
Negeri Samarinda: wawancara, tanggal 8 April 2020.
97
‘Alaa, Qs.At-Tariq.
7.2
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.
At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah,Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar,
Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
Satu (Ganjil)
7.3
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr,
Qs.At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.
Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-
Insyirah, Qs.Ad- Dhuha,
Qs.Al-Lail, Qs.As-Syam,
Qs.Al-Balad, Qs.Al-Fajr,
Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-
‘Alaa, Qs.At-Tariq.
Satu (Ganjil)
7.4
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Satu (Ganjil)
98
Humazah, Qs.Al-Ashr,
Qs.At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar,
Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
7.5
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.
At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar,
Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
Satu (Ganjil)
7.6
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.
At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar,
Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Satu (Ganjil)
99
Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
7.7
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr,
Qs.At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar,
Qs.Al-'Alaq, QS.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
Satu (Ganjil)
7.8
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr,
Qs.At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al- Qodar,
Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
Satu (Ganjil)
7.9
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Satu (Ganjil)
100
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.
At-Takaatsur, Qs.Al-
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al-Qodar,
Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
b) Semester 2 (Genap)
KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER
7.1
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Dua (Genap)
7.2
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.
‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-
Naba’
Dua (Genap)
7.3
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Dua (Genap)
7.4
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Dua (Genap)
7.5 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Dua (Genap)
101
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
7.6
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs. Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Dua (Genap)
7.7
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Dua (Genap)
7.8
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Dua (Genap)
7.9
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Dua (Genap)
2) Target hafalan kelas 8 Putra dan putri kelas reguler
a) Semester 1 (Ganjil)
KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER
8.1
Qs.Al-Insan Dan
Qs. Al-Mulk
Satu (Ganjil)
8.2
Qs.Al-Insan Dan
Qs. Al-Mulk
Satu (Ganjil)
8.3
Qs.Al-Insan Dan
Qs. Al-Mulk
Satu (Ganjil)
8.4
Qs.Al-Insan Dan
Qs. Al-Mulk
Satu (Ganjil)
8.5 Qs.Al-Insan Dan Satu (Ganjil)
102
Qs. Al-Mulk
8.6
Qs.Al-Insan Dan
Qs. Al-Mulk
Satu (Ganjil)
8.7
Qs.Al-Insan Dan
Qs. Al-Mulk
Satu (Ganjil)
8.8
Qs.Al-Insan Dan
Qs. Al-Mulk
Satu (Ganjil)
b) Semester 2 (Genap)
KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER
8.1
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
8.2
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
8.3
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
8.4
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
8.5
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
8.6
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
8.7
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
8.8
Qs.Ar-Rahman Dan
Qs.As-Sajdah
Dua (Genap)
3) Target hafalan kelas 9 putra dan putri kelas reguler
a) Semester 1 (Ganjil)
KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER
9.1
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
9.2
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
103
9.3
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
9.4
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
9.5
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
9.6
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
9.7
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
9.10
Qs.Al-Kahfi
Ayat 1 Sampai 50
Satu (Ganjil)
b) Semester 2 (Genap)
KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER
9.1
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
9.2
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
9.3
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
9.4
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
9.5
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
9.6
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
9.7
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
9.10
Qs.Al-Kahfi
Ayat 51 Sampai 110
Dua (Genap)
Berdasarkan data tabel di atas, penulis menyimpulkan
bahwa setiap kelas mempunyai target yang berbeda-beda, bisa
104
dilihat dari target kelas tujuh, dimana target hafalannya yaitu
dalam dua semester atau satu tahun mereka menghafal satu juz
Al-Qur’an kemudian naik ke kelas 8 menambah hafalan ke juz
29 dengan surah-surah terpilih yang sering digunakan ketika
menjadi imam shalat di tengah-tengah masyarakat, kemudian
yang menarik pada kelas 9 yaitu hafalan hanya satu surah
dalam satu tahun yaitu surah Al-Kahfi.
Menurut penulis kenapa kelas 9 hanya satu surah saja
dalam dua semester karena kelas 9 akan fokus terhadap mata
pelajaran yang diuji bertarap Nasional baik ujian Madrasah
maupun ujian nasional dan mereka lebih banyak waktu
mengulang-ulang atau memuraja’ah hafalan mereka yang
dihafal pada target kelas 7 dan 8.
“Target ini merupakan sebuah kelebihan di mana target
atau materi tersebut dapat dijadikan sebuah acuan para guru
tahfidz untuk mengajarkan materi kepada siswa. Selain itu juga
dapat dijadikan sebuah motivasi untuk siswa agar lebih
semangat lagi dalam berinteraksi serta menghafalkan Al-
Qur’an .13
13
Deni Ramdani, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, Tanggal 9 April 2020.
105
f. Metode
Metode yang digunakan guru MTs Negeri Samarinda dalam
pembelajaran tahfidzul Qur’an. Terkait dengan metode menghafal
Al-Qur’an, Siti Rabi’atul Adawiyah menuturkan:
“Menghafal Al-Qur’an itu tentunya juga harus ada
cara atau metode yang harus di terapkan dan oleh guru
dalam hal ini tidak boleh di tinggalkan, diantara metode itu
adalah metode musyafahah, metode Sima’i, metode resitasi,
metode takrir, metode mudarasah, metode tes, dan perlu di
ketahui metode ini hanya sebagai lantaran atau cara dan
yang lebih penting dalam menghafal Al-Qur’an adalah kiat
dari siswa itu sendiri seberapa jauh tingkat kemauan dan
niat kesungguhannya. Namun di kelas reguler MTs Negeri
Samarinda ini belum memiliki metode yang baku masih
mencari metode yang pas untuk pembelajaran tahfidzul
Qur’an ini namun disini kami hanya menggunakan metode
tasmi’ dikarenakan kegiatan pembelajaran selain tahfidzul
Qur’an banyak juga pelajaran umum lainnya yang harus
diikuti oleh siswa siswi pada hari itu”.14
Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti menemukan
bahwa metode pembelajaran tahfidz yang digunakan guru di MTs
Negeri Samarinda hanya menggunakan satu metode saja yaitu
metode tasmi’, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko
14
Siti Rabi’atul Adawiyah, Guru Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 06 April 2020.
106
kejenuhan siswa dalam menghafal. Hal ini karena dalam proses
mengajar untuk menghafalkan Al-Qur’an tidak sama dan tidak
semudah mengajarkan pelajaran pada umumnya. Maka dari itu
perlunya menggunakan berbagai metode yang tepat agar siswa
akan lebih mudah dalam menghafal Al-Qur’an. Jika dijabarkan
penjelasan metode tersebut adalah :
Metode tasmi’ artinya mendengar. Maksud dari metode ini
adalah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode
ini akan sangat efektif bagi penghafal yang memiliki daya ingat
ekstra, terutama bagi penghafal yang tuna netra maupun anak-anak
di bawah umur yang belum mengenal baca tulis Al-Qur’an. Cara
ini dapat dilakukan dengan mendengar dari guru maupun kaset,
selanjutnya akan disetor hafalan tersebut pada waktu atau
penjadwalannya yang telah ditentukan.
Penggunaan metode pembelajaran tahfidz oleh guru MTs
Negeri Samarinda dalam menggerakkan siswa untuk mampu
menghafal Al-Qur’an sudah cukup baik apabila dilakukan secara
konsisten. Seringkali banyak metode yang telah dirancang dan
diprogramkan pada pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara
konsisten. Oleh karena itu metode menghafal Al-Qur’an yang telah
direncanakan dan diprogramkan oleh guru MTs Negeri Samarinda
107
untuk usia menengah pertama itu sudah cukup baik.
Metode ini sangat bagus dan harus tetap diterapkan oleh
siswa yang ingin menyetorkan hafalan. Metodenya adalah
menemui dan menghadap langsung ke pengajar, ini akan membuat
siswa paham mengenai kekurangan dalam bacaan dan hafalannya.
Berdasarkan prinsipnya, metode ini dapat dilakukan melalui dua
cara, antara lain:
1) Guru mendengar bacaan dan tambahan hafalan Siswa, kemudian
jika tidak sesuai dengan tahsin atau tajwidnya maka diajarkan
bacaan yang benar.
2) Siswa mendengarkan bacaan guru yang benar dan fasih,
kemudian siswa meniru dan mengikuti bacaan guru.
Metode yang digunakan guru MTs Negeri Samarinda dalam
menerapkan pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di kelas reguler MTs
Negeri Samarinda, berdasarkan wawancara di atas maka dapat di
peroleh kesimpulan yaitu dengan menggunakan satu metode saja
yaitu metode tasmi’.
g. Evaluasi Tahfidzul Qur’an
Evaluasi, evaluasi berfungsi sebagai informasi hasil
pembelajaran program tahfidz yang sedang atau telah
dilaksanakan, Dalam Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab XVI pasal
108
57 ayat 1 dan pasal 58 ayat 8, menyatakan: Evaluasi dilakukan
dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihakpihak yang berkepentingan. Evaluasi hasil belajar peserta
didik dilakukan oleh pendidik untuk memanatau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan.
“Dalam mengukur kemampuan dan capaian Siswa
dalam hafalannya maka komponen Sistem pembelajaran
tahfidzul Qur’an Di kelas reguler MTs Negeri Samarinda
melakukan evaluasi, yaitu evaluasi lisan dan tulisan,
evaluasi atau ujian lisan biasanya dilaksanakan pada saat
siswa sudah melampaui batas hafalan atau sudah memenuhi
target hafalan, maka di tes atau diuji dengan lisan langsung
pada saat jam pembelajarannya. Adapun evaluasi tertulis
biasanya dilaksanakan pada saat ujian tengah semester
(UTS) ganjil, penilaian akhir semester (PAS) ganjil, ujian
tengah semester (UTS) genap dan Penilaian Akhir Thun
(PAT), soal dalam bentuk Multivel chois menggunakan
media online yaitu Google Form, yang mana soal-soal
untuk evaluasi tersebut sesuai dengan target hafalan
masing-masing kelas.15
Peneliti menganalisis dari hasil temuan didalam sistem
pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri
Samarinda mulai dari proses pembelajaran kampus meliputi,
langkah-langkah guru tahfidz, tujuan tahfidzul Qur’an, sistem
penjadwalan tahfidzul Qur’an, target hafalan, metode, dan evaluasi.
15
Hafis Al Siraji, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 5 April 2020.
109
Dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL.V
Temuan peneliti tentang proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas reguler MTs Negeri Samarinda
No
Proses Pembelajaran
tahfidzul Qur’an
Kelas Reguler
1. Langkah-langkah
a. Meminta dukungan dan doa
restu orang tua
b. Menguasai ilmu tajwid
c. Menguasai ilmu musykilat
d. Baik makharij al-hurufnya
e. Giat belajar
2. Tujuan
1. Menjadikan siswa Hafidz Al-
Qur’an yang mutqin baik
bacaan maupun hafalan
2. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap gemar
membaca dan menghafal Al-
Qur’an baik di lingkungan
rumah, Madrasah, dan
lingkungan jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. Memiliki pengetahuan,
konseptual, dan prosedural
tentang ilmu membaca Al-
Qur’an.
4. Memilki kemampuan membaca
dan menghafal Al-Qur’an
secara konkret sesuai dengan
target yang telah ditentukan.
3. Sistem penjadwalan
Terjadwal dalam kalender
pendidikan MTs Negeri Samarinda
yaitu Menyesuaikan Jadawal Mata
pelajaran Muatan Lokal, seni
budaya dan prakarya, guru khusus
tahfidzul Qur’an akan masuk kelas
110
sesuai dengan jadwal yang sudah
dibagikan oleh waka kurikulum,
dalam satu minggu 4 jam tatap
muka berarti dalam satu minggu
masuk ke kelas sebanyak 2 kali
tatap muka
4. Target hafalan
1. Kelas 7 satu juz dalam 1 tahun
2. Kelas 8 dalam satu tahun surah
Al- Insan, Al-mulk,As-sajdah Dan
Ar-Rahman.
3. Kelas 9 dalam 1 tahun surah Al-
Kahfi
5. Metode Satu metode yaitu metode tasmi’
6. Evaluasi
Dilaksanakan dalam
1. UTS (ujian tengah semester)
2. PAS (penilaian akhir semester)
3. UTS (ujian tengah semester)
4. PAT (penilaian akhir tahun)
2. Pelaksanaan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an
Pelaksanaan pembelajaran tahfidzul Qur’an pada kelas tahfidz MTs
Negeri Samarinda adalah menjadi latar belakang kelas reguler MTs Negeri
Samarinda menerapkan juga proses pembelajaran tahfidzul Qur’an,
meskipun tidak seintens dan sekhusus kelas tahfidz.16
“Tiga tahun sudah program pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas tahfidz ini berjalan dan alhamdulillah sudah ada yang khatam
hafalannya 30 juz Al-Qur’an sekarang sedang duduk di kelas 9.8 MTs
Negeri Samarinda anak tersebut memiliki target 1 tahun 10 juz
sehingga diakhir tahun pembelajarannya sekarang ini sudah bisa
16
Widodo, Waka Humas, di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara,
tanggal 8 April 2020.
111
mencapai targetnya menjadi seorang yang Hafidz Qur’an.”17
a. Langkah-langkah Persiapan Tahfidzul Qur’an
Adapun menganai langkah-langkah persiapan menghafal Al-
Qur’an di MTs Negeri Samarinda Hasrullah, memaparkan hal-hal
yang harus dilakukan siswa sebelum menghafal Al-Qur’an , berikut
wawancaranya:
“Dalam menghafal Al-Qur’an tentunya harus ada hal
hal yang harus diperhatikan atau komitmen tertentu yang
harus di siapkan terlebih dahulu, karena banyak hal yang
harus dilakukan siswa dalam persiapan menghafal Al-Qur’an
antar lain adalah niat yang kuat, mengatur makanan
dianjurkan puasa, mempunyai target hafalan dan harus ada
waktu yang di tentukan secara khusus untuk menghafal Al-
Qur’an, tapi dalam pelaksanaanya kita tidak boleh
mengekang siswa, nanti bisa blank apalagi usia MTs18
.
Jadi menurut hasil wawancara dengan Hasrullah, di atas,
persiapan menghafal Al-Qur’an siswa di MTs Negeri Samarinda
adalah sebagai berikut :
a. Niat yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an
b. Mengatur makan, di anjurkan puasa
c. Menyiapkan Al-Qur’an
d. Target hafalan
17
Yusup Supriadi Al-Hafidz, koordinator Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020.
18
Hasrullah, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 6 April 2020.
112
e. Waktu (untuk mentakrir hafalan).
Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa hal yang harus
di perhatikan seorang guru ketika melakukan persiapan
pembelajaran tahfidz menghafal Al-Qur’an . Untuk usia anak
MTs seorang guru harus mengatur juga bagaimana agar siswa
mempunyai rasa senang dan terhibur serta tidak mempunyai rasa
terpaksa, jadi dalam persiapan menghafal Al-Qur’an seorang
guru harus mampu melihat kondisi anak, karena banyaknya
hafalan yang di peroleh siswa itu di tentukan oleh kondisi siswa.
Selanjutnya langkah-langkah dalam penerapan
pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri
Samarinda adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan tahfidz Al-Qur’an
Selain pendidikan umum pendidikan Al-Qur’an
merupakan program utama dari lembaga ini, maka dari itu
lembaga tersebut menginginkan siswa yang lulus dari lembaga
tersebut menjadi seorang Hafidz yang fasih dalam bacaan Al-
Qur’annya. Berangkat dari keinginan tersebut lembaga
melaksanakan pentashihan, pentashihan tersebut meliputi tashih
makhraj, tashih huruf, tashih tajwid, dan tashih tahfidz.
113
Materi tersebut terutama meteri-materi tahfidz
dilaksanakan dalam beberapa kegiatan yaitu :
1) Kegiatan harian
2) Kegiatan mingguan
3) Kegiatan semesteran
4) Kegiatan tahunan
Dalam hal ini Hafis Al Siraji menuturkan, berikut hasil
wawancaranya:
“Saya berbicara pada initinya saja ya Bapak, dalam
pelaksanaan atau langkah-langkah menghafal Al-Qur’an
ada beberapa item yang harus dilakukan guru disini antara
lain adalah pertama kegiatan menghafal Al-Qur’an, ini
meliputi kegiatan harian, mingguan, semesteran, dan
tahunan, dan kedua mekanisme menghafal Al-Qur’an ini
meliputi menyetorkan hafalan baru dan mengulang setoran
hafalan yang di peroleh. Menurut saya inilah yang penting
dalam pelaksanaan menghafal Al-Qur’an .19
Berdasarakan wawancara yang di peroleh langkah-langkah
persiapan guru MTs Negeri Samarinda dalam mekanisme
menghafal sudah cukup maksimal, tapi ada beberapa hal yang
perlu di evaluasi lagi yaitu semangat siswa yang harus bisa di
gerakan oleh guru, karena dalam menghafal Al-Qur’an tanpa ada
19
Hafis Al Siraji, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 7 April 2020.
114
dorongan khusus dari guru apalagi usia anak Madrasah dasar
nanti akan memperlambat proses hafalannya.
b. Mekanisme menghafal Al-Qur’an
Menurut hasil wawancara dengan Hafis Al Siraji di atas,
dan juga hasil pengamatan peneliti, ada beberapa tahapan
kegiatan menghafal Al-Qur’an di MTs Negeri Samarinda yaitu :
1) Mengulang hafalan yang telah diperoleh
Hafalan yang telah diperoleh harus didengarkan
kembali kepada guru, jumlah hafalan yang diperdengarkan
kembali minimal satu surat. Hal ini dilakukan agar siswa
tidak lupa dengan hafalan yang telah diperoleh sebelumnya.
2) Meyetorkan hafalan baru
Menurut hasil observasi dan dokumentasi yang penulis
lakukan (hasil dokumentasi dapat dilihat di lampiran), dalam
meyetorkan hafalan baru, biasanya siswa menyetorkan
hafalan sebanyak satu ayat atau lebih tergantung pada
kemampuan siswa yang dilaksanakan sebelum dan setelah
pelajaran.20
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas dapat di
20
Observasi dan dokumentasi tanggal 10 April 2020
115
peroleh kesimpulan tentang langkah-langkah guru tahfidz
MTs Negeri Samarinda dalam menerapkan pembelajaran
tahfidzul Qur’an adalah niat yang kuat untuk menghafal Al-
Qur’an, mengatur makan (dianjurkan puasa), menyiapkan Al-
Qur’an pojok, target hafalan, waktu (untuk mentakrir
hafalan) dan langkah-langkah dalam pelaksanaanya ada dua,
pertama adalah dengan adanya kegiatan tahfidz Al-Qur’an
yang meliputi kegiatan harian kegiatan mingguan, kegiatan
semesteran dan kegiatan tahunan. Kedua adalah mekanisme
menghafal Al-Qur’an yang meliputi mengulang hafalan yang
telah diperoleh dan meyetorkan hafalan baru.
b. Tujuan Tahfidzul Qur’an
Pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri
Samarinda mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :
1) Menjadikan siswa Hafidz Al-Qur’an yang mutqin baik bacaan
maupun hafalan .
2) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca
dan menghafal Al-Qur’an baik di lingkungan rumah, Madrasah,
dan lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3) Memiliki pengetahuan, konseptual,dan prosedural tentang ilmu
membaca Al-Qur’an.
116
4) Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an
secara konkret sesuai dengan target yang telah ditentukan.
“Kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda
mengadakan sebuah tahapan proses pembelajaran Al-
Qur’an, secara umum memiliki target atau mahfudzhot yang
harus dihafal oleh siswa supaya menjadi harapan agar lebih
semangat dalam menghafal.”21
C. Materi
Materi pembelajaran tahfidzul Qur’an padaa kelas tahfidz ini sama
dengan materi kelas reguler, yaitu ada dua materi, materi inti dan
materi tambahan materi inti meliputi: Ayat-ayat Al-Qur’an dari
surah Al-fatihah sampai Surah An-nas. Sedangkan materi tambahan
adalah tahsin dan tajwid.
D. Sistem penjadwalan tahfidzul Qur’an
Proses Kegiatan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz
ini tidak jauh berbeda dengan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas reguler MTs Negeri Samarinda.
Disini yang membedakan sistem pembelajaran kelas
tahfidz dengan kelas reguler MTs Negeri Samarinda adalah
jumlah waktu dan target hafalan.22
Kelas reguler MTs Negeri Samarinda menggunakan waktu
Pembelajaran seperti biasa penjadwalan tahfidzul Qur’an dimasukkan
21
Fathurrahman, Guru Tahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 6 April 2020.
22
Deni Ramdani, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 8 April 2020.
117
kedalam mata pelajaran Mulok, seni budaya dan prakarya. Sedangkan
kelas tahfidz tidak. untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :
TABEL.VI
Jadwal Pelaksanaan Tahfidz kelas tahfidz
No Hari Waktu Kegiatan
1 Senin s/d
Kamis
07.00-10.30 Tahsin dan tahfidz
10.45 s/d 16.00 Pembelajaran kurikulum
2 Jum’at s/d
sabtu
07.00-10.30 Tahsin dan tahfidz
10.45 s/d 16.00 Pembelajaran kurikulum
Berdasarkan tabel di atas waktu pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas tahfidz ini durasi menghafalnya lebih banyak dibandingkan dengan
sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri
Samarinda, dan jam pelaksanaannya pun di kelas tahfidz ini khusus, yaitu
setiap hari mulai dari Pukul 07.00 sampai dengan 10.30 atau sehari itu
jumlah jamnya 4 jam setengah dan dalam seminggu 27 Jam tatap muka
dan waktu pulangnya pun menjadi maju yaitu pada pukul 16.00.23
E.Target Hafalan
Adapun target hafalan masing-masing kelas di kelas tahfidz
MTs Negeri Samarinda adalah dalam satu semester satu juz hafalan
Al-Qur’an dari kelas 7 sampai Kelas 9 Putra Putri adalah Sebagai
23
Muhammad Jafar, Waka Kurikulum, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 10 April 2020.
118
Berikut24
:
1) Target hafalan kelas 7 Putra dan putri kelas tahfidz
a) Semester 1 (Ganjil)
KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER
7.10
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.At-
Takaatsur, Qs.Al-Qoori'ah,
Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-
Zalzalah, Qs.Al-Bayyinah,
Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq,
Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah,
Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail,
Qs.As-Syam, Qs.Al-Balad,
Qs.Al-Fajr, Qs.Al-Ghasyiah,
Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq.
Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq,
Qs.Al-Muthoffif, Qs.Al-
Infhitor, Qs.At-Takwir
Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at,
Qs.An-Naba’
Satu (Ganjil)
7.11
Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq,
Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab,
Qs.An-Nashr, Qs.Al-
Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar,
Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al-
Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al-
Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.
At-Takaatsur, Qs.Al-
Satu (Ganjil)
24
Deni Ramdani, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 11 April 2020.
119
Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat,
QS.Al-Zalzalah, Qs.Al-
Bayyinah, Qs.Al- Qodar,
Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin,
Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad-
Dhuha, Qs.Al-Lail,Qs.As-
Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-
Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-
‘Alaa, Qs.At-Tariq. Qs.Al-
Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-
Muthoffifin, Qs.Al-Infhitor,
Qs.At-Takwir Qs.‘Abas,
Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’
b) Semester 2 (Genap)
KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER
7.10
Qs.Al-Mulk, Qs.Al-Qolam,
Qs.Al-Haaqqoh, Qs.Al-
Ma’arij, Qs.Nuh Qs.Al-Jin,
Qs.Al-Muzzammil, Qs.Al-
Muddassir, Qs.Al-
Qiyaamah, Qs.Al-Insaan.
Qs.Al-Mursalat.
Satu (Genap)
7.11
Qs.Al-Mulk, Qs.Al-Qolam,
Qs.Al-Haaqqoh, Qs.Al-
Ma’arij, Qs.Nuh Qs.Al-Jin,
Qs.Al-Muzzammil, Qs.Al-
Muddassir, Qs.Al-
Qiyaamah, Qs.Al-Insaan.
Qs.Al-Mursalat.
Satu (Genap)
2) Target Hafalan kelas 8 Putra dan putri kelas tahfidz
a) Semester 1 (Ganjil)
KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER
8.9
Qs.Al-Mujaadilah, Qs.Al-
Hasyr, Qs.Al-Mumtahanah,
Satu (Ganjil)
120
Qs.As-shaf, Qs.Al-Jumu’ah,
Qs.Al-Munaafiqun, Qs.At-
Taghobun, Qs.At-tholaq,
Qs.At-Tahrim.
8.10
Qs.Al-Mujaadilah, Qs.Al-
Hasyr, Qs.Al-Mumtahanah,
Qs.As-shaf, Qs.Al-Jumu’ah,
Qs.Al-Munaafiqun, Qs.At-
Taghobun, Qs.At-tholaq,
Qs.At-Tahrim.
Satu (Ganjil)
b) Semester 2 (Genap)
KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER
8.9
Qs.Al-Baqarah
Ayat 1 Sampai 141
Satu (Genap)
8.10
Qs.Al-Baqarah
Ayat 1 Sampai 141
Satu (Genap)
3) Target Hafalan kelas 9 Putra dan putri kelas tahfidz
a) Semester 1 (Ganjil)
KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER
9.8
Qs.Al-Baqarah
Ayat 142 Sampai 253
Satu (Ganjil)
9.9
Qs.Al-Baqarah
Ayat 142 Sampai 253
Satu (Ganjil)
b) Semester 2 (Genap)
KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER
9.8
Qs.Al-Baqarah
Ayat 253 Sampai Ali’Imron
Ayat 92
Satu (Genap)
9.9
Qs.Al-Baqarah
Ayat 253 Sampai Ali’Imron
Ayat 92
Satu (Genap)
121
Berdasarkan data tabel di atas, Penulis menganalisis
bahwa setiap kelas mempunyai target yang berbeda-beda, bisa
dilihat dari target kelas 7, dimana target hafalannya yaitu dalam
satu semester mereka menghafal 1 juz Al-Qur’an mulai dari juz
30, semester 2 mereka menambah hafalan 1 juz lagi yaitu juz 29,
kemudian naik ke kelas 8 dalam satu semester 1 juz Al-Qur’an
yaitu juz 28, semester 2 menambah hafalan 1 juz lagi yaitu juz 1.
Dan naik ke kelas 9 dalam semester 1 menghafal juz 2 dan
semseter 2 juz 3. Semua target hafalan Ini jika di perhatikan,
maka urtannya sebagai berikut : mulai dari juz 30,juz 29, juz 28,
juz 1, juz 2 dan juz 3.
Yusuf Supriadi Al-Hafidz Selaku Koordinator tahfidzul
Qur’an MTs Negeri Samarinda, menjelaskan tentang urutan
target hafalan pada pembelajaran tahfidz, berikut
wawancaranya:
“Target hafalan dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an
kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda tidak berurutan seperti
mulai dari juz 1, 2 dan seterusnya, justru mulai dari juz
30,29,28,1,2 dan 3. Inilah yang membedakan target hafalan Di
kelas tahfidz ini dengan kelas reguler MTs Negeri Samarinda,
disamping itu juga jika dikaji dalam kitab ulumul Qur’an maka
3 Juz akhir yaitu (30,29 dan 28) merupakan ayat-ayat makkiyah
(Ayat yang turun di makkah atau setelah hijrahnya Nabi
Muhammad SAW ) lalu pada ayat-ayat ini sub pembahasannya
122
rata-rata tentang syurga, neraka, janji dan ancaman kemudian
ayatnya pendek-pendek dan ayat-ayat ini yang sering digunakan
digunakan oleh para imam Masjid ditengah-tengah
masyarakat.dan Juz 3 awwal yaitu (1,2 dan 3) merupakan ayat-
ayat madaniyah (Ayat yang turun di Madinah atau setelah
hijrahnya Nabi Muhammad SAW ) lalu ayat-ayat tersebut
banyak membicarakan tentang hukum-hukum, sejarah dan
ayatnya panjang-panjang. Sehingga dengan target ini
memadukan kedua ayat makkiyah dan madaniyah ini Supaya
siswa seumuran MTs sudah mampu menguasi apa yang akan
dibutuhkan untuk dirinya dan untuk Masyarakat banyak.25
E. Metode
Metode yang digunakan guru MTs Negeri Samarinda dalam
pembelajaran tahfidz Al-Qur’an terkait dengan metode menghafal
Al-Qur’an, Hasrullah menuturkan:
“Menghafal Al-Qur’an itu tentunya juga harus ada
cara atau metode yang harus di terapkan dan oleh guru
dalam hal ini tidak boleh di tinggalkan, diantara metode itu
adalah metode musyafahah, metode tasmi’, metode resitasi,
metode takrir, metode mudarasah, metode tes, dan perlu di
ketahui metode ini hanya sebagai lantaran atau cara dan
yang lebih penting dalam menghafal Al-Qur’an adalah kiat
dari siswa itu sendiri seberapa jauh tingkat kemauan dan
niat kesungguhannya. Namun di kelas tahfidz MTs Negeri
Samarinda ini belum memiliki metode yang baku masih
mencari metode yang pas untuk pembelajaran tahfidzul
Qur’an ini namun disini kami hanya menggunakan metode
tahsin dan tasmi’ dikarenakan kegiatan pembelajaran selain
tahfidzul Qur’an banyak juga pelajaran umum lainnya yang
harus diikuti oleh siswa siswi pada hari itu. kelas tahfidz ini
sebagian siswa dan siswinya ada yang tinggal di asrama
lembaga tahfidzul Qur’an bekerja sama dengan MTs
25
Yusup Supriadi Al-Hafidz, koordinator Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020.
123
Negeri Samarinda.26
Berdasarkan wawancara hasil wawancara di atas metode
pembelajaran tahfidz yang digunakan guru di MTs Negeri
Samarinda hanya menggunakan dua metode yaitu Metode tahsin
dan tasmi’, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kejenuhan
siswa dalam menghafal. Karena dalam mengajarkan menghafal Al-
Qur’an tidaklah sama dan semudah mengajarkan pelajaran yang
lain. Oleh karena itu digunakan berbagai metode yang tepat
sehingga siswa akan lebih mudah dalam menghafal Al-Qur’an. Jika
dijabarkan metode-metode tersebut antara lain :
a. Metode Tahsin
Yusuf Supriadi Al-Hafidz selaku koordinator tahfidzul
Qur’an MTs Negeri Samarinda, menjelaskan tentang metode
musyafahah yang digunakan guru pada pembelajaran tahfidz,
berikut wawancaranya:
“Terkait dengan metode menghafal Al-Qur’an yang
sering digunakan dalam Madrasah ini adalah tahsin,
Metode tahsin yaitu berasal dari kata ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫-ح‬ َ‫ح‬‫ن‬ِّ‫س‬َ‫ح‬‫-ُي‬ َ‫ا‬ً‫ن‬ْ‫ي‬‫س‬َْ‫َت‬
yang berarti membaguskan atau memperbaiki. ini sama
dengan tajwid yaitu merupakan isim mashdar dari َََ‫د‬َّ‫و‬َ‫ج‬ -
َ‫ح‬‫د‬ِّ‫و‬َ‫ح‬‫-ُي‬ ‫ا‬ً‫د‬ْ‫ي‬‫و‬َْ‫َت‬ yang artinya membaguskan atau membuat jadi
26
Hasrullah, Guru Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara,
tanggal 06 April 2020.
124
bagus. metode ini menurut saya harus dilaksanakan karena
dalam prosesnya hubungan antara guru dan murid juga
harus di jaga, metode ini biasanya caranya ada umpan balik
dari guru maupun siswa, maka dari sinilah sedikit demi
sedikit siswa akan merekam dan menirukan bahkan akan
menghafalnya dari segi kebenaran bacaan dan keindahan
dalam menghafal Al-Qur’an .27
Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti
menilai bahwa metode ini sangat bagus dan harus di
terapkan setiap siswa mau menyetorkan hafalannya, karena
dengan menghadap langsung ke pengajar siswa akan lebih
tahu dan paham tentang apa kekurangan dalam bacaan dan
menghafalnya. Pada prinsipnya metode ini bisa dilakukan
dengan dua cara, sebagai berikut :
3) Guru mendengar bacaan siswa, kemudian jika tidak
sesuai dengan tahsin atau tajwidnya maka diajarkan
bacaan yang benar.
4) Siswa mendengarkan bacaan guru yang benar dan Fasih,
kemudian siswa meniru dan mengikuti bacaan guru.
b. Metode tasmi’
Tasmi’ artinya mendengar. Maksud dari metode ini
adalah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya.
27
Yusup Supriadi Al-Hafidz, koordinator Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020.
125
Metode ini akan sangat efektif bagi penghafal yang memiliki
daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal yang tuna netra
maupun anak-anak di bawah umur yang belum mengenal
baca tulis Al-Qur’an. Cara ini dapat dilakukan dengan
mendengar dari guru maupun melalui kaset.
Penggunaan metode oleh guru MTs Negeri Samarinda
dalam menggerakan siswa untuk mampu menghafal Al-
Qur’an sudah cukup baik apabila dilakukan secara konsisten.
Seringkali banyak metode yang telah dirancang dan
diprogramkan pada pelaksanaannya tidak bisa dilakukan
secara konsisten. Oleh karena itu metode menghafal Al-
Qur’an yang telah direncanakan dan diprogramkan oleh guru
MTs Negeri Samarinda untuk usia menengah pertama itu
sudah cukup baik.
Peneliti menemukan metode yang digunakan guru MTs
Negeri Samarinda dalam menerapkan pembelajaran tahfidz
Al-Qur’an berdasarkan wawancara di atas maka dapat di
peroleh kesimpulan yaitu dengan menggunakan dua metode
yaitu Metode tahsin dan tasmi’ dan ditambah dengan
sebagian siswa dan siswi kelas tahfidz ini diasramakan di
lembaga tahfidzul Qur’an yang sudah bekerja sama dengan
126
MTs Negeri Samarinda.
F. Evaluasi Tahfidzul Qur’an
Mengukur kemampuan dan capaian Siswa dalam
hafalannya maka komponen sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an
di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda melakukan evaluasi, yaitu
evaluasi lisan dan tulisan, evaluasi atau ujian lisan biasanya
dilaksanakan pada saat siswa sudah melampaui batas hafalan atau
sudah memenuhi target hafalan, maka di tes atau diuji dengan lisan
langsung pada saat jam pembelajarannya.
Adapun evaluasi tertulis biasanya dilaksanakan pada saat
ujian tengah semester (UTS) ganjil,penilaian akhir semester (PAS)
ganjil, ujian tengah semester (UTS) genap dan penilaian akhir
tahun (PAT), soal dalam bentuk multivel chois menggunakan
media online yaitu google form, yang mana soal-soal untuk
evaluasi tersebut sesuai dengan target hafalan masing-masing
kelas.
Berdasarkan hasil temuan Peneliti tentang sistem
pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri
Samarinda berdasarkan proses pembelajarannya meliputi, langkah-
langkah guru tahfidz, tujuan tahfidzul Qur’an, sistem penjadwalan
tahfidzul Qur’an, target hafalan, metode, dan evaluasi dapat dilihat
127
pada tabel berikut ini :
TABEL.VII
Temuan peneliti tentang proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda
No
Proses Pembelajaran
tahfidzul Qur’an
Kelas Tahfidz
1.
Langkah-langkah
siswa sebelum
menghafal
a. Niat yang kuat untuk menghafal
Al-Qur’an
b. Mengatur makan, di anjurkan
puasa
c. Menyiapkan Al-Qur’an
d. Target hafalan
e. Waktu (untuk mentakrir
hafalan).
2. Tujuan
1) Menjadikan siswa Hafidz Al-
Qur’an yang mutqin baik
bacaan maupun hafalan
2) Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap gemar
membaca dan menghafal Al-
Qur’an baik di lingkungan
rumah, Madrasah, dan
lingkungan jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3) Memiliki pengetahuan,
konseptual,dan prosedural
tentang ilmu membaca Al-
Qur’an.
4) Memilki kemampuan
membaca dan menghafal Al-
Qur’an secara konkret sesuai
dengan target yang telah
ditentukan.
3. Sistem penjadwalan
Sistem penjadwalan pembelajaran
tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz
MTs Negeri Samarinda, yaitu
128
setiap hari kecuali hari ahad. mulai
dari Pukul 07.00 sampai dengan
10.30 atau sehari itu jumlah jamnya
4 jam setengah dan dalam
seminggu 27 Jam tatap muka dan
waktu pulangnya pun menjadi maju
yaitu pada pukul 16.00
4. Target hafalan
1. Kelas 7 dua juz dalam 1 tahun
2. Kelas 8 dua juz dalam 1 tahun
3. Kelas 9 dua juz dalam 1 tahun
5. Metode
Menggunakan 2 metode yaitu
Metode tahsin dan tasmi’,
6. Evaluasi
Dilaksanakan dalam
1. UTS (ujian tengah semester)
2. PAS (penilaian akhir semester)
3. UTS (ujian tengah semester)
4. PAT (penilaian akhir tahun)
C. Deskripsi Tentang Faktor Pendukung Dan Penghambat Sistem
Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di MTs Negeri Samarinda.
1. Pendukung dan penghambat sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas reguler MTs Negeri Samarinda.
Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di Madrasah
merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan antara guru,
peserta didik, tenaga kependidikan maupun stake holder dalam hal ini
orang tua siswa saling bersinergi dalam untuk mewujudkannya,
namun hal tersebut tidak terkecuali terdapat beberapa hal yang
mendukung ataupun yang menghambat dalam pelaksanaannya,
129
demikian juga di kelas reguler MTs Negeri Samarinda juga ada daya
dukung dan hambatan.
a. Faktor Pendukung
Berdasarkan observasi langsung yang penulis lakukan,
dapat diketahui bahwa kelas reguler MTs Negeri Samarinda
memiliki jumlah ruang belajar yang cukup untuk menampung
peserta didik, guru tafidz yang profesional minimal hafidz 20 juz
juga turut memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran
tahfidzul Qur’an, selain itu buku setoran hafalan yang aktif
dikontrol baik oleh guru itu sendiri maupun orang tua siswa juga
memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan belajar siswa,
terlebih dukungan dari para wali siswa sangat diharapkan untuk
kelancaran dan keberhasilan program pembelajaran tahfidz ini.
Data tersebut diperoleh peneliti dari hasil wawancara
dengan kepala Madrasah bahwa :
“Di kelas reguler MTs Negeri Samarinda alhamdulillah
rata-rata guru tahfidznya hafal 30 juz dan minimal hafalan 15
sampai 20 juz, ini sangat penting karena dengan adanya guru yang
berkualitas dan profesional dalam bidang tahfidz tentunya sangat
menunjang keberhasilan program pembelajaran tahfidzul Qur’an,
selain itu dukungan dan perhatian dari orang tua siswa yang
sangat-sangat mendukung program ini sangat membantu dan
130
memberikan kontribusi yang luar biasa”.28
Selain itu dukungan orang tua siswa juga memberikan
kontribusi yang sangat besar dalam proses pembelajaran tahfidzul
Qur’an, hal ini diperoleh penulis ketika wawancara dengan Siti
Rabi’atul Adawiyah menuturkan :
“Dukungan dan perhatian dari orang tua siswa yang
sangat-sangat mensuport dan mendukung program ini sangat
membantu dan memberikan kontribusi yang luar biasa
dengannya siswa kami bukan hanya menyetor hafalan ketika
dimarasah saja melainkan mereka juga dikontrol dan
dibimbing juga hafalannya oleh orang tua sehingga mencapai
target yang ditargetkan. Selain itu orang tua sangat proaktif
menjalin komunikasi dengan pihak Madrasah jika ada
kesulitan atau masalah pada anaknya”.29
Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis
menyimpulkan bahwa guru tahfidz yang profesional dan
berkualitas, buku setoran hafalan yang selalu dikontrol serta
dukungan dari orang tua siswa mampu menjadi satu kesatuan yang
utuh dan berpengaruh dalam menciptakan generasi Qur’ani yang
berwawasan islami.
b. Faktor Penghambat
Proses belajar mengajar tidak semuanya bisa berjalan lancar
pasti ada hambatan dan rintangan, sebagaimana hasil wawancara
28
Irfan Anshori Masdar, kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara,
tanggal 06 Februari 2020.
29
Siti Rabiatul adawiyah, Guru Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 18 Februari 2020.
131
berikut ini dengan Bayu Eko Buono :30
“Hambatan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas
reguler ini adalah sangat kurangnya waktu atau durasi dalam
proses menyetor hafalan siswa, belum lagi pada saat
menyetor ada siswa yang menyetor langsung 3 sampai 4
surah, maka ini sangat mengurangi waktu bagi siswa lainnya
yang ingin menyetor hafalan dan ditambah dengan siswa
yang perlu diperbaiki bacaan tajwid maupun makhorijul
hurufnya.
Data tersebut di atas merupakan hambatan-hambatan
dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler
MTs Negeri Samarinda, jumlah jam yang sangat sedikit hanya 2
x 45 menit dalam satu kali pertemuan dan permasalahan lain
adalah adanya siswa yang menyetor hafalan dalam proses
pembelajaran melampaui target dan ingin menyetor hafalan
lebih dengan temannya sehingga menyita waktu yang tersisa
untuk temannya yang lain, permasalahan lain juga adalah
adanya siswa yang masih perlu diperbaiki tajwid dan makhorijul
hurufnya disamping menyetor hafalan/tasmi’ juga sedikit
mengajarkan tahsin. Kenyataan tersebut menjadi hambatan
dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler
MTs Negeri Samarinda. Kenyataan tersebut dipertegas dengan
wawancara terhadap salah seorang guru tahfidz sebagai berikut:
30
Bayu Eko Buono, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 28 April 2020.
132
yaitu :
“Kadang-kadang kami mengalami hambatan seperti
adanya siswa yang ribut sehingga membuat suasana kelas
kurang kondusif bagaimana tidak jumlah siswa dalam satu
kelas 30 sampai 33 orang siswa, sehingga suasana kelas
cukup gemuk dan agak ramai. 31
Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis
menyimpulkan bahwa kurangnya jam tahfidzul Qur’an di kelas
reguler MTs Negeri Samarinda, juga adanya siswa yang belum
fasih dalam bacaan Al-Qur’an sehingga perlu dibimbing dalam
memfasihkan bacaan dan permasalahan lainnya adalah adanya
siswa yang ribut atau berisik ketika proses pembelajaran
tahfidzul Qur’an.
2. Pendukung dan penghambat sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda.
Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di Madrasah
merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan antara guru,
peserta didik, tenaga kependidikan maupun stake holder dalam hal ini
orang tua siswa saling bersinergi dalam untuk mewujudkannya,
Namun hal tersebut tidak terkecuali terdapat beberapa hal yang
31
Hairina, GuruTahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda :
Wawancara, tanggal 10 April 2020.
133
mendukung ataupun yang menghambat dalam pelaksanaannya,
demikian juga di kelas reguler MTs Negeri Samarinda juga ada daya
dukung dan hambatan.
a. Pendukung
Berdasarkan observasi langsung yang penulis lakukan,
dapat diketahui bahwa kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda
memiliki jumlah ruang belajar yang cukup memadai media dan
ruangan yang full AC, lantai berhambal, posisi duduk yang bisa
lesehan membuat halaqah dan duduk dikursi meja seperti biasa
juga menunjang dari proses pembelajaran tahfidz untuk
menampung peserta didik, guru tafidz yang profesional minimal
Hafidz 20 juz juga turut memberikan dukungan terhadap proses
pembelajaran tahfidzul Qur’an.
Selain itu buku setoran hafalan yang aktif dikontrol baik
oleh guru itu sendiri maupun orang tua siswa juga memberikan
kontribusi besar terhadap keberhasilan belajar siswa, adanya
MOU kerjasama antara MTs Negeri Samarinda dengan lembaga
tahfidzul Qur’an untuk mengasramakan sebagian siswa-siswi
kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda, terlebih dukungan dari para
wali siswa sangat diharapkan untuk kelancaran dan keberhasilan
134
program pembelajaran tahfidz ini.
Data tersebut diperoleh peneliti dari hasil wawancara
dengan kepala Madrasah bahwa :
“Kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda merupakan cikal
bakal program tahfidz di MTs Negeri Samarinda kemudian
sebagian siswa-siswi kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda
tinggal di asrama tahfidz Jabal Rahmah yang merupakan rekan
kerja MTs Negeri Samarinda, dan adanya dukungan semua pihak
atas pengadaan fasilitas-fasilitas Madrasah seperti semua kelas di
kelas tahfidz full AC,lantai beralasakan hambal tebal guna siswa-
siswi bisa membuat halaqah dan belajar normal menggunakan
kursi meja, dan pengadaan atau penggajian guru-guru tahfidz,
perwatan fasilitas-fasilitas murni dari orang tua siswa”.32
Selain itu adanya kesadaran bersama bahwa program
tahfidzul Qur’an harus terlaksana dengan nyaman kondusif dan
berkualitas, sehingga guru selalu meningkatkan sumber daya
manusia terutama dalam hafalan Al-Qur’annya. Begitu juga
dukungan orang tua siswa juga memberikan kontribusi yang
sangat besar dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an, hal ini
diperoleh penulis ketika wawancara dengan salah seorang guru :
“Kegiatan tahfidz di kelas tahfidz ini sangat dipengaruhi
oleh dukungan dan perhatian dari orang tua siswa yang sangat-
sangat mendukung program ini dan sangat membantu dan
memberikan kontribusi yang luar biasa sehingga siswa bukan
hanya menyetor hafalan ketika di Madrasah saja melainkan
mereka juga dikontrol dan dibimbing juga hafalannya oleh
32
Irfan Anshori Masdar, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara,
tanggal 06 Februari 2020.
135
orang tua sehingga mencapai target yang kita targetkan.selain
itu orang tua sangat proaktif menjalin komunikasi dengan
pihak Madrasah jika ada kesulitan atau masalah pada
anaknya”.33
Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis
menyimpulkan bahwa guru tahfidz di kelas tahfidz MTs
Negeri Samarinda harus meningkatkan profesionalitas dan
kualitasnya, buku setoran hafalan yang selalu dikontrol serta
dukungan dari orang tua siswa mampu menjadi satu kesatuan
yang utuh dan berpengaruh dalam menciptakan generasi
millenial hafal Qur’an dan berakhlakul karimah.
Selain itu juga komitmen yang kuat dan pengawasan
yang kontinyu dari kepala Madrasah terhadap program
tahfidzul Qur’an ini apapun bentuk permasalahannya beliau
langsung turun tangan ikut memberikan solusi dan jalan keluar
terbaik untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Hal ini
disampaikan oleh salah satu guru tahfidzul Qur’an ketika
penulis melakukan wawancara :
“kami bersyukur memiliki kepala Madrasah yang
perhatian kepada permasalahan yang dihadapi oleh peserta
33
Sainah, Guru Tahfidz Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, pada tanggal 19
Februari 2020.
136
didik ataupun guru-guru, khususnya yang berkaitan dan
berhubungan dengan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an
di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda, yang mana selalu
mengawasi dan mengevaluasi guru-guru tahfidz tentang
capain hafalan siswa dan permasalahan-permaslahan yang
ada.34
Berdasarkan data-data di atas peneliti menyimpulkan
bahwa daya dukung kegiatan belajar mengajar di kelas
tahfidz MTs Negeri Samarinda ini yaitu perhatian stake
holder terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di kelas tahfidz
yang bertambah setiap tahunnya yang mampu menjadikan
susana pembelajaran nyaman dan sejuk ketika berada
didalamnya, dukungan dari guru-guru tahfidz yang
profesional yang mereka juga hafidz Qur’an serta ditunjang
dengan perhatian penuh dari orang tua siswa yang
membantu memuraja’ah hafalan anaknya dirumah ataupun
anaknya sepulang sekolah diasramakan pada asrama khusus
tahfidz dan dari kepala Madrasah dalam hal mengatasi
masalah-masalah yang ada didalam proses pembelajaran
tahfidzul Qur’an. Semuanya ini dianggap sangat membantu
dalam proses berhasilnya pembelajaran tahfidzul Qur’an.
34
Fathur Rahman, Guru Tahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 20 April 2020.
137
b. Penghambat
Salah satu hambatan dalam proses pembelajaran tahfidzul
Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah kurangnya
sarana tempat ibadah seperti Musholla yang bisa dimanfaatkan
untuk tempat menyetor hafalan supaya siswa tidak jenuh hafalan
diruang kelas saja dan kurangnya media pembelajaran seperti
LCD atau proyektor dan laboraturium bahasa yang bisa
dimmanfaatkan untuk murattal Al-Qur’an, sebagaimana hasil
wawancara berikut ini dengan waka sarana dan prasarana MTs
Negeri Samarinda sebagai berikut:
“Sedikit hambatan kami dalam pembelajaran
tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz ini adalah sarana ibadah
yang saat ini masih dalam proses pembangunan, kekurangan
media seperti LCD, ruang lab bahasa. 35
Data tersebut di atas merupakan hambatan-hambatan
dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz
MTs Negeri Samarinda, kegiatan pembelajaran sesuai jadwal
kurikulum normal setelah program pembelajaran tahfidz yang
harus diikuti setiap hari oleh siswa kelas tahfidz membuat rasa
kecapean dan kejenuhan pun tak terhindari oleh siswa, waktu
35
Markani, Waka Sarana dan Prasarana, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 01 Mei 2020.
138
pulang yang diundur agak lambat karena penambahan jam
tahsin dan tasmi’ diawal pembelajaran menjadikan salah satu
faktor kejenuhan dan kecapean siswa kenyataan tersebut
menjadi hambatan dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an
di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda. Kenyataan tersebut
dipertegas dengan wawancara terhadap salah seorang guru
tahfidz sebagai berikut:
“Terkadang kami mengalami hambatan seperti
menemukan adanya siswa yang kurang bersemangat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran dan adanya siswa yang
ribut sehingga membuat suasana kelas kurang kondusif.” 36
Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis
menganalisis bahwa masih kurangnya sarana tempat
ibadah, media pembelajaran dan jam kegiatan pembelajaran
yang begitu padat dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an di
kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda dan permasalahan
lainnya adalah adanya siswa yang ribut atau berisik ketika
proses pembelajaran tahfidzul Qur’an sehingga dapat
menghilangkan konsentari teman-temannya yang lain dan
menjadi faktor penghambat dalam proses pembelajaran.
36
Siti Rabiatul Adawiyah, Guru Tahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri
Samarinda: Wawancara, tanggal 28 April 2020.
139
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL.VIII
Faktor pendukung dan penghambat sistem
pembelajaran tahfidzul Qur’an di MTs Negeri Samarinda.
No Kampus Penghambat Pendukung
1. Kelas reguler
MTs Negeri
Samarinda
1) kurangnya
Jam
pembelajaran
Tahfidz dalam
menyetor
hafalan
2) Adanya
siswa yang
berisik ketika
proses
pembelajaran
karena kelasnya
gemuk.
3) Daya tingkat
hafalan dan
konsentrasi
siswa yang
berbeda-beda.
4) jumlah guru
tahfidz yang
kurang
1) Ruang
belajar yang
memadai
2) Guru
tahfidz yang
Hafidz Qur’an
dari 15,20 da
30 juz
3) Adanya
kontrol buku
setoran dan
dukungan
orang tua.
2. Kelas tahfidz
MTs Negeri
Samarinda
1) kurangnya
sarana
pembelajaran
Tahfidz
2) Adanya
siswa yang
berisik ketika
1) Ruang
belajar full AC
dan hambal
tebal
2) Guru
tahfidz yang
Hafidz Qur’an
140
proses
pembelajaran.
3) Daya tingkat
hafalan dan
konsentrasi
siswa yang
berbeda-beda.
4) jumlah guru
tahfidz yang
kurang
5) adanya siswa
yang kurang
bersemangat
karena padatnya
kegiatan
pembelajaran.
dari 15,20 da
30 juz
3) Adanya
kontrol buku
setoran dan
dukungan
orang tua
untuk
mentasmi’
hafalan
anaknya ketika
dirumah.
4) perhatian
kepala
Madrasah
yang penuh
untuk
mengatasi
permasalahan
siswa dan
guru.
5) kerja sama
dengan rumah
tahfidz Jabal
Rahmah untuk
mengasramaka
n sebagian
siswa dalam
upaya
peningkatan
kualitas
Hafalan.
Untuk lebih jelasnya tentang faktor pendukung dan
penghambat sistem pembelajaran tahfdizul Qur’an ini maka
141
penulis mendeskrifsikan sebagai berikut :
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang dimaksudkan disini
adalah faktor-faktor yang keberadaannya turut membantu
dalam meningkatkan hasil hafalan baik dalam segi
kualitatif maupun kuantitatif. Faktor-faktor pendukung
yang ada adalah:
a. Faktor usia siswa
MTs Negeri Samarinda adalah lembaga
pendidikan yang semua siswanya rata-rata anak-anak
usia MTs (7-9 Tahun). Karena materi yang diberikan
adalah menghafal, maka usia siswa sangat berpengaruh,
sebab pada usia anak-anak tersebut daya ingatnya masih
tinggi dan belum banyak dipengaruhi dengan
pengalaman-pengalaman dari lingkungannya, dengan
pertimbangan hal tersebut diharapkan kemampuan
menghafal bisa lancar dan terus berkembang.
b. Faktor kecerdasan siswa
Pada intinya aktifitas menghafal adalah
dominasi kerja otak untuk mampu menangkap dan
142
menyimpan stimulus dengan kuat sehingga kecerdasan
otak mempunyai peran yang besar untuk cepat lambatnya
menghantarkan seorang siswa menjadi hafidz. Karena
kecerdasan otak mempunyai peran yang besar maka
untuk mengetahui kapasitas kecerdasan siswa, MTs
Negeri Samarinda dalam penerimaan siswa baru selalu
mengadakan seleksi atau tes kecerdasan bagi calon siswa
dengan dua tahap. Hal ini sebagaimana tercantum dalam
persyaratan untuk menjadi siswa MTs Negeri Samarinda.
c. Faktor tujuan dan minat menghafal
Tujuan adalah hasil final yang ingin dicapai oleh
suatu aktifitas, sehingga untuk bisa mencapai hasil
tersebut segala segala usaha dan upaya atau segala
metode akan di tempuh demi tercapainya maksud.
Tujuan pendidikan harus didukung dan ditopang
oleh semua komponen yang lainnya, karena tujuan
adalah faktor yang sangat penting dalam suatu proses,
hal ini karena tujuan itu akan mampu mengarahkan
semua aktifitas dalam proses dan bentik aktifitas yang
perlu dilakukan sehingga pencapaian tujuan adalah buah
dari aktifitas.
143
Sedangkan tujuan utama MTs Negeri Samarinda,
disamping menciptakan pendidikan di Madrasah yang
bersifat formal juga akan mencetak seorang hafidz Al-
Qur’an yang berpengetahuan luas. Karena pentingnya
tujuan menghafal Al-Qur’an tersebut maka hendaknya
penanaman kecintaan terhadap Al-Qur’an dilakukan
sejak dini.
Penanaman Al-Qur’an sejak dini maka
diharapkan akan mendapatkan nilai keimanan dari Al-
Qur’an sampai anak tersebut menjadi dewasa. Adanya
tujuan yang harus dicapai maka materi, metode, dan
sarana harus dapat mendukung dan mengantarkan tujuan
tersebut sesuai dengan harapan.
Materi yang diberikan baik di pelajaran formal
maupun hafalan mendukung bagi siswa mendalami
Agama dan sebagian besar materi yang diberikan adalah
pendidikan Agama.
Sedangkan metode dalam pelaksanaanya masih
perlu diperbaiki dan ditingkatkan, meskipun hasil akhir
bagus tetapi harus tetap dievaluasi. Evaluasi pendidikan
menunjukkan bahwa rata-rata siswa menunjukkan hasil
144
yang baik, akan tetapi dalam proses belajar untuk menuju
ketujuan akhir perlu di evaluasi lebih lanjut. Para siswa
atau siswa telah dibebani dengan materi yang banyak dan
juga menghafal Al-Qur’an, serta dengan waktu belajar
materi yang begitu sedikit yaitu hanya belajar di kelas
sewaktu anak berada Madrasah dan diluar itu siswa harus
menghafal, mengakibatkan anak merasa terbebani secara
psikologis dan seakan-akan siswa memaksakan
belajarnya agar tercapai tujuan semuanya. Itulah kejadian
yang penulis lihat dan amati, namun dengan itu semua
seakan-akan siswa tampak senang dan tidak merasa
memikul beban yang sangat berat. Hal itu nampak dari
sebagian besar siswa yang dapat dianggap baik dan
cukup.
sedangkan untuk siswa yang lemah dan kurang
kecerdasannya, beban itu merupakan tekanan yang berat
bagi dia, sehingga menyebabkan siswa sakit, dan malas.
Peristiwa itu semua adalah fenomena yang terjadi di
MTs Negeri Samarinda dan untuk mengatasi siswa yang
kurang kecerdasannya, maka hal ini adalah tugas
pendidik atau guru yang dibantu oleh kepala Madrasah .
145
Sedangkan minat adalah kecenderungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu baik berupa benda maupun
aktifitas, minat ini sering disebut dengan gairah atau
keinginan dan yang dimaksud dalam tesis ini adalah
minat siswa MTs Negeri Samarinda untuk selalu rajin
menghafal Al-Qur’an .
Aktifitas menghafal ataupun dalam aktifitas
proses belajar mengajar pada umumnya faktor minat
mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil yang
akan dicapai sebab kondisi belajar mengajar yang efektif
adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar,
Karena minat itu sifatnya kejiwaan maka posisi guru
diharapkan dapat menumbuh suburkan dan
mengembangkan minat siswa agar siswa mau
melaksankan suatu aktifitas yang diharapkan. minat
siswa MTs Negeri Samarinda dalam menghafal Al-
Qur’an secara umum adalah sama dengan belajar pada
umumnya.
d. Faktor waktu menghafal
Pengaturan waktu menghafal Al-Qur’an sangat
146
perlu untuk diperhatikan apalagi untuk siswa MTs
Negeri Samarinda yang semua siswanya adalah anak-
anak, yang tentunya belum mampu untuk mengatur
waktunya, dan karena siswanya di samping belajar
menghafal Al-Qur’an juga belajar pelajaran formal,
maka pembagian waktu mampunyai peranan yang tinggi
untuk lancarnya proses penghafalan Al-Qur’an .
Alokasi waktu untuk menghafal Al-Qur’an
sepenuhnya ditetapkan oleh Madrasah dan biasanya
dilakukan sebelum dan setelah pelajaran umum. Hal ini
diharapkan terjadinya rutinitas siswa dalam menghafal.
Penetapan dan penjadwalan waktu-waktu untuk
belajar Al-Qur’an seperti tersebut di atas, maka
diharapkan keefektifan menghafal Al-Qur’an di MTs
Negeri Samarinda dapat berjalan dengan baik.
ditetapkannya hafalan waktu pagi hari sebagai waktu
untuk menambah hafalan adalah sangat tepat dan sesuai
dengan yang diharapkan siswa.
e. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan adalah hal diluar siswa yang
keberadaannya dapat mendukung terlaksananya proses
147
penghafal Al-Qur’an, diantara faktor lingkungan yang
berpengaruh adalah:
1) Kondisi Madrasah
Karena semua aktifitas menghafal Al-Qur’an
siswa di pusatkan di dalam Madrasah, maka perlu
diciptakan kondisi Madrasah yang kondusif yang mampu
menunjang pelaksanaan menghafal. tentang kondisi MTs
Negeri Samarinda, para siswa yang belajar di Madrasah
rata-rata sudah cukup menyenangkan dan mampu
mendukung terlaksananya semua aktifitas menghafal,
kondisi Madrasah cukup menyenangkan dan mendukung
pelaksanaan aktifitas menghafal, hal ini karena posisi
letaknya cukup jauh dari pusat keramaian dan
tersedianya fasilitas yang cukup untuk siswa.
MTs Negeri Samarinda adalah lembaga yang
berorentasi membentuk generasi tahfidz Al-Qur’an yang
mempunyai tujuan agar siswa mampu menghafal Al-
Qur’an secara utuh demi terpeliharanya Al-Qur’an, Oleh
karena itu lembaga ini telah menetapkan cara-cara yang
harus di tempuh oleh siswa untuk dapat secepat mungkin
mencapai hasil dengan melibatkan berbagai hal antara
148
lain:
a) Tempat untuk menghafal Al-Qur’an yang mendukung
b) Pembagian siswa menjadi berkelompok yang
disesuaikan dengan frekuensi hafalan.
c) Penggunaan mushaf Al-Qur’an khusus
d) Pengaturan belajar Al-Qur’an yang tepat
“Faktor-faktor tersebut adalah agar hasil atau
tujuan yang diharapkan baik oleh lembaga maupun
yang diharapkan oleh orang tua siswa dapat tercapai
dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang
diharapkan.37
Sarana pendidikan yang ada di MTs Negeri
Samarinda dapat dikatakan sebagai sarana yang masih
kurang lengkap karena memang Madrasah tersebut
kekurangan gedung seperti musholla kelas tahfidz
yang masih belum jadi dan sarana-sarana lain yang
perlu untuk ditambah. Namun Madrasah tersebut
dapat dikatakan sebagai sarana Madrasah unggulan
karena perekrutan siswa yang sangat selektif
berdasarkan kapasitas intelektual dan pertimbangan
lain yang melingkupinya serta dengan kurikulum yang
37
Akhmad jafar, Waka Kurikulum, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda:
Wawancara, tanggal 25 April 2020.
149
ideal.
2) Kondisi tempat menghafal
Tempat menghafal yang dimaksudkan disini
adalah tempat berlangsungnya kegiatan menghafal bagi
siswa, karena yang menjadi obyek materi adalah
penghafalan Al-Qur’an maka tempat yang digunakan
haruslah suci sesuai dengan kondisi Al-Qur’an yang
suci.
Masalah tempat untuk menghafal maka siswa
MTs Negeri Samarinda cenderung memilih masjid
sebagai tempat yang cocok, namun karena kapasitasnya
terbatas maka sebagin siswa terpaksa ada yang di
tempatkan di kelas.
3) Peranan aktif guru
Terlibat langsungnya seorang guru dalam
aktifitas menghafal mempunyai pengaruh yang besar
secara langsung terhadp siswa , hal ini karena perhatian
guru terhadap siswa akan mampu mendorong semakin
semangatnya seorang siswa. Disini diibaratkan seorang
guru mempunyai fungsi yaitu sebagai penyambung sanad
dari guru kepada siswa dan juga sebagai pengatur
150
kondisi waktu menghafal.
Intensitas interaksi antara siswa dan guru Al-
Qur’an diperlukan supaya terjalin komunikasi yang erat
diantara keduanya. Hal ini disebabkan karena bentuk
hubungan guru dan siswa membawa implikasi terhadap
kadar hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Kadar hasil
belajar yang dapat diramalkan sebagai akibat hubungan
guru dan siswa adalah pengembangan diri siswa secara
bebas, pembentukan memori (ingatan) pada siswa, dan
pembentukan pemahaman pada siswa.
Adanya pemahaman kepada para siswa, proses
belajar mengajar dapat berjalan secara efektif, sebab guru
mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan masing-
masing siswa. perhatian guru di MTs Negeri Samarinda
terhadap siswa dirasakan sudah baik dan penuh perhatian
terhadap semua siswa, perhatian para guru di MTs
Negeri Samarinda terhadap aktifitas siswa menghafal
sudah baik.
Baiknya perhatian guru maka efek yang muncul
adalah semakin bersemangat dan merasa nyamannya
siswa dalam menghafal sehingga rencana menghafal
151
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang
diharapkan.
2. Faktor Penghambat
Faktor yang menghambat dalam proses
pembelajaran tahfidzul Qur’an, faktor penghambat
adalah faktor-faktor yang keberadaannya akan
mengganggu terhadap usaha pencapaian tujuan yaitu
tujuan menghafal Al-Qur’an Siswa MTs Negeri
Samarinda.
Faktor-faktor penghambat ini datangnya bisa
dalam diri siswa atau internal ataupun dari luar siswa
eksternal. Adapun faktor-faktor yang penghambat yang
dirasakan sering menghambat dalam menghafal adalah :
1. Faktor Internal Siswa
a. Niat yang belum ikhlas, masih tercampur
b. Belum bisa menikmati bacaan Al-Qur’an .
c. Belum mampu membaca Al-Qur’an Sesuai dengan
Tajwid
d. Manajemen waktu yang belum baik
e. Kurangnya semangat siswa dalam memuraja’ah
hafalannya
152
f. Munculnya sifat malas pada diri siswa. Semangat
yang tinggi untuk menghafal dipermulaan
membuatnya menghafal banyak ayat tanpa
menguasainya dengan baik, dia pun malas menghafal
dan meninggalkannya.38
g. Kesulitan siswa dalam menghafal.
h. Kelupaan siswa terhadap ayat-ayat yang telah dihafal.
i. Kebanyakan bermain.
2. Faktor Eksternal
a. Kurangnya perhatian orang tua untuk mendampingi
siswa mentakrir hafalan di rumah.39
b. Kurangnya pembimbing yang kompeten.
c. Tidak adanya teman yang sama-sama hendak
menghafal Al-Qur’an.
d. Lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung.
e. Berganti-gantinya mushaf yang digunakan untuk
menghafal.
38
Ahmad Salim Badawi, Panduan Cepat Menghafal Al-Qur’an..., h. 203-204
39
Fauzan hawari ikhsan, Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: hafidz 30 juz
Al-Qur’an, wawancara, tanggal 25 April 2020.
153
f. Tidak adanya bimbingan konseling dan motivasi dari
pembimbing tahfidz.
Hasil temuan peneliti berdasarkan hasil wawancara dan
observasi langsung, peneliti menggambarkan pada tabel berikut :
TABEL. IX
Proposisi Sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler
dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda.
No
Fokus
Penelitian
Kelas reguler MTs
Negeri Samarinda
Kelas tahfidz MTs
Negeri Samarinda
1. Proses
Langkah-
langkah
guru
tahfidz.
1). Posisi duduk
bersap memanjang
kearah papan tulis.
2). Menggunkan
meja dan bangku
3). Menentukan jam
tatap muka langsung
menyetor Hafalan
Bagi siswa atau
siswi yang sudah
siap, yaitu 2 x 45
Menit.
4) Memberikan
motivasi dalam
meningkatkan
Hafalan
1). Menentukan
desain duduk dengan
model Halaqah /
melingkar dan
menggunakan Rehal/
Meja Lesehan
2). Menggunkan
meja lesehan duduk
bersila
3). Membagi waktu
Tahsin Dan Setor
Hafalan yaitu 1x45
Menit untuk Tahsin
dan 4 x 45 Menit
untuk setoran
Hafalan.
4). Memberikan
motivasi dalam
meningkatkan
hafalan
154
2. Tujuan
tahfidzul
Qur’an
1) menjadikan siswa
Hafidz Al-Qur’an
yang mutqin baik
bacaan maupun
hafalan
2) Memiliki
perilaku yang
mencerminkan
sikap gemar
membaca dan
menghafal Al-
Qur’an .
3) Memiliki
pengetahuan,
konseptual,dan
prosedural
tentang ilmu
membaca Al-
Qur’an .
4) Memilki
kemampuan
membaca dan
menghafal Al-
Qur’an secara
konkret
1).menjadikan siswa
Hafidz Al-Qur’an
yang mutqin baik
bacaan maupun
hafalan
2).Memiliki perilaku
yang mencerminkan
sikap gemar
membaca dan
menghafal Al-
Qur’an .
3).Memiliki
pengetahuan,
konseptual,dan
prosedural tentang
ilmu membaca Al-
Qur’an .
4).Memilki
kemampuan
membaca dan
menghafal Al-
Qur’an
3. Sistem
penjadwala
n tahfidzul
Qur’an
1).Menyesuaikan
dan Mengikuti
jadwal Muatan
Lokal, prakarya dan
Seni budaya
2).kegiatannya 2 kali
dalam satun minggu
1).Mempunyai
jadwal khusus yaitu
dari pukul 7.00
sampai 10.30 tahsin
dan Setor hafalan
2).kegiatannya setiap
hari.
4. Target
hafalan
1) Target hafalan
Setengah juz Al-
Qur’an dalam satu
1) Target hafalan
Dalam satu semester
1 Juz Al-Qur’an
155
semester
2) pada kelas
berikutnya target
hafalan berubah
yaitu menghafal
Surah-surah yang
biasa digunakan
menjadi imam Shalat
3) Mulai dari Juz 30
dan surah-surah
pilihan, seperti Ar-
rahman, Al-Kahfi
As-Sajdah dll.
2) pada kelas
berikutnya target
hafalan sama dengan
Awal yaitu satu
semester satu Juz Al-
Qur’an.
3) Mulai dari Juz 30
kemudian Juz 29,
28,1,2 dan 3.
4 Metode
yang
digunakan
dalam
sistem
pembelajara
n Tahfidzul
Qur’an
Menggunakan Satu
Metode yaitu metode
tasmi’ dikarenakan
kegiatan
Pembelajaran selain
tahfidzul Qur’an
banyak juga
pelajaran umum
lainnya yang harus
diikuti oleh siswa
siswi pada hari itu
Menggunakan dua
metode yaitu tahsin
dan tasmi’.
5. Evaluasi
Cara
Penilaian
Guru
Tahfidz
1). Evaluasi tertulis
biasanya
dilaksanakan pada
saat ujian tengah
semester (UTS)
ganjil,penilaian akhir
semester (PAS)
ganjil, ujian tengah
semester (UTS)
genap dan penilaian
akhir tahun (PAT),
2) soal dalam bentuk
1). Evaluasi tertulis
dan lisan tertulis
biasanya
dilaksanakan pada
saat ujian tengah
semester (UTS)
ganjil, Penilaian
akhir semester
(PAS) ganjil, ujian
tengah semester
(UTS) genap dan
penilaian akhir tahun
(PAT), sedangkan
156
Multivel chois
menggunakan media
online yaitu Google
Form, yang mana
soal-soal untuk
evaluasi tersebut
sesuai dengan target
hafalan masing-
masing Kelas
lisan dilaksanakan
disela-sela selesai
tahsin.
2) soal dalam bentuk
Multivel chois
menggunakan media
online yaitu Google
Form, yang mana
soal-soal untuk
evaluasi tersebut
sesuai dengan target
hafalan masing-
masing Kelas
D. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Pelaksanaan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
pembelajaran tahfidzul Qur’an adalah hendaknya guru membuat
perencanaan mengajar terlebih dahulu. Dalam perencanaan tersebut,
guru akan menetapkan apa-apa saja yang akan di kerjakan dalam
mengajar.
Menurut teori tentang perencanaan yang disampaikan oleh
Bintoro Tjokroaminoto bahwa perencanaan sebagai proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan harus ada pada setiap
157
langkan dalam mencapai sebuah tujuan.40
Demikian halnya dengan perencanaan yang dilaksanakan
oleh guru tahfidzul Qur’an. Hal ini sejalan dengan langkah-langkah
perencanaan yang dilakukan oleh guru tahfidzul Qur’an kelas reguler
dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda yaitu terdiri dari kegiatan :
1) Pengenalan tentang pentingnya menghafal Al-Qur’an di era
millenial
2) Menyusun target-target hafalan
3) Mendesain tempat duduk
4) Menentukan durasi tatap muka
5) Menetapkan metode pembelajaran tahfidzul Qur’an
6) Menyusun serta mencetak buku panduan dan buku setoran
hafalan.
Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa hal yang harus di
perhatikan seorang guru ketika melakukan persiapan pembelajaran
tahfidz menghafal Al-Qur’an. Untuk usia anak MTs seorang guru
harus mengatur juga bagaimana agar siswa mempunyai rasa senang
dan terhibur serta tidak mempunyai rasa terpaksa, jadi dalam
persiapan menghafal Al-Qur’an seorang guru harus mampu melihat
40
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran (Gorontalo: Bumi Aksara, 2006), h. 15.
158
kondisi anak, karena banyaknya hafalan yang diperoleh siswa itu di
tentukan oleh kondisi siswa.
b. Bentuk Kegiatan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an
Bentuk kegiatan dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an,
terdapat kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan
awal yang dilakukan oleh guru tahfidz dalam proses pembelajaran
adalah membuka pelajaran dengan sama-sama membaca do’a
sebelum mulai belajar lalu kemudian melakukan apersepsi. Dalam
pelaksanaanya guru tahfidz harus memiliki keterampilan dalam
melakukannya.
Pada perinsipnya, proses pembelajaran tahfidzul Qur’an
merupakan pembelajaran yang bisa dikatakan terlihat mudah
dikarenakan guru tahfidz pada dasarnya hanya mentasmi’ bacaan
siswanya kemudian menegur jika bacaannya salah namun dibalik
keterlihatan mudah dan gampang itu, ada pesan yang sangat berat
dan jarang diperhatikan oleh sebagian orang yaitu sebagai seorang
guru tahfidz dia harus menjadi teladan contoh yang baik bagi para
siswa yang mengikuti pembelajarannya selain itu juga harus menjadi
motivator yang ulung guna membakar dan membangkitkan semangat
peserta didik untuk terus meningkatkan kulitas dan kuantitas
hafalannya.
159
Adapun penerapan pembelajaran tahfidz Qur’an di kelas
reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan
Tujuan merupakan hal yang mendasar sebagai pijakan
dalam melakukan sesuatu, dalam bahasa Agama tujuan juga bisa
diartikan dengan niat. Maka segala sesuatu itu baik dan tidaknya
atau berhasil tidaknya tergantung dan terletak pada niat.
Pelaksanaan pembelajaran tahfidzul Qur’an di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Samarinda sudah sesuai dengan konsep
pentingnya niat yang baik, melalui langkah-langkah atau
persiapan sebelum mulai menghafal.
Adapun persiapan siswa menghafal Al-Qur’an di kelas
reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah
sebagai berikut :
a. Niat yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an
b. Mengatur makan, di anjurkan puasa
c. Menyiapkan Al-Qur’an
d. Target hafalan
e. Waktu (untuk mentakrir hafalan).
160
Syarat-syarat siswa sebelum menghafal Al-Qur’an juga
adalah sebagai berikut :
a. Meminta dukungan dan doa restu orang tua
b. Menguasai ilmu tajwid
c. Menguasai ilmu musykilat
d. Baik makharajul hurufnya
e. Giat belajar
2. Metode
Dalam meraih suatu keberhasilan dalam pembelajaran
maka wajib adanya metode, dengan metode inilah segala
kemampuan dan hasil akan bisa terlihat, hal ini sejalan yang
dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dalam
menggunakan metode, yaitu metode tahsin dan tasmi’.
3. Materi
Materi dalam pelaksanaan pembelajaran tahfidzul Qur’an
Madrasah Tsanawiyah Negeri samarinda adalah berupa materi
inti dan materi tambahan materi inti meliputi: Ayat-ayat Al-
Qur’an yang sudah ditargetkan untuk dihafal mulai dari juz 30,
29, 28, 1, 2 dan 3. Sedagkan materi tambahannya adalah ilmu
tajwid atau tahsin
4. Kegiatan tahfidzul Qur’an
161
Selain pendidikan umum Pendidikan Al-Qur’an
merupakan program utama dari lembaga ini, maka dari itu
lembaga tersebut menginginkan siswa yang lulus dari lembaga
tersebut menjadi seorang hafidz yang fasih dalam bacaan Al-
Qur’annya. Berangkat keinginan tersebut lembaga
melaksanakan pentashihan, pentashihan tersebut meliputi tashih
makhraj, tashih huruf, tashih tajwid, dan tashih tahfidz.
Materi tersebut terutama meteri-materi tahfidzul Qur’an
dilaksanakan dalam beberapa kegiatan yaitu:
1) Kegiatan harian
2) Kegiatan mingguan
3) Kegiatan semesteran
4) Kegiatan tahunan
5. Kegiatan tahsin Al-Qur’an
Selanjutnya Siswa yang belum menguasai ilmu tajwid,
musykilat dan belum baik makharij al-hurufnya akan dibimbing
langsung oleh guru tahfidz terlebih dahulu dengan buku yang
berhubungan dengan ilmu-ilmu tersebut, setelah menguasai ilmu-
ilmunya siswa belajar membaca Al-Qur’an dan selanjutnya bisa
langsung menghafal Al-Qur’an.
162
c. Evaluasi Dan Penilaian Guru Tahfidzul Qur’an
Unsur pembelajaran tahfidzul Qur’an perlu dilaksanakan
evaluasi atau penilaian. Penilaian ini dilaksanakan untuk mengkur
batas kemampuan dan hafalan siswa dalam suatu target hafalan.
Begitu juga evaluasi yang dilakukan oleh guru tahfidz kelas
reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda memiliki
tujuan sebagai alat ukur atau barometer sejauh mana ketercapaian
materi target hafalan siswa yang telah ditetapkan oleh guru
tahfidz, evaluasi tersebut akan menjadi sebab dan acuan guru
tahfidz untuk meminta siswa melajutkan atau mengulangi
bacaannya.
Adapun jenis penilaian kegiatan pengambilan nilai atau
evaluasi dilaksanakan pada :
1) Ujian tengah semester (UTS) ganjil
2) Penilain akhir Semester (PAS) ganjil
3) Ujian tengah semester (UTS) genap
4) Penilain akhir tahun (PAT) genap
Soal berbentuk pilihan ganda atau tulisan, offline dan
online yang online terupload di dalam google form berupa :
1) Menyambung ayat
2) Mencocokkan ayat
163
3) Menyebutkan nama surah.
4) Hukum-hukum tajwid dll.

More Related Content

What's hot

TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKANTEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKANChon Seong Hoo
 
Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIATEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIAChon Seong Hoo
 
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)
Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)
Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)Muhammad Nashih
 
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk GuruBuku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk GuruTjoetnyak Izzatie
 
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdfPerutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdfCikgudiana
 
1. modul prasekolah (2)
1. modul prasekolah (2)1. modul prasekolah (2)
1. modul prasekolah (2)praba karan
 
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
Buku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 miBuku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 miEvi Sofia
 
Buku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_guruBuku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_gurumaulina_ajrin
 
Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)
Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)
Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)Rifqi Maulana
 

What's hot (18)

TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKANTEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 MENTERI PENDIDIKAN
 
Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bs pai sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Bab ii sekolah magang 1
Bab ii sekolah magang 1Bab ii sekolah magang 1
Bab ii sekolah magang 1
 
Buku siswa kelas 7 pai
Buku siswa kelas 7 paiBuku siswa kelas 7 pai
Buku siswa kelas 7 pai
 
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIATEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
TEKS PERUTUSAN HARI GURU TAHUN 2017 KETUA PENGARAH PELAJARAN MALAYSIA
 
Smartarabiconlinecom
SmartarabiconlinecomSmartarabiconlinecom
Smartarabiconlinecom
 
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
 
Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)
Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)
Buku guru, pendidikan agama islam dan budi pekerti (1)
 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku guru) kls 8
 
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk GuruBuku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
Buku akidah akhlak Kurikulum 2013 untuk Guru
 
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdfPerutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
Perutusan Ketua Pengarah Pelajaran sempena Hari Guru tahun 2011 pdf
 
Buku Siswa PAI Kelas 9 SMP Tahun 2018
Buku Siswa PAI  Kelas 9 SMP  Tahun 2018Buku Siswa PAI  Kelas 9 SMP  Tahun 2018
Buku Siswa PAI Kelas 9 SMP Tahun 2018
 
1. modul prasekolah (2)
1. modul prasekolah (2)1. modul prasekolah (2)
1. modul prasekolah (2)
 
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas VIII Edisi Revisi 2017
 
Buku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 miBuku fiqih kelas 1 mi
Buku fiqih kelas 1 mi
 
Buku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_guruBuku bahasa arab_mi_1_guru
Buku bahasa arab_mi_1_guru
 
Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)
Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)
Buku Pegangan Siswa PAI SD/MI Kelas 1 (edisi revisi 2014)
 
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (buku siswa) kls 8
 

Similar to 5. bab iv tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m ts negeri samarinda

Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif MadrasahAnalisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif MadrasahMuhammad Arif
 
proposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docxproposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docxMuhammadSyafrudin9
 
sosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptx
sosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptxsosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptx
sosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptxDIGICOMMEDIASOLUTION
 
Teks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkang
Teks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkangTeks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkang
Teks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkangKementerian Pelajaran Malaysia
 
Kompetensi kepala sekolah
Kompetensi  kepala sekolahKompetensi  kepala sekolah
Kompetensi kepala sekolahfaturbima
 
LAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docx
LAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docxLAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docx
LAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docxGADISALFIRAHMI1
 
Sejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan Barat
Sejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan BaratSejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan Barat
Sejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan BaratDedi Mukhlas
 
Visi dan misi m ts
Visi dan misi m tsVisi dan misi m ts
Visi dan misi m tsUqy Vries
 
ERIK PRATAMA laporan PI2.pdf
ERIK PRATAMA laporan PI2.pdfERIK PRATAMA laporan PI2.pdf
ERIK PRATAMA laporan PI2.pdfErik Pratama
 
Rencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasahRencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasahMediaArtisia
 
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdfMuhammadIzuan6
 

Similar to 5. bab iv tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m ts negeri samarinda (20)

Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif MadrasahAnalisis struktur PAI perspektif Madrasah
Analisis struktur PAI perspektif Madrasah
 
proposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docxproposal-izin-operasional-mi2.docx
proposal-izin-operasional-mi2.docx
 
Rencana kerja tahunan 1920
Rencana kerja tahunan 1920Rencana kerja tahunan 1920
Rencana kerja tahunan 1920
 
Study kelayakan
Study kelayakanStudy kelayakan
Study kelayakan
 
Program pendidikan karakter 1920
Program pendidikan karakter 1920Program pendidikan karakter 1920
Program pendidikan karakter 1920
 
BAB II
BAB IIBAB II
BAB II
 
sosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptx
sosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptxsosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptx
sosialisasi SMA Plus Mutiara Insani.pptx
 
Teks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkang
Teks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkangTeks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkang
Teks ucapan timbalan kppm perasmian ma pibg smk sijangkang
 
Rencana kerja menengah 1923
Rencana kerja menengah 1923Rencana kerja menengah 1923
Rencana kerja menengah 1923
 
Kompetensi kepala sekolah
Kompetensi  kepala sekolahKompetensi  kepala sekolah
Kompetensi kepala sekolah
 
Proposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumiProposal smp it tapak bumi
Proposal smp it tapak bumi
 
LAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docx
LAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docxLAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docx
LAPORAN AKHIR MAGANG GADIS.docx
 
Sejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan Barat
Sejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan BaratSejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan Barat
Sejarah SMKN 1 Sandai - Kalimantan Barat
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Visi dan misi m ts
Visi dan misi m tsVisi dan misi m ts
Visi dan misi m ts
 
ERIK PRATAMA laporan PI2.pdf
ERIK PRATAMA laporan PI2.pdfERIK PRATAMA laporan PI2.pdf
ERIK PRATAMA laporan PI2.pdf
 
Rencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasahRencana pengembangan madrasah
Rencana pengembangan madrasah
 
NO.docx
NO.docxNO.docx
NO.docx
 
Brosur smp
Brosur smpBrosur smp
Brosur smp
 
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
2.1 PLAN STRATEGIK SK DANAN.pdf
 

More from IsroqGagah

11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...
11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...
11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...IsroqGagah
 
10. fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...
10.  fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...10.  fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...
10. fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...IsroqGagah
 
9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...
9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...
9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...IsroqGagah
 
8. lampiran lampiran
8. lampiran lampiran8. lampiran lampiran
8. lampiran lampiranIsroqGagah
 
7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...IsroqGagah
 
6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...IsroqGagah
 
4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...IsroqGagah
 
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...IsroqGagah
 
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...IsroqGagah
 
1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...IsroqGagah
 
Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin IsroqGagah
 

More from IsroqGagah (11)

11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...
11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...
11 nama nama guru dan profil lampiran-lampiran tesis m. isro' zainuddin = sis...
 
10. fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...
10.  fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...10.  fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...
10. fhoto kegiatan wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran ...
 
9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...
9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...
9. pedoman wawancara tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul...
 
8. lampiran lampiran
8. lampiran lampiran8. lampiran lampiran
8. lampiran lampiran
 
7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
7. daftar pustaka tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
 
6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
6. bab v tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
 
4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
4. bab iii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
 
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
 
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
2. bab i tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m...
 
1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
1.1 halaman depan tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qu...
 
Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

5. bab iv tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di m ts negeri samarinda

  • 1. 73 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah Tsnawiyah Negeri Samarinda 1. Latar belakang historis Madrasah adalah suatu pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan keAgamaan Islam dan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penyelenggaraan pendidikan di Madrasah dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, menguasai dasar-dasar penerapan ilmu Agama dan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, nilai keagamaan dan mampu memecahkan masalah untuk hidup dalam keragaman masyarakat dan mengikuti pendidikan lebih lanjut untuk memasuki dunia kerja. 1 Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda merupakan Madrasah menengah setingkat SMP berbasiskan Agama Islam. Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda terletak di tengah-tengah Kota Samarinda yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Jalan Harmonika Nomor 100 untuk kelas reguler dan jalan angklung nomor 21 1 Waka Humas, Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. tahun 2019, Cet.II.
  • 2. 74 untuk kelas tahfidz . Selain berada di tengah kota, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda juga terletak di antara pemukiman warga dan juga Kantor- kantor Pemerintahan lainnya seperti Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda, MAN 2 Samarinda, Kantor Dinas Kehutanan, GOR Segiri dan lain sebagainya. Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Samarinda berdiri pada tahun 1978 yang sebelumnya merupakan PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) 6 tahun. Berdasarkan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sisdiknas, dimana Pemerintah menghapus semua lembaga pendidikan keguruan, maka PGA beralih fungsi menjadi Madrasah. Dengan demikian, pada tahun 1990 PGAN 6 tahun dipecah menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dan Madrasah Aliyah Negeri Samarinda, hal ini mengacu kepada SK Menteri Agama No. 64/90 tanggal 25 April 1990. Kemudian pada tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor E/54/1998 tanggal 12 Maret 1998, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda berubah nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. Kata “Model” disini berarti “Percontohan”, maksudnya Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda menjadi contoh untuk setiap Madrasah Tsanawiyah yang ada di Kalimantan Timur, baik itu Madrasah Tsanawiyah Negeri maupun Swasta,
  • 3. 75 contoh dalam hal pengajaran, kurikulum, dan lain-lain.2 Rencana pengembangan Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda menjadi Madrasah unggulan disusun berdasarkan realita semakin besarnya tuntutan dan peran serta yang harus dimainkan dalam era global. Dalam hal ini, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda memiliki peranan penting dalam proses pengembangan pendidikan untuk Madrasah terutama di Kalimantan Timur. Peran ini dibuktikan dengan fungsi Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda yang mampu memberikan imbas positif terhadap pengembangan Madrasah yang ada di sekitarnya. Proses reformasi yang sedang bergulir ternyata juga berimbas terhadap jenjang pendidikan terutama pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. Pemerintah memberikan kompetisi yang sangat luas kepada Madrasah Tsanawiyah dalam mempersiapkan generasi Islam yang tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnolgi yang dilandasi oleh Iman dan Taqwa. Kebijakan ini merupakan awal dari Madrasah yang mampu dan siap di era global untuk menunjang pemahaman dan kontekstual aplikasi Islami di masyarakat. Mencermati perkembangan sosial dan pendidikan yang ada di Kalimantan Timur, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda berkeinginan 2 Waka Humas, Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. tahun 2019,Cet. II.
  • 4. 76 untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam rangka memenuhi tuntutan zaman, dimana masyarakat mengharapkan siswa yang berMadrasah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempunyai iman dan taqwa secara bersama-sama. Tuntutan masyarakat direspon oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dengan mencoba melakukan rekayasa kurikulum, yaitu dengan menambah jam pelajaran untuk pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Qur’an Hadits dan Sejarah Kebudayaan Islam masing- masing sebanyak satu jam pelajaran. Hal ini dimaksudkan agar lulusan Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dapat mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan ke Madrasah tingkat atas. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan kemampuan hafalan Al- Qur’an sebanyak 3 (tiga) juz. Keunggulan dalam bidang ini tentunya tidak mengesampingkan mata pelajaran lainnya. Untuk mewujudkan semua itu, memerlukan suatu kerjasama yang baik dari semua komponen pendidikan. Salah satu komponen tersebut adalah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, dimana untuk tahun pembelajaran 2019/2020 Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda diusulkan menjadi Madrasah unggulan oleh Kanwil
  • 5. 77 Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur. Semoga dengan ditunjuknya Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda sebagai Madrasah unggulan, Visi Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda “Terciptanya Madrasah unggul dalam mutu yang berwawasan IPTEK, berdasarkan IMTAQ dan Lingkungan” dapat segera terwujud”.3 2. Lingkungan Madrasah Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda terletak di antara pemukiman penduduk dan perkantoran serta berada di tengah kota tepatnya di Kota Samarinda yang merupakan ibu kota dari Provinsi Kalimantan Timur. MTs Negeri Samarinda memiliki 2 kampus/gedung yaitu kelas reguler dan kelas tahfidz , kelas reguler MTs Negeri Samarinda beralamatkan Jalan : harmonika nomor 100. Sedangkan Kelas tahfidz terletak di jalan: Angklung nomor 21. 3. Intake Siswa Siswa yang belajar pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda khususnya kelas VII (tujuh) sebagian besar berasal dari Madrasah 3 Irfan Anshori Masdar, kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, pada tanggal 06 April 2020.
  • 6. 78 Ibtidaiyah Negeri/Swasta dan Madrasah Dasar ataupun Madrasah Dasar Islam yang umumnya berada di Kota Samarinda dan mampu bersosialisasi serta lulus tes berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. Kebanyakan orangtua siswa berpendidikan Madrasah Menengah Atas dan Sarjana dengan presentase hampir seimbang. Mereka menyadari bahwa dengan berMadrasah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda lulusannya mampu melanjutkan ke Madrasah Menengah Atas ataupun Madrasah Aliyah unggulan. 4. Daya Dukung 1. Dari masyarakat: Animo serta perhatian masyarakat terhadap pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda cukup tinggi sehingga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan terhadap kemajuan pendidikan. 2. Dari tenaga guru: Guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda telah menempuh pendidikan S1 dan S2 serta telah mengikuti kualifikasi D-III, sehingga ada tahun 2009 guru-guru pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda berpendidikan S1 dan S2. 3. Dari siswa : Telah mampu menghasilkan berbagai prestasi dibidang lomba pelajar berprestasi dan akademik hal ini dapat dibuktikan dengan telah didapatkannya lebih dari 600 penghargaan untuk kegiatan akademik, non-akademik dan keAgamaan baik tingkat kota, provinsi
  • 7. 79 maupun tingkat nasional. 4. Tantangan Belum maksimalnya sarana pendukung dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar. 3. Motto, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Madrasah 1. Motto Iman, Islam, Ihsan. Iman, Islam dan Ihsan merupakan 3 kata yang maknanya saling berkaitan. Iman disini dapat diartikan bahwa setiap warga Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda beriman kepada Allah SWT , Malaikat, Kitab-kitab, Nabi dan Rasul, Hari Akhir serta Qada’ dan Qadar.4 Islam sendiri dapat diartikan sebagai menerima dan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya. Islam dibangun di atas 5 pilar yaitu, syahadat, sholat, puasa, zakat dan ibadah haji (bagi yang mampu) dimana semua warga Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda wajib untuk mengamalkannya. Ihsan diartikan sebagai berbuat baik, maksudnya setiap warga Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Samarinda dituntut untuk berbuat baik kepada setiap orang dimanapun dan kapanpun dia berada. 4 Profil Madrasah Tsanawiyah terbaru tahun 2019. Cetakan ke 2.
  • 8. 80 2. Visi, Misi dan Tujuan 1. Visi “Teciptanya Madrasah Yang Unggul Dalam Mutu Yang Berlandaskan Imtaq Dan Berwawasan Iptek Dan Lingkungan”. Indikator Visi a. Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi keinginan, b. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat c. Ingin mencapai keunggulan d. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga Madrasah e. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik Berdasarkan visi Madrasah di atas maka penulis menganalisa bahwa setiap Madrasah pasti memiliki potensi, keunggulan dan tujuan yang berbeda-beda, ini menjadi pembeda antara Madrasah satu dengan lainnya. MTs Negeri Samarinda dalam visinya sangat jelas bahwa untuk menciptakan Madrasah yang unggul dalam mutu yang berlandaskan iman dan taqwa serta berwawasan iptek dan lingkungan. 2.Misi Indikator Misi a. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai Agama Islam
  • 9. 81 b. Mewujudkan lingkungan Madrasah yang agamis, beriman, bertaqwa dan berkarakter c. Melaksanakan pembelajaran sains dan tekhnologi dengan bimbingan secara efektif dan efisien d. Memotivasi dan membina siswa agar menguasai berbagai bahasa e. Membudayakan siswa dalam melaksanakan peraturan yang berlaku f. Membina siswa dalam berolah raga dan kesenian, g. Membina dan menerapkan warga Madrasah yang berbudaya dengan berwawasan lingkungan. Menurut analisis penulis berdasarkan misi dan indikator misi pada MTs Negeri Samarinda adalah terdapat kesesuaian antara visi dan misi Madrasah tersebut, dapat dilihat pada masing- masing indikator misi, menjelaskan secara rinci untuk mencapai sebuah visi. 2. Nilai-nilai Organisasi 1. Integritas : Keselarasan antara hati, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar 2. Profesionalitas : Bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik
  • 10. 82 3. Inovasi : menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik 4. Tanggung jawab : bekerja secara tuntas dan konsekuen 5. Keteladanan : menjadi contoh yang baik bagi orang lain Menurut analisis penulis berdasarkan nilai-nilai organisasi yang ada pada MTs Negeri Samarinda, kelima nilai-nilai organisasi tersebut merupakan upaya lembaga MTs Negeri Samarinda dalam menyamakan 5 budaya kerja kementerian Agama karena bagaimanapun juga bahwa MTs Negeri bernaung pada Kementerian Agama, maka berdasarkan analisa penulis bahwa MTs Negeri Samarinda sudah sesuai dengan nilai-nilai organisasi yang telah ditetapkan. 3. Tujuan Mengacu pada siklus siswa selama dalam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, maka tujuan yang akan diraih selama 3 tahun ialah tujuan jangka menengah. Maka dengan demikian, tujuan pada akhir tahun pelajaran 2019/2020 adalah: a. Terwujudnya sikap dan perilaku peserta didik yang Islami, dengan program sebagai berikut: a) Hifzhul Qur’an 1 Juz setiap tahun,
  • 11. 83 b) Melaksanakan sholat dzuhur berjamaah untuk seluruh siswa/i serta tenaga pendidik dan kependidian, c) Mengumpulkan zakat, infaq dan shadakah melalui UPZ MTs Negeri Samarinda, d) Melaksanakan ibadah qurban bagi guru, TU serta siswa. b. Terwujudnya budaya hidup sehat dan tertib dengan program sebagai berikut : a. Adiwiyata Mandiri b. Madrasah Sehat c. Usaha Kesehatan Madrasah, d. Kantin Sehat Madrasah, e. Gerakan Madrasah Hijau, Bersih dan Sehat (HBS). c. Meningkatkan rata-rata nilai Ujian Akhir, baik Ujian Nasional maupun Ujian Madrasah dengan program sebagai berikut : a. Pengadaan guru, b. Peningkatan kualifikasi guru, c. Pengadaan buku literatur perpustakaan, d. Pengadaan peralatan Laboratorium Bahasa, IPA dan Komputer. d. Terlaksananya pembelajaran kontekstual berbasis K13 dengan program sebagai berikut :
  • 12. 84 a) Penyusunan perangkat pembelajaran K13, b) Implementasi K13, c) Diadakan supervisi secara periodik. e. Meningkatkan kualifikasi lembaga pendidikan dengan program sebagai berikut : a) Pengadaan kelas khusus bertaraf Nasional sebagai bahan tahap perintisan menuju Madrasah bertaraf Nasional. b) Terbentuknya kelas tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz f. Menerapkan disiplin siswa yang mengacu pada tata tertib siswa secara konsisten dengan program sebagai berikut : a) Penyusunan tata tertib siswa MTs Negeri Samarinda. b) Menyadarkan siswa taat Aturan dan tata tertib g. Memfasilitasi terbentuknya team olahraga dan group kesenian di lingkungan siswa dengan program : a) Pembentukan team olahraga dan group kesenian b) Menambah ekstrakulikuler dalam bidang olah raga h. Memotivasi siswa berkompetensi dalam lomba bidang studi dan pengembangan bakat dengan program : a) Pengembangan diri siswa. b) Pendelegasian lomba
  • 13. 85 i. Menghasilkan 80% lulusan yang berkualitas untuk diterima oleh Madrasah Lanjutan Tingkat Atas Unggulan dengan program : a) Sukses Ujian Nasional. b) UAMBN-BK c) UMBK5 Berdasarkan data tujuan MTs Negeri Samarinda, maka penulis menganalisis bahwa: terdapat tujuan yang akan diraih selama 3 tahun yaitu dalam jangka menengah yang meliputi 1) program tahfidzul Qur’an, melaksanakan ibadah shalat dzuhur berjama’ah dan lain lain. 2) terwujudnya budaya hidup sehat dan tertab, melalui program adiwiyata mandiri, Madrasah sehat, UKM, kantin sehat dan gerakan HBS. 3) meningkatkan nilai-nilai Ujian Nasional maupun Ujian Madrasah dengan program: peningkatan kualifikasi guru, pengadaan literatur perpustakaan. 5. Sasaran a. Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran baik dari segi 5 Irfan Anshori Masdar, Kepala Madrasah Tsnawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 9 April 2020.
  • 14. 86 jumlah maupun kualitasnya dan diharapkan tercipta suasana pembelajaran yang makin kondusif sehingga meningkatkan motivasi dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, b. Meningkatkan motivasi kinerja pegawai dan guru pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda melalui pemberian insentif terhadap pegawai yang berprestasi dan kreatif yang diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target yang ingin dicapai, c. Meningkatkan efisiensi dan kreatifitas penyelengaraan pendidikan melalui penyediaan fasilitas pembelajaran refresentatif dan suasana yang kondusif guna terciptanya sistem pembelajaran yang kompetitif, d. Meningkatkan presentase partisipasi penyelenggaraan pendidikan oleh masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengembangan Madrasah ke depan untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas yang dilandasi nilai-nilai Agama. 5. Keadaan guru MTs Negeri Samarinda. Guru MTs Negeri Samarinda tahun ajaran 2019-2020 berjumlah 97 orang yaitu 20 guru tahfidzul Qur’an, 20 Guru laki-laki dan 37 guru perempuan kemudian 20 staf tata usaha dan cleaning service.
  • 15. 87 6. Standar Kompetensi Lulusan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. Standar kompetensi lulusan program tahfidz (SKL Profidz) diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang mencerminkan tingkat capaian tahfidz setiap peserta didik terhadap kompetensi tahfidz yang diharapkan. Untuk itu diperlukan rumusan standar kompetensi lulusan program tahfidz (SKL Profidz). Standar kompetensi lulusan program tahfidz (SKL Profidz) ini dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan Madrasah Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda. Standar kompetensi lulusan program tahfidz (SKL Profidz) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an. Standar kompetensi lulusan program tahfidz (SKLPT) terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dicapai setelah menyelesaikan program pembelajaran tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda peserta didik yang dapat memenuhi SKLPT ini berhak mendapatkan sertifikat musyahadah tahfidz dari Madrasah.6 Standar kompetensi lulusan program tahfidz Madrasah 6 Profil Madrasah Tsanawiyah terbaru tahun 2019. Cetakan ke 2.
  • 16. 88 Tsanawiyah Setelah mengikuti program tahfidz secara integral lulusan Madrasah Tsanawiyah diharapkan memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan pada tabel berikut: TABEL.II Standar Kompetensi Lulusan Program Tahfidz MTs Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca dan menghafal Al-Qur’an baik di lingkungan rumah, Madrasah, dan lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Pengetahuan Memiliki pengetahuan, konseptual,dan prosedural tentang ilmu membaca Al-Qur’an . Keterampilan Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al- Qur’an secara konkret sesuai dengan target yang telah ditentukan. 6. Keadaan siswa Berdasarkan data yang ada, jumlah siswa MTs Negeri Samarinda tahun pelajaran 2019-2020 sebanyak 970 Siswa, dengan
  • 17. 89 jumlah total siswa laki-laki 463 Siswa dan Perempuan 501 Siswi. Kelas tahfidz Mts Negeri Samarinda terdapat enam kelas khusus tahfidz.7 Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel halaman berikut: 7 Rohana, Kepala Tata Usaha Madrasah Tsnawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 9 April 2020.
  • 18. 90 TABEL.III DATA SISWA MTS NEGERI SAMARINDA Kelas 7 Putra Kelas 8 Putra Kelas 9 Putra 7.1 28 8.1 32 9.1 28 7.2 28 8.2 31 9.2 27 7.3 29 8.3 32 9.3 27 7.4 30 8.4 31 9.8 Kelas tahfidz 24 7.5 29 8.9 Kelas tahfidz 28 9.10 27 7.10 Kelas tahfidz 32 Jumlah 176 Jumlah 154 Jumlah 133 Kelas 7 Putri Kelas 8 Putri Kelas 9 Putri 7.6 35 8.5 32 9.4 35 7.7 35 8.6 32 9.5 36 7.8 35 8.7 32 9.6 36 7.9 35 8.8 32 9.7 34 7.11 kelas tahfidz 32 8.10 Kelas tahfidz 33 9.9 Kelas tahfidz 33 Jumlah 172 Jumlah 161 Jumlah 174 Jumlah total 348 315 307 970 Sumber data : TU MTs Negeri Samarinda
  • 19. 91 B. Deskripsi Sistem pembelajaran Tahfidzul Qur’an Di MTs Negeri Samarinda. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Gambaran umum kegiatan pembelajaran tahfidzul Qur’an pada kelas reguler Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dapat dilihat dengan jelas berdasarkan hasil wawancara dengan waka kurikulum MTs Negeri Samarinda. “Pembelajaran tahfidzul Qur’an merupakan program unggulan dan masuk pada intrakulikuler pembelajaran di kelas reguler MTs Negeri Samarinda, proses kegiatan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler ini, dengan memasukkan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an pada Muatan Lokal (Mulok) dan menambahkan jam pembelajaran tahfidzul Qur’an dengan mengurangi satu jam mata pelajaran seni budaya dan satu jam mata pelajaran prakarya ditambah dengan dua jam mata pelajaran Mulok, sehingga dalam satu minggu pembelajaran tahfidzul Qur’an berjumlah 4 Jam atau dua kali pertemuan dalam satu minggu, sumber pedoman hukum dasar pelaksanan pembelajaran tahfidzul Qur’an ini adalah Keputusan Menteri Agama Republik indonesia Nomor : 164 tahun 2010 tentang pedoman pelaksanaan analisis beban kerja (Work Load Analysis) di lingkungan Kementerian Agama. Kemudian mata pelajaran yang dikurangi tersebut di integrasikan pada pengembangan diri di kegiatan ekstrakulikuler seperti seni budaya yaitu: membatik, melukis, kaligrafi dan lain sedangkan prakarya yaitu: menyulam, budidaya tanaman, tataboga dan lain lain”.8 a. Langkah-langkah Persiapan Tahfidzul Qur’an Langkah-langkah menerapkan pembelajaran menghafal Al- 8 Muhammad Jafar, Waka kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 8 April 2020.
  • 20. 92 Qur’an siswa di MTs Negeri Samarinda terlebih dahulu para guru tahfidz dan waka kurikulum rapat persiapan-persiapan untuk keberhasilan program tahfidz ini lalu setelah selesai barulah di sosialisasikan kepada wali siswa dan siswa terhadap apa-apa saja yang harus dipenuhi dalam persyaratan yang diberikan oleh guru. Yusuf Supriadi Al- Hafidz, menuturkan mengenai syarat-syarat tersebut yaitu: “Sebelum melaksanakan hafalan Al-Qur’an anak- anak harus mulai dengan niat maupun cara yang baik pasti hasilnya juga memuaskan,dalam hal ini diantara sekian banyak syarat yang harus di lakukan siswa adalah minta doa restu orang tua, menguasai ilmu tajwid, menguasai ilmu musykilat, makhroj hurufnya, dan yang tidak kalah penting adalah harus giat belajar.9 Peneliti menganalisis hasil wawancara di atas dengan hasil temuan diantaranya: syarat-syarat tersebut bertujuan agar siswa di dalam proses menghafal tidak terlalu sulit dan akan menghasilkan mutu hafalan yang baik. Hasil wawancara di atas syarat-syarat sebelum menghafal Al-Qur’an adalah sebagai berikut : a. Membuat perencanaan pembelajaran b. Siswa meminta dukungan dan doa restu orang tua 9 Yusuf Supriadi, Al-Hafidz Koordinator Tahfidz, di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 06 April 2020.
  • 21. 93 c. Siswa menguasai ilmu tajwid d. Siswa menguasai ilmu musykilat e. Siswa baik makharij al-hurufnya f. Siswa giat belajar Siswa yang belum menguasai ilmu tajwid, musykilat dan belum baik makharij al-hurufnya akan dibimbing langsung oleh guru tahfidz terlebih dahulu dengan belajar kitab yang berhubungan dengan ilmu-ilmu tersebut, setelah menguasai ilmu- ilmu tersebut siswa belajar membaca Al-Qur’an dan selanjutnya bisa langsung menghafal Al-Qur’an. b. Tujuan Tahfidzul Qur’an Pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda mempunyai tujuan berdasarkan wawacara dengan Ali guru tahfidzul Qur’an kelas reguler mengatakan: “ Agar menambah motivasi dan pencapaian target maka perlu sebuah tujuan yang jelas dalam program tahfidz itu sendiri, diantaranya: siswa dihajatkan menjadi pengahafal yang benar-benar menghayati dan menjiwai hafalannnya, berakhlaq mulia, pengetahuan yang mendalam, fasih bacaan dan tajwidnya.10 Berdasarkan wawancara di atas penulis mendapatkan 10 Ali, Guru Tahfidzul Qur’an kampus 1, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: wawancara, tanggal 12 April 2020.
  • 22. 94 tujuan-tujuan program tahfidzul Qur’an kelas reguler Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, jika dijabarkan sebagai berikut : 1) Menjadikan siswa Hafidz Al-Qur’an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan 2) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca dan menghafal Al-Qur’an baik di lingkungan rumah, Madrasah, dan lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3) Memiliki pengetahuan, konseptual, dan prosedural tentang ilmu membaca Al-Qur’an. 4) Memiliki kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an secara konkret sesuai dengan target yang telah ditentukan. Oleh karena itu kelas reguler MTs Negeri Samarinda mengadakan sebuah tahapan proses pembelajaran Al-Qur’an, secara umum memiliki target atau mahfudzhot yang harus dihafal oleh siswa supaya menjadi harapan agar lebih semangat dalam menghafal. c. Materi Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Materi pembelajaran tahfidzul Qur’an merupakan isi atau pokok dari dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an. Adapun materinya berdasarkan buku pedoman mutaba’ah hafalan ada dua yaitu materi inti dan materi tambahan materi inti meliputi: Ayat-ayat Al-Qur’an dari surah
  • 23. 95 Al-fatihah sampai Surah An-nas. Sedangkan materi tambahan adalah tahsin dan tajwid. d. Sistem Penjadwalan Tahfidzul Qur’an Adapun waktu pelaksanaan tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda adalah terjadwal dalam kalender pendidikan MTs Negeri Samarinda yaitu menyesuaikan Jadawal mata pelajaran muatan lokal, seni budaya dan prakarya, guru khusus tahfidzul Qur’an akan masuk kelas sesuai dengan jadwal yang sudah dibagikan oleh waka kurikulum, dalam satu minggu empat jam tatap muka berarti dalam satu minggu masuk ke kelas sebanyak dua kali tatap muka.11 Kegiatan pembelajaran tahfidz dilaksanakan terintegrasi di dalam waktu pembelajaran Intrakurikuler dengan beban belajar 4 (empat) jam pelajaran perminggu. Berikut contoh jadwal pembelajaran program tahfidz: TABEL.IV Jadwal pelaksanaan tahfidz kelas reguler No Hari Waktu Kegiatan 1 Senin s/d Kamis 07.00-08.25 Setor Hafalan Tahfidz 08.25 s/d 15.00 Pembelajaran Kurikulum 2 Jum’at s/d sabtu 07.00-08.25 Setor Hafalan Tahfidz 08.25 s/d 15.00 Pembelajaran Kurikulum 11 Hasrullah, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 8 April 2020.
  • 24. 96 Berdasarkan tabel di atas maka jelaslah jadwal yang sudah dibagikan oleh waka kurikulum, dalam satu minggu empat jam tatap muka dengan hari yang berbeda-beda berarti dalam satu minggu masuk ke kelas sebanyak dua kali tatap muka. e. Target Hafalan Adapun target hafalan masing-masing kelas di kelas reguler MTs Negeri Samarinda dari kelas 7 sampai kelas 9 putra putri adalah sebagai berikut12 : 1) Target hafalan kelas 7 putra dan putri kelas reguler a) Semester 1 (Ganjil) KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER 7.1 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs. At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs. Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al- Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al- Satu (Ganjil) 12 Yusuf Supriadi Al-Hafidz, Koordinator Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: wawancara, tanggal 8 April 2020.
  • 25. 97 ‘Alaa, Qs.At-Tariq. 7.2 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs. At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah,Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. Satu (Ganjil) 7.3 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs. Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al- Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al- ‘Alaa, Qs.At-Tariq. Satu (Ganjil) 7.4 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Satu (Ganjil)
  • 26. 98 Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. 7.5 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs. At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. Satu (Ganjil) 7.6 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs. At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Satu (Ganjil)
  • 27. 99 Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. 7.7 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq, QS.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. Satu (Ganjil) 7.8 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al- Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. Satu (Ganjil) 7.9 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Satu (Ganjil)
  • 28. 100 Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs. At-Takaatsur, Qs.Al- Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. b) Semester 2 (Genap) KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER 7.1 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Dua (Genap) 7.2 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs. ‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An- Naba’ Dua (Genap) 7.3 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Dua (Genap) 7.4 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Dua (Genap) 7.5 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Dua (Genap)
  • 29. 101 Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ 7.6 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs. Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Dua (Genap) 7.7 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Dua (Genap) 7.8 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Dua (Genap) 7.9 Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffifin, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Dua (Genap) 2) Target hafalan kelas 8 Putra dan putri kelas reguler a) Semester 1 (Ganjil) KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER 8.1 Qs.Al-Insan Dan Qs. Al-Mulk Satu (Ganjil) 8.2 Qs.Al-Insan Dan Qs. Al-Mulk Satu (Ganjil) 8.3 Qs.Al-Insan Dan Qs. Al-Mulk Satu (Ganjil) 8.4 Qs.Al-Insan Dan Qs. Al-Mulk Satu (Ganjil) 8.5 Qs.Al-Insan Dan Satu (Ganjil)
  • 30. 102 Qs. Al-Mulk 8.6 Qs.Al-Insan Dan Qs. Al-Mulk Satu (Ganjil) 8.7 Qs.Al-Insan Dan Qs. Al-Mulk Satu (Ganjil) 8.8 Qs.Al-Insan Dan Qs. Al-Mulk Satu (Ganjil) b) Semester 2 (Genap) KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER 8.1 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 8.2 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 8.3 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 8.4 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 8.5 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 8.6 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 8.7 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 8.8 Qs.Ar-Rahman Dan Qs.As-Sajdah Dua (Genap) 3) Target hafalan kelas 9 putra dan putri kelas reguler a) Semester 1 (Ganjil) KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER 9.1 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil) 9.2 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil)
  • 31. 103 9.3 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil) 9.4 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil) 9.5 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil) 9.6 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil) 9.7 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil) 9.10 Qs.Al-Kahfi Ayat 1 Sampai 50 Satu (Ganjil) b) Semester 2 (Genap) KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER 9.1 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) 9.2 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) 9.3 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) 9.4 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) 9.5 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) 9.6 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) 9.7 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) 9.10 Qs.Al-Kahfi Ayat 51 Sampai 110 Dua (Genap) Berdasarkan data tabel di atas, penulis menyimpulkan bahwa setiap kelas mempunyai target yang berbeda-beda, bisa
  • 32. 104 dilihat dari target kelas tujuh, dimana target hafalannya yaitu dalam dua semester atau satu tahun mereka menghafal satu juz Al-Qur’an kemudian naik ke kelas 8 menambah hafalan ke juz 29 dengan surah-surah terpilih yang sering digunakan ketika menjadi imam shalat di tengah-tengah masyarakat, kemudian yang menarik pada kelas 9 yaitu hafalan hanya satu surah dalam satu tahun yaitu surah Al-Kahfi. Menurut penulis kenapa kelas 9 hanya satu surah saja dalam dua semester karena kelas 9 akan fokus terhadap mata pelajaran yang diuji bertarap Nasional baik ujian Madrasah maupun ujian nasional dan mereka lebih banyak waktu mengulang-ulang atau memuraja’ah hafalan mereka yang dihafal pada target kelas 7 dan 8. “Target ini merupakan sebuah kelebihan di mana target atau materi tersebut dapat dijadikan sebuah acuan para guru tahfidz untuk mengajarkan materi kepada siswa. Selain itu juga dapat dijadikan sebuah motivasi untuk siswa agar lebih semangat lagi dalam berinteraksi serta menghafalkan Al- Qur’an .13 13 Deni Ramdani, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, Tanggal 9 April 2020.
  • 33. 105 f. Metode Metode yang digunakan guru MTs Negeri Samarinda dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an. Terkait dengan metode menghafal Al-Qur’an, Siti Rabi’atul Adawiyah menuturkan: “Menghafal Al-Qur’an itu tentunya juga harus ada cara atau metode yang harus di terapkan dan oleh guru dalam hal ini tidak boleh di tinggalkan, diantara metode itu adalah metode musyafahah, metode Sima’i, metode resitasi, metode takrir, metode mudarasah, metode tes, dan perlu di ketahui metode ini hanya sebagai lantaran atau cara dan yang lebih penting dalam menghafal Al-Qur’an adalah kiat dari siswa itu sendiri seberapa jauh tingkat kemauan dan niat kesungguhannya. Namun di kelas reguler MTs Negeri Samarinda ini belum memiliki metode yang baku masih mencari metode yang pas untuk pembelajaran tahfidzul Qur’an ini namun disini kami hanya menggunakan metode tasmi’ dikarenakan kegiatan pembelajaran selain tahfidzul Qur’an banyak juga pelajaran umum lainnya yang harus diikuti oleh siswa siswi pada hari itu”.14 Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti menemukan bahwa metode pembelajaran tahfidz yang digunakan guru di MTs Negeri Samarinda hanya menggunakan satu metode saja yaitu metode tasmi’, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko 14 Siti Rabi’atul Adawiyah, Guru Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 06 April 2020.
  • 34. 106 kejenuhan siswa dalam menghafal. Hal ini karena dalam proses mengajar untuk menghafalkan Al-Qur’an tidak sama dan tidak semudah mengajarkan pelajaran pada umumnya. Maka dari itu perlunya menggunakan berbagai metode yang tepat agar siswa akan lebih mudah dalam menghafal Al-Qur’an. Jika dijabarkan penjelasan metode tersebut adalah : Metode tasmi’ artinya mendengar. Maksud dari metode ini adalah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini akan sangat efektif bagi penghafal yang memiliki daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal yang tuna netra maupun anak-anak di bawah umur yang belum mengenal baca tulis Al-Qur’an. Cara ini dapat dilakukan dengan mendengar dari guru maupun kaset, selanjutnya akan disetor hafalan tersebut pada waktu atau penjadwalannya yang telah ditentukan. Penggunaan metode pembelajaran tahfidz oleh guru MTs Negeri Samarinda dalam menggerakkan siswa untuk mampu menghafal Al-Qur’an sudah cukup baik apabila dilakukan secara konsisten. Seringkali banyak metode yang telah dirancang dan diprogramkan pada pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara konsisten. Oleh karena itu metode menghafal Al-Qur’an yang telah direncanakan dan diprogramkan oleh guru MTs Negeri Samarinda
  • 35. 107 untuk usia menengah pertama itu sudah cukup baik. Metode ini sangat bagus dan harus tetap diterapkan oleh siswa yang ingin menyetorkan hafalan. Metodenya adalah menemui dan menghadap langsung ke pengajar, ini akan membuat siswa paham mengenai kekurangan dalam bacaan dan hafalannya. Berdasarkan prinsipnya, metode ini dapat dilakukan melalui dua cara, antara lain: 1) Guru mendengar bacaan dan tambahan hafalan Siswa, kemudian jika tidak sesuai dengan tahsin atau tajwidnya maka diajarkan bacaan yang benar. 2) Siswa mendengarkan bacaan guru yang benar dan fasih, kemudian siswa meniru dan mengikuti bacaan guru. Metode yang digunakan guru MTs Negeri Samarinda dalam menerapkan pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda, berdasarkan wawancara di atas maka dapat di peroleh kesimpulan yaitu dengan menggunakan satu metode saja yaitu metode tasmi’. g. Evaluasi Tahfidzul Qur’an Evaluasi, evaluasi berfungsi sebagai informasi hasil pembelajaran program tahfidz yang sedang atau telah dilaksanakan, Dalam Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab XVI pasal
  • 36. 108 57 ayat 1 dan pasal 58 ayat 8, menyatakan: Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihakpihak yang berkepentingan. Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memanatau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan. “Dalam mengukur kemampuan dan capaian Siswa dalam hafalannya maka komponen Sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an Di kelas reguler MTs Negeri Samarinda melakukan evaluasi, yaitu evaluasi lisan dan tulisan, evaluasi atau ujian lisan biasanya dilaksanakan pada saat siswa sudah melampaui batas hafalan atau sudah memenuhi target hafalan, maka di tes atau diuji dengan lisan langsung pada saat jam pembelajarannya. Adapun evaluasi tertulis biasanya dilaksanakan pada saat ujian tengah semester (UTS) ganjil, penilaian akhir semester (PAS) ganjil, ujian tengah semester (UTS) genap dan Penilaian Akhir Thun (PAT), soal dalam bentuk Multivel chois menggunakan media online yaitu Google Form, yang mana soal-soal untuk evaluasi tersebut sesuai dengan target hafalan masing-masing kelas.15 Peneliti menganalisis dari hasil temuan didalam sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda mulai dari proses pembelajaran kampus meliputi, langkah-langkah guru tahfidz, tujuan tahfidzul Qur’an, sistem penjadwalan tahfidzul Qur’an, target hafalan, metode, dan evaluasi. 15 Hafis Al Siraji, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 5 April 2020.
  • 37. 109 Dapat dilihat pada tabel berikut ini : TABEL.V Temuan peneliti tentang proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda No Proses Pembelajaran tahfidzul Qur’an Kelas Reguler 1. Langkah-langkah a. Meminta dukungan dan doa restu orang tua b. Menguasai ilmu tajwid c. Menguasai ilmu musykilat d. Baik makharij al-hurufnya e. Giat belajar 2. Tujuan 1. Menjadikan siswa Hafidz Al- Qur’an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan 2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca dan menghafal Al- Qur’an baik di lingkungan rumah, Madrasah, dan lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memiliki pengetahuan, konseptual, dan prosedural tentang ilmu membaca Al- Qur’an. 4. Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an secara konkret sesuai dengan target yang telah ditentukan. 3. Sistem penjadwalan Terjadwal dalam kalender pendidikan MTs Negeri Samarinda yaitu Menyesuaikan Jadawal Mata pelajaran Muatan Lokal, seni budaya dan prakarya, guru khusus tahfidzul Qur’an akan masuk kelas
  • 38. 110 sesuai dengan jadwal yang sudah dibagikan oleh waka kurikulum, dalam satu minggu 4 jam tatap muka berarti dalam satu minggu masuk ke kelas sebanyak 2 kali tatap muka 4. Target hafalan 1. Kelas 7 satu juz dalam 1 tahun 2. Kelas 8 dalam satu tahun surah Al- Insan, Al-mulk,As-sajdah Dan Ar-Rahman. 3. Kelas 9 dalam 1 tahun surah Al- Kahfi 5. Metode Satu metode yaitu metode tasmi’ 6. Evaluasi Dilaksanakan dalam 1. UTS (ujian tengah semester) 2. PAS (penilaian akhir semester) 3. UTS (ujian tengah semester) 4. PAT (penilaian akhir tahun) 2. Pelaksanaan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Pelaksanaan pembelajaran tahfidzul Qur’an pada kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah menjadi latar belakang kelas reguler MTs Negeri Samarinda menerapkan juga proses pembelajaran tahfidzul Qur’an, meskipun tidak seintens dan sekhusus kelas tahfidz.16 “Tiga tahun sudah program pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz ini berjalan dan alhamdulillah sudah ada yang khatam hafalannya 30 juz Al-Qur’an sekarang sedang duduk di kelas 9.8 MTs Negeri Samarinda anak tersebut memiliki target 1 tahun 10 juz sehingga diakhir tahun pembelajarannya sekarang ini sudah bisa 16 Widodo, Waka Humas, di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 8 April 2020.
  • 39. 111 mencapai targetnya menjadi seorang yang Hafidz Qur’an.”17 a. Langkah-langkah Persiapan Tahfidzul Qur’an Adapun menganai langkah-langkah persiapan menghafal Al- Qur’an di MTs Negeri Samarinda Hasrullah, memaparkan hal-hal yang harus dilakukan siswa sebelum menghafal Al-Qur’an , berikut wawancaranya: “Dalam menghafal Al-Qur’an tentunya harus ada hal hal yang harus diperhatikan atau komitmen tertentu yang harus di siapkan terlebih dahulu, karena banyak hal yang harus dilakukan siswa dalam persiapan menghafal Al-Qur’an antar lain adalah niat yang kuat, mengatur makanan dianjurkan puasa, mempunyai target hafalan dan harus ada waktu yang di tentukan secara khusus untuk menghafal Al- Qur’an, tapi dalam pelaksanaanya kita tidak boleh mengekang siswa, nanti bisa blank apalagi usia MTs18 . Jadi menurut hasil wawancara dengan Hasrullah, di atas, persiapan menghafal Al-Qur’an siswa di MTs Negeri Samarinda adalah sebagai berikut : a. Niat yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an b. Mengatur makan, di anjurkan puasa c. Menyiapkan Al-Qur’an d. Target hafalan 17 Yusup Supriadi Al-Hafidz, koordinator Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020. 18 Hasrullah, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020.
  • 40. 112 e. Waktu (untuk mentakrir hafalan). Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa hal yang harus di perhatikan seorang guru ketika melakukan persiapan pembelajaran tahfidz menghafal Al-Qur’an . Untuk usia anak MTs seorang guru harus mengatur juga bagaimana agar siswa mempunyai rasa senang dan terhibur serta tidak mempunyai rasa terpaksa, jadi dalam persiapan menghafal Al-Qur’an seorang guru harus mampu melihat kondisi anak, karena banyaknya hafalan yang di peroleh siswa itu di tentukan oleh kondisi siswa. Selanjutnya langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda adalah sebagai berikut: a. Kegiatan tahfidz Al-Qur’an Selain pendidikan umum pendidikan Al-Qur’an merupakan program utama dari lembaga ini, maka dari itu lembaga tersebut menginginkan siswa yang lulus dari lembaga tersebut menjadi seorang Hafidz yang fasih dalam bacaan Al- Qur’annya. Berangkat dari keinginan tersebut lembaga melaksanakan pentashihan, pentashihan tersebut meliputi tashih makhraj, tashih huruf, tashih tajwid, dan tashih tahfidz.
  • 41. 113 Materi tersebut terutama meteri-materi tahfidz dilaksanakan dalam beberapa kegiatan yaitu : 1) Kegiatan harian 2) Kegiatan mingguan 3) Kegiatan semesteran 4) Kegiatan tahunan Dalam hal ini Hafis Al Siraji menuturkan, berikut hasil wawancaranya: “Saya berbicara pada initinya saja ya Bapak, dalam pelaksanaan atau langkah-langkah menghafal Al-Qur’an ada beberapa item yang harus dilakukan guru disini antara lain adalah pertama kegiatan menghafal Al-Qur’an, ini meliputi kegiatan harian, mingguan, semesteran, dan tahunan, dan kedua mekanisme menghafal Al-Qur’an ini meliputi menyetorkan hafalan baru dan mengulang setoran hafalan yang di peroleh. Menurut saya inilah yang penting dalam pelaksanaan menghafal Al-Qur’an .19 Berdasarakan wawancara yang di peroleh langkah-langkah persiapan guru MTs Negeri Samarinda dalam mekanisme menghafal sudah cukup maksimal, tapi ada beberapa hal yang perlu di evaluasi lagi yaitu semangat siswa yang harus bisa di gerakan oleh guru, karena dalam menghafal Al-Qur’an tanpa ada 19 Hafis Al Siraji, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 7 April 2020.
  • 42. 114 dorongan khusus dari guru apalagi usia anak Madrasah dasar nanti akan memperlambat proses hafalannya. b. Mekanisme menghafal Al-Qur’an Menurut hasil wawancara dengan Hafis Al Siraji di atas, dan juga hasil pengamatan peneliti, ada beberapa tahapan kegiatan menghafal Al-Qur’an di MTs Negeri Samarinda yaitu : 1) Mengulang hafalan yang telah diperoleh Hafalan yang telah diperoleh harus didengarkan kembali kepada guru, jumlah hafalan yang diperdengarkan kembali minimal satu surat. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan hafalan yang telah diperoleh sebelumnya. 2) Meyetorkan hafalan baru Menurut hasil observasi dan dokumentasi yang penulis lakukan (hasil dokumentasi dapat dilihat di lampiran), dalam meyetorkan hafalan baru, biasanya siswa menyetorkan hafalan sebanyak satu ayat atau lebih tergantung pada kemampuan siswa yang dilaksanakan sebelum dan setelah pelajaran.20 Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas dapat di 20 Observasi dan dokumentasi tanggal 10 April 2020
  • 43. 115 peroleh kesimpulan tentang langkah-langkah guru tahfidz MTs Negeri Samarinda dalam menerapkan pembelajaran tahfidzul Qur’an adalah niat yang kuat untuk menghafal Al- Qur’an, mengatur makan (dianjurkan puasa), menyiapkan Al- Qur’an pojok, target hafalan, waktu (untuk mentakrir hafalan) dan langkah-langkah dalam pelaksanaanya ada dua, pertama adalah dengan adanya kegiatan tahfidz Al-Qur’an yang meliputi kegiatan harian kegiatan mingguan, kegiatan semesteran dan kegiatan tahunan. Kedua adalah mekanisme menghafal Al-Qur’an yang meliputi mengulang hafalan yang telah diperoleh dan meyetorkan hafalan baru. b. Tujuan Tahfidzul Qur’an Pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut : 1) Menjadikan siswa Hafidz Al-Qur’an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan . 2) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca dan menghafal Al-Qur’an baik di lingkungan rumah, Madrasah, dan lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3) Memiliki pengetahuan, konseptual,dan prosedural tentang ilmu membaca Al-Qur’an.
  • 44. 116 4) Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an secara konkret sesuai dengan target yang telah ditentukan. “Kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda mengadakan sebuah tahapan proses pembelajaran Al- Qur’an, secara umum memiliki target atau mahfudzhot yang harus dihafal oleh siswa supaya menjadi harapan agar lebih semangat dalam menghafal.”21 C. Materi Materi pembelajaran tahfidzul Qur’an padaa kelas tahfidz ini sama dengan materi kelas reguler, yaitu ada dua materi, materi inti dan materi tambahan materi inti meliputi: Ayat-ayat Al-Qur’an dari surah Al-fatihah sampai Surah An-nas. Sedangkan materi tambahan adalah tahsin dan tajwid. D. Sistem penjadwalan tahfidzul Qur’an Proses Kegiatan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz ini tidak jauh berbeda dengan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda. Disini yang membedakan sistem pembelajaran kelas tahfidz dengan kelas reguler MTs Negeri Samarinda adalah jumlah waktu dan target hafalan.22 Kelas reguler MTs Negeri Samarinda menggunakan waktu Pembelajaran seperti biasa penjadwalan tahfidzul Qur’an dimasukkan 21 Fathurrahman, Guru Tahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020. 22 Deni Ramdani, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 8 April 2020.
  • 45. 117 kedalam mata pelajaran Mulok, seni budaya dan prakarya. Sedangkan kelas tahfidz tidak. untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut : TABEL.VI Jadwal Pelaksanaan Tahfidz kelas tahfidz No Hari Waktu Kegiatan 1 Senin s/d Kamis 07.00-10.30 Tahsin dan tahfidz 10.45 s/d 16.00 Pembelajaran kurikulum 2 Jum’at s/d sabtu 07.00-10.30 Tahsin dan tahfidz 10.45 s/d 16.00 Pembelajaran kurikulum Berdasarkan tabel di atas waktu pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz ini durasi menghafalnya lebih banyak dibandingkan dengan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda, dan jam pelaksanaannya pun di kelas tahfidz ini khusus, yaitu setiap hari mulai dari Pukul 07.00 sampai dengan 10.30 atau sehari itu jumlah jamnya 4 jam setengah dan dalam seminggu 27 Jam tatap muka dan waktu pulangnya pun menjadi maju yaitu pada pukul 16.00.23 E.Target Hafalan Adapun target hafalan masing-masing kelas di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah dalam satu semester satu juz hafalan Al-Qur’an dari kelas 7 sampai Kelas 9 Putra Putri adalah Sebagai 23 Muhammad Jafar, Waka Kurikulum, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 10 April 2020.
  • 46. 118 Berikut24 : 1) Target hafalan kelas 7 Putra dan putri kelas tahfidz a) Semester 1 (Ganjil) KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER 7.10 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs.At- Takaatsur, Qs.Al-Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al- Zalzalah, Qs.Al-Bayyinah, Qs.Al-Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail, Qs.As-Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al-Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al-‘Alaa, Qs.At-Tariq. Qs.Al-Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al-Muthoffif, Qs.Al- Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ Satu (Ganjil) 7.11 Qs.An-Naas, Qs.Al-Falaq, Qs.Al-Ikhlash, Qs.Al Lahab, Qs.An-Nashr, Qs.Al- Kaafiruun, Qs.Al-Kautsar, Qs.Al-Maa'uun, Qs.Al- Quraisy, Qs.Al-Fiil, Qs.Al- Humazah, Qs.Al-Ashr, Qs. At-Takaatsur, Qs.Al- Satu (Ganjil) 24 Deni Ramdani, Guru Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 11 April 2020.
  • 47. 119 Qoori'ah, Qs.Al-'Aadiyaat, QS.Al-Zalzalah, Qs.Al- Bayyinah, Qs.Al- Qodar, Qs.Al-'Alaq, Qs.At-Tiin, Qs.Al-Insyirah, Qs.Ad- Dhuha, Qs.Al-Lail,Qs.As- Syam, Qs.Al-Balad, Qs.Al- Fajr, Qs.Al-Ghasyiah, Qs.Al- ‘Alaa, Qs.At-Tariq. Qs.Al- Buruj, Qs.Al-Insyiqoq, Qs.Al- Muthoffifin, Qs.Al-Infhitor, Qs.At-Takwir Qs.‘Abas, Qs.An-Nazi’at, Qs.An-Naba’ b) Semester 2 (Genap) KELAS 7 TARGET HAFALAN SEMESTER 7.10 Qs.Al-Mulk, Qs.Al-Qolam, Qs.Al-Haaqqoh, Qs.Al- Ma’arij, Qs.Nuh Qs.Al-Jin, Qs.Al-Muzzammil, Qs.Al- Muddassir, Qs.Al- Qiyaamah, Qs.Al-Insaan. Qs.Al-Mursalat. Satu (Genap) 7.11 Qs.Al-Mulk, Qs.Al-Qolam, Qs.Al-Haaqqoh, Qs.Al- Ma’arij, Qs.Nuh Qs.Al-Jin, Qs.Al-Muzzammil, Qs.Al- Muddassir, Qs.Al- Qiyaamah, Qs.Al-Insaan. Qs.Al-Mursalat. Satu (Genap) 2) Target Hafalan kelas 8 Putra dan putri kelas tahfidz a) Semester 1 (Ganjil) KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER 8.9 Qs.Al-Mujaadilah, Qs.Al- Hasyr, Qs.Al-Mumtahanah, Satu (Ganjil)
  • 48. 120 Qs.As-shaf, Qs.Al-Jumu’ah, Qs.Al-Munaafiqun, Qs.At- Taghobun, Qs.At-tholaq, Qs.At-Tahrim. 8.10 Qs.Al-Mujaadilah, Qs.Al- Hasyr, Qs.Al-Mumtahanah, Qs.As-shaf, Qs.Al-Jumu’ah, Qs.Al-Munaafiqun, Qs.At- Taghobun, Qs.At-tholaq, Qs.At-Tahrim. Satu (Ganjil) b) Semester 2 (Genap) KELAS 8 TARGET HAFALAN SEMESTER 8.9 Qs.Al-Baqarah Ayat 1 Sampai 141 Satu (Genap) 8.10 Qs.Al-Baqarah Ayat 1 Sampai 141 Satu (Genap) 3) Target Hafalan kelas 9 Putra dan putri kelas tahfidz a) Semester 1 (Ganjil) KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER 9.8 Qs.Al-Baqarah Ayat 142 Sampai 253 Satu (Ganjil) 9.9 Qs.Al-Baqarah Ayat 142 Sampai 253 Satu (Ganjil) b) Semester 2 (Genap) KELAS 9 TARGET HAFALAN SEMESTER 9.8 Qs.Al-Baqarah Ayat 253 Sampai Ali’Imron Ayat 92 Satu (Genap) 9.9 Qs.Al-Baqarah Ayat 253 Sampai Ali’Imron Ayat 92 Satu (Genap)
  • 49. 121 Berdasarkan data tabel di atas, Penulis menganalisis bahwa setiap kelas mempunyai target yang berbeda-beda, bisa dilihat dari target kelas 7, dimana target hafalannya yaitu dalam satu semester mereka menghafal 1 juz Al-Qur’an mulai dari juz 30, semester 2 mereka menambah hafalan 1 juz lagi yaitu juz 29, kemudian naik ke kelas 8 dalam satu semester 1 juz Al-Qur’an yaitu juz 28, semester 2 menambah hafalan 1 juz lagi yaitu juz 1. Dan naik ke kelas 9 dalam semester 1 menghafal juz 2 dan semseter 2 juz 3. Semua target hafalan Ini jika di perhatikan, maka urtannya sebagai berikut : mulai dari juz 30,juz 29, juz 28, juz 1, juz 2 dan juz 3. Yusuf Supriadi Al-Hafidz Selaku Koordinator tahfidzul Qur’an MTs Negeri Samarinda, menjelaskan tentang urutan target hafalan pada pembelajaran tahfidz, berikut wawancaranya: “Target hafalan dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda tidak berurutan seperti mulai dari juz 1, 2 dan seterusnya, justru mulai dari juz 30,29,28,1,2 dan 3. Inilah yang membedakan target hafalan Di kelas tahfidz ini dengan kelas reguler MTs Negeri Samarinda, disamping itu juga jika dikaji dalam kitab ulumul Qur’an maka 3 Juz akhir yaitu (30,29 dan 28) merupakan ayat-ayat makkiyah (Ayat yang turun di makkah atau setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ) lalu pada ayat-ayat ini sub pembahasannya
  • 50. 122 rata-rata tentang syurga, neraka, janji dan ancaman kemudian ayatnya pendek-pendek dan ayat-ayat ini yang sering digunakan digunakan oleh para imam Masjid ditengah-tengah masyarakat.dan Juz 3 awwal yaitu (1,2 dan 3) merupakan ayat- ayat madaniyah (Ayat yang turun di Madinah atau setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW ) lalu ayat-ayat tersebut banyak membicarakan tentang hukum-hukum, sejarah dan ayatnya panjang-panjang. Sehingga dengan target ini memadukan kedua ayat makkiyah dan madaniyah ini Supaya siswa seumuran MTs sudah mampu menguasi apa yang akan dibutuhkan untuk dirinya dan untuk Masyarakat banyak.25 E. Metode Metode yang digunakan guru MTs Negeri Samarinda dalam pembelajaran tahfidz Al-Qur’an terkait dengan metode menghafal Al-Qur’an, Hasrullah menuturkan: “Menghafal Al-Qur’an itu tentunya juga harus ada cara atau metode yang harus di terapkan dan oleh guru dalam hal ini tidak boleh di tinggalkan, diantara metode itu adalah metode musyafahah, metode tasmi’, metode resitasi, metode takrir, metode mudarasah, metode tes, dan perlu di ketahui metode ini hanya sebagai lantaran atau cara dan yang lebih penting dalam menghafal Al-Qur’an adalah kiat dari siswa itu sendiri seberapa jauh tingkat kemauan dan niat kesungguhannya. Namun di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda ini belum memiliki metode yang baku masih mencari metode yang pas untuk pembelajaran tahfidzul Qur’an ini namun disini kami hanya menggunakan metode tahsin dan tasmi’ dikarenakan kegiatan pembelajaran selain tahfidzul Qur’an banyak juga pelajaran umum lainnya yang harus diikuti oleh siswa siswi pada hari itu. kelas tahfidz ini sebagian siswa dan siswinya ada yang tinggal di asrama lembaga tahfidzul Qur’an bekerja sama dengan MTs 25 Yusup Supriadi Al-Hafidz, koordinator Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020.
  • 51. 123 Negeri Samarinda.26 Berdasarkan wawancara hasil wawancara di atas metode pembelajaran tahfidz yang digunakan guru di MTs Negeri Samarinda hanya menggunakan dua metode yaitu Metode tahsin dan tasmi’, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kejenuhan siswa dalam menghafal. Karena dalam mengajarkan menghafal Al- Qur’an tidaklah sama dan semudah mengajarkan pelajaran yang lain. Oleh karena itu digunakan berbagai metode yang tepat sehingga siswa akan lebih mudah dalam menghafal Al-Qur’an. Jika dijabarkan metode-metode tersebut antara lain : a. Metode Tahsin Yusuf Supriadi Al-Hafidz selaku koordinator tahfidzul Qur’an MTs Negeri Samarinda, menjelaskan tentang metode musyafahah yang digunakan guru pada pembelajaran tahfidz, berikut wawancaranya: “Terkait dengan metode menghafal Al-Qur’an yang sering digunakan dalam Madrasah ini adalah tahsin, Metode tahsin yaitu berasal dari kata ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫-ح‬ َ‫ح‬‫ن‬ِّ‫س‬َ‫ح‬‫-ُي‬ َ‫ا‬ً‫ن‬ْ‫ي‬‫س‬َْ‫َت‬ yang berarti membaguskan atau memperbaiki. ini sama dengan tajwid yaitu merupakan isim mashdar dari َََ‫د‬َّ‫و‬َ‫ج‬ - َ‫ح‬‫د‬ِّ‫و‬َ‫ح‬‫-ُي‬ ‫ا‬ً‫د‬ْ‫ي‬‫و‬َْ‫َت‬ yang artinya membaguskan atau membuat jadi 26 Hasrullah, Guru Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 06 April 2020.
  • 52. 124 bagus. metode ini menurut saya harus dilaksanakan karena dalam prosesnya hubungan antara guru dan murid juga harus di jaga, metode ini biasanya caranya ada umpan balik dari guru maupun siswa, maka dari sinilah sedikit demi sedikit siswa akan merekam dan menirukan bahkan akan menghafalnya dari segi kebenaran bacaan dan keindahan dalam menghafal Al-Qur’an .27 Berdasarkan hasil wawancara di atas peneliti menilai bahwa metode ini sangat bagus dan harus di terapkan setiap siswa mau menyetorkan hafalannya, karena dengan menghadap langsung ke pengajar siswa akan lebih tahu dan paham tentang apa kekurangan dalam bacaan dan menghafalnya. Pada prinsipnya metode ini bisa dilakukan dengan dua cara, sebagai berikut : 3) Guru mendengar bacaan siswa, kemudian jika tidak sesuai dengan tahsin atau tajwidnya maka diajarkan bacaan yang benar. 4) Siswa mendengarkan bacaan guru yang benar dan Fasih, kemudian siswa meniru dan mengikuti bacaan guru. b. Metode tasmi’ Tasmi’ artinya mendengar. Maksud dari metode ini adalah mendengarkan sesuatu bacaan untuk dihafalkannya. 27 Yusup Supriadi Al-Hafidz, koordinator Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 6 April 2020.
  • 53. 125 Metode ini akan sangat efektif bagi penghafal yang memiliki daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal yang tuna netra maupun anak-anak di bawah umur yang belum mengenal baca tulis Al-Qur’an. Cara ini dapat dilakukan dengan mendengar dari guru maupun melalui kaset. Penggunaan metode oleh guru MTs Negeri Samarinda dalam menggerakan siswa untuk mampu menghafal Al- Qur’an sudah cukup baik apabila dilakukan secara konsisten. Seringkali banyak metode yang telah dirancang dan diprogramkan pada pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara konsisten. Oleh karena itu metode menghafal Al- Qur’an yang telah direncanakan dan diprogramkan oleh guru MTs Negeri Samarinda untuk usia menengah pertama itu sudah cukup baik. Peneliti menemukan metode yang digunakan guru MTs Negeri Samarinda dalam menerapkan pembelajaran tahfidz Al-Qur’an berdasarkan wawancara di atas maka dapat di peroleh kesimpulan yaitu dengan menggunakan dua metode yaitu Metode tahsin dan tasmi’ dan ditambah dengan sebagian siswa dan siswi kelas tahfidz ini diasramakan di lembaga tahfidzul Qur’an yang sudah bekerja sama dengan
  • 54. 126 MTs Negeri Samarinda. F. Evaluasi Tahfidzul Qur’an Mengukur kemampuan dan capaian Siswa dalam hafalannya maka komponen sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda melakukan evaluasi, yaitu evaluasi lisan dan tulisan, evaluasi atau ujian lisan biasanya dilaksanakan pada saat siswa sudah melampaui batas hafalan atau sudah memenuhi target hafalan, maka di tes atau diuji dengan lisan langsung pada saat jam pembelajarannya. Adapun evaluasi tertulis biasanya dilaksanakan pada saat ujian tengah semester (UTS) ganjil,penilaian akhir semester (PAS) ganjil, ujian tengah semester (UTS) genap dan penilaian akhir tahun (PAT), soal dalam bentuk multivel chois menggunakan media online yaitu google form, yang mana soal-soal untuk evaluasi tersebut sesuai dengan target hafalan masing-masing kelas. Berdasarkan hasil temuan Peneliti tentang sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda berdasarkan proses pembelajarannya meliputi, langkah- langkah guru tahfidz, tujuan tahfidzul Qur’an, sistem penjadwalan tahfidzul Qur’an, target hafalan, metode, dan evaluasi dapat dilihat
  • 55. 127 pada tabel berikut ini : TABEL.VII Temuan peneliti tentang proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda No Proses Pembelajaran tahfidzul Qur’an Kelas Tahfidz 1. Langkah-langkah siswa sebelum menghafal a. Niat yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an b. Mengatur makan, di anjurkan puasa c. Menyiapkan Al-Qur’an d. Target hafalan e. Waktu (untuk mentakrir hafalan). 2. Tujuan 1) Menjadikan siswa Hafidz Al- Qur’an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan 2) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca dan menghafal Al- Qur’an baik di lingkungan rumah, Madrasah, dan lingkungan jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3) Memiliki pengetahuan, konseptual,dan prosedural tentang ilmu membaca Al- Qur’an. 4) Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al- Qur’an secara konkret sesuai dengan target yang telah ditentukan. 3. Sistem penjadwalan Sistem penjadwalan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda, yaitu
  • 56. 128 setiap hari kecuali hari ahad. mulai dari Pukul 07.00 sampai dengan 10.30 atau sehari itu jumlah jamnya 4 jam setengah dan dalam seminggu 27 Jam tatap muka dan waktu pulangnya pun menjadi maju yaitu pada pukul 16.00 4. Target hafalan 1. Kelas 7 dua juz dalam 1 tahun 2. Kelas 8 dua juz dalam 1 tahun 3. Kelas 9 dua juz dalam 1 tahun 5. Metode Menggunakan 2 metode yaitu Metode tahsin dan tasmi’, 6. Evaluasi Dilaksanakan dalam 1. UTS (ujian tengah semester) 2. PAS (penilaian akhir semester) 3. UTS (ujian tengah semester) 4. PAT (penilaian akhir tahun) C. Deskripsi Tentang Faktor Pendukung Dan Penghambat Sistem Pembelajaran Tahfidzul Qur’an di MTs Negeri Samarinda. 1. Pendukung dan penghambat sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda. Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di Madrasah merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan antara guru, peserta didik, tenaga kependidikan maupun stake holder dalam hal ini orang tua siswa saling bersinergi dalam untuk mewujudkannya, namun hal tersebut tidak terkecuali terdapat beberapa hal yang mendukung ataupun yang menghambat dalam pelaksanaannya,
  • 57. 129 demikian juga di kelas reguler MTs Negeri Samarinda juga ada daya dukung dan hambatan. a. Faktor Pendukung Berdasarkan observasi langsung yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kelas reguler MTs Negeri Samarinda memiliki jumlah ruang belajar yang cukup untuk menampung peserta didik, guru tafidz yang profesional minimal hafidz 20 juz juga turut memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran tahfidzul Qur’an, selain itu buku setoran hafalan yang aktif dikontrol baik oleh guru itu sendiri maupun orang tua siswa juga memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan belajar siswa, terlebih dukungan dari para wali siswa sangat diharapkan untuk kelancaran dan keberhasilan program pembelajaran tahfidz ini. Data tersebut diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan kepala Madrasah bahwa : “Di kelas reguler MTs Negeri Samarinda alhamdulillah rata-rata guru tahfidznya hafal 30 juz dan minimal hafalan 15 sampai 20 juz, ini sangat penting karena dengan adanya guru yang berkualitas dan profesional dalam bidang tahfidz tentunya sangat menunjang keberhasilan program pembelajaran tahfidzul Qur’an, selain itu dukungan dan perhatian dari orang tua siswa yang sangat-sangat mendukung program ini sangat membantu dan
  • 58. 130 memberikan kontribusi yang luar biasa”.28 Selain itu dukungan orang tua siswa juga memberikan kontribusi yang sangat besar dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an, hal ini diperoleh penulis ketika wawancara dengan Siti Rabi’atul Adawiyah menuturkan : “Dukungan dan perhatian dari orang tua siswa yang sangat-sangat mensuport dan mendukung program ini sangat membantu dan memberikan kontribusi yang luar biasa dengannya siswa kami bukan hanya menyetor hafalan ketika dimarasah saja melainkan mereka juga dikontrol dan dibimbing juga hafalannya oleh orang tua sehingga mencapai target yang ditargetkan. Selain itu orang tua sangat proaktif menjalin komunikasi dengan pihak Madrasah jika ada kesulitan atau masalah pada anaknya”.29 Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa guru tahfidz yang profesional dan berkualitas, buku setoran hafalan yang selalu dikontrol serta dukungan dari orang tua siswa mampu menjadi satu kesatuan yang utuh dan berpengaruh dalam menciptakan generasi Qur’ani yang berwawasan islami. b. Faktor Penghambat Proses belajar mengajar tidak semuanya bisa berjalan lancar pasti ada hambatan dan rintangan, sebagaimana hasil wawancara 28 Irfan Anshori Masdar, kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 06 Februari 2020. 29 Siti Rabiatul adawiyah, Guru Tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 18 Februari 2020.
  • 59. 131 berikut ini dengan Bayu Eko Buono :30 “Hambatan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler ini adalah sangat kurangnya waktu atau durasi dalam proses menyetor hafalan siswa, belum lagi pada saat menyetor ada siswa yang menyetor langsung 3 sampai 4 surah, maka ini sangat mengurangi waktu bagi siswa lainnya yang ingin menyetor hafalan dan ditambah dengan siswa yang perlu diperbaiki bacaan tajwid maupun makhorijul hurufnya. Data tersebut di atas merupakan hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda, jumlah jam yang sangat sedikit hanya 2 x 45 menit dalam satu kali pertemuan dan permasalahan lain adalah adanya siswa yang menyetor hafalan dalam proses pembelajaran melampaui target dan ingin menyetor hafalan lebih dengan temannya sehingga menyita waktu yang tersisa untuk temannya yang lain, permasalahan lain juga adalah adanya siswa yang masih perlu diperbaiki tajwid dan makhorijul hurufnya disamping menyetor hafalan/tasmi’ juga sedikit mengajarkan tahsin. Kenyataan tersebut menjadi hambatan dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda. Kenyataan tersebut dipertegas dengan wawancara terhadap salah seorang guru tahfidz sebagai berikut: 30 Bayu Eko Buono, Guru Tahfidzul Qur’an, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 28 April 2020.
  • 60. 132 yaitu : “Kadang-kadang kami mengalami hambatan seperti adanya siswa yang ribut sehingga membuat suasana kelas kurang kondusif bagaimana tidak jumlah siswa dalam satu kelas 30 sampai 33 orang siswa, sehingga suasana kelas cukup gemuk dan agak ramai. 31 Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa kurangnya jam tahfidzul Qur’an di kelas reguler MTs Negeri Samarinda, juga adanya siswa yang belum fasih dalam bacaan Al-Qur’an sehingga perlu dibimbing dalam memfasihkan bacaan dan permasalahan lainnya adalah adanya siswa yang ribut atau berisik ketika proses pembelajaran tahfidzul Qur’an. 2. Pendukung dan penghambat sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda. Pelaksanaan program tahfidz Al-Qur’an di Madrasah merupakan hal yang penting dalam proses pendidikan antara guru, peserta didik, tenaga kependidikan maupun stake holder dalam hal ini orang tua siswa saling bersinergi dalam untuk mewujudkannya, Namun hal tersebut tidak terkecuali terdapat beberapa hal yang 31 Hairina, GuruTahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda : Wawancara, tanggal 10 April 2020.
  • 61. 133 mendukung ataupun yang menghambat dalam pelaksanaannya, demikian juga di kelas reguler MTs Negeri Samarinda juga ada daya dukung dan hambatan. a. Pendukung Berdasarkan observasi langsung yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda memiliki jumlah ruang belajar yang cukup memadai media dan ruangan yang full AC, lantai berhambal, posisi duduk yang bisa lesehan membuat halaqah dan duduk dikursi meja seperti biasa juga menunjang dari proses pembelajaran tahfidz untuk menampung peserta didik, guru tafidz yang profesional minimal Hafidz 20 juz juga turut memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran tahfidzul Qur’an. Selain itu buku setoran hafalan yang aktif dikontrol baik oleh guru itu sendiri maupun orang tua siswa juga memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan belajar siswa, adanya MOU kerjasama antara MTs Negeri Samarinda dengan lembaga tahfidzul Qur’an untuk mengasramakan sebagian siswa-siswi kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda, terlebih dukungan dari para wali siswa sangat diharapkan untuk kelancaran dan keberhasilan
  • 62. 134 program pembelajaran tahfidz ini. Data tersebut diperoleh peneliti dari hasil wawancara dengan kepala Madrasah bahwa : “Kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda merupakan cikal bakal program tahfidz di MTs Negeri Samarinda kemudian sebagian siswa-siswi kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda tinggal di asrama tahfidz Jabal Rahmah yang merupakan rekan kerja MTs Negeri Samarinda, dan adanya dukungan semua pihak atas pengadaan fasilitas-fasilitas Madrasah seperti semua kelas di kelas tahfidz full AC,lantai beralasakan hambal tebal guna siswa- siswi bisa membuat halaqah dan belajar normal menggunakan kursi meja, dan pengadaan atau penggajian guru-guru tahfidz, perwatan fasilitas-fasilitas murni dari orang tua siswa”.32 Selain itu adanya kesadaran bersama bahwa program tahfidzul Qur’an harus terlaksana dengan nyaman kondusif dan berkualitas, sehingga guru selalu meningkatkan sumber daya manusia terutama dalam hafalan Al-Qur’annya. Begitu juga dukungan orang tua siswa juga memberikan kontribusi yang sangat besar dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an, hal ini diperoleh penulis ketika wawancara dengan salah seorang guru : “Kegiatan tahfidz di kelas tahfidz ini sangat dipengaruhi oleh dukungan dan perhatian dari orang tua siswa yang sangat- sangat mendukung program ini dan sangat membantu dan memberikan kontribusi yang luar biasa sehingga siswa bukan hanya menyetor hafalan ketika di Madrasah saja melainkan mereka juga dikontrol dan dibimbing juga hafalannya oleh 32 Irfan Anshori Masdar, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 06 Februari 2020.
  • 63. 135 orang tua sehingga mencapai target yang kita targetkan.selain itu orang tua sangat proaktif menjalin komunikasi dengan pihak Madrasah jika ada kesulitan atau masalah pada anaknya”.33 Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa guru tahfidz di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda harus meningkatkan profesionalitas dan kualitasnya, buku setoran hafalan yang selalu dikontrol serta dukungan dari orang tua siswa mampu menjadi satu kesatuan yang utuh dan berpengaruh dalam menciptakan generasi millenial hafal Qur’an dan berakhlakul karimah. Selain itu juga komitmen yang kuat dan pengawasan yang kontinyu dari kepala Madrasah terhadap program tahfidzul Qur’an ini apapun bentuk permasalahannya beliau langsung turun tangan ikut memberikan solusi dan jalan keluar terbaik untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Hal ini disampaikan oleh salah satu guru tahfidzul Qur’an ketika penulis melakukan wawancara : “kami bersyukur memiliki kepala Madrasah yang perhatian kepada permasalahan yang dihadapi oleh peserta 33 Sainah, Guru Tahfidz Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda, pada tanggal 19 Februari 2020.
  • 64. 136 didik ataupun guru-guru, khususnya yang berkaitan dan berhubungan dengan sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda, yang mana selalu mengawasi dan mengevaluasi guru-guru tahfidz tentang capain hafalan siswa dan permasalahan-permaslahan yang ada.34 Berdasarkan data-data di atas peneliti menyimpulkan bahwa daya dukung kegiatan belajar mengajar di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda ini yaitu perhatian stake holder terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di kelas tahfidz yang bertambah setiap tahunnya yang mampu menjadikan susana pembelajaran nyaman dan sejuk ketika berada didalamnya, dukungan dari guru-guru tahfidz yang profesional yang mereka juga hafidz Qur’an serta ditunjang dengan perhatian penuh dari orang tua siswa yang membantu memuraja’ah hafalan anaknya dirumah ataupun anaknya sepulang sekolah diasramakan pada asrama khusus tahfidz dan dari kepala Madrasah dalam hal mengatasi masalah-masalah yang ada didalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an. Semuanya ini dianggap sangat membantu dalam proses berhasilnya pembelajaran tahfidzul Qur’an. 34 Fathur Rahman, Guru Tahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 20 April 2020.
  • 65. 137 b. Penghambat Salah satu hambatan dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah kurangnya sarana tempat ibadah seperti Musholla yang bisa dimanfaatkan untuk tempat menyetor hafalan supaya siswa tidak jenuh hafalan diruang kelas saja dan kurangnya media pembelajaran seperti LCD atau proyektor dan laboraturium bahasa yang bisa dimmanfaatkan untuk murattal Al-Qur’an, sebagaimana hasil wawancara berikut ini dengan waka sarana dan prasarana MTs Negeri Samarinda sebagai berikut: “Sedikit hambatan kami dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz ini adalah sarana ibadah yang saat ini masih dalam proses pembangunan, kekurangan media seperti LCD, ruang lab bahasa. 35 Data tersebut di atas merupakan hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda, kegiatan pembelajaran sesuai jadwal kurikulum normal setelah program pembelajaran tahfidz yang harus diikuti setiap hari oleh siswa kelas tahfidz membuat rasa kecapean dan kejenuhan pun tak terhindari oleh siswa, waktu 35 Markani, Waka Sarana dan Prasarana, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 01 Mei 2020.
  • 66. 138 pulang yang diundur agak lambat karena penambahan jam tahsin dan tasmi’ diawal pembelajaran menjadikan salah satu faktor kejenuhan dan kecapean siswa kenyataan tersebut menjadi hambatan dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda. Kenyataan tersebut dipertegas dengan wawancara terhadap salah seorang guru tahfidz sebagai berikut: “Terkadang kami mengalami hambatan seperti menemukan adanya siswa yang kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan adanya siswa yang ribut sehingga membuat suasana kelas kurang kondusif.” 36 Berdasarkan data-data tersebut di atas penulis menganalisis bahwa masih kurangnya sarana tempat ibadah, media pembelajaran dan jam kegiatan pembelajaran yang begitu padat dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda dan permasalahan lainnya adalah adanya siswa yang ribut atau berisik ketika proses pembelajaran tahfidzul Qur’an sehingga dapat menghilangkan konsentari teman-temannya yang lain dan menjadi faktor penghambat dalam proses pembelajaran. 36 Siti Rabiatul Adawiyah, Guru Tahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 28 April 2020.
  • 67. 139 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL.VIII Faktor pendukung dan penghambat sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di MTs Negeri Samarinda. No Kampus Penghambat Pendukung 1. Kelas reguler MTs Negeri Samarinda 1) kurangnya Jam pembelajaran Tahfidz dalam menyetor hafalan 2) Adanya siswa yang berisik ketika proses pembelajaran karena kelasnya gemuk. 3) Daya tingkat hafalan dan konsentrasi siswa yang berbeda-beda. 4) jumlah guru tahfidz yang kurang 1) Ruang belajar yang memadai 2) Guru tahfidz yang Hafidz Qur’an dari 15,20 da 30 juz 3) Adanya kontrol buku setoran dan dukungan orang tua. 2. Kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda 1) kurangnya sarana pembelajaran Tahfidz 2) Adanya siswa yang berisik ketika 1) Ruang belajar full AC dan hambal tebal 2) Guru tahfidz yang Hafidz Qur’an
  • 68. 140 proses pembelajaran. 3) Daya tingkat hafalan dan konsentrasi siswa yang berbeda-beda. 4) jumlah guru tahfidz yang kurang 5) adanya siswa yang kurang bersemangat karena padatnya kegiatan pembelajaran. dari 15,20 da 30 juz 3) Adanya kontrol buku setoran dan dukungan orang tua untuk mentasmi’ hafalan anaknya ketika dirumah. 4) perhatian kepala Madrasah yang penuh untuk mengatasi permasalahan siswa dan guru. 5) kerja sama dengan rumah tahfidz Jabal Rahmah untuk mengasramaka n sebagian siswa dalam upaya peningkatan kualitas Hafalan. Untuk lebih jelasnya tentang faktor pendukung dan penghambat sistem pembelajaran tahfdizul Qur’an ini maka
  • 69. 141 penulis mendeskrifsikan sebagai berikut : 1. Faktor Pendukung Faktor pendukung yang dimaksudkan disini adalah faktor-faktor yang keberadaannya turut membantu dalam meningkatkan hasil hafalan baik dalam segi kualitatif maupun kuantitatif. Faktor-faktor pendukung yang ada adalah: a. Faktor usia siswa MTs Negeri Samarinda adalah lembaga pendidikan yang semua siswanya rata-rata anak-anak usia MTs (7-9 Tahun). Karena materi yang diberikan adalah menghafal, maka usia siswa sangat berpengaruh, sebab pada usia anak-anak tersebut daya ingatnya masih tinggi dan belum banyak dipengaruhi dengan pengalaman-pengalaman dari lingkungannya, dengan pertimbangan hal tersebut diharapkan kemampuan menghafal bisa lancar dan terus berkembang. b. Faktor kecerdasan siswa Pada intinya aktifitas menghafal adalah dominasi kerja otak untuk mampu menangkap dan
  • 70. 142 menyimpan stimulus dengan kuat sehingga kecerdasan otak mempunyai peran yang besar untuk cepat lambatnya menghantarkan seorang siswa menjadi hafidz. Karena kecerdasan otak mempunyai peran yang besar maka untuk mengetahui kapasitas kecerdasan siswa, MTs Negeri Samarinda dalam penerimaan siswa baru selalu mengadakan seleksi atau tes kecerdasan bagi calon siswa dengan dua tahap. Hal ini sebagaimana tercantum dalam persyaratan untuk menjadi siswa MTs Negeri Samarinda. c. Faktor tujuan dan minat menghafal Tujuan adalah hasil final yang ingin dicapai oleh suatu aktifitas, sehingga untuk bisa mencapai hasil tersebut segala segala usaha dan upaya atau segala metode akan di tempuh demi tercapainya maksud. Tujuan pendidikan harus didukung dan ditopang oleh semua komponen yang lainnya, karena tujuan adalah faktor yang sangat penting dalam suatu proses, hal ini karena tujuan itu akan mampu mengarahkan semua aktifitas dalam proses dan bentik aktifitas yang perlu dilakukan sehingga pencapaian tujuan adalah buah dari aktifitas.
  • 71. 143 Sedangkan tujuan utama MTs Negeri Samarinda, disamping menciptakan pendidikan di Madrasah yang bersifat formal juga akan mencetak seorang hafidz Al- Qur’an yang berpengetahuan luas. Karena pentingnya tujuan menghafal Al-Qur’an tersebut maka hendaknya penanaman kecintaan terhadap Al-Qur’an dilakukan sejak dini. Penanaman Al-Qur’an sejak dini maka diharapkan akan mendapatkan nilai keimanan dari Al- Qur’an sampai anak tersebut menjadi dewasa. Adanya tujuan yang harus dicapai maka materi, metode, dan sarana harus dapat mendukung dan mengantarkan tujuan tersebut sesuai dengan harapan. Materi yang diberikan baik di pelajaran formal maupun hafalan mendukung bagi siswa mendalami Agama dan sebagian besar materi yang diberikan adalah pendidikan Agama. Sedangkan metode dalam pelaksanaanya masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan, meskipun hasil akhir bagus tetapi harus tetap dievaluasi. Evaluasi pendidikan menunjukkan bahwa rata-rata siswa menunjukkan hasil
  • 72. 144 yang baik, akan tetapi dalam proses belajar untuk menuju ketujuan akhir perlu di evaluasi lebih lanjut. Para siswa atau siswa telah dibebani dengan materi yang banyak dan juga menghafal Al-Qur’an, serta dengan waktu belajar materi yang begitu sedikit yaitu hanya belajar di kelas sewaktu anak berada Madrasah dan diluar itu siswa harus menghafal, mengakibatkan anak merasa terbebani secara psikologis dan seakan-akan siswa memaksakan belajarnya agar tercapai tujuan semuanya. Itulah kejadian yang penulis lihat dan amati, namun dengan itu semua seakan-akan siswa tampak senang dan tidak merasa memikul beban yang sangat berat. Hal itu nampak dari sebagian besar siswa yang dapat dianggap baik dan cukup. sedangkan untuk siswa yang lemah dan kurang kecerdasannya, beban itu merupakan tekanan yang berat bagi dia, sehingga menyebabkan siswa sakit, dan malas. Peristiwa itu semua adalah fenomena yang terjadi di MTs Negeri Samarinda dan untuk mengatasi siswa yang kurang kecerdasannya, maka hal ini adalah tugas pendidik atau guru yang dibantu oleh kepala Madrasah .
  • 73. 145 Sedangkan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu baik berupa benda maupun aktifitas, minat ini sering disebut dengan gairah atau keinginan dan yang dimaksud dalam tesis ini adalah minat siswa MTs Negeri Samarinda untuk selalu rajin menghafal Al-Qur’an . Aktifitas menghafal ataupun dalam aktifitas proses belajar mengajar pada umumnya faktor minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil yang akan dicapai sebab kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar, Karena minat itu sifatnya kejiwaan maka posisi guru diharapkan dapat menumbuh suburkan dan mengembangkan minat siswa agar siswa mau melaksankan suatu aktifitas yang diharapkan. minat siswa MTs Negeri Samarinda dalam menghafal Al- Qur’an secara umum adalah sama dengan belajar pada umumnya. d. Faktor waktu menghafal Pengaturan waktu menghafal Al-Qur’an sangat
  • 74. 146 perlu untuk diperhatikan apalagi untuk siswa MTs Negeri Samarinda yang semua siswanya adalah anak- anak, yang tentunya belum mampu untuk mengatur waktunya, dan karena siswanya di samping belajar menghafal Al-Qur’an juga belajar pelajaran formal, maka pembagian waktu mampunyai peranan yang tinggi untuk lancarnya proses penghafalan Al-Qur’an . Alokasi waktu untuk menghafal Al-Qur’an sepenuhnya ditetapkan oleh Madrasah dan biasanya dilakukan sebelum dan setelah pelajaran umum. Hal ini diharapkan terjadinya rutinitas siswa dalam menghafal. Penetapan dan penjadwalan waktu-waktu untuk belajar Al-Qur’an seperti tersebut di atas, maka diharapkan keefektifan menghafal Al-Qur’an di MTs Negeri Samarinda dapat berjalan dengan baik. ditetapkannya hafalan waktu pagi hari sebagai waktu untuk menambah hafalan adalah sangat tepat dan sesuai dengan yang diharapkan siswa. e. Faktor lingkungan Faktor lingkungan adalah hal diluar siswa yang keberadaannya dapat mendukung terlaksananya proses
  • 75. 147 penghafal Al-Qur’an, diantara faktor lingkungan yang berpengaruh adalah: 1) Kondisi Madrasah Karena semua aktifitas menghafal Al-Qur’an siswa di pusatkan di dalam Madrasah, maka perlu diciptakan kondisi Madrasah yang kondusif yang mampu menunjang pelaksanaan menghafal. tentang kondisi MTs Negeri Samarinda, para siswa yang belajar di Madrasah rata-rata sudah cukup menyenangkan dan mampu mendukung terlaksananya semua aktifitas menghafal, kondisi Madrasah cukup menyenangkan dan mendukung pelaksanaan aktifitas menghafal, hal ini karena posisi letaknya cukup jauh dari pusat keramaian dan tersedianya fasilitas yang cukup untuk siswa. MTs Negeri Samarinda adalah lembaga yang berorentasi membentuk generasi tahfidz Al-Qur’an yang mempunyai tujuan agar siswa mampu menghafal Al- Qur’an secara utuh demi terpeliharanya Al-Qur’an, Oleh karena itu lembaga ini telah menetapkan cara-cara yang harus di tempuh oleh siswa untuk dapat secepat mungkin mencapai hasil dengan melibatkan berbagai hal antara
  • 76. 148 lain: a) Tempat untuk menghafal Al-Qur’an yang mendukung b) Pembagian siswa menjadi berkelompok yang disesuaikan dengan frekuensi hafalan. c) Penggunaan mushaf Al-Qur’an khusus d) Pengaturan belajar Al-Qur’an yang tepat “Faktor-faktor tersebut adalah agar hasil atau tujuan yang diharapkan baik oleh lembaga maupun yang diharapkan oleh orang tua siswa dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan yang diharapkan.37 Sarana pendidikan yang ada di MTs Negeri Samarinda dapat dikatakan sebagai sarana yang masih kurang lengkap karena memang Madrasah tersebut kekurangan gedung seperti musholla kelas tahfidz yang masih belum jadi dan sarana-sarana lain yang perlu untuk ditambah. Namun Madrasah tersebut dapat dikatakan sebagai sarana Madrasah unggulan karena perekrutan siswa yang sangat selektif berdasarkan kapasitas intelektual dan pertimbangan lain yang melingkupinya serta dengan kurikulum yang 37 Akhmad jafar, Waka Kurikulum, Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: Wawancara, tanggal 25 April 2020.
  • 77. 149 ideal. 2) Kondisi tempat menghafal Tempat menghafal yang dimaksudkan disini adalah tempat berlangsungnya kegiatan menghafal bagi siswa, karena yang menjadi obyek materi adalah penghafalan Al-Qur’an maka tempat yang digunakan haruslah suci sesuai dengan kondisi Al-Qur’an yang suci. Masalah tempat untuk menghafal maka siswa MTs Negeri Samarinda cenderung memilih masjid sebagai tempat yang cocok, namun karena kapasitasnya terbatas maka sebagin siswa terpaksa ada yang di tempatkan di kelas. 3) Peranan aktif guru Terlibat langsungnya seorang guru dalam aktifitas menghafal mempunyai pengaruh yang besar secara langsung terhadp siswa , hal ini karena perhatian guru terhadap siswa akan mampu mendorong semakin semangatnya seorang siswa. Disini diibaratkan seorang guru mempunyai fungsi yaitu sebagai penyambung sanad dari guru kepada siswa dan juga sebagai pengatur
  • 78. 150 kondisi waktu menghafal. Intensitas interaksi antara siswa dan guru Al- Qur’an diperlukan supaya terjalin komunikasi yang erat diantara keduanya. Hal ini disebabkan karena bentuk hubungan guru dan siswa membawa implikasi terhadap kadar hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Kadar hasil belajar yang dapat diramalkan sebagai akibat hubungan guru dan siswa adalah pengembangan diri siswa secara bebas, pembentukan memori (ingatan) pada siswa, dan pembentukan pemahaman pada siswa. Adanya pemahaman kepada para siswa, proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif, sebab guru mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan masing- masing siswa. perhatian guru di MTs Negeri Samarinda terhadap siswa dirasakan sudah baik dan penuh perhatian terhadap semua siswa, perhatian para guru di MTs Negeri Samarinda terhadap aktifitas siswa menghafal sudah baik. Baiknya perhatian guru maka efek yang muncul adalah semakin bersemangat dan merasa nyamannya siswa dalam menghafal sehingga rencana menghafal
  • 79. 151 dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan target yang diharapkan. 2. Faktor Penghambat Faktor yang menghambat dalam proses pembelajaran tahfidzul Qur’an, faktor penghambat adalah faktor-faktor yang keberadaannya akan mengganggu terhadap usaha pencapaian tujuan yaitu tujuan menghafal Al-Qur’an Siswa MTs Negeri Samarinda. Faktor-faktor penghambat ini datangnya bisa dalam diri siswa atau internal ataupun dari luar siswa eksternal. Adapun faktor-faktor yang penghambat yang dirasakan sering menghambat dalam menghafal adalah : 1. Faktor Internal Siswa a. Niat yang belum ikhlas, masih tercampur b. Belum bisa menikmati bacaan Al-Qur’an . c. Belum mampu membaca Al-Qur’an Sesuai dengan Tajwid d. Manajemen waktu yang belum baik e. Kurangnya semangat siswa dalam memuraja’ah hafalannya
  • 80. 152 f. Munculnya sifat malas pada diri siswa. Semangat yang tinggi untuk menghafal dipermulaan membuatnya menghafal banyak ayat tanpa menguasainya dengan baik, dia pun malas menghafal dan meninggalkannya.38 g. Kesulitan siswa dalam menghafal. h. Kelupaan siswa terhadap ayat-ayat yang telah dihafal. i. Kebanyakan bermain. 2. Faktor Eksternal a. Kurangnya perhatian orang tua untuk mendampingi siswa mentakrir hafalan di rumah.39 b. Kurangnya pembimbing yang kompeten. c. Tidak adanya teman yang sama-sama hendak menghafal Al-Qur’an. d. Lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung. e. Berganti-gantinya mushaf yang digunakan untuk menghafal. 38 Ahmad Salim Badawi, Panduan Cepat Menghafal Al-Qur’an..., h. 203-204 39 Fauzan hawari ikhsan, Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda: hafidz 30 juz Al-Qur’an, wawancara, tanggal 25 April 2020.
  • 81. 153 f. Tidak adanya bimbingan konseling dan motivasi dari pembimbing tahfidz. Hasil temuan peneliti berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung, peneliti menggambarkan pada tabel berikut : TABEL. IX Proposisi Sistem pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelas reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda. No Fokus Penelitian Kelas reguler MTs Negeri Samarinda Kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda 1. Proses Langkah- langkah guru tahfidz. 1). Posisi duduk bersap memanjang kearah papan tulis. 2). Menggunkan meja dan bangku 3). Menentukan jam tatap muka langsung menyetor Hafalan Bagi siswa atau siswi yang sudah siap, yaitu 2 x 45 Menit. 4) Memberikan motivasi dalam meningkatkan Hafalan 1). Menentukan desain duduk dengan model Halaqah / melingkar dan menggunakan Rehal/ Meja Lesehan 2). Menggunkan meja lesehan duduk bersila 3). Membagi waktu Tahsin Dan Setor Hafalan yaitu 1x45 Menit untuk Tahsin dan 4 x 45 Menit untuk setoran Hafalan. 4). Memberikan motivasi dalam meningkatkan hafalan
  • 82. 154 2. Tujuan tahfidzul Qur’an 1) menjadikan siswa Hafidz Al-Qur’an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan 2) Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca dan menghafal Al- Qur’an . 3) Memiliki pengetahuan, konseptual,dan prosedural tentang ilmu membaca Al- Qur’an . 4) Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al- Qur’an secara konkret 1).menjadikan siswa Hafidz Al-Qur’an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan 2).Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap gemar membaca dan menghafal Al- Qur’an . 3).Memiliki pengetahuan, konseptual,dan prosedural tentang ilmu membaca Al- Qur’an . 4).Memilki kemampuan membaca dan menghafal Al- Qur’an 3. Sistem penjadwala n tahfidzul Qur’an 1).Menyesuaikan dan Mengikuti jadwal Muatan Lokal, prakarya dan Seni budaya 2).kegiatannya 2 kali dalam satun minggu 1).Mempunyai jadwal khusus yaitu dari pukul 7.00 sampai 10.30 tahsin dan Setor hafalan 2).kegiatannya setiap hari. 4. Target hafalan 1) Target hafalan Setengah juz Al- Qur’an dalam satu 1) Target hafalan Dalam satu semester 1 Juz Al-Qur’an
  • 83. 155 semester 2) pada kelas berikutnya target hafalan berubah yaitu menghafal Surah-surah yang biasa digunakan menjadi imam Shalat 3) Mulai dari Juz 30 dan surah-surah pilihan, seperti Ar- rahman, Al-Kahfi As-Sajdah dll. 2) pada kelas berikutnya target hafalan sama dengan Awal yaitu satu semester satu Juz Al- Qur’an. 3) Mulai dari Juz 30 kemudian Juz 29, 28,1,2 dan 3. 4 Metode yang digunakan dalam sistem pembelajara n Tahfidzul Qur’an Menggunakan Satu Metode yaitu metode tasmi’ dikarenakan kegiatan Pembelajaran selain tahfidzul Qur’an banyak juga pelajaran umum lainnya yang harus diikuti oleh siswa siswi pada hari itu Menggunakan dua metode yaitu tahsin dan tasmi’. 5. Evaluasi Cara Penilaian Guru Tahfidz 1). Evaluasi tertulis biasanya dilaksanakan pada saat ujian tengah semester (UTS) ganjil,penilaian akhir semester (PAS) ganjil, ujian tengah semester (UTS) genap dan penilaian akhir tahun (PAT), 2) soal dalam bentuk 1). Evaluasi tertulis dan lisan tertulis biasanya dilaksanakan pada saat ujian tengah semester (UTS) ganjil, Penilaian akhir semester (PAS) ganjil, ujian tengah semester (UTS) genap dan penilaian akhir tahun (PAT), sedangkan
  • 84. 156 Multivel chois menggunakan media online yaitu Google Form, yang mana soal-soal untuk evaluasi tersebut sesuai dengan target hafalan masing- masing Kelas lisan dilaksanakan disela-sela selesai tahsin. 2) soal dalam bentuk Multivel chois menggunakan media online yaitu Google Form, yang mana soal-soal untuk evaluasi tersebut sesuai dengan target hafalan masing- masing Kelas D. Pembahasan Hasil Penelitian a. Pelaksanaan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran tahfidzul Qur’an adalah hendaknya guru membuat perencanaan mengajar terlebih dahulu. Dalam perencanaan tersebut, guru akan menetapkan apa-apa saja yang akan di kerjakan dalam mengajar. Menurut teori tentang perencanaan yang disampaikan oleh Bintoro Tjokroaminoto bahwa perencanaan sebagai proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan harus ada pada setiap
  • 85. 157 langkan dalam mencapai sebuah tujuan.40 Demikian halnya dengan perencanaan yang dilaksanakan oleh guru tahfidzul Qur’an. Hal ini sejalan dengan langkah-langkah perencanaan yang dilakukan oleh guru tahfidzul Qur’an kelas reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda yaitu terdiri dari kegiatan : 1) Pengenalan tentang pentingnya menghafal Al-Qur’an di era millenial 2) Menyusun target-target hafalan 3) Mendesain tempat duduk 4) Menentukan durasi tatap muka 5) Menetapkan metode pembelajaran tahfidzul Qur’an 6) Menyusun serta mencetak buku panduan dan buku setoran hafalan. Selain hal-hal di atas, ada pula beberapa hal yang harus di perhatikan seorang guru ketika melakukan persiapan pembelajaran tahfidz menghafal Al-Qur’an. Untuk usia anak MTs seorang guru harus mengatur juga bagaimana agar siswa mempunyai rasa senang dan terhibur serta tidak mempunyai rasa terpaksa, jadi dalam persiapan menghafal Al-Qur’an seorang guru harus mampu melihat 40 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran (Gorontalo: Bumi Aksara, 2006), h. 15.
  • 86. 158 kondisi anak, karena banyaknya hafalan yang diperoleh siswa itu di tentukan oleh kondisi siswa. b. Bentuk Kegiatan Pembelajaran Tahfidzul Qur’an Bentuk kegiatan dalam pembelajaran tahfidzul Qur’an, terdapat kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru tahfidz dalam proses pembelajaran adalah membuka pelajaran dengan sama-sama membaca do’a sebelum mulai belajar lalu kemudian melakukan apersepsi. Dalam pelaksanaanya guru tahfidz harus memiliki keterampilan dalam melakukannya. Pada perinsipnya, proses pembelajaran tahfidzul Qur’an merupakan pembelajaran yang bisa dikatakan terlihat mudah dikarenakan guru tahfidz pada dasarnya hanya mentasmi’ bacaan siswanya kemudian menegur jika bacaannya salah namun dibalik keterlihatan mudah dan gampang itu, ada pesan yang sangat berat dan jarang diperhatikan oleh sebagian orang yaitu sebagai seorang guru tahfidz dia harus menjadi teladan contoh yang baik bagi para siswa yang mengikuti pembelajarannya selain itu juga harus menjadi motivator yang ulung guna membakar dan membangkitkan semangat peserta didik untuk terus meningkatkan kulitas dan kuantitas hafalannya.
  • 87. 159 Adapun penerapan pembelajaran tahfidz Qur’an di kelas reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Tujuan merupakan hal yang mendasar sebagai pijakan dalam melakukan sesuatu, dalam bahasa Agama tujuan juga bisa diartikan dengan niat. Maka segala sesuatu itu baik dan tidaknya atau berhasil tidaknya tergantung dan terletak pada niat. Pelaksanaan pembelajaran tahfidzul Qur’an di Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda sudah sesuai dengan konsep pentingnya niat yang baik, melalui langkah-langkah atau persiapan sebelum mulai menghafal. Adapun persiapan siswa menghafal Al-Qur’an di kelas reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda adalah sebagai berikut : a. Niat yang kuat untuk menghafal Al-Qur’an b. Mengatur makan, di anjurkan puasa c. Menyiapkan Al-Qur’an d. Target hafalan e. Waktu (untuk mentakrir hafalan).
  • 88. 160 Syarat-syarat siswa sebelum menghafal Al-Qur’an juga adalah sebagai berikut : a. Meminta dukungan dan doa restu orang tua b. Menguasai ilmu tajwid c. Menguasai ilmu musykilat d. Baik makharajul hurufnya e. Giat belajar 2. Metode Dalam meraih suatu keberhasilan dalam pembelajaran maka wajib adanya metode, dengan metode inilah segala kemampuan dan hasil akan bisa terlihat, hal ini sejalan yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda dalam menggunakan metode, yaitu metode tahsin dan tasmi’. 3. Materi Materi dalam pelaksanaan pembelajaran tahfidzul Qur’an Madrasah Tsanawiyah Negeri samarinda adalah berupa materi inti dan materi tambahan materi inti meliputi: Ayat-ayat Al- Qur’an yang sudah ditargetkan untuk dihafal mulai dari juz 30, 29, 28, 1, 2 dan 3. Sedagkan materi tambahannya adalah ilmu tajwid atau tahsin 4. Kegiatan tahfidzul Qur’an
  • 89. 161 Selain pendidikan umum Pendidikan Al-Qur’an merupakan program utama dari lembaga ini, maka dari itu lembaga tersebut menginginkan siswa yang lulus dari lembaga tersebut menjadi seorang hafidz yang fasih dalam bacaan Al- Qur’annya. Berangkat keinginan tersebut lembaga melaksanakan pentashihan, pentashihan tersebut meliputi tashih makhraj, tashih huruf, tashih tajwid, dan tashih tahfidz. Materi tersebut terutama meteri-materi tahfidzul Qur’an dilaksanakan dalam beberapa kegiatan yaitu: 1) Kegiatan harian 2) Kegiatan mingguan 3) Kegiatan semesteran 4) Kegiatan tahunan 5. Kegiatan tahsin Al-Qur’an Selanjutnya Siswa yang belum menguasai ilmu tajwid, musykilat dan belum baik makharij al-hurufnya akan dibimbing langsung oleh guru tahfidz terlebih dahulu dengan buku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu tersebut, setelah menguasai ilmu- ilmunya siswa belajar membaca Al-Qur’an dan selanjutnya bisa langsung menghafal Al-Qur’an.
  • 90. 162 c. Evaluasi Dan Penilaian Guru Tahfidzul Qur’an Unsur pembelajaran tahfidzul Qur’an perlu dilaksanakan evaluasi atau penilaian. Penilaian ini dilaksanakan untuk mengkur batas kemampuan dan hafalan siswa dalam suatu target hafalan. Begitu juga evaluasi yang dilakukan oleh guru tahfidz kelas reguler dan kelas tahfidz MTs Negeri Samarinda memiliki tujuan sebagai alat ukur atau barometer sejauh mana ketercapaian materi target hafalan siswa yang telah ditetapkan oleh guru tahfidz, evaluasi tersebut akan menjadi sebab dan acuan guru tahfidz untuk meminta siswa melajutkan atau mengulangi bacaannya. Adapun jenis penilaian kegiatan pengambilan nilai atau evaluasi dilaksanakan pada : 1) Ujian tengah semester (UTS) ganjil 2) Penilain akhir Semester (PAS) ganjil 3) Ujian tengah semester (UTS) genap 4) Penilain akhir tahun (PAT) genap Soal berbentuk pilihan ganda atau tulisan, offline dan online yang online terupload di dalam google form berupa : 1) Menyambung ayat 2) Mencocokkan ayat
  • 91. 163 3) Menyebutkan nama surah. 4) Hukum-hukum tajwid dll.