1. Guru melakukan aksi nyata berupa pembelajaran berdiferensiasi untuk membantu murid sesuai kebutuhan belajar masing-masing.
2. Aksi dilakukan dengan berdiskusi bersama guru lain untuk memahami pembelajaran berdiferensiasi, kemudian menerapkannya dalam mengajar materi iman kepada Allah.
3. Hasilnya, guru memahami pentingnya melayani setiap murid sesuai kebutuhan belajarn
WA 0821-2636-0569, Sekolah Pra Nikah Janda Duda Di Semarang
01. Lembar Aksi Nyata Lokakarya.docx
1. LEMBAR AKSI NYATA LOKAKARYA
Nama : Ismakun Ranau Wijaya, S.Pd.I., M.Pd.,Gr
Nama Sekolah : SMA Negeri 13 OKU
Unsur : (guru)
Nama Fasilitator : Drs.Pujiono Rahayu, MM.
PSP Angkatan : ke-3
● Latar belakang aksi nyata.
Aksinya ini berdasarkan tugas yang telah dilakukan pada proses pembelajaran Lokakarya
1 Program Sekolah Penggerak (PSP Angkatan 3 ) yang diadakan di SD Azahra Polygon
Kota Palembang, adapun pembelajaran pada lokaarya tersebut materi intinya adalah
tentang pembelejaran berdiprensiaasi bagaimana pembelajaran yang berpihak kepada
murid kemudian, dari pembelajaran tersebut Kepala Sekolah menyarankan kepada
teman yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk berbagi dan mendalami tentang
pembelajaran berdiferensiasi tersebut.
Situasi tantangan aksi nyata ini adalah bagaimana dapat mengibaskan pemahaman
kepada teman sejawat guru di SMA Negeri 13 dan berbagi pengalaman dan pada konsep
dari pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak ini .
Tujuan aksi nyata adalah sebagai bentuk Implementasi kegiatan pelaksanaan dari
Lokakarya program sekolah pengerak (PSP Angkatan 3
■ Apa yang dilakukan dalam aksi nyata?
Pemetaan Kebutuhan Belajar (Diferensiasi) Bahwa tiap murid harus diperlakukan
sesuai dengan kebutuhannya masing masing, dengan pembelajaran berfederensiasi
maka guru dapat melakukan pelayanan yang maksimal terhadap semua muridnya,
Pak Ismakun adalah guru mapel PAI Akan mengajar Materi Iman X 1 pada Enam
pilar iman pada sub bahasan Iman Kepda Allah melalui Asmaul husnah , Adapun
Objek dari pembelajaran adalah siswa dapat mendemonstrasikan Pemahaman
2. berdasarkan data yang dimiliki Oleh pak Ismakun terdapat perbedaan dalam
kebutuhan Kesiapan belajar siswa yaitu:
A. 18 orang siswa telah memahami konsep Asmaul Husnah, dapat membaca dan
memahami makna Asmaul Husnah Dengan baik
B. 12 orang siswa telah memahami konsep Asmaul Husnah, namun belum fasih
melafalkan bacaan Asmaul Husnah
C. 5 orang siswa belum memahami konsep Asmaul Husnah
■ Bagaimana melakukan aksi nyata?
Pada proses pembelajaran Peserta didik melalui metode Scientific Method (metode
ilmiah) Small Group Discussion and Make a Mach , memahami makna, bacan
bersilahturahmi dan Picture Comment, peserta didik diharapkan dapat:
• Peserta didik mampu menganalisis makna syu’abul iman (cabang-cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya pada sub bahasan Iman Kepda Allah
melalui Asmaul husnah
• Peserta didik mampu mempresentasikan makna syu’abul iman (cabang-cabang
iman cabang sub bahasan Iman Kepda Allah melalui Asmaul husnah)
• Peserta didik mampu meyakini bahwa dalam iman cabang iman Kepada Allah
melalui Asmaul Husna
• Peserta didik mampu membiasakan sikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab
yang merupakan cabang iman dalam kehidupan.
■ Siapa saja yang terlibat dalam aksi nyata.
Adapun yang terlibat Pada Akisnyata terdapat dua bagian :
Pertama Kepala Sekolah, rekan Guru yakini meyamakan persepsi tentang
pembelajaran diferensiasi itu sendiri
Kedua Saya selaku guru pada proses pembelajaran.
■ Kapan aksi nyata dilakukan.
Setelah Pelaksanaan Pemebelajaran Lokakarya 1 diakadan di SD Azaahra Poligon
Palembang
■ Di mana aksi nyata dilakukan.
Pelaksanaan dia adakan Di SMA Negeri 13 OKU
Materi lokakarya
Pembelajaran berpusat pada murid
Judul aksi nyata
Pembelajaran deferensiasi
3. Latar belakang aksi nyata
Karakteristik murid yang berada di dalam kelas berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Ceritakan aksi nyata yang dilakukan
Berdiskusi dan sharing bersama para guru untuk mempelajari apa yang dikehendaki dari
pembelajari berdeferensiasi
Pembelajaran yang didapatkan saat melakukan aksi nyata
Bahwa tiap murid harus diperlakukan sesuai dengan kebutuhannya masing masing, dengan
pembelajaran berfederensiasi maka guru dapat melakukan pelayanan yang maksimal
terhadap semua muridnya
Dokumentasi aksi nyata