1. PISAgro harus mampu
meningkatkan produk-
tivitas petani kecil dan
meningkatkan pendap-
atannya 20%. Nanti
tahun 2020 kita review
lagi masih kurang apa
nggak, tercapai apa
nggak.”
PISAgro pun menga-
jak dan mendorong pe-
laku usaha jagung ber-
gabungmembentukke-
mitraan guna memban-
tu petani meningkatkan
produksi dan kesejah-
teraannya dengan prin-
sip budidaya berkelan-
jutan.“PISAgromengin-
spirasi perusahaan un-
tuk mau bekerja sama
dengan model terinte-
grasi, hulu ke hilir dan
memfasilitasi mereka
untuk bertemu,“ terang
Laksmi.
Anggota PISAgro ter-
diri atas perusahaan
swasta,lembagapenelit-
ian, universitas, lemba-
ga masyarakat, pemer-
intah, perbankan, hing-
galembagainternasion-
al. “Karena kuncinya,
kita harus bekerja inte-
graldarihulukehilirbersama-samauntukmengatasi
masalah,” tandas lulusan S2 Manajemen Science di
UniversitasSorbonne,Perancis,itu.Seluruhanggota
wajib bermitra dengan petani dan memasukkan
petani ke dalam rantai pasok usahanya. “Karena itu
adalah model bisnis yang paling lestari kalau untuk
melayani pasar, bukan sekedar tanggung jawab
sosial,” imbuhnya. Pada kelompok kerja jagung,
anggota PISAgro di antaranya Monsanto Indonesia
dan PT Syngenta Indonesia (produsen benih), PT
Cargill Indonesia dan trader besar (penjamin pasar),
BankBRIdanBankAndara(penjaminrmodal),serta
Mercy Corps (pendamping).
Kawasan percontohan jagung yang sukses mene-
rapkanmodelkemitraanterintegrasialaPISAgroada
di Mojokerto, Jawa Timur, seluas 100 ha yang meli-
batkan 100 petani dengan hasil panen mencapai 8,9
ton/ha.Dihulupetanimenggunakanteknologibenih
unggulhibridarakitanMonsantodiiringipendampin-
gan cara budidaya yang baik dan benar. BRI mem-
berikan kredit ketahanan pangan dan energi (KKP-
E) senilai Rp7 jutaan/bulan/ petani sebagai modal
kerja. Sedangkan Cargill menjamin serapan pasar
secara kontinu dengan harga bersaing dan mem-
berikan pelatihan pascapanen agar jagung yang
dihasilkan petani sesuai kualitas yang diinginkan
pabrik pakan. Program ini akan direplikasi di lima
lokasi seluas 150 ha/lokasi.
Kemitraan di Dompu, NTB seluas 385 ha meli-
batkan Syngenta dengan Mercy Corps untuk budi-
daya,pedagangpengumpulskalabesarsebagaipeny-
erap pasar, dan Bank Andara pemberi modal kerja.
Kemitraan yang tengah berjalan ini ditargetkan bisa
menghasilkan7,2ton/hadaripetaniyangbelumper-
nah menanam jagung. Yang terbaru, Cargill dan
Syngenta berencana membangun budidaya jagung
sistem tumpang sari dengan kelapa di Amurang,
Sulawesi Utara, seluas 200 ha. Ini dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan petani kelapa yang cen-
derung rendah dan miskin.
8 ton/ha. Penyebabnya, irigasi yang masih mengan-
dalkan air hujan dan pupuk bersubsidi kerap langka
ditemui.
Sebagai langkah mengatasi kelangkaan pupuk ber-
subsidi, Sarjana Ekonomi University of Southern
California, Amerika Serikat, ini berupaya memberi-
kanmasukankepadapemerintahtentangcarapenya-
luran pupuk bersubsidi. Di samping itu, ia juga akan
merangkul berbagai stakeholder terkait. ”Karena kita
jugasadarinitidakbisaditanganisendiri,perluperan
dari banyak pihak,” tandasnya.
Windi Listianingsih, Tri Mardi Rasa, Arfi Zulta HB
Irvan Kolonas,
PT Vasham Kosa Sejahtera
Kemitraan Sistem Syariah
KETIKA TERJALIN suatukemiteraanantarapeta-
nidengansuatuinstitusi,sangatbiasajikakeuntungan
dibagi secara merata. Namun tidak demikian umum-
nya ketika petani menghadapi kerugian. Rugi akibat
kegagalan budidaya biasanya ditanggung sepenuh-
nya oleh petani.
Agak berbeda dengan kemitraan yang dijalankan
Irvan Kolonas, pendiri PT Vasham Kosa Sejahtera
(Vasham). “Kami menawarkan kemitraan yang men-
ganut sistem syariah,” ujar Irvan. Yaitu, hasil panen
jagung dibagi dengan metode bagi hasil sebesar 90%
untuk petani dan 10% untuk perusahaan. Jadi, sam-
bung Irvan, ”Ketika petani produksinya turun, peru-
sahaan pun akan berkurang.”
Menurut Presiden Direktur perusahaan yang ber-
gerak di bidang kemitraan peternakan dan pertanian
berbasis di Jakarta, itu hadir untuk menyediakan
kebutuhan petani meliputi penyediaan sarana pro-
duksi pertanian (saprotan) seperti benih, pupuk, dan
pestisida, mengadakan pelatihan teknik budidaya
yang baik, dan pendampingan. Pendampingan dila-
kukan menyeluruh sejak persiapan lahan sampai
panen.
Asyiknya lagi, petani bisa memilih menggunakan
saprotan yang dikehendaki. ”Sebelumnya kita survei
apa saja yang sering digunakan dan kita buat daftar-
nya, nanti petani yang milih. Tapi tentunya daftar itu
sudahkitapilihjugayangbagus.Kalaumisalnyapeta-
nimauprodukyangtidakbagus,kitaakanberimere-
ka pemahaman,” urai dia.
Vasham,kataIrvan,memberikanaksespasaruntuk
petani mitra dengan harga mengikuti harga pasar.
Perusahaan yang berdiri pada pertengahan 2013 ini
baru memasarkan jagung ke satu perusahaan pakan
terkemuka di Indonesia. Ketika pasokan sudah ber-
tambah dan mitra makin membesar, Vasham juga
berencana memperluas pasar.
Berperan sebagai socio-entrepreneur, kesejahteraan
petani menjadi fokus utama Vasham. Yaitu, dengan
meningkatkan pendapatan petani melalui pemberian
harga jual jagung yang kompetitif. Lantas, tengkulak
yangkerapditudingmerusakhargajagungmilikpeta-
ni juga dirangkul sebagai mitra. Tengkulak disaran-
kan ikut membuat lahan jagung dengan skala yang
lebih luas atau membuat usaha peternakan karena
modalnya sudah kuat. Pun petani yang terkena ben-
cana mendapat perhatian istimewa. ”Kita memberi-
kan proteksi bagi petani yang terkena bencana, tidak
perlumenggantipinjaman,”terangIrvansaatditemui
AGRINA.
Tak pelak, petani pun berbondong-bondong menja-
di mitra. Lebih dari 1.000 petani di Lampung dengan
luas area 800 ha telah bergabung dengan Vasham.
Apalagi, syarat menjadi petani mitra cukup mudah.
Priakelahiran6Februari1988ini menjelaskan,”Yang
pasti harus punya lahan, per petani itu minimal 0,25
ha.Karenakitapikirkalaudibawahitubertani,sudah
tidak layak untuk menghidupi dirinya sendiri. Selain
itu, asal jujur dan mau kerja keras bisa masuk. Dan
petani tidak perlu memberikan jaminan seperti
pinjaman dari Bank.”
Hasilnya,rata-rataproduksidiLampungyanghanya
sebesar 5,5 ton/ha itu langsung meningkat menjadi
6,3 ton/ha dengan kemitraan yang digagas Irvan.
”Kalau dari pendapatan bisa meningkat hingga 40%
dibanding cara budidaya sebelumnya,” tukas pria
energik ini.
Irvan sengaja memilih Lampung sebagai lokasi
kemitraanlantaranproduktivitaspetaninyamasihren-
dah. Berbeda dengan petani di Jawa yang mencapai
AGRINAVOL. 10 - NO. 246, 17 FEBRUARI 2015
FOKUS 9
DOK.PRIBADI
Saling Butuh,
Saling Untung
Kemitraan terwujud dengan baik jika para pihak saling
membutuhkan dan menguntungkan
J
umlahproduksijagungtahuniniakanterdongkraksignifikandenganprogram
GerakanPenerapanPengelolaanTanamanTerpadu(GP-PTT)seluas102ribu
ha, pengembangan satu juta hektar lahan jagung melalui peningkatan indeks
pertanaman (IP) dengan penggunaan varietas unggul, penggunaan pupuk berim-
bang, dan pendampingan kelompok.
Menurut Hasil Sembiring, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian
Pertanian, pengembangan sentra jagung sudah sejalan dengan keberadaan pabrik
pakan.“Kerjasamapemerintahdenganpabrikpakanselamainiberjalanbaikdengan
dibentuknyatimterpaduuntukmemantauproduksijagungdilapangan,hanyasaja
selama ini pabrik pakan belum terlibat di proses produksi di hulu,” ujar Hasil.
Pemerintah pun mengembangkan kerjasama hulu-hilir yang berlangsung dalam
iklirn positif dan konstruktif. “Dalam arti bersifat saling membutuhkan, saling
memperkuatkan dan saling menguntungkan,” tegasnya. Dalam melakukan kemi-
traan dengan pihak swasta, pemerintah memanfaatkan peranan koperasi, Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dan asosiasi atau federasi perusahaan.
Pelaksanaan kemitraan dilakukan menggunakan model kawasan dan non-
kawasanyangtertuangdalamGP-PTT.Kawasanadalahdaerahyangditunjangfak-
tor produksi dari hulu ke hilir. Arealnya cukup luas, sekitar 1.500-3.000 ha setiap
kawasan.Sedangkannon-kawasanmerupakandaerahyangbelumdidukungfaktor
produksi hulu atau hilir.
Melalui GP-PTT, pemerintah memberikan bantuan benih kepada petani, mem-
fasilitasidanmendorongpelakuusahauntukmembuatlaporankemajuanprogram
sebulan sekali. Pemerintah ini menjadi fasilitatornya. “Kalau kita mengundang
siapa yang bisa membantu petani, kita temukan mereka dan pokoknya mereka
bersatu,” tandas Hasil.
Windi Listianingsih, Tri Mardi R., Syatrya U.
Agrina 246 LO.qxp_Layout 1 1/31/15 2:28 PM Page 9