4. MODEL SISIRAN RAMBUT
Menyisir rambut adalah
kebiasaan yang rutin
Pilihan arah sisiran atau model
sisiran rambut
Perubahan terhadap model
sisiran rambut
Relatif jarang terjadi, bahkan
tidak ada orang yang setiap
harinya merubah arah sisiran
rambutnya
sisiran rambut menjadi ciri
karakter dan kepribadian
5. Anak kecil belum
mengerti manfaat
makan nasi, mereka
harus dipaksa dan
dirayu agar mau
makan nasi. Namun
apa yang terjadi,
ketika mereka telah
menjadi dewasa dan
memahami makna
makan nasi, mereka
menjadi sangat
membutuhkan nasi.
12. Tidak ada yang tidak berubah,
kecuali perubahan itu sendiri.
Sejauh kita menyadari bahwa tindakan
atau kebiasaan buruk itu tidak baik,
merugikan orang lain, tidak ada
landasan prinsip, nilai dan keyakinan
yang kuat, maka ada baiknya untuk
melakukan perenungan dan
pencarian jati diri akan perilaku yang
dilakukan.
13. Tindakan – Resistensi Berubah
Kepribadian
Karakter
Kebiasaan,
Tradisi
Tingkah
Laku
Tindakan
bertahan lebih lama, karena
cerminan karakter.
Bertahan lama, karena didasari
oleh nilai, prinsip, keyakinan
Dapat permanen dan
membutuhkan sikap
disiplin dan istiqomah.
Tergantung motivasinya.
Tindakan tersestruktur,
Tidak stabil, tergantung
keinginan dan pikiran
Jujur
Jujur
Belajar
Tersenyum
garuk-
garuk
14. Tingkah Laku + Disiplin= Watak
Kepribadian
Karakter,
Watak
Kebiasaan,
Tradisi
Tingkah
Laku
Tindakan
15. e-
K
L
Dan di antara manusia ada
orang yang menyembah
Allah dengan berada di
tepi; maka jika ia
memperoleh kebajikan,
tetaplah ia dalam keadaan
itu, dan jika ia ditimpa oleh
suatu bencana, berbaliklah
ia ke belakang. Rugilah ia
di dunia dan di akhirat.
Yang demikian itu adalah
kerugian yang nyata.
17. Syukur, jujur,
berani, mandiri,
bertanggung jawab, berpikir, menjaga
keselamatan, mandiri,
keteraturan, menghargai, respek,
hormat terhadap sesama,
bekerjasama, percaya diri, memaafkan,
cinta kebaikan, peduli, memberi,
keadilan, kesatuan, kesejahteraan,
tegas, membenci keburukan, supel
dan mudah bergaul, ikhlas, dll
pemalas, pemarah,
angkuh, korup,
pelit tidak tahu diri, acuh, pembohong,
tidak mau berbagi, rakus, tamak, licik,
munafik, tidak tepat janji, plin-plan,
egois, berpikiran negatif, buruk
sangka, selalu ingin menang sendiri,
tidak peduli dengan penderitaan
orang, tidak mudah menerima
nasehat, sombong/takabbur, riya’/ingin
dipuji sesama, dusta, dll
Karakter
Positif
Karakter
Negatif
20. GUNUNG ES
Nilai Primer
(soft) KARAKTER
Integritas, Rendah Hati,
Kesetiaan, Kepedulian,
Keteladanan
Etika,
Tingkah Laku,
Penampilan &
Keterampilan
Personality
Ethics
Character
Ethics
Nilai Sekunder
(hard)
AKSI - IDEOLOGI = MATI
21. Kita hanya
melihat tampilan
gedung.
Semakin tinggi
gedung, maka
semakin dalam
pondasinya
PRIBADI gigih bekerja: Meski matanya buta karena katarak dan tua, Mak
Karsem (72th) warga Blok Posong Desa Arjawinangun, Kecamatan
Arjawinangun Cirebon, setiap hari membuat gerabah. Dalam sehari, dia
hanya mendapatkan Rp. 2.000,-, hasil membentuk dan menjemur
sekitar 50 gerabah kecil.
24. Kerja Ikhlas;
Spiritual Based
Kerja Mawas;
Emotional Based
Kerja Cerdas;
Intelectual Based
Kerja Keras;
Physical Based
Kerja Tuntas;
Self Management Based
Kerja Selaras;
Team Based
Kerja Kualitas;
Institutional Based
Kerja Welas;
Social Based
1-Sukur,
Jujur
2-Berani,
Bertanggung Jawab
3-Berpikir
(Kritis, Analitis);
4-Keselamatan
(selamat, sehat dan kuat)
5-Keteraturan
6-Kemandirian
7-Menghargai, Respek, Menghormati
8-Memaafkan,Bekerjasama,
9-Cinta, Peduli, Memberi,
Kebersamaan
10-Keadilan, Kesatuan,
Kesejahteraan,
PRIBADI KHAS
10 KARAKTER
25. Studi Kasus: Lama Produksi
Produksi 1 motor selama 19 Detik
untuk Satu Motor
Truk Fuso FM dibutuhkan 15 sampai 20
menit per unit mobil.
Colt Diesel T120 PS sekitar 10 menit
per mobil.
Sedangkan untuk L300 dan sejenisnya
waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 8
menit per mobil.
Dibutuhkan Hard Skills dan Soft Skills
33. Syukur:
• Ekspresi rasa terima kasih kepada Allah Tuhan
YME, karena kesadaran totalitas menemukan
berbagai kebaikan/kenikmatan yang ada
dalam dirinya merupakan karunia, kebaikan,
cinta dan kasih sayang yang datangnya dari
Allah Sang Maha Kuasa. Dampak dari syukur
akan menghasilkan sifat tauhid (keyakinan
yang lurus) dan pengabdian kepada Tuhan
dengan benar.
34. Jujur atau Siddiq:
• Niat atau motivasi, ucapan
dan seluruh aktivitas yang
dilakukannya berada pada
kebenaran. Sikap jujur itu
diberikan kepada diri,
Tuhan, dan manusia (dengan
Tuhan, diri dan orang lain)
35. Berani:
Mempunyai hati yang mantap,
keyakinan dan prinsip yang benar
dan rasa percaya diri yang besar
dalam menghadapi dan
melakukan kegiatan yang
mengandung resiko, kesulitan
dan kendala fisik atau mental.
36. Bertanggung Jawab (amanah):
Bekerja dengan melibatkan
seluruh emosi dan kesadaran diri,
sehingga siap menanggung resiko
dan menerima klarifikasi
(komplen, pengaduan) atas hasil
pekerjaannya.
37. Berpikir (fathonah, cerdas):
Terus menerus menggunakan
akal pikirannya untuk
menghasilkan ide dan
gagasan sesuai dengan yang
dibutuhkan.
38. Keselamatan:
Selalu memperhitungkan untuk
keamanan dari gangguan,
kecelakaan atau penyakit yang
bersifat fisik melalui tindakan
promotif, preventif, kuratif atau
rehabilitatif. Dengan
keselamatan, maka dapat
bekerja dengan baik.
39. Kemandirian:
Mampu berdiri sendiri dan tidak
tergantung pada orang lain. Mampu
mengatasi permasalahan atau kesulitan
pekerjaan dan memecahkannya; misalnya
dengan belajar sendiri atau bertanya
kepada ahlinya. Seseorang yang memiliki
kemandirian akan mampu mengambil
keputusan yang cerdas dan pada saat
yang tepat.
40. Keteraturan:
Bekerja dengan kekuatan dasar
(spiritual, emosional, intelektual
dan fisik) secara sinergi untuk
menggunakan aset fundamental
(waktu dan peluang) dan
menggunakan fungsi manajemen.
41. Menghargai:
Menghormati, mengindahkan,
memandang sesuatu merupakan
sesuatu yang bermanfaat dan
berguna. Menghargai berarti
menyukai diri sendiri, mengetahui
bahwa orang lain juga berharga dan
memperlakukan orang lain dengan
baik dan layak.
42. Hormat terhadap sesama:
Memperlakukan orang lain dan diri sendiri
dengan baik. Peduli pada diri sendiri dan orang
lain termasuk kepada alam dan makhluk hidup
lainnya. Hormat terhadap sesama berarti juga
menghormati perbedaan. Menunjukkan sikap
hormat bisa juga dengan mengikuti tata krama
yang berlaku, mengikuti aturan dan hukum
43. Bekerjasama:
Melakukan suatu kegiatan bersama-
sama dengan orang lain untuk
mencapai tujuan bersama. Kerjasama
berarti semua orang saling membantu
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kerjasama membutuhkan kesabaran
dan bekerja dengan sepenuh hati.
44. Memaafkan:
Memberi ampun atas kesalahan yang
dilakukan orang lain. Memaafkan
adalah melepaskan perasaan terluka,
sakit hati dan marah. Ingatlah
kebaikan orang lain dan sisi
positifnya ketika marah.
46. Peduli dan memberi:
Keadaan saling
memperlakukan antar sesama.
Bersikap baik, mau berbagi,
menolong dan memberi
merupakan sikap yang
menunjukkan kita peduli
kepada orang lain.
47. Keadilan:
Memperlakukan orang lain seperti kita
ingin diperlakukan. Berusaha
memberi semua orang dengan hak
dan peluang seperti yang kita miliki.
Keadilan berarti berbagi, bergantian
dan memperlakukan masing-masing
orang dengan hormat. Keadilan
tidaklah berarti segalanya adalah
sama.
48. Kesatuan:
Kerukunan dalam kelompok. Dengan
adanya kesatuan maka, mampu
mengerjakan sesuatu bersama-sama
diwaktu yang bersamaan, dan membuat
tugas-tugas yang sulit menjadi mudah.
Dengan memiliki kesatuan akan membuat
suasana yang menyenangkan sehingga
merasa seperti satu keluarga atau satu tim
yang utuh.
53. SYUKUR
Ekspresi rasa terima kasih kepada Allah Tuhan
YME, karena kesadaran totalitas menemukan
berbagai kebaikan/kenikmatan yang ada
dalam dirinya merupakan karunia, kebaikan,
cinta dan kasih sayang yang datangnya dari
Allah Sang Maha Kuasa. Dampak dari syukur
akan menghasilkan sifat tauhid (keyakinan
yang lurus) dan pengabdian kepada Tuhan
dengan benar.
55. Niat atau motivasi, ucapan dan
seluruh aktivitas yang
dilakukannya berada pada
kebenaran. Sikap jujur itu
diberikan kepada diri, Tuhan, dan
manusia (dengan Tuhan, diri dan
orang lain)