SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
MASYARAKAT HUKUM ADAT
DIMAS TITAN NUGROHO - 201010200754
MASYARAKAT HUKUM ADAT INDONESIA
• Masyarakat Hukum Adat Menurut (Ter Haar) adalah kelompok-kelompok masyarakat yang tetap dan teratur dengan
mempunyai kekuasaan sendiri dan kekayaan sendiri baik yang berwujud atau tidak berwujud.
• Masyarakat Adat diartikan sebagai terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris yaitu ‘indigenous peoples’, Istilah Hukum
Adat (Adatrecht ) berasal dari Bahasa Belanda = Snouck Hurgronje kemudian dilanjutkan Cornelis van Vallenhoven
(Bapak Hukum Adat Indonesia) sebagai istilah teknis-juridis.
• Persekutuan Hukum merupakan kesatuan-kesatuan yang mempunyai tata susunan yang teratur dan kekal serta memiliki
pengurus sendiri dan kekayaan sendiri, baik kekayaan materiil maupun kekayaan immaterial.
• Bentuk dan susunan masyarakat hukum yang merupakan persekutuan hukum adat terikat oleh Faktor Territorial dan
Genealogis. Faktor Territorial (Territorial Constitution) yaitu faktor terikat pada suatu daerah tertentu, dimana
merupakan faktor yang mempunyai peranan yang terpenting. Masyarakat hukum yang territorial adalah masyarakat yang
tetap dan teratur yang angoota masyarakatnya terikat pada suatu daerah kediaman tertentu, bila ada anggota masyarakat
yang merantau hanya untuk waktu sementara, maka masih tetap merupakan anggota kesatuan territorial itu. Faktor
Genealogis (Tribal Constitution) yaitu faktor yang melandaskan kepada pertalian darah suatu keturunan, dalam
kenyataannya tidak menduduki peranan yang penting dalam timbulnya suatu persekutuan hukum. Masyarakat hukum
yang genealogis adalah suatu kesatuan masyarakat yang teratur, dimana para anggotanya terikat pada suatu garis
keturunan yang sama dari satu leluhur, baik secara langsung maupun secara tidak langsung karena pertalian perkawinan
atau pertalian adat. Dengan demikian didalam suatu daerah territorial genealogis berlaku dualisme/pluralism hukum.
PERSEKUTUAN HUKUM TERRITORIAL
• Persekutuan Desa
Merupakan suatu tempat kediaman bersama didalam daerahnya sendiri. Masyarakat hukum desa yaitu sekumpulan
orang yang hidup bersama berasaskan pandangan hidup, cara hidup dan sistem kepercayaan yang sama. Anggota
persekutuan ini tidak harus berkerabat.
• Persekutuan Daerah
Merupakan suatu daerah kediaman bersama dan menguasai hak ulayat bersama yang terdiri dari beberapa dusun atau
kampung dengan satu pusat pemerintahan. Masyarakat hukum daerah/wilayah yaitu kesatuan sosial territorial yang
melindungi beberapa masyarakat hukum desa yang masing-masing tetap merupakan kesatuan yang berdiri sendiri.
Persekutuan daerah > seperti kesatuan masyarakat “Nagari” di Minangkabau, “Marga” di Sumatera Selatan dan
Lampung.
• Perserikatan Desa
Bila dibeberapa desa atau marga yang letaknya berdampingan yang masing-masing berdiri sendiri kemudian
mengadakan perjanjian kerjasama untuk mengatur kepentingan bersama seperti pertahanan, ekonomi, dan pertanian.
Misalnya di Lampung ada Perserikatan Marga Empat Tulangbawang yang terdiri dari Marga adat Buway Bolan,
Tegamo’an, Sumway Umpu dan Buway Aji.
Menurut Van Dijk, persekutuan hukum territorial dapat dibedakan menjadi :
PERSEKUTUAN HUKUM/HIDUP BERSIFAT
GENEALOGIS
• Patrilineal yaitu system kekerabatan dengan pertalian keturunan menurut garis laki-laki/bapak. Contoh di Batak, Bali
dan Ambon. Sebagai contohnya di Batak, mudah kita kenali dari nama marganya seperti Situmorang, Sinaga,
Nainggolan, Simatupang, Aritonang, Siregar, dsb.
• Matrilineal yaitu system kekerabatan dengan pertalian keturunan menurut garis perempuan/ibu. Contoh di
Minangkabau, Kerinci, dan Somendo di Sumatera Selatan.
• Parental/Unilateral yaitu system kekerabatan dengan memperhitungkan/menghubungkan garis keturunan baik dari
pihak ibu maupun bapak. Contoh : Jawa, Sunda, Aceh dan Dayak.
Orang luar dapat saja masuk kedalam persekutuan hukum sebagai anggota, atau teman segolongan dengan cara :
1. Pada zaman dulu, dapat masuk dengan cara menjadi hamba/budak.
2. Karena pertalian perkawinan
3. Dengan jalan pengambilan anak, sehingga yang semula bukan family menjadi family dan masuk sebagai anggota
golongan tersebut.
Masuknya seseorang dalam suatu persekutuan terjadi dengan upacara menurut kepercayaan adat.
MASYARAKAT ADAT-KEAGAMAAN
Di antara berbagai kesatuan masyarakat tersebut diatas akan terdapat kesatuan masyarakat adat yang khusus
bersifat keagamaan di beberapa daerah tertentu. Contohnya sebagai berikut :
• Di Aceh, terdapat masyarakat adat keagamaan yang Islam.
• Di Batak, terdapat masyarakat adat keagamaan yang didominasi Kristen Protestan.
• Di Bali, sebagian besar adalah masyarkat adat keagamaan Hindu Buddha.
MASYARAKAT ADAT DI PERANTAUAN
• Masyarakat desa adat keagamaan Sadwirama merupakan bentuk baru bagi orang Bali untuk tetap
mempertahankan eksistensi adat dan agama Hindu didaerah perantauan.
• Masyarakat adat Jawa tidak pernah membentuk masyarakat desa adat tersendiri karena bersifat ketetanggaan
sehingga mudah membaur.
• Dikalangan orang Minangkabau di perantauan, bukan lagi “ninik mamak” yang berperanan, tetapi
kepengurusan organisasinya. Struktur kemasyarakatan yang bersifat genealogis matrilineal pun bergeser ke
arah parental.
MASYARAKAT ADAT DAN HAK ULAYAT
• Pasal 1 ayat (3) Permen no 5/1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat
Hukum Adat yg dikeluarkan Meneg Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional disebutkn:
“Masyarakat Hukum Adat sebagai sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya
sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun atas dasar
keturunan”
Dalam Penjelasan : subjek hak ulayat adalah masyarakat hukum adat, baik yang merupakan
persekutuan hukum didasarkan kesamaan tempat tinggal (teritorial) maupun yang didasarkan pada
keturunan (genealogis), yang diikenal dengan berbagai nama yang khas di daerah yang bersangkutan,
misalnya suku, marga, dati, dusun, nagari dan sebagainya.

More Related Content

Similar to Dimas Titan Nugroho - 201010200754 - Masyarakat Hukum Adat.pptx

Sistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan BaliSistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan Balimayasungeb
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaFerri Lee
 
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxPOLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxDaniel Saroengoe
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanEko Nainggolan
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanEko Nainggolan
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanEko Nainggolan
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenOperator Warnet Vast Raha
 
jogotirto kewenangan atau hak asal edit
jogotirto  kewenangan atau hak asal editjogotirto  kewenangan atau hak asal edit
jogotirto kewenangan atau hak asal editharis kunaifi
 
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum AdatImplementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum AdatKurnia Siwi Hastuti
 
Makalah awig awig baturinggit
Makalah awig awig baturinggitMakalah awig awig baturinggit
Makalah awig awig baturinggitFaizz Faizz
 
Pengaruh Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh  Keberagaman Dalam MasyarakatPengaruh  Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh Keberagaman Dalam MasyarakatAndiNurinayatulaini
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatnatal kristiono
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenSeptian Muna Barakati
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikachilovely
 
POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf
POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdfPOKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf
POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdfzalfaarif
 

Similar to Dimas Titan Nugroho - 201010200754 - Masyarakat Hukum Adat.pptx (20)

World Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptxWorld Typing Day by Slidesgo.pptx
World Typing Day by Slidesgo.pptx
 
Sistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan BaliSistem Kekerabatan Bali
Sistem Kekerabatan Bali
 
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di IndonesiaTata susunan masyarakat adat di Indonesia
Tata susunan masyarakat adat di Indonesia
 
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxPOLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
 
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisanKedudukan perempuan dalam pembagian warisan
Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 
jogotirto kewenangan atau hak asal edit
jogotirto  kewenangan atau hak asal editjogotirto  kewenangan atau hak asal edit
jogotirto kewenangan atau hak asal edit
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum AdatImplementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
 
Makalah awig awig baturinggit
Makalah awig awig baturinggitMakalah awig awig baturinggit
Makalah awig awig baturinggit
 
Pengaruh Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh  Keberagaman Dalam MasyarakatPengaruh  Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh Keberagaman Dalam Masyarakat
 
Hukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adatHukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adat
 
KELOMPOK 2
KELOMPOK 2KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
 
Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
 
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantrenMakalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
Makalah pelayanan kebidanan dalam pendekatan melalui pesantren
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
 
POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf
POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdfPOKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf
POKOK-POKOK_HUKUM_ADAT-1 (2).pdf
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Dimas Titan Nugroho - 201010200754 - Masyarakat Hukum Adat.pptx

  • 1. MASYARAKAT HUKUM ADAT DIMAS TITAN NUGROHO - 201010200754
  • 2. MASYARAKAT HUKUM ADAT INDONESIA • Masyarakat Hukum Adat Menurut (Ter Haar) adalah kelompok-kelompok masyarakat yang tetap dan teratur dengan mempunyai kekuasaan sendiri dan kekayaan sendiri baik yang berwujud atau tidak berwujud. • Masyarakat Adat diartikan sebagai terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris yaitu ‘indigenous peoples’, Istilah Hukum Adat (Adatrecht ) berasal dari Bahasa Belanda = Snouck Hurgronje kemudian dilanjutkan Cornelis van Vallenhoven (Bapak Hukum Adat Indonesia) sebagai istilah teknis-juridis. • Persekutuan Hukum merupakan kesatuan-kesatuan yang mempunyai tata susunan yang teratur dan kekal serta memiliki pengurus sendiri dan kekayaan sendiri, baik kekayaan materiil maupun kekayaan immaterial. • Bentuk dan susunan masyarakat hukum yang merupakan persekutuan hukum adat terikat oleh Faktor Territorial dan Genealogis. Faktor Territorial (Territorial Constitution) yaitu faktor terikat pada suatu daerah tertentu, dimana merupakan faktor yang mempunyai peranan yang terpenting. Masyarakat hukum yang territorial adalah masyarakat yang tetap dan teratur yang angoota masyarakatnya terikat pada suatu daerah kediaman tertentu, bila ada anggota masyarakat yang merantau hanya untuk waktu sementara, maka masih tetap merupakan anggota kesatuan territorial itu. Faktor Genealogis (Tribal Constitution) yaitu faktor yang melandaskan kepada pertalian darah suatu keturunan, dalam kenyataannya tidak menduduki peranan yang penting dalam timbulnya suatu persekutuan hukum. Masyarakat hukum yang genealogis adalah suatu kesatuan masyarakat yang teratur, dimana para anggotanya terikat pada suatu garis keturunan yang sama dari satu leluhur, baik secara langsung maupun secara tidak langsung karena pertalian perkawinan atau pertalian adat. Dengan demikian didalam suatu daerah territorial genealogis berlaku dualisme/pluralism hukum.
  • 3. PERSEKUTUAN HUKUM TERRITORIAL • Persekutuan Desa Merupakan suatu tempat kediaman bersama didalam daerahnya sendiri. Masyarakat hukum desa yaitu sekumpulan orang yang hidup bersama berasaskan pandangan hidup, cara hidup dan sistem kepercayaan yang sama. Anggota persekutuan ini tidak harus berkerabat. • Persekutuan Daerah Merupakan suatu daerah kediaman bersama dan menguasai hak ulayat bersama yang terdiri dari beberapa dusun atau kampung dengan satu pusat pemerintahan. Masyarakat hukum daerah/wilayah yaitu kesatuan sosial territorial yang melindungi beberapa masyarakat hukum desa yang masing-masing tetap merupakan kesatuan yang berdiri sendiri. Persekutuan daerah > seperti kesatuan masyarakat “Nagari” di Minangkabau, “Marga” di Sumatera Selatan dan Lampung. • Perserikatan Desa Bila dibeberapa desa atau marga yang letaknya berdampingan yang masing-masing berdiri sendiri kemudian mengadakan perjanjian kerjasama untuk mengatur kepentingan bersama seperti pertahanan, ekonomi, dan pertanian. Misalnya di Lampung ada Perserikatan Marga Empat Tulangbawang yang terdiri dari Marga adat Buway Bolan, Tegamo’an, Sumway Umpu dan Buway Aji. Menurut Van Dijk, persekutuan hukum territorial dapat dibedakan menjadi :
  • 4. PERSEKUTUAN HUKUM/HIDUP BERSIFAT GENEALOGIS • Patrilineal yaitu system kekerabatan dengan pertalian keturunan menurut garis laki-laki/bapak. Contoh di Batak, Bali dan Ambon. Sebagai contohnya di Batak, mudah kita kenali dari nama marganya seperti Situmorang, Sinaga, Nainggolan, Simatupang, Aritonang, Siregar, dsb. • Matrilineal yaitu system kekerabatan dengan pertalian keturunan menurut garis perempuan/ibu. Contoh di Minangkabau, Kerinci, dan Somendo di Sumatera Selatan. • Parental/Unilateral yaitu system kekerabatan dengan memperhitungkan/menghubungkan garis keturunan baik dari pihak ibu maupun bapak. Contoh : Jawa, Sunda, Aceh dan Dayak. Orang luar dapat saja masuk kedalam persekutuan hukum sebagai anggota, atau teman segolongan dengan cara : 1. Pada zaman dulu, dapat masuk dengan cara menjadi hamba/budak. 2. Karena pertalian perkawinan 3. Dengan jalan pengambilan anak, sehingga yang semula bukan family menjadi family dan masuk sebagai anggota golongan tersebut. Masuknya seseorang dalam suatu persekutuan terjadi dengan upacara menurut kepercayaan adat.
  • 5. MASYARAKAT ADAT-KEAGAMAAN Di antara berbagai kesatuan masyarakat tersebut diatas akan terdapat kesatuan masyarakat adat yang khusus bersifat keagamaan di beberapa daerah tertentu. Contohnya sebagai berikut : • Di Aceh, terdapat masyarakat adat keagamaan yang Islam. • Di Batak, terdapat masyarakat adat keagamaan yang didominasi Kristen Protestan. • Di Bali, sebagian besar adalah masyarkat adat keagamaan Hindu Buddha. MASYARAKAT ADAT DI PERANTAUAN • Masyarakat desa adat keagamaan Sadwirama merupakan bentuk baru bagi orang Bali untuk tetap mempertahankan eksistensi adat dan agama Hindu didaerah perantauan. • Masyarakat adat Jawa tidak pernah membentuk masyarakat desa adat tersendiri karena bersifat ketetanggaan sehingga mudah membaur. • Dikalangan orang Minangkabau di perantauan, bukan lagi “ninik mamak” yang berperanan, tetapi kepengurusan organisasinya. Struktur kemasyarakatan yang bersifat genealogis matrilineal pun bergeser ke arah parental.
  • 6. MASYARAKAT ADAT DAN HAK ULAYAT • Pasal 1 ayat (3) Permen no 5/1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat yg dikeluarkan Meneg Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional disebutkn: “Masyarakat Hukum Adat sebagai sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun atas dasar keturunan” Dalam Penjelasan : subjek hak ulayat adalah masyarakat hukum adat, baik yang merupakan persekutuan hukum didasarkan kesamaan tempat tinggal (teritorial) maupun yang didasarkan pada keturunan (genealogis), yang diikenal dengan berbagai nama yang khas di daerah yang bersangkutan, misalnya suku, marga, dati, dusun, nagari dan sebagainya.