SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Masyarakat Hukum
Adat
Muhammad Iqbal, S.H., M.H.
Pengertian masyarakat hukum adat
• Masyarakat hukum adat adalah suatu bentuk kehidupan
bersama, yang warga-warganya hidup secara bersama
dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga
membentuk suatu kebudayaan. Masyarakat merupakan
suatu kesatuan dari sistem sosial, yang menjadi wadah
dari berbagai pola-pola interaksi sosial atau hubungan
interpersonal ataupun hubungan antar kelompok sosial.
• Ter Haar memberikan pengertian sebagai berikut,
masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat
yang teratur, menetap di suatu daerah tertentu,
mempunyai kekuasaan sendiri, dan mempunyai kekayaan
sendiri baik berupa benda yang terlihat maupun yang
tidak terlihat, dimana para anggota kesatuan masing-
masing mengalami kehidupan dalam masyarakat sebagai
• Kusumo Pujosewojo memberikan pengertian yang hampir
sama dengan Ter Haar, beliau mengartikan masyarakat
hukum adat sebagai masyarakat yang timbul secara
spontan di wilayah tertentu, berdirinya tidak ditetapkan
atau diperintahkan oleh penguasa yang lebih tinggi atau
penguasa lainnya, dengan rasa solidaritas sangat besar di
antara anggota, memandang anggota masyarakat sebagai
orang luar dan menggunakan wilayahnya sebagai sumber
kekayaan yang hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber
kekayaan yang hanya dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh anggotanya.
• Hazairin, masyarakat hukum adat adalah kesatuan
masyarakat yang mempunyai kelengkapan-kelengkapan
untuk sanggup berdiri sendiri yang mempunyai kesatuan
Kriteria masyarakat Hukum adat
Berdasarkan pendapat dari beberapa pakar hukum tersebut
maka dapat dirumuskan kriteria masyarakat hukum adat
sebagai berikut:
a) Terdapat masyarakat yang teratur;
b) Menempati suatu wilayah tertentu;
c) Terdapat kelembagaan;
d) Memiliki kekayaan bersama;
e) Susunan masyarakat berdasarkan pertalian darah atau
lingkungan daerah, dan.
f) Hidup secara komunal, dan gotong-royong.
Beberapa Masyarakat Hukum Adat
1. Masyarakat Hukum Genealogis
Masyarakat hukum adat yang bersifat genealogis ialah
masyarakat hukum adat yang anggota-anggotanya merasa
terikat dalam suatu tata tertib berdasarkan kepercayaan bahwa
mereka semua berasal dari suatu keturunan yang sama.
Dalam masyarakat hukum adat dikenal tiga macam garis
keturunan yaitu:
a) Pertalian keturunan menurut Patrilineal menurut garis
keturunan laki-laki/ayah (mis. Batak, ambon, bali).
b) Pertalian keturunan menurut Matrilineal menurut garis
keturunan perempuan/ibu (mis. Minangkabau, kerinci dan
samendo).
c) Pertalian keturunan menurut Parental menurut garis
keturunan garis ibu dan bapak (mis. masyarakat yang
tersusun menurut garis keturunan orang tua, yaitu bapak
dan ibu secara bersama-sama. Disebut Parental karena
2. Masyarakat Hukum Territorial
Menurut I Gede A. Wiranta masyarakat hukum adat territorial adalah kelompok
masyarakat yang hidup secara teratur dan tertib dan aman berdasarkan asas
kesamaan tempat tinggal. Sedangkan Ter Haar masyarakat territorial adalah
masyarakat yang tetap teratur, yang anggota-anggotan masyarakatnya terikat pada
suatu daerah kediaman tertentu, baik dalam kaitan duniawi sebagai tempat kehidupan
maupun dalam kaitan rohani sebagai tempat pemujaan terhadap roh-roh leluhur.
Masyarakat hukum adat territorial terbagi atas tiga golongan
1) Persekutuan desa
Persekutuan ini terjadi apabila suatu tempat kediaman bersama mengikat suatu
persekutuan manusia di atas daerahnya sendiri, dan boleh jadi terikat bersama-sama
dengan beberapa perkampungan yang terbatas dan tunduk kepada perangkat desa,
serta pusat kedudukannya berada di daerah tersebut. Contohnya desa di jawa dan bali
dan gampong di Aceh.
2) Persekutuan daerah
Suatu daerah kediaman terdiri dari beberapa desa dan menguasai tanah hak ulayat
bersama yang terdiri dari beberapa dusun atau kampung dengan suatu pusat
pemerintahan adat. Masing-masing persekutuan anggotanya memiliki struktur
pemerintahab secara mandiri tetapi merupakan bawahan dari daerah. Contoh marga di
lampung, nagari di padang, mukim di Aceh.
3. Masyarakat Teritorial-Genealogis
Masyarakat hukum territorial-genealogis adalah kesatuan masyarakat
yang tetap dan teratur di mana para anggotanya bukan saja terikat
pada tempat kediaman pada suatu daerah tertentu, tetapi juga terikat
pada hubungan keturunan dalam ikatan pertalian darah dan/atau
kekerabatan. Kita dapat membedakan masyarakat territorial
genealogis tersebut dalam bentuk yang asli dan dalam bentuk yang
campuran.
Pada dasarnya masyarakat hukum adat itu sebagai kesatuan yang
tetap dan teratur adalah masyarakat yang territorial, sedangkan
masyarakat yang semata-mata genealogis, dapat dikatakan tidak ada.
Oleh karena tidak ada kehidupan manusia yang tidak tergantung
pada tanah (bumi) tempat ia dilahirkan, bertempat kediaman hidup
dan mati.
Namun karena di Indonesia kesatuan masyarakat seperti ini, yang
pergaulan hidupnya tidak semata-mata bersifat ketetanggaan, tetapi
juga bersifat kekerabatan dengan dasar pertalian darah (patilinial,
matrilinial, dan parental), maka di samping yang bersifat territorial,

More Related Content

Similar to P6 - 7 - Pengertian masyarakat hukum adat dan sifat hukum adat.pptx

Pengaruh Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh  Keberagaman Dalam MasyarakatPengaruh  Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh Keberagaman Dalam MasyarakatAndiNurinayatulaini
 
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum AdatImplementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum AdatKurnia Siwi Hastuti
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat MultikulturalKhamiea Ekamia
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatnatal kristiono
 
BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptx
BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptxBANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptx
BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptxArya107682
 
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologiPRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologiPekerja lepas
 
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)Chatrin Evelin
 
Identitas Nasional.pptx
Identitas Nasional.pptxIdentitas Nasional.pptx
Identitas Nasional.pptxTiaBronte
 
Identitas nasional show
Identitas nasional showIdentitas nasional show
Identitas nasional showenjeflow
 
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxgusmelpatopang
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fixsulai men
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikachilovely
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarthetampans3
 
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALPANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALRifin Sugiarto
 

Similar to P6 - 7 - Pengertian masyarakat hukum adat dan sifat hukum adat.pptx (20)

Pengaruh Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh  Keberagaman Dalam MasyarakatPengaruh  Keberagaman Dalam Masyarakat
Pengaruh Keberagaman Dalam Masyarakat
 
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum AdatImplementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
Implementasi Kerakteristik Kebersamaan dalam Hukum Adat
 
masyarakat Multikultural
masyarakat Multikulturalmasyarakat Multikultural
masyarakat Multikultural
 
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adatNatal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat kekeluargaan dan delik adat
 
Bangsa
BangsaBangsa
Bangsa
 
Remidi bu haka
Remidi bu hakaRemidi bu haka
Remidi bu haka
 
BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptx
BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptxBANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptx
BANGSA,NEGARA DAN WARGANEGARA.pptx
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologiPRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
PRILAKU DALAM BEBERAPA MASYARAKAT SUMATERA JAWA DAN BALIntropologi
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
ISBD ( “Manusia, keragaman dan kesetaraan”)
 
Identitas Nasional.pptx
Identitas Nasional.pptxIdentitas Nasional.pptx
Identitas Nasional.pptx
 
Identitas nasional show
Identitas nasional showIdentitas nasional show
Identitas nasional show
 
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptxPKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
PKN SMP kelas 9 K13N BAB 4.pptx
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 
tugas sosped fix
tugas sosped fixtugas sosped fix
tugas sosped fix
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bineka tunggal ika
 
Ilmu sosial dasar
Ilmu sosial dasarIlmu sosial dasar
Ilmu sosial dasar
 
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONALPANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
 

Recently uploaded

1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptxmohamadhafiz651
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxmuhammadrezza14
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumekahariansyah96
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...Indra Wardhana
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Sumardi Arahbani
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfSumardi Arahbani
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahayunitahatmayantihafi
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxekahariansyah96
 

Recently uploaded (9)

1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
Naskah Akademik Tentang Desa Adat Tahun 2023
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

P6 - 7 - Pengertian masyarakat hukum adat dan sifat hukum adat.pptx

  • 2. Pengertian masyarakat hukum adat • Masyarakat hukum adat adalah suatu bentuk kehidupan bersama, yang warga-warganya hidup secara bersama dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga membentuk suatu kebudayaan. Masyarakat merupakan suatu kesatuan dari sistem sosial, yang menjadi wadah dari berbagai pola-pola interaksi sosial atau hubungan interpersonal ataupun hubungan antar kelompok sosial. • Ter Haar memberikan pengertian sebagai berikut, masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang teratur, menetap di suatu daerah tertentu, mempunyai kekuasaan sendiri, dan mempunyai kekayaan sendiri baik berupa benda yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dimana para anggota kesatuan masing- masing mengalami kehidupan dalam masyarakat sebagai
  • 3. • Kusumo Pujosewojo memberikan pengertian yang hampir sama dengan Ter Haar, beliau mengartikan masyarakat hukum adat sebagai masyarakat yang timbul secara spontan di wilayah tertentu, berdirinya tidak ditetapkan atau diperintahkan oleh penguasa yang lebih tinggi atau penguasa lainnya, dengan rasa solidaritas sangat besar di antara anggota, memandang anggota masyarakat sebagai orang luar dan menggunakan wilayahnya sebagai sumber kekayaan yang hanya dapat dimanfaatkan sebagai sumber kekayaan yang hanya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh anggotanya. • Hazairin, masyarakat hukum adat adalah kesatuan masyarakat yang mempunyai kelengkapan-kelengkapan untuk sanggup berdiri sendiri yang mempunyai kesatuan
  • 4. Kriteria masyarakat Hukum adat Berdasarkan pendapat dari beberapa pakar hukum tersebut maka dapat dirumuskan kriteria masyarakat hukum adat sebagai berikut: a) Terdapat masyarakat yang teratur; b) Menempati suatu wilayah tertentu; c) Terdapat kelembagaan; d) Memiliki kekayaan bersama; e) Susunan masyarakat berdasarkan pertalian darah atau lingkungan daerah, dan. f) Hidup secara komunal, dan gotong-royong.
  • 5. Beberapa Masyarakat Hukum Adat 1. Masyarakat Hukum Genealogis Masyarakat hukum adat yang bersifat genealogis ialah masyarakat hukum adat yang anggota-anggotanya merasa terikat dalam suatu tata tertib berdasarkan kepercayaan bahwa mereka semua berasal dari suatu keturunan yang sama. Dalam masyarakat hukum adat dikenal tiga macam garis keturunan yaitu: a) Pertalian keturunan menurut Patrilineal menurut garis keturunan laki-laki/ayah (mis. Batak, ambon, bali). b) Pertalian keturunan menurut Matrilineal menurut garis keturunan perempuan/ibu (mis. Minangkabau, kerinci dan samendo). c) Pertalian keturunan menurut Parental menurut garis keturunan garis ibu dan bapak (mis. masyarakat yang tersusun menurut garis keturunan orang tua, yaitu bapak dan ibu secara bersama-sama. Disebut Parental karena
  • 6. 2. Masyarakat Hukum Territorial Menurut I Gede A. Wiranta masyarakat hukum adat territorial adalah kelompok masyarakat yang hidup secara teratur dan tertib dan aman berdasarkan asas kesamaan tempat tinggal. Sedangkan Ter Haar masyarakat territorial adalah masyarakat yang tetap teratur, yang anggota-anggotan masyarakatnya terikat pada suatu daerah kediaman tertentu, baik dalam kaitan duniawi sebagai tempat kehidupan maupun dalam kaitan rohani sebagai tempat pemujaan terhadap roh-roh leluhur. Masyarakat hukum adat territorial terbagi atas tiga golongan 1) Persekutuan desa Persekutuan ini terjadi apabila suatu tempat kediaman bersama mengikat suatu persekutuan manusia di atas daerahnya sendiri, dan boleh jadi terikat bersama-sama dengan beberapa perkampungan yang terbatas dan tunduk kepada perangkat desa, serta pusat kedudukannya berada di daerah tersebut. Contohnya desa di jawa dan bali dan gampong di Aceh. 2) Persekutuan daerah Suatu daerah kediaman terdiri dari beberapa desa dan menguasai tanah hak ulayat bersama yang terdiri dari beberapa dusun atau kampung dengan suatu pusat pemerintahan adat. Masing-masing persekutuan anggotanya memiliki struktur pemerintahab secara mandiri tetapi merupakan bawahan dari daerah. Contoh marga di lampung, nagari di padang, mukim di Aceh.
  • 7. 3. Masyarakat Teritorial-Genealogis Masyarakat hukum territorial-genealogis adalah kesatuan masyarakat yang tetap dan teratur di mana para anggotanya bukan saja terikat pada tempat kediaman pada suatu daerah tertentu, tetapi juga terikat pada hubungan keturunan dalam ikatan pertalian darah dan/atau kekerabatan. Kita dapat membedakan masyarakat territorial genealogis tersebut dalam bentuk yang asli dan dalam bentuk yang campuran. Pada dasarnya masyarakat hukum adat itu sebagai kesatuan yang tetap dan teratur adalah masyarakat yang territorial, sedangkan masyarakat yang semata-mata genealogis, dapat dikatakan tidak ada. Oleh karena tidak ada kehidupan manusia yang tidak tergantung pada tanah (bumi) tempat ia dilahirkan, bertempat kediaman hidup dan mati. Namun karena di Indonesia kesatuan masyarakat seperti ini, yang pergaulan hidupnya tidak semata-mata bersifat ketetanggaan, tetapi juga bersifat kekerabatan dengan dasar pertalian darah (patilinial, matrilinial, dan parental), maka di samping yang bersifat territorial,