1. Wirausaha Rekayasa Jasa Profesi dan
Profesionalisme
A. Perencanaan Usaha Jasa Profesi dan Profesionalisme
Wirausaha tidak hanya bekerja dengan menyediakan barang untuk dijual, tetapi
juga dapat dilakukan dengan menyediakan jasa. Jika usaha menyediakan barang
untuk dijual lebih mengutamakan kualitas barang , sedangkan di penyedia jasa
lebih mengutamakan kualitas pelayanan terhadap konsumen.
pekerjaan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pekerjaan yang menyediakan barang
dan jasa. Jenis pekerjaan yang menyediakan barang dapat dilihat dari produknya,
seperti berjualan makanan, pakaian, dan produk kerajinan. Sedangkan pekerjaan
yang memberikan jasa hanya dapat dirasakan manfaat dari layanannya, seperti
guru, dokter, jasa angkutan, dan mekanik.
1. Konsep Diri Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap
dirinya sendiri yang meliputi dimensi fi sik, karakteristik individual, dan motivasi
diri seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2. Konsep diri merupakan inti kepribadian
individu yang berperan untuk menentukan dan mengarahkan perilaku dan
kepribadian. Perilaku kerja dalam usaha jasa profesi dan profesionalisme sangat
dibutuhkan terkait dengan upaya membangun usaha, baik berupa produk jasa
maupun barang secara profesional
2.
3. Profesional adalah orang yang berprofesi
mempraktikkan keahlian tertentu sebagai
kegiatan pokok untuk dapat memperoleh
nafkah hidup.
Perencanaan usaha jasa diawali dengan
membangun visi dan menetapkan cita-cita
setelah mengenali potensi atau kekuatan diri,
mengarahkan, dan berupaya mengembangkan
potensi tersebut. Program persiapan menuju
dunia kerja direncanakan dengan target
terukur dalam batas waktu yang jelas.
4.
5. Persiapan masa depan setelah lulus sekolah menengah dan
memasuki dunia kerja dapat ditempuh melalui beberapa pilihan
seperti ditunjukkanpada gambar 2.3 yang meliputi: (1) pilihan
bekerja setelah lulus sekolah menengah, (2) pilihan melanjutkan
kuliah, dan (3) pilihan berwirausaha. Pilihan bekerja setelah lulus
diupayakan melalui beberapa langkah di antaranya dengan
mendaftarkan diri di bursa kerja dan melihat informasi lowongan
pekerjaan dengan segala persyaratan yang ada. Pencari kerja
juga dapat membekali diri dengan mengikuti sertifi kasi
kompetensi dari Lembaga Sertifi kasi Profesi (LSP) yang ada.
Kompetensi dipertajam dengan mengikuti pelatihan di Balai
Latihan Kerja (BLK) dengan berbagai program yang sesuai dan
mengikuti uji kompetensi untuk mendapatmendapatkan sertifi
kat kompetensi seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut
6.
7. • Kelembagaan sertifi kasi profesi dibedakan menjadi beberapa
bagian yang terdiri atas: (1) LSP Pihak 3, didirikan oleh
asosiasi industri dan profesi dengan dukungan lembaga teknis
pemerintah; (2) LSP Pihak 2, didirikan oleh industri untuk
melakukan sertifi kasi pemasoknya; (3) LSP Pihak 1, yang
didirikan oleh industri atau lembaga pendidikan vokasi; (4)
LSP Profi siensi, didirikan oleh industri atau organisasi dengan
dukungan asosiasi profesi untuk memelihara kompetensi
profesi. Lamaran kerja dibuat dan dilengkapi dengan daftar
riwayat hidup atau Curriculum Vitae (CV) yang dilampiri
dengan sertifi kat kompetensi yang dimiliki yang sesuai.
Persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah
mengembangkan diri dengan perilaku kerja yang disiplin,
jujur, bertanggung jawab, semangat juang tinggi, dan
berintegritas.
8.
9. Pilihan untuk melanjutkan kuliah yang harus menjadi perhatian khusus
adalah memikirkan dan merencanakan apa yang dilakukan setelah lulus
kuliah, bidang studi apa yang akan dipelajari, mendaftarkan diri, dan
mempersiapkan diri untuk seleksi masuk di perguruan tinggi. Informasi
perguruan tinggi, bidang studi yang ditawarkan, dan pendaftaran dapat
dibuka pada masing-masing alamat website perguruan tinggi yang terkait.
Pilihan mendirikan usaha diawali dengan menyusun rencana bisnis,
persiapan modal kerja, menentukan sasaran konsumen, lokasi tempat
usaha, rekan kerja sama, dan pesaing. Gambar 2.5 menggambarkan sumber
daya yang memilki kemampuan penggunaan software AutoCAD, Autodesk
Inventor, Solidworks. Usaha jasa yang dapat dikembangkan di antaranya
berupa jasa drafting, engineering service, mechanical design. Identifi kasi
sumber daya yang ada meliputi sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi, sumber daya alam sebagai bahan baku, keinginan pasar yang
membutuhkan jasa, menjadi penting untuk memulai usaha jasa profesi.
Pemanfaatan sumber daya alam di antaranya meliputi pengolahan hasil
pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, mineral yang diolah menjadi
produk dan memiliki nilai tambah.
10. B. Jasa Profesi dan Profesionalisme
Wirausaha dalam sektor jasa terus yang tumbuh disertai
dengan penerapan teknologi baru, semakin memperkuat
perekonomian di bidang jasa dan mengharuskan seseorang
mempunyai keterampilan di bidang usaha yang ditekuni. Pasar
yang berubah menuntut penyesuaian penyedia jasa untuk
terus memperbaiki kualitas pelayanan secara berkelanjutan.
Jasa profesi menuntut profesionalisme dari seorang
profesional pada setiap sektor. Profesionalisme merupakan
sikap dari seorang profesional. Kaum profesional adalah orang-
orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang tinggi, yaitu pola
perilaku yang baik dalam pelayanan untuk kepentingan
masyarakat di segala bidang kegiatan dan kehidupan, sehingga
tercipta kualitas masyarakat yang semakin baik.
11.
12. Ciri profesional seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.6 di antaranya: (1) terus menerus
mengembangkan ilmu dan keahlian; (2)
memiliki keahlian khusus dengan latar
belakang pendidikan tertentu; (3) mandiri
independen; (4) bekerja sebagai kegiatan
utama; (5) cara kerja tertib dan bertanggung
jawab; (6) berorientasi pada pelayanan
mengabdi kepentingan umum.
13. Wirausahawan bidang jasa profesi menjadi penting untuk
terus meningkatkan kompetensi. Hal penting yang menjadi
perhatian bagi calon wirausahawan terdapat beberapa
ciri-ciri wirausahawan seperti pada gambar 2.7, di
antaranya: 1) melangkah dengan berorientasi pada
efektivitas dan efi siensi, 2) memiliki jiwa kepemimpinan,
3) bertindak sebagai motivator, 4) berani ambil resiko, 5)
semangat mengatasi kesulitan, 6) memiliki daya inovasi,
kreasi, dan imajinasi tinggi, 7) tepat dalam menerapkan
prinsip ekonomi, 8) memilih sistem manajemen yang
tepat, 9) adaptif terhadap perubahan lingkungan, 10) berfi
kir analisis, dan 11) melakukan review untuk
pengembangan berkelanjutan.
14.
15. Tingginya peran media elektronik dan kemudahan akses
informasi tanpa batas, serta peningkatan ilmu dan teknologi
seiring dengan kemajuan zaman, dapat menimbulkan
perubahan gaya hidup masyarakat. Peka terhadap
perubahan yang ada, termasuk jasa pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Pedoman yang komprehensif
dan integratif tentang sikap dan perilaku yang harus dimiliki,
berupa kode etik profesi, dikembangkan oleh profesional
mempunyai pengaruh dalam menegakkan disiplin di
kalangan profesi, dapat membawa seseorang
mengembangkan nilai-nilai, baik internal maupun eksternal
dalam kehidupan sebagai pedoman dalam mencapai
keselarasan memberikan pelayanan profesional.
16. Akuntabilitas yang dituntut dari seorang
profesional adalah tanggung jawab dan
tanggung gugat atas semua tindakan yang
dilakukan, sehingga semua berbasis
kompetensi dan didasari oleh evidence based
yang diperkuat dengan suatu landasan hukum
yang mengatur batasbatas kewenangan
profesi.
17. Standar profesi dan kode etik profesi menjadi
pedoman bagi profesional untuk bertindak secara
mandiri yang dilandasi oleh kemampuan berpikir logis
dan sistematis. Upaya peningkatan layanan terus
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan, penelitian, pengembangan ilmu dan
teknologi dibidang profesi yang terkait sehingga
tercipta kualitas masyarakat yang semakin baik.
Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor teknis dan non teknis.
Faktor teknis dapat dilakukan dengan terus menjaga
kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Faktor
nonteknis yang menentukan
18. keberhasilan atau kegagalan suatu usaha,
antara lain : (1) perencanaan, (2) menetapkan
tujuan, (3) kemampuan untuk beradaptasi dan
mengatasi tantangan yang ada, (4) inovasi, (5)
pemasaran yang merupakan kunci
keberhasilan, (6) semangat juang tinggi.