3. Menurut al- Ghazali, berakhlak mulia atau terpuji artinya “
menghilangkan adat kebiasaan yang tercela yang sudah digariskan
dalam agama Islam dan adat kebiasaan yang tercela yang sudah
digariskan dalam agama Islam dan menjauhkan diri dari perbuatan
tercela tersebut, kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik,
melakukannya dan mencintainya.”
4. Menurut Hamka, ada beberapa hal yang
mendorong seorang untuk
berbuat baik, diantarnya:
1. Karena bujukan atau ancaman dari orang lain
2. Mengharap pujian atau karena takut mendapat cela
3. Karena kebaikan dirinya (dorongan hati nurani)
4. Mengharapkan pahala dan surga
5. Mengharapkan keridhoanAllah semata
6. 1.Akhlak lahir
Akhlak lahir berarti melakukan seluruh amal ibadah yang
diwajibkan Tuhan termasuk berbuat baik kepada sesama dan
lingkungan, dan dikerjakan oleh anggota lahir.
7. Diantara beberapa perbuatan yang dikategorikan
taat lahir adalah
Dermawan, perbuatan mulia yang dilakukan
seseorang karena kecintaanya dalam mendermakan
harta kekayaannya kepada orang lain.
Adil, suatu tindakan yang menempatkan sesuatu
pada tempatnya. Adil adalah perbuatan yang
dilakukan misalnya dalam memutuskan perkara atau
sanksi hukum, atau dalam memperlakukan
seseorang atau siapapun sesuai dengan posisinya.
8. 2.Akhlak batin
Sedangkan akhlak batin adalah segala sifat baik, yang
terpuji yang dilakukan oleh anggota batin (hati) diantara
contohnya adalah:
Tawakal, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam
menghadapi, mentaati, atau menunggu hasil pekerjaan.
Sabar, dibagi menjadi beberapa baigan, yaitu sabar dalam
beribadah, sabar ketika dilanda malapetaka, sabar terhadap
kehidupan dunia, sabar dalam perjuangan. Dasarnya adalah
keyakinan bahwa semua yang dihadapi adalah ujian dan
cobaan dari Allah SWT.
9. Akhlak batin memiliki tingkatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan akhlak lahir, karena
batin merupakan penggerak dan sebab bagi
terciptanya ketaatan lahir.
Dengan terciptanya ketaatan batin (hati
dan jiwa), maka pendekatan diri kepada Tuhan
(bertaqorrub)melalui perjalanan ruhani (salik)
akan dapat dilaksanakan.
11. Ada banyak cara yang ditempuh untuk
meningkatkan akhlak yang terpuji secara lahiriah,
diantarnya:
Pendidikan, dengan pendidikan, cara pandang
seseorang akan bertambah luas, tentunya dengan
mengenal lebih jauh akibat dari masing- masing
akhlak terpuji dan tercela. Semakin baik tingkat
pendidikan dan pengetahuan seseorang, sehingga
mampu lebih mengenali mana yang terpuji dan mana
yang tercela.
Mentaati dan mengikuti aturan dan undang- undang
yang ada di masyarakt dan Negara.
12. Ada banyak cara yang ditempuh untuk
meningkatkan akhlak yang terpuji secara lahiriah,
diantarnya:
Kebiasaan, akhlak terpuji dapat
ditingkatkan melalui kehendak dan
kegiatan baik yang dibiasakan.
Memilih pergaulan yang baik
Melalui perjuangan dan usaha.
13. Sedangkan akhlak terpuji batiniah dapat
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
Muhasabah, yaitu selalu menghitung perbuatan-
perbuatan yang telah dilakukannya selama ini,
baik perbuatan buruk beserta akibat yang
ditimbulkannya, ataupun perbuatan baik beserta
akibat yang ditimbulkan olehnya.
Mu’aqabah, memberikan hukuman terhadap
berbagai perbuatan dan tindakan yang telah
dilakukannya. Hukuman tersebut tentu bersifat
ruhiyah dan berorientasi pada kebijakan, seperti
melakukan shalat sunnah yang lebih banyak
dibanding biasanya, berdzikir dan sebagainya.
14. Sedangkan akhlak terpuji batiniah dapat
dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
Mu’ahadah, perjanjian dengan hati nurani
(batin), untuk tidak mengulangi kesalahan
dan keburukan tindakan yang dilakukan,
serta menggantinya dengan perbuatan baik.
Mujahadah, berusaha maksimal untuk
melakukan perbuatan yang baik untuk
mencapai derajat ihsan, sehingga mampu
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
(muraqabah). Hal tersebut dilakukan dengan
kesungguhan dan perjuangan keras, karena
perjalanan untuk mendekatkan diri kepada
Allah banyak rintangannya.