1. ANALISIS KINERJA KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUTAPURA
PALU
PROPOSAL TESIS
Untuk memenuhi salah satu syarat
Guna Memperoleh Gelar Magister Manajemen
Oleh:
JUMIATI
C 202 21 048
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
2. 2
1. Latar Belakang
Sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum Daerah, telah diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 Tentang Badan Layanan Umum Daerah. Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) bertujuan untuk memberikan layanan umum secara efektif, efisien, ekonomis,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatuhan dan
manfaat sejalan dengan praktek bisnis yang sehat, untuk membantu mencapai tujuan
pemerintah daerah yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh kepala daerah. Amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, perlu dilaksanakan evaluasi kinerja
setiap tahun yang meliputi aspek keuangan dan non keuangan. Dewan Pengawas dibentuk
untuk melaksanakan penilaian kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan, serta
Direktur Rumah Sakit bersedia untuk meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja non
keuangan. Penilaian kinerja keuangan diukur paling sedikit meliputi memperoleh hasil
usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan (rentabilitas), memenuhi kewajiban
jangka pendeknya (likuiditas), memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas), dan
kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai pengeluaran.
Penilaian kinerja keuangan pada rumah sakit yang telah menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) telah diatur dalam
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-36/PB/2016 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Kesehatan, sebagaimana telah diubah
3. 3
dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-36/PB/2016
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu berdasarkan jenis pelayanannya
dikategorikan Rumah Sakit Umum yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit, dan berdasarkan pengelolaannya termasuk Rumah Sakit Publik
yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan,
Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu telah menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) yaitu system yang diterapkan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam
pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya. Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu dengan status BLUD
penuh sejak Tahun 2012, telah menyusun laporan keuangan terdiri dari Neraca, Laporan
Arus Kas, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional dan Catatan Atas Laporan
Keuangan. Laporan keuangan tersebut disiapkan untuk memberikan laporan secara
periodik atas kemajuan yang dicapai oleh manajemen sekaligus sebagai alat
pertanggungjawaban atas keputusan-keputusan investasi dan pembelanjaan dan hasil
yang diperoleh dari kebijakan tersebut selama periode tertentu.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka Struktur Anggaran Pendapatan dan
Belanja RSUD Anutapura Palu terdiri dari Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan.
Pendapatan meliputi PAD, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Belanja
meliputi belanja langsung dan tidak langsung.
4. 4
Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait dengan pelaksanaan
program dan kegiatan, terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja
modal. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan program kegiatan, terdiri belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah,
bansos, belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Pembiayaan
meliputi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Selisih antara
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan merupakan pembiayaan neto untuk
menutupi defisit atau untuk memanfaatkan surplus.
Tabel 1.1
Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah RSUD Anutapura Palu
Tahun 2019 - 2021
NO URAIAN TAHUN
2019 2020 2021
1 Pendapatan Rp.81.213.230.098,00 Rp.96.578.865.381,00 Rp.160.697.555.912,00
2 Belanja Rp.150.576.422.214,00 Rp.142.854.858.235,00 Rp.130.816.962.440,00
Surplus/ Defisit Rp.(69.263.192.116,00) Rp.(46.275.992.854,00) Rp.29.880.593.472,00
3 Pembiayaan Rp.15.510.680.177,91 Rp.8.857.295.491,91 Rp.22.051.961.455,91
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
(SILPA)
Rp.(53.752.511.938,09) Rp.(37.418.697.362,09) Rp.51.932.554.927,91
Sumber : Laporan Keuangan RSUD Anutapura Palu Tahun 2019-2021
Peningkatan pendapatan diharapkan dapat menggambarkan meningkatnya kinerja
keuangan secara keseluruhan. Jika dilihat dari persentase kenaikannya, pendapatan
5. 5
RSUD Anutapura Palu mengalami kenaikan dalam 2 (dua) tahun terakhir, pada tahun
2020 mengalami peningkatan 18,92% (Rp.15.365.635.283,-) dan pada tahun 2021
mengalami peningkatan 66,39% (Rp.64.118.690.531,-). Namun jika realisasi pendapatan
tersebut diperhadapkan dengan realisasi belanja, maka pada tahun 2019-2020 mengalami
deficit dan tahun 2021 mengalami surplus. Oleh karena itu perlu mencari sebab
permasalahan dan penyelesaian masalah tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas menarik perhatian penulis untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Analisis Kinerja keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Anutapura Palu”
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu tahun 2019
sampai dengan tahun 2021 ditinjau dari aspek Likuiditas?
2. Bagaimana kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu tahun 2019
sampai dengan tahun 2021 ditinjau dari aspek aktivitas?
3. Bagaimana kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Anuapura Palu tahun 2019
sampai dengan tahun 2021 ditinjau dari aspek profitabilitas?
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu tahun
2019 sampai dengan tahun 2021 ditinjau dari aspek likuiditas.
6. 6
2. Menganalisis kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu tahun
2019 sampai dengan tahun 2021 ditinjau dari aspek aktivitas.
3. Menganalisis kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu tahun
2019 sampai dengan tahun 2021 ditinjau dari aspek profitabilitas.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu
pengetahuan maupun bahan masukan bagi Pemerintah Daerah sebagai berikut:
1. Aspek teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebagai bahan referensi bagi
pengembangan penelitian selanjutnya tentang kinerja keuangan rumah sakit yang telah
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.
2. Aspek praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi Rumah Sakit Umum
Daerah Anutapura Palu dalam pengambilan keputusan perencanaan pengembangan
rumah sakit dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan sebagai
Badan Layanan Umum Daerah.
7. 7
2.1. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Judul
Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Analisis kinerja
keuangan
terhadap
laporan
keuangan
sesudah
penerapan Pola
Pengelolaan
Keuangan
Badan Layanan
Umum Daerah
(PPK-BLUD)
pada RSUD
Idaman
Banjarbaru Kota
Banjarbaru.
Arza Nur Azhari
Winarso (2018)
1. Metode
analisis data
rasio keuanga
2. Jenis dan
sumber data
3. Teknik
pengumpulan
data
1. Jenis
Penelitian
mixed
method
2. Lokasi
penelitian
3. Waktu
penelitian
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa kinerja
keuangan RSUD
Idaman
Banjarbaru
memperoleh hasil
yang fluktuatif
meskipun
cenderung hampir
sama selama tahun
2013-2016, dan
nilai kinerja
keuangan
memperoleh
kriteria Baik (A)
dengan nilai
73,68%.
2 Analisis kinerja
keuangan dan
pelayanan
dengan
kemandirian
rumah sakit di
RSUD Dr.
Abdoer Raheem
Situbondo.
Mentari
Candrasari, dkk
(2018)
1. Jenis penelitian
2. Objek
Penelitian
3. Jenis data
penelitian
4. Sumber data
penelitian
1. Tujuan
penelitian
2. Lokasi
penelitian
3. Waktu
penelitian
4. Metode
analisis
data
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa kinerja
keuangan yang
diukur dengan
rasio solvabilitas
secara statistik
terbukti
berkorelasi kuat
dengan cost
recovery rate dan
tingkat
kemandirian.
Kinerja pelayanan
yang diukur
dengan BTO
memiliki korelasi
kuat dengan
8. 8
No
Judul
Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Hasil Penelitian
tingkat
kemandirian.
3 Analisis Kinerja
Keuangan pada
Badan Layanan
Umum (BLU)
pada Rumah
Sakit Umum.
Nurliah, dkk
(2020)
1. Tujuan
Penelitian
2. Jenis
Penelitian
3. Metode
analisis rasio
keuangan
4. Jenis dan
sumber data
penelitian
1. Lokasi
penelitian
2. Waktu
penelitian
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa: (1) hasil
analisis rasio kas,
rasio lancar, dan
periode penagihan
piutang di RSUP
Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Makassar selama
tahun 2015-2018
tergolong kurang
baik, dimana rata-
rata nilai yang
diperoleh dari
hasil analisis rasio
keuangan tersebut
berada di bawah
nilai kisaran
maksimum
berdasarkan
Peraturan Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor: PER-
36/PB/2012; (2)
Hasil analisis
perputaran aset
tetap (PAT),
imbalan atas
aktiva tetap
(ROA), dan
imbalan ekuitas
(ROE)
menunjukkan
kondisi keuangan
RSUP Dr.
Wahidin
Sudirohusodo
Makassar selama
tahun 2015-2018
tergolong baik,
9. 9
No
Judul
Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Hasil Penelitian
dimana rata-rata
nilai yang
diperoleh dari
hasil analisis rasio
keuangan tersebut
mendekati atau
mencapai nilai
kisaran
maksimum
berdasarkan
Peraturan Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor: PER-
36/PB/2012; dan
(3) RSUP Dr.
Wahidin
Sudirohusodo
Makassar yang
memiliki nilai
rasio keuangan
dan pendapatan
BLU secara
keseluruhan
adalah 44,7%
dengan predikat
penilaian kinerja
keuangan
digolongkan
dalam klasifikasi
“cukup sehat.
4 Analisis kinerja
keuangan
Rumah Sakit
Umum Daerah
(RSUD)
Bengkalis
sebelum dan
sesudah Pola
Pengelolaan
Keuangan
Badan Layanan
Umum Daerah
(PPK-BLUD).
1. Objek
Penelitian
2. Jenis
Penelitian
3. Metode
analisis rasio
keuanga
4. Jenis dan
sumber data
penelitian
1. Tujuan
Penelitian
2. Lokasi
penelitian
3. Waktu
penelitian
4. Uji
hipotesis
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa tidak ada
perbedaan dalam
kinerja keuangan
sebelum dan
sesudah
pelaksanaan PPK-
BLUD. Ini
berhubungan
dengan RSUD
Bengkalis belum
dapat
10. 10
No
Judul
Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Hasil Penelitian
Reni
Farwitawati
(2020)
memanfaatkan
fleksibilitas yang
diberikan oleh
PPK BLUD
secara optimal.
5 Analisis kinerja
keuangan
Rumah Sakit
Umum Daerah
Polewali
dengan Rumah
Sakit Umum
Daerah Majene.
Rahmi Tria
(2021)
1. Jenis
penelitian
2. Metode
pengumpulan
data
3. Metode
analisis data
1. Tujuan
Penelitian
2. Lokasi
Penelitian
Tahun
penelitian
Hasil penelitian
menunjukkan
perbandingan
kinerja keuangan
Rumah Sakit
Umum Daerah
Polewali dengan
Rumah Sakit
Umum Daerah
Majene dari
perhitungan
analisis rasio
keuangan, RSUD
Polewali
memperoleh total
skor 51,4%
dengan predikat
“cukup sehat”.
Meskipun
tergolong “cukup
sehat” RSUD
Polewali
diharapkan untuk
lebih
memperhatikan
dalam
pengelolaan
pendapatan dan
menekan biaya-
biaya operasional.
Sedangkan RSUD
Majene
memperoleh total
skor 13.6%
dengan predikat
“kurang sehat”.
Sehingga RSUD
Majene masih
11. 11
No
Judul
Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Hasil Penelitian
sangat perlu
peningkatan
pengelolaan kas,
aktiva, biaya
operasional,
penagihan
piutang, dan
modal sendiri agar
kinerja keuangan
RSUD Majene
lebih bagus untuk
masa akan datang.
6 Analisis rasio
sebaga analisis:
Di Rumah Sakit
“X” Jakarta
Utara.
Avisiena H, dkk
(2022)
1. Tujuan
penelitian
2. Jenis
Penelitia
3. Metode
penelitian
4. Jenis dan
sumber data
penelitian
1. Lokasi
penelitian
2. Waktu
penelitian
Dari penelitian ini
dapat disimpulkan
bahwa kinerja
keuangan Rumah
Sakit “X” Jakarta
Utara dari tahun
2014–2018 yang
telah dihitung
menggunakan
analisis rasio arus
kas secara
holistik kurang
baik. Hal ini
dibuktikan
melalui hasil
perhitungan rasio
arus kas dimana
Rasio AKO
berasal tahun
2015–2018
hasilnya
menunjukkan < 1
yakni sebanyak
0,94, 0,96, 0,73,
serta 0,17. Rasio
CAD asal tahun
2014–2018
hasilnya stabil
sebanyak 4,0 dan
tidak terdapat
peningkatan rasio.
12. 12
namun, di HL
pada tahun 2014–
2018
menunjukkan
hasil yang baik
karena
menunjukkan nilai
di atas 0,4 yaitu
sebesar 0,84, 1,03,
0,81, 0,63, dan
0,24. Rasio KAK
asal tahun 2014–
2018 yang akan
terjadi rasionya <
1 yaitu sebesar
0,07, 0,25, 0,25, -
0,07, dan 0,20.
Rasio LB pada
tahun 2015–2018
tidak memberikan
hasil rasio yang
meningkat yang
mana hasilnya
sebanyak tiga,6,
dua,8 0, serta 1,1.
Rasio PK di tahun
2016–2018
menunjukkan
hasil yang baik
sebab rasionya
meningkat yaitu
sebesar 0,67, 0,78,
dan 0,81. Selain
itu, penulis
buktikan dengan
salah satu hasil
wawancara
kepada pihak
terkait bahwa
Rumah Sakit “X”
Jakarta Utara
mengalami
kerugian sebab
BPJS melakukan
pembayaran
tagihan ke
13. 13
No
Judul
Penelitian
Persamaan
Penelitian
Perbedaan
Penelitian
Hasil Penelitian
instansi tak tepat
pada waktunya
sebagai akibatnya
berpengaruh di
hasil rasio yang
didapatkan.
7 Analisis kinerja
keuangan pada
Rumah Sakit
PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta:
Pendekatan
Value for money
dan rasio
keuangan.
Afdhal Yaman
(2022)
1. Objek
penelitian
2. Jenis
penelitian
3. Jenis dan
sumber data
4. Pengukuran
Rasio
Keuangan
1. Lokasi
Penelitian
2. Waktu
Penelitian
Pengukuran
Value for
money
Hasil penelitian
ini
memperlihatkan
bahwa ditinjau
dari konsep value
for money
meliputi rasio
ekonomi, rasio
efisiensi, dan rasio
efektivitas secara
keseluruhan
kinerja RS PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta
tergolong baik.
Kinerja rumah
sakit juga dalam
keadaan baik
karena mampu
meningkatkan
laba bersih dari
kegiatan-kegiatan
yang
dioperasikannya.
2.2.1. Kinerja Keuangan
Kinerja (performance) adalah gambar mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering
digunakan untuk mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang
14. 14
dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk
menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu
(Winarso, A.N.A., 2018).
2.2.2. Laporan Keuangan
Menurut Irham Fahmi (2012), laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu
informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan. Untuk membantu
pengguna dalam menganalisis laporan keuangan, ada banyak ragam alat yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan secara khusus.
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah beban dan jenis yang dikeluarkan perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan. Menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang penyajian laporan
15. 15
keuangan paragraf 07-09, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari lima komponen,
yaitu: Neraca, Laporan LabaRugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
2.2.3. Analisis Rasio Keuangan
Analisis ini mencakup empat kelompok, yakni analisis likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas (Munawir, 2010). Alat analisis rasio ini dapat memberikan
gambaran mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan apabila angka
rasio tersebut dibandingkan dengan angka pembanding yang digunakan sebagai standar.
1. Rasio Likuiditas.
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2005), rasio likuiditas adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.
Likuditas dibedakan menjadi dua, yaitu likuiditas badan usaha dan likuiditas perusahaan.
Likuiditas badan usaha merupakan kemampuan perusahaan untuk menyediakan alat-alat
likuid sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada saat ditagih. Sementara itu
likuiditas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan menyediakan alat-alat likuid
sedemikian rupa sehingga perusahaan mampu menyelenggarakan proses produksi.
2. Rasio Solvabilitas /Leverage
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajiban,
baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang, apabila perusahaan
dilikuidasi. Solvabilitas diukur dengan membandingkan total utang dengan total aktiva
(Sugiyarso dan Winarni, 2005).
3. Rasio Aktivitas
16. 16
Menurut Kasmir (2010), ratio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio
aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan
aktivitas sehari-hari.
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan. Fahmi (2012) menerangkan bahwa rasio ini mengukur efektivitas
manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan
yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin tinggi
rasio profitabilias menggambarkan semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan.
2.3. Kerangka Pemikiran
Laporan Keuangan Tahun 2019 – 2021
Rasio Likuiditas
1. Rasio Kas
2. Rasio Lancar
Rasio Aktivitas
1. Periode Penagihan
Piutang
2. Perputaran Aset
Tetap
3. Perputaran
Persediaan
Rasio Profitabilitas
1. Imbalan Atas Aset
Tetap
2. Imbalan Ekuitas
Kinerja Keuangan Tahun 2019 – 2021
17. 17
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk
menggambarkan kinerja keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah Anutapura Palu dengan mengolah dan menganalisis laporan keuangan.
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian
Lokasi Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu, Jalan Kangkung
Nomor 1 Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Waktu penelitian rencana dilaksanakan
selama 2 (dua) bulan, dimulai bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2023.
3.3. Jenis dan Sumber Data
3.3.1. Jenis Data
Jenis data penelitian ini menurut sifatnya merupakan data kuantitatif, menurut
waktu pengumpulannya merupakan data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau time series/berkala, menurut
nilainya merupakan jenis data kontinu atau hasil pengukuran, dan menurut skala
pengukurannya merupakan rasio yang hasil pengukurannya bisa dibedakan, diurutkan,
memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Jarak atau interval antar tingkatan sudah
jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak berarti benar-benar
menyatakan tidak ada
3.3.2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah Anutapura Palu tahun 2019 sampai dengan
tahun 2021.
18. 18
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu.
3.4.2. Sampel
Sampel penelitian adalah laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah
Sakit Umum Daerah Anutapura Palu pada 3 (tiga) tahun terakhir yaitu pada tahun 2019-
2021.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini melaui studi dokumentasi menggunakan
laporan keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura
Palu tahun 2019 sampai dengan tahun 2021, studi pustaka dengan menghimpun data-data
relevan yang sesuai dengan topik penelitian ini yaitu kinerja keuangan Badan Layanan
Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah, serta wawancara (interview) secara langsung
kepada narasumber terkait, informasi yang diperoleh dari hasil wawancara akan diurai
dan diolah kembali dalam penelitian.
3.6. Metode Analisis Data
Metode analisis data penelitian ini menggunakan Rasio Keuangan sesuai Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-36/PB/2016 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Kesehatan, sebagai berikut:
a. Rasio Likuiditas
1. Rasio Kas (Cash Ratio)
19. 19
Rumus:
Kas dan Setara Kas
Kewajiban Jangka Pendek
𝑋 100%
2. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rumus:
Aset Lancar
Kewajiban Jangka Pendek
𝑋 100%
3. Rasio Aktifitas
Periode Penagihan Piutang (Collection Period)
Rumus
Piutang Usaha X 360
Pendapatan Usaha
𝑋 100%
4. Rasio Profitabilitas
Imbalan Atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset)
Rumus:
Surplus atau Defisit
Sebelum Pos Atau Kerugian
Aset Tetap
X 100%