2. Table of contents
Konsep, Konstruk,
Variabel Penelitian
Masalah
Menemukan masalah dan
cara merumuskan
Tinjauan Pustaka
Manfaat dan pengertian
tinjauan pustaka
Kajian Teoritis Review
Review penelitian
terdahulu sebagai acuan
1
3 4
2
4. PENTINGNYA MASALAH
Penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit dan krusial
karena masalah penelitian mempengaruhi strategi yang diterapkan dalam pemecahan
penelitian. Tidak mudah bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian, terutama
bagi peneliti pemula. Masalah penelitian sering dirumuskan terlalu umum sehingga
dengan pokok permasalahan yang tidak jelas akan menyulitkan tahap pemecahan
masalah, yang meliputi penentuan konsep-konsep teoretis yang ditelaah dan pemilihan
metode pengujian data.
6. TIPE PENELITIAN
Empat kemungkinan tipe masalah dalam penelitian bisnis:
(1) masalah-masalah yang ada saat ini di suatu lingkungan organisasi yang memerlukan
solusi,
(2) area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau
perbaikan
(3) persoalan-persoalan teoretis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan (atau
memprediksi) fenomena
(4) pertanyaan penelitianyang memerlukan jawaban empiris.
8. KRITERIA MASALAH
Dalam penemuan masalah penelitian, antara lain:
(1) merupakan bidang masalah dan topik yang menarik,
(2) mempunyai signifikasi secara teoretis atau praktis,
(3) dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data
(4) sesuai dengan waktu dan biaya yang tersedia³.
10. SUMBER PENEMUAN MASALAH
Sumber masalah penelitian yang utama, seperti yang telah disebutkan di muka, berasal
dari pengalaman dan literatur. Sumber masalah penelitian yang berasal dari:
1. Literatur yang dipublikasikan, antara lain dalam bentuk: buku teks, jurnal, atau text-
database.
2. Literatur yang tidak dipublikasikan, antara lain berupa: skripsi, tesis, disertasi,
paper atau makalah-makalah seminar.
12. METODE PENEMUAN MASALAH
Ide untuk menemukan masalah penelitian dapat diperoleh melalui dua
pendekatan:
1. Pendekatan formal
2. Pendekatan informal.
14. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian merupakan tahap akhir dari
penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang diteliti. Kriteria
penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang
jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahkan peneliti dalam menentukan konsep-
konsep teoretis yang ditelaah dan memilih metode penguji data yang tepat.
16. KESALAHAN UMUM DALAM
PENEMUAN MASALAH
Perumusan masalah atau pertanyaan penelitian merupakan tahap akhir dari
penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang diteliti. Kriteria
penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang
jelas dan tidak ambiguitas. Agar memudahkan peneliti dalam menentukan konsep-
konsep teoretis yang ditelaah dan memilih metode penguji data yang tepat.
18. Tinjauan Pustaka
Mengutip Alacrity Journal of Education yang diterbitkan LPPI
Publishing, tinjauan pustaka merupakan sebuah aktivitas untuk
meninjau atau mengkaji kembali berbagai literatur yang dipublikasikan
oleh akademisi atau peneliti lain sebelumnya terkait topik yang akan
diteliti.
19. Manfaat Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dinilai penting karena menggambarkan
hasil penelitian yang akan dilakukan. Lantas apa saja
manfaatnya?
20. Menurut Para Ahli
1. Punaji Setyosari
Dalam Alacrity: Journal of Education (2021) dijelaskan manfaat tinjauan pustaka sebagai berikut:
Membantu peneliti untuk membatasi bidang kajian.
Membantu peneliti menempatkan masalah sesuai perspektif.
Menghindari replikasi tentang penelitian serupa sebelumnya.
Mengaitkan ide dan teori dengan penerapan.
Memahami struktur isi.
2. Zubaidah (2007)
Enam manfaat tinjauan pustaka yaitu:
Mengetahui sejarah masalah penelitian.
Membantu memilih prosedur.
Memahami latar belakang teoritis masalah penelitian.
Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya.
Menghindari duplikasi.
Memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian.
22. Defisini Kajian Teoritis
Kajian teori atau juga yang kerap disebut landasan teori merupakan serangkaian konsep,
definisi, dan juga perspektif mengenai satu hal yang tersusun rapi. Secara umum bahwa
kajian teori merupakan sebuah konsep yang logis dan saling terhubung secara
sistematik guna menguji sebuah fakta dan juga variabel dari satu fenomena.
23. Cara Membuat Kajian Teori
1. Mengambil dan Membandingkan Variabel
2. Menentukan Variabel Penelitian
3. Mengambil Sumber Referensi
4. Menyortir Referensi Relevan
5. Mencari dan Membandingkan Variabel
6. Membaca Topik Penelitian
7. Memaparkan Teori
8. Mencantumkan Sumber yang Diperoleh
25. Konsep Teoritis
Konsep teoritis adalah identifikasi teoriteori yang dijadikan sebagai landasan
berpikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk
mendiskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji
permasalahan.
26. Peranan Konsep dalam Penelitian
Di dalam sebuah penelitian, sebuah konsep memiliki kedudukan yang cukup
penting karena pada dasarnya sebuah konsep menghubungkan dunia teori dan
dunia observasi, serta menghubungkan abstraksi dan realitas, baik realitas
konkret ataupun abstrak.
28. Apa itu Konstruk?
Konstruk adalah konsep yang dapat diukur dan diamati. Mengubah konsep yang
abstrak menjadi konstruk yang dapat diukur disebut operasionalisasi. Kata
kerjanya mengoperasionalisasikan.
Konstruk dapat diartikan sebagai konsep yang telah dibatasi pengetiannya (unsur,
ciri, dan sifatnya) sehingga dapat diamati dan diukur.
29. Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah sebuah gambaran yang menunjukkan sejauhmana alat ukur itu menunjukkan hasil
yang sesuai dengan teori (Azwar, 2005).
Validitas konstruk menunjuk pada sejauh mana suatu instrumen mampu mengukur pengertian-pengertian yang
terkandung dalam materi yang akan diukur (Uno, dkk. 2001:140) Jadi tujuan pengujian validitas konstruk adalah
untuk mendapatkan bukti tentang sejauhmana hasil pengukuran memerikan konstruk variabel yang diukur.
31. Pengertian Variabel
Variabel penelitian adalah karakter, atribut atau segala sesuatu yang terbentuk,
atau yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian sehingga mempunyai variasi
antara satu objek yang satu dengan objek yang lain dalam satu kelompok tertentu
kemudian ditarik kesimpulannya.
32. Hubungan Antara Variabel dalam
Penelitian
Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening.
33. Variabel Terikat
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel respon atau output. Variabel terikat atau dependen atau
disebut variabel output, kriteria, konsekuen, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil
yang dipradugakan berasal dari variabel bebas.
Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: Hubungan antara kekuatan otot
tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), peneliti bertanya: apa yang akan terjadi pada Y
jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y
akan berubah sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/
tergantung) pada nilai variabel bebas (X).
34. Variabel Bebas
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel
variabel terikat. Variabel bebas sering disebut juga dengan variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur untuk diketahui hubungannya
(pengaruhnya) dengan variabel lain.
Sebagai contoh, dalam suatu studi hubungan antar dua variabel berikut: Hubungan antara kekuatan otot
tungkai (X) dengan jauhnya tendangan pemain sepakbola (Y), peneliti bertanya: apa yang akan terjadi pada Y
jika X dibuat lebih besar atau lebih kecil? Dalam hal ini peneliti memandang Y sebagai variabel terikat, karena Y
akan berubah sebagai akibat dari diubahnya X. Disebut dependent karena nilai Y akan berubah (terikat/
tergantung) pada nilai variabel bebas (X).
35. Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel antara, adalah sebuah tipe khusus variabel bebas, yaitu variabel bebas
sekunder yang diangkat untuk menentukan apakah ia mempengaruhi hubungan antara variabel bebas primer
dan variabel terikat.
Jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu-ragu apakah
hubungan antara X dan Y tersebut berubah karena variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai variabel
moderator.
36. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dikontrol atau dinetralkan pengaruhnya oleh peneliti karena jika
tidak dinetralkan diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel
kontrol berbeda dengan variabel moderator. Penetapan suatu variabel menjadi variabel moderator adalah
untuk dipelajari (dianalisis) pengaruhnya, sedangkan penetapan variabel kontrol adalah untuk
dinetralkan/disamakan pengaruhnya.
37. Variabel Antara (Intervening)
Apabila suatu variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat ternyata tidak dapat diamati
(diukur) karena terlalu abstrak, maka variabel tersebut biasanya dipandang sebagai variabel antara
(intervening). Jadi variabel antara adalah faktor yang secara teoretik mempunyai pengaruh terhadap variabel
terikat tetapi tidak dapat dilihat sehingga tidak dapat diukur atau dimanipulasi. Pengaruh variabel intervening
terhadap variabel terikat hanya dapat diinferensikan berdasarkan pengaruh variabel bebas dan/atau variabel
moderator terhadap variabel terikat.
38. Variabel Diskrit
Variabel diskrit: disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena hanya dapat dikategorikan atas
dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Misalnya ya wanita, tidak wanita, atau dengan kata lain:
“wanita-pria”, “hadir-tidak hadir”, “atas-bawah”. Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini yang dapat
dioperasikan untuk menghitung frekuensi yang muncul, yaitu banyaknya pria, banyaknya yang hadir dan
sebagainya.
39. Variabel Kontinum
Variabel kontinum dapat dipisahkan menjadi tiga jenis variabel kecil, yaitu:
A. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tata urutan berdasarkan tingkatan misalnya sangan tinggi,
tinggi, pendek. Contoh: Deni terpandai, Toni pandai, Roni tidak pandai.
B. Variabel interval, yaitu variabel yang mempunyai jarak, jika dibanding dengan variabel lain, sedang jarak itu
sendiri dapat diketahui dengan pasti. Misalnya: Suhu udara di luar 31° C. Suhu tubuh kita 37° C. Maka selisih
suhu adalah 6° C.
C. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan. Variabel ratio memiliki harga nol mutlak yang dapat dioperasikan
berbentuk perkalian sekian kali. Contoh: Berat Pak Rudi 70 kg, sedangkan anaknya 35 kg. Maka Pak Rudi
beratnya dua kali anaknya.
41. Review Penelitian Terdahulu
Review penelitian (penelitian terdahulu) merupakan upaya peneliti untuk mencari perbandingan antara
penelitian-penelitian terdahulu guna mendapatkan inspirasi. Selain itu, hasil dari penelitian terdahulu dapat
menjadi bahan referensi bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini.
42. Pentingnya Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini berguna untuk mengetahui bagaimana metode penelitian dan hasil-hasil penelitian
yang dilakukan. Penelitian terdahulu digunakan sebagai tolak ukur peneliti untuk menulis dan menganalisis
suatu penelitian.
Peneliti harus belajar dari peneliti lain, untuk menghindari duplikasi dan pengulangan penelitian atau kesalahan
yang sama seperti yang dibuat oleh peneliti sebelumnya.
43. Langkah Review
Untuk review sebuah literatur dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:
1. Cari kesamaannya (compare)
2. Cari ketidaksamaannya (contrast)
3. Berikan pandangan (criticize)
4. Bandingkan (synthesize)
5. Ringkasan (summarize)
44. Sitasi/Penyitiran
• Sitasi (citation) sangat penting dalam penulisan ilmiah, karena penulis memerlukan bahan pustaka (literatur
review) untuk mendukung hasil tulisan pnelitiannya
•
• Sitasi menunjukan asal usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan, atau salin.ulangi pernyataan
seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap indikasikan bahwa
kutipan tersebut merupakan pernyataan dari orang lain